Perenungan tentang Disesatkan oleh Antikristus

10 April 2022

Oleh Saudari Su Shan, Jepang

Suatu ketika, saat pemimpin tingkat atas bernama Liu Ping datang memeriksa segala sesuatu di gereja kami, dia dengan cepat mengenali bahwa salah satu pemimpin kami adalah antikristus. Dia menyingkapkan dan menganalisis perilaku jahatnya, satu per satu. Aku sangat mengaguminya karena aku sudah lama mengenal antikristus itu dan tidak mengenali dirinya. Liu Ping melihat dirinya yang sebenarnya dalam waktu kurang dari seminggu dan sangat cepat memberhentikan dan mengeluarkannya dari gereja. Kupikir dia memiliki kenyataan kebenaran, kalau tidak, bagaimana dia bisa menanggung tugas penting seperti itu? Pemikiran itu membuatku makin mengaguminya.

Dalam sebuah pertemuan, Liu Ping menjelaskan bagaimana dia melihat antikristus melakukan kejahatan dan mengganggu, bagaimana dia mengetahui motifnya di balik masalah ini, dan dengan sangat tegas menyingkapkan kejahatannya. Liu Ping juga berbicara tentang betapa baiknya pekerjaan gereja yang menjadi tanggung jawabnya, bahwa dia mengelola banyak pekerjaan gereja, dan pemimpin tingkat atas sangat menghargainya. Aku makin memujanya setelah mendengar persekutuan ini dan merasa sangat terhormat bisa berkumpul dengan pemimpin seperti dia. Aku benar-benar tenggelam dalam perbuatannya yang mulia dan mendengarkan dengan saksama, takut melewatkan satu detail pun. Tak lama kemudian, Liu Ping datang ke gereja yang kupimpin untuk memeriksa pekerjaan kami, dan aku dan rekan sekerjaku memberi tahu dia tentang bagaimana kami memberhentikan Saudari Wang. Begitu aku selesai, dia menggunakan firman Tuhan untuk menanganiku dengan keras karena bertindak semaunya dalam tugasku: "Mengapa kau melakukan itu tanpa persetujuan? Mengapa kau tidak melapor kepadaku? Tidakkah kau tahu itu bertindak semaunya dan menghukum, dan adalah perilaku antikristus?" Aku benar-benar takut dan merasa seperti dihukum, tetapi hatiku menolaknya. Menurutku ketika para pemimpin palsu dan antikristus muncul di gereja, umat pilihan Tuhan harus bersatu untuk menyingkirkan mereka, atau beberapa pemimpin harus melakukannya secara langsung. Itulah prinsipnya. Suadari Wang selalu bertindak semaunya dan sewenang-wenang, mendukung pelaku kejahatan, menyebabkan kekacauan dalam pekerjaan gereja. Kami bersekutu dengannya dan mengkritiknya, tetapi dia tidak mau menerimanya. Dia adalah pemimpin palsu. Kami memberhentikannya sesuai dengan prinsip. Bagaimana itu bisa bertindak semaunya dan menghukum? Bukankah Liu Ping dengan seenaknya mengkritik kami, melabeli kami? Namun kemudian kupikir, karena dia mampu mengelola begitu banyak pekerjaan gereja dia pasti melihat segala sesuatu lebih teliti daripadaku, jadi dia mungkin sedang menganalisis esensi masalahnya denganku. Aku tidak bisa menerimanya karena tingkat pertumbuhan dan wawasanku rendah, jadi kurasa sebaiknya kritiknya kuterima. Aku tidak mengatakan apa pun pada waktu itu, tetapi aku merasa sangat sedih karena motivasiku bukan untuk menghukum dan bertindak semaunya. Namun, tindakanku berakhir seperti itu, dan aku benar-benar merasa takut dan rasanya bencana akan terjadi.

Kemudian Liu Ping bertanya lebih lanjut tentang pekerjaan gereja. Ada seorang pemimpin yang perilakunya tidak jelas bagiku, dan aku tidak tahu harus berbuat apa, jadi ketika memberi tahu Liu Ping tentang hal itu, dia menyarankan agar kami membaca satu bagian firman Tuhan. Aku baru membacanya kemarin lusa, dan ingin mengkonfirmasi pendapatku tentang pemimpin itu dengannya. Begitu aku mengatakannya, dia sangat marah, melemparkan ponselnya ke tempat tidur dan berkata kepadaku dengan sangat kasar, "Kau memahami perilaku pemimpin ini dan telah membaca tentang prinsipnya. Mengapa kau berkata tidak punya kearifan dan tidak tahu harus berbuat apa? Dia pemimpin palsu. Jika tidak memberhentikannya, kau melindungi pemimpin palsu, menghalangi pekerjaan membersihkan gereja, dan menjadi batu sandungan." Aku tidak tahu harus melakukan apa menghadapi kritik tak terduga seperti itu. Aku merasa sangat tidak nyaman. Hanya dalam dua hari dia menuduhku memiliki beberapa perilaku antikristus, seperti menghukum seseorang, bertindak semaunya, melindungi pemimpin palsu, dan menghalangi pekerjaan membersihkan gereja. Semua hal itu menyinggung watak Tuhan dan bisa membuatku dikeluarkan dari gereja. Pemikiran bahwa tahun-tahun imanku mungkin berakhir begitu saja sangat menyiksa dan menyakitkan bagiku. Aku tak mampu menahan air mataku. Melihatku menangis, Liu Ping bertanya apa yang kupikirkan. Sebenarnya aku merasa sangat diperlakukan tidak adil. Aku hanya tidak jelas tentang perilaku pemimpin itu, tetapi tidak bermaksud melindunginya. Jika aku tidak menanganinya dengan cukup baik, dia bisa bersekutu untuk membantu dan mendukungku, bukan hanya dengan seenaknya mengkritik dan menghukumku. Aku tidak mau menerimanya. Aku takut dia akan berkata aku tidak mau menerima kebenaran dan bahwa aku sedang mencari-cari kesalahannya maka hanya masalah waktu aku pasti diberhentikan dan dikeluarkan. Aku juga berpikir memang benar aku tidak langsung memberhentikan pemimpin palsu itu, jadi dia mungkin mengkritik natur tindakanku. Selain itu, dia memahami kebenaran dan memiliki kearifan, jadi dia pasti benar tentang masalahku. Aku hanya tidak menyadarinya, dan seharusnya menerima kritikannya. Aku pura-pura berkata, "Kau benar tentang masalahku. Aku bisa menerimanya, dan akan merenungkan diriku." Namun sebenarnya, aku sangat kesal dan merasa telah melakukan terlalu banyak pelanggaran di hadapan Tuhan. Aku bertanya-tanya apakah Dia telah menolakku. Itulah pertama kalinya aku ditegur begitu keras dan tidak tahu bagaimana meresponinya. Aku merasa menjadi seorang pemimpin terlalu berbahaya, bagaikan berjalan di ujung pisau. Aku tidak tahu perbuatan apa yang mungkin menyinggung Tuhan, dan kemudian kesudahanku mungkin tidak terjamin. Kupikir lebih baik mengundurkan diri saja dan menghindari situasi semacam itu. Dengan begitu setidaknya aku mungkin punya kesempatan tetap berada di gereja.

Malam itu, aku mengendarai sepedaku saat mengambil beberapa barang untuk Liu Ping dan tiba-tiba aku terjatuh hingga terguling beberapa meter, dan tangan dan kakiku patah. Aku terbaring di tanah dengan sangat kesakitan. Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku bisa berdiri. Aku bahkan tidak ingin kembali ke tempat pertemuan kami, takut Liu Ping akan melihat lukaku dan mengatakan Tuhan mendisiplinkanku karena aku telah menyinggung watak-Nya. Aku mondar-mandir di jalan lama sekali, lalu akhirnya memberanikan diri untuk kembali. Sesampainya di sana aku meletakkan barangku dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan lukaku, takut Liu Ping akan melihatnya. Saat membersihkan lukaku, aku menyadari itu bukan kecelakaan, tetapi kehendak Tuhan ada di dalamnya. Aku berdoa, "Ya Tuhan, aku merasa sangat buruk sekarang. Aku tidak tahu bagaimana melewati ini. Kumohon bimbing aku untuk memahami kehendak-Mu." Setelah berdoa, kupikir Liu Ping hanya dengan seenaknya mengkritik dan melabeliku tanpa memahami latar belakangnya. Bolehkah dia melakukan hal itu? Kemudian, aku teringat satu bagian firman Tuhan. "Sebagai pemimpin atau pekerja gereja, jika engkau harus memimpin umat pilihan Tuhan untuk masuk ke dalam kenyataan kebenaran dan memberi kesaksian yang benar tentang Tuhan, yang terpenting adalah membimbing orang-orang untuk meluangkan waktu lebih banyak membaca firman Tuhan dan mempersekutukan kebenaran sehingga umat pilihan Tuhan dapat memiliki pemahaman yang semakin dalam tentang tujuan Tuhan dalam menyelamatkan manusia dan tujuan pekerjaan Tuhan, serta dapat memahami kehendak Tuhan dan berbagai tuntutan-Nya terhadap manusia sehingga memampukan mereka untuk memahami kebenaran. Ketika engkau bersekutu dan berkhotbah, engkau harus menyampaikan sesuatu yang nyata, dan jangan puas dengan mengulangi perkataan doktrin. Ketika engkau makan dan minum firman Tuhan, engkau harus berfokus untuk menerapkan kebenaran yang kaupahami, dan hanya jika engkau menerapkannya, barulah engkau akan benar-benar memahami kebenaran. Ketika mengalami firman Tuhan, engkau harus menyampaikan sebanyak yang kaupahami. Jangan menyombongkan diri, jangan melebih-lebihkan, jangan membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab, dan jangan hanya mengulang perkataan doktrin. Jika engkau mengucapkan kata-kata yang berlebihan, orang akan membencimu dan engkau akan merasa dicela sesudahnya; ini sama sekali sangat tidak pantas. Apa sebenarnya tujuanmu mempersekutukan kebenaran selama pertemuan? Dapatkah engkau membuat orang memahami kebenaran dan memasuki kenyataannya jika engkau hanya menangani dan menguliahi mereka? Jika kebenaran yang kaupersekutukan tidak nyata, jika itu hanyalah perkataan doktrin, maka sebanyak apa pun engkau menangani dan menguliahi mereka, itu akan sia-sia. Apakah menurutmu jika orang-orang takut kepadamu, dan melakukan apa yang kauperintahkan, serta tidak berani menentangmu, itu sama artinya mereka memahami kebenaran dan bersikap taat? Ini adalah kekeliruan besar; jalan masuk ke dalam kehidupan tidaklah sesederhana itu. Beberapa pemimpin bersikap seperti manajer baru yang berusaha membuat diri mereka terkesan kuat, mereka berusaha memaksakan otoritas baru mereka terhadap umat pilihan Tuhan sehingga semua orang tunduk kepada mereka, berpikir bahwa ini akan membuat pekerjaan mereka lebih mudah. Jika engkau tidak memiliki kenyataan kebenaran, maka dengan segera dirimu yang sebenarnya akan tersingkap, tingkat pertumbuhanmu yang sesungguhnya akan tersingkap, dan engkau akan disingkirkan. Dalam beberapa pekerjaan administratif, sedikit penanganan, pemangkasan, dan pendisiplinan dapat diterima. Namun, jika engkau tak mampu membekali orang dengan kebenaran—jika engkau hanya mampu menguliahi orang, dan yang kaulakukan hanyalah marah secara tiba-tiba—ini adalah watak rusakmu yang tersingkap dengan sendirinya, dan engkau telah memperlihatkan wajah buruk kerusakanmu. Seiring berjalannya waktu, umat pilihan Tuhan tidak akan dapat menerima perbekalan kehidupan darimu, mereka tidak akan mendapatkan sesuatu yang nyata, dan karenanya akan merasa muak dan jijik terhadapmu, dan akan menjauhimu" ("Hanya Mereka yang Memiliki Kenyataan Kebenaran yang Dapat Memimpin" dalam "Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"). Firman menunjukkan kepadaku bahwa para pemimpin harus terlebih dahulu mempersekutukan kebenaran dan membekali kehidupan, dan teguran membabi buta tidak membantu orang memperoleh kebenaran. Ketika Liu Ping melihat beberapa masalah dalam pekerjaanku, tanpa memahami latar belakangnya dia hanya secara membabi buta memangkas, menangani, dan melabeliku, bukannya menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Setelah itu, aku tetap tidak tahu di mana letak kesalahanku atau apa yang harus dilakukan, tetapi hanya merasa takut padanya, tertekan dan waspada. Saat itulah aku menyadari kritikannya berasal dari pemikiran manusia, dan dalam beberapa hal yang dia katakan, dia terlalu membesar-besarkan masalah. Aku harus memiliki kearifan dan tidak tunduk padanya begitu saja. Pemikiran ini membuatku merasa sedikit lebih baik. Pada waktu itu, aku hanya tahu dia tidak boleh menangani orang seperti itu, bahwa itu bukan kehendak Tuhan, tetapi aku tidak berusaha melihat motifnya atau natur perilakunya.

Tak lama kemudian, gereja bersiap mengadakan pemilihan, dan rekan sekerjaku, Chen Xiao, adalah salah satu calonnya. Dia sangat peduli dengan reputasi dan status, selalu mengejar hal itu, dan sangat iri. Ketika dia tidak menang, dia selalu mengendur dan melampiaskan amarahnya melalui tugasnya. Beberapa rekan sekerja merasa terkekang olehnya. Dia juga orang yang sangat egois, hanya memikirkan kepentingannya sendiri dalam tugasnya, bukan kepentingan rumah Tuhan. Dia takut menyinggung orang, jadi dia berlambat-lambat menanganinya ketika pemimpin palsu muncul di gereja, yang merugikan pekerjaan gereja. Beberapa rekan sekerja merasa dia tidak mengejar kebenaran atau memiliki kemanusiaan yang baik, jadi bukan calon yang baik. Aku tidak yakin tentang dia, jadi kubicarakan dengan Liu Ping. Dia tidak mengatakan apa pun pada waktu itu. Kemudian pada hari pemilihan, dia mendorong Chen Xiao untuk memilih dirinya sendiri. Jadi dengan dorongannya, Chen Xiao berhasil mencapai putaran final pemilihan. Aku cukup tercengang melihatnya. Dikatakan dalam Pengaturan Kerja: "Siapa pun yang ditetapkan dalam peran kepemimpinan, selama ada keberatan, pengamatan yang lebih saksama perlu untuk dilakukan. Kita jangan pernah secara membabi buta mempromosikan siapa pun, dan sementara kita menunggu dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik, peristiwa dapat berubah setiap saat dan calon yang lebih sesuai mungkin saja muncul" (Pengaturan Kerja). "Dalam pemilihan gereja, tak seorang pun diperbolehkan untuk menunjuk seorang calon atau dengan sengaja menghasut atau memaksa umat pilihan Tuhan untuk memberikan suara dengan mengikuti keinginan orang-orang tertentu. Ini adalah tindakan yang mencampuri hak asasi manusia dan bertentangan dengan kebenaran" (Pengaturan Kerja). Aku telah membicarakan masalah Chen Xiao dengan Liu Ping, dan dia bukan hanya tidak menyelidikinya, tetapi secara terbuka mendukungnya, membujuk orang lain memilihnya. Liu Ping memiliki tugas yang begitu penting. Bagaimana dia bisa begitu ceroboh terhadap sesuatu yang penting seperti memilih pemimpin? Dia tahu betul Chen Xiao bermasalah, tetapi terus mendukungnya. Bukankah itu berbahaya bagi saudara-saudari? Menyadari hal ini memberiku keberanian untuk kembali mengungkit masalah Chen Xiao. Tanpa berkomentar, dia hanya kembali melanjutkan pekerjaannya. Aku cukup terkejut dan mulai meragukan diriku sendiri. Apakah aku bersikap tidak adil terhadap Chen Xiao? Kalau tidak, mengapa Liu Ping pun tidak menanggapiku? Akankah dia akan mengatakan aku mengganggu pemilihan gereja, menyingkirkan lawan karena aku sendiri ingin menjadi pemimpin? Di mata Liu Ping, aku sudah melakukan begitu banyak pelanggaran. Jika terus mengungkit masalah Chen Xiao dia mungkin akan memberhentikanku atau meyakini bahwa aku adalah antikristus, pelaku kejahatan, dan mengeluarkanku. Dan karena Liu Ping adalah pemimpin tingkat atas, kurasa dia pasti memahami lebih banyak kebenaran daripadaku. Dia mendukung Chen Xiao sebagai calon pemimpin, itu berarti dia pikir Chen Xiao baik dan bisa menangani tugas itu. Aku harus tunduk, dan mencari bagaimana melakukan penerapan.

Chen Xiao terpilih. Menghadapi hasil seperti itu, aku merasa sangat tidak nyaman. Setelah mengambil peran kepemimpinan, Chen Xiao terus saja mengejar kekuasaan dan status, membentuk kelompok tertutup dan berselisih karena iri. Tak seorang pun yang mampu bekerja sama secara harmonis dan tugas mereka terpengaruh. Itu juga menunda berbagai macam pekerjaan gereja. Aku merasa sangat bingung. Jika angkat bicara tentang masalahnya, aku takut Liu Ping akan berkata aku bersikap tidak adil. Namun jika tidak angkat bicara, hatiku tidak merasa damai. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Lalu aku datang ke hadapan Tuhan dan memohon Dia untuk membimbingku. Lalu tak lama kemudian aku mendapat surat dari seorang pemimpin tingkat atas mengatakan beberapa orang telah melaporkan Liu Ping. Mereka berkata dia selalu mengkhotbahkan doktrin, meninggikan dirinya dan pamer agar dikagumi orang lain, membawa mereka ke hadapan dirinya sendiri. Dan dia cenderung menegur orang dengan angkuh, melabeli mereka dan dengan seenaknya menghukum mereka, dan membuat mereka patah semangat dalam tugas mereka. Dia benar-benar sembarangan dalam menunjuk orang, mempromosikan orang sesukanya, memprioritaskan orang yang dia suka, benar-benar merugikan pekerjaan rumah Tuhan. Dia juga bersikap curang dalam pemilihan. Ketika seorang saudari memberinya saran, dia mengecam dan memberhentikannya, dan hendak mengeluarkannya. Berdasarkan perilakunya, dia bertekad untuk menjadi antikristus, dan pemimpin meminta kami menuliskan perilakunya. Aku tercengang saat membaca surat itu. Aku tak membayangkan bahwa orang yang kupandang sebagai pemimpin yang baik adalah antikristus. Melihat banyak perilaku jahatnya dan mengingat kembali semua interaksi kami, aku sadar penyebabnya bukan karena aku tak punya kearifan atau kesadaran, tetapi aku tidak pernah berusaha menerapkan kearifanku. Pada waktu itu aku merasa sangat menyesal. Aku tidak tahu mengapa aku begitu mati rasa.

Lalu aku membaca beberapa firman Tuhan sehubungan dengan perilaku Liu Ping. Firman Tuhan katakan: "Bagaimanapun cara mereka berbicara, itu selalu membuat orang mengagumi dan memuja mereka, untuk mendapatkan posisi tertentu di hati mereka, bahkan untuk mengambil posisi Tuhan di sana—semua ini adalah tujuan yang ingin dicapai antikristus ketika mereka bersaksi tentang diri mereka sendiri. Motivasi di balik semua yang mereka katakan, khotbahkan, dan persekutukan adalah untuk membuat orang mengagumi dan memuja mereka; perilaku seperti itu adalah meninggikan dan bersaksi tentang diri mereka sendiri agar menempati suatu posisi di hati orang lain. Meskipun cara orang-orang ini berbicara tidak sepenuhnya sama, dalam taraf berbeda, perkataan mereka memiliki dampak bersaksi tentang diri mereka sendiri dan membuat orang memuja mereka; dan dalam taraf berbeda, perilaku seperti itu ada di hampir semua orang yang bekerja. Jika mereka mencapai suatu titik, titik di mana mereka tidak dapat menahan diri mereka sendiri, atau mereka menjadi sulit untuk dikendalikan, dan mereka memiliki niat dan tujuan yang sangat kuat dan jelas untuk mengendalikan orang, membuat orang memperlakukan mereka seolah-olah mereka adalah Tuhan atau semacam berhala, dan kemudian mereka dapat mencapai tujuan untuk mengendalikan dan membatasi orang, dan mencapai titik yang membuat mereka tunduk. Natur dari semua ini adalah meninggikan dan bersaksi tentang diri mereka sendiri; semua ini adalah bagian dari natur antikristus. Cara apa yang biasanya orang gunakan untuk meninggikan dan bersaksi tentang diri mereka sendiri? (Mereka membicarakan tentang modal.) Apa sajakah yang termasuk membicarakan tentang modal? Membicarakan tentang berapa lama mereka telah percaya kepada Tuhan, berapa banyak mereka telah menderita, berapa banyak harga yang telah mereka bayar, berapa banyak pekerjaan yang telah mereka lakukan, seberapa jauh mereka telah melakukan perjalanan, berapa banyak orang yang telah mereka dapatkan melalui pengabaran Injil, dan seberapa banyak penghinaan yang harus mereka tanggung. Beberapa orang juga sering kali membicarakan tentang berapa kali mereka dipenjara tanpa pernah mengkhianati gereja atau saudara-saudari, atau gagal untuk berdiri teguh dalam kesaksian mereka, dan seterusnya; semua ini adalah contoh membicarakan tentang seberapa banyak modal yang dimiliki seseorang. Dengan kedok melakukan tugas para pemimpin, mereka menjalankan urusan mereka sendiri, memperkuat kedudukan mereka, menciptakan kesan yang baik di hati orang-orang. Pada saat yang sama, mereka menggunakan berbagai macam metode dan tipu daya untuk memenangkan hati orang, bahkan sampai menyerang dan mengucilkan siapa pun yang memiliki pendapat atau pandangan berbeda dari mereka, terutama orang yang mengejar kebenaran. Dan terhadap orang-orang yang bodoh, dungu dan bingung dalam iman mereka, serta orang-orang yang belum lama percaya kepada Tuhan, atau yang tingkat pertumbuhannya rendah, metode apa yang mereka gunakan? Mereka menipu, membujuk dan bahkan mengancam mereka, menggunakan strategi-strategi ini untuk mencapai tujuan mereka, yakni memperkuat kedudukan mereka. Semua ini adalah taktik antikristus" ("Mereka Berusaha Memenangkan Hati Orang" dalam "Menyingkapkan Antikristus"). Firman Tuhan memberiku kejelasan tentang tujuan dan esensi dari hal-hal yang Liu Ping lakukan. Sejak pertama kali bertemu dengannya, dia tidak pernah meninggikan atau bersaksi tentang Tuhan atau membicarakan kerusakan atau kekurangannya sendiri. Dia hanya selalu pamer, membicarakan bagaimana dia mengenali dan menyingkapkan antikristus agar orang selalu mengira dia memahami kebenaran dan menjunjung tinggi pekerjaan rumah Tuhan. Dan selalu berbicara tentang bagaimana dia mengelola banyak pekerjaan gereja dan betapa para pemimpin tingkat atas menghargainya agar orang mengira dia mampu melakukan pekerjaan nyata dan berkenan di hati Tuhan. Dia meninggikan dan bersaksi tentang dirinya sendiri seperti itu, membangun citra positif dirinya di antara saudara-saudari. Itu untuk mendapatkan kekaguman agar dia bisa menyesatkan dan mengendalikan orang lain. Dan ketika kami memberhentikan Saudari Wang tanpa persetujuannya, bukannya melihat apakah itu sesuai dengan prinsip, dia hanya dengan seenaknya mengecamnya. Ketika aku bertanya tentang masalah seorang pemimpin, dia tidak mempersekutukan kebenaran untuk menyelesaikan segala sesuatu atau membantuku memperoleh kearifan, tetapi dengan seenaknya menghukumku. Dia mengecam siapa pun yang menasihatinya tanpa memedulikan orang lain. Dia memperlakukan saudara-saudari seperti musuh bebuyutan, menegur mereka sesuka hatinya, menghukum dan memberhentikan mereka dengan sembarangan untuk membangun otoritasnya sendiri agar orang selalu merasa sangat takut menentangnya. Dia bertekad untuk mengendalikan semua orang. Dia selalu memerintah daripada berbicara kepada orang lain secara setara, seolah-olah dia tidak dirusak Iblis, dan berbeda dari orang lain. Dia bahkan menggunakan firman Tuhan untuk menegur dan menghukum orang lain, bertindak seolah-olah dia telah ditahirkan dan disempurnakan, seolah-olah dia adalah tuan atas kebenaran. Esensi antikristusnya telah tersingkap sepenuhnya. Mengingat kembali masalah pemilihan Chen Xiao, rumah Tuhan telah bersekutu berkali-kali tentang standar bagi pemimpin, bahwa mereka harus mengejar kebenaran dan memiliki kemanusiaan yang baik. Setelah bertahun-tahun bekerja, bukannya Liu Ping tidak tahu prinsipnya. tetapi dia bersikeras memilih calon yang tidak sesuai, menempatkan pemimpin palsu, antikristus ke dalam posisi penting. Dia mengabaikan prinsip kebenaran dan pengaturan kerja rumah Tuhan. Dia sangat keras kepala dan congkak, dan dengan berani menentang Tuhan. Dia antek Iblis yang datang untuk merusak pekerjaan rumah Tuhan. Dia takkan berhenti sampai dia telah melakukan hal itu. Aku sadar betapa kejam dan jahatnya antikristus. Namun, aku buta dan bodoh. Aku memperlakukan antikristus seperti orang yang memiliki kenyataan kebenaran, mengira dia memahami kebenaran, bahwa dia memiliki kearifan dan pengalaman, jadi aku tidak melihat apakah dia mengikuti prinsip atau berpikir tentang motif keji macam apa yang dia sembunyikan. Pikiranku tidak jernih.

Aku ingat pemimpin berkata dalam suratnya bahwa beberapa saudara-saudari melaporkan Liu Ping karena rasa keadilan. Aku sangat sedih melihat hal itu. Aku pun bertemu dengan antikristus itu, jadi mengapa orang lain memiliki kearifan dan melaporkannya berdasarkan prinsip, dan meskipun tahu dia tidak mengikuti prinsip kebenaran, aku hanya mengikuti secara membabi buta dan bukannya memiliki kearifan? Makin kupikirkan, makin aku merasa kesal. Jadi, aku datang ke hadapan Tuhan untuk merenungkan diri sendiri. Kemudian, aku membaca satu bagian firman Tuhan. "Ada beberapa orang yang sering tertipu oleh mereka yang secara lahiriah tampak rohani, mulia, luhur, dan hebat. Terkait orang-orang yang mampu dengan fasih membicarakan hukum yang tertulis dan doktrin, dan yang ujaran serta tindakannya sepertinya layak dikagumi, orang-orang yang teperdaya oleh mereka tidak pernah melihat esensi dari tindakan mereka, prinsip yang melatarbelakangi perbuatan mereka, atau apa tujuan mereka. Terlebih lagi, mereka tidak pernah melihat apakah orang-orang ini sungguh tunduk kepada Tuhan, dan mereka juga tidak pernah memastikan apakah orang-orang ini sungguh-sungguh takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Mereka tidak pernah mencerna esensi kemanusiaan orang-orang ini. Sebaliknya, mulai dari langkah pertama berkenalan dengan orang-orang tersebut, mereka sedikit demi sedikit mulai mengagumi dan menghormati orang-orang ini, dan pada akhirnya, orang-orang ini menjadi idola mereka. ... Hanya ada satu akar penyebab yang membuat orang memiliki tindakan dan sudut pandang sebodoh itu, atau pendapat dan pengamalan sepihak—dan hari ini Aku akan memberitahukannya kepadamu: alasannya adalah bahwa meskipun orang dapat mengikuti Tuhan, berdoa kepada-Nya setiap hari, dan membaca perkataan-Nya setiap hari, mereka sebenarnya tidak memahami kehendak-Nya. Di sinilah letak akar masalahnya. Jika seseorang memahami hati Tuhan dan mengetahui apa yang disukai-Nya, apa yang dibenci-Nya, apa yang diinginkan-Nya, apa yang ditolak-Nya, orang macam apa yang disukai-Nya, orang macam apa yang tidak disukai-Nya, standar seperti apa yang digunakan-Nya saat menyampaikan tuntutan kepada manusia, dan pendekatan seperti apa yang Dia ambil untuk menyempurnakan mereka, lalu mungkinkah orang tersebut tetap memiliki pendapat pribadinya sendiri? Bisakah orang seperti ini pergi begitu saja dan memuja orang lain? Mungkinkah manusia biasa menjadi idola mereka? Orang-orang yang memahami kehendak Tuhan memiliki sudut pandang yang sedikit lebih rasional dari itu. Mereka tidak akan sembarangan mengidolakan manusia yang rusak, dan juga, sambil berjalan di jalan melakukan kebenaran, mereka tidak akan percaya bahwa memegang teguh beberapa aturan atau prinsip sederhana tanpa pengertian sama dengan melakukan kebenaran secara nyata" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Bagaimana Mengetahui Watak Tuhan dan Hasil yang Akan Dicapai Pekerjaan-Nya"). Setelah membaca firman Tuhan, aku menyadari telah secara membabi buta memuja dan menghormati Liu Ping karena tidak berfokus mencari kebenaran, dan sama sekali tidak memahami Tuhan. Aku tidak tahu orang seperti apa yang Dia suka dan yang Dia benci, atau standar-Nya untuk menilai orang. Aku memandang orang berdasarkan gagasanku sendiri, hanya berfokus pada bakat lahiriah dan kefasihan mereka. Ketika pertama kali bertemu Liu Ping, aku melihat betapa cepatnya dia memberhentikan dan mengeluarkan antikristus, dan segera memiliki citra yang tinggi tentang dirinya. Lalu dalam pertemuan aku mendengar dia berbicara tentang bagaimana dia menyingkapkan dan menganalisis antikristus, memajukan pekerjaan gereja, pekerjaan penting yang dia kelola, dan betapa para pemimpin tingkat atas menghargainya. Aku jadi makin memujanya, mengira dia memiliki kenyataan kebenaran. Aku bahkan merasa terhormat bisa berkumpul dengan pemimpin seperti dia. Jadi, meskipun dia secara membabi buta mengkritik dan melabeliku ketika dia bertanya tentang pekerjaanku, aku sama sekali tidak punya kearifan, tetapi hanya menerima dan tunduk. Bahkan ketika menjadi sangat negatif setelah ditangani sehingga ingin mengundurkan diri, aku tetap terus merenungkan diriku sendiri. Aku memiliki bimbingan firman Tuhan dan tahu apa yang dia lakukan tidak benar, tetapi tidak berusaha untuk memahami apa esensi tindakannya. Setelah hanya beberapa minggu, aku beralih dari mengagumi menjadi memujanya, dan Tuhan kehilangan tempat-Nya di hatiku. Aku bukan orang percaya, tetapi mengikuti, memuja seseorang.

Melalui perenungan, aku sadar memiliki perspektif yang salah. Aku merasa karena Liu Ping adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas semua gereja itu dan cakap dengan persekutuan, dia pasti memiliki kenyataan kebenaran. Kupikir dia tidak bisa salah, dan aku tidak menerapkan kearifan apa pun. Lalu aku membaca beberapa firman Tuhan yang membantuku memahami bagaimana melihat apakah seseorang memiliki kenyataan atau tidak. Firman Tuhan katakan: "Menjunjung tinggi firman Tuhan dan mampu menjelaskannya secara gamblang bukan berarti engkau memiliki realitas; segala sesuatu tidak sesederhana yang engkau bayangkan. Entah engkau memiliki realitas atau tidak bukan didasarkan pada apa yang engkau ucapkan, melainkan pada apa yang engkau hidupi. Hanya ketika firman Tuhan menjadi hidupmu dan ungkapan alamimu, barulah engkau disebut memiliki realitas, dan hanya dengan demikianlah engkau dianggap memiliki pemahaman sejati dan tingkat pertumbuhan yang nyata. Engkau harus mampu menanggung pemeriksaan untuk jangka waktu panjang, dan engkau harus dapat hidup dalam keserupaan yang Tuhan kehendaki. Itu bukan semata-mata tentang bersikap, melainkan harus mengalir secara alami dari dalam dirimu. Hanya dengan demikian, engkau akan benar-benar memiliki realitas, dan baru kemudian engkau akan memperoleh kehidupan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Melakukan Kebenaranlah yang Berarti Memiliki Realitas"). "Bagaimana engkau dapat menentukan apakah seseorang memiliki kenyataan kebenaran atau tidak? Itu bisa dilihat apa yang mereka katakan. Orang yang hanya mengucapkan kata-kata doktrin tidaklah memiliki kenyataan kebenaran, dan tentu saja tidak akan menerapkan kebenaran, jadi yang mereka katakan hanya kata-kata kosong dan tidak nyata. Perkataan seseorang yang mengandung kenyataan kebenaran dapat memecahkan masalah orang. Mereka bisa melihat esensi masalah. Hanya dengan beberapa kata sederhana, masalah yang telah mengganggumu selama bertahun-tahun dapat diselesaikan; engkau akan memahami kebenaran dan kehendak Tuhan, engkau tidak akan lagi kesulitan dalam hal apa pun, engkau tidak akan lagi merasa terikat dan terkekang, dan akan mendapatkan kebebasan dan kelepasan. Apakah yang orang semacam itu katakan merupakan kenyataan kebenaran? Jika engkau tidak memahami apa yang mereka katakan, dan jika mereka tidak memecahkan akar penyebab masalahmu, maka yang mereka katakan adalah kata-kata doktrin. Dapatkah kata-kata doktrin membantu dan menyediakan kebutuhan orang? (Tidak.) Kata-kata doktrin tidak dapat membantu atau menyediakan kebutuhan orang, dan tidak dapat mengatasi kesulitan nyata orang. Semakin banyak kata-kata doktrin diucapkan, semakin mengganggu pendengarnya. Orang yang memahami kebenaran berbicara dengan cara yang berbeda. Dengan beberapa kata, mereka dapat menunjukkan akar penyebab masalah atau sumber penyakit. Bahkan satu kalimat dapat membangunkan orang dan menemukan masalah utamanya. Ini berarti menggunakan kata-kata yang memiliki kenyataan kebenaran untuk mengatasi kesulitan orang dan menunjukkan jalan penerapannya" (persekutuan Tuhan). Firman Tuhan jelas. Apakah seseorang memiliki kenyataan atau tidak bukan masalah kefasihan atau seberapa penting pekerjaan yang telah mereka lakukan, tetapi tentang apakah mereka menerapkan kebenaran ketika masalah muncul, apakah mereka mampu melakukan segala sesuatu berdasarkan prinsip, menjunjung tinggi pekerjaan rumah Tuhan, apakah mereka taat dalam tugas mereka. Itulah yang diperlukan untuk memiliki kenyataan kebenaran. Beberapa orang memiliki kualitas dan pemahaman yang baik tentang firman Tuhan, tetapi mereka tidak pernah menerapkannya jadi apa pun yang mereka katakan bersifat dogmatis. Perkataan mereka tidak mengandung kenyataan atau detail kebenaran apa pun, dan tidak mampu menyelesaikan masalah nyata. Mereka tidak berprinsip dalam tugas, tetapi hanya mengikuti kehendak mereka, sesuka hati mereka. Semua yang mereka lakukan adalah untuk melindungi reputasi dan status mereka sendiri tanpa memikirkan kepentingan gereja. Mereka tidak memiliki kenyataan kebenaran. Dan Liu Ping telah melakukan banyak pekerjaan, tetapi tidak pernah meninggikan atau bersaksi tentang Tuhan, dan tidak menyampaikan pengalamannya tentang firman Tuhan untuk membantu orang lain. Dia terus mengkhotbahkan doktrin, pamer agar orang selalu mengaguminya. Dalam menyelesaikan masalah, dia tidak menyampaikan prinsip kebenaran atau menyarankan jalan penerapan yang nyata, tetapi hanya memanfaatkan masalah untuk disalahkan dan menghukum orang lain. Ketika kami tidak segera melapor kepadanya sebelum memberhentikan Saudari Wang, dia menuduh kami bertindak semaunya. Ketika tidak yakin tentang masalah seorang pemimpin dan bertanya kepadanya, dia mengkritikku bermaksud menyembunyikan pemimpin palsu, menjadi penghalang dan batu sandungan dalam pekerjaan pembersihan gereja. Dia bahkan menuduhku sebagai antikristus. Setelah dia mengatakan itu, aku tidak memiliki pemahaman yang nyata tentang apa yang telah kulakukan. Aku tidak yakin apakah aku telah melakukan kejahatan atau hanya menyingkapkan kerusakan, atau melakukan beberapa kesalahan dalam pekerjaanku. Aku bukan hanya tidak memahami kebenarann, tetapi benar-benar merasa takut, makin berprasangka terhadap Tuhan. Aku sadar dia tidak memahami kebenaran atau memiliki kenyataan, dan tidak mampu menyelesaikan masalah nyata. Dia juga pada dasarnya sangat congkak. Terutama dalam sesuatu yang penting seperti memilih seorang pemimpin, dia tidak mencari kebenaran, tetapi secara terbuka melanggar prinsip dan bertindak sesuka hatinya. Dia tidak punya rasa hormat kepada Tuhan dan tidak bertindak berdasarkan prinsip, tetapi hanya menentang Tuhan dan mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Dia sama sekali tak punya kenyataan kebenaran. Namun, aku tetap secara membabi buta memujanya, ini sangat bodoh.

Lalu aku membaca beberapa firman Tuhan. "Ketika seseorang dipilih untuk menjadi pemimpin oleh saudara-saudari, atau dipromosikan oleh rumah Tuhan untuk melakukan pekerjaan tertentu atau melaksanakan tugas tertentu, ini bukan berarti bahwa mereka memiliki status atau identitas khusus, atau bahwa kebenaran yang mereka pahami lebih dalam dan lebih banyak daripada kebenaran yang dipahami orang lain—terlebih lagi, bukan berarti bahwa orang ini mampu tunduk kepada Tuhan dan tidak akan mengkhianati-Nya. Itu juga bukan berarti bahwa mereka mengenal Tuhan dan merupakan orang yang takut akan Tuhan. Sebenarnya, mereka belum mencapai semua ini; promosi dan pembinaan hanya merupakan promosi dan pembinaan dalam arti yang paling sederhana. Promosi dan pembinaan mereka hanya berarti mereka telah dipromosikan dan menunggu pembinaan. Dan hasil akhir dari pembinaan ini tergantung pada jalan mana yang ditempuh orang tersebut dan apa yang mereka kejar. Jadi, ketika seseorang di gereja dipromosikan dan dibina untuk menjadi pemimpin, mereka hanya dipromosikan dan dibina dalam arti yang serderhana; itu bukan berarti bahwa mereka telah menjadi pemimpin yang memenuhi syarat atau cakap, bukan berarti bahwa mereka sudah mampu melakukan pekerjaan seorang pemimpin dan dapat melakukan pekerjaan nyata—itu tidak benar. Ketika seseorang dipromosikan dan dibina menjadi seorang pemimpin, setidaknya yang harus mereka miliki adalah sesuatu yang kebanyakan orang tidak lihat dengan jelas. Beberapa orang, dengan mengandalkan imajinasi mereka, menghormati orang-orang yang dipromosikan dan dibina itu, tetapi ini adalah kesalahan. Seberapapun lamanya mereka sudah percaya kepada Tuhan, apakah mereka yang dipromosikan benar-benar memiliki kebenaran kenyataan? Belum tentu. Mampukah mereka melaksanakan pengaturan kerja rumah Tuhan? Belum tentu. Apakah mereka memiliki rasa tanggung jawab? Apakah mereka memiliki komitmen? Apakah mereka mampu tunduk kepada Tuhan? Ketika mereka menghadapi suatu masalah, apakah mereka mampu mencari kebenaran? Semua ini tidak diketahui. Apakah orang-orang ini memiliki hati yang takut akan Tuhan? Dan seberapa besar takut akan Tuhan yang mereka miliki? Apakah mereka cenderung mengikuti keinginan mereka sendiri ketika mereka melakukan segala sesuatu? Apakah mereka mampu mencari Tuhan? Selama mereka melakukan pekerjaan pemimpin, apakah mereka sering dan secara teratur datang ke hadapan Tuhan untuk mencari kehendak Tuhan? Mampukan mereka membimbing orang untuk masuk ke dalam kebenaran kenyataan? Mereka tentu saja tidak mampu dengan segera melakukan hal-hal semacam itu. Mereka belum menerima pelatihan dan memiliki terlalu sedikit pengalaman sehingga mereka tak mampu melakukan hal-hal ini. Inilah sebabnya mengapa mempromosikan dan membina orang bukan berarti mereka telah memahami kebenaran, juga tidak bisa dikatakan bahwa mereka sudah mampu melakukan tugas mereka dengan memuaskan. ... Orang tidak boleh memiliki harapan yang tinggi atau tuntutan yang tidak realistis terhadap orang yang dipromosikan dan dibina tersebut; itu tidak masuk akal dan tidak adil bagi mereka. Engkau semua dapat memantau pekerjaan mereka, dan jika engkau menemukan masalah atau hal-hal yang melanggar prinsip dalam proses pekerjaan mereka, engkau dapat mengangkat masalah itu dan mencari kebenaran untuk menyelesaikan masalah-masalah ini. Yang tidak boleh kaulakukan adalah mengkritik, menghukum, menyerang, atau mengucilkan mereka, karena mereka sedang berada dalam masa pembinaan dan tidak boleh dipandang sebagai orang yang telah disempurnakan, apalagi sebagai orang yang sempurna, atau sebagai orang yang memiliki kenyataan kebenaran. ... Apa maksud-Ku mengatakan hal ini? Untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa mereka harus memperlakukan promosi dan pembinaan rumah Tuhan terhadap berbagai jenis orang dengan benar, dan tidak boleh bersikap keras dalam tuntutan mereka terhadap orang-orang ini. Tentu saja, orang juga harus bersikap realistis dalam memberikan pendapat mereka tentang orang-orang tersebut. Adalah bodoh untuk terlalu menghargai atau menghormati mereka, juga tidaklah manusiawi atau realistis untuk terlalu keras dalam tuntutanmu terhadap mereka" (Mengenali Para Pemimpin Palsu (5)). Dari firman Tuhan aku memahami bahwa terpilih sebagai pemimpin bukan berarti memiliki kenyataan atau mampu melakukan pekerjaan nyata, bukan berarti pemimpin yang layak dan berkualitas. Mereka sama dengan siapa pun, memiliki watak yang rusak, dan mereka pun akan melanggar prinsip kebenaran dalam pekerjaan mereka. Mereka membutuhkan penghakiman, hajaran, dan pemangkasan Tuhan, dan pengawasan dari orang lain. Dipromosikan atau dibina rumah Tuhan adalah kesempatan berlatih, tetapi apakah orang dapat memperoleh kebenaran atau tidak tergantung pada jalan yang mereka tempuh. Beberapa orang memiliki kualitas, mengejar kebenaran, dan mampu menanggung pekerjaan di rumah Tuhan, jadi mereka dipromosikan. Itu hanya berarti mereka mendapat kesempatan berlatih dan dibina. Setelah jangka waktu tertentu Jika mereka tampak tetap tidak layak ataupun berada di jalan yang benar, seperti mengganggu pekerjaan gereja, rumah Tuhan akan memberhentikan mereka setiap saat. Sama seperti Liu Ping—setelah dipromosikan dan diberi kesempatan dibina, dia tidak mengejar kebenaran atau menempuh jalan yang benar. Meskipun dia adalah pemimpin, semua yang dia lakukan mengganggu pekerjaan rumah Tuhan, dan akhirnya disingkirkan. Namun, aku mengikuti gagasanku, mengira karena dia adalah pemimpin, dia pasti memiliki kenyataan kebenaran dan wawasan, lebih daripadaku. Jadi aku tidak menerapkan kearifan padanya, tetapi hanya memuja dan tunduk padanya. Firman Tuhan menunjukkan kepadaku bahwa kita tidak boleh secara membabi buta menghormati para pemimpin dan pekerja atau memiliki tuntutan yang terlalu ketat, tetapi memperlakukan mereka dengan benar dan belajar menerapkan kearifan dan pengawasan sekaligus bersikap suportif dan kooperatif. Jika mereka benar dan yang mereka katakan sesuai dengan kebenaran, menjunjung tinggi pekerjaan rumah Tuhan, kita harus menerima dan menaatinya. Jika mereka tidak melakukan pekerjaan nyata, atau melakukan kejahatan dan mengganggu pekerjaan gereja, kita harus mengambil sikap, menyingkapkan, melaporkan, dan memberhentikan mereka. Aku melihat kritikan Liu Ping yang seenaknya dan tahu itu tidak mencerminkan kenyataan dan membesar-besarkan masalah tetapi aku tetap hanya merenungkan diriku sendiri. Betapa bodohnya. Aku juga tahu Tuhan mengatur situasi nyata seperti itu untuk membantuku mendapatkan kearifan, tetapi aku tidak berfokus mencari kebenaran atau memetik pelajaran. Aku tertipu oleh antikristus. Aku layak menerimanya. Ini membuatku makin menyesal dan merasa bersalah, dan merasa sangat berutang pada Tuhan. Aku berdoa, "Tuhan, Aku sangat pengecut. Ketika ditindas dan disesatkan oleh pemimpin palsu, antikristus, aku secara membabi buta mengikutinya dan bukan menerapkan kearifan, yang mengganggu pekerjaan rumah Tuhan. Tuhan, aku mau bertobat dan berhenti bersikap egois untuk melindungi diriku sendiri. Aku mau angkat bicara, menyingkapkan dan melaporkan perbuatan jahat Liu Ping." Setelah itu, aku dengan jujur menyingkapkan kejahatan Liu Ping. Aku segera mendapat jawaban pemimpin bahwa Liu Ping telah melakukan terlalu banyak kejahatan dan tidak mau bertobat dan bertekad menjadi antikristus dan dikeluarkan dari gereja. Selain merasa senang, aku juga teringat Chen Xiao selalu terlibat perselisihan dan persaingan serta merendahkan orang lain. Dia juga tidak mau bertobat, benar-benar pemimpin palsu. Aku dan beberapa rekan sekerja menulis laporan tentang dia, dan pemimpin menyuruh kami memberhentikannya berdasarkan prinsip. Melalui laporan saudara-saudari lainnya, aku melihat Chen Xiao terobsesi dengan kekuasaan dan melakukan banyak kejahatan demi melindungi statusnya. Dia dikeluarkan karena menjadi antikristus.

Pengalaman ini memperlihatkan kepadaku betapa pentingnya mencari kebenaran, dan memandang orang melalui firman Tuhan. Mengikuti gagasan ketika berinteraksi dengan pemimpin, hanya melihat kualitas, bakat, dan status mereka, secara membabi buta memuja dan mengikuti mereka, berarti menentang dan mengkhianati Tuhan. Dalam kasus yang serius, akhirnya kau bisa melakukan kejahatan bersama mereka dan kehilangan kesempatanmu untuk diselamatkan. Belajar membedakan berbagai orang dan peristiwa, dan melihat motif dan taktik di balik apa yang para pemimpin palsu dan antikristus katakan dan lakukan adalah satu-satunya cara agar tidak dikekang dan disesatkan, satu-satunya cara untuk berdiri teguh.

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Kekayaan Hidup

Oleh Wang Jun,Provinsi Shandong Selama bertahun-tahun sejak menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman, aku dan istriku...