Bagaimana Kita Bisa Menyelesaikan Masalah Kemarahan?

03 Desember 2021

Pertanyaan: Aku telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun dan selalu hidup dalam keadaan berbuat dosa dan kemudian mengakui dosa, terlebih lagi aku lebih mudah menjadi marah. Baik di rumah atau di tempat kerja, aku selalu marah tanpa terkendali ketika orang lain berbicara dan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan pikiranku. Aku sangat terganggu karena hal ini. Aku ingin mencari tahu, bagaimana aku bisa mengatasi masalah kemarahan, tidak hidup dalam dosa, dan dapat mengamalkan ajaran Tuhan?

Jawaban: Shalom! Apa yang Anda tanyakan adalah masalah umum di antara kebanyakan orang percaya. Jika kita ingin menyelesaikan masalah kemarahan, pertama-tama kita harus menemukan sumber kemarahannya. Bahkan, ketika kita menghadapi hal-hal yang tidak kita sukai, kita sering marah dan mengungkapkan darah panas, dan itu semua dikendalikan oleh sifat dosa kita. Misalnya, kita didominasi oleh sifat arogan kita, sehingga kita akan merasa bahwa kita sempurna dalam segala hal, pandangan kita adalah yang paling benar, kita ingin mengambil keputusan akhir dalam segala hal, dan membuat orang lain mengikuti pandangan kita. Oleh karena itu, tidak peduli apakah kita bergaul dengan keluarga, teman, atau kolega, sekali orang lain melakukan hal-hal yang tidak sejalan dengan ide kita, atau tidak mendengarkan kita, kita tidak bisa tidak marah dan menggurui orang lain. Karena keegoisan dan keserakahan, kita ingin mendapatkan keuntungan dari segalanya; jika kepentingan kita sendiri dirugikan, kita tidak bisa tidak marah dan naik darah... Jika sifat dosa tidak diselesaikan, kita tidak akan pernah bisa mengatasi masalah kemarahan. Sekalipun kita mencoba mengekang diri ketika kita menghadapi hal-hal yang tidak kita sukai, kita hanya dapat bertahan untuk sementara waktu, suatu hari akan terpecah lagi.

Beberapa orang mungkin bertanya, bukankah kita telah menerima keselamatan dari Tuhan Yesus dan dosa-dosa kita telah diampuni? Mengapa kita masih bisa marah tanpa sadar di bawah kendali sifat dosa, dan tidak bisa bebas dari belenggu dosa? Pertama-tama kita membaca dua bagian dari firman Tuhan dan sesudahnya akan mengerti. Tuhan berfirman: "Dosa manusia dapat diampuni melalui korban penghapusan dosa, tetapi manusia belum mampu menyelesaikan masalah bagaimana dia dapat untuk tidak lagi berbuat dosa dan bagaimana agar sifat dosanya dapat dibuang sepenuhnya dan diubahkan. Dosa manusia diampuni karena pekerjaan penyaliban Tuhan, tetapi manusia tetap hidup dalam watak lama Iblis yang rusak. Dengan demikian, manusia harus sepenuhnya diselamatkan dari watak rusak Iblis sehingga sifat dosa manusia sepenuhnya dibuang dan tidak akan pernah lagi berkembang, sehingga memungkinkan watak manusia berubah. Hal ini mengharuskan manusia memahami jalan pertumbuhan dalam kehidupan, jalan hidup, dan cara untuk mengubah wataknya. Hal ini juga mengharuskan manusia untuk bertindak sesuai dengan jalan ini sehingga watak manusia dapat secara bertahap diubahkan dan dia dapat hidup di bawah cahaya terang, sehingga segala sesuatu yang dia lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga dia dapat membuang watak rusak Iblisnya, dan supaya dia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kegelapan Iblis, sehingga dia pun benar-benar lepas dari dosa. Hanya dengan begitu, manusia akan menerima keselamatan yang lengkap."

"Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup."

Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa di Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan umat manusia, dan manusia diampuni karena penebusan dosa Tuhan Yesus, dan dengan demikian lolos dari kutukan hukum-hukum Taurat. Selama manusia menerima keselamatan Tuhan Yesus dan berdoa kepada Tuhan untuk mengakui dosa-dosa, mereka akan menerima pengampunan Tuhan dan pada saat yang sama menikmati kedamaian dan sukacita dari Tuhan. Tetapi pekerjaan yang dilakukan Tuhan Yesus hanyalah pekerjaan penebusan, agar dosa manusia diampuni dan tidak lagi dikutuk oleh hukum-hukum Taurat, tetapi sifat dosa dalam diri manusia tetap ada sehingga manusia masih dapat berbuat dosa dan melawan Tuhan. Kita semua dapat merasakan dan memiliki pemahaman yang mendalam bahwa tidak peduli bagaimana kita menahan daging dan bekerja keras, kita masih tidak dapat mempraktekkan firman Tuhan, dan tidak dapat menahan diri untuk menjadi marah; bahkan jika kita ingin menaati Tuhan, kita juga tidak dapat melakukannya; kita ingin menjadi orang yang jujur, tetapi tidak dapat; kita masih akan berbohong dan menipu dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan kita sendiri; ketika kita menghadapi bencana alam dan bencana buatan manusia, atau kesengsaraan besar dan ujian, kita masih akan bernalar dengan Tuhan, menentang Tuhan, dan bahkan menyalahkan Tuhan serta mengkhianati-Nya... Dapat dilihat bahwa selama sifat dosa kita tidak diselesaikan, kita akan hidup dalam penderitaan dosa selamanya, dan tidak dapat bebas dari belenggu dan kendali dosa.

Tuhan pernah berkata: "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" (Imamat 11:45). "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya" (Yohanes 8:34-35). Ibrani 10:26-27 juga mengatakan: "Karena jika kita dengan sengaja berbuat dosa setelah menerima pengetahuan kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.Tetapi yang ada adalah penghakiman mengerikan dan lautan api yang akan menghanguskan orang-orang durhaka." Tuhan itu kudus dan benar, dan mereka yang sering berbuat dosa dan melawan Tuhan tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Oleh karena itu, sesuai dengan rencana pekerjaan pengelolaan untuk menyelamatkan umat manusia, dan sesuai dengan kebutuhan manusia yang merusak, Tuhan harus mengungkapkan kebenaran di akhir zaman dan melakukan pekerjaan penghakiman selangkah demi selangkah, yang mulai dari rumah Tuhan, untuk menyelesaikan masalah utama umat manusia yang rusak dan dikendalikan oleh sifat dosa, sehingga manusia secara bertahap dapat menyingkirkan watak Iblis yang rusak, dan menjadi suci dan masuk ke dalam kerajaan surga. Sama seperti yang dikatakan dalam nubuatan Tuhan Yesus: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran..." (Yohanes 16:12-13). "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:48). Dan 1 Petrus 4:17 "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan: dan jika itu pertama kali dimulai pada kita, apakah kesudahan dari mereka yang tidak menaati Injil Tuhan?" dan Wahyu 22:14: "Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu." Oleh karena itu, jika kita ingin menyelesaikan masalah kemarahan dan sepenuhnya terbebas dari belenggu dosa, kita harus menerima pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan yang kembali, sehingga sifat dosa kita dapat disucikan.

Hari ini, hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di seluruh dunia yang telah bersaksi di depan umum bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, menyatakan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, untuk sepenuhnya menyelamatkan dan menyucikan manusia, dan sepenuhnya menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Ini menggenapi nubuatan bahwa Tuhan Yesus menyatakan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman. Jadi bagaimana Kristus di akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyucikan manusia? Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: 'Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya tentang Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan.'

Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa di akhir zaman, Tuhan menggunakan kebenaran untuk menghakimi umat manusia yang rusak; dengan kata lain, Tuhan menggunakan kebenaran untuk menyucikan watak Iblis dalam umat manusia yang rusak dan menyelesaikan sifat rusak manusia yang melawan Tuhan. Dalam pekerjaan penghakiman di akhir zaman, firman Tuhan Yang Mahakuasa mengungkap semua misteri rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan, dan menunjukkan jalan bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan untuk disucikan dan diselamatkan, pada saat yang sama juga mengungkapkan fakta bahwa manusia telah dirusak oleh Iblis, serta sepenuhnya menelanjangi sifat dan watak Iblis. Melalui penyingkapan dan penghakiman firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa kita terlalu dalam dirusak oleh Iblis, penuh dengan watak Ibllis seperti kesombongan, kejahatan, tipu daya, dll., bahwa apa yang kita hidupi tidak memiliki keserupaan manusia sejati, dan kita akan mulai bertobat kepada Tuhan dengan rela menerima penghakiman, hajaran, ujian dan pemurnian Tuhan; mengejar kebenaran, mengejar perubahan watak, hidup sesuai dengan persyaratan firman Tuhan, dan secara bertahap menyingkirkan belenggu dan kendali watak Iblis yang rusak. Inilah hasil yang dicapai dengan mengalami penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan.

Sama seperti ketika aku bergaul dengan keluarga dan teman-temanku, begitu mereka berbicara dan melakukan hal-hal yang tidak kusukai, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak marah. Setiap kali setelah aku marah, aku menyesali diriku, mengapa aku tidak mengendalikannya pada saat itu, dan kemudian berdoa kepada Tuhan untuk mengakui dosa-dosaku, tetapi lain kali aku masih jatuh dalam dosa lagi, aku merasa sangat sakit di hatiku, tetapi entah seberapa keras aku mencoba untuk menahan diri, aku tidak bisa menyelesaikan masalah kemarahan. Aku ingat suatu ketika adik perempuanku sangat gelisah dan marah karena kehilangan pekerjaannya, jadi aku pergi berkeliling mencari seseorang untuk membantu mencari pekerjaan, dan pada akhirnya dia mendapatkan pekerjaan. Aku berpikir adikku akan sangat senang, tetapi adikku tiba-tiba mengatakan bahwa dia ingin mencari pekerjaan yang tidak melelahkan dan dapat membuat dia menghasilkan lebih banyak uang, dan dia menolak pekerjaan yang kucarikan untuknya tanpa berdiskusi denganku. Ketika aku tahu hal ini, aku sangat marah, jadi aku memberi tahu adikku bahwa dia tidak mampu membedakan yang baik dan yang buruk, aku berusaha sangat keras untuk mencari pekerjaan untuknya, tetapi dia tidak menghargainya; sebelum meminta persetujuanku, dia menolak pekerjaan, dan dia tidak menghormatiku sebagai kakak! Setelah itu, aku juga merasa tidak nyaman, dan merasa bahwa apa pun yang terjadi, aku tidak boleh marah kepada adikku seperti ini. Jadi aku datang ke hadapan Tuhan dan berdoa kepada-Nya, dan berusaha untuk memecahkan masalah ini. Kemudian, aku membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa yang mengatakan: "Begitu seorang manusia memiliki status, ia akan sering kesulitan mengendalikan suasana hatinya, jadi, ia akan menikmati menggunakan kesempatan untuk mengungkapkan ketidakpuasannya dan melampiaskan emosinya; ia akan sering terbakar amarah tanpa alasan jelas, untuk menunjukkan kemampuannya dan membiarkan orang lain tahu bahwa status dan identitasnya berbeda dengan orang biasa. Tentu saja, orang yang rusak tanpa status apa pun juga sering kehilangan kendali. Amarah mereka sering kali disebabkan oleh rusaknya kepentingan pribadi mereka. Untuk melindungi status dan martabat mereka, umat manusia yang rusak akan sering kali melampiaskan emosinya dan menyatakan naturnya yang congkak. Manusia akan terbakar amarah dan melampiaskan emosinya untuk mempertahankan dan menegakkan keberadaan dosa, dan tindakan-tindakan ini adalah cara manusia mengungkapkan ketidakpuasannya; mereka penuh dengan kenajisan, dengan rencana licik dan intrik, dengan kerusakan dan kejahatan manusia, dan lebih dari semuanya, mereka penuh dengan ambisi dan keinginan liar manusia."

Melalui firman penghakiman yang diungkapkan oleh Firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku memahami bahwa kemarahanku dikendalikan oleh sifat rusak yaitu, kesombongan dan keangkuhan. Karena orang memiliki watak kesombongan, orang akan selalu ingin menjadi yang lebih unggul dari orang lain, dan juga menjadi sangat mengutamakan kepentingan pribdi, harga diri, dan status mereka. Saat orang lain berbicara dan melakukan sesuatu yang menyinggung harga diri, kepentingan dan status mereka, mereka akan melampiaskan ketidakpuasan mereka dengan cara marah, untuk menunjukkan kekuatan mereka, membiarkan orang lain mendengarkan mereka, dan melakukan apa yang mereka inginkan. Terpikir aku bisa marah kepada adikku karena tidak mendengarkanku, tidak mengikuti perkataanku, dan menolak pekerjaan tanpa persetujuanku. Aku merasa bahwa adikku tidak menganggap serius apa yang kulakukan untuknya, jadi aku marah dan menggurui dia. Aku berpikir ini baik, dan aku telah melakukan banyak hal untuk membantu adikku. Tidak peduli apa pekerjaan yang aku temukan untuknya, adikku harus patuh dan taat tanpa syarat, dan berterima kasih kepadaku. Ini adalah kesombongan dan tidak rasional, adalah watak rusak Iblis yang membuat Tuhan benci, dan manusia juga merasa jijik dengannya dan menjauhinya. Setelah menyadari hal ini, aku membenci dan menyesal diriku dari lubuk hatiku, dan tidak ingin bertindak dengan watak Iblis.

Kemudia aku membaca firman Tuhan yang berkata: "Sebelum engkau melakukan apa pun, sebelum sikapmu yang emosional meledak, engkau harus menenangkan dirimu, memanggil nama Tuhan, dan merenungkan apakah yang sedang kaulakukan sesuai dengan kehendak-Nya; jika apa yang sedang kaulakukan tidak memuaskan Tuhan, Dia akan membantumu menjinakkan sikapmu yang emosional itu, sedikit demi sedikit, dan mencari solusi untuk situasi tersebut. Apakah ini akan bermanfaat bagimu? Jika orang-orang terlalu keras kepala saat mereka berkumpul bersama, akan sulit bagi mereka untuk kembali ke keadaan paling awal dari hubungan mereka, jadi, ketika engkau akan melampiaskan amarah, ketika kealamian dan sikapmu yang emosional itu akan meledak darimu, dan ketika kealamian dan sikapmu yang emosional ini kemungkinan besar melukai orang lain, sebaiknya engkau berpikir sejenak, dan pastikan untuk lebih banyak berdoa kepada Tuhan. Saudara-saudari di gereja, atau anggota keluargamu—engkau harus rukun dengan mereka semua. Ini adalah tuntutan minimum." Dari firman Tuhan, aku menemukan cara untuk menyelesaikan masalah kemarahan. Faktanya, semua yang terjadi kepada orang setiap hari diatur oleh Tuhan. Jangan terjebak dalam benar dan salah, juga jangan memperlakukannya dengan pikiran diri sendiri, kealamian, dan watak rusak. Kuncinya adalah memiliki sikap mencari dan taat, mengkhianati daging, mengamalkan kebenaran, dan hidup dengan firman Tuhan. Kemudian, ketika aku melihat tindakan adikku yang tidak sesuai dengan keinginanku, aku akan berdoa kepada Tuhan untuk menenangkan hatiku, pertama-tama merenungkan diri sendiri, dan kemudian dengan tenang berkomunikasi dengan adikku. Beberapa perubahan terjadi secara bertahap.

Meskipun pengalamanku relatif dangkal, setelah mengalaminya, aku benar-benar menyadari bahwa watak manusia yang rusak tidak dapat diselesaikan sendiri. Hanya pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan di akhir zaman yang dapat menyelamatkan manusia agar manusia bebas dari belenggu dan siksaan watak rusak, dan memungkinkan manusia mencapai perubahan serta penyucian.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Tinggalkan Balasan