Pengalaman Membagikan Injil
Aku mulai membagikan Injil setelah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Aku diam-diam memutuskan akan melakukan tugasku dengan baik apa pun kesulitan yang kuhadapi agar domba-domba Tuhan bisa mendengar suara-Nya dan datang ke hadapan-Nya.
Pada Februari 2018, aku bertemu Saudara Mel dari Filipina secara daring. Dia murid sekolah divinitas dan pada awalnya kami banyak berdiskusi tentang hal-hal seperti gadis bijaksana dan bodoh, apa itu pengangkatan, dan sebagainya. Saat topik siapa yang bisa masuk ke kerajaan muncul, aku bertanya kepada Saudara Mel, "Apa menurutmu kita semua yang percaya kepada Tuhan akan masuk ke kerajaan surga pada akhirnya?" Dia berkata dengan bangga, "Tentu saja. Dalam Efesus 2:8-9, Paulus berkata, 'Karena kasih karunia engkau diselamatkan melalui iman; dan itu bukan dari dirimu sendiri: tetapi pemberian Tuhan: Bukan pekerjaanmu, jadi tidak ada orang yang bisa menyombongkan diri.' Kita telah dibenarkan oleh iman dan akan diselamatkan jika bertahan sampai akhir. Saat Tuhan datang kembali, Dia akan membawa kita langsung ke kerajaan. Jika kita punya keraguan tentang itu, itu penyangkalan terhadap penyelamatan Tuhan Yesus dan kurangnya iman." Setelah dia mengatakan itu, "Kau bilang kita dibenarkan oleh iman dan diselamatkan oleh kasih karunia, jadi bisa masuk ke kerajaan. Apa ada dasar alkitabiah untuk ini? Apa Tuhan Yesus berkata demikian? Apa Roh Kudus mengatakan itu? Alkitab menyebutkan dibenarkan dan diselamatkan oleh iman, tetapi tidak mengatakan semua itu akan memasukkan kita ke kerajaan. Tidak ada dasar untuk mengatakan ini. Bukankah itu hanya gagasan manusia?"
Mel tertegun dan bergumam pelan, "Pembenaran oleh iman tidak berarti masuk ke kerajaan?" Lalu, aku mengiriminya beberapa ayat Alkitab: "Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga" (Matius 7:21). "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Kecuali engkau dipertobatkan, dan menjadi sama seperti anak kecil, engkau tidak akan bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga" (Matius 18:3). "Dan di dalam mulut mereka tidak ditemukan kelicikan: karena mereka tidak bercacat di hadapan takhta Tuhan" (Wahyu 14:5). "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" (Imamat 11:45). Lalu, aku berkata, "Firman Tuhan sangat jelas tentang syarat masuk ke kerajaan. Tuhan itu kudus, dan Dia menuntut kita untuk menjadi murni, jujur, dan polos seperti anak kecil, membuang kerusakan dan ditahirkan, serta menjadi orang yang menaati Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Hanya itu yang membuat seseorang layak untuk kerajaan. Lalu, apa kita sudah memenuhi persyaratan itu? Apa kau berani katakan tidak pernah berbohong? Apa kau berani mengatakan benar-benar bebas dari dosa dan telah ditahirkan?" Mel terdiam. Aku melanjutkan persekutuanku: "Jika mengaku dan bertobat kepada Tuhan, kita akan dibenarkan oleh iman dan diselamatkan oleh kasih karunia; itu benar. Namun, apa sebenarnya arti dibenarkan oleh iman dan diselamatkan oleh kasih karunia? Kita semua tahu di Zaman Hukum Taurat, Tuhan memberikan petunjuk bagi kehidupan manusia dengan mengeluarkan hukum dan perintah melalui Musa, tetapi pada akhir zaman itu, tidak ada yang bisa menaati hukum. Semua orang makin banyak berbuat dosa. Semua orang terancam dikutuk atau dihukum mati di bawah hukum. Ini konteks dari Tuhan menjadi daging dan disalibkan sebagai korban penghapus dosa manusia dan membebaskan manusia dari hukum. Setelah itu, selama orang-orang menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka, mengaku, dan bertobat, dosa-dosa mereka diampuni dan tidak dikutuk karena tidak menaati hukum. Artinya Tuhan tidak lagi melihat kita sebagai orang berdosa, kita bisa disebut orang benar karena penebusan Tuhan, dan layak datang ke hadapan Tuhan dalam doa serta menikmati kasih karunia, damai sejahtera, dan sukacita yang diberikan Tuhan. Karena itu dibenarkan oleh iman dan diselamatkan oleh kasih karunia berarti dosa-dosa kita diampuni melalui iman dan tidak dikutuk di bawah hukum. Namun, bukan berarti kita bebas dari dosa atau ditahirkan, sepenuhnya benar atau layak untuk kerajaan."
Mel menjawab dengan terkejut, "Jadi, dibenarkan oleh iman berarti dosa-dosa kita diampuni dan Tuhan tidak melihat kita berdosa, tetapi bukan berarti kita benar dan bisa masuk ke kerajaan. Pendeta kami tidak pernah membicarakan ini." Lalu, aku membacakan kutipan-kutipan firman Tuhan Yang Mahakuasa ini. "Pada masa itu, pekerjaan Yesus adalah pekerjaan untuk menebus seluruh umat manusia. Dosa-dosa semua orang yang percaya kepada-Nya diampuni; asal saja engkau percaya kepada-Nya, Dia akan menebusmu; engkau bukan lagi orang berdosa, engkau telah dibebaskan dari dosa-dosamu. Inilah yang dimaksud dengan diselamatkan dan dibenarkan oleh iman. Namun, di antara orang-orang percaya, masih ada yang memberontak dan melawan Tuhan, dan perlahan-lahan masih harus dibuang. Keselamatan tidak berarti didapatkan sepenuhnya oleh Yesus, melainkan tidak lagi menjadi milik dosa, diampuni. Asalkan engkau percaya, engkau tidak akan pernah lagi menjadi milik dosa" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (2)"). "Meskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, ini hanya berarti Tuhan tidak mengingat pelanggaran manusia atau memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika manusia, yang hidup dalam daging, belum dibebaskan dari dosa, dia hanya bisa terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak. ... Sulit bagi manusia untuk menyadari dosa-dosanya; dia tak mampu mengenali naturnya sendiri yang telah berakar begitu dalam; dia harus mengandalkan penghakiman firman untuk mencapai hal ini. Hanya dengan cara demikianlah manusia dapat mulai diubah secara perlahan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)"). "Engkau hanya tahu bahwa Yesus akan turun ke bumi pada akhir zaman, tetapi bagaimana tepatnya Dia akan turun? Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan atau disempurnakan Tuhan, dapatkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih dirimu yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, bahwa engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa engkau tidak berdosa atau tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak betul! Engkau telah melewatkan satu tahap dalam imanmu: engkau telah ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Dia harus secara pribadi mengubahkan dan mentahirkanmu; jika engkau hanya ditebus, engkau tidak dapat mencapai kekudusan. Dengan demikian, engkau tidak layak mendapat bagian dalam berkat Tuhan, sebab engkau telah melewatkan satu tahap dalam pekerjaan Tuhan mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Sebagai orang berdosa yang baru saja ditebus, engkau tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenai Sebutan dan Identitas").
Setelah membaca firman Tuhan, aku berkata dalam persekutuan: "Pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus melakukan langkah pekerjaan penebusan berdasarkan kebutuhan umat manusia. Dia mengungkapkan cara bertobat agar orang-orang bisa mengaku dan bertobat berdasarkan pengetahuan mereka tentang dosa, berusaha mengasihi Tuhan, menjadi garam dan terang, mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri, dan banyak lagi. Orang-orang yang mengetahui perilaku baik adalah kesudahan dari pekerjaan penebusan. Saat kita ditebus Tuhan Yesus, dosa-dosa kita diampuni dan Dia tidak melihat kita sebagai orang berdosa. Namun, itu tidak berarti kita bebas dari dosa atau telah ditahirkan, karena natur dosa kita masih bercokol, dan kita selalu memperlihatkan watak rusak seperti kecongkakan, kebengkokan, tipu daya, kejahatan, dan kekejaman. Misalnya, jika memiliki bakat, kelebihan, atau kualitas, kita pikir kita luar biasa. Kita angkuh dan memandang rendah orang lain. Saat berkorban atau sedikit menderita dalam pekerjaan, kita tidak bisa menahan diri pamer dan menonjolkan diri agar orang lain memuja kita. Saat melihat orang lain lebih baik dari kita, kita bisa cemburu dan membenci mereka. Saat kepentingan kita terancam, kita bisa berbohong dan menipu. Dalam menghadapi kesengsaraan, ujian, bencana, penyakit, atau krisis keluarga, kita terkadang salah paham dan menyalahkan Tuhan, atau bahkan menyangkal dan mengkhianati-Nya. Semua hal ini menunjukkan kita masih terbelenggu dosa, serta masih bisa berbuat dosa dan menentang Tuhan. Selama 2.000 tahun, semua orang telah hidup dalam lingkaran iblis berbuat dosa dan mengaku, dan tidak seorang pun terbebas dari itu. Ini jelas terlihat. Jika kita membandingkan diri dengan yang dituntut Tuhan, tidak berbohong, bebas dari kesalahan, dan disucikan, kita sangat jauh dari itu. Kita tidak mungkin memuliakan atau bersaksi tentang Tuhan. Bagaimana orang-orang seperti kita bisa masuk ke kerajaan? Tuhan Yesus berkata: 'Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya' (Yohanes 8:34-35). Jadi, jika ingin ditahirkan dan masuk ke kerajaan, kita butuh Tuhan datang kembali pada akhir zaman dan bekerja untuk membersihkan kita dari dosa, demi menyelesaikan watak iblis kita, serta sepenuhnya mencabut dosa dan perlawanan kita terhadap Tuhan."
Setelah persekutuan ini, Mel berkata dia kini paham bahwa Tuhan Yesus hanya melakukan pekerjaan penebusan, dan meskipun dibenarkan oleh iman, kita masih berdosa dan terbelenggu dosa, jadi kita tidak bisa masuk ke kerajaan. Meski begitu, setelah memikirkannya, dia bertanya, "Namun, kau bilang Tuhan akan melakukan langkah lain dari pekerjaan penyelamatan pada akhir zaman. Itu tampak seperti penyangkalan terhadap penyelamatan Tuhan Yesus. Dosa-dosa kita telah diampuni melalui iman kita, jadi bahkan jika kita tidak benar, penyelamatan Tuhan itu sempurna. Tuntasnya pekerjaan Tuhan Yesus menyelesaikan itu, jadi tidak ada lagi penyelamatan. Kita tidak bisa diselamatkan lagi saat sudah diselamatkan. Apa itu artinya penyelamatan Tuhan tidak berguna? Saudari, sepertinya kau punya keraguan ini karena tidak punya iman pada penyelamatan Tuhan."
Mendengar ini, aku berpikir, "Saudara Mel masih muda, tetapi dia punya gagasan yang kuat. Dia setuju pembenaran oleh iman tidak membuat seseorang masuk ke kerajaan, tetapi dia tidak bisa menerima pekerjaan penyelamatan Tuhan pada akhir zaman." Aku berdoa kepada Tuhan dan meminta petunjuk-Nya. Setelah berdoa, aku berkata kepada Mel, "Dinubuatkan dalam Alkitab bahwa Tuhan akan melakukan langkah pekerjaan lain pada akhir zaman. Ada 2 Korintus 1:10: 'Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi.' Ada juga Ibrani 9:28: 'Jadi Kristus satu kali dikorbankan untuk menanggung dosa banyak orang; dan kepada mereka yang mencari-Nya, Dia akan menampakkan diri kedua kalinya tanpa dosa untuk keselamatan.' Dalam 1 Petrus 1:5 dikatakan: 'Yang dijaga oleh kuasa Tuhan oleh iman kepada keselamatan yang siap untuk dinyatakan pada akhir zaman.' Lalu, Yohanes 12:47–48 mengatakan: 'Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman.' 1 Petrus 4:17 mengatakan: 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan.' Ayat-ayat ini menyebutkan: 'Ia akan menyelamatkan kami lagi,' 'dan kepada mereka yang mencari-Nya, Dia akan menampakkan diri kedua kalinya,' 'keselamatan yang siap untuk dinyatakan pada akhir zaman,' dan 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan.' Ini semua berarti Tuhan akan melakukan langkah pekerjaan lain pada akhir zaman, bukan untuk menebus umat manusia dari dosa, tetapi menghakimi, mentahirkan, dan sepenuhnya menyelamatkan kita. Pekerjaan penebusan Tuhan Yesus membebaskan kita dari dosa dan pada akhir zaman Tuhan akan melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyelesaikan natur berdosa kita selamanya, demi sepenuhnya membebaskan kita dari dosa dan mentahirkan kita."
Lalu, Mel berkata dengan terkejut, "Jadi, ternyata Tuhan akan melakukan pekerjaan penghakiman dan pentahiran pada akhir zaman, serta ada langkah penyelamatan lain. Beri tahu aku, bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman ini?"
Jadi, aku membagikan persekutuan ini: "Ibrani 4:12 mengatakan: 'Karena firman Tuhan itu kuat dan hidup dan lebih tajam dari pedang bermata dua apa pun, menembus sangat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, dan membedakan pikiran dan niat hati kita.'" Lalu, aku membacakan firman Tuhan untuknya. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak menjelaskan natur manusia dengan hanya beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya metode semacam itulah yang bisa disebut penghakiman; penghakiman semacam itulah satu-satunya yang dapat menaklukkan manusia, meyakinkan mereka untuk tunduk kepada Tuhan, dan membuat mereka benar-benar mengenal Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran"). "Pekerjaan yang Tuhan lakukan pada zaman ini terutama adalah penyediaan firman-Nya untuk hidup manusia; menyingkapkan natur esensi dan watak rusak manusia; dan disingkirkannya gagasan agamawi, pemikiran kuno yang tak masuk akal, pemikiran yang ketinggalan zaman, serta pengetahuan dan budaya manusia. Semua hal ini harus dibersihkan dengan cara disingkapkan oleh firman Tuhan. Pada akhir zaman, Tuhan menggunakan firman, bukan tanda dan keajaiban, untuk menyempurnakan manusia. Melalui firman Dia menyingkapkan, menghakimi, menghajar, dan menyempurnakan manusia, supaya di dalam firman Tuhan, manusia dapat melihat hikmat dan keindahan, dan menjadi paham akan watak-Nya, dan supaya melalui firman Tuhan, manusia melihat perbuatan-Nya" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Pekerjaan Tuhan pada Zaman Sekarang"). Aku melanjutkan persekutuanku setelah membaca ini. "Pada akhir zaman, Tuhan Yesus yang datang kembali, Tuhan Yang Mahakuasa, telah menjadi daging dan datang ke bumi, dan Dia menggunakan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman. Dia mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan sepenuhnya menyelamatkan umat manusia, menyingkap dan membedah watak iblis orang-orang, menyingkap gagasan dan pemahaman tidak masuk akal kita tentang Tuhan, serta filosofi, racun, dan sudut pandang iblis yang kita punya dalam diri kita. Dengan cara ini, kita bisa memahami segala macam kebenaran, mengetahui watak benar Tuhan, esensi-Nya yang kudus dan indah, serta kemahakuasaan dan hikmat-Nya. Firman Tuhan menyingkap kerusakan yang tidak kita sadari, kita juga bisa mendapat pengetahuan tentang Tuhan dan diri sendiri melalui yang diungkapkan dalam firman-Nya. Watak rusak kita kemudian secara bertahap ditahirkan dan diubah. Setelah kita membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa, memahami kebenaran, serta memahami gagasan kita tentang pembenaran oleh iman dan penyelamatan oleh kasih karunia, kita melihat bahwa keinginan untuk memasuki kerajaan meski diri kita kotor dan rusak itu congkak dan tidak masuk akal. Lalu, kita mulai benar-benar bertobat kepada Tuhan, dan ini berarti kita mulai menerima penghakiman firman Tuhan."
Setelah mendengar ini, Mel tersenyum dan berkata, "Aku benar-benar merasa dihakimi oleh Tuhan. Lalu, dia berkata, Memikirkan kembali bertahun-tahun imanku kepada Tuhan Yesus, kupikir dibenarkan oleh iman dan diselamatkan oleh kasih karunia berarti aku bisa masuk ke kerajaan dan tidak ragu bahwa ini benar. Kini aku melihat imanku dibangun di atas gagasan dan imajinasiku, serta itu sama sekali tidak sejalan dengan kehendak Tuhan."
Aku berkata, "Benar. Jika bukan karena firman Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan semua ini, tidak seorang pun dari kita akan memahaminya." Setelah itu, aku membacakannya kutipan lain dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Mengapa pekerjaan penaklukan adalah tahap terakhir? Bukankah itu untuk memperlihatkan akhir yang menanti setiap jenis orang? Bukankah selama pekerjaan penaklukan dari penghakiman dan hajaran, semua orang dapat memperlihatkan jati diri mereka yang sesungguhnya dan digolongkan menurut jenisnya? Daripada 'menaklukkan umat manusia', lebih baik mengatakan pekerjaan ini menyingkapkan akhir yang menanti setiap jenis orang. Ini adalah tentang menghakimi dosa dan menyingkapkan berbagai jenis orang, dengan demikian memutuskan apakah mereka adalah orang jahat atau orang benar. Setelah penaklukan, memberi upah kepada orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Orang yang taat sepenuhnya—yang ditaklukkan sepenuhnya— akan ditempatkan pada langkah selanjutnya untuk menyebarkan pekerjaan Tuhan ke alam semesta; yang tidak ditaklukkan akan ditempatkan dalam kegelapan dan ditimpa malapetaka. Demikianlah manusia akan digolongkan menurut jenisnya, para pelaku kejahatan digolongkan bersama orang jahat, tanpa pernah lagi mendapatkan sinar matahari, dan orang benar digolongkan bersama orang baik, untuk menerima terang dan hidup selamanya dalam terang itu" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (1)"). Aku memberi tahu dia, "Dengan dihakimi dan disingkap melalui firman Tuhan, watak rusak manusia ditahirkan dan mereka menjadi sepenuhnya benar. Mereka bisa dilindungi, selamat dari bencana besar, dan memasuki kerajaan Tuhan. Namun, mereka yang hanya memikirkan kasih karunia dan diselamatkan, tapi menolak pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman akan disingkap dan disingkirkan oleh Tuhan. Mereka akan meratap saat bencana datang. Ini menggenapi nubuat dalam kitab Wahyu 22:11: 'Ia yang berbuat lalim, biarkan dia tetap berbuat lalim: dan ia yang kotor, biarkan ia tetap kotor: dan ia yang benar, biarlah ia tetap benar: dan ia yang kudus, biarlah ia tetap kudus.' Begitulah orang benar akan dipisahkan dari orang tidak benar, lalu Tuhan akan mulai mengupahi yang baik dan menghukum yang jahat, menangani orang-orang sesuai perbuatan mereka."
Mel menjawab dengan senang, "Jadi, pekerjaan penghakiman pada akhir zaman bukan hanya untuk mentahirkan manusia, tetapi juga menyingkap berbagai jenis manusia. Pekerjaan Tuhan benar-benar bijaksana! Yang selalu dikhotbahkan pendeta kami, pembenaran oleh iman dan penyelamatan oleh kasih karunia itu tidak benar. Aku tidak pernah punya kearifan. Hanya berpegang teguh pada gagasan-gagasan, berpikir bahwa penyelamatan Tuhan sudah lengkap, dan tidak ada lagi penyelamatan, serta kita bisa masuk ke kerajaan dengan pembenaran dan penyelamatan itu. Sangat memalukan untuk memikirkannya sekarang. Aku bersyukur atas belas kasih Tuhan, mengizinkanku untuk mendengar ini. Aku bersedia menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman."
Aku senang melihat bahwa dia ingin menerima penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Namun, aku terkejut saat bertemu beberapa hari kemudian, Mel bilang dia pergi ke rumah pendetanya selama akhir pekan dan berbagi persekutuanku dengannya. Pendetanya berkata aku salah, bahwa pembenaran oleh iman dan penyelamatan oleh kasih karunia itu benar, dan tidak perlu dihakimi oleh Tuhan pada akhir zaman. Dia juga menyuruh Mel untuk memutuskan kontak denganku. Aku tahu dia merasa sangat sedih saat mengatakan itu dan kulihat dia kini tidak yakin untuk menerima penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Aku segera berdoa kepada Tuhan, meminta Dia membimbingku dalam kesaksianku. Lalu, sebuah kutipan firman Tuhan muncul di benakku. "Ketika bersaksi tentang Tuhan, engkau harus berbicara lebih banyak tentang bagaimana Tuhan menghakimi dan menghajar, ujian apa yang Dia gunakan untuk memurnikan orang dan mengubah watak mereka. Juga berbicara tentang kerusakan yang tersingkap dalam pengalamanmu, berapa banyak yang telah kautanggung dan bagaimana engkau pada akhirnya ditaklukkan oleh Tuhan; berbicaralah tentang berapa banyak pengetahuan nyata tentang pekerjaan Tuhan yang kaumiliki, bagaimana engkau harus menjadi kesaksian dan membalas kasih Tuhan. Engkau harus berbicara dengan substansi dan kesederhanaan. Jangan membicarakan teori kosong, tetapi bersikaplah tulus dan nyata. Inilah yang harus engkau alami. Jangan memperlengkapi dirimu dengan teori-teori kosong yang tampaknya mendalam dalam upaya memamerkan diri; melakukannya membuatmu tampak sangat congkak dan tidak bernalar. Berbicaralah lebih banyak tentang hal-hal nyata dari pengalaman nyata yang berasal dari hati; inilah yang paling bermanfaat bagi orang lain dan yang paling tepat untuk mereka pahami" ("Hanya dengan Mengejar Kebenaran Orang Dapat Mencapai Perubahan dalam Wataknya" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Benar. Memberi kesaksian bukan hanya memberi tahu orang-orang tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Kuncinya adalah memakai pengalaman sendiri untuk bersaksi bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan benar-benar bisa mentahirkan dan menyelamatkan manusia. Kupikir aku telah menjalani penghakiman Tuhan, jadi kenapa tidak memberi tahu dia tentang pengalaman pribadiku? Pikiran ini menenangkanku dan memberiku jalan.
Aku berkata kepada Mel, "Tuhan melakukan langkah penyelamatan lain pada akhir zaman. Tuhan datang kembali dan melakukan pekerjaan penghakiman, dan itu fakta yang tidak bisa disangkal oleh siapa pun. Setelah dirusak Iblis, natur kita tidak mengasihi kebenaran dan kita tidak bisa menerapkannya. Beberapa orang bisa mengendalikan diri, atau berpuasa dan berdoa, tetapi tidak seorang pun yang bisa sepenuhnya lepas dari dosa. Seperti pepatah, 'Lebih mudah memindahkan gunung dan sungai daripada mengubah natur seseorang.' Tanpa menerima penghakiman dan pentahiran Tuhan pada akhir zaman, natur iblis kita akan tetap berakar kuat di dalam diri dan bisa membuat kita memperlihatkan watak iblis kapan saja, atau bahkan membuat kita menentang dan memberontak melawan Tuhan. Contohnya aku. Aku orang yang cukup congkak. Aku punya sedikit kualitas dan telah melakukan banyak hal serta berkorban untuk melayani Tuhan. Aku selalu merasa diriku membawa sukacita bagi Tuhan, tetapi saat mendengar kesaksian bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, aku menolak menerimanya. Aku pikir kita dibenarkan oleh iman, diselamatkan oleh kasih karunia. Jadi, saat itu aku hanya bicara tanpa memikirkannya, 'Tidak mungkin. Tuhan tidak akan melakukan pekerjaan lagi. Kita tidak perlu menerima pekerjaan penghakiman-Nya.' Saudara-saudari terus berbagi persekutuan tentang firman Tuhan Yang Mahakuasa setelah itu dan gagasanku akhirnya dikoreksi. Setelah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, suatu hari aku membaca kutipan firman Tuhan Yang Mahakuasa dalam waktu teduhku yang membuatku merasa sangat malu." Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Jangan mengira bahwa engkau adalah orang yang berbakat alami, yang hanya sedikit lebih rendah dari surga tetapi jauh lebih tinggi dari bumi. Engkau tidak lebih pintar dari siapa pun juga—bahkan bisa dikatakan sungguh menggemaskan seberapa jauh lebih konyolnya dirimu daripada siapa pun di bumi yang memiliki akal, karena engkau memandang dirimu sendiri terlalu tinggi, dan tidak pernah memiliki perasaan rendah diri; seolah-olah engkau mengetahui tindakan-Ku hingga ke rincian yang terkecil. Kenyataannya, engkau adalah seseorang yang pada dasarnya tidak berakal, karena engkau sama sekali tidak tahu apa yang ingin Kulakukan, dan terlebih lagi engkau tidak menyadari apa yang sedang Kulakukan sekarang. Karena itu, Aku katakan bahwa engkau bahkan tidak sebanding dengan petani tua yang berjerih-payah mengerjakan ladangnya, seorang petani yang tidak memiliki persepsi sedikit pun tentang kehidupan manusia tetapi bergantung pada berkat dari surga ketika ia mengolah ladang" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mereka yang Tidak Belajar dan Tetap Tidak Mengetahui Apa pun: Bukankah Mereka itu Binatang Buas?"). "Lepaskanlah pendapatmu tentang 'kemustahilan'! Semakin orang percaya bahwa sesuatu itu mustahil, semakin besar kemungkinan itu akan terjadi, karena hikmat Tuhan membubung lebih tinggi dari langit, pikiran Tuhan di luar jangkauan pikiran manusia, dan pekerjaan Tuhan melampaui batas pemikiran dan gagasan manusia. Semakin mustahil sesuatu, semakin itu mengandung kebenaran yang dapat dicari; semakin sesuatu berada di luar jangkauan gagasan dan imajinasi manusia, semakin banyak itu mengandung kehendak Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 1: Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru"). "Jika engkau ingin menyaksikan penampakan Tuhan, ingin mengikuti jejak langkah Tuhan, maka engkau harus terlebih dahulu meninggalkan gagasanmu sendiri. Engkau tidak boleh menuntut Tuhan melakukan ini atau itu, apalagi menempatkan-Nya dalam batas-batasmu sendiri dan membatasi-Nya dengan gagasan pribadimu. Sebaliknya, engkau harus menuntut dirimu sendiri dalam hal bagaimana seharusnya engkau mencari jejak langkah Tuhan, bagaimana seharusnya engkau menerima penampakan Tuhan, dan bagaimana seharusnya engkau tunduk pada pekerjaan baru Tuhan: inilah yang seharusnya dilakukan manusia. Karena manusia bukanlah kebenaran, dan tidak memiliki kebenaran, manusia harus mencari, menerima, dan taat" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 1: Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru").
Lalu, kuberi tahu dia, "Membaca firman Tuhan sangat menyentuhku. Aku melihat betapa congkaknya aku. Saat pekerjaan Tuhan pada akhir zaman datang kepadaku, aku tidak mencari atau menyelidikinya, juga tidak sungguh-sungguh membaca firman Tuhan untuk melihat apakah itu suara-Nya. Aku hanya dengan congkak berkata Tuhan tidak akan melakukan pekerjaan lagi seolah-olah aku punya jendela ke pekerjaan Tuhan. Aku hanyalah orang yang dirusak oleh Iblis. Bagaimana aku bisa memahami pekerjaan Tuhan? Tuhan adalah Pencipta dan setiap pekerjaan yang Dia lakukan sesuai dengan rencana pengelolaan-Nya. Seolah-olah Tuhan harus meminta persetujuanku untuk pekerjaan-Nya, menyesuaikannya dengan gagasanku! Pernyataan 'Tidak mungkin' dariku adalah aku membatasi Tuhan, dan itu juga menunjukkan bahwa aku menentang dan mengutuk Tuhan. Itu seperti orang Farisi, yang selalu menunggu Mesias datang, tetapi saat Tuhan Yesus muncul dan bekerja, mereka tidak mengenal Dia. Mereka menghakimi dan mengutuk Dia berdasarkan gagasan mereka, bahkan memaku Dia ke kayu salib. Mereka akhirnya menyinggung watak Tuhan dan dihukum oleh-Nya. Perilakuku tidak berbeda dengan orang Farisi yang menentang Tuhan Yesus! Menyadari ini, aku juga mengerti bahwa menikmati kasih karunia Tuhan dan melakukan hal baik tidak bisa menggantikan perubahan watak. Tanpa dihakimi dan ditahirkan oleh Tuhan, kecongkakanku akan muncul saat sesuatu yang tidak kusuka terjadi, bahkan sampai kehilangan nalar. Kupikir aku membela jalan yang benar dan mengabdi kepada Tuhan, padahal menentang dan mengutuk Tuhan. Aku benar-benar buta. Itu sangat menakutkan. Aku mendapatkan pemahaman tentang watak congkakku melalui penghakiman firman Tuhan, lalu saat hendak menunjukkan kecongkakanku, aku akan membaca firman Tuhan tentang penghakiman dan hajaran, serta merenungkan diri. Sebelum menyadarinya, aku menjadi orang yang lebih rendah hati serta mendapatkan kembali sebagian hati nurani dan nalarku. Aku bisa mencari kebenaran saat sesuatu yang tidak kusukai terjadi, alih-alih dengan asal menghakimi dan membatasi semua hal, atau keras kepala berpegang pada pandanganku sendiri. Aku juga mendapatkan lebih banyak rasa hormat kepada Tuhan dan perlahan mendapatkan kerupaan dengan manusia. Aku memahami bahwa penghakiman dan hajaran berarti perubahan bertahap dan pentahiran, serta ini proses mengubah watak iblis kita melalui firman Tuhan. Firman Tuhan keras dan tajam, tetapi ini adalah kasih-Nya yang lebih besar dan lebih dalam bagi umat manusia. Seperti kata orang, 'Obat pahit menyembuhkan yang membuatmu sakit.' Tuhan menghakimi dan menyingkap kita dengan cara ini adalah untuk memperbaiki watak rusak kita. Tuhan melakukan ini karena Dia sangat mengasihi kita. Setelah memahami semua ini, aku bersedia menerima lebih banyak penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan serta menyingkirkan kecongkakanku sesegera mungkin, untuk hidup dalam kerupaan dengan manusia. Aku juga memahami bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman adalah yang kita butuhkan dalam hidup dan hanya penghakiman seperti ini yang bisa menyelamatkan kita dari dosa. Penghakiman dan hajaran benar-benar penyelamatan Tuhan bagi kita dan kasih itu lebih besar dari kasih karunia atau korban penghapus dosa."
Setelah mendengar persekutuanku, Mel berkata dengan gembira, "Selama bertahun-tahun imanku kepada Tuhan Yesus, aku tidak pernah mendengar anggota gereja lain membicarakan kerusakan mereka sendiri. Mereka hanya menunjukkan betapa baiknya mereka. Semua orang menerapkan toleransi terhadap sesama di permukaan, tetapi saat kepentingan mereka terancam, semua kasih itu lenyap. Kini aku tahu itu disebabkan watak iblis kita, dan tanpa mengalami penghakiman dan pemurnian firman Tuhan, kita tidak akan pernah mengenal diri sendiri atau mendengarkan firman Tuhan dan tunduk kepada-Nya. Kita juga tidak akan bisa mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Penghakiman dan hajaran benar-benar penyelamatan Tuhan bagi umat manusia, dan inilah yang kita butuhkan. Firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran. Aku tidak akan mendengarkan orang lain lagi. Aku hanya akan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan menerima firman-Nya!" Saat mengatakan ini, dia mengubah nama grup obrolan kami menjadi "Ini keluargaku yang sebenarnya." Pria dewasa ini menangis dan berkata, "Aku telah menemukan Tuhan; aku telah menemukan keluargaku. Di mana pun aku bisa membaca firman Tuhan adalah keluargaku!" Aku sangat tersentuh mendengarnya mengatakan ini.
Pengalamanku membagikan Injil dengan Mel memberiku apresiasi yang mendalam bahwa tanpa memahami kebenaran, orang bisa teperdaya dan dibatasi oleh segala macam gagasan dan kekeliruan religius. Kita benar-benar harus mengandalkan Tuhan, membacakan firman Tuhan kepada mereka dan bersekutu tentang kebenaran, menggunakan pemahaman kita yang sebenarnya dari mengalami pekerjaan Tuhan untuk menjadi saksi penyelamatan-Nya. Orang perlu memahami kebenaran dan mengembangkan kearifan atas gagasan mereka untuk benar-benar datang ke hadapan Tuhan. Aku juga mengalami betapa beratnya pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia. Aku ingin bekerja bersama Tuhan dan membawakan lebih banyak orang dengan iman sejati ke hadapan Tuhan untuk memberikan penghiburan bagi-Nya.
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.