Peringatan Yang Didapatkan Dari Orang Farisi Yang Menentang Tuhan Yesus
Saat berbicara tentang orang Farisi, semua orang Kristen pasti mengetahuinya. Orang-orang Farisi melayani Tuhan Yahweh di Bait Tuhan secara turun-temurun, menjelaskan Alkitab kepada orang-orang, dan bahkan melakukan perjalanan ke segala tempat untuk menyebarkan Injil. Tetapi ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, orang-orang Farisi yang melayani Tuhan dengan begitu "saleh" tidak hanya tidak mencari dan menyelidiki pekerjaan Tuhan Yesus, tetapi bahkan menolak, mengutuk, memfitnah dan menghujat Tuhan Yesus, mengatakan bahwa Tuhan Yesus mengandalkan kekuatan pangeran Iblis untuk mengusir Iblis", dan dengan keras menghalangi orang-orang Yahudi untuk mengikuti Tuhan Yesus, bahkan bersekongkol dan menghasut orang-orang Yahudi, dan bersatu dengan pemerintah Romawi untuk memakukan Tuhan Yesus di kayu salib. Sikap orang Farisi terhadap penampakan dan pekerjaan Tuhan Yesus serta tindakan mereka menimbulkan pertanyaan: Orang Farisi telah melayani Tuhan selama beberapa generasi, dan mereka juga merindukan kedatangan Mesias, tetapi ketika Mesias benar-benar datang, mengapa mereka menggunakan segala cara untuk menghentikan dan menentang, dan akhirnya bersatu dengan pemerintah Romawi untuk memakukan Tuhan Yesus di kayu salib? Apa sumber masalah ini? Mari kita membaca firman Tuhan!
Tuhan berfirman: "Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau ingin tahu hakikat orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kehidupan kebenaran. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu, bagaimana mungkin orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal seperti itu bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Dan, karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan sia-sia berpegang pada nama Mesias sambil menentang hakikat Mesias dengan segala cara yang memungkinkan. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, congkak, dan tidak menaati kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: sedalam apa pun khotbah-Mu, setinggi apa pun otoritas-Mu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol?" ("Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru").
Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa alasan orang-orang Farisi menentang Tuhan Yesus adalah karena sifat mereka yang sangat arogan, dengan keras kepala berpegang pada imajinasi dan konsepsi mereka, dan tidak mencari kebenaran sama sekali. Orang-orang Farisi berpegang pada kata-kata nubuatan, berdasarkan penalaran dan imajinasi mereka, berpikir bahwa Mesias akan menjadi Raja, namanya pasti "Mesias", dan akan lahir di istana, dengan penampilan luar yang terlihat agung dan gagah, dan juga akan mengambil alih kekuasaan, memimpin orang-orang Yahudi untuk menggulingkan kekuasaan Romawi, dan seterusnya. Tetapi ketika Tuhan berinkarnasi untuk bekerja, namanya bukan "Mesias", Dia juga tidak lahir di istana, tetapi lahir di rumah tukang kayu yang miskin. Penampilan luar-Nya sangat biasa dan normal, dan Dia tidak terlihat gagah sama sekali, Tuhan Yesus juga tidak memimpin bangsa Israel untuk menggulingkan pemerintah Romawi, tetapi mengajar orang untuk mengasihi musuh, berdoa untuk musuh, memaafkan orang tujuh puluh kali tujuh kali, dan seterusnya. Ini tidak sesuai dengan ide dan imajinasi orang Farisi, dan mereka memutuskan bahwa Tuhan Yesus bukanlah Mesias. Selain itu, orang-orang Farisi juga menetapkan firman dan pekerjaan Tuhan dalam Perjanjian Lama, percaya bahwa pekerjaan Tuhan tidak akan melebihi Perjanjian Lama, dan bahwa Mesias akan terus melakukan pekerjaan Zaman Hukum Taurat ketika Mesias datang: Bekerja di bait suci untuk memimpin orang, mengajar orang untuk mematuhi hukum dan perintah, memelihara hari Sabat, dll. Tetapi ketika Tuhan Yesus muncul dan bekerja, Dia mengantarkan jalan ini, "Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat" (Matius 4:17). Tuhan Yesus telah mengakhiri Zaman Hukum Taurat dan membuka Zaman Kasih Karunia, Dia tidak bekerja di bait suci untuk memimpin orang-orang, tetapi berjalan keluar dari bait suci untuk berkhotbah dan bekerja di mana-mana, dan Tuhan Yesus tidak memelihara hari Sabat, tetapi juga memimpin murid-murid-Nya untuk bekerja dan berkhotbah di luar pada hari Sabat. Pekerjaan Tuhan Yesus benar-benar melampaui hukum-hukum Perjanjian Lama, dan sangat berbeda dari konsepsi dan imajinasi orang-orang Farisi. Karena itu, mereka semakin membenci Tuhan Yesus, dan mengutuk serta melawan-Nya dengan gila-gilaan.
Dari firman dan pekerjaan Tuhan Yesus, orang-orang Farisi jelas-jelas merasakan bahwa Tuhan Yesus memiliki otoritas dan kuasa dan berasal dari Tuhan. Misalnya Tuhan Yesus menenangkan angin dan laut dengan satu perkataan, membangkitkan orang mati, dengan lima roti dan dua ikan memberi makan lima ribu orang, dan seterusnya. Namun, watak mereka arogan, sehingga keras kepala berpegang teguh pada ide dan imajinasi mereka sendiri, menyangkal Kristus, mengutuk Kristus, memfitnah dan menghujat Tuhan Yesus, dan bahkan bersatu dengan pemerintah Romawi untuk memakukan Tuhan Yesus di kayu salib. Dari perbuatan-perbuatan dosa orang-orang Farisi yang menentang Tuhan Yesus, dapat dilihat bahwa orang-orang Farisi itu sifatnya sombong, keras kepala, sangat berpegang teguh pada imajinasi sendiri, bosan dengan kebenaran, membenci kebenaran, dan mereka memperlakukan ide dan imajinasi sendiri sebagai kebenaran, dan dengan cara ini mengukur dan mendefinisikan pekerjaan Tuhan. Sebenarnya di dalam hati mereka tidak terlalu berharap bahwa Mesias menyelamatkan mereka dari dosa, tetapi berharap Tuhan akan menyelamatkan mereka dari pemerintahan Romawi agar mereka tidak lagi menderita perbudakan. Ketika apa yang Tuhan lakukan tidak sesuai dengan konsepsi dan imajinasi mereka, mereka mulai melawan Tuhan Yesus dengan gila-gilaan. Tindakan orang Farisi sangat melanggar watak Tuhan, dan mereka akhirnya dikutuk oleh Tuhan.
Peringatan apa yang bisa kita dapatkan dari kegagalan orang Farisi? Kita semua tahu bahwa sekarang ini adalah periode akhir dari akhir zaman, dan nubuat-nubuat tentang kedatangan kembali Tuhan di dalam Alkitab semuanya telah digenapi. Ketika orang memberitakan kepada kita injil kembalinya Tuhan Yesus atau mendengar kabar bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, jika pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan pengertian dan imajinasi kita, apakah kita akan menjadi seperti orang Farisi, mengandalkan sifat sombong dan memperlakukan konsepsi dan imajinasi kita sebagai kebenaran, secara membabi buta berpegang pada pandangan diri sendiri, dan menentang, mengutuk, serta menolak kedatangan Tuhan? Pertanyaan ini berkaitan langsung dengan apakah kita bisa menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali. Kita semua yang mendambakan kedatangan Tuhan kembali harus mempertimbangkan dan memperlakukannya dengan serius. Kita manusia telah sangat dirusak oleh Iblis, dan sifat kita sangat arogan serta sombong, sehingga kita sulit untuk tunduk pada siapa pun dan masih sangat percaya pada diri sendiri. Kita selalu percaya bahwa konsepsi dan imajinasi kita benar. Sangat mudah untuk melakukan hal-hal yang menolak dan mengabaikan kebenaran. Oleh karena itu, meskipun fakta orang-orang Farisi menentang Tuhan telah menjadi sejarah, hal ini memberikan kita pelajaran yang sangat dalam.
Tuhan berfirman: "Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat. Kusarankan agar engkau melangkah di jalan kepercayaanmu kepada Tuhan dengan berhati-hati. Jangan langsung mengambil kesimpulan; terlebih lagi, jangan bersikap sembrono dan tak ambil pusing dalam kepercayaanmu kepada Tuhan. Engkau sekalian harus tahu bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan setidaknya harus rendah hati dan menunjukkan rasa hormat. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi menolak untuk menerimanya adalah orang yang bodoh dan bebal. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi dengan sembarangan mengambil kesimpulan atau mengutukinya, dipenuhi dengan kecongkakan. Tidak seorang pun yang percaya kepada Yesus pantas menyumpahi atau mengutuki orang lain. Engkau sekalian harus menjadi orang yang berakal sehat dan menerima kebenaran" ("Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru"). Firman Tuhan penuh dengan nasehat, Tuhan berharap kita dapat berhati-hati dalam menghadapi kedatangan Tuhan Yesus, memiliki hati yang takut akan Tuhan, dan tidak memperlakukannya dengan watak yang sombong. Kita harus belajar untuk mencari hal-hal yang tidak dapat kita pahami. Ketika mendengar bahwa seseorang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali, kita harus mengesampingkan ide-ide kita dan merendahkan diri untuk mencari dan menyelidikinya, serta menerima kebenaran dengan kerendahan hati. Hanya dengan cara ini kita dapat memiliki kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali dan memperoleh keselamatan Tuhan di akhir zaman. Karena Tuhan Yesus berkata: "Karena setiap orang yang meminta, menerima; dan yang mencari, menemukan; dan bagi orang yang mengetuk, pintu akan dibukakan" (Matius 7:8). "Diberkatilah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka" (Matius 5:3).
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.