Bahkan Orang Lanjut Usia Harus Berjuang Mengejar Kebenaran

31 Mei 2024

Oleh Saudari Li Jing, Tiongkok

Ketika aku berumur 46 tahun, aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Dari firman Tuhan, aku belajar bahwa ini adalah tahap terakhir pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia, bahwa pada akhirnya, Tuhan akan membawa mereka yang Dia selamatkan ke era baru. Aku merasa sangat bersemangat, dan aku meninggalkan dan mengorbankan diriku serta melaksanakan tugasku dengan keyakinan seratus kali lebih besar. Saat itu, aku masih sangat muda, mempunyai banyak energi, dan ketika aku melaksanakan tugasku bersama saudara-saudari muda, aku sama sekali tidak menganggap diriku tua. Aku bernyanyi dan menari, penuh semangat hidup, dan terkadang aku mengendarai sepeda sejauh hampir seratus kilometer untuk memberitakan Injil, tanpa merasa lelah. Aku merasa bahwa mengorbankan diriku untuk Tuhan dan melaksanakan tugasku seperti ini pasti akan membuatku diselamatkan ketika pekerjaan Tuhan telah berakhir. Ketika aku berusia 65 tahun, salah satu telingaku terkena tinnitus, dan sering terdengar suara dengungan di telinga itu. Ketika gejala itu pertama kali muncul, aku tak terlalu peduli, dan kupikir itu akan membaik setelah beberapa saat. Namun kemudian, gejala itu menjadi makin parah; terkadang aku tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang orang lain katakan, dan ketika gejalanya makin parah, aku menjadi pusing. Ketika aku pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya, dokter berkata bahwa telingaku sudah tidak berfungsi, dan tidak ada cara untuk mengobatinya. Pada saat itu, aku merasa sangat negatif, berpikir, "Tamatlah aku. Telinga ini tuli dan aku tidak dapat mendengar orang lain dengan jelas, yang akan memengaruhi pelaksanaan tugasku. Kalau begini, apa gunanya aku berada di rumah Tuhan? Jika aku tak bisa melaksanakan tugasku, akankah aku punya harapan untuk memperoleh keselamatan? Apakah orang yang tuli dan rabun dekat seperti aku masih diinginkan di kerajaan Tuhan?" Makin aku memikirkannya, aku menjadi makin negatif. Aku berdoa kepada Tuhan dan memohon kepada-Nya agar aku bisa keluar dari keadaan negatifku.

Suatu hari, aku membaca ini dalam firman Tuhan: "Semua orang yang mau disempurnakan memiliki kesempatan untuk disempurnakan, jadi semua orang harus tenang: di masa depan engkau semua akan memasuki tempat tujuan. Namun jika engkau tidak mau disempurnakan, dan tidak mau memasuki dunia yang mengagumkan, maka itu adalah masalahmu sendiri. ... Setiap orang memiliki kesempatan untuk disempurnakan: asalkan engkau mau, asalkan engkau mengejar, pada akhirnya engkau akan dapat mencapai hasilnya, dan tak seorang pun di antaramu yang akan ditinggalkan. Jika kualitasmu rendah, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan kualitasmu yang rendah; jika kualitasmu tinggi, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan kualitasmu yang tinggi; jika engkau bodoh dan buta huruf, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan dirimu yang buta huruf; jika engkau terpelajar, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan fakta bahwa engkau terpelajar; jika engkau sudah tua, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan usiamu; jika engkau mampu memberikan tumpangan, tuntutan-Ku terhadapmu akan sesuai dengan kemampuan ini; jika engkau mengatakan engkau tidak mampu memberi tumpangan, dan hanya mampu melaksanakan tugas tertentu, apakah itu mengabarkan Injil, atau mengurus gereja, atau menangani urusan umum lainnya, penyempurnaanmu oleh-Ku akan sesuai dengan tugas yang kaulakukan. Setia, tunduk sampai akhir, dan berusaha untuk memiliki kasih yang tertinggi kepada Tuhan—inilah yang harus kaucapai, dan tidak ada penerapan yang lebih baik dari ketiga hal ini. Pada akhirnya, manusia dituntut untuk mencapai ketiga hal ini, dan jika dia dapat mencapainya, dia akan disempurnakan. Namun, yang terpenting, engkau harus benar-benar mengejar, engkau harus secara aktif melangkah maju dan naik, dan tidak pasif dalam hal itu" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan"). Dari dalam firman Tuhan, aku melihat kebenaran Tuhan. Tuhan memberi setiap orang kesempatan untuk memperoleh keselamatan dan disempurnakan. Dia tidak menyelamatkan manusia berdasarkan usia mereka, Dia juga tidak menyempurnakan manusia berdasarkan berapa banyak tugas yang mereka laksanakan; sebaliknya, Dia menuntut manusia untuk melaksanakan tugas berdasarkan kemampuan mereka, mengejar kebenaran dan mencapai kesetiaan serta ketundukan kepada-Nya, dan memiliki hati yang mengasihi Tuhan. Inilah yang mendapatkan perkenanan Tuhan. Berapa pun usia seseorang atau apa pun tugas apa yang mereka laksanakan, Tuhan menginginkan kesetiaan dan ketundukan mereka. Saat itu, aku tidak mengerti maksud Tuhan, dan percaya bahwa karena aku sudah tua dan setengah tuli, dan aku tidak bisa melaksanakan tugas apa pun, aku akan kehilangan harapan untuk memperoleh keselamatan. Itulah gagasan dan imajinasiku. Tuhan berfirman bahwa orang lanjut usia harus sesuai dengan tuntutan untuk orang lanjut usia. Walaupun aku sudah tua dan setengah tuli, aku masih mempunyai satu telinga yang mampu mendengarkan firman Tuhan; jika aku tidak dapat melaksanakan tugas yang besar, aku masih dapat melaksanakan tugas kecil semampuku. Kemudian, aku menyebarkan Injil bersama saudara-saudari di gereja, dan aku merasa cukup senang.

Pada bulan Maret 2023, aku mengalami kecelakaan mobil, dan kaki kiriku patah. Saat memulihkan diri di rumah, aku terus-menerus hidup dalam kecemasan: Sekarang, aku sudah berumur 70 tahun, dan kesehatanku sudah buruk, pendengaranku hilang, penglihatanku memburuk. Sekarang, dengan kakiku yang patah, apa yang bisa kulakukan di masa depan? Awalnya aku ingin menyebarkan Injil dan menunjukkan kesetiaanku, dan aku bersiap untuk melakukan beberapa perbuatan baik. Tak pernah kusangka kakiku akan patah, dan entah kapan akan sembuh. Jika kelak aku tidak bisa melaksanakan tugasku, apakah aku masih mempunyai harapan untuk diselamatkan? Makin aku memikirkannya, makin sedih perasaanku, dan aku mulai mengeluh meskipun aku tak ingin: "Sejak aku beriman kepada Tuhan, aku mengorbankan diriku dengan sungguh-sungguh. Setelah menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman, aku bahkan menutup restoranku agar aku bisa melaksanakan tugasku. Beberapa kali aku hampir ditangkap dan tidak bisa pulang ke rumah. Selama lebih dari 20 tahun, aku telah sibuk bekerja, mengerahkan begitu banyak jerih payah. Kupikir jika aku terus seperti ini, aku akan menerima keselamatan, tetapi tidak kusangka bahwa aku bahkan tidak akan mampu melaksanakan tugasku, padahal pekerjaan Tuhan akan segera berakhir. Apakah aku masih memiliki harapan akan keselamatan? Seandainya aku sepuluh atau dua puluh tahun lebih muda, aku bisa melaksanakan tugasku lebih lama, dan aku akan memiliki harapan untuk diselamatkan. Mengapa aku dilahirkan pada masa itu? Sekarang aku makin tua setiap tahunnya, dan tubuhku tidak sanggup bergerak lagi. Harapan macam apa yang akan kumiliki di masa depan?" Saat kulihat saudara-saudari mudaku bernyanyi dan menari di video, aku merasa sangat iri: "Saudara-saudari ini benar-benar lahir di dekade yang bagus, mereka masih muda, kekuatan mereka prima, dan ingatan mereka bagus, mereka belajar banyak hal dengan cepat, dan mereka dapat melaksanakan banyak tugas. Sekarang adalah waktu yang penting bagi Tuhan untuk menyempurnakan manusia, dan ketika pekerjaan Tuhan selesai, orang-orang muda ini pasti bisa memperoleh keselamatan dan dapat bertahan hidup. Jika saja aku lahir di tahun 80-an atau 90-an, waktunya akan tepat bagiku. Mengapa aku harus lahir di tahun 50-an? Pekerjaan Tuhan akan segera selesai, tetapi aku sudah tua dan aku tidak bisa melaksanakan tugasku. Apa harapan atas keselamatan yang kumiliki? Aku mungkin dapat meninggal kapan saja sekarang." Selama itu, aku merasa sangat negatif, dan ketika memikirkannya, hatiku hancur dan air mataku menetes. Aku melihat orang-orang tidak percaya di keluargaku menyibukkan diri dengan makan, minum, dan hiburan; mereka berusaha membuatku gembira, tetapi aku tidak bisa merasa terhibur sama sekali. Aku merasa bahwa hidupku tidak mempunyai harapan. Meskipun aku membaca firman Tuhan setiap hari, aku hanya sekedar membaca, dan doaku juga bersifat ritual, jadi aku merasa bahwa hatiku telah sangat menjauh dari Tuhan. Aku menyadari bahwa keadaanku sendiri salah, jadi aku berdoa kepada Tuhan, dan memohon kepada-Nya untuk menuntunku keluar dari keadaan negatif ini.

Suatu hari, aku membaca satu bagian firman Tuhan yang sangat menyentuh hatiku. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Terdapat juga orang-orang lanjut usia di antara saudara-saudari, yang berusia antara 60 hingga 80 atau 90 tahun, dan yang juga mengalami beberapa kesulitan karena usia lanjut mereka. Sekalipun telah berusia lanjut, pemikiran mereka belum tentu benar atau masuk akal, dan gagasan serta pandangan mereka belum tentu sesuai dengan kebenaran. Orang-orang lanjut usia ini juga memiliki masalah, dan mereka selalu khawatir, 'Kesehatanku tidak sebaik sebelumnya dan tugas yang mampu kulaksanakan sangat terbatas. Jika aku hanya melakukan tugas kecil ini, akankah Tuhan mengingatku? Terkadang aku jatuh sakit, dan aku perlu seseorang untuk merawatku. Jika tidak ada orang yang merawatku, aku tidak mampu melaksanakan tugasku, lalu apa yang dapat kulakukan? Aku sudah tua dan tak mampu mengingat firman Tuhan saat aku membacanya dan sulit bagiku untuk memahami kebenaran. Saat mempersekutukan kebenaran, perkataaanku membingungkan dan tidak logis, dan aku belum memiliki pengalaman apa pun yang layak untuk kubagikan. Aku sudah tua dan tak punya cukup tenaga, penglihatanku tidak terlalu baik dan aku tidak sekuat sebelumnya. Segala sesuatu terasa sulit bagiku. Aku bukan saja tak mampu melaksanakan tugasku, tetapi aku juga mudah lupa dan melakukan kesalahan. Terkadang aku menjadi bingung dan menimbulkan masalah bagi gereja dan saudara-saudariku. Aku ingin memperoleh keselamatan dan mengejar kebenaran tetapi itu sangat sulit bagiku. Apa yang dapat kulakukan?' Saat memikirkan hal-hal ini, mereka mulai resah, berpikir, 'Mengapa aku baru mulai percaya kepada Tuhan pada usia ini? Mengapa aku tidak seperti mereka yang berusia 20-an dan 30-an, atau bahkan mereka yang berusia 40-an dan 50-an? Mengapa aku baru menemukan pekerjaan Tuhan ketika aku sudah sangat tua? Bukan karena aku bernasib buruk; setidaknya aku telah bertemu dengan pekerjaan Tuhan. Nasibku baik, dan Tuhan selama ini baik terhadapku! Hanya saja ada satu hal yang membuatku tidak senang, yaitu aku sudah sangat tua. Daya ingatku tidak terlalu bagus, dan kesehatanku tidak terlalu baik, tetapi aku memiliki kekuatan batin yang teguh dan tak tergoyahkan. Hanya saja tubuhku tidak mau menaatiku, dan aku mengantuk setelah mendengarkan persekutuan sebentar saja di pertemuan. Terkadang aku ketiduran saat menutup mataku untuk berdoa, dan pikiranku mengembara saat membaca firman Tuhan. Setelah membaca sedikit, aku mengantuk dan tertidur, dan firman Tuhan tidak dapat kupahami. Apa yang dapat kulakukan? Apakah dengan kesulitan nyata seperti itu aku masih mampu mengejar dan memahami kebenaran? Jika tidak, dan jika aku tak mampu melakukan penerapan sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran, bukankah itu berarti seluruh imanku akan sia-sia? Bukankah aku akan gagal memperoleh keselamatan? Apa yang dapat kulakukan? Aku sangat khawatir! ...' ... Mereka melihat bagaimana orang-orang muda mampu makan dan minum, berlari dan melompat, dan mereka merasa iri. Makin mereka melihat orang-orang muda melakukan hal-hal seperti itu, makin mereka merasa sedih, berpikir, 'Aku ingin melaksanakan tugasku dengan baik serta mengejar dan memahami kebenaran, dan aku juga ingin menerapkan kebenaran, jadi, mengapa begitu sulit untuk melakukannya? Aku sudah sangat tua dan tak berguna! Apakah Tuhan tidak menginginkan orang lanjut usia? Apakah orang lanjut usia benar-benar tidak berguna? Apakah kami tidak dapat memperoleh keselamatan?' Mereka merasa sedih dan tak mampu merasa bahagia bagaimanapun cara mereka memikirkannya. Mereka tak ingin melewatkan waktu yang seindah itu dan kesempatan yang sebesar itu, tetapi mereka tak mampu mengorbankan diri mereka dan melaksanakan tugas mereka dengan segenap hati dan segenap jiwa mereka seperti yang dilakukan orang-orang muda. Orang-orang lanjut usia ini terjerumus dalam kesedihan, kecemasan, dan kekhawatiran yang mendalam karena usia mereka. Setiap kali mereka menghadapi kesulitan, rintangan, kesukaran, atau hambatan, mereka menyalahkan usia mereka, bahkan membenci dan tidak menyukai diri mereka sendiri. Namun bagaimanapun juga, semuanya sia-sia, tidak ada solusi, dan mereka tidak memiliki jalan keluar. Mungkinkah mereka benar-benar tak punya jalan keluar? Apakah ada solusinya? (Orang-orang lanjut usia juga harus melaksanakan tugas mereka semampu mereka.) Tentu saja diperbolehkan bagi orang-orang lanjut usia untuk melaksanakan tugas mereka semampu mereka, bukan? Bolehkah orang-orang lanjut usia tidak lagi mengejar kebenaran karena usia mereka? Apakah mereka tidak mampu memahami kebenaran? (Mereka mampu.) Mampukah orang lanjut usia memahami kebenaran? Mereka mampu memahami beberapa kebenaran, dan bahkan orang-orang muda pun tidak mampu memahami semuanya. Orang lanjut usia selalu memiliki kesalahpahaman, menganggap diri mereka linglung, ingatan mereka buruk, sehingga mereka tidak mampu memahami kebenaran. Benarkah demikian? (Tidak.) Meskipun orang muda jauh lebih bertenaga dibandingkan orang lanjut usia, dan secara fisik mereka lebih kuat, tetapi sebenarnya kemampuan mereka untuk mengerti, memahami, dan mengetahui sama saja dengan kemampuan orang lanjut usia. Bukankah orang lanjut usia juga pernah muda? Mereka tidak terlahir dalam keadaan tua, dan orang-orang muda, suatu hari juga akan menjadi tua. Orang lanjut usia tidak boleh selalu berpikir karena mereka sudah tua, lemah secara fisik, kurang sehat, dan memiliki ingatan yang buruk, itu berarti mereka berbeda dengan orang muda. Sebenarnya, tidak ada perbedaan. Apa maksud-Ku mengatakan tidak ada perbedaan? Entah seseorang itu sudah tua atau masih muda, mereka sama saja dalam hal watak rusak mereka, dalam hal sikap dan pandangan mereka, dan dalam hal perspektif dan sudut pandang mereka ketika memandang segala sesuatu. ... Jadi, orang lanjut usia itu bukannya tidak memiliki sesuatu yang bisa mereka lakukan, mereka juga bukan tidak mampu untuk melaksanakan tugas mereka, dan terlebih lagi, mereka bukan tidak mampu untuk mengejar kebenaran—ada banyak hal yang bisa mereka lakukan. Berbagai kebohongan dan kekeliruan yang telah kaukumpulkan sepanjang hidupmu, serta berbagai ide dan gagasan tradisional, hal-hal yang bodoh dan sulit dihilangkan, hal-hal yang kolot, hal-hal yang konyol dan hal-hal yang menyimpang yang telah kaukumpulkan, semuanya itu telah bertumpuk di dalam hatimu, dan engkau harus menghabiskan jauh lebih banyak waktu daripada yang dihabiskan orang muda untuk menyelidiki, menganalisis, dan mengenali hal-hal ini. Bukan berarti tidak ada apa pun yang bisa kaulakukan, atau bukan berarti engkau boleh merasa sedih, cemas, dan khawatir saat tidak ada apa pun yang bisa kaulakukan—ini bukan tugas ataupun tanggung jawabmu. Pertama-tama, orang lanjut usia harus memiliki pola pikir yang benar. Meskipun usiamu mungkin sudah lanjut dan secara fisik engkau relatif sudah tua, tetap saja engkau harus memiliki pola pikir orang muda. Meskipun engkau makin tua, daya pikirmu melambat dan daya ingatmu memburuk, jika engkau masih mampu mengenal dirimu sendiri, masih memahami firman yang Kuucapkan, dan masih memahami kebenaran, itu membuktikan bahwa engkau tidak tua dan kualitasmu tidak kurang. Jika orang sudah berusia 70-an tetapi tidak mampu memahami kebenaran, ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan mereka terlalu rendah dan mereka tak mampu melaksanakan tugas. Jadi, usia tidak ada kaitannya dengan kebenaran" (Firman, Vol. 6, Tentang Pengejaran akan Kebenaran I, "Cara Mengejar Kebenaran (3)"). Tuhan tahu bahwa kami, orang-orang lanjut usia, akan mengalami keadaan ini, jadi Dia mengungkapkan firman ini untuk menunjukkan kepada kami jalan penerapan. Ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat mengasihi kita. Tuhan memeriksa hati manusia, dan firman Tuhan ini berbicara tentang keadaanku yang sebenarnya. Ketika kulihat betapa lincahnya pikiran saudara-saudari muda ini, betapa besarnya kekuatan mereka berkembang, mampu melakukan segala tugas di rumah Tuhan, Jauh di lubuk hatiku, aku merasa iri, dan kupikir bahwa mereka berada di waktu yang tepat bagi Tuhan untuk menyempurnakan manusia, sementara di usiaku, dengan penglihatan dan ingatanku yang buruk, aku tidak dapat mengingat apa yang telah kubaca dalam firman Tuhan. Apalagi sekarang kakiku patah, dan aku tidak bisa melaksanakan tugasku, aku merasa bahwa tidak ada harapan lagi dalam hidupku, dan peluangku untuk diselamatkan semakin rendah. Oleh karena itu, aku sering hidup dalam keadaan negatif dan merasa pesimis serta putus asa. Firman Tuhan menunjukkan jalan penerapan bagiku: Bukan berarti ketika orang menjadi tua dan tidak dapat melaksanakan tugas, mereka tidak punya jalan lagi untuk ditempuh. Jika mereka sudah tua dan tidak bisa pergi melaksanakan tugas, mereka masih bisa mengejar kebenaran dan memperbaiki watak mereka yang rusak. Ini seperti ketika aku tidak tunduk pada usia tua, tetapi memaksakan diriku untuk mengimbangi orang-orang muda. Ini adalah watakku yang congkak. Aku selalu merasa bahwa setelah menua, aku tidak akan mampu melaksanakan tugas-tugas penting, jadi aku khawatir tidak akan diselamatkan. Aku selalu menuntut Tuhan dan tidak bisa tunduk pada kedaulatan serta pengaturan-Nya. Ini juga merupakan watakku yang rusak. Selain itu, selagi melaksanakan tugasku, aku terus mengejar reputasi dan status, dan aku ingin orang-orang mengagumiku. Semua ini adalah watakku yang rusak, dan aku perlu merenungkan serta mengenalinya, mencari kebenaran untuk membereskannya. Di samping itu, setelah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, aku mendapat pengalaman dan pengetahuan tentang firman Tuhan. Meski aku tidak bisa pergi melaksanakan tugasku, aku bisa tinggal di rumah dan menulis artikel pengalaman untuk menjadi kesaksian bagi Tuhan. Bukankah ini juga berarti melaksanakan tugas? Terlebih lagi, meskipun kaum muda memiliki ingatan yang kuat, pikiran yang fleksibel dan tindakan mereka cepat, bukan berarti bahwa mereka tidak mempunyai watak yang rusak. Sama seperti orang lanjut usia, mereka harus mengalami penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan. Meskipun aku sekarang sudah tua, aku masih memiliki banyak watak rusak yang perlu kucari kebenarannya agar dapat kubereskan. Ini semua adalah hal yang harus kulakukan.

Aku membaca lebih banyak firman Tuhan: "Aku memutuskan tempat tujuan setiap orang bukan berdasarkan usia, senioritas, jumlah penderitaan, dan yang utama, bukan berdasarkan sejauh mana mereka mengundang rasa kasihan, tetapi berdasarkan apakah mereka memiliki kebenaran. Tidak ada pilihan lain selain ini. Engkau semua harus menyadari bahwa semua orang yang tidak mengikuti kehendak Tuhan juga akan dihukum. Ini adalah fakta yang tak dapat diubah" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Persiapkan Perbuatan Baik yang Cukup demi Tempat Tujuanmu"). "Dalam aliran sekarang, semua orang yang benar-benar mengasihi Tuhan memiliki kesempatan untuk disempurnakan oleh-Nya. Entah mereka masih muda atau lanjut usia, asalkan mereka memiliki hati yang tunduk kepada-Nya dan takut akan Dia, mereka dapat disempurnakan oleh-Nya. Tuhan menyempurnakan orang-orang sesuai dengan fungsi mereka yang berbeda. Selama engkau telah mengerahkan segenap kekuatanmu, dan tunduk pada pekerjaan Tuhan, engkau dapat disempurnakan oleh-Nya. Pada saat ini, tidak ada seorang pun dari antaramu yang sempurna. Terkadang engkau mampu melaksanakan satu macam fungsi dan terkadang engkau dapat melakukan dua; selama engkau mengerahkan seluruh upaya untuk mengorbankan dirimu bagi Tuhan, pada akhirnya engkau akan disempurnakan oleh Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenai Semua Orang yang Melaksanakan Fungsi Mereka"). Dari firman Tuhan, aku mengerti bahwa Tuhan tidak menyempurnakan manusia berdasarkan usia atau seberapa banyak penderitaan mereka, tetapi berdasarkan apakah mereka memiliki kebenaran atau tidak, dan apakah watak hidup mereka telah berubah atau tidak. Dahulu, aku selalu percaya bahwa kekuatan anak muda berkembang pesat, dan pikiran mereka tangkas, mereka menerima hal-hal baru dengan cepat, dan mampu melaksanakan banyak tugas di rumah Tuhan. Orang seperti inilah yang bisa diselamatkan. Terutama ketika aku melihat banyak anak muda dipromosikan, kupikir orang lanjut usia tidak lagi berguna di rumah Tuhan, Tuhan tidak menginginkan mereka, dan mereka tidak mempunyai harapan untuk diselamatkan. Aku menganggap rumah Tuhan sebagai pabrik bagi dunia orang-orang tidak percaya, dan percaya bahwa orang-orang muda akan tetap tinggal, tetapi orang-orang tua dan orang-orang yang tak berguna tidak akan diinginkan. Ini adalah kesalahpahamanku tentang Tuhan, dan itu adalah penghujatan terhadap-Nya. Sebenarnya, rumah Tuhan mempromosikan orang karena kebutuhan pekerjaan penginjilan, dan setiap pekerjaan membutuhkan segala jenis orang yang ahli untuk bekerja sama, tetapi bukan berarti Tuhan tidak menginginkan manusia ketika mereka sudah tua, dan tentu saja itu bukan berarti bahwa mereka tidak mempunyai harapan untuk diselamatkan. Di mata Tuhan, tidak peduli tua atau muda, mereka semua setara, hanya saja usia orang berbeda-beda, dan kondisi fisik mereka tidak sama, tetapi Tuhan menuntut agar semua orang masuk ke dalam kebenaran. Aku menyadari bahwa Tuhan itu benar, Dia tidak menilai orang berdasarkan usia mereka, tetapi apakah mereka bisa mengejar kebenaran dan mendapatkan kebenaran atau tidak. Jika seseorang tidak mengejar kebenaran dan tidak memiliki prinsip dalam cara mereka menangani masalah, sekalipun mereka masih muda, memiliki kualitas, dan melaksanakan tugas penting, mereka akan tetap menentang Tuhan. Meskipun aku sudah tua, dan aku tidak dapat melaksanakan tugas penting apa pun, aku masih bisa memahami firman Tuhan, dan pikiran serta nalarku masih normal, jadi aku harus mengejar kebenaran dan menghargai setiap hari selama aku masih hidup, supaya aku dapat berhasil.

Kemudian, aku menemukan bagian lain dari firman Tuhan: "Siapa di antara kalian yang saat ini melaksanakan tugasmu di rumah Tuhan secara kebetulan? Apa pun latar belakang kalian datang untuk melaksanakan tugasmu, tidak ada yang kebetulan. Tugas ini tidak bisa dilaksanakan hanya dengan menemukan beberapa orang percaya secara acak; ini adalah sesuatu yang telah ditentukan oleh Tuhan sebelum permulaan zaman. Apa artinya sesuatu telah ditentukan sebelumnya? Secara spesifik apa? Artinya dalam seluruh rencana pengelolaan-Nya, Tuhan telah lama merencanakan berapa kali kalian akan berada di bumi, ke garis keturunan dan keluarga mana kalian akan dilahirkan di akhir zaman, apa kondisi keluarga ini, apakah kalian laki-laki atau perempuan, apa kekuatan kalian, tingkat pendidikan kalian, seberapa fasih kalian berbicara, apa bakat kalian, dan bagaimana penampilan kalian. Dia merencanakan usia di mana kalian akan datang ke rumah Tuhan dan mulai melaksanakan tugasmu dan tugas apa yang akan kalian lakukan pada waktu tertentu. Tuhan telah menetapkan setiap langkah untuk kalian sejak awal. Ketika kalian belum dilahirkan dan ketika kalian datang ke bumi dalam beberapa kehidupan terakhir kalian, Tuhan telah mengatur tugas apa yang akan kalian laksanakan pada tahap akhir pekerjaan ini. Fakta bahwa kalian dapat mendengar khotbah di sini telah ditakdirkan sebelumnya oleh Tuhan. Ini tidak bisa dianggap enteng!" (Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"). Dari firman Tuhan, aku mengerti bahwa Tuhan telah menetapkan pada tahun berapa aku akan dilahirkan dan kapan aku akan mulai percaya kepada-Nya. Mengenai apakah aku nantinya mampu melaksanakan tugasku atau tidak, dan seperti apa tempat tujuan dan nasibku nanti, semua ini ada di tangan Tuhan. Aku selalu mengeluh bahwa aku tidak dilahirkan dalam dekade yang baik—aku tidak bersikap patuh sama sekali, dan aku terlalu congkak serta tidak masuk akal. Aku lahir di tahun 50-an, tetapi fakta bahwa aku berhasil tiba pada waktunya Tuhan muncul dan melakukan pekerjaan di akhir zaman, cukup beruntung untuk mendengar firman Tuhan dan melihat penampakan-Nya, serta menerima penyiraman dan penggembalaan-Nya, mengikuti Tuhan selama bertahun-tahun hingga hari ini, semua itu sudah membuktikan anugerah dan peninggian yang luar biasa yang Tuhan berikan kepadaku. Adapun orang-orang tidak percaya yang seumuran denganku: Mereka menjalani seluruh hidup mereka tanpa mengetahui mengapa mereka datang ke bumi ini atau mengapa manusia harus hidup. Sepanjang hidup mereka, mereka hanya tahu cara menghasilkan uang, bersaing dengan orang lain, dan menikmati kedagingan. Mereka bergumul dalam dosa mereka. Namun, aku bisa datang ke hadapan Tuhan dan memahami beberapa kebenaran, aku bisa mengetahui mengapa orang-orang hidup dan kehidupan seperti apa yang berharga, mengetahui bahwa nasib manusia ada di bawah kendali Tuhan, dan mengetahui tugas yang harus dilaksanakan manusia, tempat tujuan umat manusia, dsb. Aku telah menikmati anugerah dan berkat yang begitu besar dari Tuhan, tetapi aku tetap saja belum puas, dan aku bahkan mengeluh mengapa Tuhan tidak mengizinkanku lahir di tahun 80-an atau 90-an. Aku berargumen dan berdebat dengan Tuhan. Aku benar-benar tidak punya rasa kemanusiaan sama sekali! Tuhan telah melakukan begitu banyak pekerjaan dalam diriku, Dia mengatur orang, peristiwa, dan hal-hal untuk kualami, dan setiap kali aku merasa negatif, Tuhan mengatur saudara-saudari untuk bersekutu denganku, dan berkali-kali Dia mencerahkan serta membimbingku melalui firman-Nya, dan membuatku memahami maksud-Nya serta keluar dari kenegatifan. Bukankah semua ini adalah kasih Tuhan? Ketika aku memikirkan hal-hal ini, aku merasa bersalah dan aku percaya bahwa aku benar-benar tidak punya hati nurani. Jadi, aku berdoa kepada Tuhan sambil berkata, "Ya Tuhan, aku telah gagal menghargai kebaikan-Mu. Engkau memperlakukanku dengan sangat baik, tetapi aku selalu salah memahami-Mu. Kini setelah kakiku patah, aku akhirnya merenung; jika tidak, aku akan masih berpikir bahwa aku dapat menerima berkat dengan berkeliling dan menyebarkan Injil, hidup dalam gagasanku sendiri dan menentangmu-Mu tanpa menyadarinya. Apa pun yang Engkau lakukan di masa depan, apa pun kesudahanku nanti, itulah kebenaran-Mu—aku tunduk pada kedaulatan-Mu." Ketika aku memahami maksud Tuhan, keadaanku sedikit berubah menjadi lebih baik. Kemudian, aku berlatih menulis artikel di rumah dan menenangkan hatiku di hadapan Tuhan, berlatih merenungkan diri.

Beberapa bulan kemudian, kakiku berangsur membaik, aku mulai dapat berjalan lagi dan melaksanakan tugasku. Saat aku sedang melaksanakan tugasku, aku juga fokus mencari kebenaran dan membereskan watakku yang rusak, aku juga tidak merasa terkekang atau terikat oleh usiaku lagi. Aku dapat memperlakukan hal-hal ini dengan benar. Beberapa tahun itu, aku selalu merasa terkekang oleh usiaku. Jika bukan karena bimbingan firman Tuhan, aku tidak akan dapat keluar dari situ sama sekali. Firman Tuhanlah yang membuat beban berat di hatiku hilang, sehingga aku tidak lagi merasa khawatir atau cemas jika tidak diselamatkan atau tidak menerima kesudahan yang baik karena usiaku yang sudah tua. Hatiku terasa bebas dan lega.

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Aku Teguh di Jalan Ini

Oleh Saudari Han Chen, Tiongkok Beberapa tahun yang lalu, aku ditangkap karena memberitakan Injil. Partai Komunis menghukumku tiga tahun...