Tetap berpegang pada Prinsip untuk Melakukan Tugas dengan Baik

31 Januari 2022

Oleh Saudari Xu Nuo, Guangzhou

Ini terjadi pada Agustus 2019. Saudari Lin, pemimpin sebuah gereja, menulis surat pengunduran diri, dan pemimpinku mengatur agar aku pergi ke gereja ini untuk menyelidiki. Jika Saudari Lin benar-benar tidak mampu melakukan pekerjaan nyata, dia akan diberhentikan dan akan ada pemilihan baru. Setelah aku tiba, para diaken di sana memberitahuku tentang keadaan Saudari Lin. Mereka berkata, "Dalam dua bulan sejak Saudari Lin terpilih untuk memimpin gereja, ketika ada sesuatu yang melibatkan kepentingan keluarga atau urusan pribadinya, dia mengesampingkan pekerjaan gereja dan meninggalkan segalanya untuk ditangani rekan sekerjanya. Ini membuat rekan sekerjanya memiliki beban kerja yang berat dan membuatnya tidak mungkin untuk melakukan sesuatu dengan benar. Terutama dalam hal-hal mendesak, dia tidak menangani segala sesuatu tepat waktu. Rekan sekerjanya berada di bawah tekanan yang sangat berat dan merasa sedikit negatif. Para pemimpin tingkat atas telah berkali-kali memberikan bantuan dan dukungan kepada Saudari Lin, tetapi dia belum membaik. Saudari Lin juga tidak memberikan pencerahan ketika mempersekutukan firman Tuhan di pertemuan, sehingga saudara-saudari kita tidak dibekali, dan beberapa dari mereka enggan datang ke pertemuan. Karena Saudari Lin tidak mampu menyelesaikan masalah nyata saudara-saudari, dia takut bertemu mereka dan juga tidak mau datang. Ketika saudara-saudari menghadapi keadaan sulit atau kesukaran, dia tidak mampu mempersekutukan kebenaran untuk membantu, dia hanya mendorong dengan doktrin, atau dia menggunakan metode dan falsafah dunianya sendiri untuk menyelesaikan masalah. Jika mereka dalam keadaan negatif karena penyakit, dia hanya menyarankan pergi ke dokter apa dan produk kesehatan apa yang harus diminum, tetapi tidak membimbing mereka untuk datang ke hadapan Tuhan, mencari kehendak Tuhan, dan memetik pelajaran. Juga, ketika beberapa orang membicarakan investasi selama pertemuan, Saudari Lin bukan hanya tidak memiliki ketajaman untuk menyingkapkan dan menghentikan mereka, dia justru mengambil bagian dan mengundang saudara-saudarinya untuk melakukannya juga. Beberapa saudara-saudari mengingatkannya berkali-kali untuk berfokus mengejar kebenaran dan melaksanakan tugasnya, tetapi dia takut saudara-saudarinya akan mengatakan dia menginginkan uang, jadi dia berinvestasi secara diam-diam dan kehilangan lebih dari 400.000 yuan, yang makin mengalihkan perhatiannya dari tugasnya." Saudari Lin mengabaikan tugasnya dan tidak melakukan pekerjaan nyata, sehingga kehidupan bergereja di sana tidak efektif, dan saudara-saudari merasa negatif dan lemah.

Setelah mendengar laporan mereka tentang keadaan tersebut, kupikir, "Saudari Lin tidak mengejar kebenaran atau melakukan pekerjaan nyata, dan pandangannya tentang segala sesuatu seperti orang tidak percaya. Dia tidak dapat menerima pekerjaan Roh Kudus seperti ini. Bagaimana dia mampu memimpin gereja seperti itu? Bahkan tanpa surat pengunduran dirinya, dia akan diberhentikan sebagai pemimpin palsu karena perilakunya." Jadi, aku menemukan prinsip untuk mengenali apakah seseorang memiliki pekerjaan Roh Kudus atau tidak dan menyampaikan persekutuan berdasarkan prinsip itu dan perilaku Saudari Lin. Ketika aku selesai, beberapa diaken mengangguk setuju dan berkata bahwa Saudari Lin tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus. Namun, ketika aku berbicara tentang memberhentikan Saudari Lin dari tugasnya, para diaken ini berkata, "Saudari Lin memiliki kemanusiaan yang baik, dia membantu saudara-saudarinya yang menghadapi kesulitan apa pun dengan sekuat tenaga, dan dia ramah serta rendah hati." Mereka juga berkata dia memiliki kualitas yang baik, cerdas, mampu menerima firman Tuhan dengan cepat, dan masalah apa pun yang dialami saudara-saudarinya, dia mampu menghibur mereka. Jika dia diberhentikan, gereja takkan mampu menemukan pemimpin lain yang cocok. Salah seorang diaken juga berkata, "Saudari Lin mungkin hanya sementara waktu berada dalam keadaan yang buruk. Mari kita bersekutu dengannya dan berusaha membantunya terlebih dahulu." Para diaken lainnya kurang lebih setuju. Singkatnya, mereka tidak menyetujui pemberhentian Saudari Lin. Jika mereka tidak menerima pekerjaan Roh Kudus dan tidak mampu melakukan pekerjaan nyata untuk waktu yang lama, pemimpin dan pekerja harus diganti. Jika mereka tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus dan kita mempertahankannya, bukankah kita sedang menentang apa yang Tuhan kehendaki? Para diaken ini hanya melihat bahwa Saudari Lin memedulikan tubuh jasmani orang, dan dia penuh kasih sampai tingkat tertentu, dan memiliki sedikit kecerdasan dan kualitas, tetapi mereka tidak mampu melihat apakah dia orang yang mengejar kebenaran atau tidak, apakah dia mampu melakukan pekerjaan nyata atau tidak. Mereka tidak menggunakan standar rumah Tuhan untuk memilih orang. Saudari Lin jelas bukan orang yang mengejar kebenaran dan memiliki pandangan seperti orang tidak percaya. Dia tidak mempersekutukan kebenaran ketika sesuatu terjadi dan sama sekali tidak mampu menyelesaikan masalah nyata jalan masuk kehidupan saudara-saudarinya. Dia tersingkap sebagai pemimpin palsu. Jika tetap bertugas, dia hanya akan menghalangi dan mengganggu pekerjaan gereja dan menghalangi jalan masuk kehidupan saudara-saudarinya.

Setelah persekutuanku, para diaken semua diam, tetapi aku dapat melihat mereka tetap tidak setuju dengan pemberhentiannya. Kupikir, "Jika aku bersikeras pada sudut pandangku di sini dan terus mempersekutukan kebenaran dan menyingkapkan Saudari Lin, Akankah para diaken ini mengatakan aku terlalu congkak dan sewenang-wenang? dan tidak menerima pendapat orang lain?" Aku juga khawatir jika aku merusak hubunganku para dengan para diaken ini setelah baru saja tiba, sisa pekerjaanku pasti menjadi lebih sulit. Dengan pemikiran ini, aku berhenti mempersekutukan prinsip-prinsip mengenali pemimpin palsu dengan para diaken, dan melaporkan keadaan gereja kepada para pemimpin di atasku. Kupikir, "Jika pemimpinku setuju dengan sudut pandangku, maka aku akan memberhentikan Saudari Lin, dan para diaken itu takkan memiliki pendapat buruk tentang diriku." Setelah itu, aku menemui para saudari lain di gereja itu untuk mengetahui pandangan mereka tentang Saudari Lin, tetapi aku mendapati bahwa para saudari ini juga tidak mampu mengenali Saudari Lin. Mereka semua memuji dia, mengatakan dia penuh kasih, memahami kesulitan mereka, dan cerdas serta memiliki kualitas. Pandangan mereka sama dengan para diaken itu. Ketika melihat hal ini, aku tidak berani mempersekutukan kebenaran untuk menyingkapkan Saudari Lin. Aku takut mereka akan mengatakan aku congkak, merasa diri penting, dan mengabaikan pandangan orang lain, dan akan memiliki kesan buruk tentang diriku. Jadi, aku hanya menunggu surat jawaban dari pimpinanku. Dengan begitu, aku tidak terbebani dengan masalah pemberhentian Saudari Lin. Aku dengan jelas melihat bahwa saudara-saudari ini tidak memiliki kebenaran dan tidak mampu mengenali, tetapi aku tidak berkeinginan untuk bersekutu dengan mereka. Selama hari-hari itu, aku merasakan kegelapan rohani, dan aku tidak mampu merasakan kehadiran Tuhan. Aku sadar bahwa keadaanku salah, jadi aku datang ke hadapan Tuhan dan berdoa memohon pencerahan dan bimbingan-Nya agar aku mampu mengetahui keadaanku. Setelah beberapa hari, pemimpinku meminta untuk bertemu denganku. Kami membaca satu bagian firman Tuhan—"Bagian Terpenting dari Percaya kepada Tuhan adalah Menerapkan Kebenaran." "Di rumah Tuhan, engkau harus memahami prinsip dari setiap tugas yang kaulaksanakan, apa pun tugas itu. Mampu menerapkan kebenaran berarti bertindak berdasarkan prinsip. Jika ada sesuatu yang tidak jelas bagimu, jika engkau tidak yakin apa yang tepat untuk kaulakukan, gunakanlah persekutuan untuk mencapai permufakatan. Setelah ditentukan apa yang paling bermanfaat bagi pekerjaan gereja dan bagi saudara-saudari, lakukanlah itu. Jangan terikat aturan, jangan menunda, jangan menunggu, jangan menjadi pengamat pasif. Jika engkau selalu menjadi pengamat pasif—menambahkan pendapatmu ketika seseorang membuat keputusan, dan hanya berlambat-lambat dan menunggu ketika mereka tidak berlambat-lambat—pada akhirnya engkau akan merusak pekerjaan apa pun yang kaulakukan. Untuk hal-hal yang jelas bagimu, jika semua orang memberitahumu bahwa ini adalah cara yang tepat untuk melakukannya, bahwa engkau harus melakukannya dengan cara ini, dan Tuhan menuntunmu untuk melakukannya dengan cara ini, maka beginilah seharusnya engkau melakukannya—jangan takut mengambil tanggung jawab, atau menyinggung orang lain, atau apa konsekuensinya. Tuhan melihat, Dia memperhatikan, ketika orang-orang bersikap licik dan tidak jujur. Apa pun yang kaupikirkan, setiap kali engkau tidak bertindak sesuai dengan kebenaran, ketika engkau tidak memiliki komitmen, ketika ada pencemaran pribadimu sendiri, dan engkau memiliki pemikiran dan gagasanmu sendiri, Tuhan memperhatikan dan Dia tahu, dan lain kali engkau melakukan sesuatu, Dia tidak akan berada di sisimu. Dan mengapa tidak? Karena selalu ada hal-hal di hatimu yang memisahkanmu dari Tuhan. Hal-hal apakah ini? Hal-hal itu adalah pemikiran, reputasi dan kepentingan, dan kepicikanmu sendiri. Ketika ada hal-hal di dalam hati manusia yang memisahkan mereka dari Tuhan, dan mereka selalu disibukkan dengan hal-hal ini, ini adalah masalah. Jika engkau memiliki kualitas yang rendah dan pengalaman yang sedikit, tetapi mau mengejar kebenaran dan selalu sehati dengan Tuhan, jika engkau dapat melakukan yang terbaik terhadap apa yang Tuhan percayakan kepadamu tanpa menggunakan kiat-kiat picik, maka Tuhan akan melihat hal ini. Jika hatimu selalu terpisah dari Tuhan, jika engkau selalu memendam pemikiran picik, selalu hidup untuk kepentingan dan reputasimu sendiri, selalu memperhitungkan hal-hal ini dalam hatimu, dikuasai olehnya, maka Tuhan tidak akan berkenan kepadamu, dan engkau akan mengacaukan banyak hal yang kaulakukan. Itu karena engkau tidak mudah dipakai. Engkau tidak memiliki komitmen, engkau tidak mencintai kebenaran, engkau selalu bermain-main dengan Tuhan, engkau tidak jujur dalam menangani segala sesuatu untuk rumah Tuhan; hatimu bukanlah hati yang jujur, engkau tidak memberikan segenap hati dan jiwamu, engkau hanya melakukan sedikit upaya, tanpa mengerjakannya dengan segenap hatimu. Ini tidak akan berhasil. Tuhan melihat hati manusia: jika engkau tidak bertobat, engkau tidak akan masuk ke dalam hidup, dan hidupmu tidak akan pernah bertumbuh, dan oleh sebab itu engkau tidak akan menerima perkenanan Tuhan" (Pembicaraan Kristus Akhir Zaman). Aku belajar dari firman Tuhan bahwa segala sesuatu dalam tugas rumah Tuhan harus didasarkan pada prinsip-prinsip kebenaran. Dalam perkara-perkara yang tidak mampu kita pahami dengan jelas, kita mampu berdiskusi, mencapai mufakat, dan melakukan apa pun yang paling bermanfaat bagi pekerjaan gereja. Dalam perkara-perkara yang kita pahami dengan jelas, kita harus menerapkan kebenaran dan bertindak berdasarkan prinsip untuk memperhatikan kehendak Tuhan. Namun, jika kita tidak memiliki hati yang jujur, menggunakan tipuan di hadapan Tuhan, dan berusaha melindungi kepentingan pribadi kita, memahami kebenaran tetapi tidak menerapkannya, dan tidak menunjukkan kesetiaan atau perhatian kepada Tuhan, maka kita takkan pernah menerima pekerjaan Roh Kudus dan tidak pernah menerima berkat Tuhan dalam tugas kita. Aku tahu ketika mendengarkan laporan para diaken tentang keadaan Saudari Lin bahwa dia bukanlah orang yang mengejar kebenaran, sama sekali tidak melakukan pekerjaan nyata, dan adalah pemimpin palsu yang harus diganti, tetapi ketika aku melihat bahwa para diaken tidak setuju, aku takut mereka akan mengatakan aku congkak dan merasa diri penting, jadi aku tidak berani menegakkan prinsip kebenaran dan tidak mau bersekutu dengan mereka kebenaran tentang mengenali pemimpin palsu. Ketika aku menulis surat untuk melapor kepada pemimpinku, kelihatannya aku serius dengan tugasku, tetapi sebenarnya aku ragu untuk melangkah maju, karena takut saudara-saudariku akan memandangku secara negatif. Dalam tugasku, aku hanya memikirkan reputasi dan statusku sendiri, di mana aku menoleransi seorang pemimpin palsu yang mengganggu pekerjaan gereja dan menghalangi jalan masuk kehidupan saudara-saudariku. Aku sadar bahwa aku sangat egois, hina, dan licik. Tuhan memeriksa hati dan pikiran manusia, dan pemikiranku mungkin menipu orang lain, tetapi tidak Tuhan. Selama waktu itu, rohku gelap dan tidak mampu merasakan kehadiran Tuhan. Ini sebenarnya adalah hajaran Tuhan yang adil untukku!

Tepat pada saat itu, aku mendengar tentang sebuah gereja di mana seorang antikristus yang melakukan kejahatan ditemukan tetapi tak seorang pun yang melaporkan atau menyingkapkan. Bahkan ketika antikristus ini dikeluarkan, para jemaat menyembunyikan dan melindunginya. Ini menyinggung watak Tuhan, dan semua orang di gereja ditempatkan dalam isolasi untuk merenung. Ketika mendengar tentang hasil itu, hatiku gemetar ketakutan. Aku bertanya pada diriku sendiri berulang kali mengapa aku tidak mampu memberhentikan pemimpin palsu ketika aku menemukannya. Apa lagi mengingat firman Tuhan berkata, "Setelah kebenaran menjadi hidupmu, jika seseorang menghujat Tuhan, tidak memiliki rasa hormat kepada-Nya, sembarangan dalam tugasnya, menyebabkan gangguan atau kekacauan pada pekerjaan gereja, dan ketika engkau melihat hal ini terjadi, maka engkau akan mampu mengenalinya dan menyingkapkannya bila perlu, serta memperlakukannya sesuai dengan kebenaran prinsip. Jika kebenaran belum menjadi hidupmu, dan engkau masih hidup dalam watak jahatmu, maka ketika engkau bertemu dengan orang-orang jahat dan setan-setan yang menyebabkan gangguan dan kekacauan pada pekerjaan rumah Tuhan, engkau akan berpura-pura tidak melihatnya dan menolak untuk mendengarnya; engkau akan mengabaikan mereka, tanpa teguran dari hati nuranimu. Engkau bahkan akan berpikir bahwa seseorang yang menyebabkan gangguan terhadap pekerjaan rumah Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu. Seberapa pun besarnya kerugian pada pekerjaan Tuhan dan kepentingan rumah-Nya, engkau tidak akan merasakan teguran dari hati nuranimu, yang berarti bahwa engkau akan menjadi orang yang hidup berdasarkan wataknya yang jahat. Iblis mengendalikanmu dan menyebabkan engkau hidup sebagai sesuatu yang bukan manusia atau setan. Engkau makan apa yang menjadi milik Tuhan, minum apa yang menjadi milik Tuhan, dan menikmati semua yang berasal dari Dia, tetapi, ketika pekerjaan rumah Tuhan menderita kerugian, engkau merasa hal itu tidak ada kaitannya denganmu, dan, ketika engkau melihat hal itu terjadi, engkau bahkan 'menekuk siku',[a] dan tidak berpihak kepada Tuhan, juga tidak menjunjung pekerjaan Tuhan atau kepentingan rumah Tuhan. Ini berarti Iblis berkuasa atasmu, bukan? Apakah orang-orang seperti itu hidup sebagai manusia? Jelas, mereka adalah setan-setan, bukan manusia!" ("Hanya Mereka yang Menerapkan Kebenaran yang Takut akan Tuhan" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Setiap baris firman Tuhan menghunjam hatiku, dan aku merasa ketakutan. Seakan-akan Tuhan marah kepadaku. Aku jelas melihat seorang pemimpin palsu di gereja yang mengganggu pekerjaan, yang menghalangi jalan masuk kehidupan saudara-saudariku, tetapi demi melindungi hubunganku dengan para diaken dan saudara-saudari, aku tidak berani menyingkapkan atau menangani pemimpin palsu dan tidak mempersekutukan kebenaran untuk membantu mereka mengenali. Aku telah menjadi pelindung bagi pemimpin palsu, menjadi kaki tangan Iblis. Yang kulakukan adalah kejahatan. Renungkanlah, Tuhan datang berinkarnasi dan mengungkapkan begitu banyak kebenaran untuk menyiram dan membekali kita, dan aku menerima semua yang kumiliki dari Tuhan, tetapi ketika pekerjaan rumah Tuhan terganggu, aku memilih untuk menoleransi pemimpin palsu yang mengganggu pekerjaannya. Aku menyadari betapa tidak tahu berterima kasihnya diriku saat itu. Aku tidak memiliki hati nurani, nalar, dan tidak memiliki kemanusiaan sedikit pun. Aku mengecewakan Tuhan.

Setelah itu, aku teringat bagian lain firman Tuhan, "Engkau semua mengatakan bahwa engkau mempertimbangkan beban Tuhan dan akan membela kesaksian gereja, tetapi siapakah di antaramu yang benar-benar mempertimbangkan beban Tuhan? Tanyakanlah kepada dirimu sendiri: apakah engkau seseorang yang telah menunjukkan pertimbangan akan beban Tuhan? Dapatkah engkau melakukan kebenaran untuk Tuhan? Dapatkah engkau berdiri dan berbicara bagi-Ku? Dapatkah engkau dengan teguh melakukan kebenaran? Apakah engkau cukup berani untuk melawan semua perbuatan Iblis? Apakah engkau mampu menyingkirkan emosimu dan menyingkapkan Iblis demi kebenaran-Ku? Dapatkah engkau membiarkan maksud-maksud-Ku digenapi di dalam dirimu? Sudahkah engkau menyerahkan hatimu pada saat-saat paling krusial? Apakah engkau seseorang yang melakukan kehendak-Ku? Tanyakanlah pertanyaan-pertanyaan ini kepada dirimu sendiri dan seringlah memikirkan tentang hal ini" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 13"). Dari setiap baris firman Tuhan, aku memahami kehendak-Nya. Seorang pemimpin palsu muncul di gereja ini, dan Tuhan berharap kita mau berdiri di pihak-Nya, memperhatikan kehendak-Nya, dan melindungi kepentingan rumah Tuhan. Gereja telah mengatur tugas ini untukku, agar aku dapat dengan cepat memberhentikan pemimpin palsu jika diperlukan, menggunakan prinsip untuk memilih orang yang tepat, dan memberi saudara-saudariku kehidupan bergereja yang baik. Jika aku selalu memikirkan dan merencanakan keuntunganku sendiri dan tidak mampu berdiri membela kepentingan rumah Tuhan, aku pasti akan ditolak oleh Tuhan. Aku sadar bahwa Saudari Lin tidak mengejar kebenaran dan pandangannya tentang segala sesuatu tidak berubah, jadi bagaimana mungkin dia menyirami saudara-saudarinya? Jika seseorang seperti ini diizinkan untuk tinggal, mereka hanya akan terus mengganggu pekerjaan rumah Tuhan dan menghalangi jalan masuk kehidupan orang. Setelah menyadari hal ini, aku tidak lagi khawatir dikatakan congkak dan merasa diri penting karena memberhentikan Saudari Lin, karena aku tahu dengan jelas bahwa melakukannya berarti menegakkan prinsip, menerapkan kebenaran, dan melindungi pekerjaan rumah Tuhan, bukan congkak dan merasa diri penting. Hanya mereka yang bertindak tanpa dasar firman Tuhan atau kebenaran, melakukan apa pun yang mereka suka, dan berpegang teguh pada gagasan dan ide mereka sendiri barulah dikatakan congkak, merasa diri penting, dan menentang kebenaran.

Jadi, setelah itu, aku menggunakan firman Tuhan untuk bersekutu dengan mereka tentang konsekuensi tidak memberhentikan Saudari Lin dan bersekutu tentang bagaimana para pemimpin dan pekerja harus melakukan pekerjaan nyata, apa arti kemanusiaan yang baik, apa arti kualitas yang baik, dan apa arti hati yang penuh kasih. Setelah persekutuanku, saudara-saudariku mampu mengenali Saudari Lin. Mereka juga memahami bahwa ada prinsip pemindahan dan pemberhentian di rumah Tuhan. Rumah Tuhan tidak memandang bakat atau kualitas seseorang, tetapi memandang apakah mereka mampu mengejar kebenaran, menerapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan nyata atau tidak. Saudari Lin adalah pemimpin palsu dan harus diberhentikan. Kemudian, aku pergi bersekutu dengan Saudari Lin, tetapi aku mendapati dia pada dasarnya mati rasa. Dia sama sekali tidak merasa bersalah atau mempersalahkan dirinya sendiri. Aku memberhentikannya selama percakapan itu. Setelah itu, aku bersekutu dengan saudara-saudari tentang prinsip-prinsip pemilihan dan kami memilih seorang pemimpin gereja baru.

Setelah pekerjaan pemilihan selesai, aku teringat tentang bagaimana saudara-saudari melaporkan beberapa perilaku Saudara Xiao Lei. Mereka berkata dia tidak pernah mengejar kebenaran, dia percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun tanpa mengubah pandangannya, bahwa dia menginginkan hal-hal duniawi dan uang, dia hanya peduli untuk menjadi kaya dan menjalani kehidupan yang luar biasa. Setiap kali diberi tugas, dia sibuk berbisnis untuk mendapatkan uang, dia tidak senang melaksanakan tugasnya, dan selain itu, menjual investasi dan skema uang kepada orang-orang di gereja. Perilakunya telah menyebabkan gangguan dan kekacauan dalam kehidupan bergereja. Kupikir, "Sebaiknya aku pergi bersekutu dengannya dan memperingatkannya." Pada hari pertemuan, dia sengaja tidak pulang ke rumah dan melewatkan pertemuan. Aku harus menunggu sampai malam hingga dia pulang. Aku bertanya kepadanya, "Bagaimana pendapatmu mengenai gangguan yang kautimbulkan dalam kehidupan bergereja? Sudahkah kau merenung dan berusaha mengenal dirimu sendiri?" Dia tidak memiliki pemahaman dan sama sekali tidak merasa menyesal atas tindakannya, dan dia memiliki banyak kesalahpahaman dan keluhan. Dia berkata bahwa dia telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun dan tidak mendapatkan apa pun. Putranya tidak menaatinya, istrinya salah paham terhadapnya. ... Dia sepenuhnya menyalahkan orang lain dan tak mengatakan sepatah kata pun tentang masalah yang ada di dalam dirinya. Saat bersekutu dengannya, aku membimbingnya untuk merenung dan mengenal dirinya sendiri, tetapi dia sangat menentang. Dia juga berkata, "Apa gunanya menerapkan kebenaran?" Aku ingat bahwa suatu kali, seorang saudari telah menggunakan firman Tuhan untuk menunjukkan perilakunya yang tidak percaya, tetapi dia sama sekali tidak memiliki pemahaman atau pertobatan. Xiao Lei tidak pernah mengejar kebenaran, dan dalam banyak hal dia berperilaku seperti orang tidak percaya. Menurut prinsip, orang yang tidak mengejar kebenaran, tidak melaksanakan tugasnya, dan mengganggu kehidupan bergereja harus diadakan pertemuan tersendiri. Mereka tidak boleh dibiarkan mengganggu kehidupan bergereja. Seseorang seperti Xiao Lei seharusnya diadakan pertemuan tersendiri, jika tidak, mereka akan memengaruhi dan mengganggu orang-orang yang tingkat pertumbuhannya rendah yang tidak memiliki kepekaan. Jadi, aku bersekutu dan mengenali bersama para pemimpin gereja dan diaken. Semua orang setuju bahwa Xiao Lei harus diadakan pertemuan tersendiri dan diberi waktu untuk merenung. Namun beberapa hari kemudian, seorang saudari mengirimiku surat yang mengatakan bahwa Xiao Lei ingin menerapkan kebenaran, tetapi dikendalikan oleh watak yang rusak dan tidak mampu, jadi dia tidak layak diadakan pertemuan tersendiri. Ketika melihat surat ini, aku ragu-ragu. Jika Xiao Lei mau bertobat dan berubah, akankah pengaturanku untuk pertemuan tersendiri dan membiarkan dia merenung membuatnya makin negatif? Jika Xiao Lei dan yang lainnya mengetahui bahwa adalah saranku untuk melakukan ini, akankah mereka mengatakan aku tidak memberi orang waktu untuk bertobat? Aku baru saja tiba di gereja ini tetapi aku memberhentikan para pemimpin palsu dan menangani orang-orang tidak percaya. Akankah saudara-saudari mengatakan aku berusaha menakut-nakuti mereka dan menjadi terlalu kejam? Aku juga menganggap bahwa Xiao Lei pandai bicara dan tahu bagaimana memenangkan orang. Ketika aku pergi untuk bersekutu dengannya dan menyingkapkan dia, jika dia tidak setuju, menentangku, atau kehilangan kesabaran denganku, apa yang akan kulakukan? Dengan pemikiran ini, aku mendapati diriku dalam kesulitan lagi, jadi aku datang ke hadapan Tuhan dan berdoa memohon Dia membimbingku untuk memahami kehendak-Nya agar mampu bertindak menurut prinsip kebenaran.

Setelah itu, aku membaca satu bagian firman Tuhan. "Gereja sedang dibangun, dan Iblis sedang berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkannya. Ia ingin menghancurkan pembangunan-Ku dengan segala cara; oleh karena inilah, gereja harus segera disucikan. Tidak boleh terdapat sedikit pun sisa-sisa kejahatan; gereja harus disucikan sedemikian rupa sehingga gereja menjadi tak bernoda dan tetap suci seperti di masa lalu. Engkau semua harus berjaga-jaga dan menanti-nantikan setiap saat, dan engkau harus lebih banyak berdoa di hadapan-Ku. Engkau harus mengenali berbagai tipu muslihat dan rencana licik Iblis, mengenali roh, mengenali orang, dan mampu membedakan semua jenis orang, peristiwa dan hal-hal; engkau harus lebih banyak makan dan minum firman-Ku, dan yang lebih penting lagi, engkau harus bisa makan dan minum sendiri firman-Ku. Perlengkapi dirimu sendiri dengan semua kebenaran, dan datanglah ke hadapan-Ku agar Aku dapat membuka mata rohanimu dan memungkinkanmu untuk melihat semua misteri yang ada di dalam roh .... Ketika gereja memasuki fase pembangunannya, orang-orang kudus berbaris untuk berperang. Berbagai wajah mengerikan Iblis diperhadapkan kepadamu: apakah engkau semua berhenti dan mundur, atau apakah engkau berdiri dan, dengan mengandalkan Aku, terus bergerak maju? Singkapkan karakteristik khas Iblis yang buruk dan rusak itu secara menyeluruh, jangan terbawa perasaan dan jangan segan-segan! Lawan Iblis sampai mati! Aku adalah pendukungmu, dan engkau harus memiliki semangat anak laki-laki! Iblis mengamuk dalam pergolakan kematian terakhirnya, tetapi tetap tidak akan bisa lolos dari penghakiman-Ku. Iblis ada di bawah kaki-Ku dan juga sedang diinjak-injak di bawah kakimu—ini adalah fakta!" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 17"). Aku menyadari dari firman Tuhan bahwa sebagaimana Tuhan bekerja untuk menyelamatkan manusia, Iblis juga berupaya sekuat tenaga untuk mengganggu pekerjaan Tuhan. Tuhan mengizinkan para pemimpin palsu, antikristus, pelaku kejahatan, dan orang tidak percaya muncul di gereja sehingga kita mampu memperlengkapi diri kita dengan kebenaran, mengenali orang, hal-hal, dan segala sesuatu di sekitar kita menggunakan prinsip-prinsip kebenaran, memahami mana yang berasal dari Tuhan dan mana yang dari Iblis, berdiri di pihak Tuhan, mengenali dan menolak semua hal negatif dari Iblis, dan tidak lagi menunjukkan belas kasihan kepada Iblis. Aku kembali teringat tentang Xiao Lei, bagaimana dia tidak pernah mengejar atau menerapkan kebenaran, bagaimana dia percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun tetapi tetap memegang pandangan orang tidak percaya, dan bagaimana ketika saudara-saudarinya bersekutu dengannya, dia selalu telah siap dengan kekeliruan untuk menyanggah mereka. Dalam kehidupan bergereja, dia selalu membicarakan segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan kebenaran, tidak pernah memainkan peran positif, dan tidak memiliki pemahaman atau pertobatan sedikit pun atas tindakannya. Sejauh menyangkut orang seperti Xiao Lei, jika dia tidak ditangani dan segera diadakan pertemuan tersendiri, dia pasti makin menghalangi jalan masuk kehidupan saudara-saudarinya dan membingungkan mereka yang tingkat pertumbuhannya rendah. Aku sadar rumah Tuhan memiliki prinsip ini untuk menangani orang tidak percaya, karena orang tidak percaya dan saudara-saudari yang dengan sungguh-sungguh percaya dan mencintai kebenaran adalah jenis orang yang sama sekali berbeda. Pertemuan terpisah untuk mereka yang tidak memainkan peran positif di gereja membatasi perbuatan jahat mereka, memastikan mereka tidak mengganggu kehidupan bergereja, dan memungkinkan orang lain untuk lebih mengejar kebenaran dan diselamatkan. Tugasku adalah sebagai pemimpin, jadi aku harus menangani orang tidak percaya berdasarkan prinsip. Jika aku mundur dan mengabaikan tugasku untuk melindungi kepentinganku dan tidak menyinggung orang lain, bukankah aku melindungi Iblis dan menoleransi orang tidak percaya dan mengganggu saudara-saudariku di gereja? Kemudian, aku melihat bagian lain firman Tuhan dan memahami tentang sumber penyebab aku tak mampu menerapkan kebenaran atau menegakkan prinsip. Firman Tuhan katakan: "Kebanyakan orang ingin mengejar dan menerapkan kebenaran, tetapi seringkali mereka hanya memiliki tekad dan keinginan untuk melakukannya; kebenaran belum menjadi hidup mereka. Akibatnya, saat mereka bertemu kekuatan jahat atau menghadapi orang-orang keji dan jahat yang melakukan perbuatan jahat, atau para pemimpin palsu dan antikristus melakukan sesuatu dengan cara yang melanggar prinsip—sehingga menyebabkan pekerjaan rumah Tuhan mengalami kerugian, dan membahayakan umat pilihan Tuhan—mereka kehilangan keberanian untuk berdiri dan angkat bicara. Apa artinya saat engkau tidak punya keberanian? Apakah itu berarti bahwa engkau malu atau sukar berbicara? Atau apakah engkau tidak memahami hal itu sepenuhnya, dan karenanya tidak memiliki kepercayaan diri untuk berbicara? Tidak satu pun dari hal-hal ini; ini berarti bahwa engkau sedang dikendalikan oleh beberapa jenis watak yang rusak. Salah satu watak ini adalah kelicikan. Engkau memikirkan dirimu sendiri terlebih dahulu, berpikir, 'Jika aku berbicara, apa manfaatnya bagiku? Jika aku berbicara dan membuat seseorang tidak senang, bagaimana kami bisa rukun di masa depan?' Ini adalah mentalitas yang licik, bukan? Bukankah ini adalah hasil dari watak yang licik? Yang lainnya adalah watak yang jahat dan egois. Engkau berpikir, 'Apa hubungan antara kehilangan minat akan kepentingan rumah Tuhan dengan diriku? Mengapa aku harus peduli? Itu tidak ada hubungannya denganku. Bahkan jika aku melihatnya dan mendengar hal itu terjadi, aku tidak perlu melakukan apa pun. Itu bukan tanggung jawabku—aku bukanlah pemimpin.' Hal-hal semacam itu ada di dalam dirimu, seolah-olah hal itu telah muncul dari pikiran bawah sadarmu, dan seolah-olah hal itu menempati posisi permanen di dalam hatimu—semua itu adalah watak manusia yang rusak dan jahat. ... Engkau tidak pernah mengatakan apa yang sebenarnya kaupikirkan. Semua itu harus diproses terlebih dahulu oleh otakmu, dalam benakmu. Semua yang kaukatakan adalah kebohongan, bertentangan dengan fakta, semua itu ada dalam pembelaan palsumu sendiri, demi keuntunganmu sendiri. Beberapa orang tertipu, dan itu cukup baik bagimu: perkataan dan tindakanmu telah mencapai tujuanmu. Inilah yang ada di dalam hatimu, inilah watakmu. Engkau sepenuhnya dikendalikan oleh watak jahatmu sendiri. Engkau tidak memiliki kuasa atas apa yang kaukatakan dan lakukan. Sekalipun engkau mau, engkau tidak mampu mengatakan yang sebenarnya atau mengatakan apa yang sebenarnya kaupikirkan; sekalipun engkau mau, engkau tidak mampu menerapkan kebenaran; sekalipun engkau mau, engkau tidak mampu melaksanakan tanggung jawabmu. Semua yang kaukatakan, lakukan, dan terapkan adalah kebohongan, dan engkau hanya bersikap ceroboh dan asal-asalan. Jelas, engkau sepenuhnya dibelenggu dan dikendalikan oleh watakmu yang jahat. Engkau mungkin mau menerima dan berjuang mengejar kebenaran, tetapi itu bukan tergantung pada dirimu: engkau hanyalah boneka daging yang rusak, engkau telah menjadi alat Iblis, engkau mengatakan dan melakukan apa pun yang diperintahkan oleh watakmu yang jahat" ("Hanya Mereka yang Menerapkan Kebenaran yang Takut akan Tuhan" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Aku mengingat kembali perilakuku. Setiap kali harus menerapkan kebenaran, aku hanya peduli dengan reputasi dan statusku sendiri. Aku sangat egois dan licik. Falsafah iblis seperti "Tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri" dan "Lindungi dirimu, carilah orang untuk disalahkan" sudah berakar di pikiranku. Aku hidup menurut hal-hal ini, jadi tidak berani menegakkan prinsip kebenaran. Dalam hal memberhentikan Saudari Lin, Aku takut rekan sekerjaku akan mengatakan bahwa aku congkak dan merasa diri penting, jadi aku tidak berani menegakkan prinsip. Aku melindungi citraku sendiri dengan mengorbankan pekerjaan rumah Tuhan, dan tidak mampu memberhentikan Saudari Lin tepat waktu. Selain itu, perilaku Xiao Lei telah mengganggu kehidupan bergereja, jadi menurut prinsip, dia perlu diadakan pertemuan tersendiri untuk memastikan orang lain memiliki kehidupan bergereja yang baik dan tidak dibingungkan atau diganggu. Ini akan bermanfaat baik untuk Xiao Lei maupun jalan masuk kehidupan orang lain di gereja. Namun kembali, aku takut saudara-saudariku akan mengatakan aku tidak memberi orang kesempatan untuk bertobat atau mempertimbangkan kelemahan orang, yang mungkin memengaruhi citra dan statusku di benak mereka, jadi aku rela membiarkan kehidupan bergereja dirusak dan tidak mampu menegakkan prinsip atau menerapkan kebenaran. Yang penting bagiku adalah bagaimana melindungi citra dan statusku sendiri, dan aku tidak peduli bagaimana pekerjaan gereja atau kepentingan rumah Tuhan dirugikan. Bagaimana aku bisa menyebut diriku orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan? Baru setelah itulah aku menyadari bahwa aku diracuni sedemikian dalam oleh falsafah iblis. Aku egois, curang, dan sama sekali tidak memiliki keserupaan dengan manusia. Tuhan menyukai orang yang berani menegakkan prinsip kebenaran dan memiliki rasa keadilan, yang memiliki keberanian untuk menjunjung tinggi semua hal positif dan menolak semua hal-hal negatif. Inilah tuntutan Tuhan bagi kita. Masalah Xiao Lei adalah Tuhan mengujiku. Dia sedang memeriksa apakah aku mampu melindungi kepentingan rumah Tuhan. Kupikir, "Aku harus menjadi orang yang memiliki rasa keadilan. Apa pun yang orang lain pikirkan tentang diriku, aku harus menegakkan prinsip kebenaran." Setelah itu, melalui persekutuan, orang lain belajar untuk mengenali perilaku Xiao Lei yang seperti orang tidak percaya, dan 80% saudara-saudari setuju untuk mengatur pertemuan dan pengamatan tersendiri untuk Xiao Lei. Selanjutnya, aku pergi bersekutu dengan Xiao Lei dan menggunakan perilakunya yang konsisten untuk menyingkapkan masalahnya. Namun, bahkan sebelum aku selesai, dia mulai membela diri dan menyanggahku, mengatakan bahwa saudara-saudari berinvestasi dengan sukarela, bahwa itu tidak ada hubungannya dengan dia. ... Ketika dia berperilaku seperti ini, itu membuktikan bahwa dia adalah orang tidak percaya. Jadi, aku mengatur agar dia diadakan pertemuan tersendiri dan diamati selama jangka waktu tertentu, dan jika dia tetap tidak memperlihatkan pemahaman atau pertobatan, dia akan dikeluarkan dari gereja. Setelah melakukan penerapan sesuai dengan prinsip kebenaran, aku merasakan kedamaian dan kegembiraan yang tak terlukiskan di hatiku.

Setelah pengalaman itu, aku mulai memahami watakku yang rusak, aku mampu melepaskan kepentinganku dan menerapkan kebenaran, dan aku mampu hidup dalam sedikit keserupaan dengan manusia. Semua ini adalah keselamatan Tuhan. Aku juga memahami bahwa rumah Tuhan berbeda dari dunia. Kebenaran berkuasa di rumah Tuhan. Ketika kita menerapkan kebenaran dan bertindak dengan prinsip, kita memperoleh berkat dan bimbingan Tuhan. Syukur kepada Tuhan!

Catatan kaki:

a. "menekuk siku" adalah sebuah ungkapan Tiongkok, yang berarti seseorang menolong orang lain dengan mengorbankan orang yang dekat dengan orang tersebut, contohnya, orang tua, anak-anak, kerabat atau saudara kandung.

Selanjutnya: Beban Kemunafikan

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Ditahirkan Dengan Ujian

Oleh Saudara Zhen Xin, AmerikaTuhan Yang Mahakuasa berkata: "Dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan, yang orang cari adalah mendapatkan...