Yang Huiying, suami, dan putrinya adalah keluarga Kristen yang bahagia. Kemudian suatu hari di bulan Maret 2012, suaminya, Liu Zhongshi, ditangkap Partai Komunis Tiongkok saat mencoba mengirimkan buku-buku firman Tuhan ke gereja-gereja. Mengetahui dia akan menjadi yang berikutnya, Yang Huiying bergegas membawa semua buku firman Tuhan dari rumah mereka dan bersembunyi. Lalu, tujuh hari kemudian, dia menerima kabar buruk bahwa suaminya dipukuli sampai mati oleh polisi. Dia diliputi rasa sakit dan sangat menderita karena tragedi ini. Saat suaminya dimakamkan, Yang Huiying menyelinap pulang untuk menghadiri pemakamannya, tetapi polisi tiba-tiba menelepon salah satu kerabatnya yang hadir untuk menanyakan keberadaannya. Dia dipaksa untuk pergi secepat mungkin. Kematian Liu Zhongshi merupakan pukulan telak bagi istri dan putrinya. Lalu, bagaimana mereka berdua melewati kesengsaraan dan ujian ini? Bagaimana mereka melewati awan gelap berupa kehilangan seorang suami dan ayah?

Harap diperhatikan: semua video di kanal ini tersedia untuk ditonton secara gratis. Individu atau kelompok mana pun secara tegas dilarang mengunggah, memodifikasi, mengubah, atau mengutip video apa pun dari kanal YouTube Gereja Tuhan Yang Mahakuasa tanpa meminta izin sebelumnya. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa berhak untuk mencari penyelesaian hukum jika terjadi pelanggaran terhadap persyaratan ini. Silakan hubungi kami terlebih dahulu dengan permohonan untuk menyebarkan video kepada publik.