Badai Perceraian Mereda
Oleh Saudari Lu Xi, Jepang Pada 2015, seorang teman membuatku mulai percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa. Setelah menerima pekerjaan Tuhan...
Kami menyambut semua pencari yang merindukan penampakan Tuhan!
Aku sudah sebelas tahun percaya kepada Tuhan Yesus dan sebelumnya hanya menghadiri ibadah di gereja Pdt. Ben. Pdt. Ben adalah seorang pengkhotbah yang sangat terkenal di daerah kami. Dia saleh dan baik hati, melayani Tuhan selama bertahun-tahun, dan sangat mengenal Alkitab. Dia membawakan semua pelatihan Alkitab di gereja, jadi aku sangat mengaguminya. Aku selalu bertanya kepadanya setiap kali ada sesuatu yang tidak kumengerti. Dia selalu berdoa untuk kami setiap kali keluarga kami menghadapi kesulitan. Tanpa sadar, aku mulai menganggap dirinya ayah rohani dalam imanku.
Pada tahun 2017, aku mendengar Injil Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, dan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku membaca bagaimana Dia menyingkapkan misteri rencana pengelolaan Tuhan selama enam ribu tahun untuk menyelamatkan manusia, fakta sebenarnya mengenai tiga tahap pekerjaan Tuhan, misteri inkarnasi Tuhan, bagaimana Iblis merusak manusia, bagaimana Tuhan bekerja langkah demi langkah untuk menyelamatkan manusia, bagaimana Tuhan menggolongkan setiap orang berdasarkan jenisnya, bagaimana Dia menentukan kesudahan dan tempat tujuan kita, dan pengejaran seperti apa yang harus kita lakukan untuk memperoleh keselamatan dan masuk ke dalam Kerajaan. Semua kebenaran dan misteri ini adalah hal-hal yang belum pernah kudengar selama bertahun-tahun menjadi orang Kristen. Semua itu benar-benar membuka mataku! Aku menjadi yakin dalam hatiku bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali dan aku juga membawa kedua anakku ke hadapan Tuhan. Aku teringat dengan Pdt. Ben, yang telah menjadi pengkhotbah selama bertahun-tahun. Dia selalu menasihati kami untuk berjaga-jaga dan menanti agar tidak melewatkan kesempatan kami untuk diangkat oleh Tuhan. Jika dia tahu bahwa Tuhan telah datang kembali, dia pasti akan menerimanya dengan senang hati. Kuputuskan untuk memperlengkapi diriku dengan kebenaran sesegera mungkin agar aku dapat memberitakan Injil kepadanya. Namun tak lama kemudian, Pdt. Ben yang datang mencariku terlebih dahulu.
Hari itu, dia mengunjungi kios buah keluarga kami dan bertanya kepadaku sambil tersenyum, "Diaken Alyssa, sudah lama tak bertemu. Kudengar kau menghadiri ibadah di gereja lain, dan kupikir kau akan pergi ke gereja yang lebih besar. Aku terkejut ternyata kau pergi ke Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Gereja itu bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dalam daging. Itu tidak mungkin! Ini kebohongan, dan imanmu salah. Kembalilah kepada Tuhan dan segeralah bertobat." Aku tertegun mendengar perkataannya. Kupikir, "Kau tidak mengetahui apa pun tentang gereja itu dan belum menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Bagaimana kau bisa dengan begitu saja mengutuknya?" Namun kemudian kupikir, "Kurasa dia belum mendengar firman Tuhan Yang Mahakuasa jadi dia tidak tahu bahwa itu adalah jalan yang benar. Dia telah melayani Tuhan selama bertahun-tahun dan merindukan kedatangan-Nya. Jika dia membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan sadar bahwa semua itu adalah kebenaran, dia pasti akan menerimanya." Jadi, aku bersaksi tentang Tuhan, tentang pekerjaan-Nya pada akhir zaman. Aku berkata, "Pendeta Ben, kau baru saja berkata bahwa Tuhan tidak mungkin datang kembali dalam daging. Apakah perkataanmu didasarkan pada firman Tuhan?" Dengan yakin dia menjawab, "Dikatakan dalam Matius 24:30, 'Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar.' Tuhan Yesus dengan jelas berkata bahwa ketika Dia datang kembali, Dia akan menampakkan diri secara terbuka dengan kemuliaan besar di atas awan untuk dilihat semua orang. Jadi, tidak mungkin Tuhan akan datang kembali dalam wujud inkarnasi. Aku berani berkata, setiap pemberitaan yang berkata bahwa Tuhan datang dalam daging adalah jalan yang salah, itu adalah kebohongan. Aku tidak akan pernah memercayainya!" Aku segera menjawab, "Pendeta, ada banyak nubuat dalam Alkitab tentang kedatangan Tuhan kembali. Ada banyak nubuat tentang kedatangan Tuhan di atas awan, tetapi ada banyak juga nubuat tentang kedatangan Tuhan secara rahasia, seperti, 'Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri' (Wahyu 3:3), 'Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri' (Wahyu 16:15), 'Dan pada tengah malam terdengar teriakan, "Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya"' (Matius 25:6). Tuhan Yesus juga berkata: 'Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Namun, pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini' (Lukas 17:24-25). 'Sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Matius 24:27). Ayat-ayat ini menyebutkan bahwa Tuhan akan datang kembali 'bagaikan pencuri' dan 'kedatangan Anak Manusia'. Akankah pencuri yang mau mencuri harta, datang secara terbuka, dengan menjadikan dirinya tontonan yang meriah? Tentu saja tidak. Pencuri pasti menyelinap di malam hari dan kebanyakan orang tidak akan mengetahuinya. Jadi, Tuhan datang bagaikan pencuri maksudnya adalah Dia akan datang secara rahasia, yang berarti Tuhan akan datang dalam daging sebagai Anak Manusia. Jika kau bersikeras bahwa Tuhan hanya akan datang secara terbuka di atas awan, bagaimana nubuat tentang kedatangan-Nya yang secara rahasia bagaikan pencuri akan digenapi? Jika Tuhan datang di atas awan, semua orang akan melihat Dia. Perlukah ada orang yang berseru 'Mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'? Jadi, berdasarkan nubuat Tuhan, kita dapat yakin bahwa kedatangan-Nya kembali akan terjadi dalam dua tahap. Pertama, Dia datang secara rahasia dalam wujud manusia, kedua, Dia akan menampakkan diri secara terbuka. Dengan demikian, semua nubuat tentang kedatangan Tuhan ini sesuai." Setelah mendengar perkataanku, ekspresi wajah Pendeta Ben terlihat canggung. Selanjutnya aku berkata, "Pendeta, Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan seluruh kebenaran untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan, dan telah membentuk sekelompok pemenang. Pekerjaan Tuhan secara rahasia dalam wujud inkarnasi akan segera berakhir, kemudian Dia akan melepaskan malapetaka besar, memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat, menampakkan diri secara terbuka kepada semua suku bangsa. Pada waktu itu, semua orang yang menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa akan jatuh ke dalam malapetaka, meratap dan menggertakkan gigi mereka. Ini menggenapi Wahyu 1:7 yang berkata: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam-Nya; dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia.'" Mendengar perkataanku, Pdt. Ben hanya menunjukkan ekspresi sinis dan berkata, "Kau tidak terlalu mengenal Alkitab, tetapi kau malah berkhotbah kepadaku?" Aku sangat kecewa melihat sikapnya seperti itu. Apakah ini Pdt. Ben yang kukenal? Aku selalu menganggapnya orang yang rendah hati. Dia sering menasihati kami untuk menjadi gadis bijaksana dan berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Tuhan. Bagaimana mungkin dia tidak memiliki keinginan untuk mencari dan menyelidiki kabar tentang kedatangan Tuhan kembali? Aku menasihatinya, "Pendeta, apakah memiliki banyak pengetahuan Alkitab sama dengan mengenal Tuhan? Apakah itu menjamin orang tidak akan menentang Tuhan? Orang-orang Farisi Yahudi hafal Kitab Suci dan mengira mereka mengenal Tuhan. Namun, ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan bekerja, mereka tahu bahwa firman-Nya berkuasa dan berotoritas, tetapi mereka tidak mencari atau menyelidikinya. Mereka berpaut pada makna harfiah Kitab Suci, dan bersikeras bahwa Dia bukan Tuhan jika nama-Nya bukan Mesias. Mereka bahkan menghujat Dia, mengatakan Dia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Mereka mengutuk dan menentang pekerjaan Tuhan Yesus berdasarkan gagasan mereka dan akhirnya membuat Dia disalibkan. Mereka menyinggung watak Tuhan dan menerima hukuman dan kutukan-Nya. Pendeta Ben, kita harus belajar dari kegagalan orang Farisi." Dia terdiam sesaat, lalu berkata dengan gusar, "Karena kau telah menjadi pencari yang rajin selama bertahun-tahun dalam imanmu, aku akan berdoa untukmu. Segera tinggalkan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa!" Lalu dia pergi dengan marah.
Setelah dia pergi, aku pikir berdasarkan sikapnya terhadap kedatangan Tuhan, tampaknya dia tidak benar-benar merindukannya. Mengapa dia tak mau mendengarkan firman Tuhan Yang Mahakuasa, menyelidikinya, dan baru setelah itu mengambil kesimpulan? Selama bertahun-tahun, dia telah menjadi orang percaya, berkorban, mengorbankan dirinya, dan bekerja keras. Akan sangat disayangkan jika dia melewatkan kesempatan untuk diangkat. Kuputuskan untuk menunggu kesempatan lain, dan berbicara lagi dengannya tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Dia mungkin akan menerimanya setelah persekutuanku dipahami olehnya. Beberapa hari kemudian, Pdt. Ben datang lagi ke kios buah kami. Kupikir dia pasti telah mempelajari Alkitab dan akhirnya mengerti bagaimana Tuhan datang kembali, dan dia siap untuk menyelidikinya. Di luar dugaan, dia berkata, "Diaken Alyssa, waktu itu kau berkata bahwa Tuhan pertama-tama datang secara rahasia dalam daging, dan kemudian menampakkan diri secara terbuka. Aku tidak setuju. Alkitab berkata, 'Engkau semua, orang-orang Galilea, mengapa engkau sekalian berdiri memandang ke langit? Yesus yang sama ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, juga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke surga' (Kisah Para Rasul 1:11). Tuhan Yesus naik ke surga di atas awan putih dalam wujud orang Yahudi, jadi Dia akan datang kembali di atas awan putih dalam wujud orang Yahudi. Kau telah disesatkan. Kau harus berbalik." Pdt. Ben terus menjelaskan, tampaknya bertekad untuk meyakinkanku. Melihatnya dengan keras kepala berpaut pada gagasan bahwa Tuhan akan datang kembali di atas awan, mengkritik dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, aku agak bingung. Ada begitu banyak nubuat Alkitab tentang kedatangan Tuhan kembali dalam daging secara rahasia. Mengapa dia sama sekali tidak mencari atau menyelidikinya? Bagaimana aku harus menyampaikan persekutuanku kepadanya? Aku berdoa dalam hati, memohon agar Tuhan membimbingku. Tepat pada saat itu, satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa terlintas di benakku. Aku membacakannya untuk Pdt. Ben. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak mengendarai awan putih adalah kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan yang benar dan kehidupan. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus? Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang tunduk pada bimbingan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Kembali Langit dan Bumi"). Setelah membacakannya, aku rasa firman Tuhan ini sangat jelas. Sekarang Pdt. Ben seharusnya mengerti. Namun, begitu aku selesai membacakannya, sebelum aku dapat mengatakan apa pun, dia berkata dengan wajah cemberut, "Pokoknya, aku hanya percaya Tuhan Yesus akan datang di atas awan. Itu tak mungkin salah! Aku adalah pendeta dan telah melayani Tuhan selama bertahun-tahun. Mungkinkah kau lebih tahu daripadaku? Selain itu, semua pendeta di dunia keagamaan mengutuk Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Itu berarti Tuhan Yang Mahakuasa tidak mungkin adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Kusarankan kau untuk segera berbalik!" Melihatnya begitu keras kepala tanpa sama sekali berniat untuk mencari, sangatlah mengkhawatirkan, aku berkata, "Pendeta Ben, apakah para pendeta dari dunia keagamaan merepresentasikan Tuhan? Apakah semua pandangan dunia keagamaan adalah kebenaran? Ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, Dia mati-matian dikutuk dan ditentang oleh semua penganut agama Yahudi. Dapatkah kau berkata bahwa pekerjaan Tuhan Yesus bukanlah jalan yang benar? Untuk menyambut Tuhan, kita harus berfokus mendengarkan suara-Nya, tidak mengikuti tren agama secara membabi buta. Kau harus mendengarkan firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk memastikan apakah itu adalah kebenaran atau bukan, apakah itu adalah suara Tuhan atau bukan ...." Namun, dia menyelaku sebelum aku selesai berbicara, dan berkata dengan nada bicara yang meremehkan, "Aku sudah lama membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Menurutku, itu bukan suara Tuhan, dan kau tidak boleh lagi membacanya." Aku merasa jijik dengan tatapannya yang menghina. Aku berpikir, "Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran di luar semua yang Tuhan katakan pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Selain itu, semua firman-Nya begitu berotoritas—orang dapat langsung mengenali bahwa itu adalah suara Tuhan. Anehnya, Pendeta Ben justru tidak mengenalinya. Apakah dia sebenarnya salah satu domba Tuhan?"
Pdt. Ben terus datang untuk berbicara denganku dari waktu ke waktu selama beberapa minggu selanjutnya, menyuruhku untuk meninggalkan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Suatu hari, dia datang ke kios buahku dengan marah dan tidak memanggilku Diaken Alyssa seperti sebelumnya, tetapi langsung berkata dengan nada memerintah, "Kau tak boleh lagi percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa atau mengajak kedua anakmu untuk percaya! Kau terutama tidak boleh memberitakan hal ini kepada saudara-saudari di gereja. Jika tidak, akan kuumumkan bahwa kau sekarang percaya pada aliran sesat, dan kau akan kuusir dari gereja. Akan kubuat semua orang menjauhi dan menolakmu!" Aku sangat marah. Menurutku, menerima jalan yang benar adalah kebebasanku sendiri, dan dia tak berhak menghalangiku. Kami orang-orang percaya semuanya telah mengharapkan kedatangan Tuhan kembali dan kini aku harus membagikan kabar baik bahwa aku telah menyambut Tuhan ini kepada orang lain. Mengapa dia terus menghalangi jalanku? Dengan sungguh-sungguh dan tegas kukatakan kepadanya, "Domba Tuhan mendengar suara-Nya dan tak seorang pun mampu menghentikannya. Anak-anakku telah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, telah mengenali suara Tuhan dan ingin mengikuti Dia. Ini adalah kebebasan mereka. Atas dasar apa kau berusaha membatasi kebebasan beragama mereka?" Dia terdiam sesaat, lalu dengan marah memakiku dan pergi. Beberapa waktu kemudian, aku memberitakan Injil Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman kepada dua saudari dari gereja lamaku. Mereka senang mendengar firman Tuhan Yang Mahakuasa dan menghubungiku secara teratur. Tak lama kemudian, Pendeta Ben mengetahuinya, lalu menyesatkan dan menghalangi mereka. Mereka berhenti menghubungiku dan mulai menghindariku. Aku sangat sedih dan marah. Mau tak mau, aku teringat apa yang Tuhan Yesus katakan kepada orang Farisi: "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang munafik! Karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, tetapi engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). Pdt. Ben tidak mencari serta menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan dia bahkan berusaha keras menghalangi saudara-saudari untuk tidak menyelidiki yang benar dan menyambut Tuhan. Bukankah itu berarti merusak kesempatan orang untuk masuk ke dalam kerajaan? Apa bedanya dengan apa yang orang Farisi lakukan? Aku sama sekali tidak bisa memahaminya. Pdt. Ben adalah orang yang sudah lama percaya kepada Tuhan, yang tampak saleh dan sedang menantikan kedatangan Tuhan kembali. Mengapa dia sama sekali tidak mau mencari ketika mendengar kabar tentang kedatangan Tuhan, tetapi menolak dan mengutuknya?
Beberapa waktu kemudian, di sebuah pertemuan, aku memberi tahu saudara-saudariku apa yang telah terjadi. Mereka membacakan dua bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa dan kemudian aku mampu melihat sumber masalahnya. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Ingin tahukah engkau apa sumber masalah yang menyebabkan orang Farisi menentang Yesus? Ingin tahukah engkau apa esensi orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Selain itu, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mengejar kebenaran hidup. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu kedatangan Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa yang dimaksud dengan jalan kebenaran. Menurutmu, bagaimana orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal seperti itu bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mungkin mereka dapat melihat Mesias? Mereka menentang Yesus karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang Yesus ucapkan, dan terlebih lagi, karena mereka tidak mengenal Mesias. Dan karena mereka belum pernah melihat Mesias dan tidak pernah berhubungan dengan Mesias, mereka membuat kesalahan dengan berpaut pada nama Mesias sambil menentang esensi Mesias dengan segala cara yang memungkinkan. Orang-orang Farisi ini pada dasarnya keras kepala, congkak, dan tidak menaati kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: sedalam apa pun khotbah-Mu, setinggi apa pun otoritas-Mu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah keyakinan ini konyol dan tidak masuk akal?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Kembali Langit dan Bumi"). "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan maksud-maksud Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar 'Tuhan'. Mereka adalah orang-orang yang membawa panji-panji Tuhan, tetapi dengan sengaja melawan Tuhan, yang membawa label percaya kepada Tuhan sambil memakan daging dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja mengganggu mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang berdedikasi untuk menelan jiwa manusia?" (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Firman Tuhan Yang Mahakuasa mencerahkanku. Mengapa para pendeta dan penatua sangat menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman? Itu terutama karena mereka pada dasarnya keras kepala dan congkak. Mereka bukan saja tidak menerima kebenaran, tetapi mereka bahkan membencinya. Sama seperti orang Farisi Yahudi yang selalu menjabarkan Kitab Suci di bait suci. Namun, ketika Tuhan Yesus datang dan bekerja, meskipun mereka tahu bahwa firman-Nya berotoritas dan berkuasa, mereka tetap tidak mau menyelidikinya. Mereka dengan keras kepala berpaut pada makna harfiah Kitab Suci dan menggunakan hukum Taurat Perjanjian Lama untuk mengutuk Dia. Untuk melindungi status dan mata pencaharian mereka, mereka bahkan mengarang kabar bohong dan memberi kesaksian palsu untuk menjebak Tuhan Yesus dan pada akhirnya menyalibkan-Nya. Aku sadar bahwa Pdt. Ben sama seperti itu. Dia tahu Tuhan Yang Mahakuasa sedang mengungkapkan banyak kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, dan dia bukan saja tidak menyelidikinya, tetapi dia juga menentang dan mengutuknya. Dia berpaut pada kata-kata dalam Alkitab dan pada gagasan dan imajinasinya sendiri. Dia yakin jika Tuhan Yesus tidak datang di atas awan, itu bukanlah penampakan dan pekerjaan Tuhan. Dia menyebarkan segala macam kebohongan agar orang percaya tidak menyelidiki jalan yang benar. Dia berusaha agar orang-orang percaya benar-benar berada di bawah kendalinya sendiri. Semakin kupikirkan, perbuatannya itu tampak semakin menakutkan. Pendeta macam apa itu? Bagaimana dia bisa disebut hamba Tuhan? Dia adalah orang Farisi zaman modern, setan hidup yang menghalangi orang-orang masuk ke dalam Kerajaan! Pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman menyingkapkan wajah munafik para pendeta dan penatua ini. Mereka sama sekali bukan orang percaya sejati, mereka juga tidak menantikan untuk menyambut penampakan Tuhan. Mereka percaya kepada Tuhan Yesus hanya sebutannya, hanya dua kata "Tuhan Yesus" tersebut, tetapi mereka sama sekali tidak mengetahui esensi keilahian-Nya, dan mereka sebenarnya tidak percaya bahwa Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Itu sebabnya mereka tidak pernah tunduk pada kebenaran atau mencari ketika mereka mendengar jalan kebenaran. Mereka bahkan membenci dan mengutuk Kristus yang mengungkapkan kebenaran. Mereka adalah orang Farisi, antikristus yang disingkapkan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Dahulu aku tidak memahami kebenaran dan tidak memiliki kemampuan mengenali dirinya, jadi aku tersesat oleh penampilannya yang saleh, dan aku bahkan menganggap dirinya ayah rohaniku. Aku sungguh buta! Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena mengizinkanku mengetahui sifat munafiknya yang sebenarnya dan esensi antikristusnya yang membenci kebenaran dan menentang Tuhan. Akhirnya, aku terbebas dari penyesatan dan ikatan orang Farisi dan antikristus dari dunia keagamaan, dan aku kembali ke hadapan takhta Tuhan. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas keselamatan-Nya!
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.
Oleh Saudari Lu Xi, Jepang Pada 2015, seorang teman membuatku mulai percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa. Setelah menerima pekerjaan Tuhan...
Oleh Saudara Ruan Wenshan, VietnamPada November 2020, seorang saudara mengundangku untuk menghadiri pertemuan online. Kupikir aku selalu...
Oleh Saudari Joselyn, Ekuador Tahun 2008, aku dan ibuku mulai beriman kepada Tuhan, lalu setelah itu, aku menghadiri pertemuan di gereja...
Oleh Saudara Yuanzhi, Brasil Aku dilahirkan di sebuah kota kecil di Tiongkok Utara dan pada tahun 2010, aku mengikuti kerabat ke Brasil. Di...