Kemunculan Bulan Darah yang Sering: Fenomena Astronomis, atau Peringatan Akhir Zaman?

01 Mei 2022

Catatan Editor: Dalam beberapa tahun terakhir, "bulan darah" sering muncul sebagai fenomena langit, dan berbagai bencana seperti wabah, gempa bumi, dan kelaparan menjadi semakin serius. Sebagian besar nubuat Alkitab tentang akhir zaman telah digenapi. Kini malapetaka dahsyat menimpa kita, bagaimana kita harus menyambut kedatangan Tuhan? Artikel ini akan memberi tahu jawabannya.

Menurut berita astronomi, pada tanggal 7—8 September 2025, akan terjadi gerhana bulan total yang berlangsung selama 82 menit. Bulan darah yang langka ini akan terlihat di banyak belahan dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, bulan darah telah muncul berulang kali, bagaikan peringatan yang konstan bagi dunia:

Pada tanggal 15 April 2014 bulan darah pertama dari rangkaian empat bulan darah muncul dengan menakjubkan, mewarnai langit menjadi merah darah.

Pada tanggal 8 Oktober 2014, bulan darah kedua muncul, dan lonceng peringatan terus berdentang.

Pada tanggal 4 April 2015, bulan darah ketiga menyusul, dan pemandangan yang tidak biasa menjadi makin sering.

Pada tanggal 27—28 September 2015, bulan darah keempat bertepatan dengan supermoon.

Pada tanggal 31 Januari 2018, gabungan tiga fenomena langka yang disebut "super blue blood moon" bermunculan di langit.

Pada tanggal 21 Januari 2019, "super blood wolf moon" mengguncang langit malam, ketika bulan merah bertepatan dengan "wolf moon"—peristiwa langit lain yang langka.

Pada tanggal 26 Mei 2021, bulan darah sekali lagi bertepatan dengan supermoon.

Pada tanggal 16 Mei 2022, "flower blood moon" muncul di timur, dan orang-orang kembali menyaksikan bulan berubah menjadi darah.

Pada tanggal 13—14 Maret 2025, bulan darah lainnya muncul—bulan purnama yang dikenal sebagai "worm moon" memerah seperti darah.

Apakah bulan darah yang berulang kali terjadi ini benar-benar hanya fenomena astronomis? Atau, apakah semua ini mengingatkan kita bahwa malapetaka dahsyat makin mendekat?

Banyak nabi percaya bahwa munculnya bulan darah, melambangkan kejadian luar biasa yang akan terjadi di masa depan. Banyak pakar Alkitab juga sangat percaya bahwa munculnya bulan darah memenuhi nubuat Alkitab dalam Yoel 2:29-31, "Dan juga ke atas hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan Aku akan mencurahkan roh-Ku pada hari-hari itu. Dan aku akan menunjukkan banyak keajaiban di langit dan bumi, darah dan api, dan tiang asap. Matahari akan berubah menjadi kegelapan, dan bulan menjadi darah, sebelum hari kedatangan Yahweh yang hebat dan dahsyat itu." Wahyu 6:12 pun menyatakan, "Dan aku melihat saat Ia membuka meterai keenam, dan, lihatlah, ada gempa bumi yang hebat; dan matahari menjadi hitam seperti kain karung dari rambut, dan bulan menjadi semerah darah." "Hari yang hebat dan dahsyat" yang disebutkan dalam nubuat mengacu pada malapetaka dahsyat. Kita semua telah melihat bahwa bencana-bencana yang sangat mengerikan telah bertambah banyak dalam beberapa tahun terakhir, seperti gempa bumi, kelaparan, wabah penyakit, dan banjir; situasi dunia sedang dalam kekacauan dan terus berubah, serta sering terjadi ledakan peperangan, insiden kekerasan dan serangan teroris terus meningkat; iklim global makin memanas, cuaca ekstrem dan berbagai fenomena langit sering bermunculan. Tanda-tanda akhir zaman yang dinubuatkan Alkitab juga muncul satu per satu. Kemunculan bulan darah yang sering bukanlah sebuah tontonan, melainkan peringatan akhir zaman!

Karena malapetaka dahsyat telah tiba, bagaimana kita menyambut Tuhan dan mendapatkan keselamatan-Nya? Tuhan Yesus berfirman: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27). "Masih ada banyak hal lain yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak dapat menanggungnya saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:12-13). Ada banyak nubuat di pasal 2 dan 3 dari Kitab Wahyu, "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja." Dari nubuat-nubuat ini, kita dapat melihat bahwa di akhir zaman, Tuhan akan mengungkapkan firman untuk menuntun orang-orang kepada seluruh kebenaran, melakukan tahap pekerjaan baru untuk menyucikan dan menyelamatkan mereka, serta membawa mereka ke dalam Kerajaan Tuhan. Hanya dengan mendengarkan suara Tuhan dan mendambakan penampakan Tuhan, barulah kita dapat menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali, memiliki kesempatan untuk diselamatkan dan disempurnakan oleh Tuhan, dan memasuki tempat tujuan yang indah bersama-Nya. Jika tidak, sekali kita melewatkan kedatangan Tuhan, kita akan kehilangan keselamatan dari Tuhan, jatuh ke dalam malapetaka dahsyat di akhir zaman, dan disingkirkan serta dihukum. Inilah firman Tuhan tentang hal itu.

Segala bencana akan terjadi susul-menyusul; semua negara dan tempat akan mengalami bencana: wabah, kelaparan, banjir, kekeringan, dan gempa bumi di mana-mana. Bencana-bencana ini terjadi bukan di satu atau dua tempat saja, juga tidak akan berakhir dalam satu atau dua hari; sebaliknya, bencana-bencana ini akan meluas ke wilayah yang makin besar, dan akan bertambah parah. Selama waktu ini, segala macam wabah serangga akan muncul berturut-turut, dan fenomena kanibalisme akan terjadi di mana-mana. Inilah penghakiman-Ku atas berlaksa-laksa bangsa dan suku.

—Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 65"

Di hamparan dunia yang luas ini, tak terhitung berapa kali lautan mengendap menjadi tanah lapang, dan tanah lapang dibanjiri menjadi lautan. Selain Dia yang berdaulat atas segalanya di antara segala sesuatu, tidak ada seorang pun mampu memimpin dan menuntun umat manusia ini. Tidak ada "sosok perkasa" yang bekerja keras atau melakukan persiapan bagi umat manusia ini, dan terlebih lagi, tidak ada seorang pun yang mampu memimpin umat manusia ini menuju tempat tujuan terang dan membebaskan mereka dari ketidakadilan dunia manusia. Tuhan meratapi masa depan manusia, Dia berduka atas kejatuhan manusia, dan merasa pedih karena manusia sedang berbaris, selangkah demi selangkah, menuju kemerosotan dan jalur tanpa jalan kembali. Tak seorang pun pernah memikirkan hal ini: Menuju ke manakah manusia semacam ini yang telah sepenuhnya menghancurkan hati Tuhan dan meninggalkan-Nya untuk mencari si jahat? Justru karena alasan inilah tak seorang pun berusaha merasakan murka Tuhan, tak seorang pun berusaha mencari cara yang menyenangkan Tuhan atau berusaha untuk lebih mendekat kepada Tuhan, dan terlebih lagi, tak seorang pun berusaha untuk menghargai kesedihan dan kepedihan Tuhan. Bahkan setelah mendengar suara Tuhan, manusia terus berjalan di jalan mereka sendiri, terus berpaling dari Tuhan, menghindar dari kasih karunia dan pemeliharaan Tuhan, serta menjauhi kebenaran-Nya, lebih memilih menjual diri mereka kepada Iblis, musuh Tuhan. Dan siapakah yang pernah berpikir, jika manusia tetap keras kepala, bagaimana Tuhan akan memperlakukan manusia yang begitu sepenuhnya mengabaikan-Nya? Tak seorang pun tahu bahwa alasan Tuhan berulang kali mengingatkan dan menasihati manusia adalah karena Dia telah mempersiapkan di tangan-Nya malapetaka yang belum pernah ada sebelumnya, yang tidak akan tertahankan bagi daging dan jiwa manusia, yang bukan sekadar hukuman untuk daging, tetapi hukuman yang menargetkan jiwa manusia. Engkau perlu tahu hal ini: Kemurkaan apa yang akan Tuhan tumpahkan ketika rencana-Nya tidak terjadi, dan ketika peringatan serta nasihat-Nya tidak berbalas? Itu akan menjadi sesuatu yang belum pernah dialami atau diketahui oleh makhluk ciptaan mana pun. Oleh karena itu Kukatakan, malapetaka ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak akan pernah terulang. Karena rencana Tuhan adalah menciptakan umat manusia hanya satu kali ini saja, dan menyelamatkannya hanya satu kali ini saja. Ini adalah yang pertama, dan juga yang terakhir. Oleh karena itu, tak seorang pun mampu memahami niat yang tekun serta antisipasi yang sangat diinginkan yang dengannya Tuhan menyelamatkan umat manusia kali ini.

—Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan adalah Sumber Kehidupan Manusia"

Pekerjaan Tuhan itu melonjak maju seperti gelombang yang dahsyat. Tak seorang pun yang mampu menahan-Nya, dan tak seorang pun yang mampu menghentikan langkah-Nya. Hanya orang yang baik-baik mendengarkan firman-Nya, dan yang mencari dan haus akan Dia, dapat mengikuti jejak langkah-Nya dan menerima janji-Nya. Orang-orang yang tidak melakukannya akan ditimpa bencana yang menghancurkan dan dikenai hukuman yang pantas.

—Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 2: Tuhan Berdaulat Atas Nasib Seluruh Umat Manusia"

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Hubungi kami via WhatsApp