Aku Telah Melihat Corak Asli Pendetaku

12 Oktober 2020

Aku ingat saat pertama kali memeluk Kristen, Pendeta Chen dari gereja kami dan istrinya sangat mengagumiku. Mereka menjadikanku pemimpin Tim Pujian dan guru Sekolah Minggu dan selalu sangat perhatian kepadaku. Setiap kali mengalami masalah atau merasa lemah, mereka akan berdoa untukku. Mereka juga perhatian terhadap anggota gereja lainnya. Kapan pun seseorang merasa sedih atau lemah, mereka bersekutu dengan Alkitab untuk membantu mereka. Aku merasa mereka berdua sangat penuh kasih dan kami beruntung memiliki mereka. Di lubuk hatiku, aku selalu merasa mereka adalah orang tua spiritualku dalam iman.

Lalu, pada tahun 2018, aku bertemu saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa secara daring. Setelah mendengar kesaksian mereka, aku mengetahui bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, berinkarnasi sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Dia mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan mentahirkan umat manusia pada akhir zaman, menggenapi nubuat dalam 1 Petrus 4:17 yang mengatakan: "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan." Aku sangat senang, lalu aku dan keluargaku mempelajari pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman bersama-sama. Dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa kami semua menjadi yakin bahwa itu adalah suara Tuhan dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Kami semua menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Setelah itu, aku teringat Pendeta Chen. Dia selalu menyuruh kami berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan, jadi aku pikir dia akan sangat senang mendengar Tuhan telah datang kembali. Aku memutuskan untuk memberi tahu dia kabar baik itu.

Dalam sebuah pertemuan, Pendeta Chen pernah berkata, "Kita berada pada akhir zaman dan Tuhan bisa datang kembali kapan pun. Kita harus berdoa dan berjaga-jaga." Aku sangat senang mendengar dia mengatakan ini, jadi aku menimpali, berkata, "Aku bertemu beberapa saudara-saudari secara daring baru-baru ini yang memberikan kesaksian bahwa Tuhan telah datang kembali. Aku telah menghadiri pertemuan yang benar-benar mencerahkan dengan mereka." Tanggapannya adalah, "Pertemuan daring sangat bagus dan bisa membantu kita lebih memahami firman Tuhan." Lalu, dia melanjutkan khotbahnya. Aku senang, berpikir, "Pendeta Chen benar-benar seorang pencari kebenaran. Aku harus segera membagikan Injil Tuhan pada akhir zaman dengannya." Yang mengejutkan, Pendeta Chen dan istrinya datang ke rumahku beberapa hari kemudian. Begitu masuk, Pendeta Chen bertanya kepadaku dengan ekspresi wajah muram, "Kau menyebutkan pertemuan daring. Apa kau bergabung dengan gereja lain?" Melihat dia sangat kesal membuatku sedikit tercengang. Sebelum aku bisa menjawab, ibuku berkata dengan gembira, "Ya, Pendeta. Kami telah mempelajari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Dari sanalah kami tahu bahwa Tuhan telah datang kembali. Dia mengungkapkan banyak kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan rumah Tuhan." Pendeta Chen menjawab dengan keras, "Tuhan telah datang kembali? Tidak mungkin! Alkitab dengan jelas menubuatkan: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Tuhan akan datang kembali di atas awan pada akhir zaman untuk dilihat semua orang. Jika Dia sudah datang kembali, mengapa kita belum melihat Dia?" Ibuku berkata, "Ada banyak nubuat alkitabiah tentang kedatangan Tuhan kembali. Selain Dia datang secara terbuka di atas awan, ada juga ayat tentang Dia yang datang secara rahasia, seperti Kitab Wahyu 16:15, 'Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri.' Kitab Wahyu 3:3, 'Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri,' dan Matius 25:6, 'Dan pada tengah malam terdengar teriakan, "Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya."' Mengatakan Dia datang seperti pencuri berarti Dia datang kembali diam-diam tanpa ada yang mengetahuinya. Jika Tuhan datang secara terbuka di atas awan, maka semua orang akan melihat Dia. Bagaimana itu bisa seperti pencuri, dan siapa yang perlu berteriak karena mempelai laki-laki telah datang?" Dengan marah, Pendeta Chen berkata, "Bukankah klaimmu bahwa Tuhan datang secara rahasia bertentangan dengan nubuat tentang Dia datang di atas awan? Ini tak sejalan dengan Alkitab. Kita belum melihat Tuhan datang di atas awan, yang membuktikan Dia belum datang kembali. Kami takkan memercayainya!"

Sepertinya dia tidak benar-benar memahaminya, jadi aku berkata, "Pendeta Chen, nubuat tentang Dia datang dalam daging secara rahasia dan Dia datang secara terbuka di atas awan sebenarnya tak bertentangan. Kedatangan Tuhan kembali terjadi dalam dua tahap. Pertama, Dia datang secara rahasia dalam daging, mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan mentahirkan umat manusia, serta membentuk sekelompok pemenang sebelum bencana. Setelah itu selesai, pekerjaan-Nya secara rahasia akan berakhir, lalu Dia akan mengirimkan bencana, memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Dia akan menghancurkan semua musuh Tuhan, semua yang dimiliki Iblis. Dia akan muncul secara terbuka kepada semua bangsa dan orang-orang hanya setelah bencana besar selesai. Mereka yang mendengar suara Tuhan dan mempelajari pekerjaan-Nya saat Dia bekerja secara rahasia di sini, datang ke hadapan takhta Tuhan, menerima penghakiman-Nya pada akhir zaman, dan kerusakan mereka ditahirkan. Mereka pada akhirnya dibawa ke kerajaan Tuhan. Mereka adalah gadis bijaksana yang dinubuatkan Alkitab. Mereka yang tak mendengar suara Tuhan saat Dia bekerja secara rahasia di sini dan yang bahkan mengutuk dan menolak Tuhan Yang Mahakuasa adalah gadis bodoh. Mereka adalah orang-orang tidak percaya, antikristus, dan penjahat yang diungkap melalui pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Saat Tuhan datang secara terbuka di atas awan, mereka akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa yang mereka lawan sebenarnya adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, tetapi penyesalan mereka akan datang terlambat. Mereka akan dilumat oleh bencana, dan dihukum saat mereka meratap. Ini akan menggenapi firman Tuhan: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Dengan cara inilah nubuat Tuhan datang secara rahasia dan secara terbuka akan digenapi." Lalu, ibuku berkata dengan bersungguh-sungguh, "Pendeta, dia benar. Alkitab menyebutkan kedatangan Anak Manusia beberapa kali. Contohnya: 'Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Matius 24:27). 'Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini' (Lukas 17:24-25). 'Anak Manusia' mengacu kepada Tuhan yang berinkarnasi, sama seperti Tuhan Yesus adalah Anak Manusia. Dia lahir dari manusia dan memiliki kemanusiaan yang biasa. Jika Tuhan datang kembali dalam bentuk Roh-Nya, Dia takkan disebut Anak Manusia. Lalu, jika Tuhan datang kembali sebagai Tuhan dalam Roh, siapa yang berani menolak atau melawan Dia? Bagaimana Dia 'pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini'? Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa yang berinkarnasi. Kau harus melihat firman Tuhan Yang Mahakuasa." Saat ibuku berbicara, dia mengambil salinan firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk pendeta. Dia tak hanya menolak melihatnya, tetapi menepisnya dengan marah dan berteriak, "Ini sudah pasti bukan firman Tuhan. Semua firman Tuhan ada dalam Alkitab dan tidak ada apa-apa di luar itu!"

Aku terkejut melihat Pendeta Chen berlaku tak seperti dirinya, bahkan wajahnya memerah karena marah. Dia selalu begitu baik hati—tiba-tiba dia tampak seperti orang yang sangat berbeda. Aku mulai merasa sedikit takut, jadi aku segera berdoa kepada Tuhan dalam hati, meminta Dia memberiku iman dan membimbingku untuk terus bersekutu. Itu cukup menenangkanku. Aku berkata kepadanya dengan sangat lembut, "Pendeta Chen, tak ada dasar alkitabiah atas klaimmu bahwa semua firman Tuhan ada di dalam Alkitab dan tidak di tempat lain. Itu tidak sejalan dengan fakta. Dikatakan dalam Injil Yohanes, 'Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu' (Yohanes 21:25). Tuhan Yesus mengucapkan banyak hal dalam tiga setengah tahun Dia bekerja dan berkhotbah di bumi, tetapi yang tercatat dalam Empat Injil hanya perlu beberapa jam untuk diucapkan. Artinya mustahil semua firman Tuhan Yesus dicatat di dalam Alkitab. Selain itu, ada hal-hal yang tak dimasukkan oleh orang-orang yang menyusun Alkitab, jadi nubuat beberapa nabi tidak masuk ke dalam Alkitab. Itu termasuk beberapa firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi Ezra yang tak dimasukkan ke dalam Alkitab. Itu berarti pernyataan tidak ada firman Tuhan di luar Alkitab sama sekali tidak berlaku!"

Ibuku juga berkata dengan sungguh-sungguh, "Bukan hanya beberapa firman Tuhan tak dimasukkan ke Alkitab, tetapi ada juga firman Tuhan pada akhir zaman! Tuhan Yesus bernubuat: 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). Juga dinubuatkan berkali-kali dalam Kitab Wahyu: 'Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' (Wahyu Pasal 2, 3). Kitab Wahyu juga menyebutkan Anak Domba membuka gulungan. Itu semua adalah nubuat tentang Tuhan mengucapkan lebih banyak firman saat Dia datang kembali. Jika tidak ada firman Tuhan di luar Alkitab, bagaimana semua nubuat ini digenapi? Tuhan Yang Mahakuasa sedang melakukan pekerjaan penghakiman, mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia sepenuhnya. Dia menyingkap semua misteri rencana pengelolaan Tuhan, membuka dan menghakimi kebenaran dari kerusakan manusia serta akar penentangan manusia kepada Tuhan. Dia memberi kita jalan menuju pertobatan sejati dan masuk ke kerajaan. Yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu tentang Roh Kudus berbicara kepada gereja-gereja dan Anak Domba membuka gulungan itu mengacu kepada firman Tuhan Yang Mahakuasa. Bagaimana firman-firman baru ini bisa dicatat lebih dahulu dalam Alkitab? Bukankah klaim tidak ada firman Tuhan yang ada di luar Alkitab terlalu tak masuk akal? Tuhan adalah Tuhan pencipta dan sumber air hidup yang kekal. Namun, pekerjaan dan firman Tuhan yang dicatat dalam Alkitab sangat terbatas. Kita tak bisa membatasi Tuhan dalam lingkup Alkitab berdasarkan gagasan kita. Itu berarti menyangkal kebenaran, menyangkal pekerjaan dan firman Tuhan!"

Ini membuat Pendeta Chen sangat marah, tetapi dia tak bisa membantahnya. Dia hanya berkata, "Aku melarangmu mempelajari ini untuk kebaikanmu sendiri. Kau belum dewasa dalam hidup dan bisa disesatkan. Segeralah mengaku dan bertobat kepada Tuhan!" Aku dengan cepat menjawab, "Pendeta Chen, kami telah menyimpulkan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali hanya melalui pencarian yang sungguh-sungguh dan dengan banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Kau belum membaca firman-Nya, jadi wajar jika memiliki keraguan dan gagasan. Tuhan Yesus berkata, 'Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu' (Matius 7:7). Selama kau mau mencari, dan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, semua kebingunganmu bisa hilang." Tidak lama setelah aku selesai, istrinya meminta informasi kontak saudara-saudari dari Gereja itu kepadaku dan berkata dia akan mempelajarinya nanti. Karena memercayai ucapannya, aku memberikannya kepada mereka. Mereka mengambilnya dan langsung pergi.

Aku cukup lama merasa tak tenang setelah mereka pergi. Aku selalu menganggap mereka sebagai orang yang baik dan rendah hati. Mereka sering menyuruh kami berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan kembali, tetapi saat mendengar berita kedatangan Tuhan kembali, mereka sama sekali tak tertarik. Mereka dengan keras kepala berpegang teguh pada firman Alkitab. Mengapa mereka tak menerapkan yang mereka khotbahkan? Aku sangat kecewa dan sedih, tetapi berharap mereka akan menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, Aku berdoa dalam hati untuk mereka. Aku juga mengirimi mereka tautan ke film Injil Menguak Misteri Tentang Alkitab, berharap itu akan membuat mereka melepaskan gagasan mereka dan mempelajari pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, serta segera menyambut Tuhan. Aku penuh dengan harapan, tetapi sesuatu yang sangat tak terduga terjadi. Mereka mengirimiku segala macam rumor yang memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa untuk menjauhkanku darinya. Melihat aku tidak terpengaruh, mereka mengirim pesan yang melecehkan anggota Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka juga datang ke Facebook dan mengepos banyak rumor yang memfitnah dan menyerang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa untuk menyesatkan dan mencegah orang lain menyelidiki jalan yang benar. Mereka juga tak berhenti di situ. Mereka pergi dari rumah ke rumah memperingatkan saudara-saudari agar tak berhubungan denganku, menghakimi dan menjelek-jelekkan aku. Banyak orang salah paham dan menjaga jarak denganku. Beberapa orang mengirimiku pesan yang menuduh dan beberapa menolak berbicara denganku saat kami berpapasan. Beberapa bahkan tak membukakan pintu saat aku mengunjungi mereka. Ini membuatku sangat sedih. Aku dekat dengan saudara-saudari ini pada masa lalu, tetapi kini mereka menghindari dan menolakku, termakan oleh kebohongan pendeta. Aku sulit percaya semua ini dilakukan oleh pendeta yang dahulu sangat kukagumi. Aku menderita dan merasa batinku sangat lemah. Aku tak bisa memahaminya. Aku tak melakukan kesalahan apa pun. Aku hanya menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Mengapa pendeta memperlakukanku seperti itu?

Saat seorang saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa mengetahuinya, dia menawariku bantuan dan dukungan serta membacakan kutipan dari firman Tuhan untukku. "Dalam setiap langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan di dalam diri manusia, dari luar pekerjaan itu terlihat seperti interaksi antara manusia, seolah-olah lahir karena pengaturan manusia atau dari campur tangan manusia. Di balik layar, semua adalah pertaruhan di antara Iblis dan Tuhan, menuntut orang-orang untuk bersaksi bagi Tuhan. Ketika Ayub diuji, Iblis bertaruh dengan Tuhan di balik layar. Yang terjadi kepada Ayub adalah perbuatan dan campur tangan manusia. Di balik setiap langkah pekerjaan yang Tuhan lakukan di dalam dirimu adalah pertaruhan antara Iblis dengan Tuhan—di balik semua itu ada peperangan" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Lalu, aku mengerti pendeta yang memecah belah dan anggota gereja lain yang mengisolasiku, semuanya adalah pencobaan Iblis. Iblis ingin aku meninggalkan jalan yang benar dan mengkhianati Tuhan serta kehilangan penyelamatan-Nya pada akhir zaman. Iblis sangat tercela! Aku berpikir, "Karena aku sudah yakin Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, apa pun kesulitan yang mungkin kuhadapi, aku harus mengikuti Dia dengan teguh sampai akhir."

Lalu, saudari itu membagikan persekutuan ini: "Tuhan menggunakan situasi ini untuk mengajari kita menilai orang lain. Pendekatan yang diambil orang terhadap kedatangan Tuhan menunjukkan sikap mereka terhadap kebenaran dan Tuhan, serta menunjukkan esensi mereka." Lalu, dia membaca kutipan firman Tuhan lain. "Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau ingin tahu hakikat orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kebenaran tentang hidup. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu, bagaimana mungkin orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal seperti itu bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Dan, karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan sia-sia berpegang pada nama Mesias sambil menentang hakikat Mesias dengan segala cara yang memungkinkan. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, congkak, dan tidak menaati kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: sedalam apa pun khotbah-Mu, setinggi apa pun otoritas-Mu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Setelah itu, dia membagi lebih banyak persekutuan dalam terang firman dari Tuhan ini dan menjelaskan perilaku rohaniawan itu. Aku selalu berpikir karena mereka mengenal Alkitab dengan baik, telah bekerja keras melayani Tuhan selama bertahun-tahun, mengasihi jemaat, dan selalu menyuruh kami berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan kembali, artinya mereka mencintai kebenaran dan merindukan kedatangan Tuhan. Namun, kenyataan menunjukkan kepadaku itu sangat berbeda dari dugaanku. Penampilan mereka yang rendah hati dan penuh kasih hanyalah topeng untuk membodohi dan menipu orang, mereka tak berbeda dengan orang Farisi yang munafik. Orang-orang Farisi juga terlihat sangat saleh. Mereka menguraikan Kitab Suci di sinagoga setiap hari, mereka berdoa di jalanan agar orang lain melihat mereka melakukannya. Mereka semua menunggu kedatangan Mesias, tetapi saat Tuhan Yesus benar-benar muncul dan Dia mengungkapkan kebenaran, serta menunjukkan begitu banyak tanda dan mukjizat, yang semuanya jelas berasal dari Tuhan, orang-orang Farisi tidak mau tahu tentang itu. Mereka dengan keras kepala menjunjung hukum kitab suci dan menggunakan kata-kata Kitab Suci untuk mengutuk pekerjaan Tuhan. Mereka membantu menyalibkan Tuhan Yesus dan dihukum oleh Tuhan. Pendetaku persis sama. Dia tampak dengan rendah hati melayani Tuhan dan menunggu kedatangan-Nya kembali, tetapi meski tahu Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, dia tetap tak mempelajarinya sama sekali. Dia hanya berpegang teguh pada gagasannya sendiri dan firman harfiah Alkitab, melawan dan mengutuk pekerjaan baru Tuhan. Katanya jika Dia tidak datang di atas awan, maka Dia bukanlah Tuhan Yesus dan apa pun yang tak tertulis di dalam Alkitab bukanlah pekerjaan Tuhan, dan seterusnya. Dia berusaha keras mencegah orang lain menyelidiki jalan yang benar. Dia dan istrinya tidak benar-benar merindukan kedatangan Tuhan, mereka orang Farisi zaman modern yang meremehkan kebenaran, serta meremehkan penampakan dan pekerjaan Tuhan. Itu mengingatkanku kepada Tuhan Yesus yang mengutuk orang-orang Farisi, mengatakan, "Celakalah engkau ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang munafik! Karena engkau seperti kuburan yang dicat putih, yang di luarnya memang kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh tulang orang mati dan semua kenajisan. Bahkan engkau kelihatan benar dari luar di mata orang lain, tetapi di dalamnya engkau penuh dengan kemunafikan dan kejahatan" (Matius 23:27-28). Memahami semua ini memberiku pemahaman tentang tindakan rohaniawan itu. Namun, yang terjadi selanjutnya benar-benar menunjukkan corak asli mereka.

Suatu sore, Penatua Wang dan dua saudari dari gereja lamaku datang ke rumahku dan hanya menatapku dengan dingin tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Lalu, Penatua Wang mengeluarkan ponselnya, memencet nomor, dan memberikannya kepadaku. Saat mengambilnya, aku mendengar Pendeta Chen dengan marah mengatakan segala macam kata kasar, lalu memperingatkanku, "Kau dilarang berhubungan dengan anggota gereja kami dan menyebarkan Injil Tuhan Yang Mahakuasa di gereja kami. Jangan mencuri dombaku!" Aku sangat marah dan memberitahunya, "Mengapa aku tak boleh berbagi berita bagus tentang kedatangan Tuhan kembali? Mengapa kau mencoba menghentikan orang mencari jalan yang benar? Mereka adalah domba Tuhan. Mengapa kau tak membiarkan mereka mendengar suara Tuhan?" Setelah menutup telepon, Penatua Wang dan yang lainnya menyerah berbicara kepadaku, dan pergi. Pendeta itu terus mengganggu keluargaku setelah itu, bahkan secara terbuka mencoreng nama kami di gereja. Keluargaku menjadi lemah dan negatif, tidak mampu menanggung usikan itu. Perbuatan jahat pendeta itu membuatku sangat marah. Aku membaca lebih banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tidak seorang pun dapat mengenal Tuhan; tidak seorang pun dapat selaras dengan kehendak-Nya. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah antikristus yang memimpin manusia menentang Tuhan? Bagaimana pengikut mereka bisa tahu bahwa merekalah setan-setan, penelan jiwa manusia?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Firman Tuhan Yang Mahakuasa membuatku lebih memahami corak asli rohaniawan dan penentangan mereka terhadap Tuhan. Mereka bertindak seolah-olah melindungi kawanan domba Tuhan dengan tak membiarkan kami membagikan Injil Tuhan, tetapi kenyataannya, mereka takut semua orang akan mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa dan tak seorang pun akan mendengarkan mereka lagi. Lalu, mereka akan kehilangan status mereka. Karena itulah mereka berusaha sangat keras mencegah orang percaya menyelidiki jalan yang benar. Itu membuatku teringat firman Tuhan Yesus: "Tetapi celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri" (Matius 23:15). Rohaniawan itu bukan hanya menolak mencari jalan yang benar, tetapi berusaha keras mencoreng dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dan menyesatkan orang percaya. Banyak orang yang tak mengetahui faktanya mengikuti mereka mengutuk Tuhan Yang Maha Esa. Bukankah mereka menjadikan orang-orang itu anak-anak neraka seperti mereka agar dihukum bersama? Mereka benar-benar jahat sampai ke sumsum. Rohaniawan di dunia religius membenci kebenaran. Mereka melawan dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan tanpa malu-malu mengumpulkan domba Tuhan di kandang mereka sendiri, berperang dengan Tuhan atas orang-orang pilihan-Nya. Mereka sama seperti orang-orang Farisi yang dikutuk Tuhan Yesus 2.000 tahun yang lalu. Mereka adalah hamba jahat, antikristus yang disingkapkan oleh Tuhan dalam pekerjaan-Nya pada akhir zaman! Aku melihat dengan sangat jelas natur setan mereka yang melawan Tuhan dan kebencian mereka akan kebenaran. Aku memutuskan untuk dengan percaya diri mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa bagaimanapun mereka mencoba menghalangi! Semua orang di keluargaku juga memperoleh kearifan dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan tak merasa dibatasi oleh mereka lagi.

Jika mengingat saat mereka terus mengusik dan menjelek-jelekkan aku, meskipun aku sedikit menderita, hal itu memberiku pemahaman tentang rohaniawan itu. Aku melihat corak asli mereka—mereka membenci kebenaran dan melawan Tuhan. Aku takkan pernah disesatkan atau dibatasi oleh mereka. Aku juga belajar, dalam pertempuran spiritual dengan orang Farisi dan antikristus, jika kita berdoa dan bersandar kepada Tuhan, Dia akan menggunakan firman-Nya untuk membimbing kita memahami kebenaran dan menang atas pencobaan Iblis. Imanku tumbuh berkat pengalaman itu. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa!

Selanjutnya: Pertarungan Roh di Rumah

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Badai Perceraian Mereda

Oleh Saudari Lu Xi, Jepang Pada 2015, seorang teman membuatku mulai percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa. Setelah menerima pekerjaan Tuhan...

Sebuah Terobosan

Oleh Saudari Fangfang, Tiongkok Kami semua dalam keluargaku percaya kepada Tuhan Yesus, dan walaupun aku hanya orang percaya awam di gereja...