Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 373

15 September 2020

Tuhan menciptakan manusia, tetapi ketika Dia datang ke dunia manusia, orang-orang berusaha untuk menentang-Nya, mengusir-Nya dari wilayah mereka, seolah-olah Dia hanyalah seorang yatim piatu yang mengembara tanpa tujuan di dunia, atau seperti seorang warga dunia tanpa negara. Tidak seorang pun merasa terikat dengan Tuhan, tidak ada yang benar-benar mengasihi-Nya, tidak ada yang pernah menyambut kedatangan-Nya. Sebaliknya, ketika melihat kedatangan Tuhan, wajah mereka yang gembira menjadi berkabut dalam sekejap mata, seolah-olah badai akan segera datang, seolah-olah Tuhan akan merenggut kebahagiaan keluarga mereka, seolah-olah Tuhan tidak pernah memberkati manusia, tetapi sebaliknya hanya memberikan kepada mereka kemalangan. Karena itu, dalam pikiran manusia, Tuhan bukanlah anugerah, tetapi Pribadi yang selalu mengutuk mereka. Karena inilah, manusia tidak memperhatikan Dia ataupun menyambut-Nya; mereka selalu dingin terhadap-Nya, dan inilah yang selalu terjadi. Karena manusia memendam hal-hal ini dalam hati mereka, Tuhan berkata bahwa manusia tidak masuk akal dan tidak bermoral, dan bahkan perasaan yang seharusnya memperlengkapi manusia pun tidak dapat dirasakan dalam diri mereka. Manusia tidak memikirkan perasaan Tuhan sedikit pun, tetapi menggunakan apa yang disebut "kebenaran" dalam berurusan dengan Tuhan. Mereka telah bersikap seperti ini selama bertahun-tahun, dan karena alasan ini, Tuhan mengatakan bahwa watak mereka belum berubah. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki hakikat yang lebih berbobot dari segelintir bulu. Dapat dikatakan bahwa manusia adalah orang-orang yang tidak berguna karena mereka tidak menghargai diri mereka sendiri. Jika mereka bahkan tidak mengasihi diri mereka, tetapi menginjak-injak diri mereka sendiri, bukankah ini menunjukkan bahwa mereka tidak berharga? Manusia itu seperti wanita tak bermoral yang bermain-main dengan dirinya sendiri dan menyerahkan dirinya dengan rela kepada orang lain untuk dirusak. Meskipun demikian, mereka masih tidak mengetahui betapa rendahnya diri mereka. Mereka menemukan kesenangan dalam bekerja untuk orang lain, atau berbicara dengan orang lain, menempatkan diri di bawah kendali orang lain; bukankah ini benar-benar merupakan kenajisan umat manusia? Meskipun Aku belum menjalani kehidupan di antara umat manusia, belum benar-benar menjalani kehidupan sebagai manusia, Aku telah memperoleh pemahaman yang sangat jelas tentang setiap gerakan, setiap tindakan, setiap perkataan, dan setiap perbuatan yang manusia lakukan. Aku bahkan dapat menyingkapkan manusia hingga mereka merasa sangat malu, sampai-sampai mereka tidak lagi berani mengungkapkan tipu muslihat mereka sendiri atau menyerahkan diri pada hawa nafsu mereka. Seperti siput yang mundur ke dalam cangkangnya, mereka tidak lagi berani menyingkapkan keadaan mereka sendiri yang buruk. Karena manusia tidak mengenal diri mereka sendiri, kelemahan terbesar mereka adalah kesediaan mereka untuk memamerkan pesona mereka di hadapan orang lain, memamerkan wajah buruk mereka; ini adalah hal yang paling dibenci oleh Tuhan. Ini karena hubungan antar manusia itu tidak normal, dan tidak ada hubungan antar pribadi yang normal di antara manusia, apalagi hubungan yang normal antara mereka dengan Tuhan. Tuhan telah sangat banyak berfirman, dan dengan melakukan hal itu, tujuan utama-Nya adalah untuk menempati tempat di hati umat manusia sehingga mereka dapat membebaskan diri dari semua berhala yang telah tinggal di dalam hati mereka. Setelah itu, Tuhan dapat menggunakan kekuasaan-Nya atas seluruh umat manusia dan mencapai tujuan keberadaan-Nya di bumi.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penafsiran Rahasia 'Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta', Bab 14"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Tinggalkan Balasan

Bagikan

Batalkan