Sangat Penting bagi Orang Kristen untuk Menghadiri Persekutuan Secara Teratur

14 April 2021

Oleh Chang Qing

Tertulis di dalam Alkitab, "Jangan meninggalkan persekutuan bersama kita, seperti sikap beberapa orang; tetapi saling menasihatilah: dan lebih sering lagi, saat kamu lihat harinya makin dekat" (Ibrani 10:25). Menghadiri persekutuan adalah hal yang harus diperhatikan oleh orang Kristen. Namun sekarang, beberapa saudara dan saudari tidak dapat melakukannya secara teratur karena mereka menyibukkan diri dengan pekerjaan dan kehidupan keluarga. Beberapa dari mereka bahkan menganggap menghadiri persekutuan sebagai beban tambahan, berpikir bahwa membaca firman Tuhan di rumah saja sudah cukup.

Sebenarnya, alasan kita menganggap menghadiri persekutuan sebagai beban dan memilih mengorbankan persekutuan kita untuk kehidupan keluarga dan pekerjaan adalah karena kita tidak memahami arti menghadiri persekutuan dan konsekuensi. Hari ini, mari kita bersekutu tentang hal ini.

Bagaimana Tuhan Memandangi Orang Kristen yang Tidak Menghadiri Persekutuan?

Tuhan berfirman: "Engkau hanya akan mendapatkan manfaat dari imanmu kepada Tuhan jika engkau menganggapnya sebagai hal terbesar dalam hidupmu, lebih penting daripada makanan, pakaian, atau apa pun! Jika engkau hanya percaya ketika engkau punya waktu, dan tidak mampu mencurahkan seluruh perhatianmu pada imanmu, jika engkau selalu mengalami kebingungan, maka engkau tidak akan mendapatkan apa-apa." "Ada beberapa orang yang imannya tidak pernah diakui dalam hati Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan tidak mengakui bahwa mereka adalah pengikut-Nya, karena Dia tidak memuji kepercayaan mereka. Karena orang-orang ini, terlepas dari berapa tahun pun mereka telah mengikuti Tuhan, gagasan dan pandangan mereka tidak pernah berubah; mereka seperti orang-orang tidak percaya, menaati prinsip dan cara orang-orang tidak percaya dalam melakukan banyak hal, serta hukum bertahan hidup dan kepercayaan orang-orang tidak percaya. Mereka tidak pernah menerima firman Tuhan sebagai hidup mereka, tidak pernah percaya bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, tidak pernah berniat menerima keselamatan dari Tuhan, dan tidak pernah mengakui Tuhan sebagai Tuhan mereka. Mereka memandang percaya kepada Tuhan sebagai semacam hobi amatir, memperlakukan-Nya sebagai makanan rohani belaka; dengan demikian, mereka merasa bahwa mencoba memahami watak Tuhan atau esensi Tuhan tidaklah cukup berharga. ... Bagaimana Tuhan memandang orang-orang semacam ini? Dia memandang mereka sebagai orang-orang tidak percaya" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik X").

Dari sini kita dapat melihat bahwa sebagai orang Kristen kita harus memuliakan Tuhan di dalam hati. Baik dalam kehidupan atau di tempat kerja, kita harus selalu mengutamakan Tuhan, serta menganggap menghadiri persekutuan, berdoa kepada Tuhan, dan membaca firman Tuhan sebagai hal terpenting untuk dilakukan. Inilah yang harus dilakukan oleh orang yang percaya kepada Tuhan. Jika kita hanya puas dengan percaya pada keberadaan Tuhan tetapi tidak memandang persekutuan sebagai hal yang penting, dan jika kita hanya menganggap kepercayaan kepada Tuhan sebagai makanan rohani belaka dan memperhatikan diri kita dengan menghasilkan uang dan hal-hal duniawi setiap hari, berpikir tidak ada bedanya apakah kita menghadiri persekutuan atau tidak, lalu mengamalkan iman dengan cara yang asal-asalan, bukankah kita sama persisnya dengan orang yang tidak percaya? Orang yang tidak percaya tidak mencintai kebenaran, tidak mengejar kehidupan yang berasal dari Tuhan, sibuk mencari uang dan memuaskan daging mereka sendiri. Kita adalah orang yang percaya Tuhan, jika tujuan pengejaran dan arah hidup kita sama dengan orang yang tidak percaya, bagaimana pandangan Tuhan tentang iman kita? Tuhan akan mendefinisikan kita sebagai orang yang tidak percaya menurut sikap kita yang acuh tak acuh dan asal-asalan terhadap iman kepada Tuhan. Dia tidak akan mengakui kita sebagai pengikut-Nya, karena kita percaya kepada-Nya tetapi tidak pernah benar-benar menyembah-Nya dan kita tidak ingin menerima keselamatan-Nya atau bertindak sesuai dengan persyaratan-Nya. Akibatnya, kesudahan akhir kita akan seperti orang yang tidak percaya, dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Jadi, kita dapat melihat bahwa apakah kita menghadiri persekutuan secara teratur menunjukkan apakah kita benar-benar percaya kepada Tuhan dan apakah kita orang yang mengejar kebenaran. Jika kita selalu membuat alasan untuk menghindari menghadiri persekutuan, dan masih tidak membalikkan pandangan salah kita tentang pengejaran, maka kita tidak akan mungkin mendapatkan kebenaran atau kehidupan, tidak peduli berapa tahun kita telah percaya kepada Tuhan, dan kita pasti akan ditinggalkan. Oleh karena itu, kita tidak dapat percaya kepada Tuhan sesuai dengan gagasan dan imajinasi kita sendiri, atau berhenti menghadiri persekutuan kapan pun kita tidak mau, karena jika kita memandang percaya kepada Tuhan sebagai semacam hobi amatir dan percaya dengan cara ini sampai akhir, Tuhan tidak akan mengakui kita sebagai orang percaya-Nya.

Ada Skema Iblis Di Balik Ketidakhadiran Kita dalam Persekutuan

Untuk membenarkan ketidakhadiran mereka dalam persekutuan, banyak orang menggunakan alasan terlalu sibuk bekerja untuk mencari uang, bersosialisasi, atau mengurus keluarga mereka. Alasan-alasan ini tampaknya terdengar sangat masuk akal, tetapi tanpa disadari kita terjebak oleh skema Iblis. Tuhan berkata: "Tuhan bekerja, Tuhan peduli kepada seseorang, memperhatikan seseorang, dan sementara itu Iblis membuntuti setiap langkah-Nya. Siapa pun yang Tuhan perkenan, Iblis pun memperhatikan, mengikuti dari belakang. Jika Tuhan menginginkan orang ini, Iblis akan melakukan segala daya untuk menghalangi Tuhan, menggunakan berbagai cara jahat untuk mencobai, mengganggu, dan merusak pekerjaan yang Tuhan lakukan, semua demi mencapai tujuan tersembunyinya. Apa tujuan ini? Iblis tidak ingin Tuhan mendapatkan siapa pun; Iblis menginginkan semua yang diinginkan Tuhan, dia merasuki mereka, mengendalikan mereka, menguasai mereka sehingga mereka menyembahnya, sehingga mereka melakukan perbuatan jahat bersamanya. Bukankah ini motif Iblis yang jahat? … Dalam peperangan melawan Tuhan dan mengikuti di belakang-Nya, tujuan Iblis adalah untuk menghancurkan semua pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan, untuk merasuki dan mengendalikan orang-orang yang Tuhan ingin dapatkan, untuk sepenuhnya memusnahkan orang-orang yang Tuhan ingin dapatkan. Jika mereka tidak dimusnahkan, mereka menjadi milik Iblis, untuk dipakai olehnya—inilah tujuannya." "Ini tampak seperti dunia yang penuh keriangan dan keindahan; itu semakin lama menjadi semakin semarak, hati manusia tertarik padanya, dan banyak manusia yang terperangkap dan tidak mampu melepaskan diri darinya; sejumlah besar orang akan tertipu oleh mereka yang terlibat dalam tipu daya dan sihir. Jika engkau tidak berusaha mengejar kemajuan, tidak memiliki teladan yang sempurna, dan belum membangun dasar pada jalan yang benar, engkau akan terhanyut oleh gelombang dosa yang semakin membesar" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penerapan (2)").

Dari firman Tuhan, kita melihat bahwa Tuhan bekerja untuk menyelamatkan kita, tetapi Iblis tidak ingin kita diperoleh oleh Tuhan. Jadi, Iblis mencoba segala cara untuk mencegah kita datang kepada Tuhan. Hal-hal seperti uang, ketenaran dan status, makan, minum, dan bersenang-senang adalah godaan bagi kita. Iblis pertama-tama menanamkan dalam manusia segala jenis sudut pandang yang salah, seperti yang sering kita katakan, "Uang bukan segalanya, tetapi tanpa uang, engkau tidak bisa melakukan apapun" "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dia tinggal, seperti angsa yang berteriak kemanapun ia terbang," "Isi harimu dengan kesenangan karena hidup ini singkat" Sudut pandang yang salah ini akan dengan mudah menipu kita jika kita tidak memiliki kebenaran. Ketika kita menerima pandangan ini, kita akan jatuh ke dalam tren jahat dari mengejar uang, ketenaran dan memanjakan daging, dan kita akan menjadi seperti orang yang tidak percaya, terlibat dalam intrik dan berperilaku licik demi ketenaran dan keuntungan, hidup di tengah-tengah dosa, namun tidak merasakan bahwa ini adalah dosa. Terutama ketika kita menemukan kehidupan orang lain lebih baik daripada kita, kita akan berpikir dan berusaha lebih keras tentang bagaimana menghasilkan lebih banyak uang. Yang lainnya masih menjalani kehidupan makan, minum, dan bersenang-senang yang merosot dan bejat untuk mempertahankan hubungan interpersonal mereka yang rumit, dan mereka memandang persekutuan sebagai suatu beban. Begitu seseorang terjebak dalam pusaran seperti itu, mereka menjadi korban Iblis. Tidak hanya roh mereka akan semakin gelap, hidup mereka akan menjadi semakin kosong. Akhirnya, dikarenakan menjauh dari Tuhan dan mengkhianati Tuhan, mereka kembali ke dunia, dan dengan demikian kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kebenaran dan keselamatan.

Sekarang, banyak orang Kristen tidak dapat melihat melalui tipu daya Iblis, berpikir bahwa mengikuti tren dunia bukanlah dosa besar, dan bahwa percaya kepada Tuhan dan mengejar kebenaran tidak dapat membuahkan hasil dalam semalam. Jadi, mereka sering mengikuti keinginan daging dan tidak memiliki rasa urgensi dalam mengejar kebenaran. Faktanya, Iblis menggunakan tren jahat untuk merusak orang, membuat mereka semakin jauh dari Tuhan dan akhirnya melahap mereka sepenuhnya. Jika kita tidak mengejar kebenaran dengan sungguh-sungguh, kita tidak akan dapat membedakan tipu daya Iblis. Ini seperti ketika Iblis menggoda Hawa untuk berbuat dosa, alih-alih memberi tahu orang bahwa menyangkal dan mengkhianati Tuhan akan menyebabkan konsekuensi, ia mengatakan sesuatu yang baik dengan membujuk orang, membuat orang salah berpikir bahwa apa yang Iblis katakan adalah demi kebaikan mereka, dan pada akhirnya mereka melakukan hal-hal yang mengkhianati Tuhan. Saat ini, kita sama seperti Hawa yang tertipu, tidak mempercayai firman Tuhan tetapi memandang hal-hal materi di depan kita sebagai yang terpenting. Untuk mengejar kenikmatan daging, kita tidak ragu untuk mencurahkan seluruh energi dan waktu kita ke dalamnya. Jika keadaan ini terus berlanjut, bukankah kita juga akan menjadi sasaran Iblis yang dilahapnya? Namun, jika kita mengikuti firman Tuhan, berpartisipasi di gereja secara teratur, dan memahami lebih banyak kebenaran, kita akan dapat membedakan tipu muslihat Iblis dengan menggunakan kebenaran, dan kita tidak akan dibodohi dan disiksa oleh Iblis.

Mengapa Menghadiri Persekutuan Sangat Penting?

Tuhan Yesus berkata: "Karena di mana dua atau tiga orang berkumpul bersama dalam nama-Ku, di situlah Aku ada di tengah-tengah mereka" (Matius 18:20). Tuhan berfirman: "Roh Kudus tidak hanya bekerja dalam diri orang-orang tertentu yang dipakai Tuhan, tetapi terlebih lagi, Dia bekerja di dalam gereja. Dia dapat bekerja dalam diri siapa saja. Dia mungkin bekerja di dalam dirimu sekarang, dan engkau akan mengalami pekerjaan ini. Selama periode berikutnya, Dia mungkin bekerja dalam diri orang lain, dalam hal ini engkau harus segera mengikuti; semakin dekat engkau mengikuti terang yang sekarang, semakin hidupmu dapat bertumbuh. Seperti apa pun sikap seseorang, apabila Roh Kudus bekerja di dalam dirinya, engkau harus mengikuti. Ambil pengalaman mereka menjadi pengalamanmu sendiri, dan engkau akan menerima perkara-perkara yang jauh lebih tinggi. Dengan melakukan itu, engkau akan maju lebih cepat. Inilah jalan penyempurnaan bagi manusia dan sarana pertumbuhan kehidupan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti akan Didapatkan oleh Tuhan").

Dari firman Tuhan, kita tahu bahwa gereja adalah tempat Roh Kudus bekerja. Selama saudara dan saudari berkumpul untuk membaca firman Tuhan, Roh Kudus akan bekerja. Oleh karena itu, menjalani kehidupan gereja adalah cara kita menerima pekerjaan Roh Kudus dan bertumbuh dalam kehidupan rohani kita. Karena saudara dan saudari yang berbeda memiliki kualitas, wawasan, dan pengalaman yang berbeda, dan pencerahan dan pengetahuan yang setiap saudara-saudari dapatkan dari firman Tuhan juga berbeda. Ketika kita berkumpul untuk bersekutu, kita dapat belajar dari satu sama lain untuk mengimbangi kelemahan kita sehingga kita dapat memahami kebenaran dengan lebih jelas. Ketika kita memiliki pemahaman yang keliru tentang firman Tuhan, saudara dan saudari akan memperhatikannya dan berkomunikasi dengan kita tepat pada waktunya, memberi tahu kita bagaimana memahami firman Tuhan sesuai dengan kebenaran. Terlebih lagi, setiap saudara dan saudari yang mengejar kebenaran akan memiliki pemahaman dan pengalaman baru tentang kebenaran di setiap periode waktu. Dengan mendengarkan pembicaraan mereka tentang bagaimana mereka mengalami pekerjaan Tuhan dalam hidup mereka, kita juga mendapatkan manfaat. Jadi, kehidupan gereja memungkinkan kita untuk memahami lebih banyak kebenaran dan membantu kita bertumbuh dalam hidup. Beberapa orang mungkin berkata, "Apakah aku tidak bisa menerima pencerahan Roh Kudus dengan membaca sendiri firman Tuhan di rumah?" Ini benar, tetapi apa yang dipahami satu orang sangat terbatas, dan pencerahan yang didapatkan juga terbatas. Dalam hal ini, kita memahami kebenaran secara perlahan. Seringkali kita hanya dapat memahami beberapa huruf-huruf tertulis dan doktrin, tetapi tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang detail tersebut seperti apa maksud Tuhan dalam mengucapkan firman itu dan apa prinsip praktiknya. Kadang-kadang kita bahkan mungkin memiliki pemahaman yang keliru karena kita mencoba untuk menganalisis firman Tuhan sesuai dengan makna literalnya dengan pikiran kita, dan dengan demikian memiliki gagasan dan kesalahpahaman tentang Tuhan. Akibatnya, pertumbuhan hidup kita menjadi lambat, atau bahkan kita mungkin salah menerapkannya, yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan hidup kita.

Selain itu, dalam kehidupan nyata kita akan menghadapi segala macam masalah, seperti kesulitan yang timbul dalam pekerjaan, tekanan persaingan dari rekan kerja, kesulitan dalam mendidik anak, dan konflik dengan pasangan. Karena tingkat pertumbuhan iman yang kecil dan tidak memahami kebenaran serta tidak dapat melihat segala sesuatunya dengan jelas, kita tidak tahu bagaimana menghadapi kesulitan dan menyelesaikannya. Jika kita memiliki kehidupan gereja yang benar, kita dapat membuka hati kepada saudara dan saudari kita dalam persekutuan, dan mereka akan mengkomunikasikan firman Tuhan dan berbagi pengalaman pribadi mereka dengan kita, sehingga kita akan memiliki jalan untuk menyelesaikan masalah dan tahu bagaimana mempraktikkannya. Semakin banyak kita mencari kebenaran dan menyelesaikan masalah, semakin banyak kebenaran yang akan kita pahami dan semakin sedikit kesulitan dan masalah yang kita miliki, dan hati kita akan terbebaskan. Jadi, menghadiri persekutuan bukan hanya tidak akan menjadi beban tambahan, tapi akan membawa keuntungan yang lebih banyak kepada kita. Hidup kita akan tumbuh lebih cepat, dan hubungan kita dengan Tuhan akan semakin normal. Kehidupan gereja terlalu bermanfaat bagi kita!

Sejauh ini, apakah Anda sudah menyadari pentingnya persekutuan?

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait