Alasan Sebenarnya Mengapa Pekerjaan Tidak Efektif

16 September 2019

Saudari Xinyi Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi

Dalam beberapa kunjungan terakhirku ke pelbagai gereja, aku sering mendengar para pemimpin dan pengerja berkata bahwa beberapa orang, setelah menghadiri persekutuan bersamaku, menjadi negatif, lemah dan kurang termotivasi untuk terus mencari. Yang lainnya merasa bahwa memercayai Tuhan adalah hal yang terlalu sulit dan mereka salah memahami Tuhan. Beberapa orang berkata bahwa keadaan mereka baik-baik saja sebelum bertemu denganku, tetapi segera setelah melihatku, mereka merasakan tekanan yang sangat besar dan menjadi tidak nyaman. ... Saat mendengar semua ini, hatiku sangat kecewa dan aku merasa diperlakukan sangat tidak adil─setiap kali aku datang untuk bersekutu dengan mereka aku akan tinggal selama berhari-hari dan demi memecahkan masalah mereka, aku membaca serta mengutip perikop firman Tuhan yang tak terhitung jumlahnya, berbicara hingga mulutku kering, sambil berpikir bahwa upayaku telah membuahkan hasil yang baik. Aku tidak pernah membayangkan bahwa jadinya akan seperti ini. Mengapa hal ini terjadi? Aku terus bertanya di dalam benakku saat berdoa kepada Tuhan, "Ya Tuhan, aku tentunya bersalah atas semua yang telah terjadi, tetapi aku tidak tahu di mana letak kesalahanku. Aku memohon bimbingan-Mu agar aku bisa lebih sadar akan kesalahanku. Aku bersedia menunggu pencerahan dari-Mu."

Setelah selesai berdoa, aku mulai merenungkan kembali persekutuan dengan saudara-saudariku: saat mereka menyatakan ada masalah dengan pengaturan kerja, aku akan menguraikan natur mereka yang congkak dan berceramah tentang konsekuensi kecongkakan, dengan berkata bahwa semua kecongkakan pada akhirnya akan diganjar dengan hukuman. Jika aku melihat bahwa masalah muncul dalam proses pemilihan, aku akan berbicara mengenai bagaimana memilih orang yang salah akan menunda pekerjaan gereja dan merusak kehidupan saudara dan saudari kita. Dengan demikian, Tuhan akan membenci kita dan kita akan disingkirkan. Saat aku melihat saudara dan saudari tidak rajin bekerja, aku akan mengungkit-ungkit beberapa orang yang telah dikeluarkan sebagai contoh. Aku akan memberitahukan kepada mereka bahwa mereka penuh tipu daya dan bahwa hal ini sama saja dengan pengkhianatan terhadap Tuhan. Jika mereka tidak mengubah cara-cara mereka, nasib mereka akan sama seperti orang-orang yang telah gagal. Ketika mereka tidak bersedia menyebarkan Injil, aku akan membahas mengenai bagaimana tindakan tersebut adalah pemberontakan dan penentangan terhadap Tuhan. ... Ya Tuhan! Dalam hal apa aku menggunakan kebenaran untuk menyelesaikan masalah mereka? Aku murni sedang mengintimidasi mereka! Di bawah bimbingan Tuhan, aku memikirkan bagian dari khotbah berikut, "Pelayanan yang sesuai dengan kehendak Tuhan mengharuskan kita, dalam segala sesuatu dan dalam semua masalah, untuk meninggikan Tuhan, bersaksi bagi Tuhan, menyampaikan kehendak Tuhan, permintaan Tuhan, dan membiarkan orang lain untuk bertindak sesuai dengan firman Tuhan. Kita tidak boleh memaksa orang lain untuk bertindak sesuai dengan prinsip, aturan dan perkataan manusia. Apa yang kau sampaikan haruslah memampukan orang-orang untuk datang ke hadapan Tuhan dan menaati kehendak-Nya, bertindak sesuai dengan firman Tuhan dan, pada akhirnya, mengenal Tuhan dan menaati-Nya." (Persekutuan Dari Atas). Pada saat itulah, aku tiba-tiba mengalami suatu penyingkapan. Tuhan memercayakan para pemimpin dengan pekerjaan untuk meninggikan Tuhan, bersaksi bagi Tuhan, menyampaikan kehendak dan permintaan Tuhan, membiarkan orang lain untuk bertindak sesuai dengan permintaan Tuhan dan, pada akhirnya, memahami dan menaati Tuhan. Namun, saat menyelesaikan masalah saudara-saudariku, aku jarang berbicara mengenai permintaan, kehendak maupun harapan Tuhan. Aku juga jarang menggunakan kebenaran untuk kusampaikan terkait dengan keadaan saudara-saudariku. Aku justru tak henti-hentinya menjabarkan natur mereka dan cara mereka bertindak. Aku akan mengungkit-ungkit kemungkinan yang akan terjadi akibat tindakan mereka untuk mengintimidasi mereka agar dapat mengenal diri mereka sendiri. Hal ini membuat saudara-saudariku tidak dapat menyadari kehendak Tuhan, tidak memiliki pemahaman yang benar tentang diri mereka sendiri dan bahkan semakin tidak mampu melihat maksud penyelamatan Tuhan yang sungguh-sungguh dan kasih-Nya bagi umat manusia. Akibatnya, mereka hidup dalam segala macam keadaan yang tidak normal. Baru pada saat itulah, aku menyadari bahwa aku telah bertindak secara membabi buta mengikuti keinginanku sendiri. Aku selama itu telah menentang Tuhan! Dengan memimpin saudara-saudariku seperti ini, aku bukan hanya tidak mampu membantu mereka memahami dan menaati Tuhan, tetapi aku juga menyebabkan mereka salah memahami Tuhan dan menjadi lebih bertentangan dengan-Nya. Dengan demikian, mereka tumbuh semakin jauh dari Tuhan dan semakin banyak melakukan pelanggaran. Meskipun aku telah menyelesaikan masalah saudara-saudariku sesuai dengan firman Tuhan dan semua yang kukatakan sudah benar, pada kenyataannya aku tidak bekerja dengan cara yang membangun. Sebenarnya, apa yang aku lakukan justru benar-benar tidak berguna. Cara kerja yang seperti ini sangat merusak pekerjaan gereja. Pada saat itulah aku sadar bahwa cara terbaik untuk mendukung saudara dan saudariku adalah dengan memungkinkan mereka untuk memahami kehendak Tuhan melalui firman-Nya, untuk menyadari maksud penyelamatan Tuhan yang sungguh-sungguh, untuk mengenal esensi dari natur mereka sendiri dan dengan demikian belajar untuk membenci diri mereka sendiri, bertindak sesuai dengan permintaan Tuhan dan, pada akhirnya, untuk mereka mengenal dan menaati Tuhan. Inilah arti sebenarnya dari melayani sesuai dengan kehendak Tuhan dan hanya pelayanan yang seperti inilah yang turut mempertimbangkan kehendak-Nya.

Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah menunjukkan kepadaku alasan sebenarnya mengapa pekerjaanku selama itu tidak efektif. Setelah itu, aku dengan sadar bekerja untuk menyampaikan kehendak serta permintaan Tuhan sesuai dengan keadaan saudara-saudariku. Aku membahas tentang mengapa Tuhan meminta mereka bertindak dengan cara yang Ia inginkan, bagaimana agar maksud Tuhan yang sungguh-sungguh tecermin dalam hidup mereka dan dampak seperti apa yang Ia harapkan. Aku juga membahas tentang bagaimana mereka dapat bekerja bersama Tuhan agar sesuai dengan kehendak-Nya. .... Setelah menyampaikan dengan cara ini, aku benar-benar melihat berkat Tuhan: saudara-saudariku mulai memahami kehendak Tuhan dan bersaksi tentang keselamatan-Nya. Mereka mulai paham bahwa harga yang telah Tuhan bayar untuk seluruh umat manusia tidak terkira. Mereka mulai memahami natur mereka yang memberontak, dan bersedia untuk mencari kebenaran dan merasa termotivasi untuk menunaikan tugas-tugas mereka.

Saat fakta-fakta mulai terungkap dengan sendirinya, aku mengalami sensasi yang amat sangat mengenai natur yang sangat nyata dari kasih Tuhan. Saat aku bekerja sesuai dengan kehendakku sendiri dan menentang Tuhan dalam pelayananku kepada-Nya, Tuhan segera mengungkapkan kelemahan dan kekuranganku serta mengoreksi semua kesalahan dalam pekerjaanku. Jika tidak, aku benar-benar tidak tahu akibat dari tindakanku bagi saudara dan saudari atau berapa lama aku akan menjebak mereka. Tuhan Yang Mahakuasa, terima kasih atas pekerjaan-Mu yang nyata dan benar, yang memungkinkan aku untuk melihat tindakan-tindakan-Mu yang mengagumkan dan keselamatan yang Engkau turunkan atasku. Mulai sekarang, aku bersumpah akan lebih banyak menyatakan kebenaran dan bekerja dengan lebih giat untuk memenuhi permintaan-Mu, guna mencari dan memahami kehendak-Mu serta mampu bekerja sesuai dengan keinginan-Mu dalam segala hal, melakukan pelayanan sesuai dengan kehendak-Mu.

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait