Arti Sepuluh Perintah Tuhan Dalam Alkitab Bagi Umat Manusia

13 Oktober 2021

Oleh Cheng Xin

Saat menyebutkan Sepuluh Perintah Tuhan Dalam Alkitab, aku percaya bahwa setiap saudara dan saudari yang percaya kepada Tuhan tidak lagi asing tentang hal ini. Perjanjian Lama mencatat bahwa setelah Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Tuhan menggunakan Musa untuk mengumumkan Sepuluh Perintah agar bangsa Israel dapat belajar untuk bagaimana hidup. Tapi tahukah Anda apa arti dari Sepuluh Perintah Tuhan itu? Sekarang mari kita mengingat kembali Sepuluh Perintah di dalam Alkitab dan memahami pentingnya pengumuman Sepuluh Perintah Tuhan dan kehendak Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia.

Isi

1. Isi dari Sepuluh Perintah Tuhan Dalam Alkitab

2. Makna dari Sepuluh Perintah Tuhan Dalam Alkitab

1. Isi dari Sepuluh Perintah Tuhan Dalam Alkitab

Perintah Pertama:

"Jangan ada tuhan lain di hadapan-Ku" (Keluaran 20:3).

Perintah Kedua:

"Jangan membuat berhala dalam bentuk apa pun yang ada di langit di atas atau di bumi di bawah atau di dalam air di bawah. Jangan menyembahnya atau melayaninya, karena Aku, Yahweh, Tuhanmu, adalah Tuhan yang cemburu, yang membalaskan kejahatan ayah kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku; Dan menunjukkan belas kasihan kepada ribuan orang yang mengasihi Aku dan yang berpegang kepada perintah-perintah-Ku" (Keluaran 20:4-6).

Perintah Ketiga:

"Jangan menggunakan nama Yahweh Tuhanmu dengan sia-sia, karena Tuhan akan menganggap bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan" (Keluaran 20:7).

Perintah Keempat:

"Ingatlah hari Sabat, jadikan hari itu kudus. Enam hari kamu akan bekerja dan melakukan semua pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Yahweh, Tuhanmu. Pada hari itu kamu tidak akan melakukan pekerjaan: kamu, atau putramu, atau putrimu, atau hamba laki-lakimu, atau hamba perempuanmu, atau ternakmu, atau orang asingmu yang ada di dalam gerbangmu. Karena dalam enam hari Yahweh menciptakan langit dan bumi, laut, dan segala yang ada di dalamnya, dan beristirahat pada hari ketujuh; itulah sebabnya Yahweh memberkati hari Sabat dan menguduskannya" (Keluaran 20: 8-11).

Perintah Kelima:

"Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut usiamu di tanah yang diberikan Yahweh, Tuhanmu, kepadamu" (Keluaran 20:12).

Perintah Keenam:

"Engkau tidak boleh membunuh" (Keluaran 20:13).

Perintah Ketujuh:

"Engkau tidak boleh melakukan perzinahan" (Keluaran 20:14).

Perintah Kedelapan:

"Engkau tidak boleh mencuri" (Keluaran 20:15).

Perintah Kesembilan:

"Engkau tidak boleh mengatakan kesaksian palsu tentang sesamamu" (Keluaran 20:16).

Perintah Kesepuluh:

"Engkau tidak boleh mengingini rumah sesamamu, engkau tidak boleh mengingini istri sesamamu, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu" (Keluaran 20:17).

2. Makna dari Sepuluh Perintah Tuhan Dalam Alkitab

Masing-masing dari Sepuluh Perintah dalam Alkitab memiliki makna yang mendalam dan juga merupakan standar yang paling penting bagi Tuhan untuk memimpin kehidupan manusia di Zaman Hukum Taurat. Perintah-perintah ini cukup untuk membuat manusia melihat keadilan dan kekudusan Tuhan, bahwa Tuhan adalah Tuhan yang cemburu, sehingga orang tahu apa yang Tuhan benci dan sukai, bagaimana orang harus takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, dan mencapai kehidupan kemanusiaan yang normal. Pada saat itu, manusia akan mendapatkan berkat Tuhan selama mereka hidup sesuai dengan Sepuluh Perintah Tuhan. Jadi apa makna yang lebih mendalam dari Sepuluh Perintah Alkitab bagi perkembangan umat manusia?

Tuhan berfirman: "Ketika Tuhan memulai secara resmi pekerjaan dalam rencana pengelolaan-Nya, Dia menetapkan banyak peraturan yang harus diikuti oleh manusia. Semua peraturan ini dibuat demi memungkinkan manusia menjalani kehidupan normal manusia di bumi, kehidupan normal manusia yang tidak dapat dipisahkan dari Tuhan dan bimbingan-Nya. Tuhan pertama-tama memberitahukan kepada manusia cara untuk membangun mezbah, cara mengatur mezbah. Setelah itu, Dia memberitahukan kepada manusia cara mempersembahkan korban, dan menetapkan bagaimana manusia harus hidup—apa yang harus dia perhatikan dalam hidup, apa yang harus dia patuhi, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan olehnya. Apa yang ditetapkan oleh Tuhan bagi manusia mencakup semuanya, dan dengan ketetapan, peraturan, dan prinsip ini, Dia menetapkan standar perilaku manusia, membimbing hidup mereka, menuntun mereka untuk melakukan hukum-hukum Tuhan, membimbing mereka untuk datang ke hadapan mezbah Tuhan, menuntun mereka untuk memiliki kehidupan di tengah segala sesuatu yang Tuhan buat untuk manusia yang mengandung ketertiban, keteraturan, dan kesederhanaan. Tuhan pertama-tama menggunakan peraturan dan prinsip yang sederhana ini untuk menetapkan batasan bagi manusia, sehingga di bumi manusia akan memiliki kehidupan penyembahan kepada Tuhan yang normal, memiliki kehidupan normal sebagai manusia; seperti itulah isi spesifik dari awal rencana pengelolaan enam ribu tahun-Nya. Peraturan dan aturan itu mencakup konten yang sangat luas, semua itu merupakan hal-hal spesifik dari bimbingan Tuhan bagi umat manusia selama Zaman Hukum Taurat, semua itu harus diterima dan dipatuhi oleh orang-orang yang hidup sebelum Zaman Hukum Taurat, semua itu adalah catatan pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan selama Zaman Hukum Taurat, dan bukti nyata kepemimpinan serta bimbingan Tuhan bagi seluruh umat manusia" (Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri II).

"Pengumuman perintah-perintah Tuhan menunjukkan bahwa, tanpa hukum yang Tuhan Yahweh tetapkan untuk berbicara dan mengajar umat manusia yang paling awal, tidak akan ada umat manusia saat ini, atau apa yang disebut masyarakat yang beradab di zaman sekarang. Apa yang dimaksud dengan 'Masyarakat yang beradab di zaman sekarang' ini? Orang memahami beberapa norma perilaku, mereka tahu hal-hal yang yang benar dan salah, mereka mematuhi hukum-hukum, dan dengan demikian ada ketertiban di seluruh masyarakat, tidak ada kekacauan, dan mudah diatur, semua orang sadar akan hukum, semua orang tahu untuk mematuhi ketertiban umum dan hukum, dan dikendalikan oleh hukum. Apakah ini dilakukan oleh Tuhan? Keadaan umat manusia saat ini tidak dapat dipisahkan dari hukum-hukum yang Tuhan tetapkan untuk bangsa Israel pada masa-masa awal. ... Selain itu, meskipun perintah-perintah ini dikeluarkan kepada orang Israel, hanya segelintir orang Israel yang mendengarnya—namun perintah-perintah ini terus memengaruhi generasi mendatang. Agar masyarakat umat manusia saat ini bisa begitu tertib, sehingga bisa ada sistem hukum yang begitu lengkap, yang menahan orang dengan cara ini, dan memiliki efek positif pada masyarakat, dan telah membuat seluruh masyarakat aman, harmonis, tertib—ini semua tidak terlepas dari perintah yang ditetapkan pada waktu itu. Betapa hebatnya fondasi yang dibangun! Jika tidak ada pengaturan awal perilaku umat manusia, perkembangan semua masyarakat umat manusia tidak akan bisa teratur dan sistematis seperti sekarang ini. Ini adalah perwujudan dari perbuatan Tuhan, dan hasil—dapat dikatakan pencapaian—dari pekerjaan yang Dia lakukan" (Sikap yang Benar terhadap Firman Tuhan).

Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa pada awalnya, manusia hanya tahu menikmati semua yang Tuhan sediakan, tetapi mereka tidak tahu bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu dan manusia, juga tidak tahu bagaimana menyembah Tuhan, bahkan tidak tahu pengetahuan umum tentang kehidupan. Sama seperti bayi yang baru lahir tidak tahu apa-apa tentang segala sesuatu di dunia. Tanpa pekerjaan dan bimbingan Tuhan, manusia tidak akan pernah tahu bagaimana hidup secara normal di bumi. Dalam konteks ini, Tuhan memakai Musa untuk mengumumkan Sepuluh Perintah dan Hukum kepada orang Israel sesuai dengan kebutuhan umat manusia, dan mengajar mereka dalam semua aspek, sehingga orang Israel dapat memahami bagaimana hidup dan aturan serta pengetahuan umum tentang cara berperilaku sebagai manusia, juga tahu bagaimana orang harus bergaul satu sama lain, dan bagaimana orang harus menyembah Tuhan agar sesuai dengan kehendak Tuhan. Mereka memiliki pemahaman tentang apa itu dosa, apa itu hal yang baik dan yang jahat, serta apa itu keindahan dan keburukan. Mereka tahu bahwa perilaku-perilaku jahat seperti membakar, membunuh, merampok adalah dosa dan hal negatif, sementara mematuhi hukum dan perintah, memelihara hari Sabat, mempersembahkan korban dan menyembah Tuhan, dll., ini adalah hal-hal yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan merupakan hal-hal positif. Di bawah kepemimpinan hukum dan perintah yang diumumkan oleh Tuhan Yahweh, perilaku orang Israel terkendali, dengan standar dan norma yang jelas, dan mereka dapat hidup di bumi secara normal dan teratur. Ini adalah Sepuluh Perintah dalam Alkitab dan efek yang dicapai olehnya pada orang-orang Israel. Orang-orang israel, dikarenakan menaati perintah dan hukum, juga telah menerima berkat Tuhan .

Meskipun Sepuluh Perintah dan Hukum dikeluarkan oleh Tuhan kepada orang Israel, dampaknya terhadap generasi umat manusia di masa depan juga sangat besar. Perintah dan hukum yang diumumkan oleh Tuhan mengajarkan umat manusia untuk bagaimana bertahan hidup dan mengatur perilaku manusia. Itu juga merupakan dasar dan kriteria untuk menilai apakah manusia berdosa atau tidak. Oleh karena itu, Sepuluh Perintah dan Hukum telah menetapkan dasar bagi perumusan konstitusi manusia dan sistem hukum untuk generasi selanjutnya. Banyak ketentuan hukum dan konsep peradilan saat ini dirumuskan berdasarkan Sepuluh Perintah dan Hukum. Misalnya, perumusan tindak pidana pembunuhan dengan sengaja, pemerkosaan, pencurian, fitnah, dan korupsi diturunkan dari Sepuluh Perintah. "Engkau tidak boleh membunuh. Engkau tidak boleh melakukan perzinahan. Engkau tidak boleh mencuri. Engkau tidak boleh mengatakan kesaksian palsu tentang sesamamu. Engkau tidak boleh mengingini rumah sesamamu, engkau tidak boleh mengingini istri sesamamu, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu" (Keluaran 20:13-17). Tanpa perintah dan hukum ini yang diumumkan oleh Tuhan, maka seluruh umat manusia akan menjadi sama seperti orang Israel pada awalnya, kita tidak tahu bagaimana hidup, tidak tahu benar atau salah, dan kita tidak memiliki batasan apa pun dalam segala hal. Dalam hal ini, mudah untuk membayangkan bahwa seluruh dunia akan menjadi kacau, dan tidak mungkin bagi manusia untuk berkembang hingga saat ini, apalagi munculnya masyarakat yang beradab saat ini. Dapat dilihat dari sini bahwa pengumuman hukum dan perintah tidak hanya berdampak besar pada hukum manusia, tetapi juga memainkan peran utama dalam pembentukan peradaban moral dan sistem demokrasi dalam masyarakat manusia. Saat ini, kita memiliki kode moral yang jelas, kita dapat mematuhi ketertiban umum, terikat oleh hukum-hukum, dan menjalani kehidupan yang stabil dan teratur di bumi. Ini adalah efek yang dicapai oleh perintah-perintah yang Tuhan keluarkan di Zaman Hukum Taurat. Ini adalah bukti faktual bahwa Tuhan mengendalikan dan memimpin seluruh umat manusia. Ini juga memungkinkan kita untuk melihat bahwa Tuhan paling memahami kebutuhan kita, dan bahwa Tuhan peduli dengan manusia. Sejak Tuhan menciptakan umat manusia, Dia telah membimbing dan memimpin umat manusia, menyediakan semua yang kita butuhkan untuk kelangsungan hidup, mengeluarkan Sepuluh Perintah dan Hukum agar perilaku kita dapat diatur dan kita dapat bertahan hidup dengan lebih baik. Oleh karena itu, kita manusia mampu berlanjut sampai hari ini. Pengumuman Sepuluh Perintah dan Hukum sepenuhnya mewujudkan kasih dan keselamatan Tuhan bagi kita, dan kita manusia benar-benar tidak bisa terpisah dari kepemimpinan Tuhan.

Kesimpulan: Melalui persekutuan di atas, kita telah memiliki beberapa pemahaman tentang arti dari Sepuluh Perintah yang diumumkan oleh Tuhan. Dengan mengetahui Sepuluh Perintah Tuhan, kita dapat melihat perbuatan Tuhan di balik kestabilan kehidupan umat manusia, serta keinginan Tuhan yang tulus agar kita hidup bahagia di bawah perlindungan Tuhan. Pekerjaan Tuhan belum berakhir, dan Tuhan terus memimpin umat manusia yang diciptakan oleh-Nya. Lalu dari pengumuman Sepuluh Perintah Tuhan sampai akhir zaman, pekerjaan apa lagi yang telah Tuhan lakukan? Editor merekomendasikan untuk Anda: "Engkau Seharusnya Tahu Bagaimana Seluruh Umat Manusia Telah Berkembang Hingga Hari Ini", "Sudah Tahukah Engkau? Tuhan Telah Melakukan Hal yang Hebat di antara Manusia", dan "Juruselamat Telah Datang Kembali di atas 'Awan Putih'".

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Tinggalkan Balasan