Perenungan tentang Mengikuti Manusia Sembari Percaya kepada Tuhan

02 September 2022

Oleh Saudari Xiao Lu, Tiongkok

Pada November 2018, Li Juan, pemimpin tingkat atas, datang ke gereja kami untuk mengawasi pekerjaan kami. Pada waktu itu, seorang jemaat gereja menyebarkan prasangka terhadap para pemimpin dan membentuk faksi untuk mengganggu gereja. Kami bersekutu dengannya berkali-kali, tapi dia tidak bertobat. Kami tidak yakin apakah kami harus menggolongkannya sebagai antikristus, jadi kami bertanya pada Li Juan. Li Juan menggunakan kebenaran tentang bagaimana mengenali antikristus untuk bersekutu dengan kami tentang cara menentukan hal ini, memberi kami jalan ke depan. Aku juga mengetahui dalam pembicaraan kami bahwa ketika Li Juan adalah pemimpin baru, dia menyelesaikan beberapa kekacauan di gereja hanya dalam dua minggu yang tidak diselesaikan orang lain dalam dua bulan. Kini sebagai pemimpin tingkat atas, dia mengawasi pekerjaan banyak gereja dan menyelesaikan banyak masalah mereka. Tanpa sadar, aku mulai menghormatinya. Setelah itu, aku dan rekan sekerjaku menghadapi masalah yang tidak kami mengerti, jadi kami menunggu Li Juan datang untuk membimbing kami. Sebulan kemudian, akhirnya dia datang kembali ke gereja kami. Aku langsung menyampaikan masalah dan kesulitan yang kami hadapi dan dia dengan segera kembali menyelesaikan masalahnya. Aku sangat mengagumi Li Juan setelah beberapa kali bertemu dengannya. aku merasa dia pantas menjadi pemimpin tingkat atas, dia memahami kebenaran dan memiliki kearifan. Masalah yang tak mampu kuselesaikan mudah untuk dia selesaikan. Aku berharap dia bisa datang untuk membimbing kami lebih sering. Di luar dugaan, Li Juan diberhentikan beberapa bulan kemudian. Dia congkak dan bersikap semaunya dalam pekerjaannya, dan tidak mau menerima kebenaran. Dia mengganggu pekerjaan gereja. Pemberhentiannya tak terbayangkan bagiku, tapi aku juga berpikir itu bisa menjadi hal yang baik untuknya. Jika dia mampu mengenal dirinya sendiri dan berubah, dia bisa kembali melakukan pekerjaan penting, dan itu keselamatan Tuhan untuknya. Jadi meskipun dia telah diberhentikan, tempat yang dia miliki di hatiku sama sekali tidak berubah.

Beberapa bulan kemudian, gereja menugaskan aku dan Li Juan untuk membuat materi tentang orang-orang yang telah dikeluarkan dan disingkirkan. Aku sangat senang. Aku ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar lebih banyak darinya. Kemudian, ketika kami sedang mendiskusikan masalah, dia selalu mampu menemukan prinsip yang relevan untuk persekutuan dan menemukan solusi. Dia juga berbicara banyak tentang dia menjadi pemimpin tak lama setelah percaya kepada Tuhan, bagaimana pekerjaannya meningkat berkat kerja kerasnya, bagaimana dia mengenal dirinya sendiri setelah pemberhentiannya, dan berkata gereja kembali memberinya pekerjaan penting. Mendengar semua ini membuatku makin menghormatinya, dan aku selalu menemuinya untuk bertanya. Dia selalu punya jawaban. Seiring waktu, aku berhenti berfokus pada doa dan mencari Tuhan dalam tugasku, tapi mengandalkan Li Juan untuk segalanya, berpikir apa pun yang dikatakannya benar. Namun pada waktu itu, aku sangat menghormatinya. Aku secara membabi buta memujanya, dan nyaris mengikutinya dalam melakukan kejahatan besar.

Suatu hari, aku melihat permohonan untuk pengusiran yang isinya berbunyi, ketika Zhang Ping menjadi pemimpin, dia mengatakan beberapa hal yang menghakimi tentang rekan sekerjanya kepada keluarganya, karena dia berprasangka terhadapnya. Kemudian keluarganya mengulangi perkataannya dalam pertemuan kelompok. Pemimpin gereja menggolongkan Zhang Ping sebagai antikristus karena satu hal itu. Keluarganya merasa cara penanganan seperti itu tidak sesuai prinsip, jadi mereka menulis surat untuk melaporkannya. Namun kemudian, pemimpin gereja menggolongkan seluruh keluarga Zhang Ping sebagai kelompok antikristus dan mengisolasi mereka. Melihat dokumen pengusiran Zhang Ping, aku melihat dia hanya hidup dalam watak yang rusak dan mengatakan beberapa hal yang menghakimi. Dia tidak mengejar status atau membangun kerajaannya sendiri—dia bukan antikristus. Keluarganya menulis surat laporan itu hanya untuk menunjukkan suatu masalah, tapi mereka tidak membentuk faksi dan mengganggu pekerjaan gereja. Mereka seharusnya tidak disebut antikristus. Selain itu, aku telah berinteraksi dengan Zhang Ping beberapa tahun sebelumnya. Dia memiliki kemanusiaan yang dapat diterima dan tidak tampak seperti pelaku kejahatan. Aku bertanya-tanya apakah pemimpin telah membuat kesalahan dengan menyebutnya antikristus dan mengeluarkannya. Itu bukan masalah kecil. Aku ingin mendapatkan bantuan Li Juan untuk mempertimbangkannya lagi. Namun di luar dugaan, dia berkata dengan sangat tegas, "Zhang Ping menghakimi rekan sekerjanya, dan itu adalah perbuatan jahat. Keluarganya berbicara atas namanya, jadi mereka adalah kelompok antikristus. Kita bisa menyelidiki apakah mereka melakukan hal-hal jahat lainnya." Aku merasa tak pantas baginya untuk begitu yakin, tapi kemudian kupikir jika Li Juan seyakin itu, dia pasti benar-benar memahami keadaannya. Bagaimanapun, dia telah melayani sebagai pemimpin tingkat atas, memiliki banyak pengalaman, dan kearifan yang luar biasa. Dia pasti tahu yang sebenarnya dan memandang segala sesuatu lebih baik dariku. Jadi aku berubah pikiran, dengan berkata, "Aku sudah lama tidak berhubungan dengan Zhang Ping selama beberapa tahun. Aku tidak tahu apakah dia melakukan kejahatan lain. Mari kita selidiki dan kemudian putuskan." Tak lama kemudian, aku mendapat informasi lebih lanjut tentang Zhang Ping. Dia tidak melakukan kejahatan lainnya, dan setelah menghakimi rekan sekerjanya, dia merenungkan diri dan mengenal dirinya sendiri. Keluarganya tidak menyebarkan penghakiman ke mana-mana atau membuat orang lain membela Zhang Ping. Berdasarkan perilaku, mereka seharusnya tidak digolongkan sebagai antikristus dan dikeluarkan. Dia benar-benar menghina dan nenurutnya menggolongkan Zhang Ping sebagai antikristus tidak salah. Dia juga berkata, "Jika kita membiarkan antikristus di gereja dan mereka terus melakukan kejahatan dan mengganggu, kita mengambil bagian dalam kejahatan mereka!" Saudari lain juga tidak setuju dengan Li Juan. Dia juga berkata mereka bukan sekelompok antikristus, tapi hanya memperlihatkan beberapa kerusakan dan kita harus membawa mereka kembali ke gereja. Li Juan masih berkata dengan percaya diri, "Bahkan jika Zhang Ping bukan antikristus, dia pelaku kejahatan. Dia menghakimi rekan sekerjanya ke keluarganya dan keluarganya menyampaikan itu dalam pertemuan dan kemudian menulis surat laporan. Bukankah itu mengganggu gereja? Kita tak boleh menerima mereka kembali, tapi harus menyelidiki lebih lanjut tentang kejahatan mereka." Namun, aku merasa agak ragu setelah mendengar apa yang Li Juan katakan. Karena dia sangat yakin Zhang Ping harus dikeluarkan, apakah aku memiliki perspektif yang terbatas tentang hal ini? Apakah Zhang Ping benar-benar pelaku kejahatan? Li Juan telah menjadi pemimpin begitu lama, jadi pasti memiliki pandangan yang lebih luas tentang segala sesuatu daripadaku. Kupikir aku tak punya kearifan dan kami bisa terus menyelidiki apa yang telah Zhang Ping lakukan. Jadi, meskipun tidak merasa nyaman sepenuhnya, aku tetap memaksakan diri meminta beberapa saudara-saudari untuk menyelidikinya lebih lanjut. Aku merasa sangat gelisah setelah melakukannya, dan merasakan kegelapan rohani. Aku benar-benar tak mampu menggambarkan bagaimana rasanya. Aku berdoa kepada Tuhan, memohon Dia membimbingku mengenal diriku sendiri melalui hal ini, dan agar dapat bertindak sesuai dengan kehendak-Nya.

Setelah berdoa, aku membaca bagian ini dalam firman Tuhan: "Setiap gereja dan setiap individu diawasi oleh Tuhan. Sebanyak apa pun orang yang sedang melaksanakan suatu tugas atau mengikut Tuhan di sebuah gereja, pada saat mereka meninggalkan firman Tuhan, pada saat itulah mereka kehilangan pekerjaan Roh Kudus, mereka tidak lagi mengalami pekerjaan Tuhan, dan dengan demikian, mereka pun—serta tugas yang mereka laksanakan—tidak ada hubungannya dan tidak lagi menjadi bagian dalam pekerjaan Tuhan, dan dengan demikian gereja ini pun telah menjadi sebuah kelompok keagamaan. Bukankah orang-orang ini sedang berada dalam bahaya besar? Mereka tidak pernah mencari kebenaran ketika menghadapi masalah dan mereka tidak bertindak sesuai dengan prinsip kebenaran, tetapi tunduk pada pengaturan dan manipulasi manusia. Bahkan ada banyak orang yang, saat melaksanakan tugasnya, tidak pernah berdoa atau mencari prinsip kebenaran; mereka hanya bertanya kepada orang lain dan melakukan apa yang orang lain katakan, bertindak berdasarkan petunjuk dari orang lain. Apa pun yang orang suruh mereka lakukan, itulah yang mereka lakukan. Mereka merasa berdoa kepada Tuhan tentang masalah mereka dan tentang mencari kebenaran sangatlah samar dan sulit, jadi mereka mencari solusi yang mudah dan sederhana. Menurut mereka, mengandalkan orang lain dan melakukan apa yang orang lain katakan mudah dan sangat praktis, jadi mereka hanya melakukan apa yang orang lain katakan, bertanya kepada orang lain dan melakukan apa yang mereka katakan dalam segala hal. Akibatnya, bahkan setelah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, ketika menghadapi masalah, mereka tidak pernah sekali pun datang ke hadapan Tuhan, berdoa serta mencari kehendak-Nya dan kebenaran, dan kemudian memperoleh pemahaman akan kebenaran, dan bertindak serta berperilaku sesuai dengan kehendak Tuhan—mereka tidak pernah memiliki pengalaman seperti itu. Apakah orang-orang semacam itu benar-benar menerapkan iman kepada Tuhan?" ("Hanya Jika Engkau Selalu Hidup di Hadirat Tuhan, Engkau Dapat Menempuh Jalan Keselamatan" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Firman Tuhan menunjukkan bahwa ketika Dia tidak memiliki tempat di hati orang, mereka tidak mencari prinsip kebenaran, tapi hanya mendengarkan orang lain dan mengikuti rencana mereka. Itu artinya tidak percaya kepada Tuhan, dan Tuhan tidak mengakui kepercayaan semacam itu. Bukankah itulah tepatnya keadaanku? Dalam masalah keluarga Zhang Ping, Li Juan berkata bahwa dia yakin mereka adalah sekelompok antikristus. Aku merasa itu tidak sesuai dengan fakta, tapi aku sangat menghormatinya, aku tidak mencari prinsip kebenaran. Aku melakukan apa pun yang dia suruh. Aku sadar dari hasil penyelidikan kami bahwa mereka telah digolongkan secara tidak benar, tapi melihat betapa gigihnya Li Juan, aku sama sekali mengabaikan pandanganku sendiri. Meskipun merasa tidak nyaman, aku tetap tidak mencari prinsip kebenaran. Aku hanya memaksakan diriku untuk melakukan apa yang Li Juan katakan. Tuhan tak punya tempat di hatiku. Bagaimana itu bisa disebut beriman? Aku merasa makin buruk. Aku selalu menganggap diriku sebagai orang percaya sejati. Aku tak pernah menyangka akan memuja dan mengikuti seseorang. Aku merasa gelisah. Aku sudah membuat Tuhan jijik, jadi jika tidak bertobat, aku benar-benar bisa disingkirkan. Pemikiran ini membuatku merasa takut, jadi aku berdoa, memohon Tuhan membimbingku mengubah keadaanku, mencari kebenaran dan mampu memperlakukan Zhang Ping dan keluarganya dengan prinsip.

Setelah itu, aku mencari prinsip kebenaran yang relevan terkait dengan masalah Zhang Ping, dan memahami perbedaan antara antikristus dan orang dengan watak yang rusak. Ciri utama antikristus adalah mereka memandang kekuasaan sebagai kehidupan, dan selalu ingin mengendalikan umat pilihan Tuhan. Mereka menghukum orang untuk mendapatkan kekuasaan. Mereka melakukan begitu banyak kejahatan, dan sangat mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Selain itu, antikristus pada dasarnya orang jahat yang tidak punya kemanusiaan. Mereka tidak merasakan penyesalan, apalagi pertobatan, sebanyak apa pun kejahatan yang telah mereka lakukan. Orang yang rusak tak berdaya selain berbicara dan melakukan segala sesuatu demi nama dan status, tapi mereka memiliki nalar dan hati nurani, mereka dapat menerima kebenaran dan merenungkan diri. Setelah menempuh jalan yang salah, mereka dapat memperlihatkan pertobatan melalui penanganan saudara-saudari dan penghakiman dan hajaran Tuhan. Sebagaimana firman Tuhan katakan, "Siapa pun orangnya, sebanyak apa pun kejahatan yang telah mereka lakukan, atau sebesar apa pun kesalahan yang telah mereka perbuat, apakah mereka itu adalah antikristus atau seseorang yang memiliki watak antikristus, itu ditentukan berdasarkan apakah mereka mampu menerima kebenaran, apakah mereka mampu menerima diri mereka dipangkas dan ditangani, dan apakah mereka benar-benar menyesal. Jika mereka mampu menerima kebenaran, menerima diri mereka dipangkas dan ditangani, benar-benar menyesal, dan dengan senang hati mempersembahkan hidup mereka untuk melayani Tuhan, maka itu berarti mereka memiliki niat untuk bertobat, dan orang-orang seperti itu tidak boleh digolongkan sebagai antikristus" ("Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri dan Memuaskan Kepentingan dan Ambisi Mereka Sendiri; Mereka tidak Pernah Mempertimbangkan Kepentingan Rumah Tuhan, dan Bahkan Menjual Kepentingan Tersebut sebagai Ganti Kemuliaan Pribadi (Bagian Tiga)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). Kini aku tahu di hatiku bahwa Zhang Ping bukanlah antikristus, dan keluarganya bukanlah sekelompok antikristus. Aku tak boleh terus terombang-ambing dan secara membabi buta mendengarkan seseorang.

Aku terus mencari. Ketika aku dan Li Juan memandang sesuatu secara berbeda, mengapa aku tidak mencari prinsip tapi hanya secara membabi buta mengikutinya? Apa sumber masalahnya? Aku teringat bagian ini dari firman Tuhan: "Apa yang engkau kagumi bukanlah kerendahhatian Kristus, melainkan gembala-gembala palsu yang berkedudukan menonjol. Engkau tidak memuja keindahan ataupun hikmat Kristus, melainkan memuja orang-orang cabul yang bersekutu dengan dunia yang keji. Engkau menertawakan penderitaan Kristus yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya, tetapi mengagumi mayat-mayat yang berburu persembahan dan hidup dalam pesta pora. Engkau tidak bersedia menderita bersama Kristus, tetapi dengan senang hati pergi ke pelukan para antikristus yang sembrono itu, meskipun mereka hanya memberimu daging, kata-kata, dan kendali. Bahkan sekarang pun, hatimu masih mengarah kepada mereka, pada reputasi mereka, status mereka, dan pengaruh mereka. Dan lagi engkau terus memiliki sikap yang menganggap pekerjaan Kristus terlalu berat untuk dipahami dan engkau tidak bersedia menerimanya. Inilah mengapa Aku berkata bahwa engkau tidak memiliki iman untuk mengakui Kristus" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Engkau Benar-benar Orang yang Percaya kepada Tuhan?"). Setelah membaca firman Tuhan, aku sadar aku memuja dan mengikuti seseorang karena dalam imanku, Kristus bukanlah yang terpenting, tapi memuja status dan kekuasaan. Karena Li Juan telah menjadi pemimpin tingkat atas dan memberikan solusi yang baik saat mengawasi pekerjaan, kupikir dia memahami kebenaran jadi aku menghormatinya, mengaguminya. Itu sebabnya aku tidak memiliki ide atau pendapatku sendiri dalam kerja sama kami. Aku selalu melakukan apa pun yang dia katakan, sepenuhnya menganggap perkataannya sebagai kebenaran. Bahkan dalam hal yang penting seperti apakah Zhang Ping dan keluarganya harus dikeluarkan atau tidak, aku secara membabi buta mengikuti Li Juan, yang menunda keluarga itu untuk dibawa kembali ke dalam gereja dan menunda jalan masuk kehidupan mereka. Tuhan menghargai hidup semua orang. Mereka yang ditindas oleh pemimpin palsu tidak boleh tinggal di dalam gereja untuk waktu yang lama. Mereka hidup dalam kegelapan, tak berdaya dan menderita. Namun, aku tak memikirkan kehendak Tuhan—aku tak bertanggung jawab atas hidup orang lain. Dalam masalah keluarga Zhang Ping, aku selalu mendengarkan seseorang. Aku sangat kacau. Tanpa kegelapan rohani dan penderitaan itu aku pasti tidak sadar, tapi akan terus melakukan kesalahan. Aku berdoa kepada Tuhan dalam pertobatan, "Ya Tuhan! Aku tak mau terus memuja dan mengikuti seseorang. Aku mau meninggikan-Mu dan bertindak sesuai prinsip kebenaran." Kemudian, saat bertemu Li Juan, aku menyampaikan pendapatku kepadanya, dan dia hanya menjawab, "Akan kita bahas nanti." Kemudian, dia mengganti topik. Aku bisa melihat dia berpegang teguh pada pandangannya sendiri dan tidak peduli dengan hidup orang lain. Aku sangat marah. Aku bertekad, apa pun yang terjadi, aku harus memberi tahu pemimpin kami tentang keadaan keluarga Zhang Ping. Beberapa hari kemudian, pemimpin datang untuk melakukan beberapa pekerjaan dan menyingkapkan bahwa Li Juan telah bersikap semaunya dalam pekerjaan pembersihan, bahwa dia secara sewenang-wenang menggolongkan orang tanpa prinsip, sangat mengganggu pekerjaan gereja, dan dia memberhentikan Li Juan. Rupanya dalam kasus Zhang Ping, Li Juan tahu betul dia salah, tapi tidak mau mengakuinya. Dia secara pribadi mengatur agar orang-orang mendapatkan informasi tentang Zhang Ping untuk menemukan kesalahan padanya, Bersikeras membuat dia dan keluarganya dikeluarkan sebagai antikristus. Aku sangat marah. Untuk melindungi statusnya, dia tidak peduli dengan hidup saudara-saudaranya. Itu sangat jahat. Mengingat kembali waktuku bersama Li Juan, dia selalu berbicara tentang semua kerja kerasnya, jadi dia kuanggap sebagai orang yang mengejar kebenaran. Aku tidak menganalisis motif dan esensi tindakannya berdasarkan kebenaran. Sebenarnya, menceritakan pengalaman berarti berbicara tentang apa yang telah kaupahami melalui penghakiman Tuhan, kebenaran apa yang telah kaupetik, dan bagaimana kau telah menerapkan kebenaran untuk memuaskan Tuhan. Namun, Li Juan tak mampu berbicara tentang pemahaman yang benar. Masa-masa sulit yang dia bicarakan semuanya untuk meninggikan dan bersaksi tentang dirinya sendiri, untuk mendapatkan kekaguman. Dia berada di jalan antikristus. Kemudian, aku memperoleh sedikit kearifan tentang Li Juan dan makin membenci diriku sendiri. Aku telah menjadi orang percaya selama bertahun-tahun, tapi tidak memandang segala sesuatu melalui firman Tuhan. Aku hanya melihat bakat dan kualitas orang, dan memuja status dan kekuasaan. Aku hampir mengikuti Li Juan dalam melakukan kejahatan, menghancurkan hidup saudara-saudari. Itu tak bisa diperbaiki. Aku sangat buta dan bodoh! Dengan pemikiran itu, aku mulai merasa takut.

Kemudian, aku membaca bagian lain firman Tuhan. "Ketika seseorang dipilih untuk menjadi pemimpin oleh saudara-saudari, atau dipromosikan oleh rumah Tuhan untuk melakukan pekerjaan tertentu atau melaksanakan tugas tertentu, ini bukan berarti bahwa mereka memiliki status atau identitas khusus, atau bahwa kebenaran yang mereka pahami lebih dalam dan lebih banyak daripada kebenaran yang dipahami orang lain—terlebih lagi, bukan berarti bahwa orang ini mampu tunduk kepada Tuhan dan tidak akan mengkhianati-Nya. Itu juga bukan berarti bahwa mereka mengenal Tuhan dan merupakan orang yang takut akan Tuhan. Sebenarnya, mereka belum mencapai semua ini; promosi dan pembinaan hanya merupakan promosi dan pembinaan dalam arti yang paling sederhana, dan tidak berarti mereka telah ditentukan dan dibenarkan oleh Tuhan. Promosi dan pembinaan mereka hanya berarti mereka telah dipromosikan dan menunggu pembinaan. Dan hasil akhir dari pembinaan ini tergantung pada apakah orang ini mengejar kebenaran atau tidak, dan apakah mereka mampu memilih jalan mengejar kebenaran atau tidak. Jadi, ketika seseorang di gereja dipromosikan dan dibina untuk menjadi pemimpin, mereka hanya dipromosikan dan dibina dalam arti yang sederhana; itu bukan berarti bahwa mereka telah menjadi pemimpin yang memenuhi syarat atau cakap, bukan berarti bahwa mereka sudah mampu melakukan pekerjaan seorang pemimpin dan dapat melakukan pekerjaan nyata—itu tidak benar. Kebanyakan orang tidak melihat dengan jelas tentang hal-hal ini, dan mereka memandang orang-orang yang dipromosikan ini dengan mengandalkan imajinasi mereka, tetapi ini adalah kesalahan. Seberapa pun lamanya mereka sudah percaya kepada Tuhan, apakah mereka yang dipromosikan benar-benar memiliki kebenaran kenyataan? Belum tentu. Mampukah mereka melaksanakan pengaturan kerja rumah Tuhan? Belum tentu. Apakah mereka memiliki rasa tanggung jawab? Apakah mereka memiliki komitmen? Apakah mereka mampu tunduk kepada Tuhan? Ketika mereka menghadapi suatu masalah, apakah mereka mampu mencari kebenaran? Semua ini tidak diketahui. Apakah orang-orang ini memiliki hati yang takut akan Tuhan? Dan seberapa besar takut akan Tuhan yang mereka miliki? Apakah mereka cenderung mengikuti keinginan mereka sendiri ketika mereka melakukan segala sesuatu? Apakah mereka mampu mencari Tuhan? Selama mereka melakukan pekerjaan pemimpin, apakah mereka sering dan secara teratur datang ke hadapan Tuhan untuk mencari kehendak Tuhan? Mampukah mereka membimbing orang untuk masuk ke dalam kebenaran kenyataan? Mereka tentu saja tidak mampu dengan segera melakukan hal-hal semacam itu. Mereka belum menerima pelatihan dan memiliki terlalu sedikit pengalaman sehingga mereka tak mampu melakukan hal-hal ini. Inilah sebabnya mengapa mempromosikan dan membina orang bukan berarti mereka telah memahami kebenaran, juga tidak bisa dikatakan bahwa mereka sudah mampu melakukan tugas mereka dengan memuaskan. ... Apa maksud-Ku mengatakan hal ini? Untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa mereka harus memperlakukan promosi dan pembinaan terhadap berbagai jenis orang dalam rumah Tuhan dengan benar, dan tidak boleh bersikap keras dalam tuntutan mereka terhadap orang-orang ini. Tentu saja, orang juga harus bersikap realistis dalam memberikan pendapat mereka tentang orang-orang tersebut. Adalah bodoh untuk terlalu menghargai atau menghormati mereka, dan tidaklah manusiawi atau realistis untuk terlalu keras dalam tuntutanmu terhadap mereka. Jadi, apa cara paling rasional untuk bertindak terhadap mereka? Anggaplah mereka sebagai orang biasa dan, ketika ada masalah yang perlu dicari solusinya, bersekutulah dengan mereka dan belajarlah dari kekuatan satu sama lain serta saling melengkapi" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, Vol. 4, Tanggung jawab para pemimpin dan pekerja). Firman Tuhan sangat jelas. Terpilih sebagai pemimpin bukan berarti orang tersebut memahami kebenaran dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka juga rusak. Mereka bisa bertindak berdasarkan keinginan dan pengalaman mereka sendiri, dan bisa melanggar prinsip. Kita harus membedakan orang sesuai prinsip kebenaran, tidak mengikuti siapa pun secara membabi buta. Selain itu, meskipun persekutuan para pemimpin tentang kebenaran dapat menerangi, itu adalah pencerahan Roh Kudus dan harus diterima dari Tuhan. Kita tak boleh secara membabi buta memuja dan mengikuti seseorang. Jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam pekerjaan pemimpin, atau jika mereka melanggar prinsip kebenaran, itu harus ditangani dengan benar. Petunjuk dan bantuan dapat diberikan dengan kasih agar mereka dapat berubah dan melakukan segala sesuatu sesuai prinsip. Namun, karena memuja status dan kekuasaan, aku mengira karena Li Juan adalah pemimpin tingkat atas, dia pasti memahami kebenaran lebih baik daripadaku. Pemikiranku sangat tak masuk akal. Dia telah menjadi pemimpin selama bertahun-tahun dan memiliki beberapa pengalaman kerja, dia bisa mengucapkan beberapa doktrin dan menyelesaikan beberapa masalah, tapi bukan berarti dia memahami kebenaran. Melihat Li Juan dalam terang ini, persekutuan dan pemahamannya biasanya terdengar hebat, dan dia berkata ketika tidak memahami sesuatu, kita harus mencari kebenaran, tidak berpegang teguh pada pandangan kita sendiri. Namun, dalam menghadapi masalah, dia selalu bertindak dengan caranya sendiri. Dia sama sekali tak mau menerima saran orang lain dan tidak mau mencari. Dia hanya membicarakan doktrin, tanpa kenyataan sedikit pun. Dia tidak merenungkan diri dan memahami natur Iblisnya yang congkak dan siap dengan begitu saja mengeluarkan orang untuk mempertahankan statusnya sendiri. Jelas dia pemimpin palsu dan antikristus.

Zhang Ping dan keluarganya dikembalikan ke gereja setelah itu. Memikirkan bagaimana mereka tidak dapat menjalani kehidupan bergereja selama lebih dari dua bulan dan semua penderitaan rohani yang pasti telah mereka alami, ada rasa sakit yang tak terkatakan di hatiku. Aku membenci diriku sendiri karena tidak mencari kebenaran, tapi hanya mendengarkan seseorang. Jika saja aku mencari prinsip kebenaran dan segera membawa mereka kembali ke gereja, jalan masuk kehidupan mereka pasti tidak terlalu tertunda. Pada saat itu aku sadar, memuja orang secara membabi buta membuatmu sangatlah mungkin melakukan kejahatan dan menentang Tuhan bersama mereka. Aku juga membenci betapa kacau dan butanya diriku, bahwa aku mengikuti seseorang dalam melakukan kejahatan yang begitu besar. Kemudian, aku membaca bagian ini dalam firman Tuhan: "Cara paling sederhana untuk menggambarkan kepercayaan kepada Tuhan adalah percaya Tuhan itu ada, dan, di atas dasar ini, mengikuti-Nya, menaati-Nya, menerima kekuasaan, pengaturan, dan penataan-Nya, mendengarkan firman-Nya, hidup sesuai dengan firman-Nya, melakukan segala sesuatu menurut firman-Nya, menjadi makhluk ciptaan sejati, serta takut akan Dia dan menjauhi kejahatan; hanya inilah kepercayaan sejati kepada Tuhan. Inilah arti mengikut Tuhan" ("Kepercayaan pada Agama Tidak akan Membawa pada Keselamatan" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Dari firman Tuhan aku memahami bahwa dalam beriman, takut akan Tuhan, menghormati-Nya, dan mencari prinsip kebenaran, adalah hal mendasar yang harus kita junjung. Siapa pun itu, asalkan apa yang mereka katakan sesuai dengan kebenaran, ikutilah. Dengan tegas menolak apa pun dari gagasan dan imajinasi manusia. Semuanya harus berjalan berdasarkan firman Tuhan. Itulah iman yang sejati, benar-benar mengikuti Tuhan. Syukur kepada Tuhan! Aku merasa jelas tentang jalan masa depanku mengikuti Tuhan.

Suatu hari, ketika sedang mendiskusikan pembinaan orang dengan pemimpin gereja, Saudari Wang, dia berkata Saudari Gao cukup berpengalaman dalam menghadapi segala sesuatu dan persekutuannya tentang kebenaran itu praktis, jadi dia bisa dibina sebagai pemimpin. Namun, dalam interaksiku dengan Saudari Gao, aku mendapati dia tak punya kualitas dan tidak memiliki pemahaman yang murni tentang kebenaran. Dia sangat pasif dalam tugasnya dan selalu tidak mendapatkan hasil yang baik selama berbulan-bulan. Dia bukan calon yang baik. Namun, karena Saudari Wang merekomendasikannya, aku bertanya-tanya apakah aku tidak melihat segala sesuatunya dengan benar. Saudari Wang telah menjadi pemimpin gereja selama bertahun-tahun, jadi kearifannya pasti melampauiku. Kupikir aku harus mengikuti apa yang dia katakan. Namun, aku merasa bersalah ketika memikirkannya seperti itu. Aku sadar aku berfokus pada status Saudari Wang dan tahun-tahun dia melayani sebagai pemimpin. Bukankah aku kembali memuja status dan kekuasaan, mengikuti seseorang? Aku teringat masalah Zhang Ping dan keluarganya. Akibat dari aku memuja kekuasaan dan tidak menjunjung tinggi prinsip menyedihkan bagiku. Kembali menghadapi hal semacam ini adalah ujian dari Tuhan. Jika aku tetap tak mampu menegakkan prinsip, dan membantu mempromosikan orang yang tidak sesuai, itu akan menunda jalan masuk kehidupan saudara-saudari Saudari Wang adalah pemimpin, tapi bukan berarti dia memahami kebenaran atau melihat orang dengan akurat. Sarannya adalah sesuatu untuk kupertimbangkan. Aku harus mempertimbangkan apakah Saudari Gao harus dibina atau tidak berdasarkan prinsip. Kemudian, aku mengumpulkan beberapa penilaian tentang Saudari Gao, yang menegaskan dia tidak punya kualitas dan tidak melakukan pekerjaan nyata, jadi dia bukan calon yang baik. Aku menyampaikan pendapatku kepada Saudari Wang dan dia setuju. Aku merasa di hatiku bahwa satu-satunya cara untuk merasa tenang adalah dengan tidak mengikuti siapa pun secara membabi buta, tapi menerapkan kebenaran. Sudah lebih dari tiga tahun sejak insiden dengan Zhang Ping dan keluarganya, tapi itu sudah terukir di hatiku. Pelajaran tak terlupakan ini membuatku melihat akibat mengikuti seseorang sembari percaya kepada Tuhan. Aku juga mengalami bahwa mencari kebenaran dan melakukan segala sesuatu sesuai kebenaran adalah satu-satunya cara mengikuti Tuhan dan mendapatkan perkenanan-Nya.

Selanjutnya: Kisah Joy

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Penderitaan karena Berbohong

Oleh Saudara Ni Qiang, Myanmar Pada Oktober 2019, aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Di pertemuan, aku melihat...