Menganalisis Penyebaran Kenegatifan
Suatu hari pada Desember lalu, setelah pertemuan, pemimpinku berkata Chen Lin diberhentikan dari tugas penyiraman karena sering mengeluh merasa lelah, mengendur, tidak mau membayar harga, tidak membuahkan hasil dalam tugasnya. Dia juga memiliki kemanusiaan yang buruk, menyebarkan kenegatifan di antara saudara-saudari, dan membuat gangguan dalam tugasnya. Karena alasan ini, dia diberhentikan. Pemimpinku memberi contoh tentang apa yang dia maksud dengan hal ini. Dia berkata Chen Lin melakukan tugasnya selama beberapa bulan tanpa hasil dan sedikit kemajuan. Dia tidak menyelesaikan masalah petobat baru, yang membuat mereka berada dalam kenegatifan dan kelemahan. Jadi, berdasarkan kinerja tugasnya, gereja memutuskan untuk memberhentikannya. Pada pertemuan itu, Chen Lin berkata, "Aku sudah bertugas dengan antusias, dan inikah balasan yang kuterima? Mengapa aku tidak diizinkan untuk melaksanakan tugasku? Apa ada yang salah dengan diriku? Apa aku tidak layak melaksanakan tugas ini? Aku takkan pernah melaksanakan tugas ini lagi. Ini terlalu memalukan. Aku tidak tahu mengapa Tuhan melakukan hal ini, tetapi aku tidak bisa merasakan kasih Tuhan." Dia juga berkata, "Mengapa beberapa penyiram yang berkinerja buruk masih mendapat kesempatan untuk berlatih, sedangkan aku tidak bisa mendapatkan kesempatan kedua?" Pemimpin kami bersekutu dengannya dan menganalisis bagaimana dia menyebarkan kenegatifan dengan perkataannya, tetapi Chen Lin tetap tidak mau menerimanya. Dia berkata dia hanya membicarakan kerusakannya, dan tidak menyebarkan kenegatifan. Dia merasa sedang dihukum. Dia berkata dengan sedih, "Jika membicarakan keadaanku di pertemuan berarti menyebarkan kenegatifan, aku tidak tahu bagaimana harus bersekutu." Setelah mendengar hal ini, aku merasa sangat bingung. Dalam konteks apa Chen Lin mengucapkan perkataan ini? Apakah dia membicarakan kerusakan yang dia singkapkan di pertemuan, atau dengan sengaja menyebarkan kenegatifan dengan tujuan atau niatnya sendiri? Berdasarkan perkataan ini saja, apakah akurat untuk mengatakan dia menyebarkan kenegatifan? Pada waktu itu, aku merasa sangat bingung. Mau tak mau aku bertanya-tanya apakah pemimpin kita telah salah paham dan salah menilai Chen Lin. Ketika sesuatu terjadi, orang mungkin tidak mengetahui kehendak Tuhan, dan salah paham atau mengeluh. Bukankah normal untuk mempersekutukan keadaan mereka di pertemuan? Apakah ini benar-benar berarti menyebarkan kenegatifan? Pada waktu itu, aku benar-benar ingin meminta para pemimpinku untuk mempelajari lebih lanjut tentang detailnya dan mengapa mereka menganggapnya seperti itu, tetapi aku ragu. Kupikir, "Aku baru bertemu Chen Lin beberapa kali, dan tidak mengenalnya dengan baik. Banyak orang melaksanakan tugas mereka bersamanya. Bukankah mereka mengenalnya lebih baik daripadaku? Jika Chen Lin sebenarnya tidak harus diberhentikan, mereka pasti mengatakan sesuatu, jadi aku tak perlu khawatir tentang hal itu."
Keesokan harinya, aku masih memikirkannya, dan tidak mampu menenangkan diriku. Aku terus bertanya-tanya, "Apakah perilaku Chen Lin benar-benar cukup untuk membuatnya diberhentikan? Apakah benar-benar akurat untuk mengatakan bahwa dia menyebarkan kenegatifan? Memberhentikan orang baik adalah perbuatan jahat. Ini membingungkanku, jadi jika tidak bertanya dan mencari, apakah ini berarti aku secara membabi buta menyetujuinya? Apakah tindakanku ini tidak bertanggung jawab?" Saat itulah aku teringat satu bagian firman Tuhan. "Tidak ada jalan untuk memperoleh keselamatan yang lebih nyata atau praktis dibandingkan dengan menerima dan mengejar kebenaran. Jika engkau tidak mampu memperoleh kebenaran, kepercayaanmu kepada Tuhan sia-sia. Orang yang selalu mengkhotbahkan perkataan doktrin yang kosong, mengulang-ulang slogan, mengatakan hal-hal yang muluk-muluk, mengikuti aturan, dan tidak pernah berfokus untuk menerapkan kebenaran, mereka tidak akan mendapatkan apa pun, seberapapun lamanya mereka percaya. Siapakah orang yang mendapatkan sesuatu? Orang yang melaksanakan tugasnya dengan tulus dan yang mau menerapkan kebenaran, yang memperlakukan apa yang Tuhan percayakan kepada mereka sebagai misi mereka, yang dengan senang hati menghabiskan seluruh hidup mereka mengorbankan diri untuk Tuhan dan tidak membuat rencana untuk kepentingan mereka sendiri, yang rendah hati dan menaati pengaturan Tuhan. Mereka mampu memahami prinsip-prinsip kebenaran saat melaksanakan tugas mereka dan berusaha keras untuk melakukan segala sesuatu dengan benar, memampukan diri mereka untuk mencapai dampak dari kesaksian mereka tentang Tuhan, dan memuaskan kehendak Tuhan. Ketika mereka menghadapi kesulitan saat melaksanakan tugasnya, mereka berdoa kepada Tuhan dan berusaha memahami kehendak Tuhan, mereka mampu menaati pengaturan dan penataan yang berasal dari Tuhan, dan dalam semua yang mereka lakukan, mereka mencari dan menerapkan kebenaran. Mereka tidak mengulang-ulang slogan atau mengatakan hal yang muluk-muluk, tetapi hanya berfokus untuk melakukan segala sesuatu dengan kerendahhatian, dan mengikuti prinsip dengan cermat. Mereka berusaha keras dalam segala sesuatu yang mereka lakukan, dan berusaha keras untuk memahami segala sesuatu, dan dalam banyak hal, mereka mampu menerapkan kebenaran, yang mana setelah itu mereka pun memperoleh pengetahuan dan pemahaman, dan mereka mampu memetik pelajaran dan benar-benar mendapatkan sesuatu. Dan ketika mereka memiliki pemikiran yang keliru, mereka berdoa kepada Tuhan dan mencari kebenaran untuk menyelesaikannya; kebenaran apa pun yang mereka pahami, mereka memiliki penghargaan di dalam hati mereka, dan mampu menyampaikan pengalaman dan kesaksian mereka. Orang-orang semacam itu pada akhirnya memperoleh kebenaran" ("Jalan Masuk Kehidupan adalah Hal Terpenting Dalam Kepercayaan Kita kepada Tuhan" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Firman Tuhan membuatku sadar bahwa orang yang teliti dapat mencari kebenaran dan memetik pelajaran dari segala sesuatu di sekitarnya. Mereka mendapatkan manfaat dari pengalaman mereka. Semua yang kulihat dan dengar setiap hari adalah lingkungan yang diatur Tuhan, dan semua itu mengandung pelajaran yang harus kupetik. Namun dahulu, selama persekutuan tentang perilaku mereka yang diberhentikan atau dikeluarkan, aku hanya mendengarkan dan melupakannya. Aku tak pernah menganggapnya serius, dan tidak mendapatkan apa pun darinya. Jika kali ini aku menganggap hal itu tidak ada kaitannya denganku, dan membiarkan diriku tetap bingung, apa yang akan kudapatkan setelah pengalaman ini? Setelah memikirkannya, aku merasa bahwa kali ini aku harus mencari kebenaran dan bertanya. Bahkan meskipun pemberhentiannya benar, aku dapat mempelajari prinsip-prinsip yang mendasarinya. Jika aku dapat memahami kebenaran dan belajar membedakannya, itu tidak akan sia-sia.
Malam itu, aku bertanya kepada Saudari Zhao bagaimana perasaannya tentang pemberhentian Chen Lin, berharap untuk memahami evaluasinya tentang Chen Lin. Dia berkata, "Chen Lin melakukan apa pun yang gereja atur dan sangat akrab dengan semua orang secara normal. Chen Lin menceritakan kerusakan yang dia singkapkan pada pertemuan tersebut. Dia memiliki kesalahpahaman dan keluhan terhadap Tuhan, itulah sebabnya dia mengatakan hal-hal itu. Menurutku dia tidak menyebarkan kenegatifan." Setelah itu, aku bertanya kepada saudari lainnya, dan dia memiliki pandangan yang sama dengan Saudari Zhao. Dia berkata hubungannya dengan Chen Lin rasanya baik-baik saja, dan pemberhentian Chen Lin mengejutkannya. Kupikir kedua saudari itu akrab dengannya, dan penilaian mereka terhadap Chen Lin adalah bahwa dia baik. Mereka berkata dia dapat bergaul dengan orang-orang secara normal, melakukan apa pun yang gereja atur, dan tampaknya tidak memiliki kemanusiaan yang buruk. Jadi mengapa pemimpin mengatakan dia memiliki kemanusiaan yang buruk dan menyebarkan kenegatifan? Selain itu, Chen Lin punya alasan untuk mengucapkan perkataan itu. Jika kau diberhentikan dan tidak dapat memahami kehendak Tuhan, bukankah normal untuk memiliki sedikit kesalahpahaman dan keluhan? Jika kita membuka diri dan mempersekutukan hal ini di pertemuan, bagaimana itu bisa disebut menyebarkan kenegatifan? Itu sama sekali tidak masuk akal bagiku. Jadi aku berdoa dan mencari Tuhan.
Suatu hari, aku membaca satu bagian firman Tuhan: "Marilah kita terlebih dahulu melihat bagaimana penyebaran kenegatifan harus dipahami dan dikenali, bagaimana kenegatifan orang harus dikenali, pengungkapan dan perwujudan apa di dalam diri mereka yang menyebarkan kenegatifan. Yang terpenting, kenegatifan yang orang sebarkan itu tidak positif, itu adalah hal-hal negatif yang bertentangan dengan kebenaran, itu adalah sesuatu yang dihasilkan dari watak rusak mereka. Memiliki watak rusak menyebabkan orang mengalami kesulitan untuk menerapkan kebenaran dan menaati Tuhan—dan karena kesulitan inilah, pemikiran negatif dan hal-hal negatif lainnya tersingkap dalam diri manusia. Kesulitan-kesulitan ini dihasilkan dalam konteks mereka sedang berusaha menerapkan kebenaran; kesulitan-kesulitan ini adalah pemikiran dan sudut pandang yang memengaruhi dan menghalangi orang-orang saat mereka berusaha menerapkan kebenaran, dan sepenuhnya merupakan hal-hal negatif. Betapapun sesuainya pemikiran negatif ini dengan gagasan manusia dan betapapun masuk akalnya pemikiran negatif ini kedengarannya, semua itu bukan berasal dari pemahaman akan firman Tuhan, terlebih lagi, semua itu bukan berasal dari mengalami dan mengetahui firman Tuhan. Sebaliknya, pemikiran negatif dihasilkan oleh pikiran manusia, dan sama sekali tidak sesuai dengan kebenaran—dan karenanya, semua itu adalah hal-hal negatif, hal-hal yang merugikan. Niat orang-orang yang menyebarkan kenegatifan adalah untuk menemukan banyak alasan objektif atas kegagalan mereka dalam menerapkan kebenaran, untuk mendapatkan simpati dan pengertian orang lain. Dalam berbagai taraf, perilaku ini memengaruhi dan menyerang inisiatif orang dalam menerapkan kebenaran, dan bahkan dapat menghentikan banyak orang agar tidak menerapkan kebenaran. Konsekuensi dan dampak buruk ini membuat hal-hal negatif ini semakin layak untuk didefinisikan sebagai hal-hal yang merugikan, menentang Tuhan, dan sepenuhnya memusuhi kebenaran. Beberapa orang tak mampu memahami esensi kenegatifan yang sebenarnya, dan berpikir bahwa kenegatifan yang sering terjadi adalah normal, bahwa hal itu tidak berpengaruh besar terhadap pengejaran mereka akan kebenaran. Ini keliru; sebenarnya, kenegatifan memiliki efek yang sangat besar, dan jika kenegatifan menjadi terlalu berat untuk ditanggung, itu dapat dengan mudah menjadi pengkhianatan. Akibat yang mengerikan ini tak lain disebabkan oleh kenegatifan. Jadi bagaimana seharusnya penyebaran kenegatifan dikenali dan dipahami? Sederhananya, menyebarkan kenegatifan berarti menipu orang dan menghentikan mereka agar tidak menerapkan kebenaran; itu berarti penggunaan taktik persuasi, metode yang seakan tampak normal, untuk menipu orang dan menjebak mereka. Apakah ini merugikan bagi mereka? Ini sebenarnya sangat merugikan mereka. Jadi, menyebarkan kenegatifan adalah sesuatu yang merugikan, itu dikutuk oleh Tuhan; ini adalah penjelasan paling sederhana tentang menyebarkan kenegatifan. Jadi, apa sajakah komponen negatif dari menyebarkan kenegatifan? Hal-hal apa yang negatif, dan cenderung berdampak buruk pada orang-orang, dan menyebabkan gangguan dan kerugian? Apa sajakah yang termasuk kenegatifan? Jika orang memiliki pemahaman yang murni akan firman Tuhan, akankah firman yang mereka persekutukan mengandung kenegatifan? Jika orang memiliki sikap ketaatan yang sejati terhadap keadaan yang ditetapkan untuk mereka oleh Tuhan, akankah pengetahuan mereka tentang keadaan ini mengandung kenegatifan? Ketika mereka menyampaikan apa yang telah mereka alami dan ketahui kepada semua orang, akankah itu mengandung kenegatifan? Tentu saja tidak" ("Mengenali Para Pemimpin Palsu (17)" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Dari firman Tuhan aku memahami bahwa ketika orang tidak dapat menerima pekerjaan Tuhan atau lingkungan dan hal-hal yang Dia atur, tidak memiliki sikap mencari atau ketaatan, dan menjadi tidak puas, mengeluh, dan bahkan menentang atau menuntut-Nya, semua ini adalah keadaan negatif. Jika orang hidup dalam keadaan negatif ini dan tidak mencari kebenaran atau merenungkan dan menganalisis pandangan keliru mereka, melainkan hanya melampiaskan ketidakpuasan mereka terhadap pekerjaan rumah Tuhan dengan orang lain, dan menyebarkan kesalahpahaman dan keluhan tentang Dia, berbicara seperti ini berarti menyebarkan kenegatifan. Saat merenungkan firman Tuhan, aku menyadari bahwa Chen Lin tidak efektif dalam tugasnya. Pemberhentiannya adalah sesuatu yang akan dipandang orang bernalar sebagai kebenaran Tuhan. Mereka pasti dengan tenang merenungkan diri mereka sendiri, berusaha memetik pelajaran, dan merenungkan mengapa mereka tidak efektif, apa masalahnya, dan mengapa mereka telah gagal. Orang yang sungguh-sungguh mengejar kebenaran pasti merenungkan pertanyaan ini dengan saksama. Meskipun mereka tidak memahami kehendak Tuhan, atau memiliki gagasan dan kesalahpahaman, setidaknya mereka pasti tidak menyebarkannya, dan selalu berdoa kepada Tuhan dan mencari kebenaran untuk menyelesaikan keadaan negatif mereka. Tentang kasus Chen Lin, dia tidak merenung untuk berusaha mengenal dirinya sendiri atau mencari kehendak Tuhan, dan juga tidak mencari pelajaran mana yang bisa dia petik. Sebaliknya, dia menentang, tidak taat, dan mengeluh tentang pengaturan gereja, dan menyebarkan gagasan dan kesalahpahamannya tentang Tuhan di pertemuan. Dalam persekutuannya, dia tidak mengakui atau menganalisis pandangannya yang keliru, dan juga tidak menemukan jalan penerapan dan jalan masuk. Dia bahkan tidak memiliki sikap mencari dan merenung. Yang saudara-saudari dengar adalah gagasan dan kesalahpahamannya tentang Tuhan, keluhan dan ketidakpuasannya, perkataannya bahwa Tuhan dan pengaturan rumah Tuhan tidak adil, pertanyaannya mengapa orang lain diberi kesempatan dan dia tidak, keluhannya bahwa Tuhan tidak seharusnya memperlakukannya seperti ini, dan bahkan pernyataan seperti, "Aku takkan pernah melaksanakan tugas ini lagi. Ini terlalu memalukan. Aku tidak bisa merasakan kasih Tuhan." Di luarnya, dia tampak membuka diri tentang keadaannya yang rusak, tetapi di balik perkataannya, dia dengan marah berdebat dan menuntut Tuhan. Dia pikir hasil pekerjaannya buruk karena Tuhan menolak memberikan anugerah dan berkatnya, dan bahwa dia digantikan karena Tuhan tidak adil dan tidak memiliki kasih. Dia memandang kesalahan langkahnya sendiri serta dipangkas dan ditangani sebagai hal yang memalukan, dan merasa tugasnya ini menyesakkan dan mencekiknya. Dia lebih suka tidak melakukan tugas daripada mengalami penghinaan. Dari esensi perkataannya, ini bukan sekadar membuka diri untuk menceritakan keadaannya yang rusak. Itu berarti menyebarkan kenegatifan dan gagasan. Itu berdebat dengan Tuhan, menuntut, dan menentang Tuhan. Kemudian, aku memahami bahwa setelah Chen Lin mengatakan hal ini, beberapa saudara-saudari bersimpati padanya dan memihaknya. Yang lainnya, yang baru saja diberhentikan dari tugasnya, setelah mendengar perkataannya, menerima pandangannya dan menilai rumah Tuhan tidak adil, berkata, "Orang lain yang kinerjanya buruk dalam pekerjaan penyiraman masih memiliki kesempatan untuk berlatih, jadi mengapa rumah Tuhan tidak memberi kita kesempatan?" Mereka mempertanyakan pengaturan gereja dan tidak mau mencari kebenaran atau memetik pelajaran. Aku sadar bahwa perkataan Chen Lin membingungkan beberapa orang yang tidak memiliki kearifan, dan ini mengganggu dan mengacaukan kehidupan bergereja. Belakangan aku mengetahui, perkataan Chen Lin bahwa beberapa orang berkinerja buruk mendapat kesempatan untuk berlatih tetapi dia tidak sama sekali tidak sesuai dengan fakta. Beberapa saudara-saudari tidak familier dengan pekerjaan itu karena mereka baru saja memulai, jadi awalnya kinerja mereka tidak terlalu efektif, tetapi melalui persekutuan prinsip kebenaran, mereka dapat memahami dan masuk, membuat kemajuan, dan menunjukkan potensi untuk dibina. Yang lain menyimpang dan gagal dalam tugas mereka, tetapi setelah persekutuan dan dibantu, dapat merenungkan diri mereka sendiri, mencari prinsip, dan berubah, dan dengan segera mampu mengalami kemajuan. Setelah Chen Lin memulai tugas penyiramannya, para pemimpin membantunya berkali-kali, dan memberinya cukup waktu untuk berlatih, tetapi dia tidak pernah sepenuh hati atau bekerja keras, dan ketika saudara-saudari menunjukkan masalahnya, dia tidak menganggapnya serius. Setelah bertahun-tahun berlatih, dia tidak mengalami kemajuan dan tetap tidak mampu menyelesaikan kesulitan petobat baru, jadi gereja memberhentikannya. Namun, dia tidak pernah merenungkan dirinya sendiri atau berusaha memahami mengapa dia gagal, dan juga tidak merasa berutang kepada Tuhan atas kegagalan dalam tugasnya. Sebaliknya, dia berkata rumah Tuhan tidak memberinya kesempatan, mengatakan Tuhan tidak adil, dan mengeluh bahwa Tuhan tidak memiliki kasih. Ini hanya memutarbalikkan fakta agar sesuai dengan narasinya. Begitu menyadari hal ini, aku teringat bagaimana aku sebelumnya tidak memiliki kearifan. Aku tidak dapat melihat dengan jelas masalah Chen Lin yang menyebarkan kenegatifan dan gagasan. Aku malah berpikir ini mungkin kesalahan gereja, dan aku ingin memperbaikinya. Aku benar-benar terlalu bodoh dan buta.
Kemudian, aku teringat satu bagian firman Tuhan. "Pada dasarnya, inilah berbagai keadaan dan perwujudan dari orang-orang yang menyebarkan kenegatifan. Ketika status, gengsi, kepentingan—serta keinginan, kesukaan mereka, dan lain sebagainya—belum terpenuhi, ketika Tuhan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan gagasan dan imajinasi mereka, dengan hal-hal yang melibatkan kepentingan mereka, mereka menjadi mangsa emosi seperti pembangkangan dan ketidakpuasan. Dan ketika mereka memiliki pembangkangan dan ketidakpuasan ini, pikiran mereka mulai menghasilkan alasan, dalih, pembenaran, pembelaan diri, dan keluhan lainnya. Ketika keluhan-keluhan semacam itu muncul, bukannya memuji, menaati dan, terlebih lagi, mencari Tuhan, mereka justru menentang Tuhan dengan menggunakan gagasan, imajinasi, ide dan pendapat, atau ketidaksabaran mereka. Dan bagaimana cara mereka menentang? Mereka menyebarkan perasaan mereka yang membantah dan tidak puas, menggunakan hal ini untuk menjelaskan pemikiran dan pendapat mereka kepada Tuhan, berusaha membuat Tuhan bertindak sesuai dengan keinginan dan tuntutan mereka untuk memuaskan keinginan mereka; baru setelah itulah mereka akan merasa tenang. Secara khusus, Tuhan telah mengungkapkan banyak kebenaran untuk menghakimi dan menghajar orang, menyucikan watak mereka yang rusak, menyelamatkan orang dari pengaruh Iblis, dan siapa yang tahu berapa banyak impian orang untuk diberkati telah diakhiri oleh kebenaran ini, menghancurkan khayalan diangkat ke dalam surga yang mereka harapkan siang dan malam. Mereka berupaya sebaik mungkin untuk memperbaiki hal ini, untuk membalikkannya—tetapi mereka tak berdaya, mereka hanya bisa jatuh ke dalam bencana dengan kenegatifan dan kebencian mereka. Mereka menolak untuk menaati semua yang telah Tuhan atur karena apa yang Tuhan lakukan bertentangan dengan gagasan, kepentingan, dan pemikiran mereka. Khususnya, ketika gereja melakukan pekerjaan pembersihan dan menyingkirkan banyak orang, orang-orang ini berpikir bahwa Tuhan tidak mengasihi mereka, bahwa Tuhan telah melakukan sesuatu yang salah, bahwa mereka sedang diperlakukan tidak adil, dan karena itu mereka ingin bersatu untuk menentang, mereka berusaha menyangkal bahwa Tuhan adalah kebenaran, mereka menyangkal identitas dan esensi Tuhan, dan mereka menyangkal watak benar Tuhan. Tentu saja, mereka juga menyangkal fakta kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu. Dan dengan cara apakah mereka menyangkal semua ini? Caranya adalah melalui penentangan dan perlawanan. Maksud mereka yang sebenarnya adalah, 'Apa yang Tuhan lakukan bertentangan dengan gagasanku, jadi aku tidak taat, aku tidak percaya bahwa Engkau adalah kebenaran. Aku akan berdebat dengan-Mu, dan akan menyebarkan gagasan-gagasan ini kepada orang-orang di gereja. Aku akan mengatakan apa pun yang kuinginkan, dan aku tidak peduli apa pun konsekuensinya. Aku memiliki kebebasan berbicara, Engkau tidak boleh membungkam diriku, aku akan mengatakan apa yang kuinginkan. Apa yang bisa Engkau lakukan?' Ketika orang-orang ini bersikeras untuk menyebarkan pendapat dan gagasan pribadi yang keliru ini, apakah mereka sedang berbicara tentang pemahaman mereka sendiri? Apakah mereka sedang mempersekutukan kebenaran? Sama sekali tidak. Mereka sedang menyebarkan kenegatifan, mereka sedang menyebarkan kekeliruan iblis. Mereka tidak sedang berusaha untuk mengetahui atau menyingkapkan kerusakan mereka sendiri atau hal-hal yang telah mereka lakukan yang bertentangan dengan kebenaran, mereka juga tidak mengungkapkan kesalahan yang telah mereka lakukan; sebaliknya, mereka berusaha sekuat tenaga untuk merasionalisasi dan membela kesalahan mereka untuk membuktikan bahwa mereka benar, dan pada saat yang sama juga membuat penilaian yang menggelikan, dan menyebarkan gagasan dan pemahaman yang merugikan dan menyesatkan, serta perkataan yang sesat dan jahat. Efeknya terhadap umat pilihan Tuhan dan gereja adalah gangguan dan khayalan; itu bahkan dapat menjerumuskan beberapa orang ke dalam keadaan negatif dan kebingungan—yang semuanya merupakan efek merugikan yang disebabkan oleh orang-orang yang menyebarkan kenegatifan" ("Mengenali Para Pemimpin Palsu (17)" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Dari apa yang disingkapkan firman Tuhan, aku memahami bahwa mereka yang menyebarkan kenegatifan dan gagasan pada dasarnya adalah orang tidak percaya, dan mereka adalah setan. Mereka tidak percaya pada firman Tuhan, tidak mengakui kedaulatan Tuhan, dan pandangan mereka pada dasarnya adalah pandangan orang tidak percaya. Alih-alih mencari kebenaran ketika sesuatu terjadi, mereka mengandalkan gagasan dan keyakinan mereka sendiri, dan ketika segala sesuatu bertentangan dengan keinginan mereka atau merugikan kepentingan mereka, mereka pasti mengeluh dan menentang Tuhan, Dengan seenaknya mengkritik dan menyebarkan gagasan di antara saudara-saudari mereka, dan mengatakan apa pun yang mereka suka, tanpa rasa hormat kepada Tuhan di dalam hati mereka. Aku tidak dapat melihat esensi penyebaran kenegatifan dan gagasan Chen Lin terutama karena aku tidak memahami apa arti menyebarkan kenegatifan, dan menganggap pernyataan negatifnya pada pertemuan itu sebagai membuka diri tentang pengungkapan kerusakannya. Aku merasa adalah normal untuk menjadi negatif dan lemah dan memiliki gagasan tentang Tuhan pada saat seperti itu. Ketika Chen Lin menyingkapkan gagasan di dalam hatinya saat berbicara tentang keadaannya, kupikir itu normal. Namun, membuka diri tentang kerusakan dan menyebarkan kenegatifan dan gagasan adalah hal yang sama sekali berbeda. Ketika segala sesuatu bertentangan dengan keinginan kita, kita mungkin memiliki gagasan dan kesalahpahaman tentang Tuhan, tetapi jika kau benar-benar percaya kepada Tuhan, jika kau memiliki hati nurani dan nalar, jika kau memiliki rasa takut akan Tuhan, maka meskipun kau tidak tahu kehendak Tuhan, kau akan berdoa dan mencari, kau takkan berbicara sesuka hati, kau dapat menerima dari Tuhan, memetik pelajaran, dan mencari kebenaran untuk menyelesaikan gagasanmu. Dalam persekutuan, kau akan menganalisis di mana letak kesalahan gagasan ini, mengungkapkan dan mengakui kerusakanmu sendiri, dan menyingkapkan dirimu yang sebenarnya. Ketika saudara-saudarimu mendengar persekutuanmu, mereka tidak disesatkan, dan juga tidak memiliki kesalahpahaman dan keluhan tentang Tuhan. Sebaliknya, mereka mampu memahami kebenaran dan mampu membedakan dan menolak pandangan yang keliru. Yang dicapai persekutuanmu adalah efek positif. Inilah yang dimaksud dengan membuka diri dan bersekutu. Esensi menyebarkan kenegatifan dan gagasan itu berbeda. Di luar tampaknya membicarakan tentang keadaan seseorang atau membuka diri tentang kerusakannya, tetapi tujuannya bukan untuk mencari kebenaran, memahami kehendak Tuhan, atau menyelesaikan masalahnya sendiri. Sebaliknya, mereka menggunakannya untuk melampiaskan emosi negatif dan ketidakpuasan selama persekutuan, mengeluh tentang lingkungan yang Tuhan ciptakan, berpikir orang lain mempersulit mereka, atau bahkan menyebarkan gagasan dan kesalahpahaman tentang Tuhan atau menyebarkan pandangan yang absurd atau negatif. Namun, mereka tidak pernah mengakui watak mereka yang rusak, merenungkan diri, atau memetik pelajaran. Beberapa orang bahkan tidak mau membicarakan masalah mereka sendiri, dan selalu mengaitkan kegagalan mereka dengan alasan objektif. Setelah orang mendengar persekutuan semacam itu, jika tidak memahami kebenaran atau membedakan dengan cermat, mereka dapat dengan mudah ditipu, dan akhirnya bersimpati dengan si pembicara, dan memihaknya serta menentang Tuhan, atau salah paham dan mengeluh tentang Tuhan dan rumah Tuhan. Selain itu, dahulu aku menilai apakah seseorang menyebarkan kenegatifan dan gagasan berdasarkan pada konteks dan apakah perkataan mereka memiliki maksud atau tidak. Ini menunjukkan bahwa aku tidak memahami kebenaran atau cara memandang masalah. Sebenarnya, untuk membedakan apakah orang menyebarkan kenegatifan atau tidak, bukan tergantung pada tujuan atau dalam konteks apa mereka berbicara, tetapi esensi dan konsekuensi dari apa yang mereka katakan. Jika orang berbicara untuk mengungkapkan ketidakpuasan terhadap Tuhan, dan menyebarkan gagasan tentang Tuhan serta menciptakan pengaruh negatif terhadap orang di sekitar mereka, yang membuat orang salah paham tentang Tuhan, menyalahkan Tuhan, menentang rumah Tuhan, dan tenggelam dalam kenegatifan, maka entah melakukannya dengan sengaja atau tidak, perkataan mereka menyebarkan kenegatifan dan mengganggu kehidupan bergereja.
Kali ini, aku tidak memiliki kearifan tentang Chen Lin, karena selain tidak mengetahui apa arti menyebarkan kenegatifan, aku tidak bisa membedakan secara akurat antara kemanusiaan yang baik dan yang buruk. Kemudian, aku membaca satu bagian firman Tuhan yang membantuku memahami aspek kebenaran ini. Firman Tuhan katakan: "Ketika berbagai hal terjadi pada orang-orang, ada segala macam perwujudan di dalamnya yang menunjukkan perbedaan antara kemanusiaan yang baik dan kemanusiaan yang buruk. Jadi, apa kriteria untuk menilai kemanusiaan? Bagaimana seharusnya menilai orang macam apakah seseorang itu, dan apakah mereka dapat diselamatkan atau tidak? Ini tergantung pada apakah mereka mencintai kebenaran dan apakah mereka mampu menerima dan menerapkan kebenaran atau tidak. Semua orang memiliki gagasan dan pemberontakan dalam diri mereka, mereka semua memiliki watak yang rusak, dan karenanya akan menghadapi saat-saat ketika apa yang Tuhan tuntut bertentangan dengan kepentingan mereka sendiri, dan mereka harus membuat pilihan—semua ini adalah hal-hal yang akan sering mereka semua alami, tak seorang pun dari mereka dapat menghindarinya. Semua orang juga akan mengalami saat-saat ketika mereka salah memahami Tuhan dan memiliki gagasan tentang Tuhan, atau mengalami saat-saat ketika mereka mengeluh, atau menentang, atau memberontak terhadap Tuhan—tetapi karena orang memiliki sikap yang berbeda terhadap kebenaran, cara mereka memperlakukan hal itu berbeda. Ada orang yang tidak pernah membicarakan tentang gagasan mereka, tetapi mencari kebenaran dan menyelesaikannya sendiri. Mengapa mereka tidak membicarakan gagasan mereka sendiri? (Mereka memiliki hati yang takut akan Tuhan.) Benar: mereka memiliki hati yang takut akan Tuhan. Mereka takut membicarakannya akan berdampak negatif, dan mereka hanya berusaha menyelesaikannya di dalam hati mereka, tanpa memengaruhi orang lain. Ketika mereka bertemu dengan orang lain yang memiliki keadaan yang sama, mereka menggunakan pengalaman mereka sendiri untuk membantu mereka. Ini artinya berbaik hati. Orang yang baik hati bersikap penuh kasih terhadap orang lain, mereka bersedia membantu orang lain menyelesaikan kesulitan mereka. Ada prinsip-prinsipnya saat mereka melakukan segala sesuatu dan membantu orang lain, mereka membantu orang lain menyelesaikan masalah agar bermanfaat bagi orang orang tersebut, dan mereka tidak mengatakan apa pun yang tidak bermanfaat bagi orang-orang itu. Inilah arti kasih. Orang-orang semacam itu memiliki hati yang takut akan Tuhan, dan tindakan mereka berprinsip dan bijaksana. Inilah kriteria untuk menilai apakah kemanusiaan seseorang itu baik atau buruk. Mereka tahu bahwa hal-hal negatif tidak bermanfaat bagi siapa pun, dan bahwa hal-hal ini akan memengaruhi orang lain jika mereka membicarakannya, jadi mereka memilih untuk berdoa kepada Tuhan di dalam hati mereka dan mencari kebenaran untuk mendapatkan solusi. Gagasan macam apa pun yang mereka miliki, mereka mampu memperlakukan dan menyelesaikan gagasan tersebut dengan hati yang taat kepada Tuhan, dan kemudian memperoleh pemahaman akan kebenaran, dan mampu menaati Tuhan secara mutlak; dengan melakukan ini, gagasan mereka akan semakin sedikit. Namun, beberapa orang tidak berakal sehat. Ketika mereka memiliki gagasan, mereka suka mempersekutukan gagasan-gagasan itu dengan siapa pun dan semua orang. Namun, ini tidak menyelesaikan masalah, dan membuat orang lain memiliki gagasan—dan bukankah ini merugikan mereka? Ada orang-orang yang tidak memberi tahu saudara-saudari ketika mereka memiliki gagasan, mereka takut saudara-saudari akan mengetahui gagasan mereka yang sebenarnya, dan menggunakan gagasan-gagasan itu untuk menentang mereka—tetapi di rumah, mereka berbicara tanpa penyesalan, mereka mengatakan apa pun yang mereka inginkan, memperlakukan orang-orang tidak percaya dalam keluarga mereka seperti memperlakukan saudara-saudari. Mereka tidak memikirkan konsekuensi seperti apa yang akan terjadi jika mereka melakukan hal itu. Apakah ini bertindak sesuai dengan prinsip? Sebagai contoh, di antara kerabat mereka mungkin ada orang yang percaya kepada Tuhan dan ada yang tidak, atau ada orang yang setengah percaya dan setengah skeptis; ketika mereka memiliki gagasan, mereka menyebarkannya di antara anggota keluarga yang mengakibatkan semua orang ini terseret bersama mereka, dan mulai memiliki gagasan dan kesalahpahaman tentang Tuhan. Gagasan dan kesalahpahaman pada dasarnya menular, dan begitu menyebar, orang-orang yang tidak mampu membedakannya dapat dirugikan. Khususnya orang-orang yang bingung, cenderung menjadi semakin bingung setelah mendengarnya. Hanya mereka yang memahami kebenaran dan mampu mengenalinya yang mampu menolak hal-hal yang merugikan ini—yakni hal-hal yang merupakan gagasan, kenegatifan, dan kesalahpahaman—dan mereka dilindungi oleh Tuhan. Kebanyakan orang tidak memiliki tingkat pertumbuhan seperti itu. Beberapa orang dapat merasakan bahwa hal-hal ini salah—yang mana ini sudah cukup mengesankan—tetapi mereka tidak mampu membedakan semua itu. Oleh karena itu, ketika ada orang yang sering menyebarkan gagasan dan kenegatifan, kebanyakan orang akan terganggu oleh hal-hal negatif ini, dan menjadi lemah dan negatif. Ini pasti terjadi. Hal-hal negatif dan merugikan ini memiliki kekuatan sangat besar untuk membingungkan dan merugikan para petobat baru. Terhadap mereka yang sudah memiliki dasar, pengaruhnya kecil; setelah beberapa waktu, orang-orang semacam itu mampu memahami kebenaran dan berbalik. Namun, begitu para petobat baru yang tidak memiliki dasar mendengar hal-hal negatif ini, mereka dapat dengan mudah menjadi negatif dan lemah; mereka yang tidak mencintai kebenaran bahkan bisa mundur dan berhenti percaya kepada Tuhan; para pelaku kejahatan itu bahkan mungkin menyebarkan gagasan dan mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Orang macam apa yang menyebarkan kenegatifan dan gagasan tanpa penyesalan? Mereka semua adalah para pelaku kejahatan, mereka semua adalah setan-setan, dan mereka semua akan disingkapkan dan disingkirkan" ("Sikap yang Seharusnya Dimiliki Manusia terhadap Tuhan" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Dari firman Tuhan aku memahami bahwa entah orang memiliki kemanusiaan yang baik atau buruk tidak didasarkan pada apakah mereka rukun dengan orang lain, atau seberapa antusiasnya mereka kelihatannya, berapa banyak hal baik yang mereka lakukan, atau berapa banyak orang yang menyetujuinya. Yang penting adalah bagaimana mereka memperlakukan Tuhan dan kebenaran, sikap mereka terhadap tugas, dan apakah mereka mencintai kebenaran dan dapat menerimanya atau tidak. Chen Lin diberhentikan, tetapi menghadapi kemunduran besar, dia sama sekali tidak mencari kebenaran, dan juga tidak takut akan Tuhan. Dia bahkan menyebarkan gagasan dan kenegatifan, menyebabkan orang lain mengeluh tentang Tuhan dan pengaturan rumah Tuhan sama seperti dia. Dia juga tidak menerima penyingkapan dan analisis pemimpin, dan berusaha membenarkan dirinya sendiri. Perilaku ini saja memperlihatkan bahwa dia tidak menerima kebenaran dan memiliki kemanusiaan yang buruk. Hatinya tidak benar. Hatinya tidak berpaling kepada Tuhan atau rumah Tuhan. Ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginannya, dia menentang dan mengeluh terhadap Tuhan. Ini benar-benar menyingkapkan natur jahatnya, sama sekali tidak bernalar dan rasa takut akan Tuhan tidak ada di dalam hatinya. Setelah memikirkan hal ini dan menganalisis perilaku Chen Lin menggunakan firman Tuhan, pikiranku jauh lebih jernih, dan juga bisa secara akurat melihat diri Chen Lin yang sebenarnya. Dia adalah orang tidak percaya dengan kemanusiaan yang buruk dan natur yang membenci kebenaran. Saat pekerjaan Tuhan bertentangan dengan gagasannya, dia selalu menyalahkan, membenci, dan menuntut Tuhan. Aku melihat bahwa gereja telah menanganinya dengan benar, sesuai dengan prinsip kebenaran, dan dengan cara yang adil.
Chen Lin juga berkata jika membahas keadaan seseorang di pertemuan berarti menyebarkan kenegatifan, maka dia tidak lagi memahami cara bersekutu. Aku memahami bahwa dia sama sekali tidak menerima kebenaran. Dia menyebarkan kenegatifan, dan orang lain mengenalinya dan berusaha menghentikan dan membatasinya. Dia bukan hanya tidak merenungkan dirinya sendiri, tetapi juga mengatakan dia tidak tahu cara bersekutu. Yang dia maksud adalah bahwa orang lain membatasi dia, dan dia tidak berani membuka diri dan bersekutu lagi. Dia menyalahkan orang lain, untuk membuat orang berfokus pada masalah orang lain. Dia membuat tuduhan palsu. Ketika orang lain mendengar perkataannya dan tidak mengenalinya, dia membingungkan mereka. Jika situasi ini muncul, orang tidak akan tahu bagaimana melakukan penerapan. Jadi, untuk menghindari agar tidak menyebarkan kenegatifan, bagaimana kelak kita harus membuka diri dan bersekutu? Pada waktu itu, aku juga merasa bingung. Kemudian, aku mencari jalan penerapan di area ini, dan membaca bagian firman Tuhan ini: "Jika orang memiliki natur Iblis—dan jika mereka hidup berdasarkan natur Iblis dalam diri mereka—sangat sulit bagi mereka untuk menghindari keadaan negatif. Khususnya, kenegatifan semacam itu adalah hal yang lazim muncul ketika mereka tidak memahami kebenaran. Semua orang memiliki saat-saat ketika mereka bersikap negatif. Beberapa orang sering kali bersikap negatif, yang lain jarang. Beberapa orang dalam keadaan negatif untuk waktu yang lama, yang lain sebentar. Tingkat pertumbuhan orang berbeda-beda, demikian pula keadaan negatif mereka. ... Bagaimana masalah sering dalam keadaan negatif ini dapat diselesaikan? Jika orang tidak tahu bagaimana mencari kebenaran, mereka tidak akan mampu berdiri teguh. Jika mereka tidak tahu cara makan dan minum firman Tuhan, dan jika mereka tidak tahu cara berdoa kepada Tuhan, maka mereka berada dalam banyak masalah; mereka hanya bisa mengandalkan bantuan dan dukungan dari saudara-saudari. Dan jika tak seorang pun dapat membantu mereka, atau mereka tidak menerima bantuan ini, maka kemungkinan besar mereka akan menjadi sangat negatif, dan mereka bahkan mungkin berhenti percaya. Lihatlah betapa sangat berbahaya juga bagi orang untuk selalu memiliki gagasan, dan selalu bersikap negatif. Mereka tidak mau menerima kebenaran bagaimanapun kebenaran itu dipersekutukan kepada mereka, dan mereka selalu berpikir bahwa gagasan dan imajinasi mereka sendirilah yang benar—orang-orang ini sangat menyusahkan. Namun, senegatif apa pun dirimu, dalam hatimu, engkau harus memahami bahwa hanya karena engkau memiliki gagasan, bukan berarti bahwa semua itu sesuai dengan kebenaran. Ini adalah masalah pemahamanmu. Jika engkau sedikit berakal, engkau seharusnya tidak menyebarkan gagasan; ini adalah sesuatu yang setidaknya harus orang patuhi. Jika engkau memiliki rasa takut akan Tuhan, dan dapat mengakui bahwa engkau adalah pengikut Tuhan, maka engkau harus mencari kebenaran, menyelesaikan gagasanmu sendiri, dapat menaati kebenaran, dan tidak melakukan apa pun yang menyebabkan gangguan dan kekacauan. ... dan jika engkau salah paham terhadap Tuhan, dan bersikap negatif, serta mengeluh tentang Tuhan—apa yang harus kaulakukan dalam situasi seperti itu? Ini mudah untuk diatasi. Carilah beberapa orang yang memahami kebenaran dan bersekutu dan mencarilah bersama mereka, beritahukan kepada mereka apa yang ada dalam hatimu. Yang lebih penting adalah datang ke hadapan Tuhan dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada-Nya dan bersekutu dengan-Nya tentang semua kenegatifan, kelemahan, dan hal-hal yang tidak kaupahami dan tidak dapat diatasi ini—jangan sembunyikan semua itu. Jika engkau memiliki hal-hal yang tak sanggup kauungkapkan, yang tidak bisa kauceritakan kepada orang lain, maka adalah jauh lebih perlu untuk datang ke hadapan Tuhan dan berdoa kepada Tuhan" ("Mengenali Para Pemimpin Palsu (17)" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Dari firman Tuhan aku memahami bahwa orang dapat menyingkapkan kerusakan dan memiliki keadaan negatif, atau mengeluh tentang Tuhan ketika menghadapi lingkungan yang tidak mereka sukai. Ketika kita memiliki keadaan negatif ini, kita harus memiliki hati yang takut akan Tuhan, belajar menjaga lidah, tidak menyebarkan apa yang tidak kita ketahui atau pahami ke mana-mana, dan tidak mengganggu orang lain. Ini standar minimum. Pada saat yang sama, kita harus datang ke hadapan Tuhan dan berdoa, makan dan minum firman Tuhan, mencari kebenaran untuk menyelesaikan masalah, dan keluar dari kenegatifan dan gagasan kita sesegera mungkin. Jika kita tidak mampu menyelesaikannya sendiri, kita bersekutu dengan para pemimpin dan pekerja atau orang yang memahami kebenaran. Inilah cara normal mencari kebenaran untuk menyelesaikan masalah, dan bukan menyebarkan kenegatifan. Namun, kita harus mencari dengan orang yang tepat. Beberapa petobat baru tidak memahami kebenaran atau memiliki tingkat pertumbuhan yang terlalu rendah untuk membedakan. Membuka diri dan bersekutu dengan mereka bukan hanya tidak membantu kita, itu dapat menanamkan gagasan dan kesalahpahaman di dalamnya. Persekutuan seperti ini tidak banyak mendidik kerohanian orang, dan membuat mereka mudah tersandung. Senegatif apa pun kita, atau gagasan atau kesalahpahaman apa pun yang kita miliki, kita semua harus datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa dan mencari dengan Tuhan, mencari kebenaran dalam firman Tuhan, dan mencari pencerahan Roh Kudus. Setelah kita memahami kebenaran dan menyelesaikan gagasan dan kesalahpahaman kita, maka kita bisa menceritakan pengalaman kita dengan orang lain. Kau dapat bersekutu tentang bagaimana kau mencari kebenaran, mengakui pandanganmu yang keliru, belajar mengenali hal-hal negatif, bagaimana kau memahami kehendak Tuhan, dan menyelesaikan gagasan dan kesalahpahamanmu tentang Tuhan. Inilah membuka diri dan persekutuan yang sejati, dan ini menjadi kesaksian bagi Tuhan. Membuka diri seperti ini mendidik kerohanian orang. Setelah aku memahami hal ini, aku memiliki jalan penerapan.
Pengalaman ini membuatku memahami perbedaan antara menyebarkan kenegatifan dan membuka diri yang normal, memberiku prinsip untuk menilai kemanusiaan yang baik dan buruk, juga memberiku sedikit kearifan tentang orang-orang tidak percaya yang tersembunyi di dalam gereja. Kurasa ini sangat bermanfaat. Syukur kepada Tuhan!
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.