Kesaksian Rohani 2022 - "Tetap Setia pada Kebenaran, Bukan Emosi"

19 Juni 2022

Meskipun adik laki-lakinya telah menjadi orang percaya selama beberapa tahun, dia tidak membaca firman Tuhan atau menghadiri pertemuan, dan dia berbicara serta berperilaku seperti orang tidak percaya—dia juga sama sekali tidak menerima kebenaran. Berdasarkan prinsip, dia dapat melihati bahwa adiknya adalah orang tidak percaya dan harus dikeluarkan dari gereja, tetapi ketika gereja bertanya kepadanya lebih lanjut tentang adiknya, dia mau melindunginya dan menutupi perilaku adiknya karena emosinya. Dia tidak mau secara akurat menyingkapkan adiknya. Kemudian dengan membaca firman Tuhan, dia menyadari esensi dan akibat dari bertindak berdasarkan emosi—dia menyingkapkan perilaku adiknya, menerapkan kebenaran. Beberapa tahun kemudian, ibunya akan diminta untuk menjalani isolasi dan perenungan diri karena kecenderungannya mengganggu kehidupan bergereja dan tidak mau menerima kebenaran, dan dia kembali dikuasai emosinya, tidak mau menyingkapkan perilaku ibunya. Bagaimana akhirnya dia menerapkan kebenaran dan menjunjung tinggi pekerjaan gereja dan bukan bertindak dengan emosi? Silakan saksikan video ini.

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan