Menghadapi Penindasan Laporan yang Jujur

19 Maret 2022

Oleh Saudari Li Ming, Jerman

Ketika aku mengelola tim penyiraman, Fang Ping adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas pekerjaanku. Melalui interaksi kami, aku sadar dia cenderung bersikap asal-asalan ketika melaksanakan pekerjaan, dan hanya meneriakkan slogan serta tidak mampu menyelesaikan masalah nyata. Berkenaan dengan masalah yang kami hadapi dalam tugas, dia tidak mau memimpin kami dalam meringkas umpan balik, dan tidak mempersekutukan firman Tuhan, atau menunjukkan jalan penerapan, yang dia lakukan hanyalah menegur kami. Dia menolak saran saudara-saudari. Perilaku ini membuatku merasa sepertinya dia mungkin pemimpin palsu, jadi aku ingin menghubungi atasannya, Liu Yun, untuk membicarakannya. Namun, aku ingat Fang Ping selalu mengikuti pertemuan dengannya, dan mereka telah melakukan banyak pekerjaan bersama-sama. Kupikir Liu Yun pasti mampu melihat masalah yang kulihat, dan Fang Ping bertanggung jawab atas pekerjaan beberapa kelompok, mengawasi puluhan pemimpin kelompok. Apakah mereka tidak melihat masalahnya? Tak seorang pun dari mereka telah melaporkan apa pun, jadi mengapa aku harus angkat bicara? Bagaimana jika aku salah paham dan Liu Yun berkata aku berprasangka terhadap Fang Ping, berusaha mencari kesalahannya? Aku tak mau menjadi pelapor pertama sehingga menimbulkan masalah bagi diriku sendiri. Namun kemudian, aku teringat bagaimana aku telah disakiti oleh para pemimpin palsu dan antikristus sebelumnya. Itu karena tidak melaporkan sesuatu tepat waktu. Antikristus mengacaukan pekerjaan beberapa gereja, dan memengaruhi kehidupan saudara-saudari. Tidak segera melaporkan masalah berarti tidak melindungi kepentingan rumah Tuhan. Dengan pemikiran itu, aku merasa sedikit tidak nyaman, dan kupikir aku harus berbicara dengan saudara-saudari lainnya dan mendengarkan pendapat mereka. Jadi, aku pergi untuk bicara dengan Saudara Liu, dan dia berkata dia merasa Fang Ping tidak mampu menangani masalah nyata, dan tidak menindaklanjuti atau menanyakan tentang pekerjaan, dia tidak membimbing atau membantu orang lain masuk ke dalam prinsip. Dia juga berkata Fang Ping bersikap semaunya, tidak terorganisir, dan tidak mampu memprioritaskan tugas. Akibatnya, efektivitas mereka sangat buruk dan banyak hal telah sangat tertunda. Selain itu, dia selalu mengabaikan beberapa peringatan dari saudara-saudari. Selama pertemuan, dia jarang mempersekutukan bagaimana dia merenungkan dan mengenal dirinya sendiri, atau bagaimana dia menerapkan firman Tuhan ketika menghadapi masalah. Dia hanya mengkhotbahkan doktrin, mengatakan hal-hal yang kedengarannya bagus, tetapi tidak melakukan sesuatu yang nyata. Ketika tahu Saudara Liu melihat masalah yang sama denganku, aku merasa cukup yakin bahwa Fang Ping adalah pemimpin palsu yang tidak melakukan pekerjaan nyata, dan jika dia tetap sebagai pemimpin, itu akan merugikan pekerjaan rumah Tuhan. Aku sadar masalah Fang Ping serius, dan aku harus melaporkannya. Namun kemudian, terpikir olehku bahwa dia bertanggung jawab langsung atas pekerjaanku, jadi jika dia tidak diberhentikan setelah aku angkat bicara, dan dia mengetahuinya, dia mungkin mempersulit hidupku, atau bahkan memberhentikanku dari tugasku. Aku pasti sangat dipermalukan jika kehilangan kedudukanku begitu cepat setelah baru mendapatkannya. Lalu akankah aku memiliki kesempatan lagi untuk bertugas? Ada pepatah, "Paku yang paling menonjol akan dipalu", dan aku seharusnya tidak menjadi yang pertama. Aku ingin bicara dengan Saudara Liu, memintanya untuk membicarakannya, kemudian aku dapat mendukung laporannya. Jadi aku tak perlu mengambil risiko. Namun, saat sudah di ujung lidah, aku tidak mampu mengatakannya. Aku tetap ingin memantau keadaan. Namun, Tuhan melihat hati dan pikiran kita, dan aku selalu merasa tidak nyaman tentang semua ini. Aku hanya merasa tertuduh dan bersalah. Aku berdoa kepada Tuhan, memohon Dia mencerahkanku untuk mengenal diriku sendiri.

Menghadapi Penindasan Laporan yang Jujur

Kemudian, aku membaca satu bagian firman Tuhan yang menyingkapkan keadaanku. Tuhan berfirman: "Kebanyakan orang ingin mengejar dan menerapkan kebenaran, tetapi seringkali mereka hanya memiliki tekad dan keinginan untuk melakukannya; kebenaran belum menjadi hidup mereka. Akibatnya, saat mereka bertemu kekuatan jahat atau menghadapi orang-orang keji dan jahat yang melakukan perbuatan jahat, atau para pemimpin palsu dan antikristus melakukan sesuatu dengan cara yang melanggar prinsip—sehingga menyebabkan pekerjaan rumah Tuhan mengalami kerugian, dan membahayakan umat pilihan Tuhan—mereka kehilangan keberanian untuk berdiri dan angkat bicara. Apa artinya saat engkau tidak punya keberanian? Apakah itu berarti bahwa engkau malu atau sukar berbicara? Atau apakah engkau tidak memahami hal itu sepenuhnya, dan karenanya tidak memiliki kepercayaan diri untuk berbicara? Tidak satu pun dari hal-hal ini; ini berarti bahwa engkau sedang dikendalikan oleh beberapa jenis watak yang rusak. Salah satu watak ini adalah kelicikan. Engkau memikirkan dirimu sendiri terlebih dahulu, berpikir, 'Jika aku berbicara, apa manfaatnya bagiku? Jika aku berbicara dan membuat seseorang tidak senang, bagaimana kami bisa rukun di masa depan?' Ini adalah mentalitas yang licik, bukan? Bukankah ini adalah hasil dari watak yang licik? Yang lainnya adalah watak yang jahat dan egois. Engkau berpikir, 'Apa hubungan antara kehilangan minat akan kepentingan rumah Tuhan dengan diriku? Mengapa aku harus peduli? Itu tidak ada hubungannya denganku. Bahkan jika aku melihatnya dan mendengar hal itu terjadi, aku tidak perlu melakukan apa pun. Itu bukan tanggung jawabku—aku bukanlah pemimpin.' Pemikiran dan perkataan seperti itu bukanlah sesuatu yang secara sadar kaupikirkan, tetapi dihasilkan oleh alam bawah sadarmu—yaitu watak rusak yang tersingkap ketika orang menghadapi suatu masalah. ... Engkau tidak pernah mengatakan apa yang sebenarnya kaupikirkan. Semua itu harus diproses terlebih dahulu oleh otakmu, dalam benakmu. Semua yang kaukatakan adalah kebohongan, bertentangan dengan fakta, semua itu ada dalam pembelaan palsumu sendiri, demi keuntunganmu sendiri. Beberapa orang tertipu, di mana dalam hal ini engkau telah mencapai motif dan tujuan di balik perkataanmu. Inilah yang ada di dalam hatimu, inilah watakmu. Engkau sepenuhnya dikendalikan oleh watak jahatmu sendiri. Engkau tidak memiliki kuasa atas apa yang kaukatakan dan lakukan. Sekalipun engkau mau, engkau tidak mampu mengatakan yang sebenarnya atau mengatakan apa yang sebenarnya kaupikirkan; sekalipun engkau mau, engkau tidak mampu menerapkan kebenaran; sekalipun engkau mau, engkau tidak mampu melaksanakan tanggung jawabmu. Semua yang kaukatakan, lakukan, dan terapkan adalah kebohongan, dan engkau hanya bersikap ceroboh dan asal-asalan. Engkau sepenuhnya dibelenggu dan dikendalikan oleh watakmu yang jahat. Engkau mungkin mau menerima dan berjuang mengejar kebenaran, tetapi itu bukan tergantung pada dirimu: engkau mengatakan dan melakukan apa pun yang diperintahkan oleh watak jahatmu kepadamu. Engkau hanyalah boneka daging yang rusak, engkau telah menjadi alat Iblis. ... Engkau tidak pernah mencari kebenaran, apalagi menerapkan kebenaran. Engkau hanya terus berdoa, membangun tekadmu, membuat ketetapan hati, dan mengucapkan sumpah. Dan apa hasil dari semua ini? Engkau tetap orang yang selalu setuju dengan pemimpinnya; engkau tidak memancing kemarahan siapa pun, engkau juga tidak menyinggung siapa pun. Jika suatu masalah bukan urusanmu, engkau akan menjauh darinya, dan berpikir: 'Aku tidak akan mengatakan apa pun tentang hal-hal yang tidak ada hubungannya denganku, dan ini tanpa terkecuali. Jika ada apa pun yang dapat merugikan kepentinganku sendiri, kebanggaanku, atau harga diriku, aku tetap tidak akan peduli, dan akan memperlakukan semuanya itu dengan hati-hati; aku tidak boleh bertindak dengan gegabah. Orang yang paling menonjol akan diserang pertama kali, dan aku tidak sebodoh itu!' Engkau benar-benar berada di bawah kendali watak-watak rusakmu yang penuh kejahatan, kelicikan, kekerasan, dan membenci kebenaran. Watak-watak jahat itu membuatmu kelelahan, dan telah semakin berat bagimu untuk menanggungnya bahkan lebih berat daripada Tiara Emas yang dipakai si Raja Kera Sun Wukong. Hidup di bawah kendali watak yang rusak sangat melelahkan dan menyiksa!" ("Hanya Mereka yang Menerapkan Kebenaran yang Takut akan Tuhan" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Firman Tuhan menyingkapkan watak rusakku yang egois dan licik. Aku mampu melihat dengan jelas betapa tidak bertanggung jawabnya Fang Ping dalam tugasnya. Dia tidak mampu menyelesaikan masalah atau melakukan pekerjaan nyata. Dia juga tidak mau menerima kebenaran. Dia sewenang-wenang, semuanya harus dilakukan dengan caranya sendiri. Ini tak hanya merugikan saudara-saudari, tetapi juga menghambat mereka. Ini sepenuhnya adalah tanda-tanda pemimpin palsu, dan hal ini akan berdampak serius pada pekerjaan gereja. Dalam hati aku tahu bahwa ini harus segera dilaporkan, tetapi aku takut dia akan membuatku menyesal jika aku menyinggungnya dan aku pasti diberhentikan. Demi melindungi kepentinganku sendiri, aku memilih membiarkan pekerjaan gereja dirugikan daripada melaporkannya. Aku memilih bersikap licik daripada mengambil risiko—aku memutuskan untuk mengikuti arus. Kupikir tidak ada yang akan menimpaku jika ada masalah, dan tak perlu bertanggung jawab atas masalah apa pun. "Tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri", dan "Paku yang paling menonjol akan dipalu" adalah falsafah iblis yang kuikuti. Aku hanya memikirkan kepentinganku sendiri, bukan kepentingan rumah Tuhan atau apakah kehidupan saudara-saudari terpengaruh atau tidak. Aku sangat egois! Aku selalu berpikir aku memiliki rasa keadilan dan mampu melindungi kepentingan rumah Tuhan, tetapi pengalaman ini memperlihatkan bahwa aku adalah orang yang licik dan egois yang hanya melihat ke arah mana angin bertiup. Aku hidup menurut falsafah iblis, dan tidak melaporkan pemimpin palsu. Aku merugikan rumah Tuhan dan menyakiti saudara-saudari. Aku adalah kaki tangan pemimpin palsu. Kupikir aku tak boleh terus menjadi pengecut, aku harus melaporkan setiap masalah yang kulihat.

Tepat ketika kuputuskan untuk membuat laporan itu, seorang pemimpin meminta kami menuliskan evaluasi tentang Fang Ping dan rekan kerjanya. Aku merasa sangat senang, berpikir ini berarti pemimpin telah mengenali masalah Fang Ping. Jadi, aku menuliskan semua perilakunya dengan sangat rinci. Aku terkejut mengetahui bahwa rekan sekerjanya-lah yang diberhentikan, sedangkan Fang Ping boleh tetap melanjutkan tugasnya. Beberapa hari kemudian, Fang Ping mulai menangis dalam persekutuannya, berkata, "Aku belum melakukan pekerjaan nyata atau membimbing saudara-saudari, aku telah menjadi pemimpin palsu. Aku tidak membantu masalah orang, dan bahkan menekan orang lain melalui perkataanku. Kini tak seorang pun yang berani memberiku saran. Tuhan mengangkatku untuk tugas itu, tetapi aku tidak bertanggung jawab. Aku berutang kepada Tuhan. Aku telah melakukan begitu banyak kejahatan. Aku tidak manusiawi. Rumah Tuhan memberiku kesempatan untuk terus melakukan tugas itu, jadi aku harus bertobat. Jika ada di antara kalian yang melihatku memiliki masalah, kumohon beri tahu aku dan aku akan dengan senang hati menerimanya." Aku melihatnya menangis dengan getir, berurai air mata saat dia berbicara, dan tampak begitu tulus. Aku bertanya-tanya apakah aku telah keliru, apakah dia mau menerima kebenaran dan aku seharusnya tidak berharap terlalu banyak padanya. Jika dia siap untuk bertobat, kurasa dia mampu melakukan pekerjaan dengan baik. Aku harus melupakannya, karena dia tidak diberhentikan, aku harus melakukan yang terbaik untuk bekerja bersamanya. Lalu aku mengiriminya pesan berkata, "Kami tidak memahami pergumulanmu. Mulai sekarang, mari bekerja sama dengan lebih baik." Dia menjawab, memintaku memberinya lebih banyak saran untuk membantunya. Aku merasa sangat senang, berpikir jika dia dapat menerima kebenaran dan membalikkan keadaan, dia bisa menjadi pemimpin yang baik. Namun, aku benar-benar terkejut karena melihat dia tidak membuat perubahan apa pun. Dalam pertemuan, dia bersikap asal-asalan, tidak menangani masalah nyata. Beberapa masalah muncul dalam urusan gereja, tetapi selama pertemuan, dia tetap berfokus pada beberapa urusan eksternal. Dia tak mau berbicara tentang mencari kebenaran di lingkungan semacam itu. Semua ini membuat semua orang merasa gelisah, sangat mengganggu kehidupan bergereja, sehingga tak seorang pun yang dapat melakukan tugasnya dengan tenang. Melihat semua yang terjadi, aku pergi untuk berbicara dengannya. Dia berkata, "Kaulah yang bermasalah, semua orang mampu melakukan apa yang kukatakan, kecuali kau. Kaulah yang mengganggu." Aku merasa kesal saat mendengarnya mengatakan hal itu. Aku tidak tahu bagaimana melanjutkan tugasku, dan aku benar-benar merasa tertekan. Aku bisa berhenti, dan ditangani, atau bisa melakukan apa yang dia katakan, tetapi kemudian aku hanya akan menghalangi orang lain. Jadi, aku merasa tak berdaya, sepertinya aku tidak punya ruang untuk bernapas. Pernah. Namun kemudian, aku teringat ketika aku memberi tahu mereka tentang masalah Fang Ping sebelumnya tetapi mereka tidak benar-benar menanganinya, dan malah memberhentikan pemimpin lain yang melakukan pekerjaan nyata. Jika aku melaporkannya, akankah mereka berkata aku sedang menimbulkan keresahan, dan berpikir itu adalah masalahku? Bagaimana jika mereka menyalahkanku dan memberhentikanku? Saat dalam keadaan itu, aku merasakan kegelapan rohani, sepertinya Tuhan tidak menyertaiku. Setelah sekali melaporkannya, aku pasti khawatir tentang masa depan dan kepentingan pribadiku.

Tak lama kemudian, pengaturan kerja dikeluarkan oleh rumah Tuhan, bahwa setiap pelaku kejahatan atau antikristus yang ditemukan di gereja, atau pemimpin palsu yang tidak melakukan pekerjaan nyata harus dilaporkan untuk melindungi kepentingan rumah Tuhan. Ini adalah tanggung jawab semua umat pilihan Tuhan. Jika seorang pemimpin menekan saudara-saudari karena dilaporkan, berarti dia adalah antikristus. Setiap pemimpin juga harus menulis surat jaminan bahwa mereka takkan menekan seperti itu. Sungguh cara yang sangat bagus untuk menangani segala sesuatu. Tuhan tahu kita kurang iman dan terlalu memikirkan diri kita sendiri, bahwa kita bergumul untuk melindungi kepentingan rumah Tuhan. Aku merasa senang sekaligus bersalah saat melihat pengaturan itu. Aku merasa senang Tuhan tahu betapa rendahnya tingkat pertumbuhan kita, dan Dia mendorong kita untuk menyingkapkan pemimpin palsu dan antikristus. Aku merasa bersalah karena aku tahu ada pemimpin palsu di gereja, tetapi karena takut ditekan dan dibatasi, aku tak berani melaporkan mereka. Aku tidak layak menjadi salah satu umat pilihan Tuhan. Jadi, aku berbicara dengan beberapa pemimpin kelompok tentang apa yang kulihat dalam perilaku Fang Ping, dan mereka setuju denganku. Kemudian kami meninjau prinsip-prinsip untuk mengenali pemimpin palsu bersama-sama dan akhirnya memutuskan bahwa dia memang pemimpin palsu. Kami juga merasa bahwa Liu Yun dan para pemimpin tingkat atas lainnya melindungi Fang Ping, jadi mereka juga bermasalah. Kami semua memutuskan untuk menulis laporan tentang mereka.

Namun, ketika menuliskan evaluasiku tentang Fang Ping, dua pemimpin kelompok menyuruhku untuk mengirim evaluasiku terlebih dahulu, tidak menunggu laporan mereka. Aku mulai khawatir lagi, jika Fang Ping mengetahui tentang laporanku, dia mungkin akan menyulitkanku. Aku berdoa kepada Tuhan tentang apa yang kurasakan, dan menemukan bagian ini dalam firman Tuhan. Tuhan berfirman: "Engkau semua mengatakan bahwa engkau mempertimbangkan beban Tuhan dan akan membela kesaksian gereja, tetapi siapakah di antaramu yang benar-benar mempertimbangkan beban Tuhan? Tanyakanlah kepada dirimu sendiri: apakah engkau seseorang yang telah menunjukkan pertimbangan akan beban Tuhan? Dapatkah engkau melakukan kebenaran untuk Tuhan? Dapatkah engkau berdiri dan berbicara bagi-Ku? Dapatkah engkau dengan teguh melakukan kebenaran? Apakah engkau cukup berani untuk melawan semua perbuatan Iblis? Apakah engkau mampu menyingkirkan emosimu dan menyingkapkan Iblis demi kebenaran-Ku? Dapatkah engkau membiarkan maksud-maksud-Ku digenapi di dalam dirimu? Sudahkah engkau menyerahkan hatimu pada saat-saat paling krusial? Apakah engkau seseorang yang melakukan kehendak-Ku?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 13"). Aku tidak mampu berkata-kata ketika membaca semua pertanyaan dari Tuhan ini. Firman-Nya sangat tajam. Aku selalu berbicara tentang memikirkan kehendak Tuhan, melindungi pekerjaan gereja. Namun, ketika melihat dengan jelas bahwa Fang Ping tidak melakukan pekerjaan nyata, bahwa dia menyesatkan orang dengan doktrin, bersikap semaunya dan sewenang-wenang dalam tugasnya, dan sangat mengganggu kehidupan bergereja, aku merasa takut. Aku tidak melaporkannya agar dapat melindungi diriku sendiri, tidak berani mengambil sikap melawan kekuatan kegelapan. Aku lebih suka menjadi budak Iblis daripada melindungi kepentingan rumah Tuhan. Bagaimana aku bisa menghadap Tuhan? Setiap firman Tuhan seperti membangunkan hatiku yang mati rasa, dan bertekad untuk berhenti melindungi diriku sendiri. Sekalipun dirundung, aku tetap harus menyingkapkan dan melaporkan mereka. Jadi, aku mengirimkan laporan tentang Fang Ping dan dua pemimpin tingkat atas lainnya itu.

Beberapa hari kemudian, dalam pertemuan para pemimpin dan pekerja, Fang Ping, dengan kembali berurai air mata, berpura-pura lagi tentang mengenal dirinya sendiri. Dia berkata, "Aku sudah bekerja siang dan malam, tetapi belum berhasil mendapatkan persetujuan siapa pun, dan aku bahkan telah dilaporkan. Ini adalah kasih Tuhan bagiku, dan aku tahu aku harus berhenti dan merenungkan diriku sendiri. Laporan saudara-saudari sangat membantuku, dan aku telah menulis sumpah untuk tidak pernah menekan siapa pun yang menuliskan laporan tentang diriku ...." Kemudian, dia datang untuk menanyakan apakah aku mengalami kesulitan dalam pekerjaanku, bagaimana keadaannya, dan dia tidak tampak kurang ajar seperti sebelumnya. Dia juga membawakanku makanan. Awalnya aku tidak yakin, berpikir mungkin dia benar-benar telah bertobat. Namun, setelah dipikir-pikir, aku tak boleh tertipu oleh sikapnya yang baik untuk sesaat—aku harus mengamatinya. Dia berpura-pura mengenal dirinya saat terakhir kali dia menangis, tetapi tidak ada yang berubah. Mungkin dia sedang menjilatku karena dia tahu aku telah melaporkannya. Apakah dia ingin aku mengatakan dia sudah berubah ketika laporan itu diselidiki nanti? Kurasa dia mungkin sedang menipuku, dan aku tidak boleh lagi jatuh ke dalam perangkap Iblis dan ditipu olehnya. Aku segera memanjatkan doa kepada Tuhan, memohon Dia untuk melindungi hatiku agar tidak tertipu oleh air matanya seperti sebelumnya. Kita tidak bisa menentukan apakah seseorang telah bertobat hanya karena mereka menangis, kita juga tidak bisa menentukannya dari perkataan mereka, kita harus mengamati tindakan mereka. Aku benar-benar terkejut melihatnya dengan segera kembali menunjukkan sifat aslinya.

Hanya beberapa hari kemudian, kami mendiskusikan kebenaran tentang mengenali orang dan dia menggunakan kesempatan itu untuk berkata, "Kita tidak boleh hanya mengenal diri kita sendiri, tetapi kita juga harus belajar mengenali orang lain. Baru-baru ini, kita didorong untuk melaporkan orang lain, dan beberapa pelaku kejahatan muncul ke permukaan melalui penulisan laporan itu. Kita harus menyingkapkan para pelaku kejahatan ini, dan semua antek mereka yang menjilat mereka. Kita harus meminta pertanggungjawaban kepada setiap pelaku kejahatan dan antikristus." Dia menyalahkan orang lain! Aku cukup marah mendengarnya mengatakan hal itu. Aku melihat semua yang dia sebut pengenalan diri itu palsu. Dia tidak memiliki semua itu, dia sedang mengacungkan jarinya ke arah orang-orang yang menulis laporan tanpa sama sekali merenungkan dirinya sendiri. Ini mengingatkanku pada beberapa bagian firman Tuhan. "Antikristus tidak bertobat. Mereka tidak memiliki rasa malu; mereka memiliki watak yang kejam dan jahat, dan mereka sangat membenci kebenaran. Mampukah seseorang yang membenci kebenaran menerapkan kebenaran atau bertobat? Itu tidak mungkin" ("Mereka Akan Membuat Orang Lain Hanya Taat kepada Mereka, Bukan kepada Kebenaran atau Tuhan (Bagian Satu)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). "Apakah orang-orang seperti antikristus menerima diri mereka dipangkas dan ditangani? Maukah mereka mengakui bahwa mereka memiliki watak yang rusak? (Tidak.) Mereka tidak mengakui bahwa mereka memiliki watak yang rusak. Ketika penanganan dan pemangkasan telah menimpa mereka, mereka menunjukkan bahwa mereka mengenal diri mereka sendiri di hadapan orang banyak; mereka menyebut diri mereka Iblis si setan, dan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kemanusiaan, bahwa kualitas mereka buruk, bahwa tindakan mereka telah dianggap buruk, bahwa mereka tidak mampu memenuhi tugas yang telah diberikan rumah Tuhan kepada mereka. Mereka menutup perkataan itu dengan mengatakan bahwa ini adalah pemurnian Tuhan, keselamatan-Nya atas diri mereka sehingga orang lain dapat melihat betapa mereka menerima untuk ditangani dan dipangkas serta betapa tunduknya mereka pada kebenaran. Yang terpenting, mereka tidak mengatakan mengapa mereka harus dipangkas dan ditangani, atau apakah pemangkasan dan penanganan itu layak atau pantas dilakukan terhadap mereka. Mereka menghindarkan diri mereka mengatakan apa pun tentang topik-topik ini, dan orang lain bahkan mungkin sampai pada pemahaman yang keliru bahwa pemangkasan dan penanganan rumah Tuhan itu tidak beralasan dan merupakan perlakuan yang salah dan tidak adil terhadap mereka. Inilah persekutuan yang mereka sampaikan ketika penanganan dan pemangkasan telah menimpa mereka; mereka sama sekali tidak menyingkapkan kesalahan, pelanggaran, gangguan dan pengacauan, atau perbuatan jahat yang telah mereka lakukan. Lalu, adakah perkataan dalam persekutuan mereka yang mengakui bahwa mereka memiliki watak yang rusak dan bahwa mereka bersedia menerima kebenaran dan mampu tunduk pada penanganan dan pemangkasan? Apakah semua perkataan itu dari hati? Tentu saja tidak. Semuanya adalah pernyataan bohong—semuanya adalah kebohongan yang dimaksudkan untuk menyesatkan dan menipu. Tentu saja, semua itu juga adalah penipuan, dan terutama dimaksudkan untuk menyesatkan dan memperdaya. Apa yang ingin dicapai oleh antikristus dengan memperdaya orang lain? (Mereka ingin orang lain mengikuti mereka.) Ya—mereka menyesatkan dan memperdaya orang-orang sehingga orang-orang itu tidak akan mengetahui yang sebenarnya mengenai antikristus atau melabeli mereka sebagai orang jahat, melainkan akan menganggap mereka orang yang menerima kebenaran, yang menerima dirinya ditangani dan dipangkas, seseorang yang mampu untuk bertobat. Lalu, mengapa mereka tidak secara terbuka mempersekutukan kejahatan yang telah mereka lakukan atau kerugian yang telah mereka timbulkan terhadap rumah Tuhan? (Jika mereka mengatakan hal itu, orang-orang akan mampu mengenali mereka.) Ketika orang-orang mampu mengenali mereka, dan dapat mengetahui yang sebenarnya mengenai mereka, dan telah mengetahui kemanusiaan dan watak serta esensi mereka yang sebenarnya, orang-orang akan meninggalkan mereka. Akankah orang-orang itu tetap percaya pada tipu daya mereka atau tertipu oleh tipu muslihat mereka? Akankah orang-orang tetap menghormati mereka? Akankah orang-orang tetap memuji mereka? Akankah orang-orang tetap memuja mereka? Orang-orang tidak akan melakukan hal-hal itu. Ketika antikristus berbicara tentang pengenalan diri mereka atau penerimaan mereka untuk ditangani dan dipangkas, mereka berbohong untuk menyesatkan dan memperdaya orang agar memuja mereka. Ini adalah metode yang cukup jahat, bukan? Dan beberapa orang benar-benar tertipu olehnya. Memang, mereka sangat tersentuh, dan ketika Iblis telah selesai memperdaya mereka, mereka berkata, 'Dia berbicara dengan sangat bagus. Aku sangat terinspirasi sehingga beberapa kali menangis, dan ketika itu terjadi, aku sangat mengagumi dan menghargainya. Aku sama sekali tidak tahu bahwa dia adalah seorang antikristus.' Inilah hasil dari penyesatan dan tipu muslihat" ("Lampiran Lima: Meringkas Karakter Kemanusiaan Para Antikristus dan Esensi Watak Mereka (Bagian Dua)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). Dari firman Tuhan aku memahami bahwa antikristus naturnya sangat congkak, dan mereka tidak pernah menerima kebenaran. Mereka membenci kebenaran. Sebanyak apa pun kegagalan pahit yang mereka alami, mereka tidak mau bertobat atau berubah. Mereka lebih suka menipu orang dengan ilusi, dan bersikap licik. Ini meningkatkan pengenalanku terhadap Fang Ping. Dia menangis dan berbicara tentang pengenalan diri ketika dia dilaporkan, mengatakan bahwa laporan itu adalah kasih Tuhan dan dia akan merenungkan dirinya sendiri, bahwa dia tidak memiliki kemanusiaan, berutang kepada Tuhan, dan bersumpah untuk bertobat. Dia bahkan meminta lebih banyak umpan balik. Dia menggunakan tampilan eksternal ini untuk menipu kami, agar kami berpikir dia dapat menerima dirinya dipangkas dan ditangani, dan tunduk pada kebenaran. Namun, berkenaan dengan perilakunya sebagai pemimpin palsu, bagaimana dia tidak melakukan pekerjaan nyata, sewenang-wenang dalam tugasnya, bagaimana dia merugikan pekerjaan rumah Tuhan, dia sama sekali tidak pernah benar-benar menangani semua itu. Dia hanya berbicara sedikit tentang tidak memiliki kemanusiaan, dan tidak pernah menganalisis cara dia memperlihatkan ketiadaan kemanusiaan itu. Persekutuannya sama sekali bukan pengenalan diri yang sejati, dia tidak pernah menceritakan tentang kerusakannya sendiri, atau memberi kesaksian tentang kebenaran Tuhan. Agar orang-orang menghormati dan bersimpati padanya. Mereka mengira dia memiliki pertumbuhan rohani dan dapat memperlakukan mereka yang melaporkannya dengan benar. Dia ingin menyesatkan orang untuk mempertahankan dukungan mereka sehingga dia bisa mempertahankan kedudukannya. Namun, penyamaran itu hanya sementara. Dia kembali pada sifat aslinya saat mendapat kesempatan, mengubah penampilannya yang munafik dan penuh tangisan, penuh kebencian terhadap mereka yang melaporkannya. Dia mengutuk kami, membalas dendam. Dia membenci kebenaran, dan natur jahatnya muncul dengan sendirinya. Selain itu, dia sangat congkak dan tak mau menyerah pada siapa pun. Dia selalu menuntut agar orang lain mendengarkannya, dia harus menjadi penentu keputusan dalam segala sesuatu, tidak pernah berkonsultasi dengan orang lain. Dia tidak pernah berkompromi ketika orang memiliki saran, dan tidak pernah menerima kebenaran. Dia menangis hanya untuk menipu dan membingungkan orang ketika dia dilaporkan, tetapi kemudian tidak pernah bertobat, dan bahkan menjadi makin buruk. Dia adalah orang jahat yang natur dan esensinya membenci kebenaran. Dia bukan hanya pemimpin palsu, tetapi juga memiliki esensi antikristus yang lengkap. Penampilannya itu benar-benar memperlihatkan kepada semua orang sifat aslinya. Aku terkejut melihatnya melakukan lebih banyak kejahatan setelah itu, yang membuatku yakin dia adalah antikristus yang disingkap oleh pekerjaan Tuhan.

Aku mendapati dia dan timnya melakukan pekerjaan pembersihan. Mereka ingin mengusir Saudara Liu dari gereja, orang yang memberi banyak saran. Lalu, mereka memecat pemimpin lain yang berkata Saudara Liu tidak pantas diusir, berkata Fang Ping pemimpin palsu. Mereka juga menemukan alasan memecat dua pemimpin kelompok lain yang melaporkan mereka kepadaku. Ada pemungutan suara, dan saudara-saudari memutuskan mempertahankanku, tidak mencopotku. Gereja mengadakan pemilihan tahunan tepat setelah itu, dan orang-orang yang dilaporkan terpilih kembali. Orang-orang yang lebih dekat dengan mereka dan adik perempuan Fang Ping mendapat posisi kepemimpinan. Aku sedikit bingung dan tidak tahu bagaimana keadaannya bisa seperti itu. Mereka jelas telah mengacaukan pekerjaan gereja, bagaimana mereka bisa terpilih sebagai pemimpin lagi? Aku bahkan mulai curiga gereja itu seperti dunia sekuler, yang terpenting adalah hubungan dan kekuasaan. Pemikiran ini membuat hatiku gelap, dan aku kehilangan motivasi melakukan tugas. Aku hanya ingin meninggalkan gereja, merangkak ke sudut agar tak dilihat siapa pun. Aku bahkan mulai meragukan kebenaran Tuhan. Aku berhenti bicara dalam pertemuan dan tidak berbagi pendapat. Aku waspada terhadap semua orang dan hanya melakukan tugas seperti robot. Kadang aku bertanya-tanya apa aku harus menjilat mereka juga, meminta maaf, mengakui kesalahan, memperbaiki hubungan dengan mereka, agar mereka tidak melanjutkan masalah laporanku. Maka setidaknya mereka tidak akan mengusirku dari gereja.

Suatu hari, aku menonton pembacaan firman Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Aku sangat menghargai orang-orang yang tidak menaruh curiga terhadap orang lain, dan Aku juga sangat menyukai mereka yang siap menerima kebenaran; terhadap kedua jenis manusia ini Aku menunjukkan perhatian yang besar, karena di mata-Ku mereka adalah orang-orang yang jujur. Jika engkau adalah orang yang curang, engkau akan selalu waspada dan curiga terhadap semua orang dan segala hal, dan dengan demikian imanmu kepada-Ku akan dibangun di atas dasar kecurigaan. Aku tidak pernah bisa membenarkan iman seperti ini. Tanpa memiliki iman yang sejati, engkau bahkan lebih tidak memiliki kasih sejati. Dan jika engkau cenderung meragukan Tuhan dan berspekulasi tentang diri-Nya sesuka hatimu, maka tak diragukan lagi, engkau adalah orang yang paling curang di antara manusia. Engkau memikirkan apakah Tuhan dapat menjadi seperti manusia atau tidak: penuh dosa yang tak terampuni, berpikiran picik, tak memliki kejujuran dan nalar, kurang memiliki rasa keadilan, penuh dengan taktik yang kejam, pengkhianat dan licik, serta senang dengan kejahatan dan kegelapan, dan sebagainya. Bukankah alasan manusia memiliki pemikiran seperti itu karena mereka sama sekali tidak memiliki pengenalan akan Tuhan? Iman seperti ini adalah sama dengan dosa! Bahkan ada beberapa orang yang meyakini bahwa orang-orang yang menyenangkan-Ku tidak lain adalah para penyanjung dan penjilat, dan bahwa mereka yang tidak memiliki kemampuan seperti ini tidak akan diterima di rumah Tuhan dan akan kehilangan tempat mereka di sana. Apakah hanya ini pengenalan yang telah kauperoleh selama bertahun-tahun? Apakah ini yang telah kauperoleh? Dan pengenalanmu tentang diri-Ku tidak berhenti pada kesalahpahaman ini; yang bahkan lebih buruk lagi adalah penghujatanmu terhadap Roh Tuhan dan fitnah terhadap surga. Inilah sebabnya Kukatakan bahwa iman seperti imanmu hanya akan menyebabkan engkau semua menyimpang lebih jauh dari-Ku dan semakin menentang-Ku. Selama bertahun-tahun bekerja, engkau semua telah melihat banyak kebenaran, tetapi apakah engkau tahu apa yang kedengaran di telinga-Ku? Berapa banyak di antaramu yang bersedia menerima kebenaran? Engkau semua percaya bahwa engkau bersedia membayar harga untuk kebenaran, tetapi berapa banyak dari antaramu yang telah benar-benar menderita bagi kebenaran? Tidak ada apa pun selain ketidakbenaran di dalam hatimu, yang membuat engkau semua percaya bahwa setiap orang, siapa pun mereka, sama curangnya dan bengkoknya—sampai pada titik di mana engkau bahkan percaya bahwa Tuhan yang berinkarnasi bisa, seperti manusia biasa, tidak memiliki hati yang baik atau kasih yang penuh kebajikan. Terlebih lagi, engkau semua percaya bahwa karakter yang mulia serta sifat yang penuh belas kasihan dan kemurahan hanya ada di dalam diri Tuhan yang di surga. Engkau semua percaya bahwa orang kudus semacam itu tidak ada, dan hanya kegelapan dan kejahatan yang menguasai bumi, sementara Tuhan adalah sosok yang dengannya manusia memercayakan kerinduan mereka untuk hal-hal yang baik dan indah, sosok legendaris yang direkayasa oleh mereka. ... Engkau semua memandang semua perbuatan Kristus dari sudut pandang orang jahat dan mengevaluasi semua pekerjaan-Nya, serta identitas dan hakikat-Nya, dari sudut pandang orang jahat. Engkau semua telah membuat kesalahan besar dan melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh mereka yang datang sebelum dirimu. Artinya, engkau semua hanya melayani Tuhan yang mulia di surga yang mengenakan mahkota di atas kepalan-Nya dan tidak pernah terlibat dengan Tuhan yang kauanggap remeh sehingga Dia tidak terlihat olehmu. Bukankah ini adalah dosamu? Bukankah ini adalah contoh klasik tentang pelanggaranmu terhadap watak Tuhan?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Cara Mengenal Tuhan yang di Bumi"). Mendengar penghakiman Tuhan, aku merasa malu karena tak bisa bersembunyi. Saat hal yang tak kusukai terjadi, aku tidak mencari kebenaran, justru meragukan kebenaran Tuhan. Aku curiga, yang kuat saling melindungi, kegelapan berkuasa di rumah Tuhan. Bukankah itu mencurigai bahwa Tuhan menyukai kejahatan dan kegelapan, seperti manusia? Itu sudut pandang yang tidak masuk akal. Tuhan itu kudus dan benar, jadi kekudusan dan kebenaran berkuasa di rumah-Nya. Pemimpin palsu dan antikristus mungkin menang untuk sementara di gereja, mungkin bisa menyesatkan dan mengendalikan orang, tetapi mereka tidak akan pernah mendapatkan pijakan nyata di sini—akhirnya Tuhan akan menyingkap dan melenyapkan mereka. Tuhan mengizinkan orang-orang itu muncul di gereja agar umat pilihan-Nya punya ketajaman sejati, melihat wajah antikristus dan orang jahat yang keji, serupa iblis, dan anti-Tuhan, lalu sepenuhnya menolak mereka, bebas dari tipu daya dan kendali mereka. Itulah hikmat dari pekerjaan Tuhan. Namun, saat melihat gereja di bawah kendali orang seperti itu, melihat mereka menindas yang lain, aku berhati-hati dan waspada, takut mereka akan menyerangku juga. Aku takut bicara terlalu banyak kepada saudara-saudari, takut akan salah bicara, lalu antikristus punya sesuatu untuk digunakan melawanku, dan aku dipecat atau diusir. Untuk melindungi diriku, aku bahkan berpikir memakai taktik sekuler, menjilat mereka. Kusadar aku sungguh pengecut dan sama sekali tak punya nyali. Aku menyangkal kebenaran Tuhan, menolak percaya bahwa kebenaran dan Kristus berkuasa di rumah-Nya. Firman Tuhan ini sangat memilukan: "Dan pengenalanmu tentang diri-Ku tidak berhenti pada kesalahpahaman ini; yang bahkan lebih buruk lagi adalah penghujatanmu terhadap Roh Tuhan dan fitnah terhadap surga. Inilah sebabnya Kukatakan bahwa iman seperti imanmu hanya akan menyebabkan engkau semua menyimpang lebih jauh dari-Ku dan semakin menentang-Ku" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Cara Mengenal Tuhan yang di Bumi"). Itu membuatku sangat takut. Aku menghujat, menjelek-jelekkan Tuhan dengan gagasan tidak masuk akalku. Kulihat aku tidak punya pemahaman nyata tentang Tuhan dalam imanku. Setelah antikristus menindasku, aku tidak mencari kebenaran dan mendapat ketajaman atau melawan kekuatan jahat antikristus, justru meragukan kebenaran rumah Tuhan. Aku sungguh jahat! Para pemimpin palsu dan antikristus muncul di gereja hanya atas izin Tuhan. Tuhan menyiapkan pelajaran nyata untuk kita, jadi aku harus mencari kebenaran dan belajar di lingkungan itu. Menyadari ini, aku berlutut berdoa di hadapan Tuhan. Aku berkata, "Tuhan, aku ingin bertobat kepada-Mu. Berilah aku iman. Apa pun situasi yang kuhadapi setelah ini, aku akan mengandalkan-Mu untuk melewatinya." Aku merasa lega setelah berdoa.

Suatu hari, adik perempuan Fang Ping mengatur untuk pergi ke pertemuan denganku, berkata beberapa saudara-saudari telah melaporkanku, jadi aku harus menunda tugasku. Namun, dia tak memberitahuku atas hal apa aku dilaporkan, malah menyuruhku merenungkan diri. Lalu, dia memberitahuku jika ada yang bertanya kenapa aku diberhentikan, aku tidak boleh menjawab. Itu terjadi kepadaku begitu tiba-tiba, aku tidak tahu harus bagaimana—pikiranku kosong. Aku pulang dan duduk dalam keadaan linglung, terus berpikir. Apa mereka akan mengeluarkanku dari gereja? Saat mereka mengusir Saudara Liu, awalnya mereka memakai usia tuanya sebagai alasan menghentikan tugasnya, lalu mengatur dokumen pembersihannya. Aku sangat takut. Entah apa yang akan kulakukan jika mereka memakai taktik itu padaku juga. Kadang aku memandangnya lebih optimis, mungkin seseorang benar-benar melaporkanku, dan setelah diselidiki, mereka mungkin mengizinkanku ikut pertemuan dan melakukan tugas. Aku silih berganti merasa optimis dan pesimis. Rasanya kepalaku akan meledak. Aku sengsara, seolah ada beban berat di hatiku. Aku tidak tahu bagaimana melewati situasi itu dan kembali meragukan kuasa Tuhan. Aku bergegas berdoa, meminta Tuhan menjagaku agar tidak kehilangan iman atau meragukan pekerjaan-Nya. Aku tahu Tuhan mengizinkan itu terjadi kepadaku, bahwa itu akan bermanfaat bagi hidupku. Aku ingin menenangkan diri dan mencari kebenaran. Setelah itu, aku membaca banyak firman Tuhan tentang memahami kuasa Tuhan dan mengalami ujian, lalu aku sadar Tuhan mengizinkan semua ini terjadi. Tanpa izin Tuhan, sekeji apa pun Iblis atau antikristus, mereka tidak bisa menyentuhku. Entah apa yang akan dilakukan para pemimpin palsu dan antikristus itu, tetapi aku bisa belajar menunggu dan mencari, setidaknya, tak menyalahkan Tuhan dan ditertawakan iblis. Meskipun mereka mengusirku, aku takkan melepaskan iman, juga masih bisa melakukan tugas membagikan Injil. Aku tidak merasa lemah dan takut saat memikirkannya seperti itu.

Setelah beberapa minggu berlalu, adik perempuan Fang Ping memintaku menulis penilaian terhadap Saudari Zhang. Saudari yang menulis surat laporan itu denganku. Aku sadar mereka mungkin sedang mempersiapkan dokumen untuk mengusirnya dari gereja, jadi aku perlahan memikirkan kembali semua yang terjadi secara detail, termasuk semua hal yang telah dilakukan Fang Ping. Aku merasa ketajamanku atas mereka bertambah. yang ingin kubagikan. Tuhan berfirman: "Apa tujuan utama antikristus ketika mereka menyerang dan mengucilkan seorang pembangkang? Mereka berusaha menciptakan keadaan di dalam gereja di mana tidak ada suara yang bertentangan dengan suara mereka sendiri, di mana kekuasaan mereka, aturan mereka, dan perkataan mereka adalah mutlak. Semua orang harus mendengarkan mereka, dan jika seseorang memiliki pendapat yang berbeda, mereka harus diam dan sesegera mungkin mengenyahkan pendapat itu dari pikiran mereka. Inilah teknik yang digunakan oleh orang-orang yang menyerang dan mengucilkan pembangkang demi memperkuat status mereka. Mereka berkata, 'Tidak masalah jika engkau memiliki pendapat yang berbeda, tetapi engkau tidak boleh mengemukakannya sesuka hatimu, apalagi membahayakan kekuasaan dan statusku. Jika engkau memiliki pendapat, engkau dapat mengatakannya kepadaku secara pribadi. Jika engkau mengatakannya di depan semua orang dan membuatku kehilangan muka, itu berarti engkau sedang minta untuk diserang, dan aku pasti akan menanganimu.' Watak macam apakah ini? Para antikristus tidak mengizinkan orang lain untuk berbicara dengan bebas. Jika mereka memiliki pendapat—entah itu tentang antikristus atau apa pun juga—mereka harus diam; mereka harus memikirkan reputasi antikristus tersebut. Jika tidak, antikristus itu akan menandai mereka sebagai musuh, dan menyerang serta mengucilkan mereka. Natur macam apakah ini? Ini adalah natur antikristus. Dan mengapa mereka melakukan hal ini? Karena mereka ingin terus-menerus memperkuat kekuasaan dan status mereka di benak orang-orang, dan agar kekuasaan serta status mereka kokoh dan tak tergoyahkan. Mereka tidak pernah mau menoleransi apa pun yang mengancam atau memengaruhi harga diri, reputasi, atau status dan nilai mereka sebagai seorang pemimpin. Bukankah ini perwujudan dari natur jahat antikristus? Tidak puas dengan kekuasaan yang telah mereka miliki, mereka memperkuat dan mengamankannya serta mencari kekuasaan mutlak. Para antikristus tidak hanya ingin mengendalikan perilaku orang lain, tetapi juga ingin mengendalikan hati mereka" (Menyingkapkan Antikristus). Kulihat dari firman Tuhan bahwa antikristus ingin memantapkan kekuasaan dan posisinya di gereja, jadi mereka menindas dan menyerang orang lain yang punya ide berbeda atau ingin melaporkan mereka. Bukankah Fang Ping dan timnya persis dengan deskripsi Tuhan tentang antikristus? Beberapa orang melihat mereka dengan jelas dan melapor, jadi mereka mencari kesempatan memecat orang itu. Saudara-saudari yang mereka hukum berada dalam jangkauan pengawasan mereka dan saat mendapat perlawanan, mereka akan menyiapkan surat pemecatan untuk mengeluarkan saudara-saudari itu. Mereka memecat para pemimpin dan pekerja yang punya ketajaman atas mereka, lalu menaruh orang pilihan dan kroni mereka di posisi itu. Mereka sudah berkumpul untuk membentuk faksi. Situasinya bahkan lebih buruk daripada saat kami menulis laporan itu—itu kelompok antikristus tulen. Jika aku tidak melaporkan kejahatan mereka, bukan hanya pekerjaan rumah Tuhan akan terganggu, tetapi juga sangat buruk bagi saudara-saudari. Namun, aku takut melaporkan mereka lagi. Mereka semua punya posisi kepemimpinan, lalu aku telah diberhentikan dan diskors dari pertemuan. Jika aku melaporkan mereka setelah semua itu, apa yang lain akan percaya? Jika mereka mendapat laporanku seperti sebelumnya, bukan hanya hasilnya nihil, mereka bahkan mungkin akan mengeluarkanku dari gereja. Tamatlah riwayatku jika begitu. Pikiran dikeluarkan membuatku sangat ketakutan. Namun, aku teringat betapa parahnya mereka telah mengganggu pekerjaan gereja, dan mereka masih seenak hati menyerang orang. Jika aku terlalu takut kepada mereka untuk melapor, membiarkan mereka merajalela, entah berapa banyak saudara-saudari yang akan menderita. Itu pelanggaran serius di hadapan Tuhan dan Dia bisa meninggalkanku. Aku sulit makan atau tidur selama beberapa hari. Lalu, Saudara Zhao meneleponku dan bertanya apa yang dulu kutulis dalam laporan itu, dan apa pendapatku sekarang. Aku berkata, "Tunggu saja." Dia bilang, "Meski kau tidak ambil sikap dan melaporkan dia sekarang, akankah Fang Ping membiarkanmu? Ini bukan masalah pribadi, ini menyangkut pekerjaan gereja. Pikirkanlah." Aku sangat gelisah setelah menutup telepon darinya. Aku tidak bisa berhenti memikirkan perkataannya. Aku merasa tertekan dan tidak tahu harus berbuat apa. Ada kalanya kupikir aku harus menulis laporan lagi. Lalu, ada kalanya aku memikirkan masa depan dan nasibku, takut diusir dan kehidupan imanku akan berakhir. Keadaanku sungguh kacau. Lalu, aku melihat kutipan firman Tuhan. Tuhan berfirman: "Sebelum manusia mengalami pekerjaan Tuhan dan beroleh kebenaran, natur Iblislah yang mengendalikan dan menguasai mereka dari dalam. Secara spesifik, apa yang terkandung dalam natur itu? Misalnya, mengapa engkau egois? Mengapa engkau mempertahankan posisimu? Mengapa memiliki emosi yang begitu kuat? Mengapa engkau menikmati hal-hal yang tidak benar? Mengapa engkau menyukai kejahatan? Apakah dasar kesukaanmu akan hal-hal seperti itu? Dari manakah asal hal-hal ini? Mengapa engkau begitu senang menerimanya? Saat ini, engkau semua telah memahami bahwa alasan utama di balik semua hal-hal ini adalah karena racun Iblis ada di dalam dirimu. Jadi, apakah racun Iblis itu—bagaimana racun Iblis dapat disingkapkan? Misalnya, jika engkau bertanya, 'Bagaimana seharusnya orang hidup? Untuk apa seharusnya orang hidup?' Orang akan menjawab: 'Tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri.' Satu frasa ini mengungkapkan sumber penyebab masalahnya. Falsafah Iblis telah menjadi kehidupan manusia. Apa pun yang orang kejar, mereka melakukannya demi diri mereka sendiri—oleh karena itu, mereka hidup hanya demi dirinya sendiri. 'Tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri'—ini adalah kehidupan dan falsafah manusia dan ini juga mewakili natur manusia. Perkataan ini telah menjadi natur manusia yang rusak, potret sebenarnya dari natur jahat manusia yang rusak, dan natur jahat ini telah menjadi dasar bagi keberadaan manusia yang rusak; selama ribuan tahun, manusia yang rusak telah hidup berdasarkan racun Iblis ini, hingga hari ini" ("Cara Menempuh Jalan Petrus" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Memikirkan itu, aku bisa lihat, melindungi diri sendiri dan tidak berani melaporkan Fang Ping di setiap langkah adalah hidup berdasarkan "Orang yang menonjol akan diincar," "Lindungi dirimu, jangan sampai disalahkan," "Tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri," racun iblis seperti ini. Itu telah mengakar dalam tulangku, darahku, jadi semua tindakan dan perkataanku egois dan licik, hanya memikirkan diri sendiri. Sebelum menjadi orang percaya, dalam pekerjaan dan kehidupan pribadiku, jika itu bisa menyinggung orang, aku tak pernah ingin angkat bicara meski melihat masalah. Bahkan setelah bergabung dengan gereja, aku tetap menganut filosofi ini alih-alih menerapkan kebenaran. Aku tahu Fang Ping dan yang lain adalah kelompok antikristus, aku seharusnya berdiri di sisi Tuhan dan melaporkan mereka, tetapi aku hanya memikirkan masa depanku, mengabaikan pekerjaan rumah Tuhan atau jalan masuk kehidupan orang lain. Itu sungguh egois dan keji!

Aku pun mulai memikirkan kenapa aku begitu takut kepada mereka. Bisakah mereka memutuskan nasibku? Bukankah masa depan dan nasibku sepenuhnya ada di tangan Tuhan? Bukankah aku bodoh jika begitu takut pada kekuatan antikristus jahat? Itu membuatku teringat sebuah kutipan firman Tuhan Tuhan berfirman: "Ungkapan murka Tuhan adalah lambang bahwa semua kekuatan jahat tidak akan ada lagi, dan ini adalah lambang bahwa semua kekuatan yang memusuhi akan dihancurkan. Inilah keunikan dari watak benar Tuhan, dan keunikan dari murka Tuhan. Ketika martabat dan kekudusan Tuhan ditantang, ketika kekuatan keadilan dihambat dan tidak terlihat oleh manusia, maka Tuhan akan mengirim murka-Nya. Karena esensi Tuhan, semua kekuatan di bumi yang melawan Tuhan, menentang, dan bersaing dengan-Nya adalah jahat, rusak, dan tidak adil; semua itu datang dari Iblis dan milik Iblis. Karena Tuhan itu adil dan berasal dari terang dan kudus tanpa cela, maka semua yang jahat, rusak, dan milik Iblis akan lenyap ketika murka Tuhan dilepaskan" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik II"). Rumah Tuhan tidak seperti dunia—Tuhan berkuasa di sini. Dia adalah kebenaran dan Dia benar, simbol dari semua hal terang dan baik. Semua antikristus dan orang jahat, kekuatan iblis yang gelap ini, tidak bisa mendapatkan pijakan nyata di sini, tetapi akan dihukum dan dikutuk Tuhan. Aku tidak perlu resah. Para pemimpin palsu dan antikristus juga ada di tangan Tuhan. Meskipun mereka mengusirku, ada pelajaran di situ untukku. Aku tahu tidak boleh takut kepada mereka lagi, aku harus menerapkan kebenaran, mengambil sikap, dan melaporkan mereka. Jadi, aku menelepon Saudari Zhang untuk mendiskusikan membuat laporan, dan aku terkejut mendengar dia berkata Fang Ping dan kelompoknya sedang mengurus dokumen untuk mengeluarkanku. Aku sudah tahu mereka mungkin akan menemukan cara mengusirku, tetapi mendengar berita itu sangat mengejutkan, aku berkeringat dingin. Aku membaca sebuah kutipan firman Tuhan setelah menutup menelepon. Tuhan berfirman: "Jika suatu gereja tidak memiliki seorang pun yang bersedia melakukan kebenaran dan tak seorang pun yang bisa memberikan kesaksian bagi Tuhan, gereja tersebut haruslah sepenuhnya dikucilkan, dan hubungannya dengan gereja-gereja lain harus diputuskan. Ini disebut 'mengubur kematian'; inilah artinya mengusir Iblis. Jika di sebuah gereja terdapat beberapa perundung lokal, dan mereka diikuti oleh 'lalat-lalat kecil' yang sama sekali tidak memiliki ketajaman rohani, dan jika para jemaat, bahkan setelah memahami kebenaran, tetap tidak mampu menolak belenggu dan manipulasi dari para perundung ini, maka semua orang bodoh ini akan disingkirkan pada akhirnya. Lalat-lalat kecil ini mungkin tidak melakukan sesuatu yang mengerikan, tetapi mereka bahkan lebih curang, lebih licik, dan pintar mengelak, dan setiap orang yang seperti ini akan disingkirkan. Tak seorang pun yang akan tersisa! Orang-orang yang adalah kepunyaan Iblis akan dikembalikan kepada Iblis, sedangkan orang-orang yang adalah milik Tuhan pasti akan mencari kebenaran; ini ditentukan oleh natur mereka. Biarlah semua yang mengikuti Iblis binasa! Tidak akan ada rasa kasihan yang ditunjukkan kepada orang-orang seperti ini. Biarlah mereka yang mencari kebenaran memperoleh pemeliharaan dan biarlah mereka menikmati firman Tuhan sepuas hati mereka. Tuhan itu adil; Dia tidak akan pilih kasih kepada siapa pun. Jika engkau adalah iblis, engkau tidak akan mampu melakukan kebenaran; jika engkau adalah orang yang mencari kebenaran, engkau pasti tidak akan ditawan oleh Iblis. Ini tidak diragukan lagi" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran"). Membaca firman Tuhan, aku bisa merasakan watak kudus dan benar Tuhan yang tidak menoleransi pelanggaran. Tuhan tidak akan membiarkan pemimpin palsu dan antikristus mengganggu pekerjaan-Nya atau menyakiti umat pilihan-Nya. Tuhan juga membenci orang yang tidak menerapkan kebenaran atau menjunjung kepentingan gereja saat pemimpin palsu dan antikristus muncul. Jika tidak bertobat, mereka pasti akan disingkirkan dan dihukum. Menghadapi kelompok Fang Ping, jika aku gagal menerapkan kebenaran dan melaporkan mereka, bukankah artinya aku membela Iblis, membiarkan mereka merajalela di rumah Tuhan? Aku punya bagian dalam kejahatan mereka. Aku menikmati kebenaran yang dianugerahkan Tuhan, makan dan minum yang adalah milik-Nya, tetapi saat antikristus mengganggu pekerjaan rumah Tuhan, aku tidak bisa menjunjung kepentingan rumah Tuhan. Itu pengkhianatan serius terhadap Tuhan, dan sesuatu yang Dia kutuk. Seperti firman Tuhan, "Biarlah semua yang mengikuti Iblis binasa!" Baru saat itulah aku merasa sangat takut. Aku tahu jika tidak bertobat, meski mereka tidak mengusirku, aku akan dikutuk dan disingkirkan bersama para pemimpin palsu dan antikristus. Jadi, aku berdoa di hadapan Tuhan. Aku berkata, "Tuhan, aku ingin bertobat kepada-Mu. Aku tidak bisa terus melindungi diriku sendiri. Berilah aku kekuatan agar bisa menerapkan kebenaran, tidak ditahan oleh kekuatan gelap Iblis, dan membela pekerjaan gereja. Meskipun mereka mengusirku, aku akan tetap menulis semua yang kutahu." Setelah itu, dengan bantuan seorang saudari, aku menyerahkan laporanku ke pemimpin tingkat atas. Penyelidikan dilakukan, dan mereka ditetapkan sebagai antikristus. Namun, mereka tidak menyerah bahkan setelah tugas mereka ditangguhkan. Mereka diam-diam membuat teman-teman mereka bertarung mati-matian demi mereka dan coba menipu saudara-saudari untuk menutupi bukti kejahatan mereka. Mereka bahkan mengawasi para saudari yang datang untuk menangani laporan itu. Akhirnya seluruh kelompok antikristus itu benar-benar dikeluarkan dari gereja dan saudara-saudari yang tertindas bisa menjalani kehidupan gereja normal dan menjalankan tugas lagi.

Melalui semua ini, aku benar-benar melihat watak Tuhan yang benar dan tidak dapat disinggung, dan bahwa di rumah Tuhan, keadilan, Tuhan, dan kebenaranlah yang berkuasa. Seganas apa pun Iblis atau sekuat apa pun dia tampak, itu tetap hanya alat yang Tuhan pakai untuk menyempurnakan umat pilihan-Nya. Aku ingat sebuah kutipan yang bagus. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kita selalu berbicara tentang betapa keji, jahat, dan kejamnya Iblis, bahwa dia sangat membenci kebenaran. Mampukah engkau melihat hal ini? Mampukah engkau melihat apa yang Iblis lakukan di dunia roh? Bagaimana dia berbicara dan bertindak, bagaimana sikapnya terhadap kebenaran dan Tuhan, di mana letak kejahatannya—engkau tidak mampu melihat satu pun dari hal-hal ini. Jadi, bagaimanapun orang mengatakan bahwa Iblis itu jahat, bahwa dia menentang Tuhan, dan bahwa dia sangat membenci kebenaran, di dalam pikiranmu, itu hanyalah sebuah pernyataan. Tidak ada gambaran yang nyata tentang semua itu. Itu terlalu hampa dan tidak nyata; itu tidak dapat berfungsi sebagai contoh yang nyata. Namun, ketika orang telah berhubungan dengan antikristus, mereka melihat watak jahat Iblis yang keji dan esensi kebenciannya terhadap kebenaran dengan sedikit lebih jelas, dan pemahaman mereka tentang Iblis sedikit lebih tajam dan nyata. Tanpa contoh-contoh dan peristiwa nyata yang orang alami dan lihat ini, kebenaran yang orang pahami akan menjadi kabur, hampa, dan tidak nyata. Namun, ketika orang berhubungan langsung dengan antikristus dan orang-orang jahat ini, orang dapat melihat bagaimana mereka melakukan kejahatan dan menentang Tuhan dan dapat mengenali natur dan esensi Iblis. Mereka melihat bahwa orang-orang jahat dan antikristus ini adalah penjelmaan Iblis—bahwa mereka adalah Iblis yang hidup, setan yang hidup. Berhubungan dengan antikristus dan orang jahat dapat memiliki efek seperti itu. Ketika Iblis menjelma menjadi orang jahat atau antikristus, kemampuan tubuh dagingnya memang terbatas, tetapi dia tetap mampu melakukan begitu banyak hal buruk, dan melakukan kejahatan besar, serta menjadi sangat jahat dan berbahaya dalam perilaku dan perbuatan. Lalu, bagaimana dengan Iblis dalam dunia roh? Dalam dunia roh, kejahatan yang dia lakukan seratus atau seribu kali lebih besar daripada jumlah kejahatan yang dilakukan oleh semua orang jahat, antikristus, dan iblis yang hidup dalam diri manusia. Jadi, pelajaran yang orang petik setelah berhubungan dengan orang jahat dan antikristus sangat membantu untuk membangun ketajaman dan untuk melihat wajah Iblis dengan jelas. Semua itu memampukan orang untuk belajar membedakan hal-hal apa yang positif dan apa yang negatif, apa yang dibenci Tuhan dan apa yang memperkenan-Nya, apa yang adalah kebenaran dan apa yang adalah keabsurdan, apa yang baik dan apa yang jahat, apa sebenarnya yang Tuhan benci dan apa yang Tuhan kasihi, dan siapa yang Tuhan tolak dan singkirkan dan siapa yang Dia puji dan dapatkan. Tidak ada gunanya berusaha memahami pertanyaan-pertanyaan ini hanya dari doktrin. Orang harus mengalami banyak hal, terutama penipuan dan gangguan dari orang-orang jahat dan antikristus. Hanya setelah orang memiliki kearifan yang benar, barulah mereka mampu memahami banyak kebenaran ini dan mulai mencapai pemahaman yang lebih dalam dan lebih nyata tentang apa yang Tuhan tuntut dan apa yang ingin Dia dapatkan. Apakah ini membawa kepada pemahaman yang lebih dalam tentang kehendak Tuhan? (Ya.) Dapatkah ini membuatmu lebih yakin bahwa Tuhan adalah kebenaran dan yang paling indah? (Ya.) Tuhan membuat orang memetik pelajaran dan membangun kearifan selama mengalami segala sesuatu, dan Dia tentu saja juga melatih orang, sembari juga menyingkapkan berbagai jenis orang. Ketika beberapa orang bertemu dengan orang jahat atau antikristus, orang-orang itu tidak berani menyingkapkan atau mengidentifikasi mereka, dan tidak berani berhubungan dengan mereka. Orang-orang itu merasa takut, hanya berfokus untuk menghindari mereka, seolah-olah telah melihat ular berbisa. Orang-orang semacam itu terlalu takut untuk memetik pelajaran dan tidak akan mengembangkan kearifan mereka. Beberapa orang yang bertemu dengan orang jahat atau antikristus tidak mau repot-repot belajar mengenali; mereka membiarkan sifat mereka yang cepat marah memengaruhi perlakuan mereka terhadap orang jahat atau antikristus, dan ketika tiba saatnya untuk menyingkapkan dan mengenali antikristus, mereka tidak berguna dan tidak melakukan sesuatu yang nyata. Beberapa orang melihat antikristus melakukan banyak kejahatan dan membencinya dalam hati mereka, tetapi merasa tidak ada yang dapat mereka lakukan tentang hal itu, merasa mereka tidak berdaya. Mereka dipermainkan dengan sesuka hati oleh antikristus, yang kepadanya mereka tunduk tanpa perlawanan. Mereka menanggung hal ini dan menyembunyikannya, dan apa pun kebiadaban yang antikristus lakukan, mereka tidak melaporkan atau menyingkapkannya. Mereka telah gagal dalam tanggung jawab dan tugas mereka sebagai manusia. Singkatnya, ketika orang-orang jahat dan antikristus menciptakan kekacauan dan melakukan apa yang mereka inginkan, itu menyingkapkan berbagai macam orang, dan tentu saja, itu juga berfungsi untuk melatih mereka yang mengejar kebenaran dan memiliki rasa keadilan sehingga mereka dapat bertumbuh dalam kearifan dan wawasan, dan belajar sesuatu, serta memahami kehendak Tuhan. Apa kehendak Tuhan yang akan mereka pahami? Mereka menjadi paham bahwa Tuhan tidak menyelamatkan orang sejenis antikristus, tetapi hanya menggunakan antikristus sampai mereka menyelesaikan pelayanan mereka, kemudian menyingkapkan dan menyingkirkan mereka, dan akhirnya menghukum mereka karena mereka adalah orang-orang jahat dan Iblis. Mereka yang diselamatkan Tuhan adalah sekelompok orang yang, sekalipun memiliki watak rusak, mencintai hal-hal positif dan mengakui bahwa Tuhan adalah kebenaran, serta tunduk pada kedaulatan dan pengaturan-Nya, dan mereka yang, setelah melakukan pelanggaran, tetap mampu bertobat. Orang-orang ini dapat menerima diri mereka ditangani dan dipangkas, dihakimi dan dihajar. Mereka yang, bagaimanapun Tuhan bekerja, dapat menerimanya dan tunduk terhadapnya, serta belajar sesuatu darinya—mereka adalah sekelompok orang yang benar-benar mengikut Tuhan, mengalami pekerjaan-Nya, dan didapatkan oleh-Nya" ("Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri dan Memuaskan Kepentingan dan Ambisi Mereka Sendiri; Mereka tidak Pernah Mempertimbangkan Kepentingan Rumah Tuhan, dan Bahkan Menjual Kepentingan Tersebut sebagai Ganti Kemuliaan Pribadi (Bagian Delapan)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). Dari dirundung dan ditindas para antikristus itu, aku benar-benar melihat betapa jahat dan kejamnya esensi mereka. Mereka akan mengutuk dan mengusir siapa saja yang tidak mendengarkan dan melaporkan mereka, atau mengancam posisi mereka. Terlebih lagi, mereka tidak punya hati nurani atau nalar. Sebanyak apa pun kejahatan yang mereka lakukan atau sebanyak apa pun orang yang mereka tindas, berapa kali pun mereka ditangani, mereka tidak menyesal atau bertobat sedikit pun. Kulihat esensi antikristus itu membenci dan jijik terhadap kebenaran. Mereka musuh Tuhan, iblis yang bereinkarnasi di bumi. Aku juga merasakan jika takut akan kekuatan mereka, tidak berani menyingkap dan melaporkan antikristus, kau hanya akan diinjak-injak. Kau harus berdiri di sisi Tuhan, memakai firman-Nya dan kebenaran untuk melawan mereka. Kau harus laporkan dan tolak mereka untuk mengusir mereka dari gereja. Hanya itu cara melepaskan diri dari kekuasaan dan kendali mereka, agar menang atas Iblis. Aku bisa mempelajari semua ini adalah berkat pekerjaan Tuhan! Syukur kepada Tuhan!

Selanjutnya: Setelah Aku Dilaporkan

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Permenungan Setelah Tersesat

Oleh Saudari Xin Zhi, Tiongkok Suatu hari pada Agustus 2019, lewat surat, pemimpin memintaku menjemput seorang saudari dari luar kota....