Waspadalah! Antikristus Ada di Sekelilingmu!

16 September 2022

Oleh Saudari Tere, Argentina

Pada Maret 2021, aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Aku banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku sering berkumpul dengan saudara-saudari, dan tak lama kemudian, aku menjadi pemimpin kelompok. Di gereja, aku bertemu Claudia. Dia berkata telah percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa selama satu setengah tahun, dan kini dia adalah diaken penyiraman dan mengurus banyak kelompok pertemuan, dan tahu cara menyirami dan menyokong saudara-saudari dengan baik. Dia juga sangat ramah kepadaku. Dia menyapaku setiap hari dan membagikan firman Tuhan Yang Mahakuasa kepadaku, jadi aku sangat senang, dan merasa dia peduli kepadaku. Dia juga berkata, karena belum lama percaya kepada Tuhan, aku tak mampu menjadi pemimpin kelompok seorang diri, dan jika tidak memahami firman Tuhan, kemungkinan besar aku akan melakukan kesalahan, jadi dia memintaku untuk memberi tahu dia tentang setiap pertemuan. Mendengarnya mengatakan itu membuatku sangat khawatir. Aku takut aku mungkin melakukan kesalahan, jadi setiap kali mengadakan pertemuan, aku memberi tahu dia. Menurutku dia bersekutu dengan baik dan aku membutuhkan bantuannya karena aku tak mampu melakukannya seorang diri. Suatu kali, aku akan menyokong seorang saudari yang tidak hadir secara teratur, dan Claudia berkata, "Kau belum lama percaya kepada Tuhan dan tidak tahu banyak hal. Kau tak bisa menyokong petobat baru itu seorang diri. Aku akan selalu ada di sini untuk menyokong dan membimbingmu." Dia juga berkata ingin mengajariku lebih banyak. Kupikir dia saudari yang sangat baik karena datang membantuku setiap kali aku dalam kesulitan.

Kemudian, gereja harus memilih pemimpin dan diaken baru. Sebelum pemilihan, Claudia berkata, "Pemimpin tingkat atas tidak bersekutu dengan baik di pertemuan. Kita harus berdiri untuk melawan dan menentangnya. Kita tak boleh membiarkan dia terus sebagai pemimpin. Jika kau mendapati dia tidak melakukan sesuatu dengan baik, itu berarti dia palsu. Jika kau menemukan hal-hal ini, kau harus memberitahuku. Jika tidak, kau mengkhianati Tuhan." Aku berkata, "Menurutku tak ada yang salah dengan pemimpin. Aku tak bisa melakukan apa yang kauminta. Aku tak bisa mengatakan apa yang tidak kuketahui." Dia menambahkan, "Aku telah bekerja di gereja selama satu setengah tahun, dan aku tahu cara memimpin, tapi pemimpin tingkat atas tak pernah memilihku menjadi pemimpin. kau harus menentang pemilihan mereka. Itulah satu-satunya cara kau bisa terpilih sebagai pemimpin." Aku merasa dia tidak benar. Orang tak bisa begitu saja menjadi pemimpin jika mereka mau. Mereka semua dipilih oleh saudara-saudari berdasarkan prinsip, dan entah dipilih untuk memimpin atau tidak, kita semua harus menaati pengaturan Tuhan. Tak lama kemudian, aku terpilih sebagai diaken. Claudia sangat marah ketika mengetahuinya, dan mulai berkata para pemimpin melakukan kesalahan. Dia juga berkata, "Kau adalah petobat baru, dan kau tidak tahu apa pun. Bagaimana mereka bisa membiarkanmu menjadi diaken?" Mendengarnya mengatakan itu, aku tak tahu harus berbuat apa. Aku tak mau menolak tugas itu, tapi khawatir tak mampu melakukannya dengan baik. Aku sangat bingung.

Kemudian, Claudia memasukkan aku, diaken gereja, dan pemimpin kelompok, ke dalam sebuah kelompok. Seluruhnya ada sekitar puluhan orang, dan meminta agar kami jangan pernah memberi tahu para pemimpin. Aku menanyakan alasannya, dan dia berkata, "Aku membuat kelompok ini untuk mengajari kalian semua. Aku dapat membimbingmu untuk lebih memahami kebenaran dan membantu melaksanakan tugasmu dengan lebih baik. Kelompok ini tak ada hubungannya dengan para pemimpin. Aku melakukan ini demi kebaikanmu." Pada waktu itu, kupikir Claudia sangat baik, dan selalu sangat ingin membantu kami. Kupikir, "Baiklah, karena ini demi kebaikan kita, tak masalah jika tidak memberi tahu para pemimpin." Lalu, dalam kelompok ini Claudia berkata para pemimpin itu buruk, tidak tahu bagaimana melakukan pekerjaan mereka, dan mereka semua pemimpin palsu, dan kami harus mampu mengenali, dan sebagainya. Menurutku apa yang dia katakan itu tidak benar. Para pemimpin kami penuh kasih, dan membantu kami memahami firman Tuhan dan melakukan tugas kami. Yang dia katakan tentang pemimpin kami tidak benar. Pada waktu itu, seorang saudara membantahnya dengan berkata, "Yang kaukatakan itu tidak benar, dan kita tak boleh berkata seperti itu." Namun setelah mendengarnya, Claudia menjadi sangat marah, dan berdebat dengan saudara ini. Setelah itu, dia mengundurkan diri dari kelompok bersama saudari lainnya. Kemudian, aku menemui Claudia, dan berkata, "Kau salah dengan mengkritik para pemimpin di belakang mereka. Ketika saudara itu menunjukkannya kepadamu, mengapa kau marah? Mengapa kau berdebat dengannya?" Claudia bukan saja tidak menerimanya, dia juga sangat marah. Lalu, aku pun keluar dari kelompok itu.

Aku tak pernah menyangka, di setiap pertemuan rekan sekerja, dia selalu menyinggung masalah para pemimpin. Di salah satu pertemuan rekan sekerja, dia meyakinkan seorang diaken untuk mengirim pesan di kelompok yang berkata pemimpin gereja Noelia tidak melakukan pekerjaan dengan baik, dan tidak menyelesaikan masalah saudara-saudari atau membina pemimpin kelompok, dan harus mengundurkan diri dan menyerahkan posisi itu kepada orang lain. Pemimpin tingkat atas berkata, "Noelia gagal melakukan beberapa pekerjaan karena dia sakit beberapa waktu lalu, tapi biasanya dia sangat bertanggung jawab dalam tugasnya." Namun, bahkan setelah Claudia mendengar ini, dia tak mau berhenti, berkata, "Dia itu pemimpin, jadi harus bekerja lebih keras daripada kita." Lalu dia mengirim pesan yang berkata, "Aku membela pekerjaan gereja. Dahulu, pemimpin menanganiku karena asal-asalan dan tidak melakukan pekerjaan nyata. Itu menyakitiku, tapi Tuhan mengetahui hatiku, dan semuanya akan tersingkap." Kemudian, Claudia selalu berkata gereja kami tidak baik, pemimpin kami palsu, dan dia ingin melakukan tugasnya di gereja lain. Di pertemuan, aku selalu melihatnya mengatakan ini tidak baik atau itu tidak benar, dan itu membuat semua orang tak mampu menenangkan diri dan merenungkan firman Tuhan. Aku merasa ini sangat buruk, dan tak menyukai suasananya. Gereja dimaksudkan sebagai tempat beribadah kepada Tuhan, tempat di mana saudara-saudari berkumpul untuk makan dan minum firman Tuhan, tapi pada titik ini, itu sama sekali telah dirusak. Aku ingin melaporkan ini kepada pemimpin, tapi khawatir jika Claudia mengetahuinya, dia akan berprasangka terhadapku dan berpikir aku menyebarkan kabar bohong tentang dia. Aku tak mau menyinggung siapa pun, jadi aku diam saja. Kemudian, Claudia kembali menemuiku, berkata para pemimpin gereja itu palsu dan kami harus melawan mereka. Pada waktu itu, aku tak memiliki kearifan, dan tak tahu apa yang harus kulakukan, jadi aku merasa sangat tersiksa. Aku membawa hal-hal ini ke hadapan Tuhan dan berdoa, memohon Tuhan membimbingku. Kemudian, aku membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Kerahkan segala upayamu untuk menaruh hatimu di hadapan-Ku, dan Aku akan menghiburmu dan memberimu kedamaian dan kebahagiaan di hatimu. Jangan berusaha untuk bersikap dengan cara tertentu di depan orang lain; bukankah lebih berharga dan berbobot untuk memuaskan-Ku? Dengan memuaskan-Ku, bukankah engkau akan semakin dipenuhi dengan kedamaian dan kebahagiaan abadi?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 10"). Setelah membaca firman Tuhan, aku mengerti. Aku melihat Claudia mengganggu kehidupan bergereja, tapi tak berani melaporkannya, karena terlalu peduli dengan citra dan statusku dan takut menyinggung orang. Namun, aku tak pernah berpikir jika tidak melindungi kehidupan bergereja, aku akan berdiri di pihak Iblis, yang merupakan hal yang Tuhan benci. Aku tak memiliki kedamaian dan sukacita di hatiku, hanya rasa sakit dan penderitaan, semua karena aku tak menerapkan kebenaran. Aku tak boleh lagi melindungi hubunganku dengan orang. Aku harus menerapkan sesuai firman Tuhan dan melindungi kehidupan bergereja. Suatu hari, pemimpin tingkat atas bertanya kepadaku apa pendapatku tentang perilaku Claudia di pertemuan. Aku berkata, "Apa yang dia lakukan tidak benar. Hal semacam ini seharusnya tidak terjadi di gereja." Aku juga memberi tahu pemimpin tentang beberapa perilaku Claudia lainnya.

Kemudian, pemimpin gereja bersekutu dengan kami tentang cara mengenali Claudia dan kami membaca satu bagian firman Tuhan. "Menipu dan membujuk memiliki arti yang sama, tetapi ada perbedaan dalam esensi dan tekniknya. Menipu adalah menggunakan kata-kata karangan untuk menyesatkan orang dan membuat mereka menganggap kata-kata itu sebagai kebenaran; membujuk adalah dengan sengaja menggunakan beberapa teknik dan membuat orang-orang melakukan apa yang seseorang katakan dan mengikuti jalan orang tersebut, dan motivasi ini sangat jelas. Menipu dan membujuk adalah menggunakan perkataan yang benar untuk menipu orang. Menipu dan membujuk adalah mengatakan hal-hal yang dirasa orang sepenuhnya benar dan mudah untuk mereka terima, menyebabkan mereka, tanpa disadari, menjadi percaya kepada si pembicara dan mengikutinya, dan membuat mereka sejalan dengannya, dan setelah melakukannya mereka kemudian menjadi gerombolan kroni-kroninya. Ini artinya menarik orang dari kelompok yang benar untuk berpihak kepadanya. Singkatnya, jika orang menerima diri mereka diperlakukan seperti itu oleh antikristus, mereka kemudian akan percaya dan mengikuti antikristus, dan setelah itu, mereka akan menerima dan menaati apa pun yang antikristus katakan. Tanpa disadari, mereka akan mulai mengikuti antikristus. Bukankah mereka sudah ditipu? Beberapa antikristus sering menggunakan teknik tertentu untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan dalam perkataan mereka, untuk mencapai tujuan mereka menipu dan membujuk orang. Ini mengakibatkan terbentuknya kelompok-kelompok tertutup, faksi, dan geng di dalam gereja. ... Dengan cara demikian, antikristus menipu orang dan membujuk mereka tanpa keraguan sedikit pun, menciptakan kelompok tertutup dan faksi. Mereka menggunakan teknik ini untuk memecah belah dan mengendalikan gereja. Apa tujuan mereka melakukannya? (Untuk membangun kerajaan mereka sendiri.) Apa esensinya ketika orang membangun kerajaannya sendiri? Ini berarti orang itu menempatkan diri dalam penentangan terhadap Kristus, menguasai umat pilihan Tuhan secara paksa, dan menentang Tuhan. Bukankah ini upaya untuk menyaingi Tuhan? (Ya.) Ya, memang benar demikian" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 3, Bab Lima: Mereka Menipu, Membujuk, Mengancam, dan Mengendalikan Orang). Pemimpin menggunakan firman Tuhan untuk bersekutu dengan kami tentang perilaku Claudia, berkata dia sering bersaksi tentang dirinya sendiri di depan orang lain sebagai orang yang memahami banyak kebenaran dan mampu melakukan pekerjaan para pemimpin dan diaken, yang menyebabkan banyak petobat baru tertipu olehnya, memujanya, dan berpendapat tidak adil jika dia tak diangkat menjadi pemimpin. Bahkan, selama menjadi diaken, dia selalu asal-asalan, tak pernah melakukan pekerjaan nyata, dan banyak petobat baru yang dia sirami tidak menghadiri pertemuan secara teratur. Setelah pemimpin tingkat atas bersekutu dengan dia tentang masalahnya, dia bukan saja tidak merenungkan diri, dia mengaku diperlakukan tidak adil dan mengatakan Tuhan tahu hatinya. Selain itu, dia sering bersaing mengejar ketenaran dan keuntungan di gereja. Ketika gereja tidak memilihnya sebagai pemimpin, dia mulai menyebarkan bahwa para pemimpin terpilih tak berpengalaman dan tak mampu melakukan pekerjaan itu. Pemimpin tingkat atas mempersekutukan prinsip pemilihan pemimpin dengannya, berkata yang dipilih adalah orang dengan kemanusiaan yang baik yang mengejar kebenaran, bukan mereka yang memiliki pengalaman kerja paling banyak, tapi dia sama sekali tidak menerimanya, dan bahkan diam-diam membuat kelompok. Di sini, dia mengumpulkan semua orang yang dekat dengannya, di mana dia diam-diam berkata pemimpin tingkat atas tidak mampu mengatur pekerjaan dan memancing konflik antara pemimpin dan saudara-saudari. Dia bahkan meyakinkan beberapa diaken untuk menyerang para pemimpin baru dan berkata mereka harus mundur. Dia menciptakan kekacauan di gereja, sehingga pekerjaan gereja tak bisa dilakukan secara normal. Claudia adalah antikristus yang dengan sengaja menggganggu kehidupan bergereja dan memecah belah gereja. Untuk sejenak, aku merasa sulit menerima apa yang dikatakan pemimpin itu. Aku tak bisa memercayainya. Bagaimana mungkin Claudia adalah antikristus? Kebanyakan waktu, dia tampak baik, dan selalu bersemangat membantu orang. Meskipun dia melakukan beberapa hal yang salah, itu tidak membuatnya menjadi antikristus, bukan? Bukankah seharusnya dia diberi kesempatan lagi untuk bertobat? Setelah berpikir seperti ini, aku berdoa kepada Tuhan, memohon Dia membimbingku memahami kehendak-Nya dan membantuku mengenali Claudia.

Setelah pemimpinku menggunakan firman Tuhan untuk mempersekutukan maksud dan tujuan perkataan dan tindakan antikristus, akhirnya aku mendapatkan sedikit kearifan tentang Claudia. Firman Tuhan katakan: "Esensi perilaku antikristus adalah selalu menggunakan berbagai cara dan metode demi mencapai tujuan mereka untuk memiliki status, membujuk orang-orang dan membuat orang-orang itu mengikuti dan menghormati mereka. Bisa jadi di kedalaman hati mereka, mereka tidak secara sengaja bersaing dengan Tuhan untuk memperebutkan manusia, tetapi ada satu hal yang pasti: sekalipun mereka tidak bersaing dengan Tuhan untuk mendapatkan manusia, mereka masih berharap untuk memiliki status dan kekuasaan di antara manusia. Sekalipun saatnya tiba ketika mereka menyadari bahwa mereka sedang bersaing dengan Tuhan demi status, dan mereka sedikit menahan diri, mereka tetap menggunakan berbagai cara untuk mengejar status dan prestise; mereka tahu jelas di dalam hatinya bahwa mereka akan mendapatkan status yang sah dengan cara mendapatkan persetujuan dan kekaguman orang lain. Singkat kata, meskipun segala sesuatu yang antikristus lakukan tampaknya merupakan suatu pelaksanaan tugas, konsekuensinya adalah untuk menipu orang, membuat orang memuja dan mengikuti mereka—dalam hal ini, melaksanakan tugas mereka dengan cara ini adalah meninggikan dan bersaksi tentang diri mereka sendiri. Ambisi mereka untuk mengendalikan orang—dan mendapatkan status serta kekuasaan di gereja—tidak akan pernah berubah. Antikristus itu sepenuhnya seperti ini. Apa pun yang Tuhan firmankan atau lakukan, dan apa pun yang Dia minta dari manusia, antikristus tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan atau memenuhi tugas-tugas mereka dengan cara yang sesuai dengan firman dan tuntutan-Nya, juga tidak menyerah dalam pengejaran mereka akan kekuasaan dan status sebagai hasil dari memahami perkataan-Nya dan sedikit memahami makna kebenaran. Ambisi dan keinginan mereka masih tetap ada, semua itu tetap menguasai hati mereka dan mengendalikan seluruh keberadaan mereka, mengarahkan perilaku dan pemikiran mereka, dan menentukan jalan yang mereka tempuh. Ini adalah antikristus sejati" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 3, Bab Lima: Mereka Menipu, Membujuk, Mengancam, dan Mengendalikan Orang). Pemimpin bersekutu, "Dari firman Tuhan yang menyingkapkan antikristus, kita dapat mengerti bahwa mereka percaya kepada Tuhan demi status dan memuaskan keinginan mereka untuk berkuasa. Untuk mendapatkan status, mereka sering meninggikan dan bersaksi tentang diri mereka sendiri sehingga orang lain menghormati dan mengagumi mereka, atau terkadang mereka bahkan membentuk kelompok tertutup dan menabur perselisihan di gereja. Sekarang kita dapat menggunakan perilaku antikristus untuk mengenali Claudia. Sejak menjadi diaken penyiraman, dia selalu ingin menjadi pemimpin. Untuk mendapatkan persetujuan dari saudara-saudari, agar mereka memilih dia sebagai pemimpin, dia sering meninggikan dan bersaksi dia sudah lama percaya kepada Tuhan, memimpin banyak kelompok, memiliki pengalaman kerja, dan memahami banyak kebenaran. Dia juga menyerang petobat baru, mengatakan mereka tidak memahami apa pun, dan berkata mereka membutuhkan bantuan dan sokongannya untuk melaksanakan tugas dengan baik, yang menyebabkan beberapa orang memuja dan menaatinya. Ketika dia melihat gereja memilih orang yang percaya kepada Tuhan lebih singkat daripada dia sebagai pemimpin dan diaken, dia menjadi tidak puas. Dia menyebarkan tuduhan di gereja bahwa mereka pemimpin palsu, dan meminta semua orang menolak para pemimpin itu, mendukung, dan mendengarkannya, sehingga dia dapat dipilih sebagai pemimpin. Dia juga menarik beberapa orang untuk menyerang dan mengutuk para pemimpin yang baru terpilih, yang membuat para pemimpin yang baru terpilih merasa terkekang dan negatif. Gereja dimaksudkan menjadi tempat makan dan minum firman Tuhan dan menyembah Tuhan, tapi Claudia menabur perselisihan dan mengganggu semua orang, dan merampas kehidupan bergereja yang normal dari saudara-saudari. Dia melakukan apa pun demi mendapatkan status. Natur dan esensinya sangat berbahaya dan jahat, dan dia antikristus yang membenci kebenaran dan memusuhi Tuhan." Setelah membaca firman Tuhan dan mendengar persekutuan pemimpin, akhirnya aku mendapatkan sedikit kearifan tentang Claudia. Dahulu kupikir dia baik, dan dia bersemangat dengan tugasnya dan membantu orang. Kupikir dia melakukannya demi kebaikan gereja. Meskipun dia selalu mengkritik para pemimpin di belakang mereka, dan sering bertengkar dengan saudara-saudari kita, aku tak mampu mengenali tujuan dan niat di balik perkataan dan tindakannya. Sekarang aku sadar Claudia melakukan semua ini demi menjadi pemimpin. Dia menyapaku setiap hari dan mengirimiku firman Tuhan Yang Mahakuasa. Dia berkata telah melakukan tugasnya selama lebih dari setahun, tahu banyak tentang firman Tuhan, dan memiliki pekerjaan Roh Kudus. Dia juga berkata para pemimpin yang baru terpilih semuanya palsu, begitu pun dengan pemimpin tingkat atas. Yang dia katakan dan lakukan hanyalah meninggikan dirinya sendiri dan meremehkan para pemimpin karena dia ingin orang lain memilihnya sebagai pemimpin. Dia diam-diam membuat kelompok, menyerang dan mengkritik para pemimpin, dan menghasut semua orang untuk menolak para pemimpin, lalu ketika orang lain menyalahkannya karena mengatakan sesuatu yang salah, dia bukan saja tidak menerima atau bertobat, dia berdebat tanpa henti dengan mereka. Sekarang, aku melihat dengan jelas, demi mendapatkan status, dia telah membentuk kelompok tertutup, membangkitkan konflik dengan para pemimpin, dan berusaha memecah belah gereja. Dia memang antikristus.

Pemimpin melanjutkan, "Menanggapi perbuatan Claudia ini, pemimpin tingkat atas berkali-kali mempersekutukan prinsip kebenaran yang relevan untuk membantunya, tapi dia sama sekali tidak menerimanya. Sebaliknya, dia terus menabur perselisihan di gereja, membentuk kelompok tertutup, dan menciptakan perpecahan, serta sangat mengganggu pekerjaan gereja." Pemimpin membacakan kami satu bagian firman Tuhan, "Mereka di antara saudara-saudari yang selalu menyebarkan kenegatifan mereka adalah kaki tangan Iblis dan mereka mengacaukan gereja. Orang-orang seperti ini suatu hari kelak harus diusir dan disingkirkan. ... Mereka yang menyebarkan omongan beracun dan jahat di dalam gereja, mereka yang menyebarkan rumor, menimbulkan ketidakharmonisan, dan membentuk kelompok-kelompok ekslusif di antara saudara-saudari—mereka haruslah diusir dari gereja. Namun, karena saat ini adalah masa pekerjaan Tuhan yang berbeda, orang-orang ini dibatasi, karena mereka sudah pasti akan disingkirkan. Semua orang yang telah dirusak oleh Iblis memiliki watak yang rusak. Beberapa orang semata-mata memiliki watak yang rusak, sementara beberapa orang lainnya berbeda: mereka bukan saja memiliki watak Iblis yang rusak, tetapi natur mereka juga luar biasa jahat. Bukan saja perkataan dan perbuatan mereka menyingkapkan watak Iblis dan rusak mereka; lebih dari itu, orang-orang ini adalah Iblis si setan yang asli. Perilaku mereka mengganggu dan mengacaukan pekerjaan Tuhan, menghalangi jalan masuk saudara-saudari ke dalam kehidupan, dan menghancurkan kehidupan bergereja yang normal. Cepat atau lambat, serigala-serigala berbulu domba ini harus disingkirkan; sikap yang tak kenal ampun, sikap penolakan, harus diterapkan atas para kaki tangan Iblis ini. Hanya inilah artinya berdiri di pihak Tuhan, dan mereka yang gagal melakukannya sedang berkubang dalam lumpur bersama Iblis" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran"). Setelah membaca firman Tuhan, pemimpin bersekutu, "Firman Tuhan memberitahu kita dengan jelas, mereka yang sering menyebarkan kenegatifan, menabur perselisihan, dan membentuk kelompok tertutup di gereja—biasanya menyebabkan gangguan, tidak pernah memainkan peran positif, dan tidak mau bertobat. Mereka semua adalah orang yang akan Tuhan singkirkan, dan semuanya harus dikeluarkan dari gereja. Ini watak Tuhan yang benar. Gereja memperlakukan pelaku kejahatan sesuai prinsip. Beberapa orang hanya memiliki watak yang rusak, tapi pada dasarnya mereka bukan orang jahat. Mereka mampu menerima kebenaran, dan setelah mereka melakukan kejahatan, mereka mampu bertobat setelah persekutuan. Gereja memberi kesempatan lagi kepada orang semacam itu. Namun, beberapa orang pada dasarnya jahat dan sama sekali tidak menerima kebenaran. Mereka membenci siapa pun yang mempersekutukan kebenaran dengan mereka, dan terus melakukan kejahatan sesudahnya. Yang mereka tunjukkan bukanlah perwujudan kerusakan sesaat. Esensi mereka adalah membenci kebenaran dan menentang Tuhan. Ini antikristus tulen, dan di mana pun mereka ditemukan, mereka disingkirkan." Dari firman Tuhan dan persekutuan pemimpin, aku mengerti, Claudia selalu menabur perselisihan di antara saudara-saudari, menyerang dan mengkritik para pemimpin, mengganggu kehidupan bergereja, dan menarik saudara-saudari untuk meninggalkan gereja dan mengikutinya, semuanya membuatnya menjadi antikristus tulen. Awalnya aku tak memiliki kearifan. Kupikir, "Mengapa tidak memberi Claudia kesempatan untuk bertobat?" Sebenarnya, dia telah menerima persekutuan dan bantuan berkali-kali dan diberi banyak kesempatan, tapi tetap tidak menerima kebenaran dan tidak mau bertobat. Naturnya adalah membenci kebenaran dan memusuhi Tuhan. Sebanyak apa pun kesempatan yang diberikan, dia takkan pernah sungguh-sungguh bertobat, jadi dia harus dikeluarkan. Setelah menyadari hal ini, aku mau tak mau bertanya-tanya, "Bagaimana aku bisa bertemu orang semacam itu setelah baru mulai percaya kepada Tuhan? Mengapa antikristus muncul di gereja?"

Setelah pemimpin membacakan dua bagian firman Tuhan, akhirnya aku mengerti kehendak Tuhan. "Ketika antikristus muncul dan mengganggu gereja, apakah itu hal yang baik atau hal yang buruk? (Ini hal yang buruk.) Mengapa itu hal yang buruk? Apakah munculnya mereka karena Tuhan melakukan kesalahan? Apakah Tuhan tidak mengawasi dengan saksama, dan membiarkan antikristus menyusup ke dalam rumah Tuhan? (Tidak.) Lalu apa yang terjadi? (Tuhan menyingkapkan antikristus agar kita bertumbuh dalam kearifan, belajar bagaimana mengetahui natur dan esensi mereka yang sebenarnya, tidak pernah lagi membiarkan Iblis menipu kita, dan mampu berdiri teguh dalam kesaksian kita tentang Tuhan. Ini adalah keselamatan Tuhan bagi kita.) Kita selalu membahas tentang betapa jahat, ganas, dan kejamnya Iblis, tentang betapa Iblis muak dan membenci kebenaran. Mampukah engkau melihat hal ini? Mampukah engkau melihat apa yang Iblis lakukan di dunia roh? Bagaimana dia berbicara dan bertindak, bagaimana sikapnya terhadap kebenaran dan Tuhan, di mana letak kejahatannya—engkau tidak mampu melihat satu pun dari hal-hal ini. Jadi, bagaimanapun kita mengatakan bahwa Iblis itu jahat, bahwa dia menentang Tuhan, dan bahwa dia muak akan kebenaran, di dalam pikiranmu, itu hanyalah sebuah pernyataan. Tidak ada gambaran yang nyata tentang semua itu. Itu terlalu hampa dan tidak nyata; itu tidak dapat berfungsi sebagai contoh yang nyata. Namun, ketika orang telah berhubungan dengan antikristus, mereka melihat watak jahat Iblis yang keji dan esensinya yang muak akan kebenaran dengan sedikit lebih jelas, dan pemahaman mereka tentang Iblis sedikit lebih tajam dan nyata. Tanpa contoh-contoh dan peristiwa nyata yang orang alami dan lihat ini, kebenaran yang orang pahami akan menjadi kabur, hampa, dan tidak nyata. Namun, ketika orang berhubungan langsung dengan antikristus dan orang-orang jahat ini, orang dapat melihat bagaimana mereka melakukan kejahatan dan menentang Tuhan dan dapat mengenali natur dan esensi Iblis. Mereka melihat bahwa orang-orang jahat dan antikristus ini adalah penjelmaan Iblis—bahwa mereka adalah Iblis yang hidup, setan yang hidup. Berhubungan dengan antikristus dan orang jahat dapat memiliki efek seperti itu" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 3, Bab Sembilan: Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri dan Memuaskan Kepentingan dan Ambisi Mereka Sendiri; Mereka tidak Pernah Mempertimbangkan Kepentingan Rumah Tuhan, dan Bahkan Menjual Kepentingan Tersebut sebagai Ganti Kemuliaan Pribadi (Bagian Delapan)). "Di dalam gereja, antikristus bukan saja musuh Tuhan, tetapi juga musuh umat pilihan Tuhan. Jika engkau tidak mampu mengenali antikristus, engkau akan cenderung ditipu dan dibujuk olehnya, menempuh jalan antikristus, serta dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Jika itu terjadi, imanmu kepada Tuhan telah gagal total. Apa yang harus orang miliki agar dirinya dianugerahi keselamatan? Pertama, mereka harus memahami banyak kebenaran, dan mampu mengenali esensi, watak, dan jalan yang ditempuh antikristus. Inilah satu-satunya cara untuk memastikan engkau tidak memuja atau mengikuti manusia sembari percaya kepada Tuhan, dan satu-satunya cara untuk mengikuti Tuhan sampai akhir. Hanya orang yang mampu mengenali antikristus yang dapat benar-benar percaya, mengikuti, dan menjadi kesaksian bagi Tuhan. Mengenali antikristus bukanlah hal yang sepele, dan membutuhkan kemampuan untuk melihat dengan jelas esensi mereka, dan mengetahui yang sebenarnya mengenai persekongkolan, tipu muslihat, dan motif di balik semua yang mereka lakukan. Dengan cara demikian, engkau tidak akan ditipu atau dikendalikan oleh mereka, dan engkau akan mampu berdiri teguh, mengejar kebenaran dengan aman dan pasti, dan tetap teguh di jalan mengejar kebenaran dan memperoleh keselamatan. Jika engkau tidak mampu mengenali antikristus, dapat dikatakan bahwa engkau berada dalam bahaya besar, dan engkau akan cenderung ditipu dan ditawan oleh antikristus dan hidup di bawah pengaruh Iblis. ... Jadi, jika engkau ingin sampai di mana engkau dapat dianugerahi keselamatan, ujian pertama yang harus kaulewati adalah ujian untuk dapat melihat Iblis yang sebenarnya, dan engkau juga harus memiliki keberanian untuk berdiri dan menyingkapkan serta meninggalkan Iblis. Lalu, di manakah Iblis? Iblis berada di sisimu dan di sekitarmu; dia bahkan mungkin tinggal di dalam hatimu. Jika engkau hidup dalam watak Iblis, dapat dikatakan bahwa engkau adalah milik Iblis. Engkau tidak dapat melihat atau menyentuh Iblis dan roh-roh jahat di alam roh, tetapi Iblis dan setan-setan hidup yang ada dalam kehidupan nyata berada di mana-mana. Setiap orang yang muak akan kebenaran adalah orang jahat, dan setiap pemimpin atau pekerja yang tidak menerima kebenaran adalah antikristus atau pemimpin palsu. Bukankah orang-orang semacam itu adalah Iblis dan setan-setan hidup? Orang-orang ini mungkin adalah orang-orang yang kaupuja dan hormati; mereka bisa saja orang-orang yang memimpinmu atau orang-orang yang telah lama kaukagumi, percayai, andalkan dan harapkan di dalam hatimu. Namun sebenarnya, mereka adalah penghalang jalan yang menghalangi jalanmu dan menghalangimu agar tidak mengejar kebenaran dan memperoleh keselamatan; mereka adalah para pemimpin palsu dan antikristus. Mereka dapat mengendalikan hidupmu dan jalan yang kautempuh, dan mereka dapat merusak kesempatanmu untuk dianugerahi keselamatan. Jika engkau gagal mengenali mereka dan mengetahui diri mereka yang sebenarnya, engkau bisa ditipu, ditangkap dan dibawa pergi oleh mereka setiap saat. Jadi, engkau berada dalam bahaya besar. Jika engkau tidak mampu melepaskan diri dari bahaya ini, engkau adalah korban Iblis. Bagaimanapun, orang-orang yang ditipu dan dikendalikan, dan menjadi pengikut antikristus tidak akan pernah dapat memperoleh keselamatan. Karena mereka tidak mencintai dan tidak mengejar kebenaran, mereka bisa ditipu dan mengikuti antikristus. Itu adalah hasil yang tak terhindarkan" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 3, Bab Tiga: Mereka Mengucilkan dan Menyerang Orang yang Mengejar Kebenaran). Pemimpin bersekutu, "Tuhan mengizinkan antikristus muncul di gereja agar kita bisa memetik pelajaran dan belajar mengenali, dan juga untuk menyingkapkan semua jenis orang. Jika kita tak mampu mengenali antikristus, kita akan dengan membabi buta memuja dan taat ketika antikristus menipu dan mengganggu kita, dan mudah bagi kita untuk tertipu dan dikendalikan oleh mereka. Kita bahkan bisa mengikuti antikristus dalam melakukan kejahatan dan menentang Tuhan, lalu disingkirkan oleh Tuhan, atau ketika antikristus menekan dan menghukum kita, kita takkan berani menentang atau menolak mereka, dan akan merasakan kegelapan dan rasa sakit di hati kita, atau lebih serius, kita akan meninggalkan dan mengkhianati Tuhan dan melepaskan kesempatan untuk diselamatkan oleh Tuhan." Pemimpin melanjutkan, "Melalui pengalaman ini, kita mencari kebenaran dan belajar mengenali berbagai jenis orang, kita tahu apa itu antikristus dan bagaimana mereka berperilaku, kita dapat melihat natur dan esensi antikristus dengan jelas, kita mampu mengenali, melaporkan, dan menolak antikristus sesuai prinsip kebenaran, dan kita dapat memisahkan diri dari antikristus. Hanya dengan cara seperti inilah kita mampu melepaskan diri dari tipu daya dan kendali Iblis. Jika kita tak memiliki kearifan dan tak mampu menolak antikristus, kita bisa ditipu oleh antikristus dan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan dan disempurnakan." Setelah persekutuan pemimpinku, aku mengerti Tuhan mengizinkan antikristus muncul di gereja agar kita dapat memperoleh kebenaran dan kearifan dan membebaskan diri dari tipu daya dan kendali Iblis. Tanpa kontak nyata dengan antikristus, kita takkan mampu mengenali orang, dan masih bisa tertipu dan mengikuti antikristus. Setelah mengalami ditipu dan diganggu oleh antikristus ini, aku juga mengerti ketika sesuatu terjadi, kita harus mencari kebenaran dan memandang segala sesuatu berdasarkan prinsip firman Tuhan. Jika melihat seseorang melanggar prinsip, kita harus menerapkan kebenaran dan menyingkapkannya, dan harus melaporkannya kepada para pemimpin tepat pada waktunya. Dahulu aku juga penyenang orang, dan selalu takut menyinggung orang dan selalu menjaga hubunganku dengan mereka. Sekarang aku sadar ini falsafah Iblis. Ketika melihat sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran, kita harus langsung mengatakannya, dan harus melindungi pekerjaan gereja, bukan hubungan kita dengan manusia, dan ini merupakan sesuatu yang menyinggung dan menjijikkan bagi Tuhan.

Setelah itu, semua saudara-saudari memiliki kearifan tentang Claudia, dan semua setuju mengeluarkannya dari gereja. Setelah dia meninggalkan kelompok, dia meneleponku. Sambil menangis, dia berkata, "Orang-orang di gereja berkata aku antikristus. Mereka tak boleh mengatakan itu tentang diriku! Saudari, kau harus meninggalkan gereja. Para pemimpin gereja semuanya palsu. Mereka semua pembohong, dan kau mendukung kebohongan mereka dengan tetap tinggal." Aku berkata, "Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita harus menaati firman Tuhan. Persekutuan para pemimpin sesuai dengan firman Tuhan, jadi tentu saja kita harus melakukan apa yang mereka katakan. Kau tak mau mendengarkan, jadi itu urusanmu. Jangan mencoba untuk memenangkan hatiku. Kau kehilangan kesempatan untuk diselamatkan. Aku tak mau kehilangan milikku." Aku tak bicara lagi kepadanya setelah itu, dan dia tidak pernah lagi berusaha berbicara denganku. Setelah Claudia meninggalkan gereja, ada dua orang yang tak pernah mengenalinya dan dengan keras kepala mengikutinya apa pun persekutuan yang mereka dengar, dan akhirnya mereka juga meninggalkan gereja. Dari pengalaman ini, aku melihat bimbingan dan keselamatan Tuhan Yang Mahakuasa bagiku. Firman Tuhan-lah yang melindungiku, membimbingku belajar mengenali antikristus, dan membantuku tetap di jalan yang benar dan tidak tertipu oleh antikristus. Aku tahu aku masih punya banyak kekurangan, masih harus memperlengkapi diri dengan banyak kebenaran, tapi aku akan lebih banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mengandalkan Tuhan untuk mengalami pekerjaan Tuhan.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait