Firman Tuhan Harian: Tempat Tujuan dan Kesudahan | Kutipan 591

23 Oktober 2020

Sekarang ini, upaya manusia untuk menjadi seorang pemenang dan untuk disempurnakan adalah hal-hal yang dia kejar sebelum dia memiliki kehidupan manusia normal di bumi, dan kedua hal ini merupakan tujuan yang dicari manusia sebelum Iblis diikat dalam belenggu. Pada dasarnya, usaha manusia untuk menjadi seorang pemenang dan untuk disempurnakan, atau dipakai dengan baik, adalah untuk melepaskan diri dari pengaruh Iblis: usaha manusia adalah untuk menjadi pemenang, tetapi hasil akhirnya adalah lepasnya dirinya dari pengaruh Iblis. Hanya dengan melepaskan diri dari pengaruh Iblis, manusia dapat menjalani kehidupan manusia normal di bumi, kehidupan yang menyembah Tuhan. Sekarang ini, upaya manusia untuk menjadi seorang pemenang dan untuk disempurnakan adalah hal-hal yang dikejar sebelum memiliki kehidupan manusia normal di bumi. Kedua hal itu dikejar terutama agar manusia ditahirkan, agar manusia melaksanakan kebenaran, dan agar manusia menyembah Sang Pencipta. Jika manusia memiliki kehidupan manusia normal di bumi, kehidupan yang tanpa kesulitan atau penderitaan, maka manusia tidak akan berusaha menjadi seorang pemenang. "Menjadi seorang pemenang" dan "disempurnakan" adalah tujuan yang Tuhan berikan kepada manusia untuk dikejar, dan melalui pengejaran tujuan ini, Dia menyebabkan manusia mengamalkan kebenaran dan menjalani kehidupan yang bermakna. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan manusia dan untuk mendapatkan dirinya, dan upaya untuk menjadi seorang pemenang dan disempurnakan hanyalah sebuah sarana. Jika, di masa depan, manusia memasuki tempat tujuan yang mengagumkan, tidak akan ada petunjuk untuk menjadi seorang pemenang dan menjadi sempurna. Hanya akan ada masing-masing makhluk ciptaan yang melakukan tugasnya. Zaman sekarang, manusia diperintahkan untuk mengejar hal-hal ini hanya untuk mendefinisikan ruang lingkup bagi manusia, sehingga pengejaran manusia bisa menjadi lebih terarah dan nyata. Jika tidak, manusia akan hidup di tengah keabstrakan yang samar, dan mengejar jalan masuk ke dalam hidup yang kekal, dan jika demikian, bukankah manusia akan lebih menyedihkan lagi? Mengejar dengan cara ini, tanpa tujuan atau prinsip—bukankah itu menipu diri sendiri? Pada akhirnya, pengejaran ini secara alami akan sia-sia. Pada akhirnya, manusia akan tetap hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis dan tidak akan mampu melepaskan diri darinya. Mengapa memaksakan dirinya melakukan pengejaran tanpa tujuan seperti ini? Ketika manusia memasuki tempat tujuan yang abadi, manusia akan menyembah Sang Pencipta, dan karena manusia telah memperoleh keselamatan dan memasuki keabadian, manusia tidak akan mengejar tujuan apa pun, dan selain itu dia juga tidak perlu khawatir tentang dirinya akan dikepung oleh Iblis. Pada saat ini, manusia akan tahu tempatnya dan akan melaksanakan tugasnya, dan walaupun mereka tidak dihajar atau dihakimi, setiap orang akan melaksanakan tugas mereka. Pada saat itu, manusia akan menjadi makhluk, baik dalam identitas maupun status. Tidak akan ada lagi perbedaan tinggi dan rendah; setiap orang hanya akan melaksanakan fungsi yang berbeda. Namun, manusia akan tetap hidup di tempat tujuan yang tertib dan sesuai bagi umat manusia; manusia akan melaksanakan tugasnya demi menyembah Sang Pencipta, dan umat manusia seperti inilah yang akan menjadi umat manusia yang abadi. Pada saat itu, manusia akan memperoleh kehidupan yang diterangi oleh Tuhan, kehidupan di bawah pemeliharaan dan perlindungan Tuhan, kehidupan bersama dengan Tuhan. Manusia akan menjalani kehidupan normal di bumi, dan semua manusia akan memasuki jalur yang benar. Rencana pengelolaan 6.000 tahun sudah akan sepenuhnya mengalahkan Iblis, yang berarti bahwa Tuhan akan memulihkan citra asli manusia setelah penciptaannya, dan dengan demikian, maksud Tuhan yang semula akan terlaksana. Pada mulanya, sebelum manusia dirusak oleh Iblis, manusia menjalani kehidupan normal di bumi. Kemudian, ketika dia dirusak oleh Iblis, manusia kehilangan kehidupan normal ini, dan karena itu, dimulailah pekerjaan pengelolaan Tuhan dan pertempuran melawan Iblis untuk memulihkan kehidupan normal manusia. Hanya ketika pekerjaan 6.000 tahun pengelolaan Tuhan berakhir, kehidupan semua umat manusia secara resmi akan dimulai di bumi; hanya setelah itulah manusia akan memiliki kehidupan yang mengagumkan, dan Tuhan akan memulihkan tujuan-Nya dalam menciptakan manusia pada mulanya serta rupa asli manusia. Dan karena itu, setelah manusia memiliki kehidupan normal sebagai manusia di bumi, manusia tidak akan berusaha untuk menjadi pemenang atau untuk disempurnakan, karena manusia akan menjadi suci. "Pemenang" dan "disempurnakan" yang orang bicarakan adalah tujuan yang diberikan kepada manusia yang harus dikejar selama pertempuran antara Tuhan dan Iblis, dan tujuan tersebut ada hanya karena manusia telah dirusak. Dengan memberimu suatu tujuan dan memerintahkanmu untuk mengejar tujuan inilah Iblis akan dikalahkan. Memintamu untuk menjadi pemenang atau untuk disempurnakan atau dipakai mengharuskanmu untuk memberikan kesaksian untuk mempermalukan Iblis. Pada akhirnya, manusia akan menjalani kehidupan manusia normal di bumi, dan manusia akan menjadi suci; ketika ini terjadi, akankah manusia tetap berusaha untuk menjadi pemenang? Bukankah mereka semua makhluk ciptaan? Berbicara tentang menjadi seorang pemenang dan menjadi orang yang disempurnakan, kata-kata ini ditujukan kepada Iblis, dan pada kenajisan manusia. Bukankah kata "pemenang" ini mengacu pada kemenangan atas Iblis dan pasukan musuh? Ketika engkau mengatakan bahwa engkau telah disempurnakan, apa di dalam dirimu yang disempurnakan? Bukankah bahwa engkau telah melepaskan dirimu dari watak-watak Iblis yang rusak, sehingga engkau dapat mencapai kasih yang tertinggi kepada Tuhan? Hal-hal seperti ini dikatakan berkaitan dengan hal-hal najis di dalam diri manusia, dan dalam hubungannya dengan Iblis. Semua ini tidak dibicarakan dalam hubungannya dengan Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan"

Lihat lebih banyak

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Bagikan

Batalkan