Belajar Dari Mengeluarkan Pelaku Kejahatan

31 Januari 2022

Oleh Saudari Song Yi, Belanda

Bulan Maret 2021, aku mengemban tugas kepemimpinan. Saat bertemu dengan pengawas, aku mendapati beberapa pemimpin kelompok penyiraman main perintah, mendesak orang-orang melakukan tugas, sementara mereka hanya bersantai. Mereka tidak memahami masalah yang dihadapi kelompok, jadi hanya bicara kosong dan menegakkan aturan, tanpa memberikan jalan nyata. Kami bersekutu dengan mereka, bahwa memimpin bukan hanya memberi tahu orang apa yang harus dilakukan, tetapi juga memberi penyiraman nyata untuk pendatang baru, dan bekerja sama dengan orang lain. Namun, beberapa hari kemudian, mereka masih belum mengambil tindakan nyata. Aku menyelidikinya dan mendapati seorang pemimpin tim bernama Gao membuat kekacauan. Dia tidak melakukan kerja nyata dan menghasut para pemimpin tim lain, mengatakan bahwa aku dan pengawas menyuruh mereka menyiram pendatang baru, membuat mereka tidak bisa menindaklanjuti pekerjaan tim, yang berarti tidak perlu melakukan pekerjaan itu lagi. Lalu, apa tanggung jawab mereka? Dia juga mengatakan si pengawas itu amatir, bagaimana dia bisa menyelesaikan pekerjaan dengan benar? Pada dasarnya dia mengatakan karena pengawas tidak berpengalaman dalam penyiraman, dia tidak bisa memberi bimbingan nyata, jadi tidak perlu mendengarkan dia. Saat pengawas menemukan masalah dalam pekerjaan mereka, dia bicara cukup keras, jadi Gao mempersoalkan ini, berkata pengawas memarahi orang dengan angkuh. Gao juga menyebarkan rumor berpura-pura ingin mencari, berkata si pengawas amatir, jadi pekerjaan mereka pasti akan terganggu, dan pemimpin tingkat atas melanggar prinsip tentang menunjuk orang. Namun, pemimpin tingkat atas Saudari Liu, mempromosikan pengawas itu sesuai prinsip. Dia tidak memiliki banyak pengalaman menyiram pendatang baru, tetapi punya kualitas baik, dia cakap dan bertanggung jawab dalam tugasnya, dia bisa dibina. Dia juga bisa menemukan masalah dan memandu kerja tim, serta membuat kemajuan dalam menyiram pendatang baru. Namun, Gao terus mengeklaim pengawas tidak memenuhi syarat, menyerang dan bersikeras dia tidak cocok untuk posisi itu. Dia juga menyebarkan rumor pemimpin tingkat atas menunjuk orang tanpa prinsip, membuat orang lain bias terhadap pemimpin dan pengawas, lalu menolak bekerja. Ini menyebabkan gangguan dalam tugas para pemimpin dan pekerjaan rumah Tuhan. Gao juga memberikan persekutuan yang tidak tulus di pertemuan, secara halus menghina dan menyerang pemimpin tingkat atas dan pengawas. Sebagai contoh, katanya dia melihat mereka berdua tidak mengatur suatu tugas dengan baik. Gao telah menyampaikan hal itu, tetapi keduanya tidak memahami pekerjaan itu dan tidak menerima sarannya. Gao tidak ingin memaksa, lalu dia sadar memang ada masalah. Namun, bukan itu yang sebenarnya terjadi. Dia sengaja tidak jelas dalam persekutuannya, agar pemimpin terlihat tidak memahami pekerjaannya dan menghambat dia, menolak menerima nasihatnya, dan dia ditindas karena membela kepentingan rumah Tuhan, agar semua orang bersimpati dan berpihak kepadanya. Gao selalu memandang rendah, serta mengecam para pemimpin dan pengawas, yang telah sering kali dibicarakan orang lain kepadanya, tetapi dia tidak pernah menyesal tentang itu. Ini bukan masalah menunjukkan sedikit kerusakan, ini masalah natur.

Aku teringat firman Tuhan tentang menyingkap orang seperti itu. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Dalam kehidupan bergereja, orang, perkara, dan hal-hal apa sajakah yang berkaitan dengan masalah persaingan untuk mengejar status? Apa perwujudan persaingan mengejar status yang berkaitan dengan hal yang sifatnya menganggu dan mengacaukan pekerjaan rumah Tuhan? Perwujudan paling umum adalah bersaing dengan para pemimpin gereja demi mengejar status mereka di gereja untuk mendapatkan kendali atas umat pilihan Tuhan, sering kali merendahkan, melontarkan fitnah, dan mengutuk para pemimpin gereja, dan dengan sengaja menyingkapkan kegagalan dan kekurangan mereka dalam kemanusiaan mereka, atau menyingkapkan masalah dengan kualitas mereka, terutama dalam hal kesalahan yang pernah mereka lakukan dalam pekerjaan mereka atau ketika menangani orang. Inilah persaingan mengejar status yang paling sering terlihat dan paling mencolok. Apa perwujudan lainnya? Perwujudan lainnya adalah bersaing secara terbuka dengan para pemimpin gereja untuk mengejar status: tidak menaati mereka sebaik apa pun mereka melakukan pekerjaan mereka, tanpa memedulikan apakah pekerjaan itu sesuai dengan prinsip atau tidak, dan apakah ada masalah dengan kemanusiaan mereka atau tidak. Mengapa mereka tidak menaati para pemimpin? Karena orang yang mengejar status juga ingin menjadi pemimpin. Jadi, apa pun yang dilakukan oleh seorang pemimpin yang telah dipilih atau ditetapkan, mereka mengkritik dan mengutuknya. Mereka tidak menggunakan prinsip-prinsip yang rumah Tuhan tuntut dari para pemimpin dan pekerja untuk menilai atau melihat apakah yang dilakukan pemimpin ini sesuai dengan prinsip, apakah dia adalah orang yang tepat, apakah dia adalah orang yang mengejar kebenaran, apakah ada hati nurani dan akal dalam kemanusiaannya atau tidak—mereka menilai pemimpin tersebut bukan berdasarkan hal-hal semacam itu. Sebaliknya, berdasarkan ambisi, motivasi, dan tujuan mereka sendiri, mereka selalu mencari-cari kesalahan dan berdebat, menekan pemimpin atau pekerja tersebut, menyebarkan kabar bohong di belakangnya tentang bagaimana dia melanggar kebenaran, atau mengungkit-ungkit kekurangan mereka. Misalnya, orang-orang ini mungkin berkata bahwa 'Pemimpin anu pernah melakukan kesalahan ini dan ditangani oleh Yang di Atas, dan tentang hal ini tak seorang pun di antaramu yang mengetahuinya—sehebat itulah dia berpura-pura.' Mereka mengabaikan dan tidak memperhatikan apakah pemimpin atau pekerja ini sedang dilatih oleh rumah Tuhan, dan apakah dia adalah seorang pemimpin atau pekerja yang memenuhi syarat, tetapi terus saja melontarkan fitnah tentangnya, bergosip tentangnya, dan membuat rencana jahat di belakangnya. Untuk tujuan apa orang-orang itu melakukan hal-hal ini? Ini karena mereka sedang bersaing mengejar status, bukan? Ada tujuan di balik semua yang mereka katakan dan lakukan. Ini bukan demi pekerjaan gereja, dan ini tidak didasarkan pada firman Tuhan atau kebenaran, dan terlebih lagi, ini tidak didasarkan pada pengaturan pekerjaan rumah Tuhan atau prinsip-prinsip yang Tuhan tuntut dari manusia, melainkan didasarkan pada ambisi dan tujuan mereka sendiri. Mereka menyanggah semua yang pemimpin atau pekerja itu katakan berdasarkan 'wawasan' mereka sendiri; mereka menolak apa pun yang dia katakan berdasarkan pendapat mereka yang berbeda. Mereka sangat senang ketika seorang pemimpin atau pekerja membuka diri dan menyingkapkan dirinya sendiri, dan berbicara tentang pengenalan diri sendiri: mereka pikir mereka telah menemukan kesempatan mereka. Kesempatan apa? Kesempatan untuk merendahkan pemimpin atau pekerja tersebut, untuk memberi tahu semua orang bahwa ada masalah dengan kualitasnya, bahwa dia bisa menjadi lemah, bahwa dia rusak, bahwa dia sering membuat kesalahan dalam segala sesuatu yang dia lakukan, bahwa dia tidak lebih baik daripada orang lain. Inilah kesempatan mereka untuk menekannya, kesempatan mereka untuk mendorong semua orang untuk menggulingkan, melemahkan, dan mengkritik pemimpin atau pekerja tersebut. Dan motivasi untuk semua perilaku dan tindakan ini tidak lain adalah persaingan untuk mengejar status." "Menuntut seorang pemimpin atau pekerja secara terbuka dan bersaing dengannya untuk mengejar status tidak hanya harus dihentikan dan dibatasi; jika situasinya serius, dan memenuhi syarat untuk pemberhentian dan pengusiran, maka hal itu harus ditangani sesuai dengan prinsip. Selain itu, mereka berusaha mengucilkan dan menyerang orang-orang yang lebih cenderung mengejar kebenaran di gereja karena orang-orang yang mengejar kebenaran memiliki pemahaman yang murni, mereka memiliki pengalaman akan firman Tuhan, memiliki wawasan tentangnya, memiliki kerinduan akan firman Tuhan, dan di antara saudara-saudari, orang-orang ini sering kali mampu menyelesaikan masalah dengan mempersekutukan kebenaran, dan dengan demikian mendidik kerohanian umat pilihan Tuhan, dan kemudian mereka secara berangsur mendapatkan wibawa di gereja. Siapa pun yang menyerang atau berusaha mengucilkan orang yang mengejar kebenaran sedang secara langsung mengganggu dan mengacaukan kehidupan bergereja. Mereka mungkin tidak menargetkan para pemimpin gereja secara langsung, tetapi mereka memiliki antipati tertentu terhadap orang-orang di gereja yang memiliki pengalaman nyata, yang memiliki kenyataan kebenaran, yang memahami dan mencintai kebenaran. Mereka mengucilkan, melemahkan, dan meremehkan orang-orang semacam itu, sering kali mengejek dan merendahkan mereka, bahkan memasang jebakan untuk mereka dan membuat rencana jahat terhadap mereka, dan sebagainya. Meskipun masalah-masalah semacam ini tidak seserius bersaing dengan para pemimpin dan pekerja untuk mengejar status, masalah-masalah ini tetap mengganggu dan mengacaukan kehidupan bergereja. Dan karena bersifat mengganggu dan mengacaukan, orang-orang ini haruslah dibatasi dan dikendalikan. Dan jika sejumlah besar saudara-saudari di gereja terpengaruhi, jika mereka sering jatuh ke dalam kenegatifan dan kelemahan, maka orang-orang ini tidak hanya harus dikendalikan, tetapi harus disingkirkan atau dipisahkan dari orang lain untuk merenungkan diri mereka sendiri. Jika masalah-masalah itu bersifat mengganggu dan mengacaukan, itu berarti semua masalah semacam ini konsisten. Jika dua orang sesekali bertengkar karena hal tertentu, jika mereka mudah tersinggung dan suka mengeluh terhadap satu sama lain karena perbedaan dalam hal kepribadian, dalam cara mereka memandang segala sesuatu, atau dalam cara mereka mengekspresikan diri, maka sesekali bertindak seperti ini tidak berkaitan dengan sifat mengganggu dan mengacaukan. Yang kita bicarakan adalah di mana sifat ini telah mencapai titik yang bersifat mengganggu dan mengacaukan: orang-orang yang secara konsisten bertindak seperti ini, yang berusaha melemahkan, mengucilkan, mengejek, dan membuat rencana jahat terhadap siapa pun yang memiliki pengalaman nyata dan yang menyampaikan pengalaman nyata ini. Mereka selalu bertindak seperti ini, mereka tidak tahan dengan orang yang baik—orang baik memicu mereka, membuat mereka marah, dan mereka menargetkan siapa pun yang baik, mereka berusaha menyakiti dan membuat orang-orang baik ini menderita. Orang-orang semacam itu telah menyebabkan gangguan dan kekacauan yang parah terhadap kehidupan dan tatanan normal gereja, dan para pemimpin dan pekerja harus bergandengan tangan dengan saudara-saudari untuk menghentikan, membatasi, dan menyingkapkan orang-orang semacam itu. Jika tidak mungkin untuk mengendalikan mereka, jika persekutuan dengan mereka tidak membuat mereka bertobat atau mengekang diri, maka setelah saudara-saudari bersekutu bersama dan mencapai mufakat, orang-orang ini harus dikeluarkan dari gereja. Mereka tidak boleh diberi kelonggaran lagi; gangguan mereka terhadap kehidupan bergereja tidak boleh ditoleransi lagi. Jika engkau menoleransi kejahatan mereka, itu berarti engkau tidak sedang memenuhi tanggung jawabmu kepada saudara-saudari" ("Mengenali Para Pemimpin Palsu (14)" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Aku belajar dari firman Tuhan bahwa tidak melihat apakah pemimpin tepat untuk pekerjaan itu, apakah sejalan dengan prinsip rumah Tuhan membina orang, hanya serta merta mencari kesalahan, mencoba menyerang dan menghakimi di belakang mereka, mencoba menghasut orang lain untuk menentang dan menggulingkan mereka, ini mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Orang-orang ini harus disingkap dan dikendalikan, juga, dalam kasus serius, disingkirkan dari gereja. Bandingkan itu dengan Gao, dia tidak melihat apakah pengawas mendapat hasil dalam tugasnya, apakah pekerjaannya bermanfaat bagi rumah Tuhan, atau apakah dia layak dilatih. Gao hanya melihat dia tidak berpengalaman, dan berkata dia amatiran yang mencoba mengambil keputusan. Dia memutarbalikkan fakta dan menabur perselisihan, membuat orang lain menjadi bias terhadap pengawas itu dan menolak mengikuti perintah. Ini menghambat kemajuan pekerjaan Injil kami. Gao bukan menunjukkan kerusakan sesaat, dia selalu seperti itu. Dia sudah sangat mengganggu kehidupan gereja dan tidak cocok untuk tugas apa pun. Seharusnya aku segera memberhentikan dia sesuai prinsip. Lalu, jika tidak bertobat, dia akan dikeluarkan dari gereja. Namun, aku ragu, kupikir, dia telah lama menjadi pemimpin tim, juga aktor andal. Daya pengamatan saudara-saudari kecil, dan beberapa orang menghormati dia. Mereka merasa dia punya rasa keadilan, tanggung jawab dan kasih dalam tugasnya. Jika kuberhentikan dia segera setelah aku bergabung dengan gereja, bukankah saudara-saudari berpikir aku tidak punya perasaan dan kejam, juga mudah menghukum? Akankah mereka menyetujui kepemimpinanku setelah itu? Namun, Gao sangat jahat, pandai mengipasi api, dan menabur perselisihan di belakang layar. Jika aku menyinggung perasaannya, lalu dia menunjuk dan menghakimiku di depan yang lain, merusak hubunganku dengan mereka, pekerjaanku akan jauh lebih sulit. Kupikir aku tidak boleh terburu-buru memberhentikan dia, tetapi lebih dulu memangkas dan menangani dia, menyingkap dan membedah esensi serta konsekuensi tindakannya. Jika dia menerimanya dan berubah, dia masih punya kesempatan. Jika tidak menerima dan terus menghakimi para pemimpin dan pekerja, maka dia bisa dicopot.

Kemudian, pemimpin tingkat atas kami Saudari Liu dan aku bicara dengan Gao dan orang lain yang terlibat, lalu bersekutu dengan mereka tentang prinsip pemilihan di rumah Tuhan, dan latar belakang promosi pengawas itu. Aku juga menjelaskan perilaku Gao dan beberapa pemimpin tim lain pada dasarnya membentuk faksi, menyerang pemimpin dan pekerja, meremehkan mereka, mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Jika tidak berubah dan terus melakukan semua ini, mereka akan dicopot. Beberapa pemimpin tim mengakui kesalahan mereka, berkata ingin bekerja sama dengan pengawas dan menyelesaikan pekerjaan bersama-sama. Hanya Gao yang tidak membuat pernyataan jelas. Beberapa hari kemudian, Gao mulai menyebarkan rumor kepada saudari lain, berkata pengawas tidak memenuhi syarat, pemimpin telah salah memutuskan. Saudari itu tidak percaya, justru bersekutu dengannya tentang prinsip. Melihat saudari itu tidak terpancing, Gao berhenti. Beberapa hari kemudian, Gao mengirim pesan kepada beberapa pemimpin tim lain untuk menyesatkan mereka, berkata, "Aku defensif setelah persekutuan beberapa hari lalu, aku takut akan diberhentikan. Apa kalian merasa seperti itu juga? Kini aku tidak berani mengatakan sepatah kata pun. Seolah kita bahkan tidak bisa memberi saran, tidak bisa berbeda pendapat, dan jika angkat bicara, kita akan dipecat dan diusir dari gereja. Siapa yang berani memberi saran?" Lalu, dia berkata kemajuan gereja yang buruk adalah karena para pemimpin, mereka tidak menunjuk orang berdasarkan prinsip. Bukan hanya itu, dia juga mendatangi seorang saudara di tim Injil dengan kedok mencari prinsip, menjelek-jelekkan pengawas. Saudara itu tahu sedikit tentang promosi pengawas itu dan bersekutu dengannya tentang prinsip memilih orang di rumah Tuhan. Setelah itu bertanya apakah Gao mengerti. Gao bilang sudah paham dan tidak bias terhadap pengawas itu lagi. Dia bertanya apakah Gao bisa mendukung dan bekerja secara harmonis dengan pengawas itu, lalu Gao bersumpah bisa. Namun, setelah itu, dia diam-diam bicara dengan seorang saudari, berpura-pura mencari dan bersekutu, tetapi malah mengeluh, memutarbalikkan kebenaran, berkata, "Pemimpin kami, Saudari Liu, membuat rencana dengan saudara-saudari lain. Mereka berkolusi. Liu cukup kuat dan semua orang takut kepadanya. Aku khawatir jika terus melaporkan masalah pengawas itu, dia akan memperlakukanku seperti antikristus." Arti sesungguhnya adalah seluruh gereja ada di cengkeraman Saudari Liu, dia menyembunyikan laporan masalah. Aku melihat betapa culas dan liciknya Gao, dia hanya pura-pura patuh. Sangat banyak orang yang telah bersekutu dengannya tentang prinsip, tetapi dia menolak menerimanya. Dia tidak menyesal karena menghakimi para pemimpin dan pekerja, justru makin penuh tipu daya dan sembarangan menyerang mereka. Dia menyulut ketidakharmonisan antara saudara-saudari dan pemimpin, selalu mengganggu pekerjaan gereja. Dia adalah setan, antek Iblis. Saat itu aku menyesal tidak memberhentikan dia, karena selama itu aku ragu, aku memberinya lebih banyak kesempatan untuk memperdaya orang. Aku tahu Gao selalu memandang rendah dan menghakimi para pemimpin, mengganggu pekerjaan mereka, jadi aku seharusnya mencopot dia. Namun, karena takut dengan pendapat orang lain, aku ingin pelan-pelan saja, pertama bersekutu tentang kebenaran dan menegur dia, lalu memberhentikan dan mengusirnya jika masih tidak bertobat. Dengan begitu, aku bisa meyakinkan saudara-saudari, dan mereka tidak akan berpikir buruk tentangku. Untuk melindungi nama dan status, aku tidak mengawasi Gao. Aku memberinya kebebasan mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Bukankah aku punya bagian dalam kejahatannya? Memikirkan perbuatanku terasa sangat sulit. Aku merasa tidak melakukan tugas sebagai pemimpin atau melindungi kepentingan rumah Tuhan. Tuhan membenci itu. Jadi, aku berdoa, meminta Tuhan membimbingku untuk merenungkan dan mengenal diriku.

Dalam saat teduhku esok harinya, aku melihat sebuah kutipan firman Tuhan menyingkap antikristus yang membantuku lebih memahami diriku. Firman Tuhan katakan: "Antikristus memikirkan dengan serius bagaimana cara memperlakukan prinsip-prinsip kebenaran, amanat Tuhan, dan pekerjaan rumah Tuhan, atau cara menangani sesuatu yang mereka hadapi. Mereka tidak memikirkan bagaimana memenuhi kehendak Tuhan, bagaimana menjaga agar tidak merugikan kepentingan rumah Tuhan, bagaimana memuaskan Tuhan, atau bagaimana memberi manfaat bagi saudara-saudari; semua ini bukanlah hal-hal yang mereka pikirkan. Yang para antikristus pikirkan adalah apakah status dan reputasi mereka sendiri akan terpengaruh atau tidak dan apakah gengsi mereka bisa menurun atau tidak. Jika melakukan sesuatu sesuai dengan prinsip kebenaran akan menguntungkan pekerjaan gereja dan membawa manfaat bagi saudara-saudari, tetapi akan menyebabkan reputasi mereka sendiri terpengaruh dan membuat banyak orang menyadari tingkat pertumbuhan mereka yang sebenarnya serta mengetahui natur dan esensi seperti apa yang mereka miliki, mereka pasti tidak akan bertindak sesuai dengan prinsip kebenaran. Jika melakukan sesuatu dengan cara tertentu akan memungkinkan mereka untuk mendapatkan gengsi yang lebih tinggi dalam rumah Tuhan, membuat lebih banyak orang mengagumi dan menghormati mereka, serta memungkinkan perkataan mereka memiliki otoritas dan membuat lebih banyak orang tunduk kepada mereka, maka mereka akan memilih untuk melakukannya dengan cara itu; jika tidak, mereka sama sekali tidak akan memikirkan kepentingan rumah Tuhan atau saudara-saudari ataupun memilih untuk menyingkirkan kepentingan mereka sendiri. Inilah natur dan esensi antikristus. Bukankah ini egois dan keji?" ("Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri dan Memuaskan Kepentingan dan Ambisi Mereka Sendiri; Mereka tidak Pernah Mempertimbangkan Kepentingan Rumah Tuhan, dan Bahkan Menjual Kepentingan Tersebut sebagai Ganti Kemuliaan Pribadi (Bagian Tiga)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). Tuhan mengungkapkan bahwa antikristus sangat menghargai reputasi dan status, dan semua yang mereka lakukan adalah demi itu. Mereka hanya melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi status, tetapi jika kepentingan mereka dipertaruhkan, mereka akan menutup mata terhadap masalah. Mereka lebih suka kepentingan rumah Tuhan dirugikan untuk menjunjung kepentingan sendiri. Perilakuku persis seperti firman Tuhan tentang antikristus. Aku tahu betul membersihkan gereja adalah yang dibutuhkan rumah Tuhan, dan Tuhan telah berkali-kali berfirman saat orang jahat mengganggu gereja, para pemimpin dan pekerja harus segera menyingkirkannya, entah menyingkap, membatasi, atau membersihkannya. Tingkah laku Gao telah mengganggu pekerjaan gereja, jadi aku seharusnya menangani dia. Namun, aku khawatir orang lain akan berpikir buruk tentangku dan tidak akan mendukungku sebagai pemimpin. Untuk melindungi nama dan status, aku hanya sedikit bersekutu dengannya, aku juga tahu dia tidak menerimanya, tetapi aku tidak membatasi atau mencopotnya, jadi dia punya kesempatan untuk terus menabur perselisihan dan mengganggu pekerjaan gereja. Aku rela mengorbankan kepentingan rumah Tuhan untuk melindungi diriku. Aku sangat licik, egois, dan tercela! Aku tidak mencopot Gao sesuai prinsip atau membimbing yang lain memahami kebenaran dan menumbuhkan daya pengamatan. Akibatnya, banyak yang disesatkan dan memihak dia, yang menghambat pekerjaan gereja. Aku merasa sangat bersalah dan dipenuhi penyesalan. Aku merasa tidak pantas menjadi pemimpin. Aku berdoa, "Ya Tuhan, pelaku kejahatan yang mengganggu muncul di gereja. Aku melindungi nama dan status sendiri daripada kepentingan gereja. Aku sangat egois. Aku tidak ingin terus hidup dengan cara yang keji. Aku ingin bertobat kepada-Mu."

Aku mencari beberapa orang lain yang mengetahui situasinya untuk mempelajari perilaku Gao lebih lanjut. Saat menyelidikinya, aku melihat beberapa dari mereka tidak punya daya pengamatan tentang dia, mereka pikir dia melindungi rumah Tuhan. Beberapa tahu kesalahan cara Gao, tetapi berpikir dia hanya tidak memahami prinsip kebenaran. Aku bersekutu dengan mereka tentang apa itu kebenaran dan kecongkakan, serta perbedaan pelanggaran sesaat dan natur seseorang. Ini membantu mereka mendapatkan lebih banyak daya pengamatan, siap bertindak dan menyingkap si pengawas. Namun, yang mengejutkanku, saat membahas dia kepada Saudara Wang, dia membalas, "Kenapa kau ingin tahu tentang dia? Dia hanya memberi sedikit saran. Kenapa kalian mengincar dia? Kenapa kalian para pemimpin menekan orang yang punya ide dan menyulitkan mereka? Siapa yang akan berani memberi saran? Penyelidikan kalian membuatku takut memiliki pendapat. Kalian sangat mirip antikristus, mereka tidak mengizinkan pendapat yang berbeda." Aku terkejut mendengar semua ini. Aku tidak pernah membayangkan reaksinya sekuat itu dan mengeklaim kami tidak adil terhadap Gao. Aku dengan sabar mulai bersekutu dengannya. Dia tidak mau mendengarkan dan masih memercayai Gao, mengira masalahnya ada pada kami. Aku benar-benar ingin menyerah saat itu. Aku merasa pemahamanku tentang kebenaran dangkal dan pengalamanku kurang. Jika terus menangani ini, orang lain mungkin merendahkanku. Lalu, aku sadar aku mulai mempertimbangkan kepentingan sendiri lagi, jadi aku berdoa kepada Tuhan dalam hati, meminta iman dan kekuatan kepada-Nya. Aku ingat kutipan ini: "Jangan selalu melakukan segala sesuatu demi kepentinganmu sendiri dan jangan selalu mempertimbangkan kepentinganmu sendiri; jangan memikirkan status, gengsi, atau reputasimu sendiri. Juga jangan mempertimbangkan kepentingan manusia. Engkau harus terlebih dahulu memikirkan kepentingan rumah Tuhan, dan menjadikannya prioritas utamamu. Engkau harus mempertimbangkan kehendak Tuhan dan mulailah dengan merenungkan apakah engkau murni atau tidak dalam memenuhi tugasmu, apakah engkau telah berusaha sekuatmu untuk setia, melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan tanggung jawabmu, dan mengerahkan seluruh tenagamu atau tidak, serta apakah engkau telah dengan sepenuh hati memikirkan tugasmu dan pekerjaan rumah Tuhan atau tidak. Engkau harus memikirkan hal-hal ini. Renungkanlah hal-hal ini sesering mungkin, maka akan menjadi lebih mudah bagimu untuk melaksanakan tugasmu dengan baik. Jika kualitasmu buruk, pengalamanmu dangkal, atau engkau tidak cakap dalam pekerjaanmu, berarti mungkin ada beberapa kesalahan atau kekurangan dalam pekerjaanmu, dan hasilnya mungkin tidak terlalu baik—tetapi engkau telah mengerahkan upayamu yang terbaik. Ketika engkau tidak memikirkan keinginanmu sendiri yang egois atau mempertimbangkan kepentinganmu sendiri dalam hal-hal yang kaulakukan, dan sebaliknya terus-menerus mempertimbangkan pekerjaan rumah Tuhan, mengingat kepentingan rumah Tuhan, dan melaksanakan tugasmu dengan baik, maka engkau akan mengumpulkan perbuatan baik di hadapan Tuhan. Orang yang melakukan perbuatan baik ini adalah orang yang memiliki kenyataan kebenaran; dengan demikian, mereka telah menjadi kesaksian. Jika engkau selalu hidup menurut daging, selalu memuaskan keinginan egoismu sendiri, orang semacam ini tidak memiliki kenyataan kebenaran; ini adalah tanda tidak menghormati Tuhan" ("Serahkanlah Hatimu yang Sejati kepada Tuhan, maka Engkau Dapat Memperoleh Kebenaran" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Aku melihat dari firman Tuhan kita tidak bisa mempertimbangkan keuntungan pribadi dalam tugas. Kita harus mengutamakan kepentingan rumah Tuhan, menerima pengawasan Tuhan, dan mengabdikan seluruh hati kita. Hanya dengan begitu tugas kita mendapatkan perkenanan Tuhan. Jika tidak, kita melakukan kejahatan dan melawan Tuhan. Aku tidak bisa berhenti menerapkan kebenaran karena takut menyinggung perasaan orang lain atau anggapan bias mereka. Aku belum pernah menangani masalah seperti itu, tetapi setidaknya aku harus berdedikasi pada tugasku dan berusaha keras bersekutu dengan yang lain. Aku tahu Gao telah menyesatkan dan membuat bingung Saudara Wang, jadi dia bicara atas nama Gao. Gao menyebarkan kebohongan sebagai kebenaran, dan mengatakan kritik para pemimpin terhadapnya berarti mereka tidak mengizinkan saran atau pendapat berbeda. Kebohongan yang tampak benar ini bisa sangat menyesatkan. Gao berkata para pemimpin memilih orang tanpa prinsip, tetapi dia sangat keliru. Dia telah diberitahu tentang prinsip memilih orang, tetapi menolak menerimanya atau merenungkan dirinya. Dia terus memutarbalikkan semua hal, berkata para pemimpin menekan dia dan semua pendapat berbeda. Bukankah itu membalikkan fakta dan mengkambinghitamkan orang lain? Dia bilang jika itu berarti diusir dari gereja, siapa yang berani menyuarakan pendapat berbeda? Kata-kata itu tampak datang dari hati, jujur, tetapi yang disebut kejujuran itu menyembunyikan niat jahatnya dan tipu daya Iblis. Dia ingin menarik orang lain ke sisinya, untuk membelanya dan menentang para pemimpin. Ini adalah tipu daya dan mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Saudara Wang tidak memiliki daya pengamatan dan tertipu pernyataan Gao. Dia butuh persekutuan yang penuh kasih. Melalui persekutuan, dia memperoleh pemahaman tentang Gao. Dia sadar tidak mencari kebenaran dan tidak punya daya pengamatan, itulah sebabnya dia melindungi Gao dan memihak kejahatan. Dia juga melihat betapa menyedihkannya dia yang tak memahami kebenaran, dan betapa rentannya dia melakukan kejahatan. Aku sangat senang melihat perubahannya. Lalu, beberapa rekan kerja dan aku bersekutu dengan yang lain untuk mengupas orang jahat dan membedah semua perilaku Gao. Semua orang mendapatkan pemahaman atas Gao, dan kami memutuskan, hampir dengan suara bulat, untuk mengeluarkan dia dari gereja. Selama pemungutan suara, mereka mencatat beberapa hal yang mereka pelajari. Mereka mengatakan hal-hal seperti, "Gao mengarang kebohongan dan menyebarkan biasnya ke mana-mana, dengan dalih melindungi rumah Tuhan. Ini sangat mengacaukan pekerjaan gereja. Bagaimanapun para pemimpin menyingkap dan menanganinya, dia sama sekali tidak menyesali ini atau bertobat. Dia memiliki esensi jahat." Yang lain berkata, "Gao tampak sangat lembut, tetapi kata-katanya menyesatkan, seram dan jahat. Jika bukan karena persekutuan dan pembedahan ini, daya pengamatanku masih kecil. Aku telah melihat pentingnya memahami kebenaran dan memiliki daya pengamatan." Beberapa berkata mereka pernah disesatkan oleh Gao, dan mengira dia melindungi pekerjaan rumah Tuhan, tidak sadar dia diam-diam melakukan begitu banyak kejahatan, jadi mereka membelanya, mengatakan hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran. Mereka perlu merenung dan bertobat. Mereka juga melihat watak benar Tuhan yang tidak mentoleransi pelanggaran. Saat pelaku kejahatan mengganggu pekerjaan rumah Tuhan, cepat atau lambat mereka akan dilenyapkan. Itu mengingatkanku pada firman Tuhan: "Orang fasik akan selalu fasik, dan tidak akan pernah lolos dari hari hukuman. Orang baik akan selalu baik, dan akan dinyatakan ketika pekerjaan itu selesai. Tak seorang pun dari orang fasik akan dianggap benar, dan tak seorang pun dari orang benar akan dianggap fasik" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti akan Didapatkan oleh Tuhan"). Pengalaman ini mengajarkanku, sebagai pemimpin, saat orang jahat di gereja mengganggu pekerjaan rumah Tuhan, jika aku tidak menanganinya berdasarkan prinsip dan kebenaran, justru melindungi kepentingan pribadiku, pada dasarnya itu membiarkan Iblis menyabotase pekerjaan rumah Tuhan, menjadi anteknya, melakukan kejahatan, dan menentang Tuhan. Aku harus segera membersihkan pelaku kejahatan dari gereja, membimbing saudara-saudari mempelajari kebenaran dan mendapatkan daya pengamatan. Ini berarti melindungi rumah Tuhan dan melakukan yang seharusnya dilakukan pemimpin. Syukur kepada Tuhan!

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Jalan Penginjilan

Aku ingat ketika pertama kali aku belajar untuk memberitakan Injil, aku bertemu dengan Saudara Xu di Hubei, seorang anggota Gereja Great...