Pendetaku Jadi Penghalang antara Aku dan Kerajaan Tuhan

31 Januari 2022

Oleh Saudara Ruan Wenshan, Vietnam

Pada November 2020, seorang saudara mengundangku untuk menghadiri pertemuan online. Kupikir aku selalu mendengar khotbah usang yang sama yang tidak memberikan makanan rohani di gerejaku, jadi mungkin pendeta luar negeri yang mengadakan ibadah online pasti lebih baik. Aku dengan senang hati mengiakan. Melalui beberapa hari persekutuan aku mengetahui bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, dan Dia sedang mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Dia datang untuk menyucikan dan menyelamatkan umat manusia agar kita mampu melepaskan diri dari ikatan dosa, dan menjadikan kita orang yang benar-benar taat dan menyembah Tuhan, dan membawa kita ke dalam kerajaan Tuhan. Khotbah-khotbahnya luar biasa dan tentang hal-hal yang belum pernah kudengar sebelumnya, dengan banyak pencerahan baru yang benar-benar memberiku makan. Aku menyampaikan semua ini kepada seorang kerabat jauhku, tetapi di luar dugaan, dia tak hanya menolak untuk mendengarkan, tetapi juga menceritakan semuanya itu kepada pendetaku.

Pendetaku mengutus tiga pemimpin gereja ke rumahku untuk mengetahui lebih lanjut tentang pertemuan onlineku, apa denominasi mereka dan berasal dari mana pengkhotbahnya. Kukatakan kepada mereka, "Ini bukan denominasi apa pun. Tuhan Yesus telah datang kembali dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Aku telah membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa. Dia memberi tahu kita dengan sangat jelas tentang sumber dosa manusia, bagaimana melepaskan diri dari dosa dan ditahirkan, dan persekutuan saudara-saudari juga sangat mencerahkan." Namun, para pemimpin itu berkata, "Tidak peduli sebagus apa pun khotbahnya. Setiap berita tentang kedatangan Tuhan kembali adalah palsu, karena Alkitab berkata, 'Jadi, jika ada orang yang berkata kepada engkau: Lihat, Kristus ada di sini, atau Kristus ada di sana; jangan engkau percaya. Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat; jadi, jika mungkin, mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan' (Matius 24:23-24). Tuhan Yesus dengan jelas memberi tahu kita bahwa Kristus palsu akan muncul pada akhir zaman, jadi setiap keyakinan yang mengeklaim bahwa Tuhan telah datang kembali pasti salah. Bagaimana bisa kau mendengarkan mereka?" Ketika mereka mengatakan hal ini, kupikir Tuhan Yesus mengatakan hal itu agar kita belajar mengenali Kristus palsu, bukan membuat kita begitu waspada sehingga bahkan tidak menyambut kedatangan Tuhan kembali. Dalam pertemuan online, Saudara Chen dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa telah menyampaikan kebenaran tentang mengenali Kristus palsu dan membacakan satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Jika, pada masa sekarang, muncul orang yang dapat memperlihatkan tanda dan keajaiban, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan melakukan banyak mukjizat, dan jika orang ini mengaku bahwa merekalah Yesus yang telah datang, inilah pemalsuan yang dilakukan oleh roh-roh jahat yang meniru Yesus. Ingatlah ini! Tuhan tidak mengulangi pekerjaan yang sama. Tahap pekerjaan Yesus sudah diselesaikan, dan Tuhan tidak akan pernah melakukan lagi tahap pekerjaan tersebut. Pekerjaan Tuhan tidak sejalan dengan gagasan manusia; contohnya, Perjanjian Lama menubuatkan kedatangan Mesias, dan penggenapan nubuat ini adalah kedatangan Yesus. Ini sudah terjadi, maka akan keliru jika Mesias lain datang lagi. Yesus sudah datang sekali, maka akan keliru jika Yesus datang lagi kali ini. Ada satu nama untuk setiap zaman, dan setiap nama dicirikan oleh zaman tersebut. Dalam gagasan manusia, Tuhan harus selalu memperlihatkan tanda dan keajaiban, harus selalu menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, dan harus selalu seperti Yesus. Namun, kali ini, Tuhan sama sekali tidak seperti itu. Jika, pada akhir zaman, Tuhan masih memperlihatkan tanda dan keajaiban, dan masih mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit—jika Dia melakukan hal yang sama persis seperti yang Yesus lakukan—berarti Tuhan mengulangi pekerjaan yang sama, dan pekerjaan Yesus tidak memiliki makna atau nilai. Jadi, Tuhan melakukan satu tahap pekerjaan dalam setiap zaman. Begitu setiap tahap pekerjaan-Nya selesai, tahap itu akan segera ditiru oleh roh-roh jahat, dan setelah Iblis mulai mengikuti jejak Tuhan, Tuhan berubah ke cara yang berbeda. Begitu Tuhan telah menyelesaikan suatu tahap pekerjaan-Nya, tahap itu ditiru oleh roh jahat. Engkau semua harus betul-betul jelas mengenai hal ini" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Pekerjaan Tuhan pada Zaman Sekarang"). Persekutuannya membantuku memahami bahwa ketika Tuhan Yesus berkata "Akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat," Dia sedang memberi tahu kita bahwa Kristus palsu menyesatkan orang dengan menggunakan tanda-tanda dan mukjizat. Jadi, siapa pun yang memperlihatkan tanda-tanda dan mukjizat dan menyebut dirinya Tuhan pasti adalah Kristus palsu, roh jahat. Karena Tuhan selalu baru, tidak pernah usang, dan Dia tidak pernah mengulangi pekerjaan-Nya. Ketika Tuhan datang kembali, Dia takkan melakukan pekerjaan yang sama seperti pada Zaman Kasih Karunia. Tuhan Yang Mahakuasa tidak memperlihatkan tanda-tanda dan mukjizat pada akhir zaman, tetapi Dia mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran—Dia adalah Kristus, Tuhan Yesus yang datang kembali. Jadi, aku menjawab mereka, "Tuhan Yesus berkata demikian agar kita mampu membedakan Kristus-Kristus palsu. Kristus adalah Pribadi yang mampu mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan keselamatan, tetapi Kristus palsu adalah roh jahat dan tidak mampu mengungkapkan kebenaran. Mereka hanya meniru pekerjaan Tuhan di masa lampau dan memperlihatkan beberapa tanda dan mukjizat sederhana untuk menipu orang. Tuhan Yesus berkata Dia akan datang kembali dan menyuruh kita untuk waspada dan menantikan. Pasti ada orang-orang yang mengumumkan kedatangan-Nya kembali, jadi jika kalian hanya berkata semua itu palsu, bukankah itu berarti kalian mengutuk kedatangan Tuhan kembali?" Mereka tidak tahu harus menjawab apa, jadi mereka hanya mengancamku, berkata bahwa jika aku terus menghadiri pertemuan online itu, keluargaku takkan mendapatkan bantuan dari mereka. Di Vietnam, kami harus meminta pendeta kami untuk mendoakan semuanya, hal besar dan kecil. Jika seseorang meninggal atau ada peristiwa kehidupan lainnya, para pendeta selalu membantu. Jika mereka tidak datang, orang lain juga tidak akan ada yang datang membantu. Jadi, aku merasa agak khawatir ketika mereka mengatakan tidak mau membantu lagi. Bagaimana kami akan menangani urusan keluarga kami? Pada waktu itu, aku tidak sepenuhnya yakin akan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Aku tahu pendeta gereja itu keliru, tetapi mereka tetap berhasil memengaruhiku karena aku tidak memahami banyak kebenaran. Aku juga khawatir menghadapi masalah dalam hidup tanpa bantuan gembalaku. Namun kemudian kupikir, melalui pertemuan-pertemuan itu, aku telah memahami bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa semuanya adalah kebenaran, semuanya berasal dari Tuhan. Aku merasa Dia mungkin adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Bagaimana jika aku mendengarkan para pemimpin dan melewatkan keselamatan Tuhan pada akhir zaman? Aku benar-benar merasakan konflik batin dan tidak tahu apakah harus setuju atau tidak untuk berhenti menghadiri pertemuan online.

Aku bisa melihat betapa marahnya mereka. Jika aku terus menghadiri pertemuan dan mendengarkan khotbah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, aku tahu mereka takkan menyerah. Aku mengira bisa berpura-pura setuju, dan kemudian menghadiri pertemuan secara diam-diam setelah mereka pergi, jadi kuberi tahu mereka bahwa aku akan berhenti menghadiri pertemuan itu. Namun, mereka tidak mau berhenti sampai di situ. Mereka bersikeras agar aku menghapus nomor telepon orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Aku tidak mau, jadi aku dengan sengaja berlambat-lambat, berpikir mungkin mereka akan pergi jika aku tetap tidak mau menyerahkan ponselku. Namun kemudian, istriku mendesakku untuk mendengarkan mereka, bahwa mereka melakukannya karena kasih. Kupikir, jika mereka benar-benar mengasihiku, mereka seharusnya membimbingku untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Sebaliknya, mereka menghakimi dan mengutuk pekerjaan baru Tuhan dan menghalangiku membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Apakah mereka tidak takut merusak kesempatanku untuk menyambut Tuhan? Apakah ini arti kasih? Hari makin larut dan mereka tetap tidak mau pergi, bersikeras agar aku menyerahkan ponselku. Akhirnya, tak ada pilihan lain, aku menyerahkannya kepada mereka dan mereka menghapus semua nomor telepon saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan memblokir semuanya. Mereka memperingatkanku bahwa jika aku menentang mereka dan terus mendengarkan khotbah dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, mereka akan mengeluarkanku dari gereja. Mendengar hal itu membuatku merasa takut. Jika aku terus menghadiri pertemuan itu dan sesuatu terjadi dalam keluargaku, apa yang akan kami lakukan tanpa bantuan dan dukungan mereka? Apa yang akan dilakukan anak-anak kami jika istriku marah kepadaku karena hal ini, jika kami tidak akur? Aku merasa sedih memikirkan hal itu, jadi aku memaksakan diri untuk berkata, "Aku akan berhenti menghadirinya." Salah seorang pemimpin tersenyum dan berkata, "Nah itu baru benar. Teruslah menghadiri ibadah gereja kita."

Setelah meninggalkan grup online, aku tak punya pilihan selain kembali ke gereja lama. Di gereja, pendeta selalu berbicara tentang kasih karunia atau persembahan, atau memilih beberapa ayat secara acak untuk dikhotbahkan. Dia selalu mengkhotbahkan hal-hal usang yang sama tanpa pencerahan baru apa pun. Terkadang saat dia tidak tahu harus berkata apa, dia selalu hanya membuat lelucon. Itu sama sekali tidak bermanfaat bagi hidupku, dan beberapa jemaat bahkan suka tertidur dalam ibadah. Dan pendeta itu hanya berdoa untuk jemaat yang memberikan persembahan lebih banyak, mengabaikan dan tidak mendoakan orang-orang yang tidak memberikan banyak persembahan. Melihat hal ini membuatku teringat dengan persekutuan saudara-saudari dari pertemuan online. Mereka mengatakan bahwa dunia keagamaan itu tandus, dan karena Tuhan melakukan pekerjaan baru, Roh Kudus tidak lagi bekerja di gereja-gereja yang masih menganut Zaman Kasih Karunia. Tanpa pekerjaan Roh Kudus, khotbah para pendeta kering dan diulang-ulang, dan tidak mampu membekali orang. Dengan pemikiran ini, aku tahu dalam hatiku bahwa gereja itu sebenarnya tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus. Dahulu gereja kami memiliki antusiasme yang besar, tetapi sekarang kami hampir tidak mau menghadiri ibadah. Aku teringat tentang betapa terangnya persekutuan jemaat Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, betapa persekutuan itu sangat membekaliku. Aku telah mendengarkan khotbah pendeta selama bertahun-tahun, tetapi masih belum jelas tentang rencana keselamatan Tuhan, bagaimana Dia bekerja pada Zaman Hukum Taurat dan Kasih Karunia, apa hasil dari pekerjaan-Nya, atau bagaimana Tuhan menghakimi manusia pada akhir zaman. Aku hanya tahu aku harus percaya kepada Tuhan. Sejak mendengar tentang firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku telah mengetahui tentang semua misteri pekerjaan Tuhan, dan persekutuanku dengan saudara-saudari telah membantuku makin memahami pekerjaan Tuhan. Aku melihat Gereja Tuhan Yang Mahakuasa memang benar-benar memiliki pekerjaan Roh Kudus dan firman Tuhan Yang Mahakuasa semuanya adalah kebenaran. Aku bisa melihat Tuhan Yang Mahakuasa mungkin adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Mengingat kembali semua yang kudapatkan dari pertemuan online benar-benar membuatku merasa bahagia. Aku merasa bahwa Tuhan telah datang kembali untuk melakukan pekerjaan baru. Jika tidak menghadiri pertemuan itu untuk menyelidikinya, mungkin aku kehilangan kesempatan untuk diselamatkan. Aku sangat ingin bergabung dengan saudara-saudari itu untuk bersekutu lebih banyak, tetapi aku tidak bisa, karena para pemimpin telah menghapus semua nomor telepon mereka. Rohku kelaparan, dan aku merasa sepertinya telah kehilangan sesuatu yang paling berharga di bumi. Aku merasa sengsara, kosong, dan dalam penderitaan. Aku berdoa setiap hari, memohon Tuhan untuk menunjukkan jalan keluar. Dan syukur kepada Tuhan, Dia menjawab doaku. Tak lama kemudian, seorang saudari dari Laos dan saudara lainnya di Facebook menghubungiku. Mereka berkata bahwa selama beberapa hari telah kehilangan kontak denganku itu, mereka sangat mengkhawatirkanku, berusaha mencariku. Aku benar-benar merasa tersentuh dan bersyukur kepada Tuhan. Aku dapat merasakan kasih Tuhan, dan bahwa Dia benar-benar berupaya keras untuk keselamatan kami, tidak pernah meninggalkan kami! Khawatir aku akan merasa negatif dan lemah, mereka mengirimiku beberapa firman Tuhan Yang Mahakuasa. Satu bagian sangat berkesan bagiku. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Tuhan bekerja, Tuhan peduli kepada seseorang, memperhatikan seseorang, dan sementara itu Iblis membuntuti setiap langkah-Nya. Siapa pun yang Tuhan perkenan, Iblis pun memperhatikan, mengikuti dari belakang. Jika Tuhan menginginkan orang ini, Iblis akan melakukan segala daya untuk menghalangi Tuhan, menggunakan berbagai cara jahat untuk mencobai, mengganggu, dan merusak pekerjaan yang Tuhan lakukan, semua demi mencapai tujuan tersembunyinya. Apa tujuan ini? Iblis tidak ingin Tuhan mendapatkan siapa pun; Iblis menginginkan semua yang diinginkan Tuhan, dia merasuki mereka, mengendalikan mereka, menguasai mereka sehingga mereka menyembahnya, sehingga mereka melakukan perbuatan jahat bersamanya. Bukankah ini motif Iblis yang jahat? ... Dalam peperangan melawan Tuhan dan mengikuti di belakang-Nya, tujuan Iblis adalah untuk menghancurkan semua pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan, untuk merasuki dan mengendalikan orang-orang yang Tuhan ingin dapatkan, untuk sepenuhnya memusnahkan orang-orang yang Tuhan ingin dapatkan. Jika mereka tidak dimusnahkan, mereka menjadi milik Iblis, untuk dipakai olehnya—inilah tujuannya" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik IV"). Saudari itu bersekutu bahwa kita dapat memahami dari firman Tuhan bahwa meskipun ada orang yang mengganggu dan menghalangi kita, sebenarnya di balik itu ada peperangan antara Tuhan dan Iblis. Tuhan sedang bekerja untuk menyelamatkan kita sedangkan Iblis menggunakan berbagai macam orang untuk menindas dan menghalangi kita sehingga kita akan menyangkal dan mengkhianati Tuhan, serta kehilangan keselamatan Tuhan pada akhir zaman. Ini adalah niat jahat Iblis. Inilah saatnya kita harus memiliki pendirian dan mengenali orang-orang dan hal-hal ini, dan memilih jalan iman kita sendiri. Karena kita telah mendengar suara Tuhan, kita harus mengikuti jejak langkah-Nya dengan saksama. Inilah satu-satunya cara untuk berdiri teguh di jalan yang benar. Persekutuannya mencerahkanku. Para pemimpin tidak ingin aku menghadiri pertemuan online dan mereka menghapus nomor telepon semua orang di mana ini seharusnya mencegahku agar tidak disesatkan, dan ini kelihatannya berasal dari sikap yang penuh kasih dan suka menolong. Namun sebenarnya, mereka menghalangi jalanku, menghalangiku untuk menyambut Tuhan, Berusaha membawaku kembali ke dunia keagamaan sehingga aku akan kehilangan keselamatan Tuhan pada akhir zaman. Gangguan para pendeta juga menyingkapkan betapa lemahnya imanku, betapa lemahnya tekadku. Aku menyerahkan begitu saja ponselku kepada pendeta itu dan membiarkan mereka memutuskan kontak dengan yang lain, dan langsung kembali ke gereja lama. Aku hidup dalam kegelapan, tidak mampu memperoleh makanan rohani sedikit pun. Aku hampir saja mengikuti pendeta dan berhenti mengejar jalan yang benar—betapa menakutkan! Aku tidak boleh lagi tunduk pada Iblis. Aku memutuskan untuk terus membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, apa pun yang dilakukan pendeta itu. Setelah itu, seorang saudara mengirimiku beberapa video kesaksian tentang hal-hal seperti penganiayaan saudara-saudari oleh pemerintah Tiongkok, dan bagaimana mereka menjadi kesaksian melewati siksaan yang mengerikan. Itulah iman sejati. Lihatlah diriku, menghadapi sedikit gangguan dari pendeta saja, aku sudah menyerah. Aku masih jauh bila dibandingkan dengan mereka! Aku tahu aku harus bersandar kepada Tuhan untuk melewati semua itu, dan harus tetap berdiri teguh bagaimanapun keluargaku menolakku atau pendeta menindasku. Aku bertekad untuk terus mendengarkan khotbah dan menghadiri pertemuan online.

Pendeta itu melakukan lebih banyak hal di kemudian hari untuk menghalangiku agar tidak bergabung dengan pertemuan online. Mereka bahkan berbohong kepadaku, mengatakan, "Kami telah ditempatkan oleh Tuhan untuk menjaga domba-domba-Nya, jadi kami secara pribadi bertanggung jawab atas dirimu. Itulah sebabnya kami harus selalu memantau pertemuan onlinemu, dan menghapus nomor-nomor telepon itu demi kebaikanmu sendiri. Jika kami tidak menjaga domba-domba Tuhan, Tuhan akan menghakimi kami ketika Dia datang kembali." Aku teringat sesuatu yang dikatakan seorang saudara dalam pertemuan online tentang apakah pendeta ditetapkan oleh Tuhan atau tidak. Dia berkata, "Ada firman dari Tuhan untuk dijadikan dasar bagi siapa pun yang ditempatkan oleh-Nya. Pada Zaman Hukum Taurat, ketika Tuhan Yahweh menempatkan Musa untuk memimpin bangsa Israel, Dia secara pribadi berkata kepada Musa, 'Sesungguhnya Aku akan menyertaimu; dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, bahwa Aku telah mengutusmu: Ketika engkau telah membawa keluar umat ini dari Mesir, engkau akan beribadah kepada Tuhan di atas gunung ini' (Keluaran 3:12). Pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus berbicara sebagai bukti penugasan Petrus untuk menggembalakan gereja-gereja: 'Dan Aku juga berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan membangun gereja-Ku; dan gerbang neraka tidak akan bisa menguasainya. Aku akan memberikan kepada-Mu kunci-kunci Kerajaan Surga: apa pun yang engkau ikat di bumi akan terikat di surga: dan apa pun yang engkau lepaskan di bumi akan terlepas di sorga' (Matius 16:18-19). 'Gembalakanlah domba-domba-Ku' (Yohanes 21:16). Kita bisa memahami bahwa Tuhan secara pribadi memberi kesaksian tentang orang yang Dia tetapkan dan pakai. Mereka memiliki firman Tuhan sebagai bukti. Tanpa itu, setidaknya harus ada bukti pekerjaan Roh Kudus. Apakah para pendeta itu memiliki bukti dari firman Tuhan bahwa mereka ditetapkan oleh-Nya? Bagaimana dengan pekerjaan Roh Kudus?" Ini memberiku keyakinan tertentu. Aku tahu bahwa Tuhan tidak pernah berkata bahwa Dia menetapkan para pendeta, dan meskipun Paulus berkata "yang dipercayakan Roh Kudus kepadamu sebagai pengawas", perkataan Paulus bukanlah perkataan Tuhan, jadi tidak bisa digunakan sebagai dasar. Perkataan mereka tidak sesuai dengan fakta! Dan aku baru menyadari bahwa para pendeta itu tidak memiliki pencerahan Roh Kudus dalam khotbah mereka. Mereka tidak menyampaikan kehendak Tuhan atau membimbing kita untuk menerapkan firman Tuhan. Mereka sama sekali tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak ditetapkan oleh Tuhan, tetapi oleh manusia. Dalam imanku, aku harus mendengarkan firman Tuhan dan mengikut Dia, tidak mendengarkan atau mengikut manusia mana pun. Melihatku tidak menjawab, pendeta itu menjadi marah dan membentakku: "Siapa pun yang ingin memberitakan Injil harus melalui kami terlebih dahulu. Tanpa persetujuan kami, itu adalah jalan yang salah. Kau tidak boleh mendengarkannya!" Aku membalas, "Tuhan adalah Sang Pencipta dan Dia melakukan pekerjaan-Nya sendiri. Dia tidak membutuhkan persetujuan manusia. Tuhan telah datang kembali. Kami mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti Dia—untuk apa kami membutuhkan persetujuanmu?" Aku merasa mereka benar-benar terlalu sombong, mereka sangat congkak! Menolak mendengarkan firman Tuhan Yang Mahakuasa atau menyelidiki pekerjaan-Nya, tetapi hanya mengkritik adalah sama seperti sikap orang Farisi terhadap pekerjaan Tuhan Yesus. Mereka sama sekali tidak memiliki rasa hormat kepada Tuhan dan tidak mencintai kebenaran.

Setelah itu, mereka berbohong kepada istriku, memberitahunya bahwa aku telah disesatkan ke jalan yang salah. Istriku tidak mampu mengenali mereka, jadi setiap kali aku menghadiri pertemuan online dia pasti menjadi sangat marah dan berkata kami berada di dua jalan yang berbeda, bahwa dia akan menceraikanku jika aku terus menghadiri pertemuan itu. Aku merasa sangat lemah dan sengsara pada waktu itu. Kupikir, jika aku berkompromi dan berhenti menghadiri pertemuan, aku akan kehilangan keselamatan Tuhan. Namun, jika aku terus hadir, dia akan menceraikanku, lalu bagaimana dengan anak kami? Dalam ketidakberdayaanku, aku berdoa, "Tuhan, kumohon kuatkan imanku. Tolong aku mengatasi ujian ini dan pimpin aku di sepanjang jalan di depanku." Kemudian, aku teringat sesuatu yang Tuhan Yesus katakan: "Dia yang mengasihi ayah atau ibunya lebih dari Aku, tidak layak bagi-Ku: dan Dia yang mengasihi anak lelaki atau anak perempuannya lebih dari Aku tidak layak bagi-Ku" (Matius 10:37). Firman Tuhan menunjukkan kepadaku bahwa kasihku kepada istri dan anak-anakku melebihi kasihku kepada Tuhan, bahwa aku tidak layak bagi-Nya. Aku diam-diam bertekad bahwa sekalipun istriku menceraikanku, aku akan tetap mengikut Tuhan Yang Mahakuasa. Ketika istriku berusaha menghalangiku setelah itu, aku tidak lagi dipengaruhi olehnya.

Kemudian, pendeta itu melibatkan ayah mertuaku dalam upayanya untuk menghalangiku menghadiri pertemuan. Ayah mertuaku adalah peminum berat dan tidak terlalu sering pergi ke gereja, tetapi pendeta itu mengundangnya ke ibadah dan berbohong, memberitahunya bahwa setelah percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, mereka akan mematahkan kakimu jika kau mencoba meninggalkan gereja itu. Mendengar hal itu dari ayahnya, istriku pulang dan mulai memarahiku. Aku memberi tahu istriku bahwa tidak ada dasar atas apa yang dikatakan pendeta itu. Tak seorang pun di seluruh dunia yang kakinya dipatahkan karena tidak menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Itu adalah kabar bohong yang dimulai oleh pemerintah Komunis Tiongkok, dan mereka adalah pemerintah yang menindas yang menentang Tuhan. Seorang pendeta pernah memberitahuku bahwa ada pendeta yang membawa beberapa Alkitab dari AS, dan polisi menyitanya di perbatasan Tiongkok. PKT tidak mengizinkan kepercayaan kepada Tuhan. Sekarang setelah Tuhan datang kembali dan menampakkan diri di Tiongkok, mereka memburu dan menganiaya orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Bagaimana mungkin kita memercayai apa pun yang dikatakan pemerintah ateis yang menentang Tuhan? Aku telah menghadiri pertemuan online dan membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa, yang kaya dan berlimpah, dan firman menyingkapkan misteri pekerjaan Tuhan, serta kerusakan manusia dan natur berdosa sehingga kita dapat mengenal diri kita sendiri, dll. Makin kubaca hal-hal ini, makin aku merasa dicerahkan dan makin merasa ini adalah suara Tuhan. Kukatakan kepadanya bahwa aku yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Tuhan Yesus telah datang kembali dan kita harus mengikuti jejak langkah Tuhan. Untuk apa aku kembali ke gereja lama? Istriku tidak bisa menjawab, tetapi segera setelah dia menghadiri ibadah dan mendengarkan kabar bohong pendeta itu, dia selalu berdebat denganku setibanya di rumah. Sebelumnya aku selalu menganggap pendeta sebagai orang yang mengasihi Tuhan dan juga mengasihiku, tetapi sejak mereka mengetahui bahwa aku mencari pekerjaan baru Tuhan, mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk menghalangiku, berupaya membawaku kembali ke agama mereka. Akhirnya aku melihat jati diri mereka yang sesungguhnya. Aku teringat perkataan Tuhan Yesus yang mengutuk orang Farisi: "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri" (Matius 23:15). Orang Farisi membujuk orang masuk ke dalam agama untuk mengendalikan orang dalam genggaman mereka, dan ketika Tuhan Yesus datang, mereka melihat betapa berkuasa dan berotoritasnya pekerjaan dan perkataan-Nya, tetapi mereka berpegang teguh pada Kitab Suci dan tidak mencari kebenaran, takut penghidupan mereka akan terancam jika orang mengikuti Yesus. Jadi, mereka menyebarkan kabar bohong yang mencemarkan dan mengutuk Tuhan Yesus dan akhirnya membuat Dia disalibkan. Bukankah para pendeta sekarang ini sama persis dengan orang Farisi itu? Mereka juga menjebak orang percaya di gereja mereka, mengendalikan mereka, tidak membiarkan mereka mendengar suara Tuhan dan menyambut Tuhan. Ini sangat jahat! Ini mengingatkanku pada satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa yang kulihat dalam sebuah pertemuan. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa mereka tidak lain adalah antikristus yang memimpin manusia untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan hidup yang didedikasikan untuk menelan jiwa manusia?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"). Firman Tuhan menunjukkan jati diri pendeta yang sebenarnya yang menentang Tuhan. Tuhan telah datang pada akhir zaman untuk menyelamatkan umat manusia, dan para pendeta tidak hanya menolak untuk mencari dan menyelidiki, tetapi mereka bahkan menentang dan mengutuk Dia, menyebarkan rumor dan kebohongan, menutup gereja-gereja, menghalangi orang percaya agar tidak mencari jalan yang benar. Mereka tidak menyambut Tuhan atau masuk ke dalam kerajaan Tuhan, dan mereka menghalangi kita untuk menerima keselamatan Tuhan, merusak kesempatan kita untuk memasuki kerajaan. Mereka adalah setan-setan yang disebutkan dalam firman Tuhan yang memakan daging manusia dan meminum darah manusia, setan-setan yang menghalangi orang dari jalan yang benar.

Mereka mengeluarkanku dari gereja karena aku tidak mau mengikuti mereka. Para pemimpin mengatakan kepadaku bahwa mereka tidak mau membantuku jika aku mengalami masalah. Barulah aku benar-benar menyadari bahwa para pendeta itu tidak mencintai kebenaran atau mendengar suara Tuhan. Mereka bukan domba Tuhan. Mengikuti mereka dalam imanku akan seperti orang buta menuntun orang buta, dan kita semua akan hancur. Aku merasa sangat beruntung bahwa aku dapat dibebaskan dari para pendeta palsu itu dan menemukan jejak langkah Tuhan.

Aku membaca lebih banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa di hari-hari selanjutnya dan mendengarkan lebih banyak kesaksian dari saudara-saudari. Aku merasa sangat dibekali dan dididik secara rohani, lebih dari sebelumnya dalam 10 tahun imanku. Aku merasa dilahirkan pada akhir zaman dan dapat menyambut kedatangan Tuhan kembali adalah berkat yang luar biasa! Aku ingin membagikan berita yang luar biasa ini kepada lebih banyak orang yang belum datang ke hadapan Tuhan, tetapi pendeta itu memperingatkanku agar tidak mengabarkan Injil kepada jemaat lainnya, atau mereka akan melaporkanku ke pihak berwenang dan membuatku ditangkap. Aku berkata, "Apakah kau tidak takut menentang Tuhan?" Salah satu dari mereka, Tuan Zhao, menjawab dengan dingin, "Jika ini benar-benar pekerjaan Tuhan, maka kali ini kami akan menjadi orang Farisi dan membiarkan Tuhan menghukum kami selama beberapa generasi." Dengan mengatakan hal semacam ini, bukankah mereka dengan sengaja sedang menentang Tuhan dan menyinggung watak-Nya? Kecongkakan mereka dan ketiadaan rasa takut akan Tuhan memperlihatkan kepadaku makin lebih jelas betapa mereka membenci kebenaran dan adalah musuh Tuhan. Dengan menentang Tuhan seperti itu, pada akhirnya mereka akan dihukum Tuhan sama seperti orang Farisi!

Aku memperoleh pemahaman yang sangat jelas atas mereka setelah itu. Mereka tidak bisa lagi menghalangiku, dan aku makin bertekad untuk mengikut Tuhan Yang Mahakuasa. Sekarang aku telah melakukan tugas di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Istriku menjadi penasaran ketika dia melihat betapa teguhnya diriku dalam iman dan mulai menyelidikinya sendiri. Dia juga menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman setelah membaca firman-Nya, dan sekarang dia mengabarkan Injil. Aku bersyukur atas penyelamatan Tuhan Yang Mahakuasa dan aku ingin mengerahkan segenap kemampuanku untuk melakukan tugasku dan membalas kasih Tuhan.

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Tawanan Keluargaku Sendiri

Oleh Saudari Jing Xun, Thailand Aku menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman tahun 2019. Dengan membaca firman Tuhan, kulihat Tuhan Yang...