Aku Telah Mendengar Suara Tuhan

04 April 2022

Oleh Saudara Mathieu, Prancis

Aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman lebih dari dua tahun lalu. Sejujurnya, aku mendapatkan lebih banyak daripada lebih dari satu dekade sebagai orang Kristen. Aku tidak percaya kepada Tuhan yang samar dari imajinasiku seperti dahulu, tetapi Tuhan yang nyata dalam daging, yang berjalan dan bekerja di antara umat manusia, yang dapat mengungkapkan kebenaran kapan pun dan di mana pun. Aku telah mendengar suara Tuhan dan menikmati makanan dari firman-Nya. Aku benar-benar telah datang ke sisi Tuhan.

Namaku Mathieu dan aku lahir dalam keluarga Katolik di Lyon, Prancis. Aku memiliki masa kecil Katolik yang tradisional. Aku dibaptis, menghadiri Misa, menjalani penumpangan tangan, dan berziarah di Lourdes. Setelah beranjak dewasa, aku menyadari para pendeta Katolik selalu mengkhotbahkan doktrin yang sama tanpa ada perubahan. Aku merasa itu suasana yang dingin dan tidak bernyawa, serta sepertinya iman banyak orang percaya lain telah melemah. Ini membuatku berkecil hati. Aku rindu menemukan gereja dengan pekerjaan Roh Kudus tempat aku bisa merasakan kehadiran Tuhan. Aku memutuskan keluar dari gereja Katolik untuk mencari gereja lain. Aku berakhir di Jenewa setelah itu, tempat aku kuliah dan bergabung dengan gereja evangelikal Kristen setempat. Namun, aku mendapati pendetanya hanya mengkhotbahkan doktrin harfiah, meneriakkan slogan, dan berbicara tentang teologi serta karunia rohani yang terpisah dari kenyataan. Tidak ada apa pun yang menggerakkanku atau membantuku mengenal Tuhan. Hal lain yang aku perhatikan adalah penyembahan berhala. Aku perhatikan potret kepala pendeta berada di sebelah mimbar dan setiap kali pendatang baru bergabung dengan gereja, pendeta lokal akan meminta mereka memberi hormat kepada potret kepala pendeta. Pendeta itu akan mengirim interpretasinya akan Kitab Suci kepada para orang percaya setiap hari dan saudara-saudari akan memperlakukan itu seperti makanan sehari-hari mereka, seolah-olah mereka sedang membaca firman Tuhan. Mereka menerapkannya seolah-olah itu adalah firman Tuhan. Ini membuatku sangat tidak nyaman. Bagiku itu tidak benar. Aku bisa melihat bahwa Tuhan tidak ada di gereja itu, bahwa gereja itu tidak memiliki Tuhan. Aku bertanya kepada diriku, "Di mana Tuhan sebenarnya?" Itulah yang sebenarnya kucari. Aku meninggalkan gereja itu juga setelah itu. Rohaniku terasa benar-benar hampa pada saat itu dan aku bertanya-tanya apakah Tuhan telah menyisihkanku.

Sejak itu, aku membaca Alkitab sendiri di rumah. Aku banyak membaca pasal ketiga Kitab Wahyu, dan bagian yang membicarakan gereja di Philadelphia meninggalkan kesan yang sangat dalam padaku. "Karena engkau telah memegang firman-Ku tentang kesabaran, maka Aku akan melindungi engkau dari saat pencobaan, yang akan datang atas seluruh dunia, untuk menguji mereka yang diam di bumi. Sesungguhnya, Aku datang segera: peganglah erat-erat apa yang engkau miliki, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. Dia yang menang akan Kujadikan pilar di dalam bait Suci Tuhan-Ku dan ia tidak akan keluar lagi" (Wahyu 3:10-12). Ayat-ayat ini mendebarkan dan sangat berpengaruh bagiku. Penuh dengan misteri dan janji. Aku melihat Tuhan berkata dengan sangat jelas bahwa akan ada satu gereja yang Tuhan setujui, yaitu gereja di Philadelphia. Rasanya seperti Tuhan memberitahuku, "Aku ada di gereja ini." Itu membuatku bertanya: Di mana gereja ini? Setelah membaca, aku melihat ini: "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). Aku sangat bersemangat saat membaca bahwa Tuhan dengan jelas menyatakan Dia akan mengetuk pintu. Aku bertanya-tanya bagaimana Dia akan mengetuk dan apa itu berarti Tuhan akan segera datang kembali. Itu sangat mencerahkan bagiku dan menyulut keinginanku untuk terus mencari. Pada tanggal 1 Mei 2018, tepat setelah melewati masa-masa kelam, aku berdoa kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwaku lagi. Aku benar-benar ingin memahami semua yang belum pernah kupahami. Aku berkata, "Ya Tuhan, tolong beri aku pencerahan. Aku tahu Kau akan segera datang. Izinkanlah aku memahami kehendak-Mu." Aku pergi tidur setelah berdoa.

Keesokan harinya, aku pergi bekerja seperti biasa. Aku pergi ke Danau Jenewa untuk istirahat makan siang dan duduk di bangku, lalu datang ke hadapan Tuhan dalam doa. Lalu, aku sadar ada orang lain di sana, jadi aku menghampiri dan membagikan Injil dengannya. Dia menyela, berkata, "Saudara, apakah kau tahu? Tuhan telah datang kembali dan mengungkapkan jutaan kata." Aku tercengang saat mendengar ini dan bertanya-tanya, "Mengapa saudara ini mengatakan itu? Apakah Tuhan benar-benar telah datang kembali?" Aku tercengang. Seraya kami melanjutkan persekutuan, satu demi satu pertanyaan muncul di benakku: Apakah Tuhan telah datang kembali? Bagaimana bisa? Saat kami mengakhiri persekutuan, dia memberiku alamat situs web Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan berkata, "Kau bisa mempelajarinya lebih lanjut di sini."

Aku segera membuka situs web itu setelah kembali ke kantor. Aku ingat hal pertama yang kulihat adalah "Kristus Akhir Zaman Telah Muncul di Tiongkok." Aku tidak menyadari itu. Aku sangat terkejut melihatnya. Yang lebih mengejutkan adalah ada berbagai macam buku, termasuk dua yang benar-benar membuatku terkesan: Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia dan Perkataan Kristus pada Akhir Zaman. Aku sangat ingin mencari tahu tentang itu, jadi aku mengeklik Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia dan melihat sebuah kutipan. Ini benar-benar meninggalkan kesan tak terhapuskan. "Seluruh umat-Ku yang melayani di hadapan-Ku harus merenungkan kembali masa lalu: apakah kasihmu untuk-Ku dicemari oleh kenajisan? Apakah kesetiaanmu kepada-Ku murni dan sepenuh hati? Apakah pengetahuanmu tentang-Ku benar? Seberapa besarkah ruang dalam hati engkau semua untuk-Ku? Apakah Aku memenuhi seluruh hatimu? Seberapa banyak firman-Ku terlaksana dalam diri engkau semua? Jangan menganggap-Ku bodoh! Semua hal ini sangat jelas bagi-Ku! Saat ini, saat suara penyelamatan-Ku sedang dikumandangkan, apakah kasih engkau semua bertambah untuk-Ku? Sudahkah bagian dari kesetiaanmu terhadap-Ku menjadi murni? Apakah pengetahuanmu tentang-Ku semakin mendalam? Apakah pujian yang diberikan di masa lalu menjadi dasar yang kokoh bagi pengetahuanmu pada saat ini? Seberapa banyak dari antaramu yang dipenuhi oleh Roh-Ku? Seberapa besarkah ruang dalam dirimu untuk gambar-Ku? Sudahkah perkataan-Ku menghasilkan dampak yang diinginkan dalam dirimu? Apakah engkau semua benar-benar merasa bahwa tiada lagi tempat untuk menyembunyikan rasa malumu? Apakah engkau benar-benar percaya bahwa engkau tidak memenuhi syarat untuk menjadi umat-Ku? Jika engkau semua sama sekali tidak menyadari pertanyaan di atas, ini menunjukkan bahwa engkau sedang memancing di air keruh, bahwa engkau hadir hanya sekadar memenuhi kuota, dan pada waktu yang telah ditentukan oleh-Ku, engkau pasti akan disingkirkan dan dilemparkan ke dalam jurang maut untuk kedua kalinya. Inilah firman peringatan-Ku, dan siapa pun yang menganggapnya enteng akan dihantam oleh penghakiman-Ku, dan, pada waktu yang ditetapkan, akan menemui bencana. Bukankah begitu?" ("Bab 4, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Kata-kata ini tampak begitu berwibawa bagiku, seolah-olah Tuhan berbicara kepadaku secara langsung. Rasanya seperti Tuhan bertanya kepadaku: Apakah kau memiliki kasih sejati untuk-Ku? Apakah ketundukanmu kepada-Ku tulus? Aku merasa sedikit tidak nyaman saat itu karena sejujurnya aku bisa melihat bahwa aku melayani Tuhan seperti itu adalah tugas, bukan karena kasih. Ada masalah yang lebih mendesak dalam doaku. Aku terus menuntut banyak hal dari Tuhan, berkata, "Ya Tuhan, aku ingin mobil, ingin rumah yang seperti ini, ingin pekerjaan yang seperti itu, ingin istri yang seperti ini, dan gaji yang seperti itu." Aku menyadari itu semua tidak masuk akal. Lebih buruk lagi, jika Tuhan tidak memenuhi keinginan berlebihanku, aku akan memberontak dan menyalahkan Dia. Aku sangat malu tentang ini dan bahkan ingin mencari tempat untuk bersembunyi karena aku telah dibongkar. Lalu, aku memiliki perasaan seperti aku anak kecil di hadapan orang tuanya yang memarahi dia karena nakal. Itu membuatku penasaran, dan aku merasa sangat bahagia karena merasa Tuhan berbicara kepadaku secara langsung. Aku merasa ini adalah suara Tuhan karena hanya Tuhan yang bisa melihat ke dalam hati manusia. Ini meninggalkan kesan yang dalam bagiku. Aku tidak bisa berkata-kata, tanpa alasan. Aku juga merasa yakin itu adalah suara Tuhan, jadi aku terus membaca. Aku cukup banyak membaca. Aku merasa Tuhan berbicara kepadaku dengan kuasa dan otoritas. Aku tidak bisa melepaskan diriku dari situ.

Aku ingat satu kutipan yang sangat membekas dalam diriku. "Aku mengawasi segala sesuatu dari tempat yang tinggi, dan menjalankan kekuasaan-Ku atas segala sesuatu dari tempat yang tinggi. Dengan cara yang sama, Aku telah mengirimkan penyelamatan-Ku atas bumi. Tak pernah sesaat pun Aku tidak memperhatikan, dari tempat rahasia-Ku, setiap gerakan manusia dan segala sesuatu yang mereka katakan dan lakukan. Bagi-ku, manusia adalah sebuah kitab yang terbuka: Aku melihat dan mengenal mereka semua satu-per satu. Tempat rahasia adalah tempat kediaman-Ku, dan cakrawala adalah tempat pembaringan-Ku. Kekuatan Iblis tidak dapat menjangkau-Ku, karena Aku dilingkupi oleh kemegahan, kebenaran, dan penghakiman" ("Bab 5, Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Aku merasa kata-kata ini penuh dengan otoritas Tuhan. Siapa selain Tuhan yang bisa melihat ke dalam hati kita? Siapa selain Tuhan yang bisa berbicara langsung kepada kita dengan kuasa dan otoritas seperti itu? Tuhan menciptakan umat manusia dan hanya Tuhan yang bisa melihat hal-hal yang kita sembunyikan jauh di dalam hati. Aku merasa yakin ini adalah firman Tuhan dan merasa sangat bersemangat. Itu adalah perasaan yang belum pernah kumiliki. Aku ingat membaca sangat banyak hari itu dan pulang tiga jam terlambat. Itu adalah momen yang sangat istimewa dan tak tertandingi. Dalam perjalanan pulang, aku berulang kali mengatakan, "Tuhan, aku benar-benar bersyukur! Aku telah mendengar suara-Mu dan tahu Kau telah datang kembali. Aku telah menyaksikan otoritas-Mu. Segala kemuliaan bagi-Mu!" Aku benar-benar sangat senang, sangat bersemangat. Aku teringat akan doaku malam sebelumnya. Aku ingat berdoa kepada Tuhan dan meminta Dia untuk membantuku memahami kehendak-Nya dalam kedatangan-Nya kembali. Saat itu aku sadar Tuhan telah mendengar doaku. Yang lebih menakjubkan, Dia telah menjawab doaku. Itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa, sangat mengesankan! Namun, aku juga diliputi pertanyaan seperti: Karena Tuhan telah datang, bagaimana Dia datang? Pekerjaan apa yang Dia lakukan? Aku memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab, jadi aku menghubungi saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa.

Mereka memberitahuku bahwa Tuhan telah menjadi daging sebagai Anak manusia, bahwa Dia datang secara rahasia. Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa dan Dia mengungkapkan kebenaran serta melakukan pekerjaan baru. Itu adalah penghakiman pada akhir zaman yang dimulai dengan rumah Tuhan yang dinubuatkan di dalam Alkitab untuk sepenuhnya mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia. Aku benar-benar tercengang. Mereka berbagi persekutuan yang benar-benar mencerahkan tentang beberapa ayat Alkitab seperti Wahyu 16:15, "Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri." Ada juga Lukas 12:40, "Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga." Aku melihat ayat-ayat ini berkata Tuhan akan menjadi daging dan datang secara rahasia sebagai Anak manusia. "Anak manusia" jelas tidak mengacu kepada tubuh roh atau spiritual, tetapi dilahirkan dari manusia dan memiliki kemanusiaan yang normal dan esensi Tuhan. Itu seperti Tuhan Yesus 2.000 tahun yang lalu. Dia tampak seperti orang biasa, tetapi Dia adalah Tuhan dalam esensi. Setelah itu, kami bersekutu tentang Wahyu 3:20 yang menyebutkan Tuhan mengetuk pintu. Aku belajar bahwa "mengetuk" mengacu pada Tuhan yang mengungkapkan firman baru pada akhir zaman untuk mengetuk pintu hati orang-orang. Saat orang percaya sejati mendengar firman Tuhan, mereka mengenalinya sebagai suara Tuhan, dan mereka adalah gadis bijaksana yang diangkat ke hadapan Tuhan serta menyambut kedatangan Tuhan kembali. Ini juga menggenapi nubuat Tuhan Yesus: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27). Aku pikir itu luar biasa. Aku memikirkan bagaimana ini adalah kedua kalinya Tuhan datang untuk bekerja di bumi dalam daging, dan saat aku hidup di dunia, menghirup udara yang sama, dan Dia terlihat seperti orang biasa. Aku pikir itu luar biasa! Aku selalu berpikir Tuhan seharusnya ada di langit. Aku tidak pernah membayangkan pada akhir zaman, Tuhan akan datang dalam daging di bumi untuk berbicara dan melakukan pekerjaan baru.

Lalu, Saudari Lisa dan Saudara David membacakan beberapa kutipan firman Tuhan tentang inkarnasi Tuhan. "'Inkarnasi' adalah penampakan Tuhan dalam daging; Tuhan bekerja di antara manusia ciptaan-Nya dalam rupa manusia. Jadi, agar Tuhan berinkarnasi, pertama-tama Dia harus menjadi daging, daging dengan kemanusiaan yang normal; ini adalah prasyarat paling mendasar. Faktanya, implikasi dari inkarnasi Tuhan adalah bahwa Tuhan hidup dan bekerja dalam daging, Tuhan di dalam esensi-Nya menjadi daging, menjadi seorang manusia" ("Esensi Daging yang Didiami oleh Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Tuhan yang berinkarnasi disebut Kristus, dan Kristus adalah daging yang dikenakan oleh Roh Tuhan. Daging ini tidak seperti manusia mana pun yang terbuat dari daging. Perbedaan ini dikarenakan Kristus bukanlah berasal dari daging dan darah; Dia adalah inkarnasi Roh. Dia memiliki kemanusiaan yang normal sekaligus keilahian yang lengkap. Keilahian-Nya tidak dimiliki oleh manusia mana pun. Kemanusiaan-Nya yang normal menunjang semua kegiatan normal-Nya dalam daging, sementara keilahian-Nya melaksanakan pekerjaan Tuhan sendiri. Baik kemanusiaan-Nya maupun keilahian-Nya, keduanya tunduk pada kehendak Bapa surgawi. Hakikat Kristus adalah Roh, yaitu keilahian. Oleh karena itu, hakikat-Nya adalah hakikat Tuhan sendiri" ("Esensi Kristus adalah Ketaatan pada Kehendak Bapa Surgawi" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Setelah membaca kutipan firman Tuhan ini, aku melihat bahwa Tuhan yang berinkarnasi adalah Roh Tuhan yang menjadi daging dan datang ke bumi untuk berbicara serta bekerja demi menyelamatkan umat manusia. Kristus tampak seperti orang biasa di permukaan, makan, berpakaian, tidur seperti siapa pun, tetapi Dia memiliki esensi ilahi. Dia bisa berbicara kepada seluruh umat manusia sebagai Tuhan itu sendiri dan Dia bisa mengungkapkan kebenaran yang tidak pernah bisa dilakukan oleh manusia. Dia bisa melakukan pekerjaan Tuhan dan menjalankan kehendak Tuhan. Dari luar, Kristus sama seperti orang lain dan kita tidak tahu bahwa Dia adalah Tuhan. Namun, saat mendengar Dia berbicara, kita bisa tahu bahwa perkataannya tidak datang dari dunia ini. Dia bisa menguraikan kebenaran dan misteri yang belum pernah dilihat atau didengar oleh siapa pun. Dia bisa menyingkap kerusakan terdalam kita. Hal yang Dia ungkapkan adalah hal yang Tuhan ungkapkan. Begitulah cara kita melihat bahwa Dia adalah Tuhan. Seperti itulah Tuhan Yesus saat itu. Dia tampak seperti orang biasa dari luar, tetapi Dia mampu menjadi korban penghapus dosa bagi seluruh umat manusia, untuk mengampuni dosa-dosa kita. Dia bisa memberi kita kedamaian dan sukacita, serta kasih karunia yang berlimpah. Tidak ada yang bisa melakukan pekerjaan ini selain Dia karena manusia hanyalah manusia dan tidak memiliki esensi Tuhan. Saudara-saudari juga bersekutu bahwa Tuhan Yang Mahakuasa sama seperti Tuhan Yesus. Dia terlihat seperti orang biasa, tetapi esensi-Nya adalah Tuhan karena Dia bisa melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia, serta membuka misteri yang tidak bisa dibuka oleh manusia. Terutama hal-hal seperti kebenaran tentang rencana pengelolaan Tuhan, bagaimana Iblis merusak manusia, dan pengungkapan-Nya tentang natur iblis pada manusia, hanya Tuhan yang bisa mengungkapkan kebenaran ini. Tidak ada manusia yang bisa melakukan itu. Ini membuktikan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa memiliki esensi ilahi, bahwa Dia adalah Kristus pada akhir zaman.

Mendengar semua ini membantuku memahami kebenaran tentang inkarnasi dan aku melihat bahwa Kristus memiliki kemanusiaan yang normal dan esensi ilahi. Imajinasi samar dan gagasanku tentang Tuhan menjadi jelas. Ini benar-benar membebaskanku. Tuhan yang berinkarnasi bisa dilihat dan disentuh, Dia juga bisa berbicara dengan orang secara langsung. Berpikir tentang Tuhan menjadi daging pada akhir zaman, secara pribadi mengungkapkan firman untuk menyelamatkan seluruh umat manusia sangat menyenangkan, sangat mengharukan bagiku. Namun, saat mendengar bahwa Tuhan berinkarnasi untuk kedua kalinya demi melakukan pekerjaan penghakiman, aku merasa sedikit khawatir, sedikit takut. karena aku hidup dalam dosa. Aku bertanya-tanya apakah aku akan dikutuk dan dihukum dalam penghakiman Tuhan. Itu sebabnya aku khawatir. Namun, setelah bersekutu dengan saudara-saudari, aku mengetahui bahwa pekerjaan penghakiman bukanlah untuk mengutuk dan menghukum kita, tetapi untuk mentahirkan dan menyelamatkan kita. Itu adalah keselamatan nyata. Sebenarnya, Tuhan Yesus hanya melakukan satu bagian dari pekerjaan penyelamatan. Dia hanya mengampuni dosa kita. Namun, akar dari dosa kita belum dimusnahkan. Meskipun kita orang beriman mungkin mengorbankan diri untuk Tuhan dan melakukan perbuatan baik, natur kita penuh dengan watak iblis seperti kecongkakan, kecurangan, dan kekerasan. Kita iri kepada orang yang mengalahkan kita dan semua yang kita lakukan dalam hidup adalah untuk diri kita sendiri. Kita sangat egois. Kita sepenuhnya dikendalikan dan dikekang oleh watak iblis kita, serta tidak tahu cara melepaskan diri dari belenggu dosa. Ini adalah fakta, dan itu adalah sesuatu yang bisa kita lihat setiap hari. Itu membuatku teringat sebuah ayat Alkitab: Tuhan berfirman, "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" (Imamat 11:45). Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa kita belum layak memasuki kerajaan surga karena tidak satu pun dari kita kudus. Itulah mengapa Kristus pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, melakukan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan dan menyelamatkan kita pada akhir zaman agar kita bisa sepenuhnya dibebaskan dari belenggu dosa dan menjadi orang yang takut dan tunduk kepada Tuhan, yang tidak lagi berdosa dan menentang Tuhan. Itulah tujuan dari pekerjaan ini. Ini memenuhi nubuat Tuhan Yesus: "Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran" (Yohanes 17:17). "Engkau akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakanmu" (Yohanes 8:32).

Setelah menjelaskan itu, mereka membaca beberapa kutipan yang menjelaskan pekerjaan penghakiman dengan sangat jelas. Firman Tuhan katakan: "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" (Kata Pengantar, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). "Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya tentang Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan" ("Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Lalu, Saudara Leo mengatakan pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan mentahirkan umat manusia dan firman-Nya menyingkap banyak misteri dan kebenaran seperti misteri rencana pengelolaan 6.000 tahun Tuhan, tiga tahap pekerjaan-Nya, bagaimana Iblis merusak umat manusia dan bagaimana Tuhan menyelamatkan kita, siapa yang bisa diselamatkan dan memasuki kerajaan, dan siapa yang akan dihukum dan disingkirkan, kesudahan dan tempat tujuan dari tiap jenis orang, dan banyak lagi. Tuhan Yang Mahakuasa juga menyingkap dan menghakimi natur iblis dan kebenaran dari kerusakan kita. Dia menyelesaikan kerusakan dan natur berdosa kita melalui ujian dan pemurnian agar kita melihat dengan jelas seberapa dalam Iblis telah merusak kita, jadi kita melihat kecongkakan, kelicikan, dan kecurangan dalam natur kita, kita juga melihat hubungan kita dengan Tuhan, yang sangat menyedihkan. Kita mungkin percaya kepada Tuhan, mengorbankan diri untuk-Nya, dan melakukan perbuatan baik, tetapi kita hanya melakukan itu untuk diberkati dan diberi upah. Kita berdagang dengan Tuhan. Itu bukan karena kasih atau ketundukan kepada Tuhan. Saat pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan pikiran dan gagasan kita, kita menyangkal dan menolak Tuhan, seperti yang dilakukan orang Farisi. Sekalipun tahu benar bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah suara Tuhan, bahwa itu berasal dari Tuhan, kita masih ditahan oleh para pemimpin agama dan kita menolak jalan yang benar. Kita menyalahkan Tuhan dalam menghadapi ujian dan kesulitan serta hidup dalam watak rusak kita. Ini menunjukkan kita masih hidup di bawah kuasa Iblis, bahwa kita sepenuhnya milik Iblis. Bagaimana orang seperti itu bisa memasuki kerajaan surga? Penghakiman dan pengungkapan dalam firman Tuhan membuat kita melihat keadaan kita yang sebenarnya, melihat kebenaran dari kerusakan kita, bahwa kita tidak mampu mengikuti kehendak Tuhan dan memuaskan Dia. Lalu, kita dipenuhi penyesalan dan bersedia bertobat di hadapan Tuhan. Dengan menjalani penghakiman dan hajaran Tuhan, kita melihat watak Tuhan tidak hanya terdiri dari kasih dan belas kasih, tetapi ada juga kebenaran, kemegahan, kemurkaan, dan kutukan. Kita mulai takut akan Tuhan dan dengan sadar meninggalkan daging dan menerapkan firman Tuhan. Kita mengembangkan ketaatan kepada Tuhan dan watak hidup kita mulai berubah. Lalu, kita benar-benar mengalami bahwa penghakiman, hajaran, ujian, dan pemurnian adalah keselamatan dan kasih terbesar dari-Nya untuk kita.

Mendengar ini dari Saudara Leo, aku bisa merasakan betapa dalamnya pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Tanpa mengalami penghakiman Tuhan pada akhir zaman, kita tidak akan pernah memahami kebenaran dari kerusakan kita atau datang ke hadapan Tuhan dengan pertobatan sejati. Sedangkan aku, aku berdoa dan mengaku kepada Tuhan setiap hari, lalu melakukan dosa yang sama lagi. Aku bertobat, tetapi tidak pernah berubah dan terus hidup dalam dosa. Aku melihat diriku sepenuhnya dikendalikan oleh natur rusakku, dan dalam keadaan seperti itu, bagaimana mungkin aku bisa masuk surga dan mendapatkan persetujuan Tuhan? Itu tidak mungkin. Aku berpikir selama terlihat berperilaku baik, Tuhan akan menyetujuiku. Namun, aku sadar perubahan eksternal bukanlah yang terpenting. Yang penting adalah berubah di dalam. Saat itulah aku menyadari betapa pentingnya pekerjaan penghakiman bagi kita, bahwa tanpa tahap pekerjaan itu, tidak seorang pun bisa diselamatkan. Itulah mengapa Tuhan mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Tujuannya adalah mentahirkan watak rusak kita agar kita bisa sesuai dengan Tuhan dan masuk ke kerajaan-Nya. Kasih Tuhan begitu tulus, sangat nyata!

Dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa setiap hari, aku menjadi sepenuhnya yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Dia adalah Kristus pada akhir zaman. Tidak ada sedikit pun keraguan. Sejak saat itu, dengan berpartisipasi dalam kehidupan gereja setiap hari dan bersekutu dengan saudara-saudari, aku telah belajar untuk mengenal Tuhan dan menikmati penyiraman yang kaya serta makanan dari firman Tuhan. Aku tidak percaya kepada Tuhan yang samar dari imajinasiku seperti dahulu, tetapi Tuhan yang nyata dalam daging, yang berjalan dan bekerja di antara umat manusia, yang dapat mengungkapkan kebenaran kapan pun dan di mana pun. Aku telah mendengar suara Tuhan dan menikmati makanan dari firman-Nya. Aku telah merasakan pekerjaan Roh Kudus. Inilah yang diimpikan oleh semua orang Kristen. Aku benar-benar datang ke sisi Tuhan dan bersyukur atas keselamatan Tuhan Yang Mahakuasa untukku! Ini adalah berkat yang luar biasa untukku!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Berkat yang "Dicuri"

Oleh Saudara A Chao, Tiongkok Saat itu bulan Maret 2012. Aku tak tahu hari apa itu dimulai, tapi kuperhatikan setiap hari setelah makan...