Doa Bapa Kami dalam Alkitab Menyembunyikan Misteri Kerajaan Surga

12 Juli 2021

Oleh Junwei, China

Banyak saudara dan saudari yang sangat akrab dengan Doa Bapa Kami, dan mengucapkannya setiap kali berdoa: "Bapa kami yang di surga, kuduslah nama-Mu. Kerajaan-Mu datanglah, kehendak-Mu terjadilah di bumi, seperti di surga" (Matius 6:9-10). Tetapi meskipun kita sering membaca Doa Bapa Kami, kita jarang merenungkan makna sebenarnya dari Doa Bapa Kami. Aspek kebenaran apa yang Tuhan Yesus ingin sampaikan kepada kita melalui Doa Bapa Kami, apa kehendak Tuhan, dan misteri apa yang terkandung di dalam Doa Bapa Kami? Mari kita membahas hal-hal ini hari ini.

Penemuan Utama: Tempat yang Tuhan Siapkan bagi Kita Bukan di Surga

Sejak percaya kepada Tuhan Yesus, kita selalu berpikir bahwa tempat yang Tuhan siapkan bagi kita berada di surga. Kita menunggu untuk diangkat ketika Tuhan datang kembali, untuk makan dan minum buah dan air kehidupan yang diberikan oleh Tuhan, dan untuk selamanya menikmati berkat Tuhan di hadirat-Nya. Tetapi apakah yang kita pikirkan sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah tempat yang telah Tuhan siapkan bagi kita benar-benar di surga? Mari kita melihat apa yang tertulis dalam Doa Bapa Kami. Matius 6:10 mengatakan, "Kerajaan-Mu datanglah, kehendak-Mu terjadilah di bumi, seperti di surga" Tuhan Yesus memberi tahu kita dengan jelas bahwa kerajaan Tuhan ada di bumi, bukan di surga, dan bahwa kehendak Tuhan akan terjadi di bumi, sama seperti yang terjadi di surga. Kitab Wahyu juga menubuatkan di beberapa tempat bahwa kerajaan Tuhan ada di bumi, bukan di surga. Misalnya, Wahyu 11:15 mengatakan, "Dan malaikat ketujuh meniup sangkakala; dan terdengar suara nyaring di surga yang berkata, Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya; dan Dia akan memerintah sampai selama-selamanya." Wahyu 21:2–3 juga mengatakan, "Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga, dipersiapkan sebagai seorang mempelai perempuan yang didandani untuk pengantinnya." Dan aku mendengar suara nyaring dari surga berkata: Lihatlah Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Tuhan sendiri akan ada bersama mereka, menjadi Tuhan mereka. (Wahyu 21:2-3)" Nubuat-nubuat ini mengatakan, "Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya," "kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga," dan "Bait Suci Tuhan ada bersama manusia" Semua ini menunjukkan bahwa kerajaan Tuhan akan terwujud di bumi, dan bahwa kerajaan-kerajaan dunia ini akan menjadi kerajaan Kristus. Artinya, ketika Tuhan Yesus datang kembali, Dia akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Pada saat itu, Tuhan masih akan memimpin manusia untuk hidup di bumi dan menyembah Tuhan, semua orang akan hidup dengan firman Tuhan, firman Tuhan akan menjadi pedoman bagi manusia dalam melakukan segala sesuatu dan dasar kelangsungan hidup manusia, semua yang ada di bumi akan menyembah satu Tuhan yang benar di surga dan memuliakan Tuhan sebagai Tuhan yang hebat dan agung. Dengan demikian, kerajaan Tuhan akan didirikan di bumi. Jika kita percaya bahwa kerajaan Tuhan ada di surga menurut pemahaman kita, dan bahwa kita akan diangkat ke surga oleh Tuhan, bukankah nubuatan ini akan menjadi kata-kata kosong?

Kehendak Tuhan Akan Terjadi di Bumi, dan Tempat Tujuan Manusia Ada di Bumi

Mungkin beberapa saudara dan saudari masih belum mengerti, dan akan berkata bahwa Tuhan Yesus telah berjanji dengan kita, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan jika Aku pergi dan mempersiapkan tempat untukmu, Aku akan datang kembali, dan menyambut engkau, supaya di mana Aku berada, di situlah engkau juga berada" (Yohanes 14:2-3). Karena Tuhan Yesus sudah naik ke surga setelah kebangkitan-Nya, maka Dia akan menyiapkan tempat bagi kita di surga, jadi bagaimana mungkin tempat tujuan kita di masa depan berada di bumi? Saudara-saudari, benar bahwa Tuhan Yesus berkata Dia akan mempersiapkan tempat bagi kita, tetapi apakah Tuhan mengatakan tempat yang Dia persiapkan bagi kita berada di surga? Apakah Tuhan Yesus berkata Dia akan mengangkat kita ke surga di masa depan? Bukankah ini gagasan dan imajinasi kita sendiri? Mari kita melihat apa yang Tuhan Yesus katakan. Tuhan berkata, "Dan tidak ada seorang pun yang naik ke surga, selain Dia yang turun dari surga, yaitu Anak Manusia yang di surga" (Yohanes 3:13). Tuhan Yesus berkata dengan jelas bahwa tidak seorang pun kecuali Diri-Nya sendiri yang telah naik ke surga, dan Mazmur 115:16 juga mengatakan, "Langit, itu langit, adalah milik Tuhan Yahweh; tetapi bumi telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia." Darinya, dapat dilihat bahwa surga adalah tempat tinggal Tuhan, dan bumi adalah tempat yang telah Tuhan berikan kepada umat manusia untuk hidup, tetapi kita manusia makhluk fana, manusia yang berdarah-daging selalu ingin tinggal di surga. Bukankah ini adalah keinginan kita yang berlebihan?

Sebenarnya, kita semua tahu bahwa ketika Tuhan menciptakan dunia, Dia menciptakan manusia di bumi, dan bahwa kehendak Tuhan selalu terjadi di bumi. Kejadian 2:7–8 mengatakan, "Dan Tuhan Yahweh membentuk manusia dari debu tanah, dan menghembuskan napas hidup ke dalam hidungnya, dan manusia menjadi jiwa yang hidup. Dan Tuhan Yahweh membuat taman di sebelah timur di Eden; di sanalah Ia menempatkan manusia yang telah Ia bentuk". Dari kitab suci, kita tahu bahwa Tuhan menciptakan manusia di bumi, dan Taman Eden juga ada di bumi. Ketika Tuhan pertama kali menciptakan Adam dan Hawa, Dia tidak memberikan sayap pada mereka, Tuhan juga tidak membawa mereka untuk tinggal di surga. Sebaliknya, Dia menempatkan Adam dan Hawa di bumi untuk mengelola semua ciptaan di bumi.

Kemudian, Adam dan Hawa tergoda oleh ular dan telah memakan buah yang dilarang, mengkhianati Tuhan, sehingga dikutuk oleh Tuhan dan diusir dari Taman Eden. Sejak saat itu, umat manusia hidup di bawah pengaruh Iblis, dirusak dan disiksa oleh Iblis, dan menjadi semakin merosot. Mereka menyembah berhala, melakukan banyak hal yang menentang Tuhan, dan tidak menyembah Tuhan yang benar sama sekali. Tuhan tidak ingin melihat umat manusia yang begitu kotor dan rusak, jadi Dia menggunakan air bah untuk menghancurkan dunia. Hanya keluarga Nuh yang beranggotakan delapan orang yang diberkati oleh Tuhan dan diizinkan untuk bertahan hidup serta berkembang biak di bumi. Setelah itu, Tuhan memulai rencana pengelolaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Di Zaman Hukum Taurat, Tuhan menggunakan Musa untuk mengumumkan hukum dan perintah-Nya, yang memimpin kehidupan bangsa Israel di bumi, sehingga manusia tahu bagaimana menyembah Tuhan, bagaimana bergaul dengan orang lain, apa yang disenangi dan dibenci oleh Tuhan, dan sebagainya. Bangsa Israel mematuhi hukum-hukum, hidup dan menyembah Tuhan secara normal di bumi selama dua ribu tahun. Pada akhir Zaman Hukum Taurat, manusia menjadi semakin rusak, gagal mematuhi hukum dan perintah, dan berada dalam bahaya dihukum mati oleh hukum-hukum. Oleh karena itu, Tuhan secara pribadi berinkarnasi dan datang ke bumi untuk memimpin umat manusia dan membawa jalan pertobatan untuk memberikan arah baru kepada manusia, dan mengajarkan manusia untuk bersikap toleran, sabar, mengasihi musuh, dan sebagainya. Ketika manusia berbuat dosa, mereka hanya perlu berdoa kepada Tuhan dan bertobat agar dosa-dosa mereka diampuni. Akhirnya, Tuhan Yesus disalibkan sebagai korban penghapus dosa untuk menebus umat manusia dari dosa, yang memungkinkan umat manusia untuk terus hidup di bumi sampai saat ini. Tuhan Yesus menubuatkan bahwa di akhir zaman Dia akan datang kembali, mendirikan kerajaan-Nya di bumi, dan menjadikan kerajaan dunia sebagai kerajaan Kristus untuk selama-lamanya. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa dari saat Tuhan menciptakan umat manusia sampai kehancuran dunia oleh air bah, pekerjaan Zaman Hukum Taurat, pekerjaan Zaman Kasih Karunia, dan pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Tuhan ketika Dia datang kembali di akhir zaman, semua terlaksana di bumi, dan kehendak Tuhan juga terjadi di bumi.

Tempat tujuan umat manusia di masa depan juga berada di bumi, bukan di surga. Firman Tuhan berkata: "Tuhan akan kembali ke posisi-Nya yang semula, dan setiap orang akan kembali ke posisinya masing-masing. Keduanya merupakan tempat tujuan di mana Tuhan dan manusia akan tinggal setelah seluruh pengelolaan Tuhan selesai. Tuhan memiliki tempat tujuan Tuhan dan manusia memiliki tempat tujuan manusia. Sementara beristirahat, Tuhan akan terus membimbing seluruh umat manusia dalam kehidupan mereka di bumi, dan sementara dalam terang-Nya, manusia akan menyembah satu-satunya Tuhan yang benar di surga. … Ketika umat manusia masuk ke tempat perhentian, itu artinya manusia telah menjadi ciptaan yang sejati; mereka akan menyembah Tuhan dari bumi, dan menjalani kehidupan manusia normal. Manusia tidak akan lagi membangkang kepada Tuhan atau menolak Dia, dan akan kembali ke kehidupan Adam dan Hawa yang semula. Ini akan menjadi kehidupan dan tempat tujuan Tuhan dan umat manusia setelah mereka masuk ke tempat perhentian. ... Tempat perhentian manusia adalah di bumi, dan tempat perhentian Tuhan adalah di surga. Sementara manusia menyembah Tuhan di tempat perhentian, mereka akan hidup di bumi, dan sementara Tuhan memimpin umat manusia yang tersisa di tempat perhentian, Dia akan memimpin mereka dari surga, bukan dari bumi. Tuhan akan tetap berupa Roh, dan manusia akan tetap berupa daging. Tuhan dan manusia, keduanya memiliki cara istirahat yang berbeda" ("Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"). Firman Tuhan mengatakan dengan sangat jelas bahwa ketika pekerjaan penyelamatan Tuhan bagi umat manusia selesai, Tuhan dan umat manusia akan memiliki cara istirahat masing-masing. Tuhan akan terus memimpin kehidupan umat manusia di bumi dan umat manusia akan menyembah Tuhan di bumi. Ini adalah tempat tujuan yang indah yang Tuhan persiapkan bagi umat manusia. Pada saat itu, umat manusia tidak lagi memberontak melawan dan menentang Tuhan dan akan menjadi seperti Adam dan Hawa pada awalnya, mampu mendengarkan firman Tuhan dan mematuhi persyaratan serta perintah Tuhan. Namun, pada saat itu, umat manusia memiliki kebenaran sebagai kehidupan, sehingga umat manusia tidak akan lagi dirusak oleh Iblis, dan akan hidup dengan bahagia di bumi dalam tuntunan dan kepemimpinan Tuhan. Dari persekutuan di atas, kita dapat melihat bahwa selama ini kehendak Tuhan terjadi di bumi, bahwa tempat tujuan umat manusia berada di bumi, bahwa umat manusia akan hidup kekal di bumi, dan ini sudah lama ditetapkan oleh Tuhan dari semula.

Kembali ke Kenyataan Barulah Sesuai Dengan Kehendak Tuhan

Jika kita melihat kembali Doa Bapa Kami, kata-kata "Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga" terlebih lagi membuktikan bahwa Tuhan akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi, bukan di surga, dan bahwa kehendak Tuhan akan terlaksana di bumi. Tuhan Yesus berkata: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). Juga dinubuatkan berkali-kali dalam Kitab Wahyu 2–3: "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja. Dia yang menang tidak akan terluka karena kematian kedua." Nubuat-nubuat ini menunjukkan kepada kita bahwa di akhir zaman, Tuhan yang datang kembali akan berbicara kepada gereja-gereja untuk memberi tahu kita segala misteri kebenaran. Jadi, kita harus menjadi gadis yang bijaksana, mendengarkan dengan seksama suara Tuhan, dan ketika seseorang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali, kita harus memperlakukannya dengan serius dan menyelidiki dengan sungguh-sungguh. Hanya dengan demikian, barulah kita akan dapat menyambut penampakan Tuhan dan memperoleh keselamatan-Nya di akhir zaman, dan hanya dengan begitu, kita akan memiliki kesempatan untuk menjadi umat kerajaan Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan di bumi.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait