Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 474

11 Maret 2021

Kebanyakan orang percaya kepada Tuhan demi tempat tujuan mereka di masa depan, atau demi kesenangan sementara. Bagi orang-orang yang belum pernah mengalami penanganan, tujuan percaya kepada Tuhan hanya agar masuk ke dalam surga, agar memperoleh upah. Tujuannya bukan untuk disempurnakan, atau untuk melakukan tugas ciptaan Tuhan. Dengan kata lain, kebanyakan orang tidak percaya kepada Tuhan untuk memenuhi tanggung jawab mereka, atau untuk menyelesaikan tugas mereka. Jarang orang percaya kepada Tuhan untuk dapat menjalani kehidupan yang berarti, dan tak seorang pun percaya bahwa kalau manusia hidup, ia harus mengasihi Tuhan, sebab demikianlah hukum Surga dan prinsip bumi, dan demikianlah panggilan alami manusia. Dengan demikian, meskipun setiap orang masing-masing mengejar tujuannya sendiri, tujuan pengejaran mereka dan motivasi di baliknya semua sama, dan, yang lebih penting, bagi kebanyakan mereka, sasaran penyembahan mereka kurang lebih sama. Selama ribuan tahun terakhir, sudah banyak orang percaya yang meninggal, dan sudah banyak yang meninggal dan terlahir kembali. Bukan hanya satu atau dua orang yang mencari Tuhan, bahkan bukan seribu atau dua ribu orang, tetapi pengejaran kebanyakan orang ini hanya demi masa depan mereka sendiri atau demi pengharapan mereka yang mulia di masa depan. Orang-orang yang benar-benar mengabdi kepada Kristus sedikit dan saling berjauhan. Banyak orang percaya yang saleh masih mati terjerat oleh jeratnya sendiri. Bahkan, jumlah orang yang mencapai keberhasilan sangatlah kecil. Sampai saat ini, alasan orang gagal, atau rahasia keberhasilan mereka, masih belum diketahui. Orang-orang yang terobsesi dalam pencariannya akan Kristus tetap tidak menemukan saat mereka mengalami pencerahan seketika, mereka tidak sampai ke dasar misteri ini, sebab mereka pada dasarnya tidak paham. Meskipun mereka berupaya sungguh-sungguh dalam pencarian mereka, jalan yang mereka jalani adalah jalan kegagalan yang juga dijalani oleh pendahulu mereka, dan bukan jalan menuju keberhasilan. Dengan demikian, bagaimanapun mereka mencari, bukankah mereka menjalani jalan yang menuju pada kegelapan? Bukankah yang mereka peroleh buah yang pahit? Menebak apakah orang yang meniru orang berhasil di masa lalu akhirnya akan beruntung atau malang saja cukup sulit. Betapa lebih buruk kemungkinannya bagi orang yang berusaha mengikuti jejak orang yang gagal. Bukankah peluang mereka untuk gagal bahkan lebih besar lagi? Apa guna jalan yang mereka jalani itu? Bukankah mereka hanya membuang-buang waktu mereka saja? Terlepas dari apakah orang berhasil atau gagal dalam pengejarannya, singkatnya, ada alasan mengapa mereka melakukannya, dan keberhasilan atau kegagalan mereka bukan ditentukan dengan pencarian yang sesuka hati mereka.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan