Firman Tuhan Harian: Tiga Tahap Pekerjaan | Kutipan 30

16 Agustus 2020

Pekerjaan penaklukan saat ini adalah pekerjaan yang dimaksudkan untuk memperjelas hal yang akan menjadi kesudahan manusia. Mengapa Aku berfirman bahwa hajaran dan penghakiman hari ini adalah penghakiman di hadapan takhta putih yang besar di akhir zaman? Tidakkah engkau mengerti ini? Mengapa pekerjaan penaklukan adalah tahap terakhir? Bukankah untuk memperlihatkan bagaimana setiap golongan manusia akan berakhir? Bukankah ini memungkinkan semua orang, dalam proses pekerjaan penaklukan hajaran dan penghakiman, menunjukkan corak aslinya dan sesudah itu dikelompokkan menurut jenisnya? Alih-alih mengatakan bahwa pekerjaan ini menaklukkan umat manusia, akan lebih baik bila mengatakan bahwa pekerjaan ini menunjukkan cara setiap golongan manusia akan berakhir. Demikianlah, pekerjaan ini menghakimi dosa mereka dan kemudian menunjukkan berbagai golongan manusia, dengan demikian memutuskan apakah mereka jahat atau benar. Setelah pekerjaan penaklukan datanglah pekerjaan memberi upah yang baik dan menghukum yang jahat: orang yang sungguh-sungguh taat, artinya ditaklukkan sepenuhnya, akan ditempatkan pada langkah berikutnya untuk menyebarkan pekerjaan itu ke seluruh alam semesta; yang tidak ditaklukkan akan ditempatkan dalam kegelapan dan ditimpa malapetaka. Dengan demikian, manusia akan dikelompokkan menurut jenisnya: para pelaku kejahatan dikelompokkan bersama yang jahat—tidak akan pernah lagi melihat sinar matahari, sedangkan orang benar dikelompokkan bersama yang baik untuk menerima terang dan hidup selamanya dalam terang itu. Akhir dari segala sesuatu sudah dekat, kesudahan manusia telah ditunjukkan secara jelas di depan matanya, dan segalanya akan dikelompokkan menurut jenisnya. Lalu bagaimana orang-orang bisa lolos dari pengelompokan ini? Penyingkapan tentang kesudahan dari setiap golongan manusia dilakukan ketika akhir dari segala sesuatu sudah dekat, dan itu dilakukan selama pekerjaan penaklukan seluruh alam semesta (termasuk semua pekerjaan penaklukan yang dimulai dengan pekerjaan saat ini). Penyingkapan tentang kesudahan dari seluruh umat manusia dilakukan di hadapan takhta penghakiman, dalam proses hajaran, dan dalam proses pekerjaan penaklukan pada akhir zaman. Pengelompokan orang menurut jenisnya tidak mengembalikan orang ke golongan asalnya. Alasannya, karena ketika manusia diciptakan pada saat penciptaan dunia, hanya ada satu jenis manusia, yaitu laki-laki dan perempuan. Tidak ada banyak jenis yang berbeda. Hanya setelah beberapa ribu tahun kerusakan, barulah muncul berbagai golongan manusia: ada yang berada di bawah wilayah kekuasaan setan yang cemar, ada yang di bawah wilayah kekuasaan setan yang jahat, dan beberapa, yang mengikhtiarkan jalan kehidupan, berada di bawah wilayah kekuasaan Yang Mahakuasa. Hanya dengan cara inilah berbagai golongan secara bertahap mulai timbul di antara orang, dan orang memisahkan diri ke dalam beberapa golongan di dalam keluarga besar manusia. Semua orang memiliki bapa leluhur yang berbeda. Tetapi, bukan ini yang menyebabkan setiap orang tidak berada di bawah kekuasaan mutlak Yang Mahakuasa, melainkan pemberontakan manusia yang sudah melampaui batas. Penghakiman yang benar menyingkapkan jati diri setiap corak pribadi, tiada yang dibiarkan tersembunyi. Di dalam terang, corak asli setiap orang terlihat jelas. Pada saat ini, manusia tidak lagi seperti sediakala; kemiripan asli leluhurnya sudah lama lenyap sebab keturunan Adam dan Hawa yang tak terhitung jumlahnya telah lama dikuasai Iblis, tidak pernah lagi mengenal terang surga, dan karena manusia telah dijejali dengan segala macam racun Iblis. Begitulah, orang mendiami tempat-tempat tujuan yang sesuai baginya. Lagi pula, berdasarkan racunnya yang beragam itulah, mereka dikelompokkan menurut jenisnya. Artinya, mereka dipilah berdasarkan sejauh mana mereka ditaklukkan hari ini. Kesudahan manusia bukanlah sesuatu yang telah ditetapkan sejak penciptaan dunia. Alasannya karena pada mulanya hanya ada satu golongan, yang secara kolektif disebut "umat manusia", dan pada mulanya manusia tidak dirusak Iblis, dan mereka semua hidup dalam terang Tuhan tanpa dirundung kegelapan. Tetapi setelah manusia dirusak Iblis, segala corak dan jenis orang yang berasal dari keluarga yang secara kolektif disebut "umat manusia" dan terdiri dari laki-laki dan perempuan menyebar ke seluruh dunia. Mereka semua dituntun oleh leluhur mereka untuk menyimpang dari leluhur mereka terdahulu—umat manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan (yaitu, Adam dan Hawa mula-mula, leluhur mereka terdahulu). Pada waktu itu, satu-satunya bangsa yang dituntun oleh Yahweh untuk hidup di bumi hanyalah orang Israel. Orang-orang dengan pelbagai corak yang muncul dari seluruh Israel (artinya, dari suku bangsa asli) lantas kehilangan kepemimpinan Yahweh. Bangsa mula-mula ini, buta sama sekali perihal dunia manusia, kemudian pergi bersama leluhur mereka untuk menduduki wilayah yang mereka rebut, sejak itu hingga kini. Begitulah, mereka masih belum paham perihal cara mereka menyimpang dari Yahweh dan bagaimana mereka telah dirusak sampai hari ini oleh segala macam setan yang cemar dan roh-roh jahat. Mereka yang telah dirusak dan diracuni sampai ke akar-akarnya hingga saat ini, yaitu mereka yang pada akhirnya tidak dapat diselamatkan, tidak akan mempunyai pilihan selain pergi bersama leluhur mereka—setan yang cemar yang telah merusak mereka. Mereka yang akhirnya bisa diselamatkan akan pergi ke tempat tujuan umat manusia yang pantas, artinya, sampai akhir yang telah disediakan bagi yang diselamatkan dan ditaklukkan. Segalanya akan dilakukan untuk menyelamatkan semua orang yang dapat diselamatkan, tetapi bagi mereka yang tidak peka, yang tidak dapat disembuhkan, pilihan mereka hanya satu, yaitu menyusul leluhurnya ke dalam jurang hajaran tanpa dasar. Jangan dipikir bahwa kesudahanmu sudah ditetapkan sejak awal dan baru sekarang tersingkap. Kalau engkau berpikir begitu, lupakah engkau bahwa selama penciptaan awal umat manusia, tidak diciptakan kelas Iblis yang terpisah? Lupakah engkau bahwa hanya ada satu jenis umat manusia, terdiri dari Adam dan Hawa (artinya, hanya pria dan wanita) yang telah diciptakan? Jika sejak semula engkau merupakan keturunan Iblis, tidakkah itu berarti bahwa ketika Yahweh menciptakan manusia, diciptakan-Nya pula kelompok Iblis? Mungkinkah Ia melakukan hal seperti itu? Ia telah menciptakan manusia demi kesaksian-Nya; demi kemuliaan-Nya, Ia telah menciptakan manusia. Mengapa Ia dengan sengaja menciptakan suatu kelas keturunan Iblis untuk menentang Dia sebebasnya? Mungkinkah Yahweh melakukan ini? Jika ya, siapakah yang sanggup mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan yang benar? Apabila saat ini Aku katakan bahwa sebagian dari engkau sekalian akan pergi bersama Iblis pada akhirnya, itu tidak berarti engkau sudah bersama Iblis sejak awal. Sebaliknya, itu berarti engkau telah tenggelam begitu dalam sehingga kalaupun Tuhan telah mencoba menyelamatkanmu, engkau masih gagal memperoleh keselamatan itu. Tiada pilihan lain kecuali mengelompokkan engkau bersama Iblis. Alasannya adalah semata-mata karena engkau tidak dapat diselamatkan, bukan karena Tuhan tidak berlaku benar terhadap engkau, artinya, bukan karena Tuhan dengan sengaja menetapkan nasibmu sebagai jelmaan Iblis lalu mengelompokkan engkau bersama Iblis dan dengan sengaja menghendaki engkau menderita. Itu bukan makna terdalam dari kebenaran pekerjaan penaklukan. Kalau itu yang engkau yakini, alangkah timpangnya pengertianmu! Tahap akhir penaklukan ditujukan untuk menyelamatkan, juga menyingkapkan kesudahan orang. Selain itu, untuk menyingkapkan kemerosotan orang melalui penghakiman, dan dengan demikian, menjadikan mereka bertobat, bangkit, dan mengejar kehidupan serta jalan kehidupan manusia yang benar. Penaklukan juga ditujukan untuk menggerakkan hati orang yang mati rasa dan bebal, dan untuk menunjukkan pemberontakan batin mereka melalui penghakiman. Meskipun demikian, jika orang masih tidak dapat bertobat, masih tidak dapat mengejar kehidupan manusia yang benar, dan tidak dapat membuang semua kerusakan ini, mereka akan menjadi objek yang akan ditelan Iblis dan tidak akan tertolong. Inilah arti penting penaklukan—untuk menyelamatkan orang dan menunjukkan kesudahan mereka. Akhir baik, akhir buruk—semuanya disingkapkan dengan pekerjaan penaklukan. Entah orang akan diselamatkan atau dikutuk, semuanya tersingkap selama pekerjaan penaklukan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (1)"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan