Kasus Zhaoyuan 28 Mei Menimbulkan Krisis Keluarga

13 Desember 2019

Oleh Saudari Enhui, Tiongkok

Aku seorang wanita desa biasa, dan beban berat tanggung jawab rumah tanggaku sangat membebaniku sehingga aku sulit bernapas. Akibatnya, aku menjadi sangat pemarah; aku dan suamiku bertengkar hebat setiap hari. Kami benar-benar tidak bisa terus hidup seperti itu. Setiap kali menderita, aku akan berteriak, "Langit! Tolong selamatkan aku!" Dan kemudian pada tahun 2013, Injil Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman datang kepadaku. Dengan membaca firman Tuhan dan menghadiri kebaktian bersama saudara-saudari, aku menjadi yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang kepada-Nya aku telah berseru dalam penderitaanku, dan karenanya aku dengan senang hati menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman.

Aku membaca firman Tuhan berikut ini: "Sejak penciptaan dunia, Aku telah mulai menentukan dan memilih kelompok orang ini, yaitu engkau semua pada zaman sekarang. Temperamen, kualitas, rupa, tingkat pertumbuhanmu, keluarga tempatmu dilahirkan, pekerjaan dan pernikahanmu, keseluruhan dirimu, bahkan warna rambut dan kulitmu, serta waktu kelahiranmu semuanya itu diatur oleh tangan-Ku. Bahkan hal-hal yang engkau lakukan dan orang-orang yang engkau jumpai setiap hari diatur oleh tangan-Ku, belum lagi fakta bahwa yang membawamu ke dalam hadirat-Ku pada hari ini sebenarnya adalah pengaturan-Ku. Jangan membuat dirimu menjadi kacau; engkau harus melanjutkan dengan tenang" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 74"). Dari firman Tuhan ini aku akhirnya menyadari bahwa semua hal berada di tangan Tuhan, dan bahwa aku yang bernasib baik bisa datang ke hadapan takhta Tuhan, menerima keselamatan Tuhan pada akhir zaman, dan mendapatkan penyiraman dan pemeliharaan dari firman-Nya, semuanya itu telah ditetapkan sebelumnya oleh Tuhan sejak ribuan tahun yang lalu. Suami dan keluarga seperti apa yang aku miliki juga telah ditentukan sebelumnya oleh Tuhan. Aku tahu aku harus menerima dan tunduk pada apa yang telah diatur dan ditetapkan oleh Tuhan. Sejak saat itu, setiap kali muncul hal-hal yang menurutku tidak menyenangkan, aku tidak lagi menggerutu seperti sebelumnya. Sebaliknya, aku berkeyakinan bahwa semua itu telah diatur oleh Tuhan dan aku bersedia tunduk agar Dia dapat membimbingku dan menuntunku untuk belajar hidup harmonis dengan keluargaku. Seiring waktu, aku menjadi mampu untuk berhenti bertengkar dengan suamiku. Saat dia melihat perubahan yang terjadi pada diriku sejak percaya kepada Tuhan, suamiku juga menjadi sangat mendukung imanku. Saat saudara-saudari datang ke rumahku untuk bersekutu, dia sangat sopan kepada mereka, dan terkadang berbasa-basi. Pada waktu itu aku membaca firman Tuhan setiap hari dan sering menghadiri kebaktian dan berbagi pengalaman dengan saudara-saudari lainnya. Aku merasa rohku diperkaya dan aku menikmati semacam kedamaian dan sukacita yang belum pernah kumiliki sebelumnya. Aku merasa bahwa iman kepada Tuhan benar-benar hal yang luar biasa.

Namun, semua hal baik itu harus berakhir, dan setelah insiden Zhaoyuan, Shandong terjadi pada 28 Mei 2014, hari-hari yang harmonis dan tenang di rumah kami tidak ada lagi. Awalnya kasus ini merupakan kasus kriminal biasa, tetapi tiga hari kemudian kasus ini mengambil bentuk baru—pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT) melabelinya sebagai sesuatu yang dilakukan karena motif agama. Atas dalih ini, pemerintah PKT menjadikan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa sebagai titik fokus; mereka menggunakan media untuk menanamkan bukti palsu, membuat tuduhan palsu, dan memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa tanpa alasan. Dalam sekejap, orang-orang dibanjiri dengan segala macam desas-desus yang dapat dibayangkan tentang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Suamiku melihat kasus ini dilaporkan dalam berita dan teperdaya oleh propaganda pemerintah PKT. Seolah-olah perubahan seketika itu juga terjadi dalam dirinya. Dia mulai melakukan segala yang dia bisa untuk menentang imanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa.

Suatu malam, suamiku pulang sambil marah-marah dan membentakku dengan keras: "Agama apa sebenarnya yang engkau percayai ini?" Aku benar-benar bingung dengan sikap anehnya ini dan berkata menanggapi, "Apa yang aku percayai adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, Tuhan Yang Mahakuasa, yang biasa kita sebut sebagai 'Langit'." Dia berkata, "Kamu percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa! Lihat apa yang mereka katakan di TV!" Sambil mengatakan ini, dia menyalakan TV, dan saat itu, Kasus Pembunuhan 28 Mei di Zhaoyuan, Shandong sudah diberitakan di mana-mana. Mereka mengatakan segala macam hal yang mengutuk Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan mereka melanjutkan dengan mengatakan bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa adalah orang-orang yang mengganggu ketertiban umum, dan Departemen Keamanan Umum di Shandong siap untuk meluncurkan serangan balik yang gencar dan menangkap mereka tanpa sedikit pun bersikap lunak terhadap mereka. Hal ini memenuhiku dengan kemarahan yang sepantasnya, dan aku langsung berkata kepada suamiku, "Ini tidak lain hanyalah fitnah dan desas-desus. Pembunuh ini benar-benar bukan orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa! Gereja Tuhan Yang Mahakuasa punya prinsip-prinsip dalam pekerjaan penginjilannya, yaitu hanya membagikannya kepada orang-orang baik yang percaya akan keberadaan Tuhan dan yang baik hatinya. Kami tidak pernah membagikannya kepada orang jahat. Orang jahat seperti Zhang Lidong tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Gereja Tuhan Yang Mahakuasa untuk kami membagikan Injil kepadanya, jadi mereka tentu saja bukan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Satu hal lagi—ketika Zhang Lidong meminta nomor telepon wanita itu dan dia menolak memberikannya, Zhang merasa terhina sehingga ia marah dan membunuh wanita itu. Kami, saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, tidak pernah berusaha memaksa orang untuk menerima pekerjaan Tuhan saat menyebarkan Injil, karena Tuhan dengan jelas menyatakan dalam 'Sepuluh Ketetapan Administratif yang Harus Ditaati Orang Pilihan Tuhan di Zaman Kerajaan' bahwa 'Sanak keluarga yang tidak beriman (anakmu, suami atau istrimu, saudara perempuanmu atau orangtuamu, dan lain sebagainya) hendaknya tidak dipaksa masuk ke gereja. Keluarga Tuhan tidak kekurangan anggota, dan tidak perlu menambah anggota dengan orang yang tidak ada gunanya. Semua yang tidak dengan senang hati percaya, tidak perlu dibawa masuk ke dalam gereja. Ketetapan ini ditujukan kepada semua orang. Dalam hal ini engkau hendaknya memeriksa, mengawasi, dan mengingatkan satu sama lain, dan tidak ada yang boleh melanggarnya.' Ketika saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa menyebarkan Injil, mereka tidak pernah memaksa orang lain—hal ini adalah sesuatu yang tidak boleh dilanggar oleh siapa pun. Berita ini hanya fitnah, sebuah rekayasa. Itu tidak lebih dari pemerintah PKT yang sedang menyebarkan desas-desus dan memfitnah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa." Namun, siapa sangka—setelah mendengar ini, suamiku membuka matanya lebar-lebar dan meraung ke arahku, "Tidak peduli apakah itu benar atau tidak. Selama PKT menentangnya, kau tidak boleh terlibat dalam hal ini! Aku tidak ingin pemerintah menggeledah rumah ini. Putra kita bahkan belum menikah!" Melihat suamiku tertipu oleh desas-desus dan kebohongan di TV itu yang entah muncul dari mana, hatiku dipenuhi dengan kebencian: pemerintah PKT tidak akan berhenti untuk menindas dan menganiaya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa hanya untuk menyerang keyakinan beragama. Mereka menggunakan kasus Zhaoyuan untuk menjebak dan membuat tuduhan palsu terhadap Gereja Tuhan Yang Mahakuasa—taktik yang sangat keji!

Tak satu pun dari kami yang bisa tidur nyenyak setelah itu. Suamiku mendesakku untuk bersembunyi dan menyembunyikan buku firman Tuhan baik-baik, atau mengembalikannya ke gereja kalau-kalau polisi PKT menggerebek rumah kami. Mendengarnya mengatakan semua itu mengingatkanku akan pengalaman saudara-saudari yang pernah kudengar, yang telah ditangkap, yang rumahnya digeledah, dan yang didenda atau dipenjara; aku juga memikirkan sepupuku sendiri. Dia terlibat perselisihan dengan kepala kantor polisi setempat karena dia tidak tahan lelaki itu melenggang ke sana kemari, menindas rakyat jelata, dan akhirnya sepupuku dihukum satu tahun pendidikan ulang melalui kerja paksa. Semua orang di keluarga kami juga menderita, tua dan muda. PKT adalah setan yang tidak bisa diajak berpikir dengan akal sehat. Jika aku ditangkap dan dipenjara karena imanku, dan jika rumah kami digerebek, apakah itu adil bagi suami dan anakku? Aku berguling ke sana kemari, tidak bisa tidur, membayangkan terus-menerus skenario di mana aku dibawa pergi dan rumahku digerebek oleh polisi PKT, dan suami dan anakku menjadi terlibat .... Aku mau tidak mau merasakan gelombang kesedihan dan ketakutan di dalam hatiku. Aku merasakan betapa sulitnya untuk percaya kepada Tuhan, menjadi orang baik, dan mengikuti jalan yang benar di Tiongkok, dan bahwa hidupku selalu berada dalam bahaya. Namun, jika aku mengkhianati Tuhan karena takut akan penganiayaan oleh pemerintah PKT, hati nuraniku akan menghukumku selama sisa hidupku. Meskipun aku berkelana, hidup tanpa tujuan, pada dasarnya aku akan menjadi mayat hidup dan setelah mati aku tidak akan punya muka untuk bertemu dengan Tuhan lagi. Aku kebingungan dan hatiku menderita; aku merasa benar-benar tidak berdaya, sangat negatif dan lemah.

Di tengah penderitaanku, aku teringat firman Tuhan Yesus berikut ini: "Dan jangan takut kepada mereka yang membunuh tubuh, tetapi tidak mampu membunuh jiwa: sebaliknya, takutlah kepada Dia yang mampu menghancurkan tubuh dan jiwa di neraka" (Matius 10:28). "Karena barangsiapa ingin menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangannya, namun barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan mendapatkannya" (Matius 16:25). Firman yang Tuhan Yesus ucapkan memberiku iman dan kekuatan, dan menghilangkan kecemasan dan ketakutan dari hatiku. Aku berpikir: "Tuhan berdaulat atas segala sesuatu dan atas semua makhluk hidup; kehidupan dan keluargaku juga berada di bawah kendali Tuhan. Semua yang aku miliki berasal dari Tuhan, dan aku tidak boleh mengkhianati-Nya pada saat yang genting ini." Kemudian aku berpikir tentang harta keluarga Ayub yang dicuri dan anak-anaknya yang direnggut darinya; dia tidak punya apa-apa, tetapi dia tetap bisa mempertahankan pengabdiannya kepada Tuhan. Dia memuji nama Tuhan Yahweh yang kudus dan menjadi kesaksian bagi Tuhan. Namun, menghadapi tidak lebih dari sekadar desas-desus dan gangguan yang dibuat oleh pemerintah PKT, tanpa penangkapan atau penggeledahan rumahku, aku sudah menjadi lemah dan negatif. Aku melihat bahwa tingkat pertumbuhanku sebenarnya sangat rendah, dan aku tidak memiliki setitik pun iman yang sejati kepada Tuhan. Pikiran ini memenuhi hatiku dengan rasa malu di hadapan Tuhan dan aku diam-diam bertekad: apa pun yang terjadi, aku tidak boleh mengkhianati Tuhan, dan aku akan mempertahankan imanku sebesar apa pun penderitaan atau kesulitan yang mungkin aku hadapi!

Suamiku pulang pada tengah hari keesokan harinya, melemparkan koran di tangannya tepat ke hadapanku, dan berkata, "Lihatlah baik-baik! Dikatakan di sini bahwa siapa pun boleh ditangkap selama mereka kedapatan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Penjara bukanlah tempat yang ingin engkau tuju untuk menghabiskan waktu setiap saat. Orang-orang tidak hanya dipukuli, tetapi puluhan orang dijejalkan ke dalam satu panggung tempat tidur. Jika seseorang pergi ke kamar mandi di tengah malam, mereka tidak akan mendapatkan tempat tidur saat mereka kembali. Jika engkau ditangkap, keluarga kita tidak mampu menembus kebebasanmu, jadi jika mereka membawamu dan engkau dihukum selama beberapa tahun, engkau akan lebih bersedia untuk patuh!" Mendengar kata-kata dingin semacam itu dari suamiku sangat menyakitkan bagiku, dan aku semakin membenci pemerintah PKT yang jahat. Jika bukan karena penipuan, desas-desus, penindasan, dan penganiayaan mereka, suamiku akan mendukung imanku. Tidak mungkin dia akan menekanku seperti itu. Dalam ketidakberdayaanku, yang bisa aku lakukan hanyalah memohon kepada Tuhan dalam hatiku: "Tuhan Yang Mahakuasa! Aku tahu bahwa pemerintah PKT hanya menyebarkan desas-desus, fitnah, hasutan, dan hujatan ​​terhadap-Mu. Pemerintah PKT tidak lain adalah Iblis, musuh-Mu. Namun, aku merasakan kelemahan di hatiku sekarang, dan aku berharap Engkau melindungiku, melimpahiku dengan hikmat, dan memungkinkanku untuk memahami tipu daya dan kelicikan Iblis sehingga aku dapat berdiri teguh di pihak-Mu dan tidak terintimidasi oleh kekuatan jahat pemerintah PKT." Setelah berdoa, aku tidak punya keinginan sama sekali di dalam hatiku untuk menjauhi Tuhan, dan firman dari Tuhan Yang Mahakuasa berikut ini tebersit di pikiranku: "Ketika Tuhan Yesus melakukan suatu hal seperti membangkitkan Lazarus dari kematian, tujuan-Nya adalah memberikan bukti untuk disaksikan manusia dan Iblis, dan membiarkan baik manusia maupun Iblis mengetahui bahwa segala hal yang berkaitan dengan umat manusia, hidup dan mati manusia ditentukan oleh Tuhan, dan bahwa meskipun Ia telah menjadi daging, seperti senantiasa, Ia tetap memiliki kendali atas dunia jasmani yang dapat dilihat dan juga dunia rohani yang tidak dapat dilihat manusia. Ini untuk memberitahukan baik kepada manusia maupun Iblis bahwa segala hal yang berkaitan dengan manusia tidak berada di bawah perintah Iblis. Ini adalah pengungkapan dan peragaan otoritas Tuhan, dan juga cara Tuhan mengirimkan pesan kepada segala hal bahwa hidup dan mati manusia ada di tangan Tuhan. Kebangkitan Lazarus oleh Tuhan Yesus—pendekatan semacam ini adalah salah satu cara Sang Pencipta mengajarkan dan memberi petunjuk kepada umat manusia. Ini adalah tindakan konkret di mana Ia menggunakan kemampuan dan otoritas-Nya untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia, dan membekali manusia. Ini adalah cara bagi Sang Pencipta untuk tanpa menggunakan kata-kata memungkinkan manusia melihat kebenaran bahwa Ia memiliki kuasa segala hal. Ini adalah cara bagi-Nya untuk memberi tahu umat manusia melalui tindakan nyata bahwa tidak ada keselamatan jika tidak melalui Dia. Cara memberi petunjuk kepada manusia tanpa kata-kata seperti ini berlangsung kekal—ini hal yang tak akan terhapuskan, dan ini membawa rasa terkejut dan pencerahan di dalam hati umat manusia yang tidak akan sirna. Kebangkitan Lazarus memuliakan Tuhan—ini memiliki dampak yang dalam pada setiap pengikut Tuhan. Dalam diri setiap orang yang benar-benar mengerti peristiwa ini, kebangkitan ini meninggalkan pemahaman, visi bahwa hanya Tuhan yang punya kuasa atas hidup dan mati manusia" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri III"). Fakta tentang Tuhan yang memungkinkan Lazarus bangkit dari kematian ini sangat menguatkanku. Sekali lagi, aku mendapatkan kekuatan dalam hatiku dan bangkit kembali dengan pantang menyerah: ya! Tuhan mengendalikan semua hal di alam semesta; hidup dan matinya manusia ada di telapak tangan Tuhan. Aku tahu bahwa tidak ada yang bisa mengendalikan ini, dan apakah aku akan ditangkap atau tidak, itu juga berada di tangan Tuhan. Firman Tuhan sekali lagi melindungiku, dan imanku kepada Tuhan di dalam hatiku kembali tumbuh. Kepanikan dan ketakutan di dalam hatiku juga mereda.

Desas-desus pemerintah PKT telah menghancurkan kedamaian dan kebahagiaan yang pernah kami miliki dalam rumah tangga. Aku harus sangat waspada, sangat berhati-hati dalam menghadiri kebaktian dan melakukan tugasku untuk menghindari gangguan lebih lanjut pada kehidupan rumah tangga kami; ini benar-benar menindasku. Dan kemudian, ketika ayahku mendengar tentang insiden Zhaoyuan 28 Mei, dia juga mulai menghalangiku. Dia berkata, "Engkau boleh memercayai apa pun yang engkau inginkan, tetapi engkau tidak boleh menyebarkan Injil kepada orang lain atau menghadiri kebaktian. Di usiaku, aku tidak akan bisa menangani masalah apa pun. Engkau harus memikirkan seluruh keluarga, tua dan muda! Percaya kepada Tuhan adalah hal yang baik, tetapi engkau tidak dilahirkan di negara dengan kebebasan berkeyakinan. Bagai pipit berperang lawan garuda—PKT, 'garuda', menjadikan orang-orang beriman sebagai tahanan politik. Engkau tahu semua ini, jadi jangan timpakan kami jenis ketakutan yang engkau rasakan." Tekanan dari keluargaku sendiri dan kurangnya pemahaman mereka benar-benar menyiksaku. Selama periode itu, aku merasa seperti terus-menerus bergantung pada seutas benang, hidup dalam ketakutan bahwa aku akan ditangkap oleh pemerintah PKT dan akan menimbulkan masalah bagi keluargaku jika aku membuat kesalahan sekecil apa pun. Jadi, setiap kali aku keluar, aku akan dengan hati-hati menyembunyikan buku firman Tuhan milikku dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kepercayaan kepada Tuhan. Saat aku pergi ke kebaktian, aku sangat takut bahwa aku akan dilaporkan oleh seseorang dan bahwa keluargaku akan terlibat, jadi aku terus-menerus dalam kesiagaan dan kewaspadaan tinggi; setiap kali aku melihat mobil atau petugas polisi, aku akan sangat gelisah. Ini penderitaan yang tak terlukiskan, dan aku merasa bahwa percaya kepada Tuhan di Tiongkok seperti hidup di ujung pisau. Aku tidak bisa menahan rasa benci yang semakin besar terhadap partai ateis yang jahat ini: apa yang salah dengan memiliki iman dan mengikuti jalan yang benar? Mengapa mereka tidak membiarkan orang-orang percaya kepada Tuhan? Mengapa mereka dengan kejam menindas, menangkap, dan menganiaya orang-orang yang beriman? Mengapa mereka sangat membenci orang-orang yang percaya kepada Tuhan? Mereka jahat sekali!

Kemudian, aku akhirnya memahami kebenaran masalah ini saat membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Firman tersebut mengatakan: "Tuhan bekerja, Tuhan peduli kepada seseorang, memperhatikan seseorang, dan Iblis membuntuti setiap langkah-Nya. Siapa pun yang disukai Tuhan, Iblis juga memperhatikan, mengikuti di belakang. Jika Tuhan menginginkan orang ini, Iblis akan melakukan segala daya untuk menghalangi Tuhan, menggunakan berbagai cara jahat untuk menggoda, mengganggu, dan menggagalkan pekerjaan yang Tuhan lakukan untuk mencapai tujuan tersembunyinya. Apa tujuan Iblis? Iblis tidak ingin Tuhan memiliki siapa pun; Iblis menginginkan semua yang diinginkan Tuhan, merasuki mereka, mengendalikan mereka, menguasai mereka sehingga mereka menyembahnya, sehingga mereka melakukan tindakan jahat bersamanya. Bukankah ini maksud Iblis yang jahat? ... Masalah ini telah membuat wajah Iblis yang mengerikan dan esensinya menjadi sangat jelas. Iblis sedang berperang dengan Tuhan dan selalu mengikuti di belakang Dia. Tujuannya adalah untuk menghancurkan semua pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan, untuk merasuki dan mengendalikan orang-orang yang Tuhan inginkan, untuk sepenuhnya memusnahkan orang-orang yang Tuhan inginkan. Jika mereka tidak dimusnahkan, mereka dikuasai Iblis untuk digunakan olehnya—inilah tujuannya" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik IV"). Melalui firman Tuhan tersebut, aku tiba-tiba melihat terang: jika dilihat dari luar, pemerintah PKT-lah yang menindas orang-orang percaya, tetapi di belakang layar, yang terjadi adalah pertempuran rohani; Iblislah yang sedang bersaing dengan Tuhan untuk mendapatkan manusia. Oleh karena Iblis adalah musuh utama Tuhan dan merupakan setan yang mengkhianati dan menentang Tuhan, sejak ia merusak manusia, ia ingin mengendalikan mereka; ia tidak membiarkan orang-orang untuk menyembah Tuhan atau membiarkan Tuhan mendapatkan umat manusia, yang diciptakan oleh Tuhan. Jadi, sejak permulaan pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia sampai sekarang, Iblis telah berusaha mati-matian untuk menciptakan gangguan dan untuk menghancurkan pekerjaan Tuhan. Iblis memanfaatkan segala macam cara tercela untuk menghalangi orang-orang kembali kepada Tuhan. Aku tahu bahwa kemudian, untuk menghalangi imanku, Iblis menggunakan desas-desus untuk menabur perselisihan di dalam keluargaku. Ia menggunakan perasaanku terhadap keluargaku dan taktik perang psikologis untuk mengancam, membujuk, dan menyerangku. Tujuannya dalam melakukan semua ini adalah untuk membuatku menjauhi, menyangkal, dan mengkhianati Tuhan, dan berusaha mencengkeramku dan menjadikan aku budaknya, sehingga pada akhirnya aku akan dihancurkan oleh Tuhan bersamanya. Niat pemerintah PKT benar-benar berbahaya; mereka dengan kejam menentang Tuhan dan merupakan musuh Tuhan. Mereka benar-benar setan yang melahap jiwa manusia. Sebagaimana yang dinyatakan dalam firman Tuhan: "Iblis mendapat ketenaran dengan memperdaya orang banyak. Ia sering kali menyatakan dirinya sebagai barisan terdepan dan teladan kebenaran. Di bawah panji menjaga kebenaran, ia mencelakakan manusia, memangsa jiwa mereka, dan menggunakan berbagai macam cara untuk membuat manusia tidak bergerak, memperdaya, dan menghasut manusia. Tujuannya adalah membuat manusia sepakat dan mengikuti tindakannya yang jahat, membuat manusia bergabung dengannya dalam menentang otoritas dan kedaulatan Tuhan. Namun, ketika seseorang bertumbuh dalam hikmat sehingga mengenali rencana, muslihatnya, dan sifatnya yang jahat, dan tidak ingin terus diinjak-injak dan ditipu olehnya lagi atau terus diperbudak olehnya, atau dihukum dan dihancurkan bersama dengannya, Iblis mengubah tampilannya yang terlihat kudus, dan membuka topeng palsunya untuk menyatakan wajah aslinya yang jahat, buruk, buas, dan kejam. Iblis tidak menyukai hal lain selain menghancurkan semua orang yang menolak mengikutinya dan menentang kekuatan jahatnya" (Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik II"). Pengungkapan dalam firman Tuhan ini memungkinkanku untuk memahami wajah sebenarnya dari pemerintah PKT, untuk melihat bahwa mereka benar-benar perwujudan Iblis, dan bahwa mereka adalah rezim setan paling jahat yang menentang Tuhan. Mereka menggunakan kasus Zhaoyuan 28 Mei untuk memulai desas-desus dan menjebak Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dalam sebuah upaya untuk menipu orang-orang dan membuat mereka gusar, dan untuk menghasut mereka yang tidak memahami kebenaran masalah ini, agar berdiri di pihak mereka dan menentang Tuhan bersama dengan mereka. Tujuan pemerintah PKT dalam merancang kasus Zhaoyuan dan mengalihkan kesalahan kepada Gereja Tuhan Yang Mahakuasa adalah untuk mencari alasan dan dalih untuk menangkap dan menganiaya orang-orang Kristen. Ini adalah upaya yang sia-sia untuk mengumpulkan semua orang Kristen dalam sekali gerakan, dan menghilangkan ranting dan cabang mereka, dan untuk menghapus Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka bahkan ingin mewujudkan ambisi liar mereka untuk membangun zona ateisme di Tiongkok. Esensi pemerintahan PKT yang sebenarnya adalah pengkhianatan dan kejahatan yang ekstrem!

Setelah aku mengenali kenyataan tentang peperangan rohani dan esensi jahat dari pemerintah PKT, pertanyaan lain muncul dalam pikiranku: bukankah Tuhan itu Mahakuasa? Mengapa Tuhan membiarkan pemerintah PKT menganiaya kita? Karena tidak mampu menjawab kebingungan di dalam benakku, aku membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa berikut ini: "Aku pernah berfirman bahwa hikmat-Ku dilaksanakan atas dasar muslihat Iblis. Mengapa Aku berfirman demikian? Bukankah itu adalah kebenaran di balik apa yang Aku firmankan dan kerjakan saat ini?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (1)"). "Tuhan bermaksud menggunakan satu bagian dari pekerjaan roh jahat untuk menyempurnakan satu bagian dari manusia, sehingga orang-orang ini bisa sepenuhnya memahami perbuatan setan dan membiarkan semua orang untuk benar-benar mengerti tentang nenek moyang mereka Hanya dengan begitu, manusia benar-benar bisa bebas, tidak hanya meninggalkan garis keturunan setan, tetapi bahkan juga nenek moyang mereka. Ini adalah maksud semula Tuhan mengalahkan si naga merah besar sepenuhnya, yaitu supaya semua manusia mengetahui bentuk asli si naga merah besar, melucuti topengnya seluruhnya, dan melihat bentuk aslinya. Inilah yang Tuhan ingin raih, dan inilah tujuan akhir-Nya di bumi yang karenanya Dia telah melakukan begitu banyak pekerjaan. Dia bertujuan untuk menyelesaikan semua ini dalam diri seluruh manusia. Ini dikenal sebagai manuver segala sesuatu bagi tujuan Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penafsiran Rahasia 'Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta', Bab 41"). Aku memahami dari firman Tuhan ini bahwa Dia memanfaatkan penindasan kekuatan setan jahat pemerintah PKT untuk melakukan pelayanan demi kesempurnaan umat pilihan-Nya. Melalui penentangan, kecaman, dan desas-desus pemerintah PKT untuk mencoreng nama Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan penindasan serta penangkapan mereka terhadap orang-orang Kristen, Tuhan telah memungkinkan kita untuk memahami esensi setan yang jahat dari pemerintah PKT sebagai sesuatu yang membenci kebenaran dan membenci Tuhan. Hal ini telah memungkinkan kita untuk mendapatkan pemahaman yang benar, untuk menolaknya, dan tidak pernah percaya kepadanya. Sebaliknya, kita bisa keluar dari wilayah kekuasaan Iblis dan kembali ke hadirat Tuhan. Selain itu, Tuhan menggunakan penangkapan dan penganiayaan PKT untuk mengungkap orang-orang seperti apa adanya mereka, untuk memisahkan orang-orang sesuai dengan jenisnya. Mereka yang pengecut, tidak tulus dalam keyakinan mereka, atau mereka yang seperti Yudas, mereka diungkap dan disingkirkan melalui penganiayaan kejam oleh pemerintah PKT. Namun, mereka yang benar-benar percaya kepada Tuhan, mengejar kebenaran, dan yang berbakti kepada Tuhan, mereka menjadi kesaksian bagi Tuhan di bawah penganiayaan pemerintah PKT yang gila-gilaan dan menjadi pemenang yang dijadikan oleh Tuhan. Setelah aku memahami semua ini, kesalahpahaman, keluhan, dan kebingunganku tentang Tuhan semuanya terselesaikan. Selain itu, aku melihat betapa bijaksana dan mahakuasanya Tuhan, dan bahwa hikmat Tuhan benar-benar dilaksanakan berdasarkan rencana jahat Iblis.

Aku juga membaca firman Tuhan berikut ini: "Kita percaya bahwa tidak ada negara atau kuasa apa pun yang dapat menghalangi tujuan yang ingin dicapai Tuhan. Orang-orang yang menghalangi pekerjaan Tuhan, menentang firman Tuhan, mengganggu dan mengacaukan rencana Tuhan pada akhirnya akan dihukum oleh-Nya. Dia yang menentang pekerjaan Tuhan pasti akan dikirim ke neraka; setiap negara yang menentang pekerjaan Tuhan akan dihancurkan; setiap bangsa yang bangkit untuk menentang pekerjaan Tuhan akan dihapuskan dari bumi ini, dan akan lenyap" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 2: Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia"). Firman Tuhan menunjukkan kepadaku watak-Nya yang benar dan megah, dan aku melihat bahwa tidak ada kekuatan yang dapat melampaui kemahakuasaan dan otoritas Tuhan. Meskipun pemerintah PKT selalu dengan gila-gilaan menentang Tuhan, dan mereka menindas, menangkap, dan menganiaya umat pilihan-Nya serta mengarang semua jenis desas-desus untuk menyesatkan orang-orang dan mencegah mereka kembali kepada Tuhan, pekerjaan Tuhan tetap menyebar ke seluruh Tiongkok. Selain itu, sekelompok pemenang telah dijadikan di Tiongkok, dan Injil Kerajaan Tuhan saat ini berkembang ke seluruh dunia. Tidak ada yang bisa menghalangi pekerjaan Tuhan. Mereka yang menentang Tuhan, yang menghalangi dan merongrong pekerjaan Tuhan, ditakdirkan untuk mengalami hukuman-Nya yang adil dan akan dimusnahkan. Ini ditentukan oleh watak Tuhan yang benar. Firman Tuhan Yang Mahakuasa memberiku kilasan wawasan tiba-tiba dan aku tercerahkan seketika. Aku tidak bisa tidak mengagumi dalam hatiku dan memuji pekerjaan Tuhan yang ajaib. Hikmat Tuhan benar-benar lebih tinggi daripada langit; Tuhan yang menggunakan pemerintah PKT untuk melakukan pelayanan adalah sangat bijaksana. Keselamatan Tuhan untuk umat manusia sangatlah nyata—aku sangat yakin dan tidak bisa berhenti memuji-Nya! Aku berdoa kepada Tuhan dalam hatiku, "Tuhan! Aku tidak ingin menjadi sekam yang Engkau buang dari lantai pengirikan, dan aku tidak ingin tertiup oleh angin jahat dari pemerintah PKT. Aku ingin menjadi gandum yang Engkau tuai. Tuhan! Aku tidak pernah memuaskan-Mu, tetapi di tengah penindasan liar dari pemerintah PKT, aku berharap dapat menunjukkan ketulusanku, benar-benar mengejar kebenaran, dan tidak menyerah dalam menghadapi kekuatan jahat pemerintah PKT. Aku berharap akan menjadi orang yang haus akan keadilan dan merindukan terang, untuk menjadi kesaksian bagi-Mu sehingga Engkau dapat memperoleh kemuliaan ...."

Berbekal pengetahuan ini, hatiku bertumbuh kuat. Aku memahami bahwa saat aku dihadapkan dengan kesalahpahaman dan halangan dari anggota keluargaku, ini semua atas seizin Tuhan, dan Tuhanlah yang dengan cermat mengatur semua ini untuk menyempurnakan iman, pengabdian, dan kepatuhanku. Aku tidak lagi mengeluh tentang lingkungan di sekitarku, aku juga tidak terkungkung oleh lingkungan sekitar. Sebaliknya, aku menjadi bersyukur kepada Tuhan, dan diam-diam memutuskan bahwa tidak peduli lingkungan seperti apa yang Tuhan aturkan untukku, aku harus selalu menjadi kesaksian bagi-Nya dan dengan setia melakukan tugasku; aku benar-benar tidak akan mengkhianati Tuhan! Belakangan, aku melihat perbuatan Tuhan—suamiku tidak lagi menentangku atau menindas seperti sebelumnya. Sebaliknya, dia mengatakan kepadaku: "Bukannya aku tidak ingin engkau memiliki iman. Aku akui bahwa engkau telah berubah sejak engkau mulai percaya kepada Tuhan; hanya saja ke depannya engkau harus berhati-hati, engkau harus waspada saat pergi untuk menghadiri kebaktian." Mendengar dia mengatakan ini membuatku menangis. Aku bersyukur dan memuji Tuhan di dalam hatiku atas perbuatan-Nya, karena aku melihat bahwa kebenaran dan keadilan mampu mengalahkan semua yang gelap dan jahat. Kekuatan jahat Iblis pada akhirnya akan dilenyapkan melalui pekerjaan Tuhan! Meskipun aku mengalami beberapa kesulitan karena dimurnikan melalui pengalaman ini, aku memperoleh beberapa pengetahuan tentang pekerjaan Tuhan yang bijaksana. Aku juga memperoleh beberapa kemampuan untuk membedakan antara hal-hal positif dan hal-hal negatif—semua ini semacam kekayaan dalam hidupku yang telah membangkitkan tekad dan imanku untuk mengejar kebenaran dan mendambakan terang.

Selanjutnya: Sebuah Terobosan

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Wajah Asli Seorang Pendeta

Aku benar-benar memandang tinggi Pendeta Li di gereja lamaku. Dia tinggalkan keluarga dan karirnya serta bepergian ke mana-mana untuk...

Badai Perceraian Mereda

Oleh Saudari Lu Xi, Jepang Pada 2015, seorang teman membuatku mulai percaya kepada Tuhan yang Mahakuasa. Setelah menerima pekerjaan Tuhan...