Akibat Memuja Manusia

19 Maret 2022

Oleh Song Yu Saudari, Belanda

Akibat Memuja Manusia

Pada tahun 2019, aku berlatih dalam posisi kepemimpinan, bekerja bersama Wang. Selama interaksi kami, aku mengetahui bahwa dia telah melayani sebagai pemimpin selama beberapa tahun di Tiongkok, dan menangani beraneka macam pekerjaan. Sesampainya di luar negeri, dia langsung dipromosikan menjadi pemimpin dan bertanggung jawab atas beberapa gereja. Kurasa dia pasti berkualitas cukup bagus dan memiliki pemahaman prinsip yang baik, dan pasti memahami kebenaran. Jika tidak, bagaimana dia mampu menangani tugas-tugas penting seperti itu? Mau tak mau, aku sedikit mengaguminya. Kupikir, aku baru belajar melakukan tugas dan tidak familier dengan banyak prinsip. Aku tidak memiliki wawasan yang bagus tentang segala sesuatu dan cenderung merasa bingung dengan masalah yang rumit. Dipasangkan dengan seseorang yang memahami prinsip, aku harus belajar darinya dan sebisa mungkin segera memahami prinsip-prinsip, melakukan pekerjaan gereja dengan baik.

Seiring berjalannya waktu, dalam pertemuan dengan Wang, aku mendengar dia berbicara tentang tugas yang dia lakukan di Tiongkok daratan. Beberapa gereja tidak berjalan dengan baik, jadi dia diberi tanggung jawab untuk mengurusnya. Pada awalnya, dia merasa itu akan menjadi pekerjaan yang sulit, jadi dia tidak mau pergi, tetapi setelah makan dan minum firman Tuhan dan berdoa, dia menerima tugas itu. Setelah melaksanakannya, ada beberapa kesulitan nyata, tetapi melalui kerja keras selama beberapa waktu, semua pekerjaan gereja meningkat. Mendengar penjelasannya tentang hal ini, aku merasa dia memiliki kualitas yang bagus dan benar-benar terbeban serta memikirkan kehendak Tuhan, menghidupkan kembali pekerjaan yang hampir lumpuh. Dia pasti memiliki pekerjaan Roh Kudus, dan bimbingan serta berkat Tuhan. Mau tak mau, aku makin mengaguminya. Dalam proses kerja sama kami, aku selalu memperhatikan persekutuannya dengan saksama. Dia berbicara tentang meninggalkan keluarganya, mengesampingkan perasaan pribadi untuk melakukan tugasnya, bagaimana keluarganya berusaha menghalanginya, bagaimana dia mengatasi tipu daya Iblis dan menjadi saksi, bagaimana dia mengenali antikristus, selangkah demi selangkah, dan kemudian bagaimana dia mengeluarkan mereka dari gereja, melindungi saudara-saudari. Dia juga berbicara tentang bagaimana dia menyokong para pemimpin yang bergumul dengan pekerjaan mereka, menuntun mereka untuk membantu memahami prinsip. Mendengarkan semua kisahnya, aku merasa bahwa meskipun kami adalah rekan sekerja, dia berada pada level yang lebih tinggi daripada kami orang kebanyakan, dan memiliki pandangan yang lebih luas tentang segala sesuatu, juga kualitas kami jauh berada di bawahnya. Seiring waktu, aku mengamati dengan saksama bagaimana dia melaksanakan tugasnya. Dalam pertemuan, dia selalu memulai dengan mempersekutukan firman Tuhan tentang kasih Tuhan kepada manusia dan memikirkan kehendak-Nya, bagaimana Tuhan bekerja di dalam kita dan menyelamatkan kita, betapa besar anugerah yang Dia berikan, dan bagaimana kita harus membalas kasih-Nya. Kemudian dia selalu bersekutu tentang bagaimana melakukan pekerjaan nyata, dan bagaimana ketika berada di Tiongkok dia telah mendedikasikan dirinya di semua tempat untuk menyelesaikan pekerjaan nyata, untuk mendapatkan hasil. Setelah persekutuan, jika dia melihat ada masalah di area tertentu, dia akan menangani dan menganalisis para pemimpin itu karena tidak melakukan pekerjaan nyata, mengatakan mereka tidak memiliki kemanusiaan dan hati nurani, bahwa mereka tidak bertanggung jawab dan tidak memikirkan kehendak Tuhan; itulah sebabnya mereka tidak memiliki bimbingan Tuhan dan tidak bisa mendapatkan hasil. Kemudian, dia akan berbicara tentang pekerjaannya di Tiongkok, bagaimana dia bersandar pada Tuhan untuk mendapatkan pekerjaan Roh Kudus dan menyelesaikan semua masalah dan kesulitan. Kemudian, dia menyuruh para pemimpin itu pulang dan mengandalkan Tuhan untuk menyelesaikan masalah. Setelah beberapa waktu, dalam pertemuan, dia mulai mengajukan pertanyaan yang sangat terperinci kepada mereka, dan di beberapa tempat, mereka melihat lebih banyak keberhasilan dalam pekerjaan penginjilan mereka. Cara kerja itu sama sekali baru bagiku. Setiap tahap terkait dengan tahap berikutnya, dan itu benar-benar teratur. Cara dia berbicara dan bekerja sangat tegas dan percaya diri, banyak saudara-saudari yang sangat mengaguminya. Kupikir dia pasti telah lama melayani sebagai pemimpin dan telah memiliki banyak pengalaman, jadi dia lebih baik daripadaku dalam menangani masalah dan menyelesaikan masalah. Cara kerjanya tampak sangat bagus dan aku bertanya-tanya kapan bisa seperti dia. Kupikir jika aku mulai melakukan segala sesuatu sama seperti yang dia lakukan, aku mungkin mencapai hasil yang baik juga, dan orang lain mungkin menghormatiku.

Dalam pertemuan dengan saudara-saudari setelah itu, aku memulai dengan bagian-bagian tentang memikirkan kehendak Tuhan, Aku bersekutu tentang bagaimana Tuhan bekerja di dalam kita dan menyelamatkan kita, bagaimana kita harus membalas kasih Tuhan, bagaimana melakukan tugas kita dengan segenap hati dan melakukan pekerjaan nyata. Ketika tim penginjilan tidak mendapatkan hasil yang baik, aku meniru gaya bicara Wang, memangkas dan menangani mereka, mengatakan kurangnya hasil mereka pasti karena mereka tidak terbeban dalam tugas, dan orang-orang semacam itu tidak punya hati nurani atau kemanusiaan, bahwa mereka hanyalah pelaku pelayanan. Dalam setiap pertemuan, aku mengajukan pertanyaan yang terperinci tentang hasil pekerjaan penginjilan mereka. Ketika segala sesuatunya tidak terlihat baik, aku meremehkan mereka, berpikir bahwa bahkan setelah begitu banyak persekutuan, mereka tak mampu mendapatkan hasil yang baik, jadi mereka pasti tidak berupaya keras. Kemudian, aku bersekutu tentang bagaimana melakukan pekerjaan nyata dalam tugas mereka, bagaimana bekerja dengan segenap hati dan tidak bersikap ceroboh. Aku memangkas dan menangani mereka dalam persekutuanku. Namun bahkan setelah itu, kinerja mereka tetap tidak membaik. Aku merasa sangat bingung—aku mengikuti cara kerja Wang, jadi mengapa aku tidak melihat hasilnya? Aku hanya merenungkan diriku setelah seorang saudari mengatakan sesuatu kepadaku. Kami mengobrol tentang bagaimana perasaan kami dalam tugas dan tantangan yang kami hadapi, dan dia terbuka kepadaku, mengatakan bahwa dia merasa sangat tertekan dan terkekang dalam pekerjaannya denganku, bahwa dalam setiap pertemuan, aku selalu bersikap otoriter dan menegurnya, dan setelah ditangani, dia menguatkan dirinya dan melakukannya dengan lesu, sekadar menyelesaikan tugas belaka. Dia takut ditangani jika tidak melakukannya dengan baik, dan sangat tertekan sehingga tidak mau berkumpul denganku lagi. Dia juga berkata aku jarang menyingkapkan kerusakan dan kekuranganku, tetapi hanya membicarakan masalah orang lain, sehingga orang tidak bisa melihat ke dalam hatiku, dan merasa jauh dariku. Dia menangis ketika mengatakan hal ini padaku. Mendengar hal itu aku benar-benar sedih—merasa telah memperlakukannya secara tidak adil. Aku tidak sadar bahwa melakukan tugasku seperti itu akan sangat menyakiti orang lain. Aku hanya ingin melakukan tugasku dengan baik dan meningkatkan hasil pekerjaan kami. Aku bukan saja tidak melakukan tugasku dengan baik, tetapi malah membuat saudara-saudari merasa terkekang. Di mana letak kesalahanku? Aku datang ke hadapan Tuhan dalam doa dan pencarian, memohon Dia membimbingku untuk memahami masalahku.

Dalam perenunganku, aku melihat bagian firman Tuhan ini: "Sebagai pemimpin atau pekerja gereja, jika engkau harus memimpin umat pilihan Tuhan untuk masuk ke dalam kenyataan kebenaran dan memberi kesaksian yang benar tentang Tuhan, yang terpenting adalah membimbing orang-orang untuk meluangkan waktu lebih banyak membaca firman Tuhan dan mempersekutukan kebenaran sehingga umat pilihan Tuhan dapat memiliki pemahaman yang semakin dalam tentang tujuan Tuhan dalam menyelamatkan manusia dan tujuan pekerjaan Tuhan, serta dapat memahami kehendak Tuhan dan berbagai tuntutan-Nya terhadap manusia sehingga memampukan mereka untuk memahami kebenaran. ... Dapatkah engkau membuat orang memahami kebenaran dan memasuki kenyataannya jika engkau hanya menangani dan menguliahi mereka? Jika kebenaran yang kaupersekutukan tidak nyata, jika itu hanyalah perkataan doktrin, maka sebanyak apa pun engkau menangani dan menguliahi mereka, itu akan sia-sia. Apakah menurutmu jika orang-orang takut kepadamu, dan melakukan apa yang kauperintahkan, serta tidak berani menentangmu, itu sama artinya mereka memahami kebenaran dan bersikap taat? Ini adalah kekeliruan besar; jalan masuk ke dalam kehidupan tidaklah sesederhana itu. Beberapa pemimpin bersikap seperti manajer baru yang berusaha membuat diri mereka terkesan kuat, mereka berusaha memaksakan otoritas baru mereka terhadap umat pilihan Tuhan sehingga semua orang tunduk kepada mereka, berpikir bahwa ini akan membuat pekerjaan mereka lebih mudah. Jika engkau tidak memiliki kenyataan kebenaran, maka dengan segera dirimu yang sebenarnya akan tersingkap, tingkat pertumbuhanmu yang sesungguhnya akan tersingkap, dan engkau akan disingkirkan. Dalam beberapa pekerjaan administratif, sedikit penanganan, pemangkasan, dan pendisiplinan dapat diterima. Namun, jika engkau tak mampu membekali orang dengan kebenaran—jika engkau hanya mampu menguliahi orang, dan yang kaulakukan hanyalah marah secara tiba-tiba—ini adalah watak rusakmu yang tersingkap dengan sendirinya, dan engkau telah memperlihatkan wajah buruk kerusakanmu. Seiring berjalannya waktu, umat pilihan Tuhan tidak akan dapat menerima perbekalan kehidupan darimu, mereka tidak akan mendapatkan sesuatu yang nyata, dan karenanya akan merasa muak dan jijik terhadapmu, dan akan menjauhimu. ... Beberapa pemimpin dan pekerja tidak mampu menyampaikan kebenaran untuk menyelesaikan masalah-masalah. Sebaliknya, mereka hanya menangani orang lain secara membabi buta dan memamerkan kekuasaan mereka sehingga orang lain menjadi takut dan menaati mereka—begitulah cara yang biasa digunakan para pemimpin palsu dan antikristus. Fakta membuktikan bahwa orang-orang yang wataknya belum berubah tidak layak menjadi pemimpin dan pekerja, apalagi memenuhi syarat untuk melayani dan bersaksi tentang Tuhan" ("Hanya Mereka yang Memiliki Kenyataan Kebenaran yang Dapat Memimpin" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Segala sesuatu yang Tuhan jelaskan persis menggambarkan diriku. Dalam pertemuan dengan saudara-saudari, ketika kuperhatikan mereka tidak mendapatkan hasil, aku tidak berusaha memahami pergumulan mereka yang sebenarnya atau alasan mereka tidak mengabarkan Injil dengan baik, dan tidak berupaya mempersekutukan kebenaran untuk membantu dengan masalah mereka. Aku hanya memangkas dan menangani mereka, dan dengan angkuh menegur mereka, mengkritik mereka karena tidak terbeban, karena tak punya kemanusiaan. Kemudian saudara-saudari merasa terkekang dan takut kepadaku, lalu menjauhkan diri. Aku dengan angkuh menegur mereka, membuat mereka tertekan dan bersikap otoriter bukannya mempersekutukan kebenaran untuk membantu mereka. Jika itu terus berlanjut, aku bisa menjadi pemimpin palsu atau antikristus. Ketika melihat betapa seriusnya masalah itu, aku datang ke hadapan Tuhan dan berdoa: "Ya Tuhan, aku telah menyalahgunakan kekuasaanku dan dengan membabi buta menangani orang. Aku belum melakukan tugasku dengan baik dan telah menyakiti saudara-saudari. Aku mau bertobat kepada-Mu. Kumohon bimbing aku." Setelah itu, aku menemukan jalan penerapan dalam beberapa firman Tuhan. Sejak itu, dalam pertemuan, aku meminta saudara-saudari untuk menyampaikan pergumulan mereka terlebih dahulu, kemudian mengemukakan pandanganku mengenai masalah-masalah itu dan menyampaikan persekutuan berdasarkan firman Tuhan. Dengan begitu, yang lain tidak merasa terkekang dan mereka mendapat bantuan. Selama beberapa waktu, aku merasa jauh lebih baik setelah melakukan segala sesuatu dengan cara itu.

Kukira aku telah memetik pelajaran itu dengan cukup baik sampai aku membaca satu bagian firman Tuhan yang membantuku memahami mengapa aku meniru cara kerja Wang, dan jalan yang kutempuh dalam kepercayaanku kepada Tuhan. Firman Tuhan katakan: "Apa pun level pemimpin dan pekerja di dalam gereja, jika engkau semua selalu memuja mereka, jika matamu selalu tertuju pada mereka, dan engkau menghormati mereka, dan engkau mengandalkan mereka dalam segala sesuatu, dan berharap bahwa ini akan memungkinkanmu untuk memperoleh keselamatan, maka semuanya akan sia-sia, karena motivasi ini sendiri salah; ketika orang percaya kepada Tuhan, mereka hanya dapat menghormati dan mengikut Tuhan. Apa pun kedudukan mereka di antara pimpinan, para pemimpin tetaplah orang biasa, dan jika engkau memandang mereka sebagai atasan langsungmu, jika engkau merasa bahwa mereka lebih tinggi darimu, bahwa mereka lebih hebat atau lebih cakap daripada dirimu, dan bahwa mereka seharusnya memimpinmu, bahwa mereka terlihat lebih unggul dalam segala sesuatu bila dibandingkan dengan orang lain, itu keliru—itu adalah khayalanmu. Dan apa akibat dari khayalan ini? Khayalan ini, pemahaman yang keliru ini akan membuatmu secara tidak sadar mengukur pemimpinmu menggunakan persyaratan yang tidak realistis; pada saat yang sama, tanpa kausadari, engkau juga akan sangat tertarik pada apa yang disebut gaya khas, karunia dan bakat mereka, sedemikian rupa sehingga sebelum engkau menyadarinya, engkau memuja mereka, dan mereka telah menjadi Tuhanmu. Jalan itu, dari sejak mereka mulai menjadi panutanmu, objek pemujaanmu, sampai saat engkau menjadi salah satu pengikut mereka, adalah jalan yang akan membuatmu secara tidak sadar menjauh dari Tuhan. Dan bahkan saat engkau secara berangsur-angsur menjauh dari Tuhan, engkau masih akan yakin bahwa engkau sedang mengikuti Tuhan, berada di rumah Tuhan, dan berada di hadirat Tuhan. Namun sebenarnya, engkau telah ditarik menjauh oleh seseorang yang berasal dari Iblis, atau seorang antikristus, dan engkau bahkan tidak akan merasakannya—di mana ini adalah keadaan yang sangat berbahaya. Untuk menyelesaikan masalah ini, engkau harus dapat secara akurat memahami dan mengenali berbagai berbagai watak antikristus dan cara mereka bekerja, serta natur dari tindakan mereka dan metode serta tipuan yang suka mereka gunakan; engkau juga harus memulai dengan memperbaiki dirimu sendiri. Percaya kepada Tuhan, tetapi memuja manusia bukanlah jalan yang benar. Beberapa orang mungkin berkata: 'Yah, aku punya alasan untuk memuja para pemimpin—orang yang kupuja itu sejalan dengan gagasan.' Mengapa engkau bersikeras memuja manusia meskipun engkau percaya kepada Tuhan? Pada akhirnya, siapakah yang akan menyelamatkanmu? Siapakah yang benar-benar mengasihimu dan melindungimu—tidak dapatkah engkau benar-benar menyadarinya? Engkau mengikut Tuhan dan mendengarkan firman-Nya, dan jika seseorang berbicara dan bertindak dengan benar, dan itu sesuai dengan prinsip kebenaran, apakah menaati kebenaran tidak baik? Mengapa engkau begitu hina? Mengapa engkau bersikeras mencari seseorang yang kaupuja untuk diikuti? Mengapa engkau suka menjadi budak Iblis? Mengapa tidak menjadi hamba kebenaran saja? Ini memperlihatkan apakah seseorang memiliki nalar dan martabat atau tidak. Engkau harus memulai dengan memperbaiki dirimu sendiri, memperlengkapi dirimu dengan kebenaran yang membedakan berbagai orang dan peristiwa, mengembangkan kemampuan membedakan antara berbagai masalah, dan berbagai hal yang diwujudkan dalam diri berbagai orang, mengetahui apa substansi mereka dan watak apa yang sedang disingkapkan; engkau juga harus memahami orang macam apakah dirimu, orang-orang macam apakah yang ada di sekitarmu, dan orang-orang macam apakah yang memimpinmu. Engkau harus dapat memperlakukan mereka dengan tepat. ... Jika engkau tidak mengejar kebenaran dan selalu hidup dalam imajinasi tertentu, dan selalu secara membabi buta, memuja, menyanjung, dan bergantung pada orang lain, jika engkau tidak menempuh jalan mengejar kebenaran, lalu akan seperti apa akibat akhirnya? Semua orang akan bisa menipumu. Engkau tidak mampu melihat diri siapa pun yang sebenarnya—bahkan tidak juga antikristus yang paling jelas terlihat, yang membingungkanmu dengan manipulasi mereka; tetapi engkau tetap mengagumi mereka karena kemampuan mereka, melakukan apa yang mereka inginkan setiap hari. Inikah seseorang yang mengikuti dan menaati Tuhan?" ("Mereka Bertindak Licik, Berperilaku Individualistis dan Diktatorial, Tidak Pernah Berkomunikasi dengan Orang, dan Memaksa Orang untuk Mematuhi" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). Setelah membaca firman Tuhan, aku memahami bahwa meskipun memiliki iman, aku berada di jalan pemujaan dan mengikuti manusia. Aku tahu dari interaksiku dengan Wang bahwa dia telah menjadi pemimpin selama bertahun-tahun, jadi kupikir dia mengejar kebenaran, dan aku sangat memujanya. Mengetahui dia bertanggung jawab atas banyak pekerjaan gereja dan telah meningkatkan kembali segala sesuatu ketika keadaannya memburuk, aku makin mengaguminya. Aku merasa dia memiliki tuntunan Roh Kudus dan berkat Tuhan untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu, dan Tuhan pasti mengasihinya. Dan mendengar dia berbicara tentang bagaimana dia memikirkan kehendak Tuhan, ditambah cara dan hasil kerjanya, aku merasa dari semua pemimpin dan pekerja ini, Wang memiliki kualitas dan kemampuan terbaik, bahwa dia memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Sebelum menyadarinya, citra Wang yang tinggi ada di dalam benakku. Aku mulai memujanya. Kupikir jika aku mau menjadi pemimpin yang layak, aku harus belajar dari cara kerjanya. Dalam pertemuan, aku tidak benar-benar mendengarkan apa yang orang lain katakan. Aku merasa persekutuan mereka tidak sebagus persekutuanku, tetapi ketika Wang mulai berbicara, aku memusatkan seluruh perhatianku padanya. Terkadang, aku mencatat hal-hal penting yang dia sampaikan, takut melewatkan sesuatu yang penting. Selama waktu itu, aku sama sekali tidak datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa dan mencari, dan tidak mencari prinsip dari firman Tuhan tentang bagaimana para pemimpin seharusnya bekerja. Aku hanya menerapkan perkataan dan cara kerja Wang seolah-olah itu adalah kebenaran. Aku bahkan meniru setiap gerak tubuhnya, cara dia berkhotbah dan bertindak. Aku menempatkan dia terlalu tinggi di hatiku. Dia memengaruhi caraku melakukan segala sesuatu dan bagaimana aku melakukan tugasku. Dia menjadi idolaku. Secara teknis, aku percaya dan mengikut Tuhan, tetapi kenyataannya, aku mengikuti Wang, dan Tuhan telah kehilangan tempat-Nya di hatiku. Aku memuja dan mengikuti seseorang, yang pada dasarnya mengikuti Iblis, menjauhkan diri dari Tuhan dan mengkhianati-Nya. Tuhan Yesus pernah berkata, "Engkau harus menyembah Tuhan dan hanya Dia yang engkau harus layani" (Matius 4:10). Tuhan adalah Tuhan yang cemburu, dan Dia takkan membiarkan umat-Nya menyembah berhala apa pun. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Karena engkau telah membulatkan tekad untuk melayani-Ku, Aku tidak akan melepaskanmu. Aku adalah Tuhan yang cemburu, dan Akulah Tuhan yang cemburu pada manusia. Karena engkau telah mengutarakan janjimu di atas mezbah, Aku tidak akan membiarkan engkau melarikan diri di depan mata-Ku sendiri, dan Aku tidak akan membiarkan engkau melayani dua tuan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Sekalian Begitu Rendah dalam Akhlakmu!"). Aku memahami bahwa watak Tuhan tidak menoleransi pelanggaran. Dia tidak menyukai orang yang memiliki iman sekadar sebutan, tetapi tidak memiliki Dia di dalam hati mereka, yang percaya kepada Tuhan tetapi mengikut manusia dan mengkhianati-Nya. Mereka menjijikkan bagi Tuhan—Dia membenci mereka. Menyadari bahwa aku mengikuti seseorang dan telah berada di jalan yang salah, aku menjadi ketakutan. Aku juga bersyukur atas bimbingan Tuhan karena menunjukkan masalah serius dalam diriku. Aku benar-benar ingin berhenti memuja Wang.

Ada bagian lain yang kubaca: "Apa yang engkau kagumi bukanlah kerendahhatian Kristus, melainkan gembala-gembala palsu yang berkedudukan menonjol. Engkau tidak memuja keindahan ataupun hikmat Kristus, melainkan memuja orang-orang cabul yang bersekutu dengan dunia yang keji. Engkau menertawakan penderitaan Kristus yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya, tetapi mengagumi mayat-mayat yang berburu persembahan dan hidup dalam pesta pora. Engkau tidak bersedia menderita bersama Kristus, tetapi dengan senang hati pergi ke pelukan para antikristus yang sembrono itu, meskipun mereka hanya memberimu daging, kata-kata, dan kendali. Bahkan sekarang pun, hatimu masih mengarah kepada mereka, pada reputasi mereka, status mereka, dan pengaruh mereka. Dan lagi engkau terus memiliki sikap yang menganggap pekerjaan Kristus terlalu berat untuk dipahami dan engkau tidak bersedia menerimanya. Inilah mengapa Aku berkata bahwa engkau tidak memiliki iman untuk mengakui Kristus. Alasanmu mengikut Dia sampai hari ini hanyalah karena engkau tidak punya pilihan lain. Di dalam hatimu, selamanya menjulang banyak gambaran mulia; engkau tidak dapat melupakan setiap kata dan perbuatan mereka, juga perkataan serta tangan mereka yang berpengaruh. Di dalam hatimu, mereka selamanya agung dan selamanya pahlawan. Namun tidaklah demikian bagi Kristus zaman sekarang. Di dalam hatimu, Dia selamanya tidak penting, dan selamanya tidak layak untuk dihormati. Karena Dia terlalu biasa, pengaruhnya terlalu kecil, dan jauh dari mulia" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Engkau Benar-benar Orang yang Percaya kepada Tuhan?"). Firman Tuhan membantuku memahami mengapa aku mengikuti seseorang. Aku memuja status dan kekuasaan, dan itu adalah hal-hal yang pada dasarnya kusukai. Begitu tahu Wang telah memegang peran kepemimpinan selama ini, bahwa dia telah menangani banyak pekerjaan, aku mulai menghormatinya. Ketika mendengarnya membicarakan pekerjaan yang telah dia lakukan dan hal-hal yang telah dia capai, aku mulai memujanya, ingin menjadi sama seperti dia suatu hari kelak. Cara dia berbicara dan pekerjaan yang dia lakukan meninggalkan kesan yang kuat padaku. Aku mengagumi persekutuannya yang bermartabat dan otoritasnya dalam bekerja. Aku merasa seperti itulah seharusnya seorang pemimpin. Namun, aku sama sekali tidak sedang mengagumi kerendahhatian dan ketersembunyian Kristus, keindahan dan kebesaran-Nya. Aku teringat tentang Tuhan yang membuatkan pakaian untuk Adam dan Hawa. Dia adalah Sang Pencipta dan memiliki kehormatan yang begitu besar, tetapi Dia tidak menampilkan diri-Nya seperti itu. Dia sendiri yang membuatkan pakaian untuk manusia bodoh yang telah dirusak Iblis. Ketika Tuhan Yesus sedang bekerja dan berjalan di antara manusia, Dia tidak pernah menyingkapkan identitas-Nya, tetapi bahkan membasuh kaki murid-murid-Nya. Dan sekarang, Tuhan telah berinkarnasi dan datang ke bumi untuk menyelamatkan manusia, mengenakan daging biasa, hanya dengan diam-diam mengungkapkan kebenaran dan membekali manusia, tidak pernah pamer. Kerendahhatian dan ketersembunyian Tuhan sangat layak menerima kasih kita. Namun, aku tidak melihat bahwa ini mengandung kekudusan, kebesaran, dan martabat Tuhan. Aku hanya menghormati, memuja, dan bahkan mengikuti siapa pun yang kulihat memiliki status dan menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain. Aku sangat buta dan bodoh. Jadi, aku berjanji akan menjadi pengikut Tuhan yang sejati, dan selalu melakukan tugasku sesuai dengan firman Tuhan dan memiliki kearifan atas apa yang dirangkum orang lain. Jika pendekatan mereka sejalan dengan prinsip kebenaran, aku boleh mengikutinya, karena itu berarti mengikuti kebenaran. Namun, jika itu bertentangan dengan firman Tuhan dan kebenaran, jika itu hanya keinginan pribadi atau pengalaman pribadi, jika efek yang dicapai adalah mendapatkan kekaguman orang lain atau membuat orang mengikuti aturan dan merasa terkekang, aku tidak boleh begitu saja menerimanya secara membabi buta.

Setelah memahami masalahku dengan sedikit lebih baik, aku teringat bagaimana aku telah menegur orang lain dan membuat mereka merasa terkekang. Begitulah cara Wang bekerja. Mungkin beberapa saudara-saudari juga merasa terkekang olehnya. Dan beberapa orang lainnya melaporkan bahwa Wang selalu menyingkapkan dan menganalisis orang dalam pertemuan dan itu membuat tidak nyaman, jadi aku memberi tahu dia bahwa dia menggunakan kedudukannya untuk menegur orang dan itu mengekang orang lain. Namun, tanggapannya adalah, "Aku tahu aku menggunakan kedudukanku, tetapi inilah yang mendapatkan hasil. Jika aku tidak menganalisis dan menangani mereka, kinerja mereka pasti terganggu." Aku cukup kaget mendengarnya. Dia tahu pendekatannya bermasalah, tetapi dia terus melakukan segala sesuatu dengan cara yang salah. Dia tidak sedang menerima atau menerapkan kebenaran. Dia menggunakan kedudukannya untuk menegur orang agar mendapatkan hasil yang lebih baik dalam pekerjaan, jadi motifnya salah. Dia melakukannya demi reputasi dan status. Jadi, bukankah semua persekutuannya tentang memikirkan kehendak Tuhan adalah omong kosong, hanya mengkhotbahkan doktrin? Dengan pemikiran itu, aku mulai mempertanyakan tentang orang seperti apakah Wang sebenarnya dan mulai lebih memperhatikan bagaimana dia melakukan tugasnya. Aku ingin mencari tahu orang seperti apakah dia berdasarkan apa yang sebenarnya dia lakukan.

Kemudian, mengamatinya saat mengadakan pertemuan untuk beberapa pemimpin tim, aku melihat dia menegur mereka karena bersikap asal-asalan dan tidak cukup bertanggung jawab. Dia terus berkata, "Apakah kalian punya kemanusiaan atau tanggung jawab sedikit pun? Berapa banyak pekerjaan nyata yang telah kalian lakukan?" Dia hanya menyingkapkan dan mengkritik orang, tetapi tidak pernah berbicara tentang bagaimana menyelesaikan masalah nyata dalam pekerjaan mereka. Setiap kali kami merangkum pekerjaan kami, dia selalu meminta pemimpin tim atau saudara-saudari yang lebih berpengalaman untuk bersekutu, tetapi dia sendiri tidak pernah membantu memberikan solusi atau jalan penerapan. Dia juga tidak pernah membicarakan kerusakan yang dia singkapkan dalam tugasnya atau kekurangannya sendiri. Dia selalu saja menegur orang dengan angkuh. Dan setelah itu, aku perhatikan dia bahkan tidak menindaklanjuti pekerjaan apa pun, tetapi hanya memberikan perintah. Dia menyerahkan tugas yang menjadi tanggung jawabnya kepada orang lain dan menyuruh mereka melapor kepadanya. Dalam tugas-tugas yang lebih penting, yang membutuhkan lebih banyak tanggung jawab, dia selalu melindungi kepentingannya sendiri tanpa memikirkan pekerjaan rumah Tuhan. Mengingat semua perilaku ini, aku dan rekan sekerjaku membahas hal ini dan mulai merasa dia adalah pemimpin palsu, jadi kami memberi tahu seorang pemimpin tingkat atas tentang semua ini. Ketika pemimpin itu mendengar Wang selalu berkata, "Kalian begini dan begitu", dia berkata bahwa Wang bertindak seolah-olah dia berada dalam kategori yang berbeda dari manusia rusak, seolah-olah telah disempurnakan oleh Tuhan, merasa sebagai orang yang dipakai Tuhan. Dia tidak mau tunduk kepada siapa pun, tetapi ingin setara dengan Tuhan. Itu berarti memiliki esensi Iblis, antikristus. Ketika mendengar pemimpin menyebutkan Iblis, seorang antikristus, aku benar-benar terkejut. Yang aku tahu, Wang tidak mempersekutukan kebenaran untuk menyelesaikan masalah dan suka menegur orang, bahwa dia adalah pemimpin palsu, tetapi aku tidak menyadari bahwa dia adalah antikristus.

Kemudian, aku membaca beberapa bagian firman Tuhan. "Bagaimanapun cara mereka berbicara, itu selalu membuat orang mengagumi dan memuja mereka, untuk mendapatkan posisi tertentu di hati mereka, bahkan untuk mengambil posisi Tuhan di sana—semua ini adalah tujuan yang ingin dicapai antikristus ketika mereka bersaksi tentang diri mereka sendiri. Motivasi di balik semua yang mereka katakan, khotbahkan, dan persekutukan adalah untuk membuat orang mengagumi dan memuja mereka; perilaku seperti itu adalah meninggikan dan bersaksi tentang diri mereka sendiri agar menempati suatu posisi di hati orang lain. Meskipun cara orang-orang ini berbicara tidak sepenuhnya sama, dalam taraf berbeda, perkataan mereka memiliki dampak bersaksi tentang diri mereka sendiri dan membuat orang memuja mereka; dan dalam taraf berbeda, perilaku seperti itu ada di hampir semua orang yang bekerja. Jika mereka mencapai suatu titik, titik di mana mereka tidak dapat menahan diri mereka sendiri, atau mereka menjadi sulit untuk dikendalikan, dan mereka memiliki niat dan tujuan yang sangat kuat dan jelas untuk mengendalikan orang, membuat orang memperlakukan mereka seolah-olah mereka adalah Tuhan atau semacam berhala, dan kemudian mereka dapat mencapai tujuan untuk mengendalikan dan membatasi orang, dan mencapai titik yang membuat mereka tunduk. Natur dari semua ini adalah meninggikan dan bersaksi tentang diri mereka sendiri; semua ini adalah bagian dari natur antikristus. Cara apa yang biasanya orang gunakan untuk meninggikan dan bersaksi tentang diri mereka sendiri? (Mereka membicarakan tentang modal.) Apa sajakah yang termasuk membicarakan tentang modal? Membicarakan tentang berapa lama mereka telah percaya kepada Tuhan, berapa banyak mereka telah menderita, berapa banyak harga yang telah mereka bayar, berapa banyak pekerjaan yang telah mereka lakukan, seberapa jauh mereka telah melakukan perjalanan, berapa banyak orang yang telah mereka dapatkan melalui pengabaran Injil, dan seberapa banyak penghinaan yang harus mereka tanggung. Beberapa orang juga sering kali membicarakan tentang berapa kali mereka dipenjara tanpa pernah mengkhianati gereja atau saudara-saudari, atau gagal untuk berdiri teguh dalam kesaksian mereka, dan seterusnya; semua ini adalah contoh membicarakan tentang seberapa banyak modal yang dimiliki seseorang. Dengan kedok melakukan tugas para pemimpin, mereka menjalankan urusan mereka sendiri, memperkuat kedudukan mereka, menciptakan kesan yang baik di hati orang-orang. Pada saat yang sama, mereka menggunakan berbagai macam metode dan tipu daya untuk memenangkan hati orang, bahkan sampai menyerang dan mengucilkan siapa pun yang memiliki pendapat atau pandangan berbeda dari mereka, terutama orang yang mengejar kebenaran. Dan terhadap orang-orang yang bodoh, dungu dan bingung dalam iman mereka, serta orang-orang yang belum lama percaya kepada Tuhan, atau yang tingkat pertumbuhannya rendah, metode apa yang mereka gunakan? Mereka menipu, membujuk dan bahkan mengancam mereka, menggunakan strategi-strategi ini untuk mencapai tujuan mereka, yakni memperkuat kedudukan mereka. Semua ini adalah taktik antikristus" ("Mereka Berusaha Memenangkan Hati Orang" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). "Aku telah mendapati bahwa banyak pemimpin hanya mampu menguliahi orang, mereka hanya mampu berkhotbah kepada orang dari posisi yang tinggi dan tak mampu menyampaikan kepada mereka pada tingkat yang sama; mereka tak mampu berinteraksi dengan orang secara normal. Sebagian orang, ketika berbicara, selalu saja seperti sedang berpidato atau membuat laporan; perkataan mereka hanya diarahkan pada keadaan orang lain, dan mereka sendiri tidak pernah membuka diri, mereka tidak pernah menganalisis watak rusak mereka sendiri, melainkan hanya menganalisis masalah orang lain untuk diketahui orang lain. Dan mengapa mereka melakukan hal ini? Mengapa mereka cenderung berkhotbah seperti itu, mengatakan hal-hal seperti itu? Ini adalah bukti bahwa mereka tidak mengenal diri mereka sendiri, bahwa mereka terlalu tidak berakal, terlalu congkak dan sombong. Mereka berpikir bahwa kemampuan mereka untuk mengenali watak rusak orang lain membuktikan bahwa mereka lebih unggul, bahwa mereka lebih baik daripada orang lain dalam hal mengenali orang dan berbagai hal, bahwa mereka lebih tidak rusak dibandingkan orang lain. Hanya mampu menganalisis dan menguliahi orang lain, tetapi tak mampu membuka diri, tidak menyingkapkan atau menganalisis watak rusak mereka sendiri, tidak memperlihatkan diri mereka yang sebenarnya, tidak mengatakan apa pun tentang motivasi mereka sendiri, hanya menguliahi orang lain karena melakukan hal yang salah—inilah yang dimaksud dengan membesar-besarkan dan meninggikan diri sendiri. ... Ketika mereka memimpin orang-orang, mereka tidak meminta orang untuk menerapkan kebenaran, melainkan meminta orang-orang itu mendengarkan apa yang mereka katakan dan mengikuti jalan mereka—dan bukankah ini artinya meminta orang untuk memperlakukan mereka sebagai Tuhan dan menaati mereka sebagai Tuhan? Apakah mereka memiliki kebenaran? Mereka tidak memiliki kebenaran dan penuh dengan watak Iblis, mereka jahat—jadi mengapa mereka meminta orang untuk menaati mereka? Bukankah orang semacam ini membesarkan diri mereka sendiri? Bukankah mereka meninggikan diri mereka sendiri? Dapatkah orang semacam ini membawa orang ke hadapan Tuhan? Dapatkah mereka membuat orang menyembah Tuhan? Diri merekalah yang mereka inginkan untuk orang taati, dan ketika mereka bekerja seperti ini, apakah mereka benar-benar menuntun orang untuk memasuki kenyataan kebenaran? Apakah mereka benar-benar sedang melakukan pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada mereka? Tidak, mereka sedang berusaha mendirikan kerajaan mereka sendiri, mereka ingin menjadi Tuhan, mereka ingin orang-orang memperlakukan mereka seperti Tuhan dan menaati mereka seperti Tuhan. Bukankah mereka adalah antikristus? Cara antikristus melakukan segala sesuatu selalu adalah, sebanyak apa pun mereka menunda pekerjaan rumah Tuhan, sebesar apa pun kerugian yang dialami umat pilihan Tuhan, orang harus menaati mereka dan mendengarkan mereka. Bukankah ini natur setan? Bukankah ini watak Iblis? Orang-orang semacam ini adalah setan hidup yang mengenakan kulit manusia; mereka mungkin memiliki wajah manusia, tetapi segala sesuatu yang ada di dalam diri mereka adalah setan. Semua yang mereka katakan dan lakukan adalah jahat. Tidak ada yang mereka lakukan yang sesuai dengan kebenaran, tidak ada yang mereka lakukan merupakan hal-hal yang dilakukan orang berakal—jadi tidak ada keraguan bahwa semua ini adalah tindakan Iblis si setan, antikristus. Ini harus dapat dikenali dengan jelas oleh engkau semua" ("Pembahasan Tentang Ketetapan Administratif Tuhan pada Zaman Kerajaan" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Firman Tuhan memberiku sedikit pemahaman tentang esensi perilaku Wang. Dia hampir tak pernah membicarakan kerusakan, kelemahan, atau kekurangannya dalam pertemuan, dan hampir tak pernah menganalisis masalah atau kesalahannya dalam bekerja. Dia selalu berbicara tentang tugas yang dia lakukan, berapa banyak pekerjaan nyata yang telah dia lakukan, berapa banyak gereja yang dia sokong dan berapa banyak pemimpin yang dia bina, berapa banyak antikristus yang dia temukan, semua pengorbanan yang telah dia lakukan, seberapa banyak dia menderita, seberapa banyak harga yang dia bayar, seberapa banyak kesulitan yang dia atasi, dan bagaimana dia memuaskan kehendak Tuhan sebanyak apa pun dia harus menderita. Dia meninggikan dan memberi kesaksian tentang dirinya sendiri seperti itu hanya untuk membangun gengsi di antara saudara-saudari, membuat orang lain menghormatinya. Dan ketika dia berbicara tentang semua pengalaman itu, dia selalu mengaitkan semuanya dengan firman Tuhan. Sepertinya dia sedang mempersekutukan pemahamannya tentang firman Tuhan dan pengalaman nyatanya, tetapi semua itu hanya pamer, memamerkan kredensialnya. Persekutuannya tidak memberi orang pemahaman tentang Tuhan atau firman Tuhan, tetapi hanya membuat mereka mengingat pengalamannya dan mengaguminya. Dia sedang pamer dengan kedok mempersekutukan firman Tuhan sehingga mendapat tempat di hati orang-orang dan menyesatkan mereka. Dia juga selalu menyalahgunakan kedudukannya untuk menganalisis kekurangan orang lain, menegur saudara-saudari karena tidak memiliki kemanusiaan, hati nurani, dan tanggung jawab. Dia selalu berkata "Kalian ...." Jelas dia tidak merasa setara dengan orang lain, bahwa dia adalah makhluk ciptaan, manusia yang dirusak oleh Iblis. Dia memiliki semua jenis kerusakan dan kekurangan yang sama seperti yang kita miliki, tetapi dia berperilaku seperti orang yang istimewa, seolah-olah orang lain itu rusak dan menjadi milik Iblis, tetapi dia tidak seperti kita semua, bahwa dia telah melepaskan diri dari kerusakan dan kekotoran. Dia tidak mempersekutukan kebenaran ketika saudara-saudari tidak melakukan tugas mereka dengan baik, tetapi hanya menegur mereka, dan selalu mengancam akan memberhentikan orang jika mereka tidak melakukan pekerjaan nyata. Itu membuat orang merasa takut kepadanya, dan membuat semua orang benar-benar tunduk kepadanya, dikendalikan dalam genggamannya. Aku sadar dia tak hanya menyalahgunakan statusnya, tetapi juga menggunakan berbagai macam taktik untuk membuat orang memuja, menghormati dan mendengarkannya. Dia berada di jalan antikristus, dengan natur dan esensi antikristus.

Kami memberhentikan Wang, sesuai dengan prinsip. Setelah itu, kami mendengar beberapa orang menjadi sangat tertekan dengan pemberhentiannya dan mereka ingin berhenti melakukan tugas mereka. Mereka merasa Wang memiliki kualitas yang bagus, tetapi diberhentikan, bahwa mereka takkan pernah mampu menandingi dia, jadi pasti tidak mampu melakukan pekerjaan nyata, dan suatu hari mereka pasti akan dipecat juga. Aku sadar, pasti ada banyak orang yang telah disesatkan oleh Wang, yang tidak memiliki kearifan. Aku dan rekan sekerjaku mempersekutukan alasan pemberhentiannya dan natur perilakunya berdasarkan firman Tuhan kepada semua pemimpin dan pekerja yang pernah bekerja dengannya. Beberapa dari mereka berbicara tentang bagaimana mereka sangat menghormatinya dan merasa dia memiliki kualitas yang bagus, berbakat, fasih, dan terampil. Mereka menggunakan perkataannya sebagai standar emas, memperlakukannya seperti kebenaran, dan baru sadar mereka telah disesatkan olehnya. Beberapa dari mereka berkata mereka merasa takut kepada Wang, dan setiap kali dia memeriksa pekerjaan, mereka pasti merasa sangat gugup, takut dikritik, dan selalu menjadi negatif sesudahnya. Mereka merasa kualitas mereka rendah dan tak mampu melakukan apa pun dengan benar, serta tak mampu menangani peran kepemimpinan dan lebih baik mengundurkan diri. Kemudian, mereka baru merasa lebih kuat dan tidak melepaskan tugas setelah terus berdoa kepada Tuhan. Dari persekutuan semua orang, aku memahami betapa negatifnya dampak perilaku Wang bagi semua orang, dan pemberhentiannya jelas adalah keadilan Tuhan. Pasti akan merugikan orang lain jika dia tetap menjadi pemimpin.

Setelah beberapa waktu, kami menerima surat dari Tiongkok daratan yang berisi laporan tentang saat Wang melakukan tugas di sana. Beberapa pemimpin yang dia tunjuk tidak layak untuk pekerjaan itu. Beberapa telah dikeluarkan sebagai antikristus, dan beberapa mengkhianati gereja setelah ditangkap, menjadi Yudas bahkan tanpa siksaan. Menunjuk orang yang salah sangat merugikan pekerjaan rumah Tuhan. Mereka juga berkata Wang selalu memamerkan kualitas dan bakatnya untuk menyesatkan orang, sehingga semua orang akan berpikir dia mampu menyelesaikan setiap masalah yang sulit, bahwa hanya dengan sedikit kalimat persekutuan, dia mampu menemukan solusi yang tepat dan menyelesaikan masalah, dan di mana pun dia bersekutu, saudara-saudari selalu merasa lebih baik tentang tugas mereka. Semua orang merasa dia memiliki kenyataan kebenaran dan semua rekan sekerjanya sangat mengaguminya. Bahkan orang yang belum pernah bertemu dengannya selalu memujinya ketika namanya disebut, dan memakai dia sebagai tolok ukur. Mereka berpikir jika melakukan segala sesuatu seperti dia, mereka bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dalam pekerjaan. Setelah membaca laporan tentang Wang, aku bisa melihat dirinya dengan jauh lebih jelas. Cara dia berperilaku sama persis seperti gambaran Tuhan tentang antikristus yang bersaksi dan meninggikan diri. Di Tiongkok dan luar negeri, Wang sama sekali tidak mengalami perubahan dalam watak hidupnya. Dia adalah antikristus. Aku juga bersyukur atas keadilan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat lolos dari pemeriksaan Tuhan, jadi cepat atau lambat, Dia akan menyingkirkan siapa pun yang tidak mengejar kebenaran, yang tidak berada di jalan yang benar.

Pengalaman ini memperlihatkan kepadaku bahwa sebagai orang percaya, kita harus memandang segala sesuatu dan semua orang berdasarkan firman Tuhan, belajar memahami orang seperti apakah seseorang itu, apa jalan mereka berdasarkan perilaku dan apa yang mereka perlihatkan. Kita harus makin dekat dengan orang di sekitar kita yang mengejar kebenaran, belajar dan mengambil manfaat dari mereka. Kita harus memperlakukan orang yang memperlihatkan kerusakan atau kelemahan sesaat dengan benar, membantu dan mendukung mereka, mempersekutukan kebenaran dengan kasih. Namun, kita harus menolak orang tidak percaya yang tidak pernah menerapkan kebenaran, dan jika kita melihat seseorang menuju ke arah yang salah, akan melakukan kejahatan, seseorang yang adalah pemimpin palsu, antikristus, atau pelaku kejahatan, kita harus menghentikan dan melaporkannya. Kita juga harus belajar dari kegagalan mereka, merenungkan cara kita bertindak yang sama seperti mereka, menggunakan kegagalan mereka sebagai peringatan bagi diri kita sendiri. Kita dapat bertumbuh lebih cepat dalam hidup dengan cara itu. Jika kita tidak mencari kebenaran dalam iman kita atau menggunakan firman Tuhan untuk melihat orang lain, tetapi hanya melihat kualitas dan bakat orang, kita akan cenderung memuja dan mengikuti orang lain. Lalu kita akan berada di jalan yang menentang Tuhan dan disingkirkan. Ini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya mengejar kebenaran dalam iman kita.

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Aku Tidak Lagi Menghina Rekanku

Oleh Saudara Qi Hang, Korea Aku mengelola buku dan barang gereja. Aku memeriksa apakah barang-barang sudah diatur dan disimpan, apakah...

Tinggalkan Balasan