Kemenangan di Tengah Pencobaan Iblis

14 Desember 2022

Oleh Saudara David, Benin

Namaku David, dan aku dilahirkan dalam keluarga Kristen. Aku percaya kepada Tuhan bersama dengan orang tuaku sejak aku masih kecil. Setelah dewasa, aku melayani sebagai sekretaris persekutuan pemuda dan penerjemah pendeta. Aku juga berpartisipasi dalam paduan suara dan berbagai jenis pekerjaan pelayanan lainnya. Namun, kemudian aku sadar meskipun gereja kami tampak sangat dinamis, semua orang mandul secara rohani. Khotbah pendeta dan penatua kosong dan tak ada pencerahan baru dan tak seorang pun mendapatkan makanan rohani. Banyak orang telah kehilangan iman dan bahkan tertidur selama khotbah. Beberapa orang bahkan membawa barang-barang ke gereja untuk dijual dan membicarakan hal-hal sekuler. Kulihat tak ada makanan sejati yang bisa diperoleh di gereja. Yang bisa kulakukan hanyalah mencari video Kristen secara online.

Pada Januari 2019, seperti biasa aku menjelajahi video di YouTube dan melihat klip dari Kerinduan, sebuah film oleh Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, berjudul Beginilah Cara Tuhan Datang Kembali. Aku sangat gembira: apakah video ini mengatakan Tuhan Yesus telah datang kembali? Aku langsung mengekliknya. Aku mengetahui dari video ini, Tuhan Yesus memiliki dua cara untuk datang kembali pada akhir zaman. Pertama-tama, Dia menjadi daging sebagai Anak manusia dan datang secara rahasia, dan kemudian Dia menampakkan diri di awan secara terbuka, datang untuk dilihat semua orang. Video tersebut juga memberikan kesaksian bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, Dia telah berinkarnasi sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Aku sangat senang mendengar kedatangan Tuhan kembali, dan juga sangat penasaran. Aku merasa persekutuan mereka benar-benar mencerahkan dan ingin menyelidikinya lebih dalam. Setelah itu, aku menonton beberapa film lagi, seperti Iman kepada Tuhan, Keselamatan, Kebebalan Mematikan, dan Terlepas dari Jerat. Rasanya sangat mencerahkan bagiku. Dengan menonton film-film Gereja Tuhan Yang Mahakuasa ini, aku mengetahui mengapa gereja kami begitu tandus dan memahami banyak aspek kebenaran, seperti, apa arti iman yang sejati, orang macam apa yang dapat masuk ke dalam Kerajaan surga, dan pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa mentahirkan dan menyelamatkan manusia melalui penghakiman firman-Nya. Semua ini misteri dan kebenaran yang belum pernah kudengar sebelumnya, dan sangat membekaliku. Aku sangat menyukai film-film itu—semuanya banyak membantuku. Di film-film itu kulihat mereka sedang membaca dari sebuah buku, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, jadi aku berusaha mencarinya secara online. Kemudian aku menemukan aplikasi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, mengunduhnya, lalu membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa. Perkataan-Nya sangat berotoritas dan makin membacanya, makin aku merasa itu adalah firman Tuhan, itu benar-benar suara Tuhan, ungkapan kebenaran, tanpa keraguan. Aku sangat terkejut, dan dengan segera menghubungi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa melalui aplikasi. Selama beberapa hari membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dalam pertemuan dan mendengarkan persekutuan dan kesaksian saudara-saudari, aku menjadi yakin Tuhan Yesus telah datang kembali, Tuhan Yang Mahakuasa adalah kedatangan kembali Tuhan Yesus. Tuhan benar-benar telah datang kembali! Aku sangat senang, sangat bersemangat, dan merasa sangat diberkati. Saat itu, aku hanya menginginkan satu hal, yaitu mengumumkan kedatangan-Nya kembali di mana-mana agar semua orang percaya mengetahui kabar yang luar biasa itu. Aku teringat pendeta gereja kami yang sering menyuruh kami berjaga-jaga dan menantikan kedatangan Tuhan kembali dan kukira mereka akan senang jika tahu Tuhan Yesus telah datang kembali. Aku ingin segera memberitakan Injil kepada mereka agar dapat mendengar suara Tuhan dan segera menyambut-Nya. Yang kuingat pertama kali adalah Pendeta Gilbert dan Penatua Romain di gereja kami. Mereka bekerja sangat keras untuk Tuhan di gereja, dan hangat, penuh kasih, dan sabar dengan saudara-saudari, banyak membantu mereka. Khususnya, Pendeta Gilbert melepaskan pekerjaannya di dunia sekuler untuk masuk sekolah Alkitab dan belajar untuk menjadi pendeta. Kupikir karena mereka pengkhotbah yang baik, mereka seharusnya dapat menerima pekerjaan Tuhan. Aku memberitakan Injil kedatangan Tuhan kembali dengan Penatua Romain terlebih dahulu.

Hari itu, kami menonton film Injil Gereja Tuhan Yang Mahakuasa bersama-sama dan aku memberikan kesaksian kepadanya bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Aku mengira dia akan mengajukan banyak pertanyaan kepadaku, tapi di luar dugaan, dia diam saja, tapi sangat dingin dan tak punya keinginan mencari atau membicarakannya. Aku khawatir tak menerangkannya dengan jelas, jadi aku memintanya menginstal aplikasi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa agar bisa menyelidikinya sendiri, tapi dia tak mau. Setelah berulang kali mengundangnya menghadiri pertemuan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dengan enggan dia mengiakan. Namun, dia mengikuti pertemuan online hanya dengan setengah hati dan kemudian pergi tanpa sepatah kata pun. Dia tak pernah lagi mengikuti pertemuan. Setelah itu, Romain mulai dengan sengaja menghindariku dan tak pernah lagi berjalan melewati rumahku. Aku sedikit bingung dengan sikapnya yang seperti itu. Dahulu kami cukup akrab, jadi mengapa dia mulai menjauhiku begitu kukatakan kepadanya Tuhan telah datang kembali? Dalam khotbahnya, dia selalu menyuruh kami berjaga-jaga dan menantikan kedatangan Tuhan. Mengapa dia tak mencari dan menyelidiki setelah mengetahui Tuhan Yesus telah datang kembali? Sebelum dapat memahami hal-hal ini, sesuatu yang tak kuduga terjadi.

Beberapa hari kemudian, Pendeta Gilbert tiba-tiba memintaku datang ke kantornya. Aku merasa sedikit waswas. Sesampainya di sana, Pendeta Gilbert bertanya kepadaku, "David, sepertinya kau menemukan beberapa teman dan berkomunikasi dengan mereka secara online. Itu sangat menarik. Siapa mereka? Mereka dari gereja mana?" Karena sikapnya yang hangat, kupikir dia ingin menyelidikinya, jadi kukatakan kepadanya mereka dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Dia menuliskan nama gereja itu dan dengan congkak berkata, "Aku pernah bertemu dengan mereka, dan kita tak boleh mendengarkan mereka. Alkitab dengan jelas memberi tahu kita, banyak Kristus palsu akan muncul pada akhir zaman yang akan menyesatkan banyak orang." Sembari mengatakan hal ini, dia membuka Alkitab dan membaca ini dari 1 Tesalonika 4:16–17. "Karena Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan tempik sorak, dengan suara malaikat agung, dan sangkakala Tuhan: dan orang yang mati di dalam Kristus akan bangkit terlebih dahulu: Lalu kita yang masih hidup, dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan, berjumpa dengan Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan bersama-sama dengan Tuhan selamanya." Setelah membaca ayat-ayat ini, dia menjelaskan kepadaku dengan congkak, "Ayat-ayat ini dengan jelas memberitahu kita ketika Tuhan datang, para malaikat akan meniup sangkakala, orang mati akan dibangkitkan, dan kita akan diangkat ke awan untuk bertemu Tuhan. Jika ada yang berkata Tuhan telah datang kembali, tapi kita masih di bumi dan belum diangkat ke langit, itu palsu! Ketika Tuhan datang, kita akan meninggalkan bumi dan tinggal di surga bersama-Nya selamanya." Namun, aku benar-benar tercengang mendengarnya mengatakan itu. Ayat-ayat yang dia baca mengatakan Tuhan akan turun di atas awan, tapi film-film Gereja Tuhan Yang Mahakuasa bersekutu tentang Dia yang berinkarnasi secara rahasia. Apa yang terjadi di sini? Aku sedikit bingung. Dalam Alkitab, Tuhan Yesus berkali-kali menubuatkan "kedatangan Anak Manusia" dan "Anak Manusia datang". Ini tentang Tuhan menjadi Anak Manusia dan datang secara rahasia. Tuhan Yesus tak pernah berkata kita akan diangkat ke awan. Jadi, mengapa yang Paulus katakan bertentangan dengan apa yang Tuhan Yesus katakan? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Tuhan Yang Mahakuasa sebenarnya adalah kedatangan Tuhan kembali? Jika bukan, bagaimana mungkin firman-Nya mengandung begitu banyak kebenaran, dan begitu penuh otoritas dan kuasa? Aku benar-benar tak mengerti. Segera setelah itu, Pendeta Gilbert mulai mengajukan beberapa pertanyaan dan memintaku menceritakan lebih lanjut tentang apa yang telah kupelajari di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Dia juga mengatakan beberapa hal yang menghina dan memfitnah. Kemudian aku sadar, motifnya mengajukan pertanyaan kepadaku bukan untuk mencari dan menyelidiki, tapi untuk mendapatkan lebih banyak informasi agar dia dapat menghalangiku agar tidak menyelidiki jalan yang benar. Tepat pada saat itu, aku teringat film Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, Terlepas dari Jerat, yang berbicara tentang orang Farisi modern. Para pendeta dan penatua dalam film tak pernah menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, tapi secara membabi buta mengutuknya, mengarang informasi yang keliru untuk menghalangi agar orang tidak menyelidiki jalan yang benar dan mengikuti Tuhan. Kini Pendeta Gilbert juga melakukan hal ini. Dia ingin mendapatkan lebih banyak informasi untuk kemudian menyebarkan kabar bohong, untuk menghalangi agar domba Tuhan tak mendengar suara Tuhan dan menyambut Tuhan. Dalam hati, aku memohon kepada Tuhan untuk memberiku hikmat untuk menjawabnya. Aku berkata kepadanya, "Aku tak bisa memberitahumu apa pun sekarang. Aku masih menyelidikinya. Aku dapat memberitahumu setelah mendapatkan informasi lebih lanjut." Akhirnya, dia berkata tak mau melakukan pencarian apa pun bersamaku, dan mengakhiri percakapan kami. Namun, aku masih sedikit bingung tentang pernyataan bahwa Tuhan akan datang dan mengangkat kita ke langit.

Ketika aku meninggalkan kantor pendeta hari itu, aku berdoa kepada Tuhan dalam hatiku, memohon Dia membimbing dan mencerahkanku. Kemudian, aku terus merenungkan ayat dalam 1 Tesalonika 4:16–17 itu. Setelah merenungkannya, aku sadar, ayat-ayat yang dibacakan Pendeta Gilbert berasal dari Paulus, semua itu adalah perkataan Paulus. Tuhan Yesus tak pernah berkata Dia akan mengangkat orang percaya ke awan ketika Dia datang kembali, dan Dia tak pernah berkata Kerajaan surga akan ada di langit. Kemudian, dalam proses doa dan pencarianku selanjutnya, aku menonton film Gereja Tuhan Yang Mahakuasa lainnya, Bangkit dari Mimpi, yang sangat mencerahkanku. Sebagian isi dalam film itu menerangkan dengan jelas pertanyaan seputar pengangkatan dan apakah Kerajaan itu berada di langit atau tidak. Orang-orang yang memberitakan Injil dalam film itu bersekutu bahwa semua orang berpikir Kerajaan surga berada di langit karena gagasan mereka sendiri. Namun, apakah benar demikian? Kita dapat melihat Tuhan Yesus mengatakan ini: "Bapa kami yang di surga, kuduslah nama-Mu. Kerajaan-Mu datanglah, kehendak-Mu terjadilah di bumi, seperti di surga" (Matius 6:9-10). Tuhan Yesus dengan jelas memberitahu kita, Kerajaan Tuhan berada di bumi, bukan di langit: Kehendak Tuhan terjadi di bumi, seperti di surga. Sekarang mari kita lihat Wahyu 21:2–3: "Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga .... Lihatlah Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Tuhan sendiri akan ada bersama mereka, menjadi Tuhan mereka." Dan Wahyu 11:15 "Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya; dan Dia akan memerintah sampai selama-selamanya." Semua nubuat ini berkata "Bait Suci Tuhan ada bersama manusia", "Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga", dan "Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya." Ini membuktikan, Tuhan akan mendirikan kerajaan-Nya di atas bumi, Dia akan hidup di antara manusia. Semua kerajaan di bumi harus menjadi kerajaan Kristus, dan sampai kekekalan. Jika mengikuti imajinasi kita, berpikir kerajaan Tuhan akan berada di surga, dan Tuhan akan mengangkat kita ke langit ketika Dia datang, bukankah perkataan dari Tuhan ini akan sia-sia? Jadi, apakah arti diangkat? Kebanyakan orang tak mengetahui hal ini. Misteri orang-orang kudus yang diangkat tidak disingkapkan sampai Tuhan Yang Mahakuasa datang. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "'Diangkat' bukan berarti diambil dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi seperti yang orang bayangkan; itu adalah miskonsepsi yang besar. 'Diangkat' mengacu pada penentuan-Ku sejak semula dan kemudian pemilihan-Ku. Ini ditujukan kepada semua orang yang telah Kutentukan sejak semula dan Kupilih. ... Ini paling tidak sesuai dengan gagasan manusia. Mereka yang akan memiliki bagian di rumah-Ku di masa depan adalah semua orang yang telah diangkat ke hadapan-Ku. Ini sepenuhnya benar, tidak pernah berubah, dan tidak dapat dibantah. Ini adalah serangan balik terhadap Iblis. Siapa pun yang telah Kutentukan dari semula akan diangkat ke hadapan-Ku" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 104"). Tuhan Yang Mahakuasa sangat jelas. Diangkat bukanlah seperti yang kita bayangkan, diangkat dari bumi ke langit untuk bertemu dengan Tuhan di awan. Ini tentang ketika Tuhan datang kembali untuk berfirman dan bekerja di bumi, orang mendengar suara Tuhan dan bangkit untuk mengikuti Tuhan, dan tunduk pada pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Inilah arti sebenarnya diangkat ke hadapan takhta Tuhan. Semua orang yang mampu mengenali suara Tuhan, yang mampu menemukan dan menerima kebenaran dari firman Tuhan Yang Mahakuasa dan berbalik kepada-Nya adalah gadis bijaksana. Orang-orang ini adalah "batu berharga" yang "dicuri" kembali ke rumah Tuhan yang semuanya mampu menerima kebenaran dan memahami suara Tuhan. Merekalah yang benar-benar diangkat, dan adalah sekelompok orang yang Tuhan sempurnakan menjadi pemenang ketika Dia datang secara rahasia untuk bekerja pada akhir zaman. Sejak pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dimulai, makin banyak dari mereka yang benar-benar merindukan penampakan Tuhan telah mengenali suara Tuhan dari firman Tuhan Yang Mahakuasa dan menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Mereka telah diangkat ke hadapan takhta Tuhan untuk bertemu dengan-Nya, dan diberi makan dan minum oleh firman Tuhan. Mereka telah memperoleh pengenalan yang benar tentang Tuhan, watak rusak mereka telah ditahirkan, dan hidup dalam realitas firman Tuhan. Mereka telah menerima keselamatan besar dari Tuhan. Mereka telah menjadi pemenang sebelum bencana. Mereka telah menjadi buah sulung yang didapatkan oleh Tuhan. Namun, mereka yang berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi mereka, yang dengan bodohnya menantikan Tuhan mengangkat mereka ke langit dan tak mau menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman adalah gadis bodoh yang semuanya akan disingkirkan oleh Tuhan. Pada akhirnya, mereka akan jatuh ke dalam bencana, meratap dan menggertakkan gigi. Itu fakta.

Setelah menonton film, aku memahami kita tak boleh menafsirkan "diangkat" secara harfiah. Diangkat terutama mengacu pada orang yang mendengar suara Tuhan, menyambut Tuhan, dan datang ke hadapan takhta Tuhan. Itulah arti diangkat. Mereka yang menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman adalah gadis bijaksana yang diangkat ke hadapan takhta Tuhan. Mereka makan dan minum firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan menerima penghakiman dan penahiran mereka. Ini artinya menghadiri perjamuan kawin Anak Domba. Diangkat dengan cara seperti ini sangat nyata. Pekerjaan Tuhan sangat bijaksana, sangat bermakna! Aku melihat pertemuan dan persekutuanku dengan jemaat Gereja Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar seperti itu. Mereka menjalani kehidupan normal di bumi sama seperti kita semua. Yang berbeda adalah mereka makan dan minum firman Tuhan, dan persekutuan mereka tentang kebenaran memiliki wawasan dan pencerahan. Pandangan mereka tentang segala sesuatu dan perspektif tentang iman sangat menyegarkan. Ketika menghadapi masalah, mereka tak berpikir tentang bagaimana memohon kasih karunia Tuhan, tapi mencari dan bersekutu bagaimana mengasihi dan tunduk kepada Tuhan, bagaimana mengenali dan menyelesaikan watak rusak mereka sendiri, dan bagaimana menerapkan kebenaran dan hidup dalam firman Tuhan. Aku benar-benar merasa mereka berada di dunia baru, dan telah memasuki zaman baru serta menjalani kehidupan yang sama sekali baru. Aku belum pernah bertemu orang seperti mereka sebelumnya. Mereka meninggalkan kita orang yang percaya kepada Tuhan jauh di belakang. Hal ini membuatku makin haus untuk membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, untuk mengalami pekerjaan penghakiman-Nya, untuk hidup seperti mereka. Kemudian aku makin jelas bahwa Paulus mengatakan hal-hal ini sepenuhnya karena gagasannya sendiri, dan aku harus memercayai bahwa perkataan Tuhan adalah kebenaran, bukan perkataan Paulus, karena Paulus adalah manusia. Dalam hal yang penting seperti menyambut Tuhan, percaya kepada orang sangatlah berbahaya. Khususnya jika perkataan manusia dan perkataan Tuhan bertentangan, kita tak boleh menjadikan perkataan manusia sebagai dasar kita. Aku hampir tertipu, disesatkan oleh pendeta yang menggunakan perkataan Paulus. Selama bertahun-tahun, tak seorang pun pernah memahami misteri orang kudus yang diangkat, dan tak ada seorang pun mampu mengenali perkataan Paulus, yang penuh imajinasi. Ternyata, perkataannya sama sekali bertentangan dengan perkataan Tuhan Yesus. Ini menjelaskan segalanya bagiku.

Aku mendapatkan sedikit kearifan tentang pendeta itu melalui pertemuan dan persekutuan. Mereka menguasai Alkitab dengan baik, tapi tidak memahami apakah menyambut Tuhan harus didasarkan pada firman Tuhan, atau perkataan manusia. Mereka sama sekali tak mengenal Tuhan. Suatu sore beberapa hari kemudian, aku bertemu Pendeta Gilbert di dekat lapangan sepak bola di desa kami. Dia masih berusaha mengubah pikiranku. Kali ini, dia berusaha menggunakan demonstrasi, seperti melakukan sandiwara. Dia mengangkat tangannya dan menatap ke langit, kemudian mulai menginjak-injak tanah dengan kakinya, seolah-olah dia sedang menaiki tangga. Dia berkata, "Kita akan mampu berjalan di atas awan. Namun, jika kau tak dipenuhi dengan Roh Kudus pada hari itu, kau takkan mampu." Penampilan kekanak-kanakan oleh Pastor Gilbert ini makin meyakinkanku bahwa kisah tentang diangkat ke awan adalah imajinasi manusia belaka. Itu sangat tak masuk akal dan lucu sehingga aku ingin tertawa. Itu sama kekanak-kanakannya seperti percaya bahwa Sinterklas benar-benar datang pada tanggal 25 Desember membawa hadiah untuk anak-anak. Sejak hari itu, aku tak lagi percaya pada khayalan itu, tapi hanya berfokus pada kenyataan, dan terus menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman.

Kemudian, aku dan adik Pendeta Gilbert menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dan kami mendapatkan salinan buku firman Tuhan Yang Mahakuasa. Kami berdua sangat senang dan bersemangat. Pendeta Gilbert sangat marah ketika dia tahu, dan bukan saja menghalangi iman adiknya, tapi juga mengambil buku-buku miliknya dan mengirim beberapa dari buku itu ke Penatua Romain. Aku tahu mereka tidak mengambil buku firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk mencari kebenaran, tapi untuk mencari kesalahan di dalamnya, menggunakannya untuk mengutuk penampakan dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, dan akhirnya meyakinkan kami untuk mengkhianati Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka tak punya niat baik. Dan itulah yang sebenarnya terjadi.

Suatu hari, Penatua Romain berkata kepadaku, "Tak ada yang istimewa dari buku ini. Isinya hal-hal yang ada di dalam Alkitab—tak ada yang baru." Aku sekali lagi kecewa padanya saat mendengar dia mengatakan itu. Kupikir dalam hatiku, firman Tuhan Yang Mahakuasa begitu berotoritas dan berkuasa, dan berbicara tentang misteri kebenaran. Bukankah dia berbohong dengan mengatakan tak ada yang baru, sesuatu yang hanya bisa dikatakan oleh orang yang jahat? Firman Tuhan Yang Mahakuasa menyingkapkan misteri pekerjaan pengelolaan Tuhan selama 6.000 tahun, inkarnasi, nama-nama Tuhan, cara Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman, dan sebagainya. Ada juga banyak misteri dan kebenaran lainnya. Semua ini hal-hal yang tidak ada di Alkitab, dan yang takkan pernah kita pahami setelah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan. Bagaimana dia bisa berkata dia tak melihat sesuatu yang baru di buku itu? Itu tak masuk akal. Aku takkan tertipu olehnya. Itu juga memperlihatkan kepadaku bahwa dia muak akan kebenaran dan sama sekali tak mampu memahami suara Tuhan. Sama halnya dengan Pendeta Gilbert. Dia bukan saja tak menyelidikinya, tapi bahkan makin menentang dan mengutuknya, memperkuat gagasan agamanya dalam ibadah, memberitahu saudara-saudari bahwa semua firman Tuhan ada di dalam Alkitab, dan tak ada firman Tuhan di luar Alkitab. Dia berkata Tuhan Yesus harus turun di atas awan, dan setiap orang yang berkata Tuhan telah datang sedang berdusta. Pada waktu itu aku masih melayani sebagai penerjemah di gereja. Aku merasa buruk. Kupikir, menerjemahkan kekeliruan yang menipu dan menyesatkan orang berarti mengambil bagian dalam kejahatan. Bukankah itu berarti aku ikut serta dalam penentangan dan penghujatan bersama para pendeta itu? Hal-hal yang mereka lakukan ini mengingatkanku pada satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Lihatlah para pemimpin setiap denominasi. Mereka semua congkak dan merasa diri benar, dan penafsiran mereka terhadap Alkitab di luar konteks dan dibimbing oleh gagasan dan imajinasi mereka sendiri. Mereka semua bergantung pada karunia dan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan mereka. Jika mereka tidak mampu berkhotbah sama sekali, akankah orang-orang mengikuti mereka? Bagaimanapun, mereka memang memiliki sedikit pengetahuan dan dapat mengkhotbahkan sedikit doktrin, atau mereka tahu bagaimana memenangkan hati orang lain dan menggunakan sedikit kelicikan. Mereka menggunakan hal-hal ini untuk menipu orang dan membawa mereka ke hadapan diri mereka sendiri. Secara teori, orang-orang itu percaya kepada Tuhan—tetapi kenyataannya, mereka mengikuti para pemimpin mereka. Ketika mereka bertemu dengan seseorang yang mengkhotbahkan jalan yang benar, sebagian dari mereka akan berkata: 'Kami harus berkonsultasi dengan pemimpin kami tentang iman kami.' Lihatlah bagaimana orang masih membutuhkan persetujuan orang lain ketika mereka percaya kepada Tuhan dan menerima jalan yang benar—bukankah ini masalah? Kalau begitu, menjadi apakah para pemimpin itu? Tidakkah mereka menjadi orang Farisi, gembala palsu, antikristus, dan batu sandungan bagi penerimaan orang akan jalan yang benar?" (Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"). Dari firman Tuhan aku memahami, pendeta menghalangi orang agar tidak mencari dan menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dengan kedok berkhotbah dan bekerja untuk Tuhan, melindungi kawanan domba-Nya. Mereka menjebak jemaat gereja, mengendalikan dalam genggaman mereka untuk mencapai tujuan mereka menguasai mereka. Mereka tak sungguh-sungguh merindukan kedatangan kembali Tuhan Yesus, tapi mereka orang Farisi zaman modern. Natur mereka membenci kebenaran dan menentang Tuhan. Setelah itu, aku menjauhkan diri dari pendeta itu dan berhenti melayani sebagai penerjemahnya. Keputusan ini terasa sangat membebaskan bagiku, seolah-olah aku burung kecil yang meninggalkan sangkarnya.

Namun, pendeta itu tak berhenti menggangguku. Suatu hari Minggu setelah ibadah, Penatua Romain datang ke rumahku dan bertanya mengapa aku memutuskan berhenti menjadi penerjemah gereja. Aku berkata aku tak setuju dengan beberapa hal yang telah dikhotbahkan oleh pendeta baru-baru ini. Dia berkata Tuhan akan datang di atas awan, dan jika ada yang berkata Kristus telah datang, tapi kita belum diangkat ke langit, ini adalah Kristus palsu. Namun, apakah ada dasar untuk itu dalam perkataan Tuhan Yesus? Jika tidak, bukankah dia menyangkali bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali? Itu berarti menyebarkan kabar bohong untuk menyesatkan orang. Penatua Romain berkata, "Apa yang salah tentang hal itu? Alkitab memang mengatakan Tuhan akan datang di atas awan pada akhir zaman." Aku berkata, "Alkitab memang mengatakan Tuhan akan datang di atas awan pada akhir zaman, tapi ada juga banyak nubuat dalam Alkitab tentang Tuhan yang berinkarnasi sebagai Anak Manusia dan datang secara rahasia pada akhir zaman." Aku mengambil sebuah Alkitab dan membacakan beberapa ayat untuknya. "Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak" (Matius 24:27). "Karena itu hendaklah engkau berjaga-jaga: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga" (Matius 24:44). "Sama seperti pada zaman Nuh, begitu juga saat kedatangan Anak Manusia" (Matius 24:37). Aku berkata kepadanya, "'Kedatangan Anak Manusia' mengacu pada kedatangan Tuhan dalam daging, secara rahasia. 'Anak manusia' mengacu pada dilahirkan dari manusia, menjadi daging dan memiliki kemanusiaan yang normal. Tuhan Yesus disebut Anak Manusia, dan Kristus. Di luarnya, Dia tampak seperti orang yang sangat normal. Dia makan, berpakaian, dan hidup seperti orang kebanyakan. Baik Roh Tuhan maupun tubuh rohani Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya bukan disebut 'Anak Manusia'. Jadi 'kedatangan Anak Manusia' yang disebutkan dalam nubuat ini berarti Tuhan akan datang kembali dalam daging secara rahasia, sebagai Anak Manusia." Penatua Romain menjawab, "Benar." Jadi aku melanjutkan, "Sebenarnya, Dia telah datang secara rahasia sejak lama—Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, dan Dia sudah membentuk sekelompok pemenang sebelum bencana. Bencana besar telah dimulai, dan begitu bencana berlalu, Tuhan akan datang secara terbuka di atas awan, menampakkan diri kepada semua orang dan semua bangsa. Maka semua nubuat tentang Anak Manusia yang datang dan tentang Tuhan yang menampakkan di atas awan akan digenapi. Ini sepenuhnya sesuai dengan Alkitab, jadi mengapa kau tak mencari dan menyelidikinya? Mengapa kau hanya membaca nubuat tentang Tuhan datang di atas awan? Bukankah itu mengambil perkataan Tuhan di luar konteks, salah menafsirkannya? Dengan selalu menjelaskan nubuat berdasarkan imajinasimu sendiri, berpikir Tuhan hanya akan datang di atas awan, kau sama seperti orang Farisi yang menjelaskan nubuat tentang kedatangan Mesias berdasarkan gagasan dan imajinasi mereka sendiri. Mereka mengira Mesias akan datang seperti seorang raja, dengan penampilan yang mulia, lahir dalam keluarga kerajaan, dan Dia akan menyelamatkan mereka dari pemerintahan Romawi. Namun, ketika Mesias datang, Dia adalah orang biasa lahir di palungan. Keluarganya sederhana, tanpa kedudukan apa pun di masyarakat, dan Dia juga tak menyelamatkan mereka dari pemerintahan Romawi. Dia bahkan dipakukan di kayu salib. Penampilan dan pekerjaan Tuhan Yesus sama sekali tak sesuai dengan gagasan orang Farisi. Demikian pula, bagaimana kita bisa menggunakan imajinasi kita sendiri dan berkata Tuhan turun di atas awan?" Aku membacakan bagian lain Alkitab untuknya. "Karena rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalan-Ku bukanlah jalanmu, demikian firman Yahweh. Karena seperti langit lebih tinggi dari bumi, demikianlah jalan-Ku lebih tinggi dari jalanmu, dan rancangan-Ku dari rancanganmu" (Yesaya 55:8-9). "Kita dapat dengan jelas melihat dari Kitab Suci orang tak akan pernah mampu memahami sebelumnya apa yang akan Tuhan lakukan karena Tuhan adalah Tuhan yang bijaksana dan nubuat-Nya terselubung. Orang tak bisa menafsirkan dan memahaminya sampai hal itu telah terjadi. Orang Farisi menafsirkan nubuat menurut gagasan mereka sendiri dan mengambil kesimpulan yang keliru tentang kedatangan Mesias. Akibatnya, ketika Tuhan Yesus datang, mereka menentang dan mengutuk Dia dan akhirnya dihukum dan dikutuk oleh Tuhan. Sekarang ini, menafsirkan nubuat menurut gagasan kita sendiri tidaklah benar. Sebenarnya, kita baru bisa memahami nubuat setelah semuanya digenapi. Sekarang setelah Tuhan Yesus datang kembali dan semua nubuat tentang kedatangan Tuhan telah terjadi, kita bisa memahami arti sebenarnya dari nubuat itu." Aku mengatakan banyak hal kepada Penatua Romain hari itu, tapi dia tak mau mendengarkan semua itu.

Yang sangat mengejutkanku adalah Pendeta Gilbert dan Penatua Romain bukan saja menolak untuk mencari, tapi juga makin menentang imanku. Suatu hari Minggu, ketika semua pendeta dan penatua gereja kami berada di gereja, mereka menanyakan tentang status kepercayaanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Aku tak memberi mereka informasi apa pun tentang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa karena aku tahu mereka pasti berusaha menemukan sesuatu yang salah dengan hal itu untuk mengarang kabar bohong. Aku tak banyak bicara, tapi hanya berkata masih menyelidikinya. Pendeta tidak setuju dan dia menyuruhku memilih. Jika aku tak berhenti menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, mereka akan menulis surat ke semua gereja untuk memberi tahu bahwa aku telah dikeluarkan. Kupikir jika aku dikeluarkan, semua orang di sekitarku akan mengira aku telah menempuh jalan yang salah, lalu mereka semua akan memandang rendah diriku dan menolakku. Memikirkan konsekuensi ini membuatku takut. Namun, aku tahu jika aku melepaskan Tuhan Yang Mahakuasa karena takut akan penghinaan, aku pasti kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan, dan takkan pernah memperoleh kebenaran atau diselamatkan. Itu konsekuensi yang serius. Aku merasakan sedikit konflik batin. Tepat pada saat itu, pendeta mengancamku, berkata mereka akan mengutukku jika aku tak menuruti mereka. Kurasa ini hal yang jahat untuk dikatakan dan sama sekali tak merespons. Aku teringat Alkitab berkata: "Dan dia berseru sekuat tenaga dengan suara yang kuat, berkata, Babel besar telah jatuh, telah jatuh" (Wahyu 18:2). "Dan aku mendengar suara lain dari sorga yang berkata: Keluarlah dari padanya, hai umat-Ku, supaya engkau jangan ikut ambil bagian dalam dosa-dosanya, dan tidak turut menerima malapetakanya" (Wahyu 18:4). Aku teringat sebuah film Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang telah kutonton dan tahu bahwa Babel besar mengacu pada dunia keagamaan. Ayat-ayat ini sangat jelas, meninggalkan Babel, meninggalkan dunia keagamaan, dan tak mengambil bagian dalam dosanya. Pada saat itu aku sadar, aku harus meninggalkan gereja, meninggalkan dunia keagamaan, dan mengikuti Tuhan. Aku telah melihat betapa tandusnya dunia keagamaan, tak seorang pun mencari kebenaran, para pendeta semuanya mengejar reputasi dan status, gereja tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus, dan penuh dengan dosa dan kecemaran. Ketika para pemimpin agama mendengar kabar kedatangan Tuhan kembali, mereka tak mencarinya, tapi menentang dan mengutuknya, menggunakan segala macam cara untuk menghalangi orang percaya agar tidak menyelidiki jalan yang benar. Tak satu pun dari itu sesuai dengan ajaran Tuhan. Aku merasa gerejaku benar-benar adalah Babel dan harus segera meninggalkannya, jika tidak, aku takkan dapat menyambut Tuhan dan masuk ke dalam Kerajaan surga. Aku akan kehilangan pekerjaan Roh Kudus dan jatuh ke dalam kebejatan bersama mereka, dan kehilangan kesempatanku untuk diselamatkan. Aku bertekad, meskipun mereka tidak mengeluarkanku, aku akan tetap meninggalkan gurun keagamaan itu. Aku tak pernah kembali ke gereja itu.

Untuk membuatku bergabung kembali dengan gereja, Pendeta Gilbert datang ke rumahku dan memberi tahu orang tuaku bahwa aku tak lagi datang ke gereja, dan meminta mereka untuk menyuruhku kembali. Ayahku juga adalah penatua gereja. Dia dan ibuku sudah tahu tentang imanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dan meskipun tak mau melepaskan gagasan mereka sendiri, mereka tidak menindasku. Mereka mulai menindasku setelah pendeta berbicara kepada mereka, menuntut agar aku kembali ke gereja. Aku menolak. Ayahku sengaja menggangguku ketika tiba waktunya untuk pertemuan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan mengkritikku setiap hari dengan mengatakan segala macam hal yang terdengar buruk. Ibuku bertindak kasar untuk menghalangiku menghadiri pertemuan, berusaha merampas ponselku setiap kali aku sedang ada pertemuan, berkata dia akan merusaknya sehingga aku tak bisa bergabung dengan pertemuan itu. Suatu kali, ayahku menyembunyikan ponselku ketika aku sedang pergi, dan kemudian mengancam akan memutus aliran listrik kami. Ketika penindasan orang tuaku makin parah, makin sulit bagiku untuk menanggungnya, tapi dengan firman Tuhan yang selalu membimbingku, aku tak pernah menyerah kepada mereka. Suatu hari mereka berkata akan memutuskan hubungan denganku dan mengusirku dari rumah. Aku mencari firman Tuhan dalam menghadapi penganiayaan dari orang tuaku ini. Firman-Nya mencerahkanku dan memberiku pemahaman yang jelas atas semua ini. Tuhan berfirman: "Ketika Tuhan bekerja, memedulikan seseorang, dan memperhatikan orang ini, dan ketika Dia menyukai dan berkenan atas orang ini, Iblis juga akan menguntit orang ini, berusaha menipu orang ini dan melukai dirinya. Jika Tuhan ingin mendapatkan orang ini, Iblis akan berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi Tuhan, menggunakan berbagai cara jahat untuk mencobai, mengganggu, dan merusak pekerjaan yang Tuhan lakukan demi mencapai tujuan tersembunyinya. Apa tujuan ini? Iblis tidak ingin Tuhan mendapatkan siapa pun; Iblis ingin merebut orang-orang yang ingin Tuhan dapatkan, dia ingin mengendalikan mereka, menguasai mereka sehingga mereka menyembahnya, sehingga mereka bergabung dengannya untuk melakukan perbuatan-perbuatan jahat, dan menentang Tuhan. Bukankah ini motif Iblis yang jahat?" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik IV").

"Dalam setiap langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan di dalam diri manusia, dari luar pekerjaan itu terlihat seperti interaksi antara manusia, seolah-olah itu lahir karena pengaturan manusia atau dari campur tangan manusia. Namun di balik layar, setiap langkah pekerjaan, dan semua yang terjadi, adalah pertaruhan yang Iblis buat di hadapan Tuhan, dan menuntut orang-orang untuk berdiri teguh dalam kesaksian mereka bagi Tuhan. Misalnya, ketika Ayub diuji: di balik layar, Iblis bertaruh dengan Tuhan, dan yang terjadi kepada Ayub adalah perbuatan manusia, dan campur tangan manusia. Di balik setiap langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan di dalam dirimu adalah pertaruhan antara Iblis dengan Tuhan—di balik semua itu ada peperangan. ... Ketika Tuhan dan Iblis berperang di alam roh, bagaimanakah seharusnya engkau memuaskan Tuhan, dan bagaimana engkau harus berdiri teguh dalam kesaksianmu bagi-Nya? Engkau harus tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirimu adalah ujian yang besar dan itulah saatnya Tuhan ingin engkau menjadi kesaksian. Meskipun dari luar semua itu kelihatannya tidak penting, ketika hal-hal ini terjadi, semua ini menunjukkan apakah engkau mengasihi Tuhan atau tidak. Jika engkau mengasihi-Nya, engkau akan mampu berdiri teguh dalam kesaksianmu bagi-Nya, dan jika engkau belum menerapkan kasih kepada-Nya, ini menunjukkan bahwa engkau bukan orang yang melakukan kebenaran, bahwa engkau tidak memiliki kebenaran, dan tidak memiliki hidup. Engkau hanyalah sekam! Segala sesuatu yang terjadi kepada orang-orang terlaksana saat Tuhan mengharuskan mereka untuk berdiri teguh dalam kesaksian mereka bagi Dia. Meskipun tidak ada hal besar yang terjadi kepadamu saat ini dan engkau tidak menjadi kesaksian yang besar, setiap detail kehidupanmu sehari-hari adalah kesaksian bagi Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mengasihi Tuhan yang Berarti Sungguh-Sungguh Percaya kepada Tuhan"). Dari firman Tuhan aku mengerti mengapa aku menghadapi begitu banyak hambatan. Di luarnya, sepertinya ada sesuatu yang terjadi antara aku dan orang tuaku, tapi sebenarnya tidak demikian. Di balik itu ada gangguan dan manipulasi Iblis. Iblis memakai keluargaku untuk berusaha menghalangiku agar tidak percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, agar tidak menerima keselamatan Tuhan. Ini peperangan rohani. Pada waktu itu, aku tahu kehendak Tuhan adalah agar aku berdiri teguh dalam kesaksianku. Jadi aku bertekad apa pun yang keluargaku lakukan untuk menghentikanku, aku akan terus mengikuti pertemuan online dengan saudara-saudari, membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan melaksanakan tugasku, dan berdiri teguh untuk mempermalukan Iblis.

Orang tuaku terus menindas dan menghalangiku, tapi apa pun yang mereka lakukan atau katakan, aku bersandar pada Tuhan untuk menyanggah kritikan mereka dan terus menghadiri pertemuan dan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Secara berangsur, mereka berhenti mengkritikku. Aku memuji Tuhan dalam hatiku untuk ini. Firman Tuhan Yang Mahakuasa memang adalah kebenaran, dan dengan kebenaran ini, tak seorang pun mampu menyerangku atau menghancurkan imanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa.

Setelah itu, para pendeta makin menghalangi saudara-saudari agar tidak menyelidiki jalan yang benar. Pendeta Gilbert sering menekan adiknya, memaksa agar dia memimpin ibadah di gereja dan tak meninggalkan gereja. Ada perang dingin yang sengit di antara dua bersaudara itu. Adiknya takut diusir dari rumah. Dia harus melakukan apa yang kakaknya katakan, dan tak bisa bergabung dengan pertemuan kami. Aku merasa sangat kasihan kepada adiknya dan makin jelas melihat sifat asli pendeta agamawi. Mereka benar-benar orang Farisi zaman modern. Mereka sendiri tak mau mencari jalan yang benar dan menghalangi penyelidikan orang lain. Mereka menarik orang ke neraka, membuat mereka kehilangan keselamatan Tuhan pada akhir zaman. Bukankah mereka menjadikan diri mereka musuh Tuhan? Sebagaimana Tuhan Yesus katakan, "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Melalui penyingkapan firman Tuhan dan pengalaman pribadiku selama waktu itu, aku benar-benar melihat wajah munafik dan keji para pendeta agamawi itu. Mereka tampaknya menerangkan Alkitab dengan sangat baik, menjalani hidup yang saleh dan rendah hati, dan menyuruh orang percaya berjaga-jaga menantikan kedatangan Tuhan, tapi sekarang setelah Tuhan Yesus datang kembali, mereka bukan saja tak mendengar suara Tuhan, tapi juga menentang dan mengutuknya, berusaha keras menghalangi orang percaya agar tidak menyelidiki jalan yang benar. Jelas, mereka sama seperti orang Farisi yang menyalibkan Tuhan Yesus pada zaman itu. Natur mereka jahat dan membenci kebenaran, dan adalah antikristus yang disingkapkan oleh pekerjaan Tuhan. Mereka hamba jahat yang menentang Tuhan! Setelah melihat dengan jelas natur pendeta yang membenci kebenaran dan menentang Tuhan, aku memperoleh kearifan sejati atas mereka. Aku tak lagi disesatkan, tertipu oleh perilaku baik mereka secara lahiriah. Aku sepenuhnya dibebaskan dari ikatan kekuatan antikristus yang agamawi. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa!

Sebelumnya: Dihalangi dalam Imanku

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Melihat Kejahatan Pendeta

Oleh Saudara Xiao Ci, Myanmar Aku bertemu seorang saudari secara daring pada September 2020. Dia memberitahuku Tuhan Yesus telah datang...

Siapa Orang Farisi Masa Kini?

Selama 22 tahun sebagai orang Kristen, aku terutama bertanggung jawab atas keuangan gereja dan sekolah Minggu. Pada Mei 2017, aku bertemu...