Siapa Yang Menghalangiku Masuk Kerajaan Surga?

30 November 2021

Dahulu aku seorang Katolik. Ketika kecil aku pergi ke sekolah Katolik dan aku selalu aktif ambil bagian dalam aktivitas gereja. Setiap pekan aku mengikuti acara doa dan persekutuan. Namun selama beberapa tahun terakhir aku tidak memperoleh apa pun dari khotbah pendeta dan masih banyak pertanyaanku yang tak terjawab, sehingga aku mencari jawabannya secara online.

Pada bulan Agustus 2018, aku melihat-lihat situs Gereja Tuhan Yang Mahakuasa ketika melihat ada banyak film Injil seperti Kota Akan Digulingkan, Siapakah Ia yang Telah Kembali, Misteri Ketuhanan, Menguak Misteri Tentang Alkitab, Nama Tuhan Telah Berubah?!, Terlepas dari Jerat, Pengangkatan Dalam Bahaya dan banyak lagi. Judul film-film ini menarik perhatianku. Aku berpikir, "Sekarang gerejaku sangat sunyi dan pendeta hanya mengkhotbahkan hal yang sama. Dia tidak memberi makan roh kami dan kami semua merindukan Tuhan Yesus datang kembali. Mungkin film ini bisa membantuku menyambut Tuhan." Akhirnya aku menonton semua film itu dan mencatat semua bagian penting dari persekutun tokoh tersebut. Aku mengetahui dari film ini bahwa Tuhan telah kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman, dan bahwa Dia mengungkapkan kebenaran dan bekerja untuk menghakimi dan menahirkan manusia. Aku belajar tentang misteri nama-nama Tuhan, misteri inkarnasi-Nya, kebenaran di balik Alkitab, bagaimana mengenali Kristus sejati dan jalan kebenaran dari yang palsu, siapa yang Tuhan selamatkan dan siapa yang Dia singkirkan, siapa yang bisa masuk ke dalam kerajaan surga dan banyak lagi. Aku belum pernah mendengar kebenaran dan misteri-misteri ini. Aku juga menemukan jawaban atas begitu banyak pertanyaanku, dan aku benar-benar merasakan semangatku berkobar. Setelah enam bulan menyelidikinya secara online, aku merasa yakin bahwa itu suara Tuhan dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali. Kemudian dengan senang hati aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman.

Suatu hari di bulan Maret 2019, melihat bahwa aku membagikan film dan lagu pujian Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di Facebook, sepupuku sadar bahwa kini aku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Dia mendatangi ayahku dan mereka menemuiku untuk membicarakannya. Memikirkan bagaimana ayah dan sepupuku adalah penatua dan pendeta Kristen yang sangat menentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman, aku khawatir tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik untuk bersaksi tentang pekerjaan baru Tuhan, karena aku sendiri baru menerimanya. Aku takut mereka akan coba menghentikan aku dari percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Jadi aku berdoa dalam hati kepada Tuhan memohon pada-Nya untuk memberiku iman dan kekuatan, untuk memberiku kata-kata yang tepat untuk disampaikan sehingga aku tahu cara bersaksi tentang pekerjaan Tuhan di akhir zaman.

Ayahku bertanya dengan wajah tegang, "Kenapa kau percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan bukan kepada Tuhan?" Aku katakan padanya bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman, bahwa Dia telah mengungkapkan banyak kebenaran dan melakukan pekerjaan zaman baru, dan bahwa Dia telah membuka gulungan kecil yang dinubuatkan dalam kitab Wahyu. Aku ingin dia mempelajari lebih tentang itu. Sebaliknya, ayahku berkata dengan marah, "Pekerjaan baru? Pekerjaan baru? Semua pekerjaan dan firman Tuhan adalah di dalam Alkitab. Tidak ada pekerjaan atau firman Tuhan yang baru di luar Alkitab. Apa pun yang melampaui Alkitab adalah kepalsuan. Tidakkah kau sadari itu?" Sepupuku mengulangi apa yang ayahku katakan.

Melihat ayahku sangat marah, aku tetap tenang dan berkata, "Ayah, kau bilang pekerjaan dan firman Tuhan semuanya ada dalam Alkitab, tidak ada firman atau pekerjaan Tuhan di luar itu, dan semua yang melampaui Alkitab adalah kepalsuan. Tetapi apakah ada fakta yang mendukung klaim ini? Kita tahu bahwa Tuhan Yesus secara resmi bekerja selama tiga setengah tahun. Dia berkhotbah dan bekerja ke mana pun Dia pergi dan pasti telah mengatakan dan melakukan begitu banyak hal. Perkataan-Nya yang tercatat di dalam Empat Injil hanya membutuhkan waktu beberapa jam untuk Dia mengatakannya. Jadi bagaimana Ayah bisa bilang bahwa semua yang Tuhan katakan tercatat di dalam Perjanjian Baru?" Ayah dan sepupuku merasa bingung dengan itu. Aku lalu lanjutkan: "Tertulis dalam Alkitab, 'Banyak juga hal lain yang dilakukan Yesus; yang, jika dituliskan satu per satu, dunia sendiri, kurasa, takkan mampu menampung buku yang harus dituliskan' (Yohanes 21:25)." "Ayat ini mengatakan bahwa banyak perkataan Tuhan yang tidak tercatat di dalam Alkitab. Jadi perkataan Ayah bahwa pekerjaan dan firman Tuhan semuanya ada dalam Alkitab dan tak ada pekerjaan atau firman Tuhan di luar Alkitab tidaklah sepenuhnya benar." "Lagipula, ketika Tuhan bekerja di Zaman Kasih Karunia, Perjanjian Baru itu belum ada. Dia mengajari manusia untuk mengaku dan bertobat serta menunjukkan banyak mukjizat. Itu semua firman dan pekerjaan baru. Semua itu tak ada di dalam Perjanjian Lama—itu semua melampaui Perjanjian Lama." "Jika kita bilang bahwa apa pun yang melampaui Kitab Suci adalah kepalsuan, bukankah berarti kita mengutuk pekerjaan dan firman Tuhan Yesus?"

Kemudian, aku buka catatan firman Tuhan Yang Mahakuasa yang kubuat saat menonton video dan membacakannya kepada mereka. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Selama masa Yesus hidup, Yesus memimpin orang Yahudi dan semua orang yang mengikuti-Nya selaras dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam Dia di saat itu. Dia tidak menggunakan Alkitab sebagai landasan dari pekerjaan-Nya, tetapi bicara sesuai dengan pekerjaan-Nya; Dia tidak memedulikan apa yang dikatakan oleh Alkitab, Dia juga tidak mencari jalan untuk memimpin pengikut-Nya di dalam Alkitab. Sejak Dia mulai bekerja, Dia menyebarkan jalan pertobatan—kata yang sama sekali tidak disebut di dalam nubuat Perjanjian Lama. Dia bukan saja tidak bertindak sesuai dengan Alkitab, tetapi Dia juga membuka jalan yang baru, dan melakukan pekerjaan baru. Dia tidak pernah merujuk pada Alkitab ketika berkhotbah. Selama Zaman Hukum Taurat, tidak ada orang yang pernah bisa melakukan mukjizat-Nya dalam menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Demikian pula, pekerjaan-Nya, ajaran-Nya, otoritas-Nya, dan kuasa firman-Nya melampaui siapa pun selama Zaman Hukum Taurat. Yesus hanya melakukan pekerjaan yang lebih baru, dan meskipun banyak orang mengutuk-Nya dengan menggunakan Alkitab—dan bahkan menggunakan Perjanjian Lama untuk menyalibkan-Nya—pekerjaan-Nya melampaui Perjanjian Lama; jika tidak demikian, mengapa orang-orang memakukan-Nya ke kayu salib? Bukankah karena Perjanjian Lama tidak mengatakan apa pun tentang ajaran-Nya dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan? Pekerjaan-Nya dimaksudkan untuk membuka jalan baru, bukan untuk sengaja melawan Alkitab, atau sengaja membuang Perjanjian Lama. Dia hanya datang untuk melakukan pelayanan-Nya, untuk mendatangkan pekerjaan baru bagi mereka yang merindukan dan mencari Dia. Dia bukan datang untuk menjelaskan Perjanjian Lama atau menegakkan pekerjaan dari masa Perjanjian Lama. Pekerjaan-Nya bukanlah dimaksudkan untuk melanjutkan perkembangan Zaman Hukum Taurat, karena pekerjaan-Nya tidak mempertimbangkan apakah Alkitab digunakan sebagai landasan pekerjaan itu; Yesus hanya datang untuk melakukan pekerjaan yang harus Dia lakukan. Dengan demikian, Dia tidak menjelaskan nubuat-nubuat dari Perjanjian Lama, Dia juga tidak bekerja menurut firman Perjanjian Lama dari Zaman Hukum Taurat. Dia mengabaikan apa yang dikatakan oleh Perjanjian Lama, Dia tidak peduli apakah Perjanjian Lama selaras atau tidak selaras dengan pekerjaan-Nya, dan tidak peduli pada apa yang orang lain ketahui tentang pekerjaan-Nya, atau bagaimana mereka mengutuk pekerjaan-Nya. Dia hanya terus melakukan pekerjaan yang harus Dia lakukan, walaupun banyak orang menggunakan nubuatan para nabi Perjanjian Lama untuk mengutuk-Nya. Bagi orang-orang, pekerjaan-Nya sepertinya tidak punya dasar, dan banyak dari pekerjaan-Nya yang tidak selaras dengan catatan dari Perjanjian Lama. Bukankah ini kekeliruan manusia? Apakah doktrin perlu diterapkan pada pekerjaan Tuhan? Dan haruskah pekerjaan Tuhan selaras dengan nubuatan para nabi? Lagipula, mana yang lebih besar: Tuhan atau Alkitab? Mengapa pekerjaan Tuhan harus selaras dengan Alkitab? Apakah Tuhan tidak punya hak untuk melampaui Alkitab? Tidak bisakah Tuhan meninggalkan Alkitab dan melakukan pekerjaan lain? Mengapa Yesus dan murid-murid-Nya tidak memelihara hari Sabat? Jika Dia harus bertindak dengan mempertimbangkan hari Sabat dan sesuai dengan perintah-perintah Perjanjian Lama, mengapa Yesus tidak memelihara hari Sabat setelah Dia datang, tetapi malah membasuh kaki, menutup kepala, memecah roti, dan minum anggur? Bukankah semua ini tidak tercantum di dalam perintah Perjanjian Lama? Jika Yesus menghormati Perjanjian Lama, mengapa Dia meninggalkan doktrin-doktrin ini? Engkau harus mengetahui mana yang ada lebih dahulu, Tuhan atau Alkitab! Sebagai Tuhan atas hari Sabat, tidak bisakah Dia juga menjadi Tuhan atas Alkitab?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Setelah aku membaca ini, aku berkata pada ayahku, "Tuhan tidak bekerja berdasarkan Kitab Suci. Bahkan, pekerjaan Tuhan datang lebih dahulu baru kemudian dicata di dalam Kitab Suci. Tuhan menciptakan segalanya di awal. Dia menciptakan Adam dan Hawa, dan Dia menghancurkan dunia dengan banjir. Dia pimpin orang Israel keluar dari Mesir, Dia mengeluarkan hukum dan perintah, dan banyak lagi, dan semua itu tidak ada yang dilakukan berdasarkan Kitab Suci. Perjanjian Lama belum ada di saat itu." "Ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja di Zaman Kasih Karunia Dia mengajarkan pada manusia untuk mencintai-Nya sepenuh hati, menyayangi orang lain seperti diri sendiri, dan memaafkan orang 70 kali lipat. Dia menyembuhkan orang sakit dan mengusir Iblis, dia lakukan banyak mukjizat, dan seterusnya. Tak ada firman atau pekerjaan-Nya yang tercatat di dalam Perjanjian Lama, tetapi justru melampaui Perjanjian Lama." "Tapi orang Farisi tidak mengerti pekerjaan Tuhan Yesus. Melihat pekerjaan-Nya melampaui Kitab Suci, mereka gunakan kata-kata harafiah dalam Kitab Suci untuk mengutuk pekerjaan baru-Nya. Mereka bilang bahwa Dia tidak memelihara Sabat dan mengatakan bahwa anak laki-laki tak perlu disunat, dan seterusnya. Mereka bahkan menghujat-Nya, mengatakan bahwa dia mengusir setan dengan pangeran Iblis. Akhirnya mereka menyalibkan Tuhan, dan melakukan dosa keji karena melawan Tuhan." Kemudian aku berkata, "Ayah, kita harus belajar dari tragedi masa lalu ini! Kini kita berada di akhir zaman dan Tuhan telah menubuatkan: 'Masih banyak hal lain yang ingin Kukatakan kepadamu, tetapi engkau belum mampu menerima semuanya itu sekarang. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan mengajarkan kepadamu seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara dari diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu' (Yohanes 16:12-13). "Hal ini juga dinubuatkan dalam Alkitab: 'Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat' (Wahyu Pasal 2,3). 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan' (1 Petrus 4:17). Di dalam kitab Wahyu, berulang kali disebutkan bahwa Roh itu akan berbicara kepada gereja-gereja di akhir zaman agar kita mendengar perkataan Roh Kudus." "Tuhan perlu mengungkapkan lebih banyak kebenaran di akhir zaman dan melakukan pekerjaan penghakiman dimulai dari rumah Tuhan. Bagaimana mungkin pekerjaan dan firman akhir zaman Tuhan dicatat dalam Alkitab sebelumnya? Jika pekerjaan akhir zaman-Nya tidak melampaui Alkitab, bagaimana mungkin nubuatan tentang apa yang Tuhan Yesus akan katakan dan lakukan ketika Dia datang kembali bisa digenapi?" "Tuhan itu mahakuasa dan bijaksana. Dia adalah Tuhan hari Sabat dan Alkitab. Dia sangat mampu melakukan pekerjaan baru melampaui apa yang tercatat di dalam Alkitab. Jadi mengatakan pekerjaan dan firman Tuhan semuanya ada di dalam Alkitab, bahwa itu semua hanya ada di dalam Alkitab dan apa pun yang melampaui Alkitab adalah kepalsuan itu hanya gagasan kita dan sangat bertentangan dengan fakta pekerjaan Tuhan! Ayah, kita tak bisa terus berpegang kepada sudut pandang yang salah ini, atau kita akhirnya akan menentang Tuhan dan menyinggung watak-Nya." Ayah dan sepupuku tak merespon pada perkataanku tetapi mereka masih bersikeras bahwa pekerjaan dan firman Tuhan semuanya ada di dalam Alkitab dan menolak untuk menyelidiki pekerjaan akhir zaman Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka bahkan mengatakan beberapa hal yang mengutuk dan melawan Tuhan Yang Mahakuasa.

Aku meminta mereka untuk tidak menghujat Tuhan dan tiba-tiba ayahku jadi sangat marah dan berteriak kepadaku, "Jika kau tetap bersikeras percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, maka kau bukan lagi putriku!" Aku terkejut mendengar dia mengatakan itu kepadaku. Dia seorang penatua gereja dan sudah lama merindukan kedatangan kembali Tuhan. Namun ketika dia mendengar tentang kedatangan kembali Tuhan, dia menolak untuk melepaskan gagasannya dan tidak tertarik untuk belajar lebih tentang itu. Dia bahkan ingin membuangku. Malam itu, aku berbaring di ranjang dan tak bisa tidur. Aku tak pernah mengira ayahku akan sangat menentang hingga ingin memutuskan segala hubungan denganku. Aku merasa sangat sengsara dan kecewa kepada ayahku. Kepalaku pusing dan aku merasa butuh seseorang untuk diajak bicara, jadi aku kirimkan pesan kepada orang-orang di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa menceritakan tentang ayah dan sepupuku yang mencoba menghalangi imanku. Kemudian seorang saudari mengirimkan bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Tuhan bekerja, Tuhan peduli kepada seseorang, memperhatikan seseorang, dan sementara itu Iblis membuntuti setiap langkah-Nya. Siapa pun yang Tuhan perkenan, Iblis pun memperhatikan, mengikuti dari belakang. Jika Tuhan menginginkan orang ini, Iblis akan melakukan segala daya untuk menghalangi Tuhan, menggunakan berbagai cara jahat untuk mencobai, mengganggu, dan merusak pekerjaan yang Tuhan lakukan, semua demi mencapai tujuan tersembunyinya. Apa tujuan ini? Iblis tidak ingin Tuhan mendapatkan siapa pun; Iblis menginginkan semua yang diinginkan Tuhan, dia merasuki mereka, mengendalikan mereka, menguasai mereka sehingga mereka menyembahnya, sehingga mereka melakukan perbuatan jahat bersamanya. Bukankah ini motif Iblis yang jahat?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Saudari itu kemudian bersekutu denganku, mengatakan, "Ketika anggota keluarga mencoba untuk menghalangi kita, perang batin pun berkecamuk. Tuhan ingin membawa semua orang yang benar-benar percaya kepada-Nya dan mencintai kebenaran ke hadapan-Nya di akhir zaman agar mereka bisa menerima penghakiman dan hajaran firman-Nya, ditahirkan dan diselamatkan lalu masuk ke kerajaan-Nya. Iblis, di sisi lain, ingin menguasai dan mengendalikan manusia selamanya. Dia menggunakan berbagai macam orang, kejadian dan sebagainya untuk menghalangi kita, berharap bisa menjauhkan kita dari keselamatan Tuhan sehingga kita akhirnya binasa bersamanya." Mendengarkan saudari ini, akhirnya aku mengerti. Sepertinya ayah dan sepupuku mencoba menghentikan aku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan bahkan ayahku ingin memutus segala hubungan denganku. Namun di balik itu semua adalah skema licik Iblis. Iblis ingin memanfaatkan ancaman ayahku untuk memaksaku meninggalkan jalan yang benar dan kehilangan keselamatan Tuhan di akhir zaman. Iblis memang sangat jahat! Aku tak bisa melakukan yang dia inginkan. Tak peduli sesakit apa pun, aku harus tetap berada di jalan yang benar dan berdiri tegak!

Ayahku mengajak dua pendeta dari gerejanya dan tiga pastur Katolik dan mereka semua datang untuk menggangguku. Mengingat bagaimana Tuhan membimbingku untuk berdiri tegak ketika ayah dan sepupuku datang sebelumnya, aku jadi tak merasa lemah atau takut untuk menghadapi para pendeta dan pastur ini. Aku tahu harus bergantung kepada Tuhan untuk menyampaikan firman Tuhan yang bisa aku pahami dan mengalahkan Iblis dengan kebenaran. Tak akan aku biarkan mereka membuatku takut. Aku berdoa dalam hati memohon agar Tuhan membantuku dan memberiku hikmat agar aku bisa menjadi saksi dalam pertempuran spiritual ini. Pendeta Liu memulai dengan berkata, "Tuhan Yesus disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Kita telah memperoleh penebusan Tuhan dan menikmati anugerah dan berkat-Nya yang berlimpah. Meninggalkan Dia demi percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa adalah pengkhianatan kepada Tuhan!" Aku membalas, "Pendeta Liu, aku sudah menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa selama lebih dari enam bulan dan membaca banyak firman-Nya. Aku menemukan firman-Nya memiliki otoritas dan sangat kuat—mereka adalah kebenaran. Dalam hati aku tahu bahwa firman ini adalah suara Tuhan dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali!" "Imanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa berarti aku telah menyambut Tuhan. Jadi bagaimana bisa kepercayaanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa adalah pengkhianatan kepada Tuhan?" "Yahweh, Tuhan Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa sebenarnya adalah satu Tuhan. Ini hanyalah nama yang Dia gunakan untuk melakukan pekerjaan berbeda di zaman yang berbeda. Orang-orang pada Zaman Hukum Taurat percaya kepada Tuhan Yahweh. Mereka menyembah-Nya dan mengagungkan-Nya sebagai yang agung. Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan penebusan di Zaman Kasih Karunia dan mereka yang meninggalkan Taurat serta mengikuti Tuhan Yesus tidaklah mengkhianati Tuhan Yahweh tetapi mengikuti jejak langkah Tuhan—mereka memperoleh penebusan-Nya." "Orang-orang Farisi yang menolak menerima pekerjaan Tuhan Yesus adalah orang yang sebenarnya mengkhianati Tuhan Yahweh." Ketika itu aku teringat sebuah film yang pernah aku tonton berjudul Nama Tuhan Telah Berubah?! dan sebuah video pembacaan firman Tuhan berjudul Juruselamat Telah Datang Kembali di atas "Awan Putih." Video ini membicarakan kebenaran tentang tiga tahap pekerjaan Tuhan. "Karena Iblis merusak manusia, Tuhan melakukan tiga tahap pekerjaan untuk menyelamatkan manusia. Tahap pertama adalah pekerjaan pada Zaman Hukum Taurat ketika Tuhan Yahweh mengeluarkan hukum dan perintah dan membimbing manusia di Bumi, mengajari mereka cara menyembah Tuhan. Dia menunjukkan kepada manusia apa itu dosa. Tahap kedua adalah Zaman Kasih Karunia. Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan manusia dan membawa jalan pertobatan. Dia menunjukkan kepada manusia bagaimana cara mengakut dan bertobat." "Tahap ketiga adalah Zaman Kerajaan di akhir zaman. Melanjutkan pekerjaan Tuhan Yesus, Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan yang lebih baru dan lebih tinggi. Dia mengungkapkan kebenaran, menghakimi dan menahirkan kerusakan manusia, dan menyelamatkan kita dari belenggu dosa selama-lamanya. Dia menghapus semua dosa dari kita sehingga kita ditahirkan dari kerusakan dan pantas untuk masuk ke kerajaan-Nya. Pekerjaan Tuhan terus bergerak maju. Ketiga tahapan ini sangat penting, dengan setiap tahapnya lebih tinggi dan lebih dalam dibanding sebelumnya. Meski pekerjaan Tuhan berubah di akhir zaman bersama dengan nama-Nya, itu tetap pekerjaan satu Tuhan. Karena itu menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman sama dengan mengikuti jejak langkah Tuhan. Itu bukan pengkhianatan kepada Tuhan. Jika kita berhenti di Zaman Kasih Karunia dan menolak menerima pekerjaan Zaman Kerajaan, itu berarti kita benar-benar mengkhianati Tuhan dan akhirnya kita akan dikutuk dan disingkirkan seperti orang-orang Farisi.

Setelah itu, aku bacakan beberapa firman Tuhan Yang Mahakuasa yang aku tulis saat menonton film: "Ketiga tahap pekerjaan dilakukan oleh satu Tuhan; inilah visi terbesar, dan inilah satu-satunya jalan untuk mengenal Tuhan. Ketiga tahap pekerjaan hanya bisa dilakukan oleh Tuhan itu sendiri, dan tidak ada manusia yang bisa melakukan pekerjaan seperti itu atas nama-Nya— ini berarti bahwa hanya Tuhan itu sendiri yang bisa melakukan pekerjaan-Nya sendiri dari awal sampai hari ini. ... Jika manusia bisa melihat bahwa ketiga tahap pekerjaan ini dilakukan oleh Tuhan itu sendiri di waktu yang berbeda, di tempat yang berbeda, dan dalam diri orang-orang berbeda; jika manusia bisa melihat bahwa, meskipun pekerjaannya berbeda, semuanya itu dilakukan oleh satu Tuhan, dan karena itu adalah pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan, pekerjaan itu pastilah benar dan tanpa kesalahan, dan bahwa meskipun pekerjaan itu bertentangan dengan gagasan manusia, tidak bisa disangkal bahwa itu adalah pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan— jika manusia bisa mengatakan dengan pasti bahwa itu adalah pekerjaan oleh satu Tuhan, maka gagasan manusia akan berkurang menjadi sekadar hal yang remeh, yang tak layak untuk disebutkan" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Sebelum aku sempat selesai membaca, para pendeta memotong ucapanku. Dengan tegas mereka berkata, "Kami percaya hanya Tuhan Yesus-lah Tuhan kami. Kami tidak akan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa!" Ayahku juga berkata sambil marah, "Aku mendukung imanmu kepada Tuhan, tetapi aku sangat menentang imanmu kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Sebaiknya kau pikirkan lagi!" Melihat dia masih menentang imanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa, aku berpikir, "Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Aku akan percaya kepada-Nya apa pun yang kau katakan." Jadi aku berkata dengan tegas, "Ayah, aku yakin firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, suara Tuhan. Aku takkan berubah pikiran tentang mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa. Aku sudah dewasa dan punya hak untuk memilih apa yang aku percaya. Kau harus pelajari dan selidiki firman Tuhan Yang Mahakuasa serta berusaha lebih keras dan bukannya langsung menyimpulkan." Para pendeta saling berpandangan ketika aku mengatakan ini. Mereka tahu takkan bisa meyakinkanku sebaliknya, jadi mereka pergi.

Begitu mereka pergi, aku membayangkan kehancuran di gereja. Begitu banyak orang kehilangan iman serta menjadi negatif dan lemah, namun para pendeta dan pastur ini tidak peduli. Mereka sama sekali tak punya kasih dan tidak memimpin para orang percaya untuk mencari gereja yang memiliki pekerjaan Roh Kudus. Tetapi saat mereka tahu aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman, mereka bersatu mencoba menghentikan aku. Mereka salah mengartikan Alkitab dengan gagasan mereka dan menyebarkan kebohongan untuk menyesatkan dan menggangguku. Perilaku mereka membuatku sangat kecewa. Terutama ayahku ... Pada dasarnya dia sangat saleh ketika berhubungan dengan Tuhan Yesus dan dia selalu baik kepadaku. Dia mendorongku untuk mengikuti ajaran Tuhan dan mengatakan bahwa kita akan menyambut Tuhan bersama ketika Dia datang. Aku tak pernah bayangkan ketika diriku menjadi saksi pekerjaan Tuhan yang datang kembali dia sama sekali tidak tertarik, bahkan berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi dan melecehkanku, mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman dan mengancam akan memutus hubungan denganku. Dia benar-benar seperti orang yang berbeda. Apa yang terjadi kepada ayahku? Bukankah kini dia menjadi batu sandungan dalam perjalananku menuju kerajaan surga? Dia menjadi orang Farisi munafik, seorang antikristus! Dengan mengikuti para pendeta, penatua dan pastur ini dalam iman mereka kepada Tuhan, bukankah kesempatan orang percaya untuk menyambut Tuhan dan masuk ke kerajaan-Nya telah dihancurkan? Ini membuatku teringat pada teguran Tuhan Yesus terhadap orang Farisi: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk" (Mat 23:13). Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun dari antara mereka dapat mengenal Tuhan; apalagi dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui mengetahui bahwa mereka adalah antikristus yang memimpin orang lain untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan penelan jiwa manusia?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Melalui pertemuan ini aku mulai membedakan esensi antikristus dari para pendeta dan pastur ini dan menyadari bahwa mereka adalah batu sandungan yang menghalangi orang masuk ke kerajaan Tuhan. Aku juga merasa Tuhan selalu melindungiku, memberiku iman dan kekuatan serta kata-kata yang tepat untuk diucapkan, dan keyakinan untuk membantah para pendeta dan pastur itu. Aku bersyukur kepada Tuhan karena telah membimbingku mengatasi pencobaan Iblis, membuatku mampu berdiri tegak di jalan yang benar. Keyakinanku untuk mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa hingga akhir jadi semakin kuat!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Badai Perceraian Mereda

Oleh Saudari Lu Xi, Jepang Pada 2015, seorang teman membuatku mulai percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa. Setelah menerima pekerjaan Tuhan...