Siapa yang Menghalangi Jalanku Menuju Kerajaan Surga?

24 November 2022

Oleh Saudara Heng Xin, Vietnam

Pada Agustus 2020, seorang saudari mengundangku ke pertemuan online Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, mencari, dan menyelidiki, aku merasa yakin bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah suara Tuhan, dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Aku sangat tersentuh, dan sangat bersemangat. Kakak-kakakku juga menantikan kedatangan Tuhan kembali. Aku tahu harus segera memberi tahu mereka kabar baik itu sehingga mereka juga dapat menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Jadi, aku memberitakan Injil kepada kakak ketigaku, dan dia memberi tahu kakak sulung kami, pemimpin gereja, kabar tentang kedatangan Tuhan. Di luar dugaan, setelah kakak sulungku tahu, dia bergegas datang ke rumahku malam itu ... "Hengxin, kau berkata Tuhan Yesus telah datang kembali dan sedang melakukan tahap pekerjaan baru? Bagaimana mungkin? Tuhan Yesus telah mengampuni dosa-dosa kita. Ketika Dia datang kembali, Dia akan langsung mengangkat kita ke dalam Kerajaan surga. Bagaimana mungkin Dia melakukan pekerjaan baru?" "Kak, jangan marah padaku. Meskipun Tuhan Yesus mengampuni dosa kita, kita masih bisa berbuat dosa, dan natur berdosa kita masih ada. Tuhan berkata, 'Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus' (Imamat 11:45). Kak, kita tak dapat melihat Tuhan jika kita tidak kudus, dan tak bisa masuk Kerajaan surga jika kita belum ditahirkan dari dosa. Kita masih membutuhkan Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyingkirkan natur berdosa kita dan menyelesaikan masalah dosa sampai ke sumbernya—" "Tuhan Yesus disalibkan untuk menanggung semua dosa kita. Tuhan tak lagi menganggap kita sebagai orang berdosa. Kau berkata kita belum ditahirkan, tapi itu gagasanmu sendiri. Alkitab tak mengatakan hal itu. Apa kau tak tahu apa yang Alkitab katakan? 'Sebab dengan hati, orang percaya kepada kebenaran; dan dengan mulut, pengakuan kepada keselamatan dibuat' (Roma 10:10). Bukankah kita sudah diselamatkan dengan percaya kepada Tuhan? Mengapa Tuhan masih perlu melakukan pekerjaan baru?" "Kak, yang kaukatakan adalah perkataan Paulus, bukan perkataan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tak pernah berkata mereka yang diselamatkan oleh iman dapat masuk ke dalam Kerajaan surga. Tuhan Yesus berkata dengan sangat jelas siapa yang dapat masuk ke dalam Kerajaan surga. 'Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga' (Matius 7:21). Kak, kita harus melakukan kehendak Tuhan dan bertindak berdasarkan firman Tuhan untuk masuk ke dalam Kerajaan surga. Apakah kita memenuhi standar ini? Kita masih sering berbuat dosa, dan tak mampu melakukan firman Tuhan. Tuhan Yesus meminta kita untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Apakah kita mampu? Kita bukan saja tak mampu mengasihi mereka, kita bisa iri hati, membenci mereka, dan sering hidup dalam dosa. Kita tak memenuhi syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan surga. Inilah sebabnya Tuhan datang kembali pada akhir zaman untuk berfirman dan melakukan pekerjaan penghakiman. Dia melakukannya untuk menyingkirkan natur berdosa manusia, menyelesaikan masalah dosa kita sampai ke sumbernya, dan mentahirkan dan menyelamatkan manusia sepenuhnya. Tuhan Yesus sendiri bernubuat, 'Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman' (Yohanes 12:48). 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan' (1 Petrus 4:17)." "Cukup! Kau berkata ada tahap pekerjaan lain ketika Tuhan datang kembali. Bukankah itu berarti pekerjaan penebusan Tuhan Yesus tak ada artinya? Bukankah itu akan sia-sia?" Setelah mendengar apa yang dikatakan kakakku, aku merasa sedikit cemas. Bagaimana aku bisa bersekutu agar dia mampu memahami pekerjaan Tuhan dan menyingkirkan gagasannya? Saat itulah aku teringat satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Pengantar"). Firman Tuhan membuat hatiku terang dan cerah. Aku berkata kepada kakakku, "Ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman untuk melakukan pekerjaan penghakiman bukan berarti pekerjaan penebusan Tuhan Yesus tak ada artinya. Tuhan Yesus mengampuni dosa manusia agar mereka tak lagi dikutuk dan dihukum mati oleh hukum Taurat, tapi yang Tuhan Yesus lakukan hanyalah pekerjaan penebusan, bukan pekerjaan menyucikan dan menyelamatkan manusia. Kita semua masih hidup dalam dosa. Tanpa pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, kita tak mampu melepaskan diri dari dosa dan masuk ke dalam Kerajaan Tuhan." Ketika sadar dia tak bisa menyanggahku, dia menjadi sangat marah dan berkata, "Kau belum lama percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, tapi kau telah belajar banyak. Apa pun yang kukatakan, kau pasti bisa menyanggahku, jadi tak ada yang bisa kukatakan kepadamu!" Setelah itu, dia pergi dengan marah. Kupikir, "Dia percaya kepada Tuhan dan merindukan kedatangan Tuhan setiap hari, jadi mengapa, setelah mendengar kedatangan Tuhan kembali, dia bukan saja tak menyelidikinya, tapi malah menjadi sangat marah? Mungkin, karena dia punya terlalu banyak gagasan agamawi, dia tak bisa langsung menerimanya. Aku harus mencari kesempatan lain untuk bersekutu dengannya."

Tak lama kemudian, kedua saudari iparku datang ke rumahku setelah mengetahui aku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa ... "Hengxin, kau percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, kau berdoa atas nama itu, bukan atas nama Tuhan. Ini artinya mengkhianati Tuhan dan menjadi murtad." "Nah, kau mengatakan itu karena kau belum mengerti. Kau belum membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan kau tidak tahu bahwa Dia adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Tuhan Yang Mahakuasa dan Tuhan Yesus adalah satu Roh dan satu Tuhan. Tuhan hanya menggunakan nama yang berbeda pada zaman yang berbeda. Pada Zaman Hukum Taurat, nama Tuhan adalah Yahweh, tapi pada Zaman Kasih Karunia, nama Tuhan adalah Yesus. Nama Tuhan berubah, tapi dapatkah kau berkata bahwa Tuhan Yesus dan Yahweh bukanlah Tuhan yang sama? Dapatkah kau berkata bahwa percaya kepada Tuhan Yesus berarti mengkhianati Tuhan Yahweh? Tuhan Yang Mahakuasa, Tuhan Yesus, dan Yahweh adalah satu Tuhan. Sini, akan kuperlihatkan sebuah video, dan kau akan mengerti." Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Aku pernah dikenal sebagai Yahweh. Aku juga pernah dipanggil Mesias, dan orang-orang pernah memanggil-Ku Yesus Sang Juruselamat dengan kasih dan penghormatan. Kendati demikian, saat ini Aku bukan lagi Yahweh ataupun Yesus yang dikenal orang di masa lampau itu; Aku adalah Tuhan yang datang kembali pada akhir zaman, Tuhan yang akan membawa zaman ini menuju akhir. Akulah Tuhan itu sendiri yang bangkit dari ujung bumi, sarat dengan keseluruhan watak-Ku, dan penuh dengan otoritas, hormat, serta kemuliaan. Orang-orang tidak pernah menjalin hubungan dengan-Ku, tidak pernah mengenal-Ku, dan tidak tahu tentang watak-Ku. Sejak penciptaan dunia hingga saat ini, tak seorang pun pernah melihat-Ku. Inilah Tuhan yang menampakkan diri kepada manusia pada akhir zaman, tetapi tersembunyi di antara manusia. Dia berdiam di antara manusia, benar dan nyata, seperti matahari yang menyala-nyala dan api yang berkobar-kobar, penuh dengan kuasa dan sarat akan otoritas. Tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan dihakimi oleh firman-Ku, dan tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan disucikan melalui nyala api. Pada akhirnya, segala bangsa akan diberkati karena firman-Ku, dan juga dihancurkan berkeping-keping karena firman-Ku. Dengan demikian, semua orang pada akhir zaman akan melihat bahwa Akulah Juruselamat yang datang kembali, bahwa Akulah Tuhan Yang Mahakuasa yang menaklukkan semua umat manusia. Dan semua orang akan melihat bahwa Aku pernah menjadi korban penghapus dosa manusia, tetapi pada akhir zaman, Aku juga menjadi terik matahari yang menghanguskan segala sesuatu, dan juga Surya kebenaran yang menyingkapkan segala sesuatu. Inilah pekerjaan-Ku pada akhir zaman. Aku memakai nama ini dan memiliki watak ini supaya semua orang dapat melihat bahwa Akulah Tuhan yang benar, matahari yang menyala-nyala, dan api yang berkobar-kobar, supaya semua manusia dapat menyembah-Ku, satu-satunya Tuhan yang benar, dan supaya mereka dapat melihat wajah-Ku yang sesungguhnya: Aku bukan saja Tuhan atas orang Israel, dan Aku bukan saja Sang Penebus; Akulah Tuhan atas segala ciptaan di seluruh langit dan bumi dan lautan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Juruselamat Telah Datang Kembali di atas 'Awan Putih'"). Setelah membaca firman Tuhan, aku bersekutu dengan saudari iparku, "Nama Tuhan berubah seiring dengan zaman dan tahap pekerjaan Tuhan. Tuhan memakai nama yang berbeda pada zaman yang berbeda, satu nama untuk setiap zaman, dan setiap nama merepresentasikan pekerjaan Tuhan pada setiap zaman. Pada Zaman Hukum Taurat, Tuhan menetapkan hukum Taurat dengan nama 'Yahweh' dan mengajar umat manusia untuk hidup di bumi. Pada Zaman Kasih Karunia, Roh Tuhan berinkarnasi sebagai Tuhan Yesus dan melakukan pekerjaan penebusan bagi umat manusia. Pada akhir zaman, Tuhan datang berinkarnasi sebagai Tuhan Yang Mahakuasa untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan menghakimi dan menyucikan manusia. Di luarnya, nama dan pekerjaan Tuhan telah berubah, tapi esensi Tuhan tak berubah. Itu tetap Tuhan yang sama yang bekerja untuk menyelamatkan manusia." Aku juga memberi mereka contoh. Seseorang mungkin bekerja di rumah sakit, dan semua orang memanggilnya "dokter", tapi suatu hari, dia memutuskan untuk mengajar, dan semua orang memanggilnya "guru", dan kemudian, dia pergi berkhotbah di gereja, dan orang lain memanggilnya "pendeta". Apa kau mengerti? Pekerjaan-Nya telah berubah, dan nama-Nya telah berubah, tapi Dia masih orang yang sama. Ini tetap Dia. Dengan cara yang sama, Tuhan menggunakan nama yang berbeda pada zaman yang berbeda, tapi esensi dan identitas Tuhan tak berubah, dan Dia tetap Tuhan yang sama. Ketika kita berdoa dalam nama Tuhan Yang Mahakuasa, kita tidak sedang mengkhianati Tuhan dan menjadi murtad, kita sedang menyambut Tuhan dan mengikuti jejak langkah-Nya. Saat sedang berbicara, kakak sulung dan kakak ketigaku tiba-tiba datang. Kakak sulungku menyelaku dengan marah. "Jangan bicara lagi dengannya. Kau takkan menang bicara dengannya. Apa pun yang kaukatakan, dia punya jawabannya, jadi untuk apa?" "Hengxin, kau percaya pada hal yang salah. Saatnya berhenti." "Kau berkata Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Pergilah berkhotbah kepada pendeta. Jika pendeta berkata ini jalan yang benar, maka mari kita percaya bersama, tapi jika tidak, maka kembalilah ke gereja dan percayalah bersama kami. Kalian semua adalah saudara sekandung. Kalian tak boleh terpisah." Ketika melihat betapa kakak dan saudari iparku memuja pendeta, aku memberi tahu mereka, "Kita orang percaya harus menaati dan menghormati Tuhan di atas segalanya. Kita tak boleh secara membabi buta menuruti apa yang orang katakan. Terutama dalam hal menyambut Tuhan, kita tak boleh membiarkan pendeta yang memutuskan. Tuhan Yesus berkata domba-domba Tuhan mendengar suara-Nya. Kita harus berfokus mendengarkan suara Tuhan sehingga kita dapat menyambut Tuhan." Aku juga berkata kepada mereka, "Ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, mereka yang percaya pada Yudaisme tak berusaha mendengar suara Tuhan. Mereka secara membabi buta mengikuti orang Farisi dalam menentang dan mengutuk Tuhan Yesus. Akibatnya, mereka kehilangan keselamatan Tuhan. Ini adalah pelajaran bagi kita." Namun, apa pun yang kukatakan, kakak dan saudari iparku tak mau mendengarkan, dan mereka bersikeras pendeta itu tak mungkin salah. Melihat sikap mereka, kupikir, "Mereka sangat memuja pendeta bahwa jika pendeta menerimanya, mereka mungkin juga menerimanya."

Suatu hari pada Januari 2021, pendeta dan para pemimpin datang ke rumahku, dan aku mengambil kesempatan ini untuk memberitakan Injil kepada mereka. "Matius 24:37 berkata, 'Sama seperti pada zaman Nuh, begitu juga saat kedatangan Anak Manusia.' Dan 24:44 berkata, 'Karena itu hendaklah engkau berjaga-jaga: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga.' Lukas 17:24–25 berkata, 'Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.' Nubuat itu menyebutkan 'kedatangan Anak Manusia' dan 'Anak Manusia datang.' Jadi, siapakah Anak Manusia itu? Anak manusia mengacu pada inkarnasi Tuhan. Tuhan Yesus adalah Anak Manusia karena Dia adalah inkarnasi dari Roh Tuhan. Suatu roh tak bisa disebut Anak Manusia. Jadi, nubuat itu berkata Tuhan datang kembali sebagai Anak manusia pada akhir zaman, yang berarti Dia akan datang berinkarnasi. Jika tubuh roh Tuhan Yesus setelah kebangkitan turun di atas awan dan menampakkan diri kepada semua orang dengan kemuliaan besar, maka siapa yang berani menentang atau mengutuk Dia? Namun, Tuhan Yesus berkata, 'Pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.' Bagaimana nubuat ini digenapi? Hanya jika Tuhan datang berinkarnasi sebagai Anak manusia, yang menampakkan diri sebagai orang kebanyakan dan normal, dalam wujud yang tak dikenali orang, barulah Dia dapat dikutuk dan ditolak. Oleh karena itu, menurut nubuat Tuhan Yesus, Tuhan datang kembali berinkarnasi pada akhir zaman, dan ini benar-benar pasti." "Ayat-ayat Alkitab ini menyebutkan 'Anak Manusia', dan itu berarti Tuhan Yesus." "Saudara Han, Tuhan Yesus berbicara dengan sangat jelas. Semua ini adalah nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali, bukan Tuhan Yesus." "Alkitab dengan jelas berkata, 'Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar' (Matius 24:30). Tuhan akan datang kembali di atas awan, tapi kau berkata Dia akan datang berinkarnasi. Bukankah hal-hal ini bertentangan? Kami sedang menantikan Tuhan Yesus yang datang di atas awan. Sekarang, waktunya sudah dekat, segala jenis bencana telah terjadi, dan Tuhan akan datang di atas awan untuk membawa kita ke dalam Kerajaan surga. Setelah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, kau hampir sampai, tapi kau, kau melepaskan semuanya begitu saja." "Pendeta Wang, nubuat yang baru saja kau sebutkan itu pun benar, tapi inkarnasi Tuhan tak bertentangan dengan kedatangan-Nya di atas awan. Aku pun tak mengerti pertanyaan ini pada awalnya. Kemudian, setelah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku sadar, kedatangan Tuhan kembali terjadi dalam dua langkah. Pertama, Dia datang secara diam-diam sebagai Anak Manusia untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, lalu setelah sekelompok pemenang dibentuk, Tuhan mengirimkan bencana untuk memberi upah kepada orang baik dan menghukum orang jahat. Setelah bencana, Tuhan turun di atas awan dan menampakkan diri secara terbuka kepada semua orang. Pada waktu itu, semua orang yang menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa akan meratap dan menggertakkan gigi, yang sepenuhnya menggenapi nubuat tentang kedatangan Tuhan di atas awan, 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7)." Pada waktu itu, pendeta dan yang lainnya terkejut dan terdiam. Aku membacakan satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa kepada mereka. "Ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan sejati dan kehidupan. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus? Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru"). Semua yang hadir tercengang ketika mereka mendengar firman Tuhan yang berotoritas. Setelah beberapa waktu, pendeta itu berbicara. "Kau baru saja berkata ini perkataan baru Tuhan? Itu tidak benar. Semua firman Tuhan ada di dalam Alkitab, dan tak satu pun firman Tuhan ada di luar Alkitab. Jika ada, itu adalah tambahan Alkitab. Wahyu dengan jelas menyatakan, 'Karena aku bersaksi kepada semua orang yang mendengar kata-kata nubuatan dari kitab ini, jika ada orang yang menambahinya, Tuhan akan menambahkan kepadanya wabah yang tertulis di kitab ini. Dan jika ada orang yang mengurangi sesuatu dari perkataan dalam kitab nubuat ini, Tuhan akan mengambil bagiannya dari kitab kehidupan, dan dari kota suci itu, dan dari hal-hal yang tertulis dalam kitab ini' (Wahyu 22:18-19)." "Pendeta Wang, ketika dikatakan tak ada yang bisa ditambahkan atau dikurangi, itu memperingatkan orang agar tak secara sewenang-wenang menambahkan atau menghapus nubuat dalam Kitab Wahyu, itu bukan berarti Tuhan tak akan lagi mengucapkan firman baru. Tuhan Yesus sendiri berkata, 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). Tuhan Yesus berkata dengan sangat jelas, ketika Dia datang kembali pada akhir zaman, Dia akan mengungkapkan banyak firman untuk membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran. Menurut pemahamanmu, ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman, Dia tak akan lagi berfirman dan bekerja. Lalu bagaimana firman Tuhan Yesus ini akan digenapi dan dilaksanakan? Tuhan adalah kebenaran, sumber kehidupan, sumber air hidup yang selalu mengalir. Kau membatasi firman dan pekerjaan Tuhan pada apa yang ada di dalam Alkitab, seolah-olah Tuhan hanya bisa mengucapkan firman ini di dalam Alkitab. Bukankah ini berarti membatasi dan meremehkan Tuhan?" Pendeta Wang berhenti berbicara setelah mendengar perkataanku. Kupikir, "Dahulu aku memuja pendeta. Kupikir mereka memahami Alkitab dan memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Di luar dugaan, mereka tak memahami Alkitab, dan mereka bahkan membatasi pekerjaan Tuhan." Aku kecewa.

Setelah beberapa kali perdebatan, pendeta melihatku teguh dalam kepercayaanku, dan kemudian menggunakan banyak kekeliruan untuk membingungkanku, yang kusanggah dengan firman Tuhan, dan aku bersaksi tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, tapi mereka sama sekali tak mendengarkan. Di akhir perdebatan, ketika Pendeta Wang melihat dia tak mampu menyanggahku, dia diam saja. Pemimpin Han, yang datang bersamanya, berkata kepadaku, "Hengxin, kami ingin kau berhenti percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena kami bertanggung jawab atas hidupmu. Kami melakukan ini karena kasih. Kami khawatir kau akan menempuh jalan yang salah. Orang yang memahami Alkitab sepertimu seharusnya menjadi pemimpin di gereja dan bekerja sama dengan pekerjaan kami. Itu akan luar biasa." Ketika mendengar dia mengatakan ini, aku teringat perkataan Iblis yang mencobai Tuhan Yesus dalam Alkitab, "Sekali lagi, Iblis membawanya ke gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan di dunia dan kemegahannya; lalu berkata kepada-Nya: 'Semua ini akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau mau sujud menyembah aku'" (Matius 4:8-9). Permintaan mereka agar aku menjadi pemimpin di gereja adalah pencobaan Iblis. Mereka berpikir jika membujukku dengan gengsi dan status, aku akan mengikuti mereka. Gengsi dan status terlalu penting bagi mereka! Mereka mendengar kabar tentang kedatangan Tuhan, tapi alih-alih mencari dan menyelidiki, mereka berusaha memikatku menjauh dari jalan yang benar. Itu sangat berbahaya! Jadi, aku menolak mereka. "Aku takkan kembali ke gereja. Sekarang, Tuhan Yesus telah datang kembali untuk melakukan pekerjaan baru. Dia tak lagi bekerja di gereja-gereja Zaman Kasih Karunia. Apa gunanya aku pergi ke gereja? Kita harus menerima pekerjaan baru Tuhan dan mengikuti Tuhan, atau kita akan ditinggalkan dan disingkirkan oleh Tuhan. Sama seperti ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja. Murid-murid mendengar firman Tuhan Yesus, mengenali suara Tuhan, mengikuti Tuhan, dan memperoleh keselamatan Tuhan, dan mereka yang memelihara hukum Taurat di bait Tuhan ditinggalkan dan disingkirkan Tuhan. Kau terutama harus menyadari fakta ini. Tuhan telah datang kembali pada akhir zaman. Jika kita tak mendengarkan suara-Nya, bagaimana kita bisa menyambut-Nya? Tuhan Yesus berfirman: 'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku' (Yohanes 10:27). Kitab Wahyu juga menubuatkan, 'Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' (Wahyu Pasal 2, 3). 'Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku' (Wahyu 3:20). Pendeta Wang, dalam menyambut Tuhan, yang terpenting adalah mendengarkan suara Tuhan. Jika seseorang bersaksi Dia telah datang kembali, kita harus mengesampingkan gagasan kita, mencari, dan menyelidiki. Jika tidak, kita takkan dapat menyambut Tuhan dan masuk ke dalam Kerajaan surga." "Kami tak perlu mendengarkan suara Tuhan, kami hanya harus menantikan Tuhan datang di atas awan untuk membawa kami ke dalam kerajaan-Nya. Jika hari itu tiba ketika Tuhan Yesus datang di atas awan dan kamilah yang menangis dan menggertakkan gigi, maka kami akan memikul tanggung jawabnya. Namun, aku harus menjelaskan semuanya kepadamu. Jangan salahkan kami jika kau salah mengerti dan menempuh jalan yang salah. Jika sekarang kau mau membalikkan keadaan, kau masih dapat kembali ke gereja. Aku akan memberimu beberapa hari lagi untuk memikirkannya. Tujuh hari dari sekarang, datanglah ke gereja dan beri aku jawaban. Dan kuperingatkan, kau tak boleh memberitakan Injilmu di gereja. Jika ada orang di gereja kami yang mulai percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa karenamu, aku akan membuatmu menderita!" Setelah pendeta selesai berbicara, dia berkata kepada keluargaku, "Kita mengatakan begitu banyak, tapi dia tak mendengarkan. Kalian adalah keluarganya, jadi cobalah untuk membujuknya." Setelah itu, pendeta pergi dengan gusar.

Keluargaku sangat marah ketika mereka melihatku tak mendengarkan pendeta, jadi mereka semua datang untuk memarahiku, dan kakak keduaku bahkan mengancam akan melakukan kekerasan. "Kami memanggil pendeta, dan kau mempermalukan kami. Pendeta berkata begitu banyak, tapi kau tak mau mendengarkan, dan masih bersikeras percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Jadi aku akan memukulimu sampai mati!" "Silakan, apa salahku sehingga kau ingin memukulku? Tuhan telah datang. Aku baru saja mendengarkan suara-Nya dan menyambut-Nya. Mengapa kau memperlakukanku seperti ini? Apa kau masih percaya kepada Tuhan?" "Kau bahkan tak mendengarkan pendeta. Ada apa denganmu?" "Apakah kau percaya kepada Tuhan atau percaya kepada pendeta? Hanya karena aku menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, pendeta menghalangi dan menggangguku seperti ini. Menurutku pendeta dan para pemimpin itu orang Farisi yang munafik. Sekarang Tuhan telah datang kembali, Dia sedang melakukan pekerjaan baru, dan Dia telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran, tapi mereka tak mencari dan menyelidiki, dan menghalangi orang lain agar tidak menyambut Tuhan. Mereka bahkan menggunakan status untuk memikatku menjauh dari jalan yang benar, mengatakan itu demi hidupku. Bukankah ini hanya kebohongan? Mereka ingin menjebakku dan menghancurkanku! Tuhan Yesus menyingkapkan orang Farisi, berkata, 'Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana. ... Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri' (Matius 23:13, 15). Apa perbedaan antara pendeta dan pemimpin dan orang Farisi? Bagaimana kau bisa berdiri di pihak mereka?" "Jika pendeta mengeluarkanmu, kita bukan lagi saudara, dan tak masalah bagi kami apakah kau hidup atau mati. Kembalikan utangmu kepada kami. Harus dibayar dalam waktu dua minggu."

Melihat mereka sangat tak berperasaan membuatku sangat sedih. Ketika mereka dalam kesulitan, aku berupaya sebaik mungkin untuk membantu mereka, tapi kini mereka memperlakukanku seperti ini. Bagaimana saudaraku yang baik yang kukenal dahulu bisa menjadi seperti ini? Bagaimana orang-orang ini bisa disebut keluargaku? Malam itu, aku berbaring di tempat tidur dan tak bisa tidur. Memikirkannya begitu menyakitkan sehingga aku tak mampu menahan air mata. Aku berdoa kepada Tuhan, memohon Tuhan memberiku iman dan membimbingku untuk memahami kehendak-Nya sehingga aku bisa tahu bagaimana melewati lingkungan ini. Aku teringat Tuhan Yesus berkata, "Jangan pikir Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Karena Aku datang untuk membuat orang menentang ayahnya, dan anak perempuan menentang ibunya, dan menantu perempuan menentang ibu mertuanya. Dan musuh orang adalah anggota keluarganya sendiri" (Matius 10:34-36). "Jika dunia membenci engkau, ketahuilah bahwa ia sudah membenci Aku lebih dahulu sebelum ia membenci engkau" (Yohanes15:18). Firman Tuhan itu benar, dan nubuat Tuhan digenapi. Hanya karena aku menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, pendeta dan kakakku berusaha menghalangi dan menganiayaku. Mereka tak membenciku, mereka membenci Tuhan. Setelah merenungkan apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, aku bersyukur kepada Tuhan. Firman Tuhan membantuku mengatasi gangguan dan halangan dari pendeta dan keluargaku, dan juga memberiku sedikit kearifan tentang mereka.

Suatu hari, seorang saudari mengetahui situasiku dan mengirimiku satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Jangan berkecil hati, jangan lemah, maka Aku akan menjadikan segalanya jelas bagimu. Jalan menuju kerajaan tidaklah mulus; tidak ada yang sesederhana itu! Engkau ingin berkat datang dengan mudah, bukan? Sekarang, semua orang akan mengalami ujian pahit yang harus dihadapi. Tanpa ujian semacam itu, hati penuh kasih yang engkau miliki bagi-Ku tidak akan tumbuh lebih kuat, dan engkau tidak akan memiliki kasih yang sejati bagi-Ku. Bahkan jika ujian itu hanya berupa peristiwa-peristiwa kecil, semua orang harus menjalaninya; hanya saja tingkat kesulitan ujian-ujian itu berbeda-beda untuk masing-masing orang. Ujian merupakan berkat dari-Ku, dan berapa banyak dari antaramu sering datang ke hadapan-Ku dan berlutut untuk meminta berkat-Ku? Anak-anak bodoh! Engkau selalu mengira bahwa beberapa kata kemujuran merupakan berkat-Ku, tetapi tidak menyadari bahwa kepahitan merupakan salah satu berkat-Ku. Mereka yang berbagi dalam kepahitan-Ku pasti akan berbagi juga dalam kemanisan-Ku. Itulah janji-Ku dan berkat-Ku untukmu. Jangan ragu untuk makan dan minum dan menikmati firman-Ku. Ketika kegelapan berlalu, terang pun menjadi nyata. Saat-saat paling gelap selalu mendahului fajar; setelah itu, langit perlahan-lahan menjadi lebih terang, dan kemudian matahari pun terbit. Jangan takut atau ragu" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 41"). Dia bersekutu denganku, "Kita percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan menyambut Tuhan, tapi Iblis tak ingin kita diselamatkan atau didapatkan oleh Tuhan, sehingga dia menggunakan berbagai cara untuk menghalangi dan mengganggu kita. Namun, Tuhan mengizinkan hal ini. Mengapa? Tuhan ingin memperlihatkan apakah iman manusia sejati atau palsu. Seseorang dengan iman yang sejati, domba Tuhan, dapat bertahan menghadapi ujian. Bagaimanapun Iblis mengganggu, mereka mampu bertahan dalam mengikuti Tuhan. Mereka yang bukan milik Tuhan, yang kepercayaannya palsu, akan menarik diri ketika iblis mengganggu mereka. Ini hikmat Tuhan yang dijalankan berdasarkan rencana Iblis. Sekarang kau sedang diganggu dan dihalangi oleh pendeta dan keluargamu. Ini sebuah ujian. Setelah mengalami ini, kau akan memahami beberapa kebenaran dan melihat hal-hal tertentu dengan jelas. Kau juga akan tahu bagaimana membedakan siapa orang percaya sejati dan siapa orang percaya palsu, dan memiliki iman kepada Tuhan, yang merupakan hal-hal yang tak dapat kita peroleh dalam lingkungan yang nyaman. Penderitaan ini bermanfaat." Setelah mendengarkan persekutuan saudari itu, aku mengerti halangan dan gangguan pendeta dan keluargaku kelihatannya dilakukan oleh manusia, tapi sebenarnya, semua itu gangguan Iblis, berusaha membuatku kehilangan keselamatan Tuhan. Iblis benar-benar penuh kebencian. Melalui kejadian ini, aku mendapatkan sedikit kearifan tentang pendeta, dan keinginanku untuk mengikuti Tuhan makin kuat. Beberapa hari kemudian, melihatku tetap percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, pamanku juga datang untuk menghalangiku. "Hengxin, dengarkan aku. Kembalilah. Apa yang akan kaulakukan jika pendeta mengeluarkanmu? Jika kelak kau memiliki kesulitan atau sakit, siapa yang akan membantumu?" "Aku akhirnya telah menyambut Tuhan, jadi apa pun yang terjadi, aku akan mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa. Aku takkan kembali ke gereja." "Kau tak tahu sebanyak pendeta. Dalam hal kepercayaan kepada Tuhan, kita harus mendengarkan pendeta." "Ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, orang yang percaya pada Yudaisme juga berpikir bahwa orang Farisi lebih tahu dan mengikuti mereka menentang dan mengutuk Tuhan. Akibatnya, mereka dikutuk dan dihukum. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita harus mendengarkan firman Tuhan. Jika perkataan dan tindakan pendeta tak sesuai dengan firman Tuhan, kita tak boleh mendengarkannya. Aku memberi tahu pendeta Tuhan datang kembali pada akhir zaman untuk mengungkapkan banyak kebenaran, yang dibuktikan dalam Alkitab dan nubuat Tuhan Yesus, dan mereka tak punya cara untuk membantahnya, tapi mereka sama sekali tak punya keinginan untuk mencari, Berusaha menghentikanku agar tidak menyambut Tuhan, dan melarangku memberitakannya kepada saudara atau saudariku. Apakah menurutmu apa yang mereka lakukan sesuai dengan firman Tuhan? Paman, kau tak mencari dan menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Kau mendengarkan apa pun yang pendeta katakan. Kau belum pernah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, jadi bagaimana kau bisa tahu apakah itu benar atau salah? Ini seperti menyeberangi sungai. Jika satu orang mengatakan airnya dalam dan orang lain mengatakan itu dangkal, siapa yang kaupercayai? Tidakkah kau akan mengetahui yang sebenarnya jika kau menyeberanginya sendiri? Jika kau percaya kepada Tuhan, tapi tak mendengarkan Dia, dan bersikeras mendengarkan pendeta, pada akhirnya, jika pendeta masuk neraka, bukankah kau juga masuk neraka? Bukankah ini orang buta yang menuntun orang buta ke dalam lubang?" "Apa kau tak takut pendeta akan melaporkanmu kepada pemerintah dan kau ditangkap?" "Entah mereka melaporkanku ke pemerintah atau tidak, apa pun yang pemerintah lakukan terhadapku, meskipun dianiaya, aku harus mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa." Hari itu, pamanku terus-menerus berusaha membujukku, tapi aku tak mendengarkannya. Seminggu kemudian, untuk mencegah pendeta kembali menggangguku, aku menemui pendeta dan pemimpin, memberi tahu mereka aku bertekad untuk percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan takkan kembali ke gereja, dan meminta mereka untuk tak lagi berbicara denganku. Di luar dugaan, pendeta tak mau menyerah, dan berkata kepadaku, "Kilat dari Timur yang kaupercayai ini bukanlah kedatangan Tuhan kembali. Jika terus percaya, kau sedang mengkhianati Tuhan." Aku berkata kepadanya, "Tuhan Yesus menubuatkan kedatangan-Nya kembali, berkata, 'Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Matius 24:27). Bukankah penampakan Kilat dari Timur menggenapi nubuat-Nya?" Ketika Pendeta Wang melihat dia tak dapat menyanggahku, dia menjadi marah dan mulai mengkritik dan mengutuk pekerjaan Tuhan. Perkataannya membuatku sangat marah. Aku ingat Tuhan Yesus berkata, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27). Domba-domba Tuhan mendengar suara-Nya. Pendeta dan pemimpin tak memahami suara Tuhan, dan mereka mengkritik Tuhan. Mereka bukan domba Tuhan. Mereka berasal dari Iblis. Aku berkata kepada mereka, "Dahulu, orang Farisi mengkiritk dan mengutuk Tuhan Yesus. Kini setelah kau mendengar Tuhan telah datang kembali, kau tak mencari atau menyelidiki. Bahkan melihat firman Tuhan Yang Mahakuasa diucapkan dengan sangat baik, kau tetap mengutuk dan menentang. Bukankah kau hanya orang Farisi modern?" Pendeta dan para pemimpin sangat marah ketika aku mengatakan ini, jadi mereka mencoba cara lain untuk memaksaku. "Karena kau sangat yakin ingin percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, maka marilah kita menulis surat pernyataan untuk kautandatangani yang berkata kau tak percaya kepada Tuhan Yesus." "Untuk apa aku menandatangani itu? Tuhan Yang Mahakuasa adalah kedatangan kembali Tuhan Yesus, dan aku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, yaitu menyambut Tuhan. Bagaimana kau bisa berkata aku tak percaya kepada Tuhan Yesus? Bukankah itu memutarbalikkan fakta? Menurutmu, ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, murid-murid Tuhan seperti Petrus dan Yohanes semuanya meninggalkan Bait Tuhan dan mengikuti Tuhan Yesus. Dapatkah kau mengatakan mereka mengkhianati Tuhan Yahweh? Tentu tidak. Mereka mengikuti pekerjaan baru Tuhan. Demikian pula, sekarang Tuhan Yesus telah datang kembali untuk melakukan pekerjaan baru, dan kepercayaanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa artinya mengikuti jejak langkah Anak Domba. Bagaimana ini bisa menjadi pengkhianatan terhadap Tuhan Yesus? Aku takkan menandatangani apa pun yang seperti itu!" "Kau harus tandatangani pernyataan ini, dan kakak dan orang tuamu juga harus tandatangan, untuk membuktikan kau sendirilah yang meninggalkan gereja, bukan karena kami mengeluarkanmu." Pada saat itu, aku melihat tujuan pendeta. Jika aku menyatakan aku tak percaya kepada Tuhan Yesus, melainkan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, bukankah ini berarti aku menyangkal Tuhan Yang Mahakuasa dan Tuhan Yesus adalah satu Tuhan? Jika aku tandatangan, itu akan menjadi bukti bagi mereka untuk menolak dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka sangat jahat dan kejam! Jika mereka membawa pernyataan ini kepada pemerintah Vietnam, aku akan dianiaya. Ini tujuan hina mereka. Malam itu, kami berdebat sampai pukul sepuluh lewat, tapi apa pun yang kukatakan, seolah-olah pendeta tak bisa mengerti, dan dia kasar dan tak masuk akal, jadi aku tak punya apa pun lagi untuk dikatakan kepada mereka. Keesokan harinya, ketika keluargaku mendengar kabar itu, mereka datang ke rumahku untuk menuduhku. "Aku dan ayahmu bekerja sangat keras untuk membesarkanmu, dan kini kau akan meninggalkan kami? Kau sama sekali tak punya hati nurani!" "Ibu, aku tak meninggalkanmu. aku memberitakan Injil kepadamu berkali-kali, tapi kau tak memercayainya. Kau tak mendengarkan perkataan Tuhan, hanya perkataan pendeta. Ini pilihanmu sendiri." "Mulai sekarang, kau bukan anakku!" "Mulai sekarang, kita akan berpisah. Kita bukan lagi saudara. Kesulitan apa pun yang kaumiliki kelak, kami takkan membantumu." "Kalau begitu terserah kalian. Aku hanya percaya kepada Tuhan, dan kalian menganiayaku seperti ini, membuatku memilih antara kalian dan Tuhan, jadi tentu saja aku akan memilih Tuhan. Namun, aku tak pernah berkata kalian bukan orang tua dan saudaraku. Itu adalah perkataan kalian."

Setelah itu, aku berhenti pergi ke gereja. Kupikir pendeta dan pemimpin takkan lagi menggangguku. Di luar dugaan, suatu hari pada bulan April, rekan kerja gereja yang mengelola keuangan menemuiku dan mendesakku pergi ke gereja untuk menandatangani pernyataan tak percaya kepada Tuhan Yesus. Aku sangat marah. Orang-orang ini tak mau meninggalkanku sendirian. Mengapa mereka begitu penuh kebencian? Setelah menyuruhnya pergi, aku menenangkan diri dan berdoa kepada Tuhan, dan teringat satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Ketika Tuhan bekerja, memedulikan seseorang, dan memperhatikan orang ini, dan ketika Dia menyukai dan berkenan atas orang ini, Iblis juga akan menguntit orang ini, berusaha menipu orang ini dan melukai dirinya. Jika Tuhan ingin mendapatkan orang ini, Iblis akan berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi Tuhan, menggunakan berbagai cara jahat untuk mencobai, mengganggu, dan merusak pekerjaan yang Tuhan lakukan demi mencapai tujuan tersembunyinya. Apa tujuan ini? Iblis tidak ingin Tuhan mendapatkan siapa pun; Iblis ingin merebut orang-orang yang ingin Tuhan dapatkan, dia ingin mengendalikan mereka, menguasai mereka sehingga mereka menyembahnya, sehingga mereka bergabung dengannya untuk melakukan perbuatan-perbuatan jahat, dan menentang Tuhan. Bukankah ini motif Iblis yang jahat? Engkau semua sering mengatakan bahwa Iblis sangat jahat, sangat buruk, tetapi sudahkah engkau semua melihatnya? Engkau bisa melihat betapa buruknya manusia; engkau belum bisa melihat betapa buruknya Iblis itu sebenarnya. Namun dalam hal Ayub ini, engkau bisa benar-benar melihat betapa jahatnya Iblis. Hal ini telah membuat wajah Iblis yang mengerikan dan esensi dirinya menjadi sangat jelas. Dalam peperangan melawan Tuhan dan mengikuti di belakang-Nya, tujuan Iblis adalah untuk menghancurkan semua pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan, untuk merasuki dan mengendalikan orang-orang yang Tuhan ingin dapatkan, untuk sepenuhnya memusnahkan orang-orang yang Tuhan ingin dapatkan. Jika mereka tidak dimusnahkan, mereka menjadi milik Iblis, untuk dipakai olehnya—inilah tujuannya" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik IV"). Setelah merenungkan firman Tuhan, aku melihat tipu muslihat Iblis dengan lebih jelas. Aku melihat para pendeta dan penatua ini adalah milik Iblis. Mereka adalah kaki tangan Iblis. Mereka berusaha segala cara untuk menghalangi dan mengganggu kepercayaanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa untuk menjauhkanku dari Tuhan. Mereka memintaku menandatangani surat yang menyangkal Tuhan Yesus untuk memberi mereka alasan menghukumku. Hati mereka sangat kejam! Dari awal hingga akhir, mereka memainkan peran Iblis. Kemudian, keluargaku juga mengetahui yang sebenarnya mengenai niat pendeta, menyadari dia ingin aku menandatangani surat itu agar bisa melaporkanku kepada pemerintah, dan ibuku berkata kepadaku, "Hengxin, jangan tandatangani surat itu. Pendeta itu sangat jahat. Kau tak melakukan kesalahan apa pun dengan percaya kepada Tuhan, tapi seperti inilah Dia memperlakukanmu. Jika kau mengalami penganiayaan, aku takkan membiarkan dia lolos begitu saja." Aku dahulu memuja pendeta. Kupikir mereka melayani Tuhan dan membantu mereka artinya mengasihi Tuhan, jadi aku sering memberikan persembahan, baik uang maupun barang. Ketika mobil mereka rusak, aku selalu memperbaikinya, berapa pun biayanya. Melalui pengalaman ini, sekarang aku bisa melihat wajah asli para pendeta. Dengan alasan melindungi kawanan, mereka menghalangi orang agar tidak menyelidiki jalan yang benar, dan mencegah orang lain agar tidak menyambut Tuhan dan masuk ke dalam Kerajaan surga. Mereka hanya ingin kita semua berada di bawah kendali mereka, sehingga kita memberikan lebih banyak uang kepada mereka dan mendukung mereka. Mereka batu sandungan yang menghalangi orang agar tidak masuk ke dalam Kerajaan surga.

Sebagaimana firman Tuhan Yang Mahakuasa katakan. "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang didedikasikan untuk menelan jiwa manusia?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Aku bersyukur atas perlindungan Tuhan. Firman Tuhan Yang Mahakuasa-lah yang memimpin dan membimbingku langkah demi langkah, memampukanku mengetahui tipu muslihat Iblis yang sebenarnya melihat dengan jelas betapa para pendeta membenci kebenaran dan menentang Tuhan, membebaskan diri sepenuhnya dari belenggu hamba jahat dan antikristus, dan kembali ke rumah Tuhan. Hatiku dipenuhi dengan rasa syukur kepada Tuhan! Kini, aku menikmati pembekalan firman Tuhan setiap hari, Aku memberitakan Injil dan bersaksi tentang Tuhan bersama saudara-saudariku, dan aku merasa puas dan bahagia! Syukur kepada Tuhan!

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Iri Hati Membusukkan Tulang

Oleh Saudari Su Wan, Tiongkok Pada November 2020, aku terpilih menjadi pemimpin tim penyiraman—aku sangat senang. Terpilih sebagai pemimpin...

Tinggalkan Balasan