Perjalanan Pulang Seorang Pastor

03 Juni 2022

Oleh Saudara Zhang Jian, Tiongkok

Keluargaku telah menganut Katolik selama beberapa generasi. Ketika berusia 20 tahun, kuputuskan untuk menjadi biarawan dan menyerahkan hidupku untuk melayani Tuhan. Setelah tujuh tahun mengikuti pelatihan teologi sistematika di seminari, aku ditahbiskan sebagai pastor pada usia 27, dan pada usia 30, dipromosikan menjadi kepala biara. Saat itu, aku sangat congkak. Aku merasa di usiaku yang masih sangat muda aku telah menjadi kepala biara dan semua pastor dan biarawan berkata mereka mendapat manfaat saat mendengarkan khotbah-khotbahku, jadi kupikir aku lebih memahami Alkitab dibandingkan orang lain dan memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Kupikir saat Tuhan datang, aku pasti akan memperoleh perkenanan-Nya dan dapat masuk ke dalam kerajaan surga.

Suatu malam pada Juni 2001, Diaken Wang menemuiku dengan tergesa-gesa untuk memberitahuku bahwa dua orang Kristen telah datang, dan bahwa mereka membahas tentang iman dengan sangat mendalam. Saat mendengar mereka orang Kristen, aku meremehkan mereka. Kupikir, "Gereja Katolik adalah gereja yang benar dan memiliki kebenaran penuh tentang karya keselamatan Yesus. Aku telah mempelajari teologi selama bertahun-tahun, dan telah mempelajari setiap pasal Alkitab baris demi baris. Ini adalah kesempatan yang sempurna; aku akan menemui mereka dan mendiskusikan masalah iman dengan mereka serta membujuk mereka untuk menganut Katolik." Setelah itu, Diaken Wang membawaku menemui keduanya. Mereka adalah Saudara Cheng Shi dan Saudara Xiang Guang. Saat tahu mereka baru percaya kepada Tuhan selama enam atau tujuh tahun, aku makin meremehkan mereka, tetapi aku masih bicara dengan sabar tentang sejarah agama Katolik. Aku mendorong mereka dengan berkata jika mereka ingin yakin masuk ke dalam kerajaan surga, mereka harus bergabung dengan gereja yang benar, yaitu gereja Katolik. Namun, kedua saudara itu bukan saja tak mau pindah, Saudara Xiang Guang malah berkata, "Sekarang ini keadaan gereja dalam Kekristenan maupun Katolik sangatlah tandus. Para pengkhotbah mengkhotbahkan kitab suci tanpa pencerahan, mereka tak mampu menyampaikan khotbah yang baru atau mendalam. Banyak pengkhotbah bahkan mulai mengejar hal-hal duniawi dan telah meninggalkan jalan pelayanan. Orang-orang percaya bahkan merasa makin negatif dan lemah; iman mereka telah menjadi dingin. Selama kebaktian, mereka mendiskusikan kehidupan sehari-hari atau cara menghasilkan uang, mereka saling memperkenalkan pekerjaan dan pacar mereka. Ada juga banyak orang percaya yang mengejar tren-tren duniawi, bahkan ada yang telah kembali ke dunia sekuler. Apa bedanya keadaan gereja dengan keadaan bait suci pada hari-hari terakhir Zaman Hukum Taurat? Pada akhir Zaman Hukum Taurat, bait suci jelas-jelas tandus. Orang-orang bertukar uang dan memperdagangkan sapi, domba, dan merpati di sana—bait suci telah menjadi sarang pencuri. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus tidak bekerja di bait suci. Lalu, di manakah Roh Kudus bekerja? Pada saat itu, Tuhan Yesus telah mulai melakukan pekerjaan baru di luar bait suci, jadi pekerjaan Roh Kudus beralih ke pekerjaan Tuhan Yesus. Ini agak seperti perapian yang dapat membuat ruangan terasa hangat pada musim dingin, tetapi jika perapian itu dikeluarkan, ruangan pun berangsur-angsur menjadi dingin. Demikian juga saat Roh Kudus bekerja di dalam gereja, saudara-saudari memiliki iman dan mencari dengan penuh semangat, tetapi begitu pekerjaan Roh Kudus tidak ada, gereja pun berangsur-angsur menjadi tandus. Keadaan gereja di mana-mana sama dengan keadaan bait suci pada hari-hari terakhir Zaman Hukum Taurat. Semuanya tandus. Pernahkah terpikir olehmu bahwa pekerjaan Roh Kudus telah beralih? Di manakah Roh Kudus bekerja pada zaman sekarang?" Aku sangat terkejut mendengar perkataannya. Aku tidak menduga mereka akan menghubungkan ketandusan bait suci pada hari-hari terakhir Zaman Hukum Taurat dengan pekerjaan Tuhan Yesus. Pemahaman ini sangat baru dan mencerahkan. Kami tak pernah memahami sesuatu dengan cara seperti itu di gereja kami. Aku juga setuju dengan penilaian mereka tentang keadaan gereja. Selain itu, ada banyak orang percaya yang sudah tidak lagi menaati disiplin keagamaan seperti membaca kitab suci dan memelihara hari Sabat. Mereka persis seperti orang tidak percaya, mengejar kekayaan dan kesenangan duniawi, dan jumlah jemaat di gereja semakin menyusut. Semua itu adalah kenyataan. Gereja memang telah menjadi tandus. Karena perkataan para saudara itu sesuai dengan kenyataan dan Alkitab, dan pemahaman mereka cukup mendalam, kupikir, "Aku telah bertahun-tahun mempelajari Alkitab tanpa memahami hal ini, tetapi mereka mampu mengatakannya setelah hanya beberapa tahun percaya. Sepertinya aku telah meremehkan mereka." Sadar bahwa aku tak bisa membujuk mereka, aku hanya bisa mengiyakan beberapa perkataan mereka, dan mencari alasan untuk pulang ke rumah.

Saat itu, aku berpikir tentang apakah pekerjaan Roh Kudus sedang beralih. Namun, aku juga percaya bahwa Roh Kudus adalah jiwa dari Gereja Katolik, jadi jika Roh Kudus tidak bekerja di sana, di mana lagi Dia bekerja? Aku tidak dapat memahaminya, jadi aku tidak terlalu memikirkannya. Setelah itu, Cheng Shi dan Xiang Guang menemuiku dua kali lagi. Mereka berkata, "Tuhan telah menjadi daging untuk mengungkapkan firman yang baru, untuk melakukan pekerjaan menghakimi dan menyucikan manusia, untuk membebaskan kita dari belenggu dosa, dan membawa kita ke dalam kerajaan Tuhan." Pada waktu itu, aku merasa sangat menentang, kupikir, "Apa kalian benar-benar memahami Alkitab? Tuhan Yesus telah menyelesaikan pekerjaan penebusan, dan pada akhir zaman Dia akan turun di atas awan dalam wujud Roh untuk menentukan kesudahan manusia. Bagaimana mungkin Dia menjadi daging dan melakukan pekerjaan baru?" Lalu, aku teringat belakangan ini aku mendengar ada beberapa orang yang mengkhotbahkan Kilat dari Timur. Orang-orang ini bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali dengan berinkarnasi dan melakukan pekerjaan baru, dan khotbah-khotbah mereka sangat mendalam. Kemungkinan besar Cheng Shi dan Xiang Guang percaya kepada Kilat dari Timur. Namun, aku merasa Gereja Katolik adalah gereja yang benar, dan aku belum pernah mendengar Kilat dari Timur sebelumnya. Karena mereka bukan anggota gereja yang benar, semua yang mereka khotbahkan pasti salah. Aku tak boleh mendengarkan perkataan mereka, jadi aku menyela dan bertanya, "Kalian percaya kepada Kilat dari Timur, bukan? Kalian berkata Tuhan telah menjadi daging lagi dan melakukan pekerjaan baru. Ini mustahil. Aku tidak percaya! Jika kalian bermaksud mengkhotbahkan Injil ini kepadaku, tak perlu repot!" Dengan sabar Cheng Shi dan Xiang Guang terus menyampaikan persekutuan mereka kepadaku, tetapi gagasanku terlalu kuat pada waktu itu, dan aku sama sekali tak mau mendengarkan mereka. Dengan marah aku berkata, "Yang kalian khotbahkan ini bertentangan dengan kepercayaanku, dan aku tak mau lagi mendengarnya!" Melihatku bersikap seperti ini, mereka pun berhenti berbicara. Mereka berbicara denganku dua kali lagi setelah itu, tetapi aku bersikap sangat menentang. Apa pun yang mereka katakan, semuanya masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan. Akhirnya, mereka memberiku salinan buku Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, dan mendorongku untuk menyelidikinya. Melihat betapa bersungguh-sungguhnya mereka, aku merasa terlalu malu untuk menolak dan buku itu pun kuterima. Saat kulihat salinan buku Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia yang tebal itu, aku sedikit penasaran, dan ingin tahu apa sebenarnya yang tertulis di dalamnya. Jadi, aku membaca daftar isi buku itu, lalu membuka-buka halamannya. Aku mendapati beberapa bagian buku itu begitu berbeda dari pengajaran tradisional kami, misalnya tentang apakah Tritunggal benar-benar ada, dan tentang kesudahan dan tempat tujuan masa depan manusia, jadi kututup buku itu dan tidak melihatnya lagi. Saat itu, kupikir tugasku adalah melindungi kawanan domba sebagai kepala biara, dan aku harus memberi tahu para pastor dan biarawan agar mereka tidak disesatkan. Jadi, dalam salah satu retret calon biarawan, kukatakan kepada para pastor dan biarawan, "Kita hidup pada akhir zaman dan banyak kristus palsu muncul. Beberapa hari lalu, aku bertemu dua orang penganut Kilat dari Timur. Mereka berkata Tuhan Yesus telah datang kembali, bahwa Dia telah menjadi daging dan melakukan pekerjaan baru. Bagaimana mungkin itu terjadi?" Kuangkat buku Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia dan melanjutkan perkataanku, "Lihatlah buku mereka ini. Aku telah membacanya sekilas, dan yang diajarkannya berbeda dari kepercayaan tradisional kita. Aku yakin ini bukan berasal dari Tuhan! Kalian harus berjaga-jaga. Jangan membaca buku mereka, jangan menemui mereka, dan jangan mendengarkan khotbah mereka. Kalian harus melindungi jemaat gereja agar tidak disesatkan oleh mereka!" Setelah mendengar perkataanku, semua pastor dan biarawan setuju bahwa ini adalah hal penting terkait menyelamatkan jiwa-jiwa, dan bahwa jemaat gereja harus dilindungi. Saat kulihat semua orang sangat patuh, aku merasa telah melakukan hal yang sangat adil dan aku telah memenuhi tanggung jawab dan kewajibanku sebagai kepala biara untuk melindungi kawanan dombaku. Aku sama sekali tidak sadar bahwa aku sedang menentang Tuhan.

Beberapa hari setelah kejadian ini, Xiang Guang menemuiku dan bertanya apakah aku telah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Kukatakan kepadanya, "Firman Tuhan Yang Mahakuasa berbeda dari ajaran tradisional gereja kami, jadi aku tidak akan menyelidikinya, dan aku juga tidak akan membiarkan orang lain menyelidikinya, karena ini masalah iman. Kami tidak akan pernah mengkhianati Tuhan dengan mendengarkan khotbahmu." Dengan sabar, Xiang Guang berkata kepadaku, "Kau masih belum membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Kau telah memutuskan bahwa semua itu bukan suara dan perkataan Tuhan, dan kau tak mau menyelidikinya hanya karena kautemukan satu hal di dalamnya yang berbeda dari ajaran tradisional gerejamu. Bukankah itu terlalu gegabah? Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: 'Kusarankan agar engkau melangkah di jalan kepercayaanmu kepada Tuhan dengan berhati-hati. Jangan langsung mengambil kesimpulan; terlebih lagi, jangan percaya kepada Tuhan dengan seenaknya atau sembarangan. Engkau sekalian harus tahu bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan setidaknya harus memiliki hati yang rendah hati dan takut akan Tuhan. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi mencibir dan menghinanya adalah orang yang bodoh dan bebal. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi dengan sembarangan mengambil kesimpulan atau mengutukinya, dipenuhi dengan kecongkakan. Tidak seorang pun yang percaya kepada Yesus pantas menyumpahi atau mengutuki orang lain. Engkau sekalian harus menjadi orang yang bernalar dan menerima kebenaran' (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan kembali Langit dan Bumi"). Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita harus memiliki hati yang takut akan Tuhan. Kita tak boleh secara membabi buta mengutuk firman dan pekerjaan Tuhan karena itu tidak sesuai dengan gagasan atau imajinasi kita. Jika kita tidak memiliki sikap yang rendah hati dan mencari di hadapan Tuhan, jika kita selalu menilai firman dan pekerjaan baru Tuhan dengan menggunakan pikiran dan imajinasi kita sendiri, kita akan sangat mudah melakukan dosa besar dengan mengutuk dan menentang Tuhan. Seperti halnya ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja: Karena orang Farisi melihat perkataan dan pekerjaan Dia melampaui hukum Taurat, mereka mencari cara untuk menentang Dia, mengutuk Dia, dan akhirnya menghasut orang agar menyalibkan Dia. Mereka sangat menyinggung watak Tuhan, dan mereka pun pada akhirnya dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Ini adalah pelajaran yang sangat mahal. Pada zaman sekarang, kita harus berhati-hati dalam cara kita memperlakukan hal tentang kedatangan Tuhan kembali, karena jika kita secara keliru mengutuknya, kita mungkin menghujat Roh Kudus. Tuhan Yesus sejak lama berfirman: 'Semua jenis dan dosa hujat kepada manusia akan diampuni: tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni' (Matius 12:31). Sungguh mengerikan melakukan dosa ini! Sejak Tuhan Yang Mahakuasa menampakkan diri dan bekerja, banyak pemimpin dari berbagai denominasi secara membabi buta mengutuk pekerjaan-Nya pada akhir zaman. Bahkan ada yang memfitnah dan menghujat Tuhan Yang Mahakuasa. Banyak dari mereka yang sangat menentang telah dihukum. Jika kita tidak memperlakukan hal ini dengan hati-hati, kita bisa dengan mudah menghancurkan tempat tujuan kita sendiri." Saat itu, kupikir, "Aku memikirkan jemaat gerejaku dan melindungi mereka dari disesatkan. Bagaimana mungkin melakukan ini menyinggung Tuhan?" Namun, saat memikirkannya dengan lebih serius, aku sadar perkataannya ada benarnya juga. Aku tidak tahu banyak tentang Kilat dari Timur, tetapi aku langsung mengutuknya, aku telah mengkhotbahkan hal yang sama kepada para pastor dan biarawan. Jika aku secara keliru mengutuknya, seperti yang dia katakan, ini pasti akan menyinggung Tuhan. Akibatnya akan sangat mengerikan. Setelah terpikirkan hal ini, kukatakan kepada Xiang Guang, "Aku tak pernah memikirkan hal ini sebelumnya, tetapi kelak aku akan memperlakukan hal ini dengan hati-hati." Setelah itu, beberapa hal terjadi di gereja kami yang membuatku merenung. Suatu kali, aku bertemu uskup kami, dan dia berkata kepadaku dengan sedih, "Banyak pastor di keuskupan ini mencari-cari alasan untuk tidak menyerahkan persembahan, dan ada beberapa pastor yang melakukan perbuatan tidak bermoral dan tak mau bertobat. Seorang pastor berusia lanjut mengungkapkan kepadaku secara pribadi bahwa dia diam-diam menyalahgunakan persembahan yang diperuntukkan bagi seseorang untuk mendirikan pabrik ...." Saat mendengar perkataannya, kupikir, "Pastor sangat berdosa terhadap Tuhan jika dia melakukan perbuatan tak bermoral atau menyalahgunakan uang persembahan. Tuhan berfirman: 'Jika engkau tidak bertobat, engkau semua juga akan binasa' (Lukas 13:3). Jika semua pastor hidup dalam dosa dan tak pernah bertobat, bagaimana mereka akan masuk ke dalam kerajaan surga?" Dahulu, hanya sejumlah kecil pastor yang melakukan hal-hal seperti ini. Aku tak pernah membayangkan bahwa sekarang ini, ada begitu banyak pastor yang terperosok ke dalam kebejatan. Karena hal-hal ini, mau tak mau aku memikirkan ketandusan gereja yang digambarkan oleh Xiang Guang. Kupikir, "Dahulu, saat Roh Kudus bekerja di dalam gereja, Roh Kudus pasti mendisiplinkan kita ketika kita melakukan sesuatu yang salah. Namun, sekarang ini ada begitu banyak pastor yang berbuat dosa terhadap Tuhan—mengapa Roh Kudus tidak mendisiplinkan mereka? Mungkinkah Roh Kudus benar-benar tidak lagi bekerja di gereja kami?" Saat itu, aku tidak bisa memahami hal ini.

Tak lama kemudian, Xiang Guang dan Saudara Fang Yi datang menemuiku. Saat itu, aku masih sedikit menentang. Kupikir, "Kalian bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali dengan berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan baru. Adakah dasar alkitabiah untuk mendukung hal ini? Kurasa kalian tidak bisa membuktikannya! Kali ini, aku akan mengajukan beberapa pertanyaan terlebih dahulu. Jika kalian tak bisa menjawabnya, maka jangan bicara lagi." Jadi, aku bertanya, "Alkitab berkata pada akhir zaman, Tuhan akan datang kembali dalam wujud Roh yang turun di atas awan. Sedangkan kalian bersaksi Dia telah datang kembali dengan berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan baru. Apa dasar perkataan kalian?" Fang Yi menjawab dengan tenang, "Tuhan telah sejak lama merencanakan dan mengatur bahwa Dia akan menjadi daging dan datang kembali pada akhir zaman. Ada bukti mengenai hal ini dalam nubuat yang Tuhan Yesus sendiri ucapkan. Mari kita membaca beberapa ayat. Lukas 17:24-25 berkata: 'Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Namun, pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.' Dan kemudian, 'Karena itu hendaklah engkau juga bersedia: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga' (Matius 24:44), juga ayat, 'Tetapi sama seperti pada zaman Nuh, begitu juga saat kedatangan Anak Manusia' (Matius 24:37). Seperti yang kita lihat, semua ayat ini menyebutkan 'Anak Manusia'. Apa yang dimaksud 'Anak Manusia' di sini? Kita semua tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Manusia dan Tuhan yang berinkarnasi. Tidak ada keraguan tentang hal itu. Anak Manusia mengacu pada Roh Tuhan yang mengenakan daging untuk menjadi manusia biasa—itu artinya Tuhan yang berinkarnasi. Jadi, Tuhan Yesus menubuatkan 'kedatangan Anak Manusia' menunjukkan bahwa pada saat Dia datang kembali, Dia akan berinkarnasi. Selain itu, kitab suci juga mengatakan: 'Namun, pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.' Apa artinya ini? Artinya saat Tuhan Yesus datang kembali, orang-orang tidak akan tahu atau mengenali Dia, bahwa seluruh generasi akan mengutuk dan menolak Dia. Dapat dikatakan hanya dengan menjadi daging sebagai Anak Manusia, barulah Tuhan bisa sangat menderita dan ditolak oleh generasi ini. Jika Tuhan Yesus datang kembali dalam wujud Roh, berpenampilan orang Yahudi, megah dan menampakkan diri kepada semua orang dalam kemuliaan, siapa yang, setelah melihat Dia, tidak sujud dan menyembah-Nya? Lalu, bagaimana Dia akan menanggung penderitaan yang besar? Bagaimana Dia akan ditolak oleh generasi ini? Jadi, ketika Tuhan datang kembali, Dia akan berinkarnasi sebagai Anak Manusia. Ini tidak diragukan lagi."

Setelah mendengar persekutuan Fang Yi, aku sangat terkejut. Kupikir dalam hatiku, "Dia benar. Jika Tuhan Yesus datang kembali dalam wujud Roh, turun di atas awan dalam kemuliaan yang besar, orang pasti akan bertekuk lutut begitu mereka melihat Dia. Siapa yang berani menolak Dia? Bagaimana Dia bisa sangat menderita? Hanya tubuh jasmani yang bisa mengalami penderitaan. Bukankah ini membuktikan bahwa Tuhan akan datang dengan berinkarnasi? Persekutuan Fang Yi sepenuhnya masuk akal dan logis! Tak satu pun teolog atau tokoh rohani di dunia keagamaan yang mampu menjelaskan nubuat Tuhan Yesus ini. Mereka semua berkata ini adalah misteri Tuhan, yang tak mampu sepenuhnya dipahami manusia. Aku telah bertahun-tahun mempelajari Alkitab, tetapi tak pernah mampu memahami nubuat ini. Aku tidak tahu mengapa Tuhan akan sangat menderita, karena Dia akan datang dalam wujud roh. Aku tak pernah menyangka orang-orang Kilat dari Timur akan mampu menjelaskan misteri nubuat ini. Perkataan mereka cukup membuat kita terduduk dan memperhatikan! Mungkinkah Tuhan benar-benar datang kembali dengan berinkarnasi? Namun, ada banyak nubuat lain dalam Alkitab yang menyebutkan bahwa Tuhan akan turun di atas awan." Jadi kutanyakan pada saudara itu, "Banyak nubuat dalam Alkitab yang mengatakan bahwa ketika Tuhan datang kembali, Dia akan turun di atas awan. Sebagai contoh, Tuhan Yesus berfirman: 'Dan saat itulah akan tampak tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar' (Matius 24:30). Hal ini juga dinubuatkan dalam Kitab Wahyu: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua suku bangsa di muka bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Jika Dia benar-benar datang kembali dengan berinkarnasi, bagaimana nubuat ini digenapi?"

Fang Yi menyampaikan persekutuannya, "Tuhan Yesus memang bernubuat bahwa Dia akan turun di atas awan pada akhir zaman dan menghakimi semua bangsa dan suku bangsa secara terbuka. Nubuat ini pasti akan digenapi. Namun, Tuhan terlebih dahulu menjadi daging secara diam-diam; kemudian Dia akan menampakkan diri secara terbuka kepada semua orang, dengan mengendarai awan. Dengan kata lain, Tuhan akan datang kembali dalam dua cara. Pertama, Dia menjadi daging untuk mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan-Nya menghakimi dan menyucikan orang, dan membentuk sekelompok pemenang. Setelah itu, bencana besar akan mulai turun, dan pekerjaan Tuhan secara diam-diam akan berakhir. Setelah bencana, Tuhan akan menampakkan diri dalam kemuliaan kepada semua orang, dan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Jadi, mereka yang tak pernah bertobat tetapi bersikeras menentang dan mengutuk Tuhan selama masa pekerjaan inkarnasi-Nya secara diam-diam, akan kehilangan kesempatan mereka untuk diselamatkan sepenuhnya. Mereka akan jatuh ke dalam bencana, meratap, dan menggertakkan gigi. Ini menggenapi nubuat dalam Kitab Wahyu: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia. Jadilah demikian, Amin' (Wahyu 1:7)." Setelah mendengar persekutuan Fang Yi, hatiku tiba-tiba terasa terbuka dan aku mengerti. Ketika Tuhan datang kembali, Dia bukan saja akan turun secara terbuka di atas awan, Dia juga akan terlebih dahulu menjadi daging dan turun secara diam-diam. Dengan kedua cara itulah Tuhan akan menampakkan diri. Dahulu, aku hanya tahu salah satunya—tampaknya pemahamanku akan hal ini tidak lengkap. Setelah aku mengerti bahwa Kilat dari Timur telah menyingkapkan misteri nubuat dalam Alkitab dengan cara yang terdengar masuk akal dan logis, kupikir ini mungkin berasal dari Tuhan dan layak diselidiki. Setelah itu, sikapku sepenuhnya berubah, dan aku bersedia mendengarkan persekutuan mereka dan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa tanpa penentangan.

Setelah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa selama beberapa waktu, aku merasa yakin bahwa Tuhan pasti datang kembali dengan berinkarnasi, tetapi aku masih tidak tahu bagaimana bisa meyakini bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Kupikir gereja Katolik adalah Gereja Katolik adalah gereja yang benar, bahwa Gereja Katolik memiliki kebenaran penuh tentang penyelamatan Yesus. Kupikir jiwa kita hanya dapat diselamatkan dan masuk ke dalam kerajaan surga melalui agama Katolik. Bagaimana jika aku menerima Tuhan Yang Mahakuasa dan ternyata aku tersesat dalam keyakinanku? Bukankah itu berarti aku mengkhianati Tuhan? Lalu bagaimana aku akan dapat masuk ke dalam kerajaan surga? Aku masih merasa tidak tenang karena aku tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan ini. Pada waktu itu, aku mendengar bahwa Pastor Yuan Yongjin juga telah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Aku sangat ingin menemuinya karena dia juga menganut Katolik, dan ajaran serta pandangan kami sama. Aku ingin tahu bagaimana dia memahami masalah ini. Beberapa hari kemudian, kami bertemu dan kukatakan kepadanya semua kekhawatiranku.

Yuan Yongjin menyampaikan persekutuannya kepadaku, "Dahulu kekhawatiranku sama denganmu. Aku khawatir menerima Tuhan Yang Mahakuasa berarti mengkhianati Tuhan Yesus. Untuk menjawab masalah ini, hal utama yang perlu kita lakukan adalah mengetahui apakah Tuhan Yang Mahakuasa dan Tuhan Yesus adalah Roh yang sama dan apakah Mereka adalah Tuhan yang sama yang sedang bekerja. Pada Zaman Hukum Taurat, Yahweh-lah yang bekerja, dan pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus-lah yang bekerja. Meskipun nama Tuhan berubah dan pekerjaan yang Dia lakukan berbeda, dapatkah kau mengatakan bahwa Tuhan Yesus dan Yahweh bukanlah satu Tuhan? Dapatkah kau mengatakan bahwa percaya kepada Tuhan Yesus berarti mengkhianati Yahweh? Tentu saja tidak. Jadi, orang tidak dapat menentukan apakah Mereka Tuhan yang sama berdasarkan nama Mereka. Yang terpenting lihatlah apakah Tuhan Yang Mahakuasa mampu mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia. Selama Tuhan Yang Mahakuasa mampu mengungkapkan kebenaran dan suara Tuhan, serta melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia, maka Dia adalah Tuhan itu sendiri, dan Dia, Yahweh, dan Tuhan Yesus adalah Tuhan yang sama. Kita semua tahu bahwa pada Zaman Hukum Taurat, Yahweh memberikan hukum Taurat dan perintah untuk membimbing kehidupan manusia, agar mereka tahu apa itu dosa, bagaimana mempersembahkan korban untuk menebus dosa, dan bagaimana menyembah Tuhan. Pada akhir Zaman Hukum Taurat, orang-orang makin banyak berbuat dosa, dan tidak ada korban persembahan yang cukup untuk menebus semua dosa mereka. Semua orang terancam dihukum dan mati oleh karena hukum Taurat, jadi Yahweh bernubuat melalui nabi: 'Sesungguhnya seorang perawan akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Imanuel' (Matius 1:23), 'Sebab seorang ANAK TELAH LAHIR bagi kita, dan seorang Putra telah dianugerahkan kepada kita, dan pemerintahan ada di atas bahu-Nya' (Yesaya 9:6). Firman ini memberi tahu orang Israel bahwa Mesias akan datang, dan bahwa Dia akan menjadi korban penghapus dosa yang menebus manusia. Seperti yang dijanjikan, Tuhan kemudian menjadi daging dalam diri Tuhan Yesus dan melakukan pekerjaan menebus manusia, yang dibangun di atas dasar pekerjaan hukum Taurat. Tuhan Yesus mengungkapkan banyak kebenaran, mengaruniakan kepada manusia jalan pertobatan, dan kemudian disalibkan bagi manusia sebagai korban penghapus dosa yang kekal, dan dengan demikian menyelesaikan pekerjaan menebus semua manusia. Setelah itu, asalkan orang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka, dan bertobat kepada-Nya, Tuhan akan mengampuni dosa mereka dan mereka tidak akan mati karena melanggar hukum Taurat. Orang pun memenuhi syarat untuk berdoa di hadapan Tuhan dan memperoleh kasih karunia dan damai-Nya. Jadi, pekerjaan Tuhan Yesus sepenuhnya menggenapi nubuat dalam Perjanjian Lama. Pekerjaan itu membebaskan manusia dari belenggu hukum Taurat, mengakhiri Zaman Hukum Taurat, dan membawa manusia ke Zaman Kasih Karunia. Itu cukup untuk membuktikan bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat, dan Mesias yang telah datang. Tuhan Yesus dan Yahweh adalah satu Roh, sebagaimana yang Tuhan Yesus katakan: 'Bahwa Aku di dalam Bapa, dan Bapa di dalam Aku' (Yohanes 14:11), 'Bapa dan Aku adalah satu' (Yohanes 10:30). Setelah Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan penebusan, orang-orang yang percaya kepada Tuhan diampuni dosa-dosanya, tetapi masalah natur berdosa manusia belum diselesaikan. Orang masih bisa sering berbuat dosa dan menentang Tuhan, dan mereka tidak sepenuhnya bebas dari belenggu dosa. Sebagai contoh: kita masih sering kali berbohong dan menipu demi keuntungan pribadi. Kita masih bisa iri, membenci orang lain, dan memperebutkan kekuasaan serta kepentingan. Saat kita mengalami penyakit atau bencana, kita masih menyalahkan Tuhan, bahkan akan menyangkal dan mengkhianati Dia. Tertulis dalam Alkitab: 'Siapa pun yang berbuat dosa, dia adalah hamba dosa. Hamba tidak selamanya tinggal di dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal di dalam rumah untuk selamanya' (Yohanes 8:34-35), 'Jadilah engkau kudus; karena Aku kudus' (1 Petrus 1:16). Tuhan itu kudus, dan pada akhirnya yang Dia inginkan adalah orang-orang yang mampu tunduk sepenuhnya pada firman-Nya dan mencapai kekudusan. Namun, kita sekarang masih sering berbuat dosa, kotor, dan rusak. Kita belum terlepas dari belenggu dosa, dan kita tidak memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Jadi, Tuhan Yesus bernubuat berulang kali bahwa Dia akan datang kembali untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, bahwa Dia akan sepenuhnya menyelamatkan manusia dari dosa dan pengaruh Iblis, serta membawa kita masuk ke dalam kerajaan surga. Sebagaimana yang Dia nubuatkan: 'Masih banyak hal lain yang ingin Kukatakan kepadamu, tetapi engkau belum mampu menerima semuanya itu sekarang. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan mengajarkan kepadamu seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13), 'Dan jika ada orang yang mendengar firman-Ku tetapi tidak menaatinya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, tetapi untuk menyelamatkannya. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Kunyatakan, itulah yang akan menghakiminya pada akhir zaman' (Yohanes 12:47-48). Dan, dalam 1 Petrus 4:17, dikatakan: 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan.' Dan sesuai yang Dia janjikan, Tuhan Yesus telah datang kembali dengan berinkarnasi pada akhir zaman dalam diri Tuhan Yang Mahakuasa untuk mengungkapkan seluruh kebenaran yang diperlukan untuk menyucikan dan menyelamatkan manusia. Dengan membangunnya di atas landasan pekerjaan Tuhan Yesus, Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan, untuk menyelesaikan masalah natur berdosa manusia dan memimpin manusia ke dalam seluruh kebenaran, dan dengan demikian, sepenuhnya menggenapi nubuat Tuhan Yesus."

Lalu, Yuan Yongjin membacakanku satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Meskipun Yesus datang di antara manusia dan melakukan banyak pekerjaan, Dia hanya menyelesaikan pekerjaan penebusan seluruh umat manusia dan melayani sebagai korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga menuntut Tuhan untuk melakukan pekerjaan yang bahkan lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan datang kembali menjadi daging untuk memimpin manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan mendapatkan berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan kebenaran, jalan, dan hidup" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Pengantar"). Yuan Yongjin menyampaikan persekutuannya, "Pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan dan membebaskan manusia dari dosa, tetapi itu hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan. Hanya pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa yang akan sepenuhnya menyelamatkan manusia. Kita hanya dapat diselamatkan dan menjadi layak untuk masuk ke dalam kerajaan surga jika kita menerima penghakiman dan hajaran Tuhan pada akhir zaman, jika kita ditahirkan dari kerusakan kita, jika kita membebaskan diri kita dari dosa, dan jika kita tidak lagi disesatkan dan dikendalikan oleh Iblis. Ini artinya pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman melanjutkan pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, dan pekerjaan inilah yang akan mengakhiri zaman itu. Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, dan Mereka adalah satu Roh dan satu Tuhan." Setelah mendengar persekutuan Yuan Yongjin bahwa ketiga tahap pekerjaan itu sesuai dengan Alkitab dan fakta, hatiku dicerahkan. Ternyata Tuhan Yesus telah datang kembali untuk melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, untuk menyelesaikan masalah natur berdosa kita, dan menyelamatkan kita dari belenggu dosa. Kita memang hidup dalam dosa sekarang ini, dan kita tidak berdaya untuk melepaskan diri kita darinya. Kita berbuat dosa, lalu mengaku dosa, dan setelah mengakuinya, kita kembali berbuat dosa. Kita selalu terjebak dalam siklus tanpa akhir ini. Bahkan para pastor pun tidak mampu melepaskan diri dari belenggu dosa, apalagi orang percaya biasa. Semua ini adalah fakta yang tak terbantahkan. Dahulu, aku tak pernah bisa mengerti alasan hal ini, tetapi sekarang aku mengerti. Kita masih sangat membutuhkan Tuhan untuk datang kembali dan melakukan pekerjaan-Nya menyucikan dan mengubah manusia sepenuhnya. Tampaknya sangat masuk akal bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman berasal dari Tuhan.

Setelah ini, Yuan Yongjin membacakanku bagian lain firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Pekerjaan pada zaman sekarang telah mendorong maju pekerjaan Zaman Kasih Karunia; artinya, pekerjaan di bawah seluruh rencana pengelolaan enam ribu tahun telah bergerak maju. Meskipun Zaman Kasih Karunia telah berakhir, telah ada kemajuan dalam pekerjaan Tuhan. Mengapa Kukatakan berulang kali bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas Zaman Kasih Karunia dan Zaman Hukum Taurat? Karena pekerjaan pada zaman sekarang merupakan kelanjutan dari pekerjaan yang dilakukan pada Zaman Kasih Karunia, dan merupakan kelanjutan atas apa yang telah dilakukan pada Zaman Hukum Taurat. Ketiga tahap itu saling terkait erat, dengan setiap mata rantai terpaut erat dengan yang berikutnya. Mengapa Aku juga mengatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas pekerjaan yang telah Yesus lakukan? Seandainya tahap ini tidak dibangun di atas pekerjaan yang Yesus lakukan, penyaliban lain akan harus dilakukan di tahap ini, dan pekerjaan penebusan dari tahap sebelumnya harus dilakukan kembali. Semua ini akan menjadi tidak berarti. Jadi, ini bukan berarti bahwa pekerjaan itu sudah sepenuhnya selesai, tetapi zaman telah bergerak maju dan tingkat pekerjaan telah dinaikkan lebih tinggi dari sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas dasar Zaman Hukum Taurat dan di atas batu karang pekerjaan Yesus. Pekerjaan Tuhan dibangun tahap demi tahap, dan tahap ini bukanlah sebuah awal yang baru. Hanya gabungan dari ketiga tahap pekerjaan yang dapat dianggap sebagai rencana pengelolaan enam ribu tahun. Pekerjaan pada tahap ini dilakukan di atas dasar pekerjaan Zaman Kasih Karunia. Jika kedua tahap pekerjaan ini tidak terkait, lalu mengapa penyaliban tidak diulangi dalam tahap ini? Mengapa Aku tidak menanggung dosa manusia, melainkan datang untuk menghakimi dan menghajar manusia secara langsung? Jika pekerjaan-Ku untuk menghakimi dan menghajar manusia tidak mengikuti penyaliban, dengan kedatangan-Ku sekarang yang bukan dikandung dari Roh Kudus, maka Aku tidak memenuhi syarat untuk menghakimi dan menghajar manusia. Justru karena Aku dan Yesus adalah satu, maka Aku datang untuk secara langsung menghajar dan menghakimi manusia. Pekerjaan pada tahap ini dibangun sepenuhnya di atas pekerjaan tahap sebelumnya. Itulah sebabnya hanya pekerjaan semacam ini yang dapat membawa manusia, selangkah demi selangkah, ke dalam keselamatan. Yesus dan Aku berasal dari satu Roh. Walaupun Kami tidak terkait di dalam daging Kami, Roh Kami adalah satu; meskipun muatan dari apa yang Kami lakukan dan pekerjaan yang Kami lakukan tidak sama, Kami sama dalam esensi; daging Kami mengambil wujud yang berbeda, tetapi ini dikarenakan perubahan pada zaman dan kebutuhan yang berbeda dari pekerjaan Kami; pelayanan Kami tidak sama, jadi pekerjaan yang Kami hasilkan dan watak yang Kami ungkapkan kepada manusia pun berbeda. Itulah sebabnya apa yang manusia lihat dan pahami saat ini berbeda dengan apa yang mereka lihat dan pahami di masa lalu, yaitu karena perubahan pada zaman. Karena semua itu, Mereka berbeda dalam gender dan wujud daging Mereka, dan Mereka tidak terlahir di keluarga yang sama, apalagi pada periode waktu yang sama, Roh Mereka bagaimanapun juga adalah satu. ... Roh Yahweh bukanlah bapa dari Roh Yesus, dan Roh Yesus bukanlah anak dari Roh Yahweh: Mereka adalah satu dan Roh yang sama. Demikian pula, Tuhan yang berinkarnasi pada zaman sekarang dan Yesus tidak memiliki hubungan darah, tetapi Mereka adalah satu, ini karena Roh Mereka adalah satu. Tuhan dapat melakukan pekerjaan belas kasihan dan kasih setia, juga pekerjaan penghakiman yang adil dan hajaran terhadap manusia, serta pekerjaan mendatangkan kutuk atas manusia; dan pada akhirnya, Dia dapat melakukan pekerjaan memusnahkan dunia dan menghukum orang yang jahat. Bukankah Dia sendiri yang melakukan semuanya ini? Bukankah ini adalah kemahakuasaan Tuhan?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kedua Inkarnasi Melengkapi Signifikansi Inkarnasi"). Yuan Yongjin menyampaikan persekutuannya, "Walaupun isi ketiga tahap pekerjaan Tuhan berbeda dan nama Tuhan tidak sama di setiap zaman, semua pekerjaan ini dilakukan oleh satu Roh dan satu Tuhan. Ketiga tahap pekerjaan itu saling terkait erat, dan setiap tahap dibangun di atas pekerjaan tahap sebelumnya, setiap tahap lebih tinggi dan lebih dalam daripada tahap sebelumnya, dan pada akhirnya, pekerjaan ini akan menyelamatkan manusia dari kekuasaan Iblis dan membawa mereka ke dalam kerajaan Tuhan. Karena itu, kita tidak mengkhianati Tuhan dengan menerima pekerjaan baru-Nya, kita justru sedang mengikuti pekerjaan-Nya." Hatiku terasa makin dicerahkan pada saat itu. Sekarang aku mengerti bahwa ketiga tahap pekerjaan itu terkait erat, setiap tahap lebih tinggi dan lebih dalam daripada tahap sebelumnya, dan tidak ada tahap pekerjaan yang berdiri sendiri. Ketiganya adalah tiga tahap pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan. Yahweh, Tuhan Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu Tuhan. Selama ini aku selalu menganggap Gereja Katolik adalah gereja yang benar, bahwa hanya agama Katolik yang bisa menyelamatkan jiwa-jiwa dan membawa mereka ke dalam kerajaan surga, bahwa meninggalkan agama Katolik berarti mengkhianati Tuhan dan kehilangan kesempatan kita untuk diselamatkan. Kini aku mengerti bahwa aku hanya berpegang teguh pada pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Jika aku menerima pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa, itu berarti aku mengikuti jejak langkah Anak Domba, dan bukan berarti aku mengkhianati Tuhan. Namun, jika aku tetap menganut Katolik dan berpegang teguh pada penyelamatan Tuhan Yesus, aku tidak akan menerima penyelamatan Tuhan pada akhir zaman, dan aku tak akan dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Setelah memikirkan hal ini, aku sangat yakin bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa adalah pekerjaan baru Tuhan pada akhir zaman. Setelah itu, Yuan Yongjin mempersekutukan kebenaran tentang makna penting nama-nama Tuhan, fakta sesungguhnya mengenai Alkitab, dan bagaimana Tuhan menentukan kesudahan dan tempat tujuan manusia. Setelah mendengarkan persekutuan Yuan Yongjin, aku dipenuhi emosi. Aku telah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, tetapi belum pernah mendengar khotbah sebagus itu sebelumnya. Aku benar-benar mendapatkan banyak hal hari itu—aku mengerti lebih banyak daripada yang kumengerti selama bertahun-tahun percaya kepada Tuhan!

Yuan Yongjin membacakanku banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku sadar bahwa Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan banyak kebenaran dan misteri, dan aku merasa sangat yakin bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah suara Tuhan. Setibanya di rumah hari itu, aku membaca satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Menyelidiki hal semacam ini tidaklah sulit, tetapi itu menuntut setiap kita untuk mengetahui satu kebenaran ini: Dia yang adalah Tuhan yang berinkarnasi akan memiliki esensi Tuhan, dan Dia yang adalah Tuhan yang berinkarnasi akan memiliki pengungkapan Tuhan. Karena Tuhan menjadi daging, Dia akan melaksanakan pekerjaan yang ingin Dia lakukan, dan karena Tuhan menjadi daging, Dia akan mengungkapkan siapa Dia, dan akan dapat membawa kebenaran kepada manusia, menganugerahkan hidup kepadanya, dan menunjukkan jalan kepadanya. Daging yang tidak memiliki esensi Tuhan pasti bukan Tuhan yang berinkarnasi; ini tidak diragukan lagi. Jika manusia berniat untuk menyelidiki apakah daging itu adalah daging inkarnasi Tuhan, manusia harus menegaskannya dari watak yang Dia ungkapkan dan perkataan yang Dia ucapkan. Dengan kata lain, untuk menegaskan apakah itu adalah daging inkarnasi Tuhan atau bukan, dan apakah itu jalan yang benar atau bukan, orang harus membedakan berdasarkan esensi-Nya. Jadi, untuk menentukan apakah itu daging Tuhan yang berinkarnasi atau bukan, kuncinya terletak pada esensi-Nya (pekerjaan-Nya, perkataan-Nya, watak-Nya, dan banyak aspek lainnya), bukan pada penampilan lahiriah-Nya. Jika manusia hanya memeriksa penampilan lahiriah-Nya, dan sebagai akibatnya mengabaikan esensi-Nya, ini menunjukkan bahwa manusia itu bodoh dan tidak tahu apa-apa" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Pengantar"). Dari bagian firman ini, aku mengerti bahwa untuk meyakini apakah Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang menampakkan diri dan bekerja, aku terutama harus melihat firman yang Dia ungkapkan dan pekerjaan yang Dia lakukan. Jika Dia mampu mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan menyelamatkan dan menyucikan manusia, maka Dia pasti adalah Tuhan yang menampakkan diri dan bekerja. Tuhan Yesus pernah berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kecuali melalui Aku" (Yohanes 14:6). Jadi, selain saat Tuhan itu sendiri menampakkan diri untuk berfirman dan bekerja, tak seorang pun mampu mengungkapkan kebenaran. Setelah itu, aku meluangkan waktu setiap hari untuk membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Dua bulan kemudian, aku telah mengerti jauh lebih banyak, seperti misteri inkarnasi dan nama-nama Tuhan, perbedaan antara pekerjaan Tuhan dan pekerjaan manusia, cara membedakan Kristus sejati dari yang kristus palsu, dan lain sebagainya. Aku sadar bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa begitu kaya dan luas, dan semua itu benar-benar membuka mataku. Kupikir dalam hatiku, siapa yang mampu mengungkapkan begitu banyak kebenaran dan menyingkapkan begitu banyak misteri selain Tuhan yang datang kembali? Tuhan benar-benar telah datang kembali, dan sedang melakukan pekerjaan baru menghakimi dan menyucikan manusia. Aku sepenuhnya yakin bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa adalah pekerjaan baru Tuhan, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali! Saat itu, aku sangat bersukacita. Tuhan Yesus, yang telah kunantikan selama bertahun-tahun, sudah benar-benar datang kembali. Aku merasa sangat beruntung bisa menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Aku teringat saudara-saudari yang telah hampir setahun ini memberitakan Injil kepadaku dan bagaimana aku, selama masa itu, selalu menentang dan menolaknya. Jika bukan karena belas kasihan dan penyelamatan Tuhan, dan para saudara yang berulang kali memberitakan Injil kepadaku, aku pasti tak akan mampu datang ke hadapan Tuhan. Untuk ini, aku sangat bersyukur kepada Tuhan. Namun kemudian, aku teringat betapa aku tak mau mencari ataupun menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, bagaimana aku secara membabi buta menghakimi dan mengutuknya, bahkan menutup gereja dan menghalangi jemaat gereja agar mereka tidak mencari atau menyelidikinya. Saat teringat hal ini, aku merasa sangat bersalah dan membenci diriku sendiri karena terlalu buta untuk mengenal Tuhan, karena tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan, dan karena menentang Dia. Bukankah aku sama dengan orang Farisi yang menentang Tuhan Yesus? Kupikir karena aku telah bertahun-tahun belajar teologi dan selalu melayani Tuhan, aku pasti memiliki pengetahuan tentang Dia. Aku tak pernah mengira akan "berjumpa" dengan Tuhan dengan cara seperti ini. Saat itu, aku merasa sangat gelisah, berpikir betapa aku telah melakukan dosa sebesar itu dengan menentang Tuhan, dan bertanya-tanya bagaimana Dia akan memperlakukanku. Aku berlutut di hadapan Tuhan dan berdoa untuk mengakui dosa-dosaku, "Tuhan Yang Mahakuasa, selama ini aku begitu congkak. Aku tidak mengenal-Mu, aku menentang dan menghakimi pekerjaan-Mu, dan aku menutup gereja serta melarang jemaat gereja untuk mencari dan menyelidiki pekerjaan-Mu. Perbuatanku sama seperti yang orang Farisi lakukan, dan aku pantas menerima hukuman-Mu. Aku sungguh tak layak menerima keselamatan-Mu!" Selama berhari-hari itu, aku hidup dalam keadaan menyesal dan cemas. Setiap kali membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa yang menyingkapkan orang-orang yang menentang dan mengutuk Dia, rasanya seolah-olah Tuhan sedang berbicara tentang diriku. Aku merasa telah dikutuk dan Tuhan pasti tidak akan menyelamatkanku.

Beberapa waktu kemudian, aku membuka diri kepada saudara-saudariku tentang keadaanku, dan mereka membacakanku satu bagian firman Tuhan yang sangat menghiburku. Tuhan berfirman: "Setiap orang yang telah menerima penaklukan firman Tuhan akan memiliki beberapa kesempatan untuk menerima keselamatan; dalam keselamatan Tuhan atas setiap orang ini, Dia akan memberikan kemurahan kepada mereka semaksimal mungkin. Dengan kata lain, mereka akan diberi kemurahan yang terbesar. Selama manusia berpaling dari jalan yang salah, selama mereka mau bertobat, maka Tuhan akan memberi mereka kesempatan untuk memperoleh keselamatan-Nya. Ketika manusia pertama kali memberontak melawan Tuhan, Dia tidak memiliki keinginan untuk membunuh mereka, tetapi sebaliknya melakukan segala yang Dia sanggup lakukan untuk menyelamatkan mereka. Jika seseorang memang tidak bisa menerima keselamatan, Tuhan akan menyingkirkannya. Alasan mengapa Tuhan lambat untuk menghukum orang-orang tertentu adalah karena Dia ingin menyelamatkan semua orang yang dapat diselamatkan. Dia menghakimi, mencerahkan, dan membimbing manusia hanya dengan firman, dan tanpa menggunakan tongkat untuk membinasakan mereka. Menggunakan firman untuk menyelamatkan manusia adalah tujuan dan makna penting dari tahap akhir pekerjaan ini" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Mengesampingkan Berkat Status dan Memahami Maksud Tuhan untuk Memberikan Keselamatan kepada Manusia"). Setelah mereka membacakan firman Tuhan, seorang saudara berkata, "Kita telah dirusak oleh Iblis, kita semua memiliki watak yang rusak, dan kita tidak takut akan Tuhan di dalam hati kita. Saat kita menyadari bahwa firman dan pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan gagasan kita, kita memberontak terhadap Tuhan dan menentang Dia, dan kemungkinan besar kita akan menyangkal dan mengutuk Dia. Namun, setelah kita memahami kebenaran, jika kita berbalik ke jalan yang benar, dan sungguh-sungguh bertobat kepada Tuhan, Dia akan memberi kita kesempatan untuk diselamatkan. Sedangkan mereka yang keras kepala, tidak mau bertobat, dan dengan gigih menentang Tuhan, mereka akan dikutuk oleh-Nya, dan pada akhirnya, mereka semua akan dihukum." Saat itu, aku merasa sangat terharu. Kupikir, "Aku telah menentang Tuhan dan melakukan kejahatan sebesar itu, tetapi Tuhan masih mau mengasihani dan menyelamatkan aku. Kasih Tuhan sungguh luar biasa! Di masa depan, aku harus memberitakan Injil kepada banyak orang dan membalas kasih Tuhan. Aku harus memberi tahu jemaat gereja kabar baik tentang kedatangan Tuhan kembali, agar mereka juga dapat mendengar suara-Nya dan menyambut Dia." Jadi, setelah itu, aku mulai mengabarkan Injil kepada jemaat gereja.

Suatu kali, aku bersaksi kepada seorang jemaat gereja tentang pekerjaan baru Tuhan Yang Mahakuasa dan uskup mengetahuinya, jadi dia meneleponku dan memintaku menemuinya. Saat tiba di gereja, aku bertemu terlebih dahulu dengan kepala biara, yang berusia 80-an. Dia diam-diam memberitahuku bahwa uskup sangat menentang kepercayaanku kepada Kilat dari Timur. Kepala biara berusaha membujukku untuk mengakui kesalahanku kepada uskup, bertobat, dan memohon agar dia bersikap lunak kepadaku. Mendengar perkataannya membuatku sangat marah, jadi, aku berdoa kepada Tuhan, "Tuhan Yang Mahakuasa, aku tidak tahu bagaimana menghadapi hal ini. Lindungilah aku dan berilah aku keyakinan dan tekad. Apa pun yang terjadi selanjutnya, kumohon Engkau menuntunku agar aku mampu tetap teguh di jalan yang benar." Setelah berdoa, aku merasa sedikit lebih tenang. Saat bertemu uskup, dia bertanya apakah aku percaya kepada Kilat dari Timur, dan kujawab ya. Dia menjadi sangat marah dan berkata, "Kudengar kau telah lama berhubungan dengan orang-orang Kilat dari Timur, tetapi aku tidak menganggapnya serius. Kupikir karena kau seorang pastor dan telah menerima pendidikan teologi khusus, kau pasti tidak akan pernah menerima Kilat dari Timur. Sulit dipercaya kau benar-benar menerimanya!" Kukatakan kepadanya, "Aku tidak menerima Kilat dari Timur dalam ketidakmengertian. Aku telah menyelidikinya lebih dari setengah tahun dan banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Firman ini adalah kebenaran, hal-hal yang tidak bisa diucapkan manusia, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali ...." Uskup tidak menungguku selesai bicara, dan dengan tidak sabar berkata, "Pauslah yang memutuskan apakah Kilat dari Timur adalah Tuhan yang datang kembali. Paus tidak pernah salah dalam hal iman. Jika Paus mengakuinya, kita juga akan mengakuinya. Jika dia tidak mengakuinya, dan mengatakan Kilat dari Timur sesat, maka kita tidak boleh memercayainya!" Setelah mendengar perkataannya, kupikir, "Paus juga manusia yang rusak. Jika dia tidak mencari, dia tak mungkin menerima pencerahan dan penerangan Roh Kudus, ataupun mengenali pekerjaan baru Tuhan. Kau percaya kepada Tuhan, tapi bukannya mendengarkan firman-Nya, kau malah secara membabi buta mengikuti perkataan Paus—seorang manusia. Bagaimana ini bisa disebut percaya kepada Tuhan? Bukankah itu hanya berarti percaya kepada manusia?" Aku terus bersaksi tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman kepada uskup itu, tetapi dia sama sekali tak mau mendengarnya. Dia berkata, "Jika Paus tidak berkata bahwa Kilat dari Timur adalah pekerjaan Tuhan yang datang kembali, kita tak boleh memercayainya. Apakah itu jalan yang benar atau bukan, itu tergantung pada keputusan Paus!"

Dahulu, aku juga selalu memuja Paus dan menganggap dirinya perwakilan Tuhan, dan bahwa kita harus mendengarkan dia dalam segala hal. Namun kemudian, aku membaca beberapa firman Tuhan Yang Mahakuasa yang mengubah pandanganku tentang hal ini. Aku ingat satu bagian firman yang berkata: "Ada beberapa agama besar di dunia, dan masing-masing memiliki pemuka, atau pemimpinnya sendiri, dan para pengikutnya tersebar di berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia; hampir setiap negara, baik besar maupun kecil, memiliki berbagai agama di dalamnya. Namun, sebanyak apa pun agama di dunia, semua orang di alam semesta pada akhirnya akan berada di bawah tuntunan satu Tuhan, dan keberadaan mereka tidak dituntun oleh pemuka atau pemimpin agama. Ini berarti, umat manusia tidak dituntun oleh pemuka atau pemimpin agama tertentu; sebaliknya, seluruh umat manusia dipimpin oleh Sang Pencipta, yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, dan juga yang menciptakan umat manusia—ini adalah fakta. Meskipun dunia memiliki beberapa agama besar, sebesar apa pun agama itu, semuanya berada di bawah kekuasaan Sang Pencipta, dan tidak satu pun dapat melampaui cakupan kekuasaan ini. Perkembangan manusia, perubahan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan alam—masing-masing tak terpisahkan dari pengaturan Sang Pencipta, dan pekerjaan ini bukan sesuatu yang dapat dilakukan oleh pemimpin agama tertentu. Seorang pemimpin agama hanyalah pemimpin agama tertentu, dan tidak dapat merepresentasikan Tuhan, mereka juga tidak dapat merepresentasikan Dia yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. Seorang pemimpin agama dapat memimpin semua orang yang berada dalam agama itu, tetapi tidak dapat memerintah semua makhluk ciptaan di kolong langit—ini adalah fakta yang diakui secara universal. Seorang pemimpin agama hanyalah sekadar seorang pemimpin dan tidak dapat disetarakan dengan Tuhan (Sang Pencipta). Segala sesuatu berada di tangan Sang Pencipta, dan pada akhirnya segalanya akan kembali ke tangan Sang Pencipta. Manusia diciptakan oleh Tuhan, dan apa pun agamanya, semua orang akan kembali di bawah kekuasaan Tuhan—ini tak terelakkan. Hanya Tuhan-lah yang Mahatinggi di antara segala sesuatu, dan para penguasa tertinggi di antara semua makhluk ciptaan pun harus kembali di bawah kekuasaan-Nya. Setinggi apa pun status seorang manusia, manusia tersebut tidak dapat membawa umat manusia ke tempat tujuan yang sesuai, dan tak seorang pun mampu mengelompokkan segala sesuatu menurut jenisnya" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"). Aku mengerti dari firman Tuhan Yang Mahakuasa bahwa Paus hanyalah pemimpin, makhluk ciptaan, dan dia tidak dapat merepresentasikan Tuhan. Tuhan adalah Sang Pencipta. Dia menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, serta manusia, dan memimpin umat manusia hingga hari ini. Tuhan-lah yang mengendalikan nasib manusia, hanya Tuhan yang bisa mengungkapkan kebenaran untuk menyelamatkan manusia, dan menuntun manusia ke tempat tujuan yang indah. Pekerjaan ini tak dapat dilakukan oleh makhluk ciptaan mana pun, tidak oleh Paus atau pemimpin keagamaan mana pun. Meskipun Paus memiliki status yang tinggi, mereka juga manusia yang rusak. Mereka tak mampu mengungkapkan kebenaran, apalagi melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia, jadi setinggi apa pun status mereka, mereka tak dapat merepresentasikan Tuhan. Jika mereka tidak mencari saat Tuhan melakukan pekerjaan baru-Nya, mereka tidak akan dicerahkan atau diterangi Roh Kudus, dan pada akhirnya, mereka akan ditinggalkan dan disingkirkan oleh Tuhan. Mereka sama seperti para imam kepala dan orang Farisi pada zaman dahulu—mereka memiliki status yang tinggi, tetapi saat Tuhan Yesus datang untuk bekerja, mereka sama sekali tidak mencari. Mereka menentang dan mengutuk Tuhan Yesus, dan mereka pun dikutuk dan dihukum oleh Tuhan.

Setelah itu, uskup menyuruhku tidak berhubungan lagi dengan orang-orang Kilat dari Timur. Aku tidak setuju, jadi dia menjadi sangat marah dan berkata, "Kalau begitu tugasmu sebagai kepala biara ditangguhkan. Serahkan buku kas besar biara, lalu pergilah ke rubanah dan renungkan perbuatanmu." Aku sedikit terkejut saat itu, tidak menyangka mereka akan memecatku begitu cepat. Aku merasa sedikit kehilangan. Aku teringat bagaimana selama bertahun-tahun menjadi kepala biara, di mana pun aku berada, para pastor dan biarawan selalu mengelilingiku, mendengarkan perkataanku dan melakukan apa pun yang kukatakan. Kini, setelah uskup memecatku dari kedudukanku, aku tahu para pastor dan biarawan tidak akan lagi menghormatiku dengan cara seperti itu. Aku juga teringat betapa banyak pekerjaan yang telah kulakukan untuk menjadi pastor dan kepala biara. Begitu kuputuskan untuk mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa, aku tak mungkin terus menjadi kepala biara dan pastor. Meskipun aku sudah yakin tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, aku masih belum berani untuk sepenuhnya memutuskan diri dari agama Katolik. Kupikir, "Pilihan ini bukan masalah sepele. Aku harus berpikir matang-matang sebelum memutuskan." Aku pergi ke rubanah dan bertemu Pastor Zhao, yang telah dikirim ke sana untuk merenungkan percabulannya. Kuberi tahu dia bahwa aku dikirim ke sana karena aku telah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Dia sangat terkejut dan berkata dia hanya melakukan dosa percabulan di saat dirinya lemah, jadi jika dia mengakui dosanya kepada Tuhan, dia masih bisa diselamatkan. Dia berkata bahwa masalahku lebih serius, bahwa itu adalah masalah iman, dan begitu kita keliru dalam hal iman, kita tak akan bisa lagi diselamatkan dan masuk ke dalam kerajaan surga. Saat itu, aku tidak terpengaruh oleh perkataannya.

Setelah dua atau tiga hari, Pastor Wang dan akuntan datang ke rubanah untuk memverifikasi buku kas besar denganku. Pastor Wang memandangku dengan sikap menghina, dan saat dia menanyakan tentang buku kas besar itu, dia seperti menginterogasi tahanan. Semuanya terasa sangat menjengkelkan. Setelah mereka pergi, aku terbaring lemah di tempat tidur, merasa sengsara dan diperlakukan tidak adil. Aku teringat bagaimana ketika aku menjalankan biara. Di kediaman tuan rumah mana pun, para pastor dan biarawan selalu dengan gembira menyambutku, dan tuan rumah selalu menyiapkan buah dan menunjukkan kehangatan ketika menerimaku di rumah mereka. Para pastor dan biarawan selalu menantikan khotbah-khotbahku, dan mereka biasanya menungguku mengambil keputusan saat mendiskusikan apa pun. Aku juga sering mengatur pekerjaan para pastor dan biarawan, dan mereka semua mendengarkan dan menaatiku. Namun, sekarang, setelah aku turun dari jabatanku, mereka semua memandang rendah diriku. Para pastor tidak lagi menghormatiku, dan semua orang mengabaikanku ketika aku berada di rubanah. Rasanya sangat kontras dibandingkan perlakuan mereka terhadapku ketika aku menjadi kepala biara! Tidak memiliki status benar-benar mengubah banyak hal. Jadi kupikir jika kelak aku memilih untuk mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa, aku tak akan pernah lagi bisa menikmati kehidupan sebagai kepala biara, dan status serta perlakuan yang kuterima akan lenyap. Itu membuatku kecewa. Namun kemudian, aku teringat, "Tuhan Yang Mahakuasa adalah memang Tuhan Yesus yang datang kembali. Jika aku tidak mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa hanya demi status dan kesenanganku, apakah aku benar-benar orang yang percaya kepada Tuhan? Apakah aku masih dapat diselamatkan oleh Tuhan?" Aku tidak tahu jalan mana yang harus kupilih. Aku merasa sangat tersiksa, dan dengan berlutut aku berdoa kepada Tuhan, memohon agar Dia mencerahkanku dan membimbingku agar tidak lagi dikekang oleh ikatan status dan reputasi, serta mampu mengikuti jejak langkah Tuhan. Setelah berdoa, aku teringat satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa yang pernah dibacakan saudara-saudariku: "Tuhan telah merendahkan diri-Nya sedemikian rendahnya sampai-sampai Dia melakukan pekerjaan-Nya dalam diri orang-orang yang kotor dan rusak ini, dan menyempurnakan sekelompok orang ini. Tuhan tidak hanya menjadi manusia untuk hidup dan makan di tengah-tengah manusia, untuk menggembalakan manusia, dan untuk menyediakan kebutuhan manusia. Yang lebih penting adalah Dia melakukan pekerjaan besar-Nya untuk menyelamatkan dan menaklukkan orang-orang yang rusaknya tak tertahankan ini. Dia datang ke jantung si naga merah yang sangat besar untuk menyelamatkan orang-orang yang paling rusak ini, sehingga semua orang dapat diubahkan dan dijadikan baru. Penderitaan dahsyat yang Tuhan tanggung bukan hanya penderitaan yang ditanggung oleh Tuhan yang berinkarnasi, tetapi yang terberat dari semua itu adalah karena Roh Tuhan menderita penghinaan yang ekstrem—Dia merendahkan diri-Nya dan menyembunyikan diri-Nya sampai sedemikian rupa hingga Dia menjadi seorang manusia biasa. Tuhan berinkarnasi dan mengambil rupa daging, sehingga orang-orang melihat bahwa Dia memiliki kehidupan manusia biasa dan kebutuhan manusia biasa. Ini cukup untuk membuktikan bahwa Tuhan telah merendahkan diri-Nya sampai sedemikian rendahnya. Roh Tuhan mewujudkan diri-Nya dalam rupa daging. Roh-Nya sangat agung dan besar, tetapi Dia mengambil rupa seorang manusia pada umumnya, manusia yang kecil, untuk melakukan pekerjaan Roh-Nya. Kualitas, wawasan, nalar, kemanusiaan, dan kehidupanmu masing-masing menunjukkan bahwa engkau semua benar-benar tidak layak untuk menerima pekerjaan Tuhan yang semacam ini. Engkau semua benar-benar tidak layak membuat Tuhan menanggung penderitaan seperti itu demi dirimu. Tuhan begitu agung, dan manusia begitu hina, tetapi Dia tetap bekerja dalam diri mereka. Dia bukan hanya berinkarnasi untuk menyediakan kebutuhan manusia, berbicara kepada manusia, tetapi Dia bahkan hidup bersama manusia. Tuhan begitu rendah hati, begitu penuh kasih" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Berfokus pada Penerapan yang Dapat Disempurnakan"). Benar. Tidak ada negara yang lebih menentang Tuhan dibandingkan Tiongkok. Tuhan datang berinkarnasi di negeri si naga merah yang sangat besar untuk berfirman dan bekerja, Dia telah menderita aniaya dan fitnah di tangan Partai Komunis, dan dikutuk serta ditolak oleh dunia keagamaan. Tuhan begitu agung, begitu mulia, tetapi Dia telah menanggung penghinaan besar untuk datang ke bumi, dan semua yang Tuhan lakukan adalah untuk menyelamatkan kita. Tuhan benar-benar rendah hati dan indah! Sedangkan yang kuinginkan hanyalah menikmati keuntungan dari statusku, dan aku senang disokong dan dihormati orang lain. Sekalipun aku sudah meyakini pekerjaan Tuhan, aku masih tak mau melepaskan statusku untuk mengikuti Dia. Bukankah aku dengan sengaja menolak, sekalipun aku tahu jalan yang benar? Bukankah aku benar-benar tak punya hati nurani? Saat menyadari ini, aku merasa bersalah dan malu, dan aku pun menyiapkan diri untuk melepaskan kedudukanku.

Beberapa hari kemudian, sepupuku datang ke rubanah, berusaha membujukku dan memintaku merenung. Dia berkata jika aku tidak melakukannya, uskup akan mengusirku dari gereja. Aku terkejut mendengar perkataannya. Aku belum pernah mendengar siapa pun diusir dari gereja kami. Jika aku diusir, semua jemaat gereja di sekitarku dan semua orang di seluruh keuskupan akan menolakku. Selama beberapa hari setelah sepupuku pergi, aku tidak bisa berhenti bergumul dalam hatiku. Sejak saat aku mulai percaya kepada Tuhan, tak pernah terlintas aku bisa diusir, dan aku tak menyangka uskup akan mengusirku karena percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Aku memikirkan semua ini dengan saksama selama hari-hari itu. Setiap kali membaca nubuat dalam Alkitab tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, aku teringat saudara-saudari yang telah bersaksi kepadaku tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa dan bagian firman Tuhan yang telah kubaca. Adegan-adegan ini terlintas di benakku seperti sebuah film. Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, dan aku tidak bisa menyerah untuk mengikuti-Nya. Namun saat berpikir harus meninggalkan Gereja Katolik atau diusir, aku tak mampu mengambil keputusan.

Beberapa waktu kemudian, uskup datang ke rubanah dan menanyakan perenunganku. Saat menyadari aku tetap percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dia sangat tidak senang, dan berkata, "Kepercayaanmu kepada Kilat dari Timur bukan masalah kecil. Kau harus benar-benar merenungkan dirimu. Jika kau bisa dengan tulus mengenal dirimu sendiri, bertobat, dan menolak Kilat dari Timur, kami bisa melupakan kesalahanmu, kau bisa mempertahankan kedudukanmu sebagai kepala biara." Setelah uskup pergi, Pastor Zhao berusaha lagi membujukku. Dia berkata, "Kau harus menulis kesimpulan dari perenunganmu. Jika kaulakukan, kau bisa terus menjadi kepala biara. Jika kau tidak melakukannya, uskup tak akan dengan mudahnya melepaskanmu!" Setelah mendengar perkataannya, kupikir, "Uskup telah memberiku ultimatum, jadi jika aku tidak menuliskan hasil perenunganku, aku akan kehilangan kedudukanku sebagai kepala biara, dan aku menghadapi pengusiran dari gereja." Aku merasa sedih saat memikirkannya. Meskipun aku tahu aku harus memilih mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa, aku masih sedikit berat melepaskan kedudukanku. Dalam penderitaanku, aku datang ke hadapan Tuhan dan dengan sepenuh hati berseru kepada-Nya, "Tuhan Yang Mahakuasa, aku harus membuat pilihan terakhirku sekarang. Kumohon, tolonglah dan bimbinglah aku agar aku membuat pilihan yang tepat." Setelah berdoa, aku teringat beberapa bagian firman Tuhan yang pernah dibacakan saudara-saudariku. Firman Tuhan katakan: "Tuhan pasti tidak akan pernah memulai lagi di tempat lain. Tuhan akan menggenapi kenyataan ini: Dia akan membuat semua orang di seluruh alam semesta datang ke hadapan-Nya, dan menyembah Tuhan di bumi, dan pekerjaan-Nya di tempat-tempat lain akan berhenti, dan orang akan dipaksa untuk mencari jalan yang benar. Itu akan menjadi seperti Yusuf: semua orang datang kepadanya untuk memperoleh makanan, dan sujud menyembahnya, karena ia memiliki banyak makanan. Demi menghindari bencana kelaparan, orang akan dipaksa mencari jalan yang benar. Seluruh komunitas keagamaan akan menderita bencana kelaparan yang hebat, dan hanya Tuhan zaman sekarang merupakan sumber air hidup, yang memiliki sumber mata air yang selalu mengalir, yang disediakan untuk manusia nikmati, dan orang akan datang dan mengandalkan diri-Nya" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kerajaan Seribu Tahun Telah Tiba"). Benar. Sekarang ini gereja di mana-mana berada dalam keadaan tandus, dan tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus. Tidak ada pencerahan dalam khotbah-khotbah para uskup dan pastor, mereka hanya mampu mengkhotbahkan beberapa teori teologi dan doktrin agamawi, dan dengan ketat menaati ritual keagamaan tertentu dan aturan yang diciptakan manusia. Namun, berpegang teguh pada semua ini sama sekali tidak membekali ataupun mendidik kerohanian orang dalam hidup mereka; setiap hari semua orang hidup dalam siklus berbuat dosa, mengaku dosa, dan kembali berbuat dosa. Sekeras apa pun orang berusaha, mereka tak mampu menyelesaikan masalah ini. Bahkan para rohaniwan tidak bisa menahan diri dari berbuat dosa yang terlihat jelas seperti mencuri persembahan atau dosa percabulan, seperti halnya Pastor Zhao, yang telah terperosok begitu dalam tetapi sama sekali tak malu berbuat dosa yang sebesar itu. Agama Katolik pada zaman sekarang hanyalah kolam yang stagnan! Gereja Tuhan Yang Mahakuasa berbeda. Ketika kita mempersekutukan firman Tuhan Yang Mahakuasa di setiap pertemuan, itu membantu kita memahami kebenaran, kita dibekali dan dididik dalam kerohanian kita. Jika aku tidak mengikuti pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa dan jika aku tidak memperoleh kebenaran yang Dia ungkapkan pada akhir zaman, aku tak akan pernah terbebas dari dosa. Aku pasti akan terjebak dalam dosa setiap hari, tak mampu melepaskan diri. Lalu, apa gunanya tetap menganut agama dan menikmati dukungan semua orang? Kemudian, aku kembali merenungkan beberapa bagian firman Tuhan: "Kristus adalah pintu gerbang bagi manusia menuju kerajaan pada akhir zaman, yang tidak bisa dilangkahi oleh siapa pun. Tidak seorang pun bisa disempurnakan oleh Tuhan kecuali melalui Kristus. Engkau percaya kepada Tuhan, karena itu, engkau harus menerima firman-Nya dan tunduk pada jalan-Nya. Engkau tidak boleh hanya berpikir tentang memperoleh berkat sementara engkau tidak mampu menerima kebenaran dan tidak mampu menerima perbekalan hidup. Kristus datang pada akhir zaman agar semua yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya bisa diberi hidup. Pekerjaan-Nya adalah untuk mengakhiri zaman lama dan memasuki zaman baru, dan pekerjaan-Nya adalah jalan yang harus ditempuh oleh semua orang yang ingin memasuki zaman baru. Kalau engkau tidak bisa mengakui-Nya, malah mengutuk, menghujat, atau bahkan menganiaya Dia, maka engkau pasti akan dibakar sepanjang keabadian, dan tidak akan pernah memasuki kerajaan Tuhan. Karena Kristus ini adalah pengungkapan Roh Kudus, pengungkapan Tuhan, Dia yang Tuhan beri kepercayaan untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi. Oleh karena itu, Aku mengatakan bahwa jika engkau tidak bisa menerima segala hal yang dilakukan oleh Kristus akhir zaman, berarti engkau menghujat Roh Kudus. Hukuman setimpal yang harus ditanggung oleh mereka yang menghujat Roh Kudus sangat jelas bagi semua orang. Aku juga mengatakan kepadamu bahwa jika engkau menentang Kristus akhir zaman, jika engkau menghinakan Kristus akhir zaman, tidak ada seorang lain pun yang akan memikul konsekuensinya bagimu. Selain itu, mulai hari ini engkau tidak akan memiliki kesempatan lain untuk memperoleh perkenanan Tuhan; meskipun engkau berupaya menebus kesalahanmu, engkau tidak akan pernah lagi melihat wajah Tuhan. Karena yang engkau lawan bukanlah manusia, yang engkau tolak bukanlah makhluk yang lemah, melainkan Kristus. Apakah engkau menyadari akan seperti apa konsekuensinya? Engkau bukannya telah melakukan kesalahan yang kecil, tetapi telah melakukan kejahatan yang mengerikan. Karena itu, Aku menasihati semua orang agar tidak menentang kebenaran, atau melontarkan kritik yang gegabah, karena hanya kebenaran yang bisa memberimu hidup, dan tidak ada suatu pun selain kebenaran yang bisa memungkinkanmu untuk lahir kembali dan melihat wajah Tuhan kembali" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal"). Tuhan Yang Mahakuasa memberi kita jalan, kebenaran, dan hidup. Kita hanya dapat disucikan dan diselamatkan melalui kebenaran-kebenaran ini. Karena kasih karunia dan peninggian Tuhan-lah, aku bisa menerima kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa dan memiliki cara untuk mengubah watak rusakku. Jika aku memilih tetap menganut Katolik, mendambakan status dan kenikmatan, serta menolak penyelamatan Tuhan pada akhir zaman, aku akan dikutuk oleh Tuhan selamanya dan benar-benar kehilangan kesempatanku untuk diselamatkan. Aku akan persis seperti para imam kepala dan orang Farisi. Mereka memiliki status yang tinggi di antara orang Yahudi, dan menikmati rasa hormat dan dukungan dari semua orang. Ketika Tuhan Yesus datang, mereka tahu bahwa khotbah-khotbah-Nya berotoritas dan berkuasa, tetapi untuk melindungi status dan pendapatan mereka, mereka tidak mau menerima keselamatan-Nya, mereka bahkan menyalibkan Dia. Pada akhirnya, mereka semua dikutuk dan dihukum selamanya oleh Tuhan. Aku tahu aku tak boleh mengikuti jejak langkah mereka! Aku hanya dapat memperoleh keselamatan dan perkenanan Tuhan dengan mengikuti pekerjaan baru Tuhan Yang Mahakuasa, menikmati penyiraman dan perbekalan firman-Nya, mengenal diriku sendiri melaluinya, menemukan sumber dosaku, serta memahami cara ditahirkan dari kerusakanku—bukankah itu lebih berharga dan bermakna daripada memiliki status yang tinggi? Semakin memikirkannya, hatiku semakin dicerahkan. Aku mengerti dengan sangat jelas bahwa mempertahankan agama tidak layak kulakukan, dan bahwa aku tak perlu bertahan. Jadi, kulepaskan kedudukanku sebagai pastor dan kepala biara dan dengan penuh tekad meninggalkan agama Katolik.

Meskipun aku mengalami sedikit kesukaran selama beberapa hari di rubanah, bimbingan dan kepemimpinan firman Tuhan membuatku mengerti bahwa aku tak boleh mengejar status, dan bahwa mengejar status tidak diperkenan oleh Tuhan. Jalan di depanku jelas. Dahulu, kupikir memahami pengetahuan Alkitab dan teori teologis berarti aku mengenal Tuhan. Aku tidak sadar bahwa teori teologis yang telah kupelajari semuanya hanyalah gagasan dan imajinasi tentang Tuhan, dan semua itu sama sekali tidak sesuai dengan kebenaran. Semua itu bagaikan tembok kuat yang dibangun di sekelilingku, menyebabkanku mendefinisikan Tuhan dan menentang pekerjaan-Nya. Semua itu juga membuatku makin congkak, merasa diri benar, dan keras kepala. Aku tidak memiliki hati yang rendah hati, yang mencari, ataupun yang takut akan Tuhan. Jika bukan karena belas kasihan Tuhan Yang Mahakuasa, aku tak mungkin akan memperoleh keselamatan-Nya! Selain itu, ketika aku mendambakan status dan kesenangan, tidak tahu harus memilih apa, Tuhan berulang kali mencerahkan dan membimbingku dengan firman-Nya dan menuntunku untuk melepaskan kedudukanku dan mengikuti pekerjaan-Nya. Jika bukan karena pemeliharaan dan dukungan Tuhan, aku tak akan pernah bisa kembali ke hadapan Dia. Kasih Tuhan sungguh praktis dan nyata.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Memecahkan Teka-Teki Tritunggal

Oleh Saudara Qiu Zhi, Singapura Aku memeluk Kristen dengan bantuan seorang penatua 20 tahun yang lalu. Dia memberitahuku bahwa dari segala...

Berkat yang "Dicuri"

Oleh Saudara A Chao, Tiongkok Saat itu bulan Maret 2012. Aku tak tahu hari apa itu dimulai, tapi kuperhatikan setiap hari setelah makan...

Kurangi Ukuran Huruf
Tambah Ukuran Huruf
Masuk Layar Penuh
Keluar Layar Penuh