Kenapa Ada Begitu Banyak Rintangan untuk Menerima Jalan yang Benar

14 Desember 2022

Oleh Saudari Joselyn, Ekuador

Tahun 2008, aku dan ibuku mulai beriman kepada Tuhan, lalu setelah itu, aku menghadiri pertemuan di gereja setempat. Di kemudian hari, aku bahkan menjadi diaken gereja. Tiap kali menghadiri pertemuan, aku selalu ingin membaca lebih banyak firman Tuhan, dan lebih memahami kehendak Tuhan, tapi seiring waktu, kusadar bahwa aku tak dibekali oleh khotbah pendeta. Aku tak menikmati pertemuan dan merasa hampa. Pada Juni 2020, saat masuk seminari untuk melanjutkan studi, aku bertemu secara daring dengan Saudari Garcia, anggota Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Dia membagikan Injil Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman denganku dan mengundangku bergabung dengan kelompok pertemuan. Aku banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa itu berwenang dan berkuasa, itu adalah suara Tuhan, lalu yakin Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali yang lama kita tunggu. Aku sangat tersentuh sampai menangis. Aku merasa sangat beruntung bisa menyambut kedatangan Tuhan kembali dan menerima penyelamatan Tuhan pada akhir zaman.

Setelah itu, Aku ingin memberi tahu saudara-saudariku tentang kedatangan Tuhan kembali secepat mungkin. Karena tahu Angel adalah pengkhotbah gereja kami, dia juga baik hati, bertanggung jawab, dan sering membantu kami semua, dia yang pertama kuberitakan tentang kedatangan Tuhan kembali, kubagikan firman Tuhan Yang Mahakuasa dengannya, lalu mempersekutukan pemahamanku tentang firman-Nya. Tak kusangka, Angel langsung menyelaku, berkata: "Itu tak mungkin. Alkitab adalah satu-satunya tempat yang memuat firman Tuhan. Firman Tuhan tak mungkin muncul di luar itu. Membaca hal yang tak ada dalam Alkitab adalah pengkhianatan terhadap Tuhan!" Aku segera menjawab: "Bagaimana mungkin ini pengkhianatan terhadap Tuhan? Kau sama sekali tak memahami pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, jadi kau setidaknya harus menyelidikinya untuk melihat apakah firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah suara Tuhan—lalu kau bisa memutuskan." Namun, dia menyelaku lagi dan dengan angkuh menjawab: "Tak perlu menyelidiki. Jika ingin mendengar khotbah, dengarkan saja aku. Kau harus ingat, bagaimanapun juga jangan baca buku selain Alkitab—melenceng dari Alkitab itu mengkhianati Tuhan." Aku terkejut dan bingung oleh sikapnya terhadap pekerjaan Tuhan pada akhir zaman: "Dahulu dia selalu memberi tahu bahwa kami harus seperti para gadis bijaksana dan fokus menunggu Tuhan, atau kita akan melewatkan kedatangan-Nya kembali. Sekarang, Tuhan telah datang kembali, kenapa dia tak mau mencari dan menyelidiki, bahkan menuntutku berhenti mendengarkan firman Tuhan Yang Mahakuasa? Apa dia tak ingin menyambut kedatangan Tuhan kembali?" Aku tak mengerti kenapa dia bersikap seperti itu. Aku juga memikirkan perkataannya: "Alkitab berisi semua firman Tuhan. Firman Tuhan tak muncul di luar Alkitab. Menyimpang dari Alkitab itu mengkhianati Tuhan." Meskipun tahu aku menyambut Tuhan dengan menerima Tuhan Yang Mahakuasa, bukan mengkhianati-Nya, aku masih merasa bingung dengan perkataannya.

Kemudian, aku membaca beberapa kutipan firman Tuhan dan mendengarkan persekutuan dari saudara-saudari di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, ini membantuku mengatasi kebingunganku. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Hal-hal yang dicatat dalam Alkitab terbatas; hal-hal itu tidak dapat merepresentasikan pekerjaan Tuhan dalam keseluruhannya. Keempat kitab Injil berisi kurang dari seratus pasal, di mana tertulis sejumlah peristiwa-peristiwa yang terbatas, seperti peristiwa Yesus mengutuk pohon ara, penyangkalan Petrus sebanyak tiga kali terhadap Tuhan, Yesus menampakkan diri di hadapan para murid setelah penyaliban dan kebangkitan-Nya, pengajaran tentang puasa, pengajaran tentang doa, pengajaran tentang perceraian, kelahiran dan silsilah Yesus, penunjukkan murid-murid oleh Yesus, dan seterusnya. Namun, manusia menilai apa yang tercatat dalam Alkitab itu sebagai harta karun, bahkan membandingkan pekerjaan yang terjadi pada zaman sekarang untuk dipertentangkan dengan apa yang tertulis. Mereka bahkan percaya bahwa semua pekerjaan yang Yesus lakukan dalam kehidupan-Nya hanyalah sebanyak itu, seolah-olah Tuhan hanya mampu melakukan sebanyak itu, dan tidak lebih dari itu. Bukankah ini konyol?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (1)"). "Lagipula, mana yang lebih besar: Tuhan atau Alkitab? Mengapa pekerjaan Tuhan harus selaras dengan Alkitab? Apakah Tuhan tidak punya hak untuk melampaui Alkitab? Tidak bisakah Tuhan meninggalkan Alkitab dan melakukan pekerjaan lain? Mengapa Yesus dan murid-murid-Nya tidak memelihara hari Sabat? Jika Dia harus bertindak dengan mempertimbangkan hari Sabat dan sesuai dengan perintah-perintah Perjanjian Lama, mengapa Yesus tidak memelihara hari Sabat setelah Dia datang, tetapi malah membasuh kaki, menutup kepala, memecah roti, dan minum anggur? Bukankah semua ini tidak tercantum di dalam perintah Perjanjian Lama? Jika Yesus menghormati Perjanjian Lama, mengapa Dia meninggalkan doktrin-doktrin ini? Engkau harus mengetahui mana yang ada lebih dahulu, Tuhan atau Alkitab! Sebagai Tuhan atas hari Sabat, tidak bisakah Dia juga menjadi Tuhan atas Alkitab?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Alkitab (1)"). "Tidak seorang pun tahu kenyataan tentang Alkitab: bahwa Alkitab tidak lebih dari catatan sejarah tentang pekerjaan Tuhan, dan bukti atas dua tahap pekerjaan Tuhan sebelumnya, dan tidak memberi engkau pemahaman tentang tujuan pekerjaan Tuhan. Setiap orang yang telah membaca Alkitab tahu bahwa Alkitab mendokumentasikan dua tahap pekerjaan Tuhan selama Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Perjanjian Lama membukukan sejarah Israel dan pekerjaan Yahweh sejak masa penciptaan hingga akhir Zaman Hukum Taurat. Perjanjian Baru mencatat pekerjaan Yesus di bumi, yang ada dalam Empat Injil, serta pekerjaan Paulus—bukankah itu catatan sejarah? Mengemukakan perkara-perkara zaman dahulu pada masa kini menjadikan semua itu sejarah, dan sungguhpun perkara-perkara itu sangat benar atau nyata, semuanya tetaplah sejarah—dan sejarah tidak dapat berurusan dengan masa kini, karena Tuhan tidak melihat kembali sejarah! Jadi, jika engkau hanya memahami Alkitab, dan tidak memahami apa pun tentang pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan saat ini, dan jika engkau percaya kepada Tuhan tetapi tidak mencari pekerjaan Roh Kudus, engkau tidak mengerti apa artinya mencari Tuhan. Jika engkau membaca Alkitab untuk mempelajari sejarah Israel, untuk meneliti sejarah penciptaan Tuhan atas langit dan bumi, berarti engkau tidak percaya kepada Tuhan. Akan tetapi saat ini, karena engkau percaya kepada Tuhan, dan mengejar kehidupan, mengejar pengenalan akan Tuhan, dan tidak mengejar hukum yang tertulis dan doktrin yang mati, atau pemahaman tentang sejarah, engkau harus mencari kehendak Tuhan di masa kini, dan harus mencari petunjuk pekerjaan Roh Kudus" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Alkitab (4)"). Aku ingat saudara-saudari bersekutu denganku, mereka bilang Alkitab hanyalah catatan sejarah dari pekerjaan Tuhan sebelumnya. Alkitab adalah himpunan catatan tentang pekerjaan Tuhan. Karena yang menyusun dan menyuntingnya adalah manusia, pasti ada hal-hal yang dipilih, lalu ada yang tak dimasukkan atau terabaikan. Mustahil untuk menghimpun dan mencatat semua firman dan pekerjaan Tuhan di dalam Alkitab. Seperti yang dikatakan Rasul Yohanes: "Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu" (Yohanes 21:25). Ini menunjukkan bahwa firman dan pekerjaan Tuhan yang dicatat dalam Alkitab sangat terbatas. Tuhan adalah Tuhan pencipta dan sumber kehidupan manusia. Selama beberapa milenium, Tuhan telah bekerja dan berbicara, membekali umat manusia dengan yang mereka butuhkan tanpa henti dan memimpin umat manusia berjalan maju. Firman Tuhan seperti mata air hidup yang mengalir tanpa henti, jadi bagaimana semua firman Tuhan bisa dimuat dalam Alkitab? Tuhan berdaulat atas segala sesuatu, Dia bukan hanya Tuhan atas hari Sabat, tapi juga Tuhan atas Alkitab. Dia tak melakukan pekerjaan-Nya menurut Alkitab, juga tak dibatasi oleh Alkitab. Dia punya otoritas penuh untuk melampaui Alkitab, melakukan lebih banyak pekerjaan yang baru dan menyatakan lebih banyak firman-Nya menurut rencana-Nya sendiri dan kebutuhan umat manusia. Misalnya, pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus tak melakukan pekerjaan-Nya dengan cara sama pada Zaman Hukum Taurat seperti yang dicatat dalam Perjanjian Lama. Dia melakukan pekerjaan yang lebih baru dan lebih tinggi, mengungkapkan jalan pertobatan, melakukan pekerjaan penyaliban, menebus umat manusia dari dosa-dosa mereka agar orang tak lagi dihukum dan divonis mati oleh hukum, serta bisa terus bertahan hidup. Kini Tuhan telah datang untuk melakukan pekerjaan-Nya pada akhir zaman, Dia tak mengulangi pekerjaan-Nya yang sebelumnya seperti tercatat dalam Alkitab, tapi mengungkapkan firman baru dan melakukan pekerjaan baru. Seperti yang dinubuatkan Tuhan Yesus: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:12-13). Pada akhir zaman, Tuhan Yesus datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Dia melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, mengungkapkan semua kebenaran yang diperlukan untuk menyucikan dan menyelamatkan manusia, memungkinkan manusia sepenuhnya bebas dari belenggu dosa, disucikan, disempurnakan dan masuk ke kerajaan Tuhan. Semua yang menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, menerima penyiraman dan perbekalan firman-Nya, serta menghadiri perjamuan kawin Anak Domba. Mereka seperti yang digambarkan kitab Wahyu: "Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi" (Wahyu 14:4). Jelas bahwa mereka mengikuti jejak Anak Domba dan tak mengkhianati Tuhan. Jadi, gagasan bahwa "Semua yang Tuhan katakan dan lakukan dicatat dalam Alkitab, serta menyimpang dari Alkitab adalah mengkhianati Tuhan" hanyalah kekeliruan dan tak sesuai dengan firman Tuhan atau fakta. Setelah bersekutu dengan saudara-saudari, pikiranku jauh lebih jernih dan mendapatkan pemahaman tentang ucapan Angel yang keliru.

Setelah itu, aku membagikan Injil kepada seorang saudari dari gereja asalku. Tak disangka, saat Angel mendengarnya, dia mengganggu saudari itu, lalu memastikan anggota lain tak menerima Injil, dia mengutuk dan menghujat Tuhan Yang Mahakuasa serta berkata aku telah mengkhianati Tuhan karena bergabung dengan golongan agama lain. Dia dan pendeta juga menyebarkan rumor tentangku di gereja, mereka bilang aku berhenti ikut pertemuan karena punya pacar baru, imanku kepada Tuhan tak benar, dan anggota gereja lain harus menghindariku. Saat semua orang mendengar rumor itu, mereka merendahkanku dan mulai menjauhiku. Beberapa bahkan menatapku aneh seolah-olah aku orang aneh. Beberapa hari kemudian, pendeta mencari orang tuaku untuk memberi tahu bahwa aku telah menempuh jalan yang salah dan berhenti menghadiri pertemuan. Dia juga menyuruh ibuku untuk mengawasiku dan melarangku pergi. Saat semua ini terjadi bersamaan, perasaanku sangat buruk, dan kupikir aku akan hilang akal sehat. Aku tak mengerti kenapa mereka memperlakukan aku seperti itu. Aku hanya bersaksi tentang kedatangan Tuhan kembali kepada mereka, lalu mereka mengarang semua rumor ini untuk mempermalukanku, bahkan menganjurkan orang tuaku untuk menekanku. Rasanya jantung seperti ditikam pisau dan membuatku sangat menderita. Berlinang air mata, aku berdoa kepada Tuhan, meminta pertolongan-Nya. Saat seorang saudari mendengar tentang situasiku, dia berbagi banyak firman Tuhan denganku dan menyemangatiku.

Aku melihat kutipan firman Tuhan Yang Mahakuasa yang mengatakan: "Saat ini, mereka yang mencari dan mereka yang tidak mencari adalah dua jenis orang yang sama sekali berbeda, yang tempat tujuannya juga sangat berbeda. Mereka yang mengejar pengetahuan akan kebenaran dan melakukan kebenaran adalah orang-orang yang akan Tuhan selamatkan. Mereka yang tidak mengenal jalan yang benar adalah setan-setan dan musuh; mereka adalah keturunan si penghulu malaikat dan akan dimusnahkan. Bahkan orang percaya saleh yang percaya kepada Tuhan yang samar—bukankah mereka juga adalah setan-setan? Orang-orang yang memiliki hati nurani yang baik tetapi tidak menerima jalan yang benar adalah setan-setan; esensi mereka esensi yang menentang Tuhan. ... Siapa pun yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi adalah orang jahat dan, terlebih lagi, akan dimusnahkan. Mereka yang beriman tetapi tidak melakukan kebenaran, mereka yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi, dan mereka yang sama sekali tidak percaya pada keberadaan Tuhan juga akan menjadi objek pemusnahan. Semua orang yang diizinkan untuk tetap hidup adalah orang-orang yang telah mengalami penderitaan dari pemurnian dan berdiri teguh; inilah orang yang sudah benar-benar bertahan menghadapi ujian. Siapa pun yang tidak mengakui Tuhan adalah musuh; artinya, siapa pun yang tidak mengakuii Tuhan yang berinkarnasi—apakah mereka berada di dalam atau di luar aliran ini atau tidak adalah antikristus! Siapakah Iblis, siapakah setan-setan, dan siapa lagi musuh Tuhan kalau bukan para penentang yang tidak percaya kepada Tuhan? Bukankah mereka adalah orang-orang yang tidak taat kepada Tuhan?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"). Melalui persekutuan firman Tuhan dengan saudariku, aku sadar saat Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan-Nya, orang Farisi yang menyembah Tuhan Yahweh di Bait Tuhan jelas tahu ucapan Tuhan Yesus berwenang dan berkuasa, tapi mereka bukan hanya tak mencari dan menyelidiki, mereka juga ramai-ramai menentang dan mengutuk Dia, menuduh Dia menggunakan kekuatan Beelzebul untuk melakukan pengusiran setan. Mereka melakukan penghujatan terhadap Roh Kudus, lalu dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Orang Farisi bukan hanya menghujat dan mengutuk Tuhan, mereka juga menipu orang percaya sehingga menentang Dia, akibatnya mereka kehilangan penyelamatan Tuhan dan menjadi bekal kubur orang Farisi. Aku ingat bagaimana Tuhan Yesus mengutuk orang Farisi pada waktu itu: "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). Juga, "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri" (Matius 23:15). Melalui firman Tuhan, seseorang bisa lihat bahwa orang Farisi adalah antikristus yang menentang Tuhan. Mereka berpura-pura baik, tapi sebenarnya membenci kebenaran dan menganggap Tuhan sebagai musuh. Mereka adalah iblis yang melahap jiwa dan memikat orang ke neraka. Berdasarkan tindakan jahat orang Farisi, Tuhan Yesus menyatakan tujuh "celaka" atas mereka. Dari sini, kita bisa lihat watak Tuhan tak menoleransi pelanggaran. Pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa datang untuk bekerja. Mengungkapkan semua kebenaran yang diperlukan untuk menyucikan dan menyelamatkan manusia serta membuat sekelompok pemenang, mengguncang seluruh dunia keagamaan. Meskipun Tuhan melakukan pekerjaan yang begitu besar, para pendeta dan pengkhotbah dunia keagamaan bukan hanya tak mencari dan menyelidikinya, mereka bahkan berusaha keras menyebarkan rumor dan menghalangi orang percaya menyelidiki jalan yang benar. Mereka seperti orang Farisi yang natur dan esensinya membenci kebenaran dan menentang Tuhan. Pada akhir zaman, Tuhan melakukan pekerjaan memilah orang menurut jenisnya, menyingkap orang percaya palsu dan mengidentifikasi orang percaya sejati. Mereka yang mengaku percaya Tuhan, tapi tak menerima kebenaran dan Tuhan yang berinkarnasi bukan orang percaya sejati dan pada akhirnya akan disingkirkan. Hanya mereka yang mencari kebenaran dengan pikiran terbuka dan menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman akan punya kesempatan diselamatkan oleh Tuhan. Angel tampaknya baik, rendah hati, dan suka membantu, tapi saat mendengar tentang kedatangan Tuhan kembali, dia tak mencari dan menyelidiki sama sekali, dia menghakimi serta mengutuk firman dan pekerjaan Tuhan, bahkan menyebarkan rumor dan menghalangi orang percaya lain menyelidiki jalan yang benar. Dia tak punya rasa takut sedikit pun kepada Tuhan. Kulihat meskipun dia percaya dan melayani Tuhan, esensi dirinya membenci kebenaran dan menentang Tuhan. Dia sama dengan orang Farisi yang menentang Tuhan di masa lalu. Setelah menyadari semua ini, aku mendapatkan pemahaman tentang Angel dan para pemimpin dunia keagamaan, dan lebih mengerti penyebab mereka bertindak seperti itu. Setelah itu perasaanku membaik.

Beberapa saat setelah itu, aku mulai memenuhi tugas di gereja. Aku menghadiri pertemuan, membaca firman Tuhan setiap hari bersama yang lain, dan merasa bahagia. Namun, saat orang tuaku mendengar rumor yang disebar pendeta dan pengkhotbah, mereka dengan marah menegurku. Memaksaku kembali ke gereja lamaku dan melarangku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Karena halangan dan gangguan orang tuaku, aku tak bisa melakukan tugasku secara teratur, bahkan tak bisa menghadiri pertemuan. Suatu hari, ayahku memergokiku menghadiri pertemuan daring dengan saudara-saudari lain, dia sangat marah sampai hendak memukulku. Untungnya, ibuku datang dan menghentikannya tepat waktu. Setelah itu, orang tuaku mengawasiku lebih ketat. Mereka mengunciku di rumah dan tak membolehkanku pergi, jadi aku tak bisa menghadiri pertemuan lagi. Terlalu berat bagiku saat itu. Aku merasa lemah dan tak punya kepercayaan diri untuk melakukan tugasku. Aku berdoa kepada Tuhan, minta diberi iman dan kekuatan. Setelah itu, aku menemukan kutipan firman Tuhan: "Dalam setiap langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan di dalam diri manusia, dari luar pekerjaan itu terlihat seperti interaksi antara manusia, seolah-olah itu lahir karena pengaturan manusia atau dari campur tangan manusia. Namun di balik layar, setiap langkah pekerjaan, dan semua yang terjadi, adalah pertaruhan yang Iblis buat di hadapan Tuhan, dan menuntut orang-orang untuk berdiri teguh dalam kesaksian mereka bagi Tuhan. Misalnya, ketika Ayub diuji: di balik layar, Iblis bertaruh dengan Tuhan, dan yang terjadi kepada Ayub adalah perbuatan manusia, dan campur tangan manusia. Di balik setiap langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan di dalam dirimu adalah pertaruhan antara Iblis dengan Tuhan—di balik semua itu ada peperangan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mengasihi Tuhan yang Berarti Sungguh-Sungguh Percaya kepada Tuhan"). Melalui firman Tuhan, aku sadar bahwa dalam situasi saat ini, tampaknya orang tuaku menghalangiku mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa, tapi di balik layar, Iblislah yang menyebabkan gangguan. Ini adalah pertempuran rohani. Tuhan telah mengungkapkan banyak kebenaran pada akhir zaman agar kita bisa membebaskan diri dari kerusakan jahat kita dan diselamatkan oleh Tuhan. Namun, Iblis tak ingin aku diselamatkan oleh Tuhan, jadi dia menggunakan orang tuaku untuk menyerang dan menghalangiku percaya kepada Tuhan dan melakukan tugasku. Iblis ingin membuatku sepenuhnya kehilangan kesempatan untuk diselamatkan dan dilempar ke neraka bersamanya. Iblis benar-benar sangat jahat dan keji! Jika aku berhenti mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa, bukankah aku teperdaya rencana jahatnya?

Aku kemudian menemukan kutipan lain dari firman Tuhan: "Jangan berkecil hati, jangan lemah, dan Aku akan menjadikan segalanya jelas bagimu. Jalan menuju kerajaan tidaklah mulus; tidak ada yang sesederhana itu! Engkau ingin berkat datang dengan mudah, bukan? Sekarang, semua orang akan mengalami ujian pahit yang harus dihadapi. Tanpa ujian semacam itu, hati penuh kasih yang engkau miliki bagi-Ku tidak akan tumbuh lebih kuat, dan engkau tidak akan memiliki kasih yang sejati bagi-Ku. Bahkan jika ujian itu hanya berupa peristiwa-peristiwa kecil, semua orang harus menjalaninya; hanya saja tingkat kesulitan ujian-ujian itu berbeda-beda untuk masing-masing orang. Ujian merupakan berkat dari-Ku, dan berapa banyak dari antaramu sering datang ke hadapan-Ku dan berlutut untuk meminta berkat-Ku? Anak-anak bodoh! Engkau selalu mengira bahwa beberapa kata kemujuran merupakan berkat-Ku, tetapi tidak menyadari bahwa kepahitan merupakan salah satu berkat-Ku. Mereka yang berbagi dalam kepahitan-Ku pasti akan berbagi juga dalam kemanisan-Ku. Itulah janji-Ku dan berkat-Ku untukmu" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 41"). Setelah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, kusadar meskipun aku sedikit menderita karena penindasan pendeta dan hambatan orang tuaku, Tuhan mengizinkan situasi ini terjadi untuk menyempurnakan imanku. Ini adalah niat baik Tuhan! Namun, aku lemah dan siap meninggalkan tugasku hanya karena sedikit kesulitan. Aku sadar bahwa aku tak punya dorongan untuk menderita dan menanggung akibat untuk mendapatkan kebenaran. Aku tak punya sikap yang tulus terhadap Tuhan dan tingkat pertumbuhanku masih sangat kecil. Kini aku mengerti maksud Tuhan, tak lagi merasa pasif dan muram. Aku juga punya keyakinan dan kekuatan, serta siap menghadapi situasi, mengandalkan Tuhan untuk berdiri teguh dalam menghadapi penindasan. Kemudian, aku sering berdoa kepada Tuhan, membaca firman Tuhan untuk menguatkan imanku, dan meminta Tuhan bantu membukakan jalan bagiku agar bisa terus ikut pertemuan dan melakukan tugasku.

Setelah itu, rumor yang disebar Angel dan yang lain tentangku mulai menggerogoti orang tuaku, dan agar lepas dari pengaruh rumor itu, mereka mengirimku untuk tinggal bersama nenekku. Di sana aku bisa menghubungi saudara-saudariku melalui internet, lalu bisa ikut pertemuan dan melakukan tugasku lagi. Orang tuaku marah saat tahu, tapi aku tak terpengaruh, dan dengan tegas berkata kepada mereka: "Harapan terbesarku percaya kepada Tuhan adalah menyambut kedatangan-Nya kembali. Kini Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, jadi meskipun kalian tak mengerti, aku akan tetap mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa sampai akhir. Jika kalian masih bersikeras menghentikanku, aku tak punya pilihan selain meninggalkan keluarga ini." Melihat betapa kukuhnya aku, orang tuaku tak mengatakan apa-apa lagi tentang hal ini. Sejak saat itu, meskipun mereka masih sering mengeluh atau coba menggangguku dalam tugasku, aku tak lagi terkekang oleh mereka dan teguh dalam melakukan tugasku. Menghadapi penindasan dan rintangan berulang dari pendeta dan keluargaku, aku memang sedikit menderita, tapi aku jadi memahami sebagian kebenaran, mendapatkan pemahaman, dan imanku kepada Tuhan makin dalam. Apa pun situasi yang kuhadapi di masa mendatang, aku siap mengandalkan Tuhan untuk melewatinya.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Rasa Sakit yang Tak Terelakkan

Oleh Saudara Qiu Cheng, Tiongkok Saat berusia 47 tahun, penglihatanku mulai memburuk dengan cepat. Dokter bilang jika tak merawat mataku,...