Penerapanku dalam Meninggikan Tuhan dan Memberikan Kesaksian tentang Tuhan Begitu Konyol

20 Juli 2019

Oleh Saudara Zhang Cheng, Provinsi Shandong

Setiap kali aku melihat beberapa pemimpin dan rekan kerja di gereja menjadi antikristus dan disingkirkan oleh Tuhan, karena mereka selalu bersaksi tentang diri mereka sendiri dan membawa saudara-saudari ke hadapan mereka sendiri, aku memperingatkan diriku sendiri: aku harus memastikan diriku untuk meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan dalam segala hal; aku tidak boleh, dalam keadaan apa pun, memamerkan atau meninggikan diriku sendiri, agar jangan sampai aku menginjakkan kakiku di jalan para pecundang. Jadi, setiap kali aku bersekutu, aku hanya berfokus pada penyingkapan kerusakanku sendiri dan tidak pernah berbicara tentang penerapan atau jalan masuk dari aspek yang positif. Ketika orang lain mengatakan ada sedikit jalan masuk atau perubahan dalam diriku, aku menyangkalnya seketika itu juga. Dengan melakukan hal seperti itu, aku percaya bahwa aku sedang meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan.

Suatu hari, aku mendengar perkataan ini dari sebuah persekutuan, "Sebagian pengetahuan orang tentang meninggikan dan bersaksi bagi Tuhan tidaklah lengkap, sehingga apa yang mereka lakukan tidak sepenuhnya benar. Mereka berpikir bahwa berbicara tentang mengalami pekerjaan Tuhan terutama berarti berbicara tentang mengenali kerusakan mereka sendiri, menyingkapkan kerusakan mereka sendiri, dan berlatih membuka diri, dan membedah penyingkapan tentang kerusakan mereka sendiri—bahwa hanya inilah yang dimaksud dengan meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan. Berbicara tentang aspek-aspek pengalaman dan kesaksian semacam itu sebagai perubahan dalam diri sendiri dan proses di mana seseorang berubah, atau masuknya seseorang ke dalam kenyataan, adalah seolah-olah engkau sedang bersaksi tentang dirimu sendiri, bukan tentang Tuhan. Apakah pengetahuan seperti ini benar? Apakah berbicara tentang proses yang melaluinya engkau mengalami perubahan sama artinya dengan bersaksi tentang dirimu sendiri? Tidak. ... Yang harus kita pahami adalah bahwa agar bisa menjadi paling efektif dalam membawa orang kepada Tuhan, jika engkau hanya berbicara tentang pengalaman-pengalaman negatifmu, dan tidak mengatakan apa pun tentang jalan masuk yang positif, dampaknya terbatas dan tidak ideal, dan orang-orang tetap tidak akan menemukan jalan. Selama persekutuanmu, orang lain hanya melihat bagaimana engkau membuka diri, bagaimana engkau membedah dirimu sendiri, dan bagaimana engkau menelanjangi dirimu sendiri. Bagaimana mengenai jalan masuk positifmu, bagaimana mengenai penerapanmu? Jalan penerapan apa yang engkau tawarkan kepada orang lain? Engkau belum memberi tahu mereka bagaimana mereka harus melakukan penerapan mulai dari sekarang. ... Beberapa orang tidak mengerti yang dimaksud dengan bersaksi tentang diri mereka sendiri. Mereka berpikir bahwa berbicara tentang aspek-aspek positif mereka dan tentang aspek masuknya mereka ke dalam kenyataan, adalah bersaksi tentang diri mereka sendiri—tetapi ini sebenarnya merupakan kesaksian tentang Tuhan yang lebih baik lagi, kesaksian tentang Tuhan yang lebih sempurna. Bahwa kita mampu melakukan sedikit hal yang nyata, beberapa perbuatan yang baik, menunjukkan kesetiaan dalam melakukan tugas-tugas kita—bukankah ini adalah kasih Tuhan? Bukankah ini adalah kasih karunia Tuhan? Bukankah ini hasil pekerjaan Roh Kudus? Dengan bersekutu tentang hal-hal seperti ini, engkau semakin mampu bersaksi tentang kemahakuasaan Tuhan, tentang bagaimana pekerjaan Tuhan adalah pekerjaan penyelamatan manusia, bagaimana firman Tuhan dapat mengubah manusia, dan menjadikan mereka sempurna, dan menyelamatkan mereka. Jadi, kesaksian tentang pekerjaan Tuhan juga membutuhkanmu untuk berbicara tentang jalan masuk positifmu sendiri, tentang bagaimana engkau berubah dari yang tadinya tidak mampu untuk masuk akhirnya menjadi mampu; tentang bagaimana engkau berubah dari yang tadinya tidak mampu mengenal dirimu sendiri akhirnya menjadi mampu, dan bagaimana engkau mampu mengenali esensi naturmu sendiri; tentang bagaimana engkau berubah dari yang tadinya menentang dan memberontak terhadap Tuhan menjadi mampu menaati-Nya, memuaskan-Nya, dan bersaksi tentang-Nya. Jika engkau dapat mempersekutukan pengalaman dan kesaksian seperti ini dalam keseluruhannya, kesaksianmu tentang Tuhan itu utuh dan lengkap. Hanya inilah arti sebenarnya meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan. ... Jika semua yang bisa engkau katakan hanyalah kerusakan dan keburukanmu sendiri, dan jika, setelah satu dekade atau lebih, engkau tidak dapat mengatakan apa pun tentang perubahan dalam dirimu, apakah ini meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan? Apakah ini memuliakan Tuhan? Bisakah ini disebut bersaksi tentang kemahakuasaan pekerjaan Tuhan? ... Jika kesaksianmu menyebabkan orang menjadi negatif dan menyimpang dari Tuhan, ini bukanlah kesaksian. Pekerjaanmu itu melawan Tuhan, ini adalah pekerjaan Iblis; ini adalah pekerjaan yang melawan Tuhan" (Khotbah dan Persekutuan tentang Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan). Ketika aku mendengar hal ini, aku tiba-tiba menyadari bahwa membuka diriku dengan tabah dan berbicara tentang penyingkapan kerusakanku sendiri bukanlah meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan; kesaksian dan peninggian Tuhan yang sejati tidak hanya melibatkan pembicaraan tentang mengenali substansi kerusakanmu sendiri sambil mengalami pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan; yang lebih penting adalah mengatakan sesuatu tentang penerapan dan jalan masuk positifmu. Contoh: kebenaran-kebenaran yang telah engkau ketahui, apa yang telah engkau ketahui tentang Tuhan, apa hasil-hasil pekerjaan Tuhan dalam dirimu, apa perubahan yang telah terjadi pada watak lamamu, dan sebagainya. Jika engkau benar-benar berbicara tentang aspek-aspek pengalaman dan pengetahuan ini, melalui pengalaman-pengalaman nyata yang engkau persekutukan engkau akan memungkinkan saudara-saudari untuk memperoleh pengetahuan tentang Tuhan, dan melihat bahwa pekerjaan Tuhan benar-benar dapat menyelamatkan orang dan mengubah mereka, sehingga menghasilkan dalam diri mereka iman yang benar kepada Tuhan, dan pada saat yang sama, memberi mereka jalan penerapan dan jalan masuk, dan memberi tahu mereka bagaimana memuaskan Tuhan, dan bagaimana memasuki kenyataan firman Tuhan. Hanya ini yang benar-benar meninggikan Tuhan dan bersaksi tentang Tuhan, dan hanya kesaksian seperti inilah yang dapat mempermalukan Iblis. Pemahamanku tentang meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan, di sisi lain, terlalu sepihak, terlalu konyol. Kukira bahwa mengatakan lebih banyak tentang kerusakanku sendiri di hadapan saudara-saudari, agar mereka hanya berpikir sedikit tentangku, adalah meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan. Kukira bahwa berbicara tentang aspek-aspek jalan masuk positifku merupakan hal yang meninggikan dan memberikan kesaksian tentang diriku sendiri. Betapa bodohnya aku! Pada titik ini, aku merasa terdorong untuk berpikir tentang penerapanku dan dampak dari meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan.

Suatu kali, aku ingat bagaimana seorang saudari yang menjadi tuan rumahku berkata, "Kalian para pemimpin telah meninggalkan keluarga dan karier kalian untuk melakukan tugas jauh dari rumah, kalian telah menderita banyak kesulitan, mengalami banyak hal, dan memahami banyak kebenaran. Di dalam diri kalian semua, telah terdapat beberapa jalan masuk dan perubahan. Namun dengan tinggal di rumah, aku terlalu terkekang oleh kedagingan, saat-saat ketika hatiku terasa damai di hadirat Tuhan terlalu sedikit, dan tidak ada perubahan dalam diriku. Aku ingin menjadi seperti kalian." Mendengar ini, aku berpikir dalam hati, "Aku harus meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan, aku harus bersekutu tentang kerusakanku sendiri, dan tidak berbicara tentang perubahan-perubahanku sendiri, agar saudari ini tidak mengagumiku." Sebagai hasilnya, aku memastikan untuk berbicara tentang bagaimana, di masa lalu, aku congkak dan tidak taat pada pengaturan gereja ketika melakukan tugasku, tentang bagaimana aku tidak mampu akur dengan saudara-saudariku, tentang bagaimana banyak perkataanku ternoda oleh ketidakbenaran, tentang bagaimana aku mencoba menipu dan menyimpan kecurigaan terhadap orang lain.... Setelah mendengar persekutuanku, saudari itu berkata, "Aku kira kalian telah berubah hampir sepenuhnya—tetapi ternyata kalian juga belum berubah. Wah! Tidak seorang pun di antara kalian yang telah berubah, yang membuatku merasa lebih buruk." Setelah itu, meskipun saudari itu tidak lagi mengagumi dan memujaku, sebagai hasilnya dia menjadi negatif, dan berpikir bahwa dia tidak memiliki harapan akan keselamatan. Suatu ketika, selama kebaktian, aku berbicara kepada saudara-saudari tentang satu aspek kerusakanku: bagaimana aku memiliki gagasan-gagasan tentang Tuhan. Aku hanya berbicara tentang bagaimana aku memiliki gagasan-gagasan tersebut tentang Tuhan, bukan tentang bagaimana aku memecahkan masalah mengenai gagasan-gagasan tersebut, dan ternyata saudara-saudari tidak memiliki gagasan seperti itu, tetapi mereka memilikinya setelah mendengarkan persekutuanku. Dan seterusnya. Begitulah dampak dari sesuatu yang seharusnya merupakan peninggian dan kesaksianku tentang Tuhan. Peninggian dan kesaksian tentang Tuhan yang kulakukan tidak hanya gagal bersaksi tentang otoritas dan kemegahan firman Tuhan, tetapi sebaliknya memberikan kepada saudara-saudari keraguan dan gagasan tertentu tentang pekerjaan Tuhan dalam menyelamatkan, mengubah, dan menyempurnakan orang; mereka kehilangan iman akan keselamatan, mereka juga tidak memiliki motivasi untuk mengejar kebenaran atau tekad untuk bekerja sama secara aktif. Peninggian dan kesaksian tentang Tuhan yang kulakukan tidak memberikan kesaksian kepada orang tentang kebaikan, keindahan, dan kebenaran Tuhan, tidak memberi kesaksian tentang maksud-maksud Tuhan yang mulia untuk menyelamatkan manusia, tidak menunjukkan kasih Tuhan kepada manusia, dan tidak memungkinkan mereka untuk mengenal Tuhan; sebaliknya, dalam diri saudara-saudari muncul gagasan dan kesalahpahaman tentang Tuhan, dan mereka hidup dalam keadaan yang salah. Bagaimana caraku meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan? Aku hanya menyebarkan kenegatifan dan mengakibatkan kematian. Intinya, aku menyakiti orang dan mendatangkan kehancuran atas mereka. Meskipun, dari luar, sepertinya aku tidak melakukan sesuatu yang jelas-jelas jahat, esensi dari tindakanku bertentangan dengan Tuhan, menaburkan ketidakpuasan dalam hubungan manusia dengan Tuhan, hal itu merupakan serangan terhadap kepositifan saudara-saudari, dan menyebabkan mereka menyimpang dari Tuhan. Singkatnya, aku sedang melakukan kejahatan! Ini benar-benar dihina dan dibenci oleh Tuhan!

Syukur kepada Tuhan karena telah mencerahkan aku tentang apa artinya benar-benar meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan, karena memungkinkan aku mengetahui betapa konyolnya pemahamanku sendiri mengenai meninggikan dan bersaksi tentang Tuhan, karena memungkinkan aku untuk melihat bahwa pada intinya, peninggian dan kesaksianku tentang Tuhan merupakan penentangan yang memilukan terhadap Tuhan. Jika aku terus melakukan hal tersebut, pada akhirnya satu-satunya yang akan terjadi kepadaku adalah bahwa aku akan disingkirkan dan dihukum karena aku telah melayani Tuhan tetapi menentang Dia. Sejak hari itu, aku bercita-cita untuk memutarbalikkan cara-cara penerapanku yang konyol; ketika aku bersekutu tentang mengenali diriku sendiri, aku harus berbicara lebih banyak mengenai jalan masuk yang positif, dan mengenai kesaksian bagaimana mengalami dan melakukan firman Tuhan. Aku harus bersaksi tentang semua yang telah aku ketahui—sehingga, dengan bantuan pengalaman dan pengetahuanku, saudara-saudari dapat memahami kehendak Tuhan, dapat mengalami pekerjaan Tuhan, dan memperoleh pengetahuan tentang Tuhan, benar-benar membawa mereka kepada Tuhan.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Dibebaskan Dari Belenggu Rumah

Oleh Saudara Cheng Shi, Tiongkok Tidak lama setelah menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, aku mengkhotbahkan Injil kepada suamiku. Aku...