Pilihan yang Dibuat Tanpa Penyesalan
Aku dan pacarku bertemu saat bekerja di luar negeri. Kami berdua percaya kepada Tuhan Yesus dan sering pergi ke gereja bersama-sama. Kami telah bersama selama tiga tahun, dan berencana untuk menikah. Pada Oktober 2.000, ketika aku kembali ke Tiongkok untuk mengunjungi ibuku, tetanggaku bersaksi kepadaku tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dengan mengatakan bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali berinkarnasi, dan telah mengungkapkan banyak kebenaran untuk menghakimi dan menyucikan umat manusia serta menyelamatkan manusia dari belenggu dosa sehingga mereka dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Kemudian, aku membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan memahami bahwa Tuhan Yang Mahakuasa menyingkapkan misteri rencana pengelolaan Tuhan selama enam ribu tahun untuk menyelamatkan umat manusia, fakta sebenarnya mengenai tiga tahap pekerjaan Tuhan, misteri inkarnasi Tuhan, dan juga menyingkapkan bagaimana Iblis merusak manusia, bagaimana Tuhan bekerja selangkah demi selangkah untuk menyelamatkan manusia, bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman untuk mengakhiri zaman, dan sebagainya. Kebenaran dan misteri ini adalah hal-hal yang belum pernah kudengar selama bertahun-tahun aku percaya kepada Tuhan. Tak ada selebritas atau orang hebat yang mampu mengungkapkan hal-hal ini. Ini sepenuhnya menggenapi firman Tuhan Yesus: "Masih ada banyak hal lain yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak dapat menanggungnya saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). Aku yakin bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan suara Tuhan, dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Aku sangat bersemangat dan ingin memberitahukan kabar baik ini kepada pacarku sesegera mungkin. Akan sempurna jika kami berdua menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dan pada akhirnya masuk ke dalam kerajaan bersama-sama. Namun kemudian, aku teringat bahwa ketika aku berada di luar negeri, Pendeta Sean sering berbicara tentang menghindari "Kilat dari Timur". Dia berkata kami harus berhati-hati begitu kami pulang ke Tiongkok, dan jangan pernah berhubungan dengan anggota Kilat dari Timur. Dia juga sering pergi ke beberapa kota di Tiongkok untuk mengunjungi jemaat gereja, mengatakan bahwa ada ajaran sesat di Tiongkok, dan mereka harus berhati-hati. Pacarku sangat mengagumi Sean dan mendengarkan apa pun yang dia katakan. Jika aku terang-terangan mengatakan kepadanya bahwa aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, akankah dia memberi tahu Sean? Namun, aku juga tahu bahwa pacarku telah menantikan kedatangan kembali Tuhan Yesus, jadi aku sangat ingin memberitahunya sesegera mungkin. Kupikir jika kupersekutukan hal ini dengan jelas, dia seharusnya dapat menerimanya.
Suatu malam, aku meneleponnya dan berkata, "Kita berdua menantikan kedatangan kembali Tuhan Yesus, jadi menurutmu, bagaimana Tuhan Yesus akan datang kembali?" Di luar dugaan, begitu aku selesai bicara, pacarku berkata dengan marah, "Mengapa kau tiba-tiba menanyakan pertanyaan ini kepadaku? Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan akan datang di atas awan, jadi bagaimana mungkin ada keraguan sedikit pun? Apa di rumah kau telah berbicara dengan anggota Kilat dari Timur?" Aku sangat terkejut dengan responsnya yang keras terhadap sebuah pertanyaan saja. Aku berkata, "Kita telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, dan bukankah kita berdua telah menantikan untuk menyambut Tuhan dan diangkat ke dalam kerajaan surga? Lalu bagaimana caranya Tuhan Yesus datang? Bukankah pertanyaan ini layak untuk dipikirkan?" Pacarku menjadi semakin marah dan berkata, "Berapa kali Sean mengatakan kepada kita bahwa mereka yang memberitakan kedatangan kembali Tuhan Yesus mengatakan kebohongan dan menipu orang? Dia telah menekankan berulang kali bahwa kita tidak boleh berhubungan dengan anggota Kilat dari Timur. Mengapa kau tidak mendengarkan? Kepercayaanmu kepada Tuhan biasanya kuat, tetapi kita baru berpisah selama sebulan lebih, dan kau sudah berhubungan dengan Kilat dari Timur! Ingat, kita berdua mendambakan kedatangan Tuhan Yesus, tetapi meskipun Dia datang kembali, itu tidak akan seperti yang dikatakan Kilat dari Timur, bahwa Dia akan datang kembali dalam daging." Apa pun yang kukatakan setelah itu, dia menolak untuk mendengarkan. Akhirnya, kami menutup telepon dengan sedih.
Aku tidak mengerti mengapa pacarku bereaksi seperti itu, dan itu membuatku sangat sedih. Tidakkah dia menantikan kedatangan Tuhan? Mengapa dia bersikap menentang saat hanya membahas bagaimana Tuhan akan datang? Malam itu, aku terbaring di tempat tidur dan tak bisa tidur, jadi aku bangun untuk membaca firman Tuhan, dan aku membaca beberapa bagian, "Di mana pun Tuhan menampakkan diri, di sanalah kebenaran diungkapkan, dan di sanalah suara Tuhan ada. Hanya orang-orang yang dapat menerima kebenaran yang akan dapat mendengar suara Tuhan, dan hanya orang-orang semacam itulah yang layak untuk melihat penampakan Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 1: Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru"). "Kristus akhir zaman membawa hidup, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh hidup, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan hidup yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah. Mereka yang dikendalikan oleh peraturan-peraturan, oleh kata-kata, dan terbelenggu oleh sejarah, tidak akan pernah bisa memperoleh hidup maupun mendapatkan jalan hidup yang kekal. Ini karena satu-satunya yang mereka miliki hanyalah air keruh yang telah dipertahankan selama ribuan tahun, dan bukan air kehidupan yang mengalir dari takhta" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal"). Aku merenungkan firman Tuhan berulang-ulang, dan merasa bahwa firman ini sangat bagus dan sungguh nyata! Pada akhir zaman, Tuhan Yesus datang kembali untuk mengungkapkan kebenaran untuk menyelamatkan manusia. Hanya mereka yang merindukan kebenaran dan mendengarkan suara Tuhan yang akan melihat penampakan Tuhan dan menyambut kedatangan Tuhan kembali. Mereka yang dengan bodohnya menantikan kedatangan Tuhan di atas awan tetapi tidak mencari kebenaran atau mendengarkan suara Tuhan akan kehilangan kesempatan yang diberikan oleh kedatangan Tuhan untuk diangkat, dan tidak akan pernah bisa menyambut kedatangan Tuhan kembali. Pada saat ini, aku ingat Tuhan Yesus pernah berkata: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27), dan bernubuat dalam kitab Wahyu, "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). Memang, hal terpenting dalam menyambut kedatangan Tuhan adalah mendengarkan suara Tuhan. Domba-domba Tuhan mampu mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti jejak langkah-Nya. Aku sadar pacarku menolak untuk mencari dan menyelidiki jalan yang benar karena dia belum membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Jika dia adalah domba Tuhan dan seorang yang mencari kebenaran dengan sungguh-sungguh, aku harus memperlihatkan kepadanya beberapa firman Tuhan Yang Mahakuasa. Jika dia dapat mengenali bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan suara Tuhan, dia akan mampu menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan kami akan dapat mengikuti jejak langkah Tuhan bersama-sama. Jadi, aku menghabiskan beberapa malam menyalin beberapa firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mengirimkannya kepadanya. Kemudian, setiap hari, aku menantikan dia meneleponku untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman bersamaku. Beberapa hari kemudian, telepon di rumah berdering, dan aku sangat senang. Kukira itu pacarku, tetapi ternyata Sean. Dia berkata, "Pacarmu memberitahuku bahwa setelah kau kembali ke kampung halamanmu, kau bertemu dengan anggota Kilat dari Timur. Apa ini benar?" Aku berkata, "Aku sedang mencari dan menyelidiki. Kupikir kedatangan Tuhan Yesus adalah hal yang sangat penting dan sesuatu yang harus kita cari dan selidiki dengan serius." Sean berkata, "Aku akan segera mengunjungi kampung halamanmu untuk melihat apakah kau benar-benar telah berhubungan dengan anggota Kilat dari Timur. Aku adalah pendetamu, jadi aku harus bertanggung jawab atas hidupmu."
Kupikir Sean tidak bersungguh-sungguh karena lokasi kami sangat berjauhan. Di luar dugaan, tak lama kemudian, dia benar-benar datang. Aku dan beberapa saudara-saudari ingin mengambil kesempatan ini untuk bersaksi tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, tetapi ketika kami bertemu dengan Sean, dia bertanya apakah aku telah menerima Kilat dari Timur, dan berkata dengan congkak, "Aku sudah berhubungan dengan Kilat dari Timur berkali-kali. Terus terang, sebelum aku bertemu denganmu, aku pergi ke rumah seorang saudari di daerah timur laut. Kakak laki-lakinya percaya kepada Kilat dari Timur dan ingin bersaksi tentang Injil mereka kepadaku. Aku telah belajar teologi, aku sudah familier dengan Alkitab, dan aku telah berhubungan dengan banyak pendeta terkenal di luar negeri, tetapi dia masih berpikir bisa menipu dan memenangkanku? Menggelikan." Saudara-saudariku berusaha membujuknya, "Begitu banyak saudara-saudari yang telah memberitakan Injil kepadamu dan bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Jika kau menentang dan mengutuk tanpa mencari dan menyelidiki, apakah kau sedang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyambut Tuhan? Tuhan Yesus berfirman: 'Diberkatilah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka' (Matius 5:3). Kita hidup pada akhir zaman, Tuhan telah datang kembali. Ketika kita mendengar orang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali dan mengungkapkan banyak kebenaran, kita seharusnya mencari dengan hati yang terbuka sehingga kita dapat mendengar suara Tuhan dan melihat penampakan-Nya! Jika kita tidak mencari atau menyelidiki, melainkan menolak dan menentang secara membabi buta, akibatnya akan sangat mudah bagi kita untuk mengikuti jejak langkah orang Farisi. Tuhan adalah Tuhan yang bijaksana, pemikiran-Nya melampaui pemikiran manusia, dan pekerjaan Tuhan adalah misteri yang tak terselami oleh manusia. Kami ingin membahas denganmu tentang bagaimana menyambut kedatangan kembali Tuhan Yesus." Namun, Sean sama sekali tidak mendengarkan. Dia berkata, "Jika kalian ingin berbicara denganku tentang Kilat dari Timur, tidak usah buang waktu karena aku tak mau membicarakannya dengan kalian." Saudara-saudari melihat bahwa dia sangat menentang dan tidak berniat mencari, jadi mereka berhenti berusaha berbicara dengannya. Pada saat ini, Sean menerima telepon dan mengatakan bahwa beberapa orang percaya di sebuah gereja di daerah timur laut telah menerima Kilat dari Timur, dan dia mau pergi ke sana untuk menghentikan mereka. Dia memintaku untuk segera membelikan tiket pesawat untuknya. Aku berkata, "Pendeta Sean, Kilat dari Timur bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali untuk mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Engkau menolak untuk mencari, menyelidiki, dan menyambut Tuhan, dan lebih dari itu, kau ingin menghalangi dan membatasi orang untuk mencari jalan yang benar dan mendengarkan suara Tuhan. Apakah ini sesuai dengan kehendak Tuhan?" Dia memelototiku dan berkata, "Tak akan kubiarkan anggota Kilat dari Timur masuk ke dalam gereja untuk mencuri domba. Aku bermaksud membela jalan Tuhan." Melihat penampilan Sean yang congkak, aku tak percaya bahwa ini adalah pendeta yang kukenal. Aku bertemu dengannya empat tahun yang lalu, dan bagiku, dia selalu merupakan orang yang sangat rendah hati yang sangat peduli terhadap orang percaya. Aku selalu berpikir dia adalah seorang pendeta yang sangat baik dan saleh, tetapi melihat perilakunya dan apa yang dia singkapkan hari ini mengingatkanku pada perkataan Tuhan Yesus: "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). Sean berdiri di mimbar setiap hari berkhotbah kepada orang-orang, menyuruh kami untuk berjaga-jaga dan bersiap sedia untuk kedatangan Tuhan, tetapi ketika Tuhan Yesus benar-benar datang kembali, dia bukan saja tidak mencari, menyelidiki, atau menyambut Tuhan, dia malah mengutuk, menentang, dan berusaha dengan segala cara untuk menghalangi dan mengganggu orang-orang percaya saat mereka mencari dan menyelidiki. Dengan alasan membela jalan Tuhan dan melindungi kawanan domba, dia berusaha kuat mengendalikan orang-orang. Dia sama persis dengan orang Farisi pada zaman mereka, seorang hamba kejahatan yang ingin menghalangi orang memasuki kerajaan surga!
Berpikir bahwa masih banyak saudara-saudari di gereja yang tidak tahu yang sebenarnya mengenai Sean, yang diikat dan ditipu olehnya, dan yang tidak mau menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, aku menghubungi saudara-saudari yang kukenal dan bersaksi tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa kepada mereka. Ketika Sean mengetahuinya, dia menelepon dan mengancamku, "Jika kau bersikeras untuk percaya pada Kilat dari Timur dan datang ke gereja untuk mencuri domba, kami semua akan menolakmu, dan semua saudara-saudari yang mengenalmu tidak akan lagi menerimamu." Setelah itu, dia juga mengirimiku beberapa selebaran yang mempromosikan pemboikotan terhadap Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, yang semuanya berisi kata-kata yang menentang dan menghujat Tuhan. Setelah ini, aku melihat diri Sean yang sebenarnya dengan lebih jelas. Dia adalah penghalang dan batu sandungan yang menghalangi orang untuk menyelidiki jalan yang benar. Aku tidak mau lagi berbicara dengannya, jadi aku berhenti menjawab teleponnya. Ketika dia melihat bahwa aku bersikeras percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan memberitakan Injil kepada orang-orang yang dia gembalakan, dia pergi ke rumah saudara-saudari yang mengenalku di Zhejiang, Shanghai, dan tempat-tempat lain dan mengatakan kepada mereka agar tidak menghubungiku atau mendengarkan apa yang kuberitakan. Setelah kembali ke luar negeri, dia menutup gereja bagiku. Dia melarang siapa pun menjawab teleponku atau menghubungiku, dan mengatakan siapa pun yang menghubungiku akan dikeluarkan.
Suatu hari, aku menerima surat dari pacarku yang berbunyi, "Sean berkata di gereja bahwa kau percaya pada Kilat dari Timur, dan kau benar-benar telah tertipu. Mulai sekarang, kita bukan lagi saudara-saudari, dan tidak ada hubungan di antara kita. Aku tak akan lagi menjawab teleponmu atau menulis surat kepadamu. Jika kau ingin kembali, semua orang akan menerimamu, dan kita dapat melanjutkan hubungan kita, tetapi jika kau bersikeras percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, maka hubungan kita akan putus." Setelah membaca surat itu, aku merasa sangat sedih, jadi aku meneleponnya, tetapi dia berkata dengan dingin, "Aku sibuk. Aku tak punya waktu untuk membicarakan hal ini sekarang." Aku bertanya kepadanya, "Apakah begini caranya kita putus?" Dia berkata, "Jika kau berhenti percaya pada Kilat dari Timur, kita dapat melanjutkan hubungan kita saat ini. Aku akan meminta bibiku untuk membantumu pergi ke luar negeri. Dia membuka usaha di sini, jadi kau bisa tinggal di sini. Kita bisa memiliki masa depan yang sangat bahagia. Namun, jika kau bersikeras percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, maka kita harus putus. Ambil waktu dan pikirkanlah." Sungguh mengerikan melihat pacarku begitu tak berperasaan. Dahulu, kami berdua sangat bahagia, dan dia menjagaku dengan baik. Aku tak menyangka dia begitu setia kepada pendeta itu. Hanya karena aku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dia harus memutuskan hubungan denganku, tanpa memedulikan hubungan kami selama beberapa tahun terakhir. Keluargaku tahu ada konflik di antara aku dan pacarku, dan mereka semua membujukku untuk mempertimbangkan kembali dengan berkata, "Pacarmu memiliki pekerjaan yang bagus dan keluarga yang baik. Jika kau putus, sulit untuk mengatakan apakah kelak kau akan menemukan pasangan yang baik. Usiamu semakin bertambah, dan tak mudah untuk menemukan pasangan hidup. Jika kau tidak memulai sebuah keluarga, apa yang akan kaulakukan di hidupmu kelak?" Keluarga pacarku juga menelepon dan membujukku agar tidak percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dengan berkata, "Kalian berdua tidak muda lagi. Sudah waktunya memikirkan pernikahan. Bukankah baik jika kalian berdua percaya kepada Tuhan Yesus? Engkau akan sangat bahagia setelah menikah. Mengapa bersikeras percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa?" Menghadapi tekanan dari kedua keluarga, aku tidak tahu bagaimana memutuskan. Jika aku memilih untuk kembali ke gerejaku sebelumnya dan menikahi pacarku, dia dapat memberiku kehidupan materi yang baik, dan kami juga dapat menetap di luar negeri. Itulah yang diimpikan banyak orang, tetapi karena hal itu juga, aku akan kehilangan keselamatan Tuhan pada akhir zaman, yang akan kusesali seumur hidupku! Pada akhir zaman, Tuhan datang berinkarnasi kedua kalinya untuk mengungkapkan kebenaran, menyucikan dan menyelamatkan umat manusia sepenuhnya, dan membentuk sekelompok pemenang. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, dan aku tak boleh membiarkan diriku melewatkannya! Namun, jika aku memilih untuk mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa, apa yang akan terjadi dengan pernikahanku? Aku telah mencapai usia untuk menikah, dan pernikahan adalah peristiwa besar dalam hidup. Selama waktu itu, aku tak bisa makan ataupun tidur nyenyak, dan aku sangat tersiksa. Ketika aku melihat banyak orang seusiaku telah menikah dan memiliki keluarga sedangkan aku masih sendiri, aku sangat bingung, dan aku tak tahu bagaimana harus memilih. Aku berdoa kepada Tuhan berulang kali tentang masalah ini, memohon Tuhan membimbingku dan memberitahuku bagaimana memilih jalan di depan. Ketika saudara-saudariku mengetahui tentang keadaanku, mereka semua membantu dan bersekutu denganku, tetapi aku tetap tak mampu melepaskan pacarku. Aku marah karena dia memutuskan hubungan denganku. Dia bahkan tidak berbicara denganku. Dia telah menjadi begitu kejam dan dingin. Ketika pendeta berkata aku tertipu, pacarku percaya sepenuhnya. Ketika pendeta memintanya untuk menolakku, dia memutuskan hubungan denganku, sama sekali mengabaikan hubungan kami selama beberapa tahun terakhir. Semakin kupikirkan, semakin aku merasa sedih.
Suatu malam, aku terbaring gelisah di tempat tidur. Aku tak bisa tidur, jadi aku bangun dan mendengarkan lagu pujian firman Tuhan, "Manusia Harus Berusaha Hidup Dalam Kehidupan yang Bermakna":
1 Manusia harus berupaya hidup dalam kehidupan yang bermakna dan tidak boleh puas dengan keadaannya saat ini. Untuk hidup dalam gambaran Petrus, ia harus memiliki pengetahuan dan pengalaman Petrus. Manusia harus mengejar hal-hal yang lebih tinggi dan lebih mendalam. Ia harus mengejar kasih kepada Tuhan yang lebih dalam dan lebih murni, dan kehidupan yang memiliki nilai dan makna. Hanya inilah sesungguhnya kehidupan; hanya dengan demikian manusia akan sama seperti Petrus. ...
2 Bagi semua orang yang bercita-cita untuk mengasihi Tuhan, tidak ada kebenaran yang tidak dapat dicapai, dan tidak ada keadilan yang tidak dapat mereka tegakkan. Bagaimana seharusnya engkau menjalani hidupmu? Bagaimana seharusnya engkau mengasihi Tuhan, dan mencurahkan kasih ini untuk memuaskan maksud-Nya? Tidak ada perkara yang lebih besar dalam hidupmu. Di atas segalanya, engkau harus memiliki cita-cita dan ketekunan seperti itu, janganlah seperti orang-orang yang tak punya nyali, orang-orang yang lemah. Engkau harus belajar bagaimana menghayati kehidupan yang berarti dan mengalami kebenaran yang bermakna, dan tidak seharusnya memperlakukan dirimu sendiri secara sembrono dengan cara seperti itu. Tanpa engkau sadari, hidupmu akan berlalu begitu saja; setelah itu, masih adakah kesempatan lain bagimu untuk mengasihi Tuhan? Bisakah manusia mengasihi Tuhan setelah dia mati? Engkau harus memiliki cita-cita dan hati nurani yang sama seperti Petrus; hidupmu harus bermakna, dan jangan main-main dengan dirimu sendiri. Sebagai manusia, dan sebagai orang yang mengejar Tuhan, engkau harus mampu dengan saksama mempertimbangkan bagaimana engkau memperlakukan hidupmu, bagaimana engkau harus mempersembahkan dirimu bagi Tuhan, bagaimana engkau harus memiliki iman yang lebih bermakna dalam Tuhan, dan bagaimana, karena engkau mengasihi Tuhan, engkau harus mengasihi-Nya dengan cara yang lebih murni, lebih indah, dan lebih baik.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman"
Kudengarkan lagu ini berulang-ulang. Melalui lagu ini, aku mengerti bahwa Petrus mengikuti pengejarannya untuk mengasihi dan memuaskan Tuhan sepanjang hidupnya, dan menjalani kehidupan yang bermakna dan berharga, dan aku sangat tersentuh. Dari perkataan dan pekerjaan Tuhan Yesus, Petrus mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup. Dia berkhotbah dan bekerja untuk Tuhan Yesus dan dianiaya oleh Yudaisme, tetapi dia dengan teguh mengikuti Tuhan Yesus. Sekarang ini, Tuhan sendiri telah datang berinkarnasi di antara kita mengungkapkan firman untuk bekerja dan menyelamatkan manusia. Aku telah membaca firman Tuhan, mendengar suara Tuhan, dan meyakini bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Namun, ketika tiba saatnya untuk memilih antara Tuhan Yang Mahakuasa dan pernikahanku, aku ragu-ragu. Aku tidak mau kehilangan pernikahan ini dan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang baik di luar negeri bersama pacarku. Aku sadar bahwa meskipun aku telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, yang kukejar bukanlah kebenaran dan hidup dari Tuhan, aku juga tidak mengejar mengasihi Tuhan, memuaskan Tuhan, dan menjalani kehidupan yang bermakna dan berharga. Yang kukejar adalah kehidupan kenikmatan materi dan kenyamanan fisik. Aku merenungkan firman Tuhan: "Bisakah manusia mengasihi Tuhan setelah dia mati?" Kupikir dalam hatiku, "Jika aku tidak menggunakan waktuku di dunia ini untuk mengejar mengasihi Tuhan, memuaskan Tuhan, dan menjalani kehidupan yang bermakna dan berharga, maka meskipun aku mendapatkan pernikahan dan kenyamanan jasmani yang kuinginkan, apa gunanya? Kedatangan Tuhan pada akhir zaman untuk menyelamatkan umat manusia sepenuhnya merupakan kesempatan sekali seumur hidup. Jika aku melewatkannya, aku pasti merasakan penyesalan seumur hidup! Jika aku melewatkan kesempatan keselamatan yang diberikan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman demi menikmati hidup yang mudah, bukankah itu bodoh? Jika aku melepaskan jalan yang benar dan memilih pernikahan, akankah aku benar-benar mendapatkan kehidupan bahagia yang kuinginkan?" Aku teringat seorang saudari yang kuhubungi beberapa waktu lalu. Dia dan suaminya menikah dengan bantuan Sean. Setelah mereka menikah, mereka pergi bekerja di sebuah kota besar dan membeli sebuah rumah. Kondisi keuangan mereka sangat bagus, dan aku merasa iri pada mereka. Namun, ketika aku mengunjunginya, dia memberitahuku bahwa meskipun dia dan suaminya sama-sama percaya kepada Tuhan Yesus dan memiliki kehidupan materi yang baik, mereka berdua tidak bahagia. Mereka sering bertengkar karena masalah kecil rumah tangga, terkadang begitu parah sehingga mereka tidak mau berbicara satu sama lain. Suaminya kemudian memilih bekerja di kota lain, meninggalkannya sendirian di rumah bersama anaknya yang berusia dua tahun, dan hidupnya sangat sengsara dan kesepian. Aku memikirkan pengalamannya, dan kemudian mempertimbangkan beberapa pasangan di sekitarku, yang sering bertengkar dan mengancam satu sama lain dengan perceraian. Melihat fakta-fakta ini, aku melihat semakin jelas bahwa ketika kita percaya dan mengikut Tuhan, kita hanya ditebus oleh Tuhan Yesus. Dosa-dosa kita diampuni, tetapi sumber penyebab dosa kita tidak terselesaikan dan kita tidak dibebaskan dari belenggu dan kendali dosa. Orang-orang berinteraksi satu sama lain berdasarkan watak mereka yang rusak, dan tidak ada kasih yang sejati, jadi sebanyak apa pun kenikmatan daging yang kita alami, hidup kita tetap hampa dan menyakitkan. Dengan pemikiran ini, aku sadar bahwa aku harus sangat berhati-hati dengan pilihan yang kuhadapi sekarang. Aku berdoa kepada Tuhan berulang kali, memohon Tuhan membimbing dan mencerahkanku sehingga aku mampu membuat pilihan yang tepat sesuai dengan kehendak-Nya.
Kemudian, aku membaca satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa dan memahami kehendak Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Saat ini, mereka yang mencari dan mereka yang tidak mencari adalah dua jenis orang yang sama sekali berbeda, yang tempat tujuannya juga sangat berbeda. Mereka yang mengejar pengetahuan akan kebenaran dan melakukan kebenaran adalah orang-orang yang akan Tuhan selamatkan. Mereka yang tidak mengenal jalan yang benar adalah setan-setan dan musuh; mereka adalah keturunan si penghulu malaikat dan akan dimusnahkan. Bahkan orang percaya saleh yang percaya kepada Tuhan yang samar—bukankah mereka juga adalah setan-setan? Orang-orang yang memiliki hati nurani yang baik tetapi tidak menerima jalan yang benar adalah setan-setan; esensi mereka esensi yang menentang Tuhan. Mereka yang tidak menerima jalan yang benar adalah mereka yang menentang Tuhan, dan sekalipun orang-orang ini menanggung banyak kesukaran, mereka tetap akan dimusnahkan. ... Siapa pun yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi adalah orang jahat dan, terlebih lagi, akan dimusnahkan. Mereka yang beriman tetapi tidak melakukan kebenaran, mereka yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi, dan mereka yang sama sekali tidak percaya pada keberadaan Tuhan juga akan menjadi objek pemusnahan. Semua orang yang diizinkan untuk tetap hidup adalah orang-orang yang telah mengalami penderitaan dari pemurnian dan berdiri teguh; inilah orang yang sudah benar-benar bertahan menghadapi ujian. Siapa pun yang tidak mengakui Tuhan adalah musuh; artinya, siapa pun yang tidak mengakuii Tuhan yang berinkarnasi—apakah mereka berada di dalam atau di luar aliran ini atau tidak adalah antikristus! Siapakah Iblis, siapakah setan-setan, dan siapakah musuh Tuhan kalau bukan para penentang yang tidak percaya kepada Tuhan? Bukankah mereka adalah orang-orang yang memberontak terhadap Tuhan?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"). Dari firman Tuhan aku mengerti bahwa yang Tuhan lakukan pada akhir zaman adalah pekerjaan memisahkan masing-masing orang menurut jenisnya. Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman melalui daging inkarnasi, memisahkan lalang dari gandum dan orang percaya sejati dari orang percaya palsu, artinya memisahkan mereka yang mengejar kebenaran dan mereka yang tidak mengejar kebenaran. Mereka yang mengaku percaya kepada Tuhan di mulut, tetapi tidak mencari kebenaran atau merindukan penampakan Tuhan, orang-orang tidak percaya yang hanya mencari kasih karunia dan meminta roti agar dikenyangkan, dan antikristus yang membenci kebenaran dan menentang Tuhan—semua orang semacam itu akan tersingkap, dan akhirnya mereka akan disingkirkan dan dihukum. Meskipun pacarku di luarnya tampak memiliki kemanusiaan yang baik, bersikap jujur dan dapat diandalkan, dan menjagaku dengan baik, segera setelah aku memberi tahu dia bahwa Tuhan telah datang kembali dalam inkarnasi kedua, dia bukan hanya sama sekali menolak untuk mencari kebenaran, dia juga secara membabi buta mengikuti pendeta dalam menghalangi dan merintangiku agar aku tidak menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, sampai mengancam membatalkan pernikahan kami demi memaksaku melepaskan jalan yang benar. Meskipun dia percaya kepada Tuhan Yesus, dia hanya berpegang pada nama Tuhan Yesus. Dia tidak menerima kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan yang datang kembali, dan dia menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Aku sadar bahwa esensi dirinya adalah membenci kebenaran dan menentang Tuhan, bahwa dia adalah orang tidak percaya yang disingkapkan oleh firman Tuhan, dan bahwa dia bukan orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan, yang mencintai kebenaran, ataupun menerima kebenaran. Di hadapan kebenaran, natur Iblis dalam dirinya yang menentang Tuhan tersingkap sepenuhnya. Dia tak mampu mengenali suara Tuhan dan dia bukan domba Tuhan. Jika aku memilih untuk menikah dengan orang semacam itu, aku pasti tidak diberkati oleh Tuhan, dan pernikahan kami pasti tidak bahagia. Dari firman Tuhan aku mengerti kehendak Tuhan. Aku merasakan kelegaan, dan aku tahu apa yang harus kupilih. Setelah itu, aku menelepon pacarku dan berkata, "Aku telah mengambil keputusan. Aku memilih untuk terus mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa. Jika kau ingin putus, aku menghormati pilihanmu. Kita akan menempuh jalan masing-masing." Merasa frustrasi, dia berkata, "Tak bisakah kau pertimbangkan lagi? Kita sudah tidak muda lagi, dan pernikahan adalah hal terpenting dalam hidup. Jika kau melepaskan pernikahan kita, kelak kau akan menyesalinya." Aku sudah bisa melihat dengan jelas esensi kebenciannya terhadap kebenaran dan penentangannya terhadap Tuhan, jadi apa pun yang dia katakan, aku tidak mengubah pikiranku. Aku berkata, "Firman Tuhan Yang Mahakuasa telah menunjukkan jalan kehidupan bagiku, dan aku berniat untuk menjalaninya dengan teguh. Keputusanku tak akan pernah berubah." Setelah selesai bicara, aku menutup telepon, dan aku merasakan perasaan sangat tenang dan lega.
Tuntunan firman Tuhan-lah yang memampukanku untuk mengetahui jalan mana yang harus kupilih dalam hidup, dan juga memampukanku untuk mengetahui kemunafikan para pendeta dan penatua yang sebenarnya. Mereka menyerukan agar kita harus berjaga-jaga menantikan kedatangan Tuhan, tetapi ketika Tuhan datang dalam daging untuk bekerja pada akhir zaman, mereka tidak mencari dan menyelidiki. Sebaliknya, mereka dengan gila-gilaan mengutuk dan menentang, dan berusaha melakukan segala cara untuk menghalangi orang percaya agar tidak menyelidiki jalan yang benar dan mengendalikan mereka, serta memaksa orang percaya mengikuti mereka untuk menentang dan mengutuk kedatangan Tuhan. Mereka adalah hamba kejahatan dan antikristus yang disingkapkan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan mereka adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia! Karena pacarku sangat memuja pendeta itu, dia sama sekali tidak mencari kebenaran, dia mengikuti pendeta itu untuk mengutuk dan menentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan dia menjadi orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi menentang Tuhan. Aku bersyukur kepada Tuhan karena telah menyelamatkanku, memampukanku untuk mengenali pendeta dan penatua, menolak mereka, dan tidak lagi tertipu oleh mereka. Bahwa aku dapat mendengar suara Tuhan dan menyambut kedatangan Tuhan kembali, itu adalah belas kasihan dan kebaikan Tuhan yang besar kepadaku. Aku bersyukur kepada Tuhan dari lubuk hatiku, dan memutuskan untuk mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa sampai akhir. Kemudian, aku melaksanakan tugasku di gereja, memberitakan Injil dan mengorbankan diri untuk Tuhan dengan kemampuan terbaikku. Aku bersyukur atas firman Tuhan Yang Mahakuasa karena telah membimbingku membuat pilihan yang tepat.
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.