Jalan Penginjilan

09 Desember 2021

Aku ingat ketika pertama kali aku belajar untuk memberitakan Injil, aku bertemu dengan Saudara Xu di Hubei, seorang anggota Gereja Great Praise. Tak lama kemudian, kami mulai membicarakan tentang bagaimana menyambut kedatangan Tuhan, dan dia berkata selama ini pemimpin mereka selalu berkata bahwa Tuhan akan datang di atas awan untuk membawa mereka ke dalam kerajaan-Nya pada tahun 2000. Semua orang menantikannya dengan keyakinan penuh. Namun, tahun demi tahun berlalu, dan Tuhan masih belum datang di atas awan. Pemimpin mereka tidak tahu bagaimana menjelaskan hal ini, jadi dia agak menghindari berbicara tentang kedatangan Tuhan. Cukup banyak orang percaya yang merasa bingung, mengatakan bahwa bencana makin memburuk dan nubuat tentang kedatangan Tuhan semuanya telah digenapi, jadi tampaknya Dia seharusnya sudah datang kembali. Mereka bertanya-tanya mengapa mereka belum melihat Tuhan datang di atas awan. Saudara Xu berkata dia juga tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Saudara-saudari. Aku bersekutu, "Pertanyaan ini telah membingungkan banyak orang di dunia keagamaan. Kegairahan banyak orang mendingin karena hal ini, dan ada yang bertanya apakah Tuhan akan datang sebelum, selama, atau sesudah bencana. Ada yang berkata bahwa semuanya terserah pada Tuhan, dan yang dapat kita lakukan hanyalah menunggu. Saudara Xu, pernahkah terpikir olehmu bahwa Tuhan telah datang kembali, dan ada alasan mengapa kita belum menyambut-Nya selama bertahun-tahun? Mungkinkah ada sesuatu yang keliru dengan gagasan kita sendiri tentang bagaimana Dia akan menampakkan diri?" Aku memberinya sebuah contoh. Jika seorang tamu penting datang melewati pintu depan, tetapi kita menunggu di pintu belakang, kita berada di tempat yang berbeda, jadi kita bisa menunggu seratus tahun tanpa menyambut mereka. Kemudian aku mempersekutukan nubuat tentang kedatangan Tuhan. Aku berkata bahwa semua orang yang sudah familier dengan Alkitab tahu bahwa tidak hanya ada nubuat tentang Tuhan yang datang di atas awan, tetapi ada juga beberapa nubuat tentang Dia yang datang secara diam-diam sebagai Anak Manusia. Seperti "Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6). "Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri" (Wahyu 16:15). "Sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga" (Matius 24:44). "Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak" (Matius 24:27). Semua ayat ini menubuatkan kedatangan Tuhan yang kedua kali sebagai Anak Manusia. "Anak Manusia" selalu mengacu pada Tuhan dalam daging, jadi jika kita membatasi kedatangan Tuhan hanya di atas awan, bagaimana nubuat-nubuat tentang Anak Manusia itu akan digenapi? Lalu aku berkata kepadanya, "Tuhan datang kembali secara diam-diam terlebih dahulu, dan kemudian menampakkan diri secara terbuka. Berdasarkan nubuat Kitab Suci, Tuhan akan terlebih dahulu menjadi daging pada akhir zaman, mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman di antara manusia. Mereka yang mendengar suara Tuhan dan menerima pekerjaan-Nya pada akhir zaman akan diangkat ke hadapan takhta-Nya. Melalui penghakiman dan pentahiran firman-Nya, Tuhan akan membentuk sekelompok pemenang sebelum bencana, dan setelah mereka dibentuk oleh Tuhan, Pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi di antara manusia secara diam-diam akan berakhir, dan Dia akan menimpakan bencana untuk memberi upah orang baik dan menghukum orang jahat. Setelah itu, Dia akan menampakkan diri secara terbuka di atas awan ke semua negara dan manusia. Mereka yang menatap ke langit menantikan Dia turun akan kehilangan pekerjaan keselamatan Tuhan yang berinkarnasi, dan akan jatuh ke dalam bencana, meratap dan menggertakkan gigi, yang akan menggenapi nubuat dari kitab Wahyu ini: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7)." Saudara Xu benar-benar terkejut pada saat ini. Itu sepenuhnya bertentangan dengan semua gagasan lamanya. Lalu aku bersekutu, "Tuhan Yesus telah sejak lama memberi tahu kita bahwa untuk menyambut Tuhan, kita terutama harus mendengarkan suara Tuhan. Tuhan Yesus berfirman: 'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku' (Yohanes 10:27). Dikatakan dalam kitab Wahyu, 'Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku' (Wahyu 3:20). 'Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' (Wahyu Pasal 2, 3). Mengapa dikatakan tujuh kali dalam kitab Wahyu bahwa kita harus mendengarkan Roh Kudus? Ini menunjukkan jalan kepada kita: kunci untuk menyambut Tuhan adalah mencari perkataan Roh Kudus kepada gereja-gereja, mendengarkan suara Tuhan dengan saksama. Mereka yang mendengar suara Tuhan dan menyambut Tuhan adalah gadis bijaksana. Mereka yang tidak mendengar suara Tuhan adalah gadis bodoh yang tidak mau menyambut Tuhan." Saat Saudara Xu mendengarkan, matanya berbinar dan dia terus mengangguk.

Kemudian, aku membaca satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Aku pernah dikenal sebagai Yahweh. Aku juga pernah dipanggil Mesias, dan orang-orang pernah memanggil-Ku Yesus Sang Juruselamat dengan kasih dan penghormatan. Kendati demikian, saat ini Aku bukan lagi Yahweh ataupun Yesus yang dikenal orang di masa lampau itu; Aku adalah Tuhan yang datang kembali pada akhir zaman, Tuhan yang akan membawa zaman ini menuju akhir. Akulah Tuhan itu sendiri yang bangkit dari ujung bumi, sarat dengan keseluruhan watak-Ku, dan penuh dengan otoritas, hormat, serta kemuliaan. Orang-orang tidak pernah menjalin hubungan dengan-Ku, tidak pernah mengenal-Ku, dan tidak tahu tentang watak-Ku. Sejak penciptaan dunia hingga saat ini, tak seorang pun pernah melihat-Ku. Inilah Tuhan yang menampakkan diri kepada manusia pada akhir zaman, tetapi tersembunyi di antara manusia. Dia berdiam di antara manusia, benar dan nyata, seperti matahari yang menyala-nyala dan api yang berkobar-kobar, penuh dengan kuasa dan sarat akan otoritas. Tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan dihakimi oleh firman-Ku, dan tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan disucikan melalui nyala api. Pada akhirnya, segala bangsa akan diberkati karena firman-Ku, dan juga dihancurkan berkeping-keping karena firman-Ku. Dengan demikian, semua orang pada akhir zaman akan melihat bahwa Akulah Juruselamat yang datang kembali, bahwa Akulah Tuhan Yang Mahakuasa yang menaklukkan semua umat manusia. Dan semua orang akan melihat bahwa Aku pernah menjadi korban penghapus dosa manusia, tetapi pada akhir zaman, Aku juga menjadi terik matahari yang menghanguskan segala sesuatu, dan juga Surya kebenaran yang menyingkapkan segala sesuatu. Inilah pekerjaan-Ku pada akhir zaman. Aku memakai nama ini dan memiliki watak ini supaya semua orang dapat melihat bahwa Akulah Tuhan yang benar, matahari yang menyala-nyala, dan api yang berkobar-kobar, supaya semua manusia dapat menyembah-Ku, satu-satunya Tuhan yang benar, dan supaya mereka dapat melihat wajah-Ku yang sesungguhnya: Aku bukan saja Tuhan atas orang Israel, dan Aku bukan saja Sang Penebus; Akulah Tuhan atas segala ciptaan di seluruh langit dan bumi dan lautan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Juruselamat Telah Datang Kembali di atas 'Awan Putih'"). Setelah itu, dia menjadi bersemangat dan berkata, "Firman ini sangat berotoritas. Pasti berasal dari Tuhan. Tak ada manusia yang mampu mengatakan hal seperti itu!" Lalu dia berkata, "Dalam menantikan Tuhan, yang kuketahui hanyalah mendengarkan pendeta dunia keagamaan, tetapi telah mengabaikan untuk mencari perkataan Roh Kudus. Aku sudah sangat bodoh!" Aku senang melihat betapa baik dia memahaminya. Setelah itu, kami membaca lebih banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa, seperti "Misteri Inkarnasi", "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran", "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan", dan "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal". Saat membaca, Saudara Xu berkata dengan emosional, "Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan semua kebenaran dan misteri yang belum pernah kita ketahui ini setelah bertahun-tahun beriman. Ini adalah suara Tuhan, dan firman Tuhan! Tuhan telah datang kembali! Akhirnya, aku telah menyambut Dia setelah sekian lama! Aku harus segera menyampaikan kabar baik ini kepada saudara-saudari lainnya." Jadi, aku dan Saudara Xu berangkat untuk memberitakan Injil bersama-sama. Dalam waktu singkat, kami telah mempertobatkan lebih dari 20 orang. Mereka semua berkata betapa beruntungnya mereka dapat menyambut Tuhan dalam hidup mereka, dan mereka ingin berkumpul setiap hari.

Namun beberapa hari kemudian, aku pergi ke pertemuan bersama Saudara Yang, dan saat aku masuk, ada sesuatu yang terasa aneh. Salah seorang dari mereka berlari ke arah kami dan berkata, "Apakah kalian semacam mafia? Apakah kalian memberitakan Injil, atau berusaha mendapatkan uang? Jika tidak menjelaskan semuanya, aku akan melaporkan kalian ke polisi!" Yang lainnya mengerumuni kami dan beberapa berkata bahwa kami sedang mencuri domba dari gereja mereka. Ini pertama kalinya aku mengalami hal seperti itu dan aku tidak tahu bagaimana menanganinya. Melihat lebih dari 20 orang begitu konfrontatif terhadap kami, aku merasa gugup dan agak takut. Kupikir mereka bertekad untuk melaporkan kami ke polisi, dan jika kami jatuh ke tangan polisi, siapa yang tahu bagaimana kami akan disiksa. Aku ingin keluar dari sana secepat mungkin, dan aku berseru kepada Tuhan, memohon Dia untuk membimbing kami. Kemudian, aku teringat dengan firman Tuhan: "Pernahkah terlintas dalam benakmu betapa sedih dan cemasnya hati Tuhan? Bagaimana Dia sanggup menyaksikan manusia lugu yang telah Dia ciptakan dengan tangan-Nya sendiri, menderita siksaan seperti itu? Manusia, bagaimanapun juga, adalah korban yang telah diracuni. Dan walaupun manusia telah bertahan hingga sekarang, siapa yang pernah mengetahui bahwa umat manusia sudah lama diracuni oleh si jahat? Sudah lupakah engkau bahwa engkau adalah salah satu dari korban-korban itu? Bersediakah engkau berjuang, demi kasihmu kepada Tuhan, untuk menyelamatkan orang-orang yang bertahan ini? Tidak bersediakah engkau mencurahkan segenap tenagamu untuk membalas kebaikan Tuhan, yang mengasihi manusia seperti darah dan daging-Nya sendiri?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Seharusnya Engkau Mengelola Misimu yang akan Datang?"). Firman ini benar-benar menyentuhku. Selama ini aku menjadi sama seperti mereka setelah menerima Injil, mendengarkan semua kebohongan dari dunia keagamaan dan pemerintah PKT. Ada keraguan dan kekhawatiran, dan saudara-saudari harus mengambil risiko ditangkap untuk bersekutu denganku berulang kali agar aku menurunkan kewaspadaanku, sampai akhirnya aku memahami kebenaran, memperoleh pemahaman, dan datang ke rumah Tuhan. Tuhan membayar harga yang mahal untukku, tetapi aku ingin lari ketika menghadapi masalah, meninggalkan saudara-saudari itu begitu saja. Itu tidak manusiawi! Tuhan ingin aku membawa lebih banyak orang percaya sejati yang merindukan penampakan Tuhan ke hadapan-Nya, untuk menerima keselamatan-Nya. Itulah keinginan Tuhan yang mendesak. Jika pada waktu itu aku menjadi pembelot, Tuhan pasti sangat terluka dan kecewa. Bagaimanapun, aku harus tetap tinggal dan memberikan persekutuan yang baik kepada mereka, melakukan tugasku. Didorong oleh firman Tuhan, aku mengumpulkan keberanianku dan berkata, "Saudara-saudari, aku memahami perasaan kalian. Kalian takut tersesat dalam iman. Kami telah mempersekutukan firman Tuhan setiap hari selama lebih dari dua minggu. Pernahkah kalian melihat kami bertindak seakan-akan kami adalah bagian dari neraka? Renungkanlah hal itu. Setelah sekian lama, pernahkah kami mengambil sepeser pun dari kalian? Tidak pernah. Ada baiknya untuk berhati-hati dalam hal ini. Kuncinya adalah memahami prinsip membedakan jalan yang benar dan jalan yang salah. Tanpa hal itu, dan tanpa mencari kebenaran, tetapi selalu mendengarkan orang lain, kalian pasti akan berakhir di jalan yang salah. Kita semua tahu bahwa ketika Tuhan Yesus bekerja pada Zaman Kasih Karunia, orang Farisi mengarang berbagai macam kabar bohong tentang Dia untuk menghalangi orang percaya agar tidak mengikut Dia. Mereka berkata Yesus mengusir Iblis dengan bantuan raja setan, dan memberi kesaksian palsu bahwa Dia tidak bangkit. Orang Yahudi yang tidak mendengarkan kebenaran Tuhan Yesus tetapi dengan membabi buta mengikuti pemimpin agama mereka untuk menentang dan mengutuk Tuhan Yesus bersama mereka, akhirnya memakukan Dia di kayu salib, serta dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Sekarang Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, mengungkapkan semua kebenaran yang dibutuhkan untuk mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia. Kalian telah mendengar firman Tuhan Yang Mahakuasa dalam pertemuan kita, dan telah mengakui bahwa firman-Nya adalah kebenaran, bahwa semuanya berotoritas dan berkuasa. Semuanya jelas dari Tuhan. Namun, kalian tidak merenungkan apakah firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan suara Tuhan atau bukan, atau apakah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa memiliki pekerjaan Roh Kudus dan perbekalan kebenaran atau tidak, tetapi hanya dengan membabi buta mendengarkan pendeta, menolak dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Bukankah itu berarti memakukan Tuhan di kayu salib lagi?" Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat. Kusarankan agar engkau melangkah di jalan kepercayaanmu kepada Tuhan dengan berhati-hati. Jangan langsung mengambil kesimpulan; terlebih lagi, jangan bersikap sembrono dan tak ambil pusing dalam kepercayaanmu kepada Tuhan. Engkau sekalian harus tahu bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan setidaknya harus rendah hati dan menunjukkan rasa hormat. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi menolak untuk menerimanya adalah orang yang bodoh dan bebal. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi dengan sembarangan mengambil kesimpulan atau mengutukinya, dipenuhi dengan kecongkakan. Tidak seorang pun yang percaya kepada Yesus pantas menyumpahi atau mengutuki orang lain. Engkau sekalian harus menjadi orang yang berakal sehat dan menerima kebenaran. Mungkin, setelah mendengar tentang jalan kebenaran dan setelah membaca firman kehidupan, engkau yakin bahwa hanya satu dari 10.000 perkataan ini yang sesuai dengan keyakinanmu dan Alkitab, maka engkau harus terus mencari dalam 1/10.000 dari perkataan ini. Aku tetap menasihatimu agar engkau bersikap rendah hati, jangan terlalu percaya diri, dan jangan meninggikan dirimu terlalu tinggi. Dengan memiliki hati yang sedikit takut kepada Tuhan, engkau akan mendapatkan terang yang lebih besar. Jika engkau teliti mengkaji dan berulang-ulang merenungkan perkataan ini, engkau akan mengerti apakah perkataan ini merupakan kebenaran atau bukan, dan apakah perkataan ini merupakan hidup atau bukan. Bisa jadi, baru membaca beberapa kalimat saja, beberapa orang tanpa berpikir akan mengutuk perkataan ini, dengan berkata: 'Ini hanya sekadar pencerahan Roh Kudus,' atau, 'Ini Kristus palsu yang datang untuk menyesatkan orang.' Mereka yang mengatakan hal-hal seperti itu dibutakan oleh ketidaktahuan! Engkau terlalu sedikit memahami pekerjaan dan hikmat Tuhan, dan Aku sarankan agar engkau memulai lagi dari nol! Janganlah engkau sekalian tanpa berpikir langsung mengutuk firman yang dinyatakan oleh Tuhan karena Kristus-Kristus palsu yang muncul pada akhir zaman, dan janganlah menjadi orang yang menghujat Roh Kudus karena takut akan penyesatan. Bukankah itu sangat disayangkan? Jika setelah banyak mengkaji, engkau tetap percaya bahwa firman ini bukan kebenaran, bukan jalan, dan bukan pengungkapan Tuhan, pada akhirnya engkau akan dihukum, dan tidak mendapatkan berkat. Jika engkau tidak dapat menerima kebenaran yang disampaikan dengan begitu sederhana dan jelas ini, bukankah engkau tidak layak menerima keselamatan Tuhan? Bukankah engkau orang yang tidak cukup diberkati untuk kembali ke hadapan takhta Tuhan? Pikirkanlah hal itu! Jangan gegabah dan terburu-buru, dan jangan memperlakukan iman kepada Tuhan sebagai permainan. Berpikirlah demi tempat tujuanmu, demi prospekmu, demi hidupmu, dan jangan bermain-main dengan dirimu sendiri. Dapatkah engkau menerima semua perkataan ini?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru"). Sikap mereka melunak setelah mendengarkan firman Tuhan dan secara diam-diam pergi satu per satu.

Saudara Li yang menjamu kami belakangan memberi tahu kami bahwa para pemimpin tingkat tinggi di gereja mereka telah memberi mereka buklet yang menentang Kilat dari Timur yang mengatakan kami adalah kelompok neraka yang mengambil uang orang. Itulah yang menakutkan mereka semua. Saudara Li berkata, "Aku takkan pernah menjamu kalian jika apa yang dikatakan buklet itu benar, tetapi karena persekutuan kalian sangat baik, aku tidak mau mengusir kalian. Dan ke mana kalian akan pergi di tengah musim dingin? Ada sedikit makanan sisa yang bisa kalian makan, dan kalian boleh bermalam di kamar loteng." Dia agak waspada. Saudara Yang berkata, "Hari ini mereka hampir menelepon polisi. Jika pemimpin mereka datang, siapa yang tahu apa yang akan mereka lakukan terhadap kita? Di sini berbahaya—kita harus pergi." Aku juga merasa takut, tetapi kemudian kupikir kami tidak boleh meninggalkan para petobat baru ini begitu saja karena mereka tertipu oleh kabar bohong. Pergi begitu saja pada saat seperti itu akan menjadi akhir dari mereka. Kemudian, aku teringat satu bagian firman Tuhan. "Engkau harus tahu apakah ada iman sejati dan kesetiaan sejati dalam dirimu, entah engkau memiliki pengalaman menderita untuk Tuhan atau tidak, dan entah engkau sudah sepenuhnya tunduk kepada Tuhan. Jika engkau tidak memiliki hal-hal ini, maka masih ada dalam dirimu ketidaktaatan, kecurangan, ketamakan, dan keluhan. Karena hatimu jauh dari jujur, engkau tidak pernah menerima pengakuan positif dari Tuhan dan tidak pernah hidup dalam terang" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tiga Peringatan"). Merenungkan hal ini, aku menyadari bahwa sebanyak apa pun bahaya dan penderitaan yang ada dalam pemberitaan Injil, mengabaikan kepentingan dan keselamatan pribadi, membayar harga, membawa orang ke hadapan Tuhan, membantu mereka memahami kebenaran dan menerima keselamatan Tuhan berarti memiliki iman kepada Tuhan, dan itu artinya bersikap taat. Aku teringat dengan para rasul dan murid Tuhan. Mereka mengalami banyak tekanan dan kesulitan saat memberitakan Injil. Ada yang ditangkap dan dipenjarakan, dan ada yang kehilangan nyawa mereka. Alkitab berkata, "Dan seluruh dunia ada dalam kejahatan" (1 Yohanes 5:19). Memberitakan Injil di dunia yang begitu gelap dan jahat adalah jalan yang penuh bahaya dan kesulitan. Siapa yang takkan menderita dan membayar harga saat memberitakan Injil? Aku tahu aku tak boleh melarikan diri, tetapi harus bersandar pada Tuhan untuk melaksanakan tugasku. Setelah itu, aku menyampaikan pemikiranku kepada Saudara Yang, dan dia juga memutuskan untuk tetap tinggal dan melanjutkan. Kami berdua berdoa kepada Tuhan, memohon Dia untuk membimbing kami, memberi hikmat dan tekad untuk menahan penderitaan dan menghadapi kesulitan.

Malam itu, kami sama sekali tidak bisa tidur di kamar loteng yang dingin dan berangin itu, jadi kami bersekutu dan saling menyemangati. Kami teringat dengan sebuah lagu pujian pengalaman, "Kasih Tuhan Telah Mencairkan Hatiku". "Oh Tuhan! Kasih-Mu begitu nyata, kasih-Mu telah mencairkan hatiku. Engkau menunggu pertobatan manusia dengan sabar, jadi, bagaimana bisa aku ragu-ragu lebih lama lagi? Aku telah menikmati begitu banyak kasih-Mu, dan aku harus lebih lagi memperhatikan kehendak-Mu; aku bertekad mengejar kebenaran, melakukan tugasku dengan baik, dan membalas kasih-Mu. Aku bersedia menanggung ujian, pemurnian, dan kesulitan, berdiri teguh dalam kesaksianku, dan memuaskan Engkau. Aku akan benar-benar mengasihi-Mu dan hidup menurut firman-Mu; aku akan selamanya mengikut dan bersaksi tentang-Mu" (Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru). Menyanyikan lagu ini sangat menyentuh bagiku, dan merasa bahwa meskipun kami menderita, Tuhan benar-benar menyertai kami, bersama kami melewati kesulitan-kesulitan ini. Dibandingkan dengan kasih Tuhan dan harga yang Dia bayar, penderitaan kami yang sedikit ini tak layak disebut. Aku teringat bagaimana Tuhan telah berinkarnasi dua kali untuk keselamatan kita, sangat menderita, tetapi aku mengeluh tentang kesulitan sekecil apa pun ketika memberitakan Injil. Aku mau melarikan diri dan meninggalkan saudara-saudari itu. Aku tak punya hati nurani atau nalar. Aku merasa berutang banyak kepada Tuhan. Aku berdoa, siap memberikan yang terbaik untuk mendapatkan mereka kembali. Aku tidak merasa begitu buruk saat memikirkannya seperti itu.

Keesokan harinya, seperti biasa, kami membantu Saudara Li memotong rumput untuk makanan babi. Kami mendengar salah seorang rekan sekerja gereja di dapur berkata kepada Saudara Li, "Aku sama sekali tak bisa tidur tadi malam. Aku memikirkan tentang dua saudara yang telah memberitakan Injil kepada kita selama beberapa minggu. Mereka tidak tampak seperti apa yang dikatakan buklet itu tentang mereka. Kita mengumpulkan sedikit uang untuk biaya perjalanan mereka, tetapi mereka tidak mau menerimanya, dan mereka memberi kita buku-buku itu secara gratis. Mereka mengatakan air kehidupan diberikan kepada orang secara cuma-cuma. Apa yang mereka khotbahkan juga luar biasa. Ini membekali kita semua, dan kita sekarang memiliki iman." Dia melanjutkan, "Kapan kau pernah melihat saudara-saudari begitu bersemangat untuk berpartisipasi dalam pertemuan? Ini adalah pekerjaan Roh Kudus. Namun pendeta kita, mereka sebenarnya tidak mempersekutukan apa pun, tetapi selalu meminta lebih banyak persembahan, dan kita harus menyajikan makanan yang enak untuk mereka. Saudara-saudari ini memberikan contoh yang lebih baik daripada pendeta kita." Kemudian Saudara Li berkata, "Aku juga tak bisa tidur. Saudara-saudara ini tidak pernah menolak makanan dan minuman yang sangat sederhana, dan mereka siap membantu dengan tugas apa pun. Mereka terasa seperti keluarga, dan sama sekali tidak seperti yang dikatakan para pemimpin kita tentang mereka. Kemarin, dipengaruhi oleh para pemimpin, aku hanya memberi mereka setengah mangkuk makanan sisa dan menyuruh mereka tidur di kamar loteng yang lusuh itu. Aku tidak tahu bagaimana mereka mengaturnya, dengan cuaca sedingin ini. Aku seharusnya tidak melakukan hal itu." Lalu dia berkata, "Aku telah memutuskan. Meskipun yang lain tidak menerima Tuhan Yang Mahakuasa, aku menerimanya." Rekan sekerja itu berkata bahwa setelah sarapan, dia akan mengumpulkan semua orang untuk menghadiri pertemuan. Kami sangat senang ketika mendengar percakapan mereka dan diam-diam bersyukur kepada Tuhan berulang kali. Melalui lebih banyak persekutuan, semua saudara-saudari itu mulai kembali melanjutkan pertemuan secara normal tanpa kehilangan seorang pun. Mereka memberi tahu kami dengan penuh semangat bahwa mereka hampir tertipu oleh pendeta mereka, hampir kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan.

Ketika pendeta mereka melihat kebohongan mereka tidak berhasil, mereka secara gila-gilaan berusaha menghalangi jemaat mereka dari jalan yang benar. Suatu hari, ketika mengunjungi Saudara Xu, saat aku masuk ke dalam rumah, dia tampak ketakutan dan berkata, "Kalian harus pergi." Aku bertanya ada masalah apa, dan dia berkata bahwa para pemimpin tingkat atas mereka tahu bahwa kami berada di sana untuk memberitakan Injil dan bertekad untuk menangkap dan membawa kami ke kantor polisi, bahwa dia tidak bisa melindungi kami, jadi kami harus pergi. Dia memberi tahu kami bahwa ketika kami memberitakan Injil di rumahnya, salah seorang pemimpin gereja mereka mengatakan dia akan menangkap kami dan sudah dalam perjalanan, tetapi karena kecelakaan, dia tidak datang. Kami hampir ditangkap. Sejujurnya, aku sangat takut pada waktu itu dan berpikir untuk pergi. Namun kemudian kupikir, jika kami pergi dan menyerah begitu saja, itu berarti membiarkan Iblis menang. Dan dengan demikian, Injil tidak bisa diberitakan di sini. Dengan pemikiran ini, aku segera memanjatkan doa. Kemudian, aku teringat bagian-bagian firman Tuhan ini: "Dari segala sesuatu yang ada di alam semesta, tidak ada satu pun yang mengenainya Aku tidak mengambil keputusan yang terakhir. Apakah ada sesuatu, yang tidak berada di tangan-Ku?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 1"). "Kita percaya bahwa tidak ada negara atau kuasa apa pun yang dapat menghalangi tujuan yang ingin dicapai Tuhan. Orang-orang yang menghalangi pekerjaan Tuhan, menentang firman Tuhan dan mengganggu serta menghalangi rencana Tuhan pada akhirnya akan dihukum oleh-Nya" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 2: Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia"). Ini memberiku iman dan kekuatan. Segala sesuatu berada di tangan Tuhan dan tidak ada kekuatan yang mampu menghentikan pekerjaan-Nya. Entah para pemimpin agama itu datang atau tidak, entah kita ditangkap atau tidak semua berada di tangan Tuhan. Pada waktu itu mereka bertekad untuk menangkap kami tetapi berbalik di tengah jalan, bukankah semua itu perbuatan Tuhan yang menakjubkan, rencana dan pengaturan Tuhan? Aku harus melewatinya dengan mengandalkan imanku, dan dengan hikmat, bersandar pada Tuhan. Hanya melalui iman aku mampu melihat perbuatan Tuhan. Setelah memahami kehendak Tuhan, aku bersekutu dengan Saudara Xu menggunakan firman Tuhan dan kemudian dia tidak merasa begitu takut lagi. Dia memberi tahu bahwa kami harus bersembunyi di rumah Saudara Li.

Suatu hari, dalam perjalanan ke rumah Saudara Li, secara kebetulan aku bertemu dengan salah satu tetangganya. Dia bergegas menghentikanku, berkata, "Apakah kau tidak takut? Kemarin sekelompok polisi datang mencarimu. Mengapa kau datang kembali padahal mereka baru saja pergi?" Aku sadar, mereka telah menelepon polisi, dan bertanya-tanya apakah mereka telah menangkap Saudara Yang. Aku bergegas ke rumah Saudara Li dan menghela napas lega saat kulihat semua orang berada di sana. Mereka berkata kepadaku bahwa polisi telah mencari dua penginjil dari luar kota dari rumah ke rumah dan menggeledah rumah Saudara Li, luar dan dalam. Saat itu, Saudara Yang sedang memasak di dapur. Polisi mengabaikannya, mengira dia orang setempat. Ketika mendengar tentang Saudara Yang yang hampir tertangkap, aku bersyukur kepada Tuhan berulang kali. Kami dapat melihat perbuatan Tuhan setiap saat, di mana pun. Para pemimpin agama mereka dan pemerintah PKT secara gila-gilaan berusaha menghentikan pengabaran Injil, tetapi saudara-saudari itu tidak mundur. Mereka telah melihat kemunafikan pendeta mereka yang menentang Tuhan dan lebih memiliki kearifan. Tekad mereka untuk mengikut Tuhan Yang Mahakuasa diperkuat. Hikmat Tuhan benar-benar dilakukan berdasarkan tipu daya Iblis. Aku secara pribadi mengalami kebenaran pepatah itu.

Selalu ada risiko dilaporkan, atau diserang oleh pemimpin agama atau ditangkap oleh polisi. Namun, kebanyakan aku dapat melihat bimbingan Tuhan dan perbuatan-Nya yang ajaib dalam memberitakan Injil. Suatu kali di Provinsi Hunan, seorang pemimpin tingkat menengah di sebuah gereja rumah, Saudari Jiang, dan rekan sekerjanya, Saudara Chen, menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, kemudian memberitakannya kepada jemaat gereja mereka. Tak lama kemudian, lebih dari 100 orang bergabung. Suatu hari, seorang saudara datang untuk memberi tahu kami bahwa ketika para pemimpin gereja mereka yang lain mengetahui ada begitu banyak yang telah menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, mereka sangat marah dan berencana untuk mengendarai truk dengan lebih dari 20 orang di dalamnya untuk menangkap orang-orang Kilat dari Timur, dan mengatakan mereka akan menangkap semuanya. Ini adalah hal yang sangat menegangkan untuk didengar dan aku mau memastikan semua jemaat kami aman, dan agar para petobat baru tidak merasa takut. Aku segera memanjatkan doa kepada Tuhan: "Tuhan Yang Mahakuasa! Ketika aku menghadapi bahaya di masa lalu, aku selalu dengan egois melindungi diriku sendiri. Aku telah mengalami begitu banyak pekerjaan-Mu dan melihat begitu banyak perbuatan-Mu. Aku percaya semuanya berada di tangan-Mu. Kali ini aku takkan berbalik dan lari, tetapi aku akan mengambil tanggung jawabku dan melakukan tugasku." Kami bekerja sepanjang malam untuk memberi tahu semua orang yang memberitakan Injil, dan bersiap menghadapi tantangan itu dengan bersandar pada Tuhan. Keesokan harinya, ketika aku membuka pintu, semuanya putih. Salju yang tebal telah memblokir semua jalan, dan semuanya membeku. Semua pendeta itu tinggal di kaki gunung dan tidak mampu mendaki gunung sebanyak apa pun orang yang mereka kumpulkan. Kami dapat terus memberitakan Injil tanpa khawatir sedikit pun. Aku melihat betapa ajaibnya perbuatan Tuhan. Semua orang sangat gembira dan bersyukur kepada Tuhan tanpa henti.

Keesokan sorenya, ketika kami bertujuh berkumpul di rumah Saudari Jiang, putranya dan temannya tiba-tiba pulang Rumahnya terlalu kecil untuk kami semua, jadi kami harus memindahkan pertemuan itu ke rumah terdekat. Tak lama setelah kami pindah, Saudari Jiang menerima telepon dan kami bisa mendengar seorang polisi berteriak, "Ini polisi! Di mana kau? Kami sudah mengepung rumahmu." Polisi mengepung rumah yang tadi kami pakai untuk berkumpul. Jika bukan karena perubahan menit terakhir itu, kami semua pasti telah ditangkap. Seseorang melaporkan bahwa Saudari Jiang telah menculik Liu Jing. Dia adalah petobat baru yang membantu kami memberitakan Injil. Saudari Jiang menyerahkan telepon itu kepada Liu Jing, polisi mengajukan beberapa pertanyaan, memastikan dia tidak diculik, lalu menutup telepon. Ketika Saudari Jiang bertanya, polisi berkata yang melaporkan adalah orang percaya lainnya. Saudari Jiang benar-benar marah ketika menutup telepon dan berkata, "Pendeta kita benar-benar keterlaluan! Bagaimana mereka bisa menyebut diri mereka orang percaya? Bagaimana mereka bisa mengarang kebohongan untuk membuat kita ditangkap?" Aku bersekutu dengannya bahwa 2.000 tahun yang lalu ketika Tuhan Yesus datang, orang Farisi ingin melindungi status mereka, jadi mereka mengarang kebohongan tentang Tuhan Yesus, memfitnah dan menangkap Dia. Mereka menyerahkan Dia ke dalam tangan gubernur Romawi dan menyalibkan Dia. Mereka disingkapkan sebagai antikristus melalui pekerjaan Tuhan. Para pendeta dan penatua agama adalah padanan mereka pada zaman sekarang. Melihat Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan kebenaran untuk menyelamatkan manusia, mereka tak hanya menolak untuk menyerahkan domba Tuhan kepada Tuhan, tetapi ketika melihat begitu banyak orang mengikut Tuhan Yang Mahakuasa, mereka takut kehilangan kedudukan mereka, sehingga menjadi marah dan melapor ke polisi agar menangkap saudara-saudari. Apa bedanya mereka dengan orang Farisi? Bukankah mereka adalah hamba yang jahat, antikristus yang disingkapkan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman? Karena situasi yang mendesak, tidak ada waktu untuk melanjutkan persekutuan. Ada begitu banyak petobat baru di desa pegunungan itu yang belum memiliki dasar yang kuat. Jika pendeta gereja itu mengganggu mereka atau mereka ditangkap, akan sulit bagi mereka untuk berdiri teguh, jadi kami mulai membuat rencana untuk memberikan dukungan kepada mereka sesegera mungkin. Kami membuat kelompok tiga-tiga, dan berjalan dari pukul 7 malam itu sampai pukul 9 pagi esoknya. Jalanan sangat dingin sehingga hampir tidak mungkin untuk berjalan di atasnya. Kami mengikatkan kain di sekeliling sepatu kami agar tidak licin, tetapi setiap langkah sangat sulit. Kami berkali-kali jatuh, dan seorang saudara terluka lengannya, yang menjadi bengkak parah. Seorang saudari mendaki setengah jalan ke atas bukit, lalu meluncur kembali ke bawah, berusaha menghindari jatuh ke dalam jurang. Melihat betapa kerasnya kami bekerja untuk memberikan dukungan kepada mereka, para pendatang baru sangat tersentuh, dan berkata bahwa itu hanya mampu dilakukan dengan pekerjaan Roh Kudus. Mereka merasa jauh lebih yakin bahwa inilah jalan yang benar.

Ada tabrakan mobil beruntun akibat kondisi yang licin karena es. Ada mobil pengiring pengantin wanita yang tergelincir di jalan, dan beberapa mobil jatuh ke dalam jurang. Tak seorang pun yang selamat. Para pemimpin agama dan polisi tidak berani mendaki gunung itu, jadi kami menggunakan kesempatan itu untuk lebih banyak memberitakan Injil. Tak lama kemudian, lebih dari 200 saudara-saudari telah menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan mereka secara berangsur memperoleh dasar di jalan yang benar. Saat es mulai mencair, para pendeta gereja itu membawa sekelompok orang untuk menghentikan saudara-saudari ini, tetapi semua orang itu telah memperoleh pemahaman dan berhenti mendengarkan mereka. Ini membuat mereka sangat marah sehingga mereka melaporkan semua petobat baru itu kepada polisi. Polisi pergi ke rumah mereka, mengancam akan menangkap dan memasukkan mereka ke penjara, dan menyuruh mereka untuk melaporkan semua orang lain yang telah menerima Tuhan Yang Mahakuasa, bahwa mereka akan kehilangan pekerjaan jika tidak melaporkan apa yang mereka ketahui. Ada seorang guru yang melepaskan imannya karena ancaman polisi, tetapi sebagian besar tetap berdiri teguh setelah masa penyiraman itu. Mereka memiliki iman untuk melewatinya tanpa mundur. Hal ini juga membantu mereka melihat pendeta gereja mereka dengan lebih jelas. Saudari Jiang berkata, penuh emosi, "Dahulu aku selalu memuja para pemimpin tingkat tinggi gereja kita dan aku selalu melayani mereka dengan yang terbaik setiap kali mereka berkunjung. Namun sekarang, hanya karena aku telah menerima Tuhan Yang Mahakuasa dan menyambut kedatangan Tuhan kembali, dan tidak lagi mengikut dan memuja mereka, mereka memfitnah dan melaporkanku ke polisi karena penculikan. Itu sangat jahat! Mereka bukanlah orang percaya sejati yang akan menyambut Tuhan, tetapi sekelompok antikristus yang melawan Tuhan demi mendapatkan status dan umat-Nya. Mereka adalah orang Farisi zaman modern." Aku membacakannya satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang didedikasikan untuk menelan jiwa manusia?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Gabungan fakta dan firman Tuhan memperlihatkan kepada semua orang bahwa para pemimpin agama melayani Tuhan secara teori, tetapi kenyataannya, mereka hanya serakah untuk mendapatkan keuntungan status. Mereka mengendalikan orang-orang percaya dengan kuat tidak mau mencari atau menyelidiki ketika mereka mendengar Tuhan telah datang kembali. Mereka hanya takut kehilangan status dan manfaatnya. Mereka mencoba semua tipu daya untuk menghalangi orang percaya menerima jalan yang benar, mengarang kebohongan untuk menyesatkan dan menakut-nakuti orang, bahkan melapor ke polisi untuk menangkap jemaat Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Bukankah mereka adalah "setan-setan yang menelan jiwa manusia" dan "para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar"? Jika Tuhan tidak mengatur segala sesuatu untuk menyingkapkan mereka, siapa yang akan melihat natur dan esensi antikristus mereka? Meskipun pendeta mereka secara gila-gilaan berusaha menghalangi mereka, mereka semua berdiri teguh, dan melihat orang seperti apa sebenarnya pendeta mereka. Itu adalah hikmat dan kemahakuasaan Tuhan.

Selama bertahun-tahun ini, aku tak hanya telah memperoleh hikmat dan wawasan, tetapi imanku telah menjadi makin kuat, dan menjadi lebih jelas bagiku bagaimana dunia keagamaan dan para pendeta menentang Tuhan. Aku secara pribadi telah mengalami bahwa Tuhan itu Maha Kuasa dan mengendalikan segalanya. Segila apa pun kekuatan jahat Iblis, mereka takkan pernah menghentikan perluasan pekerjaan Tuhan. Sebagaimana Tuhan berfirman, "Sekarang ini, Tuhan telah datang kembali ke dunia untuk melakukan pekerjaan-Nya. Perhentian pertamanya adalah contoh pemerintahan yang diktator: Tiongkok, benteng ateisme yang kokoh. Tuhan telah mendapatkan sekelompok orang melalui hikmat dan kuasa-Nya. Selama periode ini, Dia telah diburu oleh partai yang berkuasa di Tiongkok dengan segala cara dan dihadapkan pada penderitaan besar, tanpa tempat untuk meletakkan kepala-Nya dan tanpa tempat untuk berteduh. Meskipun demikian, Tuhan masih terus melanjutkan pekerjaan yang ingin dilakukan-Nya: Dia memperdengarkan suara-Nya dan mengabarkan Injil. Tak seorang pun yang mampu menyelami kemahakuasaan Tuhan. Di Tiongkok, negara yang menganggap Tuhan sebagai musuh, Tuhan tak pernah berhenti bekerja. Sebaliknya, semakin banyak orang telah menerima pekerjaan dan firman-Nya karena Tuhan menyelamatkan setiap umat manusia semaksimal mungkin. Kita percaya bahwa tidak ada negara atau kuasa apa pun yang dapat menghalangi tujuan yang ingin dicapai Tuhan. Orang-orang yang menghalangi pekerjaan Tuhan, menentang firman Tuhan dan mengganggu serta menghalangi rencana Tuhan pada akhirnya akan dihukum oleh-Nya" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 2: Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia"). Selama bertahun-tahun di jalan ini, Aku benar-benar telah melihat kemahakuasaan, hikmat, dan perbuatan Tuhan yang ajaib Aku sangat bersyukur kepada Tuhan!

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Tetap Melakukan Tugasku

Oleh Saudari Yang Mu, KoreaDahulu aku merasa sangat iri ketika melihat saudara-saudari tampil, bernyanyi dan menari memuji Tuhan. Aku...

Buah dari Laporan yang Jujur

Oleh Saudari Zhao Ming, TiongkokPada bulan April 2011, aku harus menggantikan tempat seorang pemimpin bernama Yao Lan di sebuah gereja di...