Aku "Mencuri" Harta Karun yang Tak Ternilai

27 Juli 2022

Oleh Saudara Zhizhong, Tiongkok

Suatu hari pada Agustus 2012, setelah pulang bekerja dan makan malam, aku sedang beristirahat di kepala tempat tidur sementara istriku duduk di kaki tempat tidur sambil mendengarkan musik, aku bisa mendengar suara lagu yang sangat indah yang berasal dari headphone-nya. Karena penasaran, aku bertanya kepadanya, "Apa yang sedang kau dengarkan?" Dia berkata dengan gembira, "Lagu pujian dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa." Aku langsung berdiri dan memarahinya, "Bagaimana kau bisa mendengarkan lagu-lagu mereka? Kau bukan orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, bukan? Sebagai orang Kristen, kita harus menjunjung tinggi nama Tuhan. Bukankah iman kepada Tuhan Yang Mahakuasa adalah pengkhianatan terhadap Tuhan? Ingat yang Alkitab katakan: 'Yesus Kristus adalah sama kemarin, dan hari ini, dan untuk selama-lamanya' (Ibrani 13:8). Nama Tuhan tidak pernah berubah." Istriku berkata dengan sabar, "Kau berkata nama Tuhan tidak pernah berubah, jadi mengapa nama Tuhan adalah Yahweh pada Zaman Hukum Taurat, lalu berubah menjadi Yesus pada Zaman Kasih Karunia? Bukankah itu berarti nama Tuhan berubah?" Aku terkejut, kupikir, "Dia benar! Nama Tuhan berubah dari Yahweh menjadi Yesus—nama-Nya dapat berubah." Kemudian dia melanjutkan: "Ingatkah kau apa yang dikatakan dalam Wahyu 3:12? 'Dia yang menang akan Kujadikan pilar di dalam bait Suci Tuhan-Ku dan ia tidak akan keluar lagi: dan Aku akan menuliskan padanya nama Tuhan-Ku, dan nama kota Tuhan-Ku, yaitu Yerusalem Baru, yang turun dari sorga dari Tuhan-Ku dan Aku akan menuliskan nama-Ku yang baru padanya.' Dan Wahyu 1:8 berkata, 'Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, firman Tuhan, yang ada sekarang, yang sudah ada, dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.' Ayat-ayat Alkitab ini menubuatkan bahwa Tuhan akan memiliki nama baru ketika Dia datang pada akhir zaman—'Yang Mahakuasa'—yaitu Tuhan Yang Mahakuasa. Dengan menerima Tuhan Yang Mahakuasa, aku sama sekali tidak mengkhianati Tuhan Yesus, melainkan mengikuti jejak langkah Anak Domba, sebagaimana yang dikatakan dalam kitab Wahyu: 'Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi' (Wahyu 14:4)." Yang dia katakan sesuai fakta, tetapi aku sama sekali tak mau mendengarkannya pada waktu itu. Aku hanya menyelanya dengan marah, "Apa pun yang kaukatakan, Tuhan telah sangat memberkati kita dan kita harus selalu menjunjung tinggi nama-Nya dan jalan-Nya. Kita jangan sampai tidak tahu berterima kasih atau mengkhianati Tuhan!" Segera setelah perkataan itu keluar dari mulutku, istriku berkata dengan tegas, "Jangan mengkritik apa yang tidak kaumengerti! Renungkanlah! Ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan bekerja, banyak orang meninggalkan bait suci untuk mengikuti Dia. Apakah itu berarti mereka mengkhianati Tuhan Yahweh? Mereka bukan saja tidak mengkhianati Tuhan Yahweh, tetapi mereka justru memperoleh keselamatan Tuhan. Namun sebaliknya, imam kepala, ahli Taurat, dan orang Farisi berpegang teguh pada nama Yahweh, dan hanya mematuhi firman dan aturan Kitab Suci secara harfiah, menentang dan mengutuk Tuhan Yesus dan akhirnya menyalibkan Dia. Mereka mengira mereka setia kepada Tuhan Yahweh, tetapi pada akhirnya mereka dikutuk dan dihukum oleh Tuhan Tidakkah kau tahu semua itu? Kau benar-benar harus membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan melihat apakah itu adalah suara Tuhan, apakah itu adalah kebenaran atau bukan." Apa yang istriku katakan terdengar masuk akal, tetapi aku tidak mau mendengarkannya lagi ketika teringat semua hal yang dikatakan para pendeta dan penatua yang mengutuk Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku berjalan meninggalkannya dengan marah.

Putri kami, mendengar perdebatanku dan istriku, bertanya kepadaku ada masalah apa. Aku membentak, "Ibumu tidak percaya lagi kepada Tuhan Yesus. Sekarang dia percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Kita harus menghentikannya—kita tak boleh membiarkan dia mengkhianati Tuhan! Tak seorang pun bisa mengabdi kepada dua tuan!" Setelah aku mengatakan itu, putri kami berpihak kepadaku menentang istriku. Suatu hari, istriku ingin pergi ke rumah tetangga untuk menghadiri pertemuan, tetapi karena putri kami pergi ke sana untuk membuat keributan, akhirnya dia tidak jadi ikut pertemuan dan tak punya pilihan selain pulang ke rumah bersama putri kami. Malam itu setelah aku pulang bekerja, putri kami memberitahuku apa yang telah terjadi dan aku memujinya: "Bagus sekali perbuatanmu. Kita harus berupaya sebaik mungkin untuk mengembalikan ibumu kepada Tuhan. Kita sama sekali tak boleh membiarkan dia percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa." Namun, baru beberapa hari kemudian, putriku harus keluar kota untuk kembali ke sekolah, dan aku khawatir istriku akan mulai pergi lagi ke pertemuan saat aku sedang bekerja di siang hari, saat tak seorang pun mengawasinya. Aku secara diam-diam memberi tahu putra kami yang berusia 10 tahun, "Waktu kau pulang sekolah di sore hari, jika kau melihat apa yang ibu lakukan di rumah dan kemudian memberi tahu ayah sepulang kerja, ayah akan membelikanmu camilan kesukaanmu. Jangan bilang Ibu!" Dia mengangguk setuju. Sejak saat itu, ketika aku pulang bekerja setiap hari, putra kami akan melaporkan kepadaku tentang kegiatan istriku. Aku berangsur mulai merasa tenang setelah mendengar bahwa istriku terus pergi bekerja dan pulang ke rumah seperti biasa, dan tidak ada yang aneh. Namun, ada satu hal yang menurutku aneh—mengapa dia tidak lagi pergi bermain mahyong di malam hari? Dia terkenal karena terobsesi dengan mahyong, dan dahulu dia bahkan bermain mahyong sampai melupakan keluarga. Semua bujukanku tidak berguna dan dia sendiri telah berdoa dan mengaku dosa kepada Tuhan, tetapi dia tidak pernah berubah. Kini, dia bukan saja berhenti pergi bermain mahyong, tetapi dia juga menjaga rumah tetap rapi dan bersih dan bahkan melakukan pekerjaan di ladang. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Semua tetangga kami bertanya kepadaku, "Mengapa istrimu tidak lagi pergi main mahyong? Kami meneleponnya ketika kami kekurangan pemain tetapi dia tetap tidak mau datang. Dia tidak berhenti main mahyong, bukan? Sulit dipercaya jika dia berhenti!" Aku juga sangat bingung—bagaimana dia mengalami perubahan itu? Suatu malam, aku terbangun dan melihat secercah cahaya bersinar di tirai, dan mengikuti cahaya itu, aku melihatnya berasal dari bawah selimut istriku. Aku bingung. Saat itu tengah malam, jadi jika dia tidak sedang tidur, apa yang sedang dia lakukan? Dengan sangat hati-hati aku turun dari tempat tidur dan berjingkat ke arahnya—dia sama sekali tidak menyadarinya. Aku mengintip di bawah selimut dan melihat dia sedang membaca buku dengan senter! Aku tahu itu pasti buku dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Karena tak ingin membuatnya takut, dengan perlahan aku merangkak kembali ke tempat tidur dan berbaring. Kupikir, "Aku mengira dia telah melepaskan kepercayaannya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Aku tidak tahu dia masih membaca buku itu. Apa isi buku itu sehingga begitu memikat hatinya, sampai membuatnya mau bersembunyi di balik selimut dan membacanya dengan senter di tengah malam? Dan bagaimanapun aku berusaha menghentikannya, dia tetap penuh keyakinan. Dia sangat bertekad untuk terus percaya. Sulit dipercaya!" Aku juga memikirkan beberapa perubahan istriku, dan bertanya-tanya: bagaimana jika buku itulah yang mengubahnya? Aku ingin mencari kesempatan untuk membacanya secara diam-diam dan mencari tahu apa isi buku itu sebenarnya.

Suatu kali ketika aku libur, setelah istriku sarapan dan pergi bekerja, buku miliknya itu tiba-tiba muncul di benakku. Hari ini pasti kesempatanku, bukan? Karena dia tidak berada di rumah, itu adalah kesempatanku untuk melihat apa yang tertulis di buku itu, untuk melihat apa yang sangat menarik baginya. Aku mengobrak-abrik isi kamar untuk mencarinya, dan akhirnya menemukannya terselip di antara beberapa lapis pakaian. Aku segera mengambilnya dan membaca Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia tercetak di sampulnya. Karena sangat ingin tahu isinya, aku membukanya dan tertarik dengan judul bab ini: "Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia" Aku membaca setiap barisnya. Perkataan dalam buku ini sangat mengguncangkanku, terutama dua bagian berikut ini. "Kita percaya bahwa tidak ada negara atau kuasa apa pun yang dapat menghalangi tujuan yang ingin dicapai Tuhan. Orang-orang yang menghalangi pekerjaan Tuhan, menentang firman Tuhan dan mengganggu serta menghalangi rencana Tuhan pada akhirnya akan dihukum oleh-Nya. Orang yang menentang pekerjaan Tuhan pasti akan dikirim ke neraka; setiap negara yang menentang pekerjaan Tuhan akan dimusnahkan; setiap bangsa yang bangkit untuk menentang pekerjaan Tuhan akan dihapuskan dari bumi ini, dan akan lenyap. Aku mendorong orang dari segala bangsa, dari semua negara, dan bahkan industri untuk mendengarkan suara Tuhan, untuk mengamati pekerjaan Tuhan dan memperhatikan nasib umat manusia, untuk menjadikan Tuhan menjadi yang paling kudus, paling terhormat, paling tinggi, dan satu-satunya Tuhan yang disembah di antara umat manusia, dan membuat seluruh umat manusia hidup dalam berkat Tuhan, sama seperti keturunan Abraham yang hidup dalam janji Yahweh, dan seperti Adam dan Hawa, yang pada mulanya diciptakan oleh Tuhan, hidup di dalam Taman Eden" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). "Pekerjaan Tuhan itu melonjak maju seperti gelombang yang dahsyat. Tak seorang pun yang mampu menahan-Nya, dan tak seorang pun yang mampu menghentikan langkah-Nya. Hanya orang yang baik-baik mendengarkan firman-Nya, dan yang mencari dan haus akan Dia, yang dapat mengikuti jejak langkah-Nya dan menerima janji-Nya. Orang-orang yang tidak melakukannya akan dihadapkan pada bencana yang dahsyat dan hukuman yang pantas" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Firman ini sangat berotoritas, sangat berkuasa—perkataan ini tidak mungkin berasal dari sembarang orang! Perkataan ini memang terdengar seperti perkataan dari Tuhan. Mungkinkah Tuhan Yang Mahakuasa sebenarnya adalah Tuhan Yesus yang datang kembali? Namun, Tuhan Yesus adalah satu-satunya Tuhan yang benar—mungkinkah Tuhan Yang Mahakuasa dan Tuhan Yesus adalah Tuhan yang sama? Jika demikian, dengan menghalangi istriku, bukankah aku sedang menentang Tuhan? Membaca kata-kata "dikirim ke neraka", "bencana yang dahsyat", dan "hukuman yang pantas" benar-benar membuatku gemetar ketakutan, dan kupikir, "Sepertinya aku tak bisa lagi menghalangi iman istriku kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dan aku tak boleh menghakimi dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa secara membabi buta. Aku tak boleh buang waktu, aku harus membaca buku ini dan menyelidikinya, lalu akan kulihat apa sebenarnya isi buku ini."

Sejak hari itu, setiap kali istriku tidak berada di rumah, aku secara diam-diam selalu membaca Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia. Suatu pagi dia berkata bahwa dia harus bekerja lembur malam itu, dan kupikir aku bisa membaca buku itu lebih banyak lagi. Hari itu aku menyelesaikan pekerjaanku sekitar dua jam lebih awal, bergegas pulang dengan sepedaku, dan mengambil buku itu segera setelah aku masuk. Aku membaca bagian ini dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Seluruh rencana pengelolaan-Ku, rencana yang terbentang selama enam ribu tahun, terdiri dari tiga tahap atau tiga zaman: Zaman Hukum Taurat pada bagian awal; Zaman Kasih Karunia (yang juga merupakan Zaman Penebusan); dan Zaman Kerajaan pada akhir zaman" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Fakta Sebenarnya di Balik Pekerjaan pada Zaman Penebusan"). "Pekerjaan pada zaman sekarang telah mendorong maju pekerjaan Zaman Kasih Karunia; artinya, pekerjaan di bawah seluruh rencana pengelolaan enam ribu tahun telah bergerak maju. Meskipun Zaman Kasih Karunia telah berakhir, telah ada kemajuan dalam pekerjaan Tuhan. Mengapa Kukatakan berulang kali bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas Zaman Kasih Karunia dan Zaman Hukum Taurat? Karena pekerjaan pada zaman sekarang merupakan kelanjutan dari pekerjaan yang dilakukan pada Zaman Kasih Karunia, dan merupakan kelanjutan atas apa yang telah dilakukan pada Zaman Hukum Taurat. Ketiga tahap itu saling terkait erat, dengan setiap mata rantai terpaut erat dengan yang berikutnya. Mengapa Aku juga mengatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas pekerjaan yang telah Yesus lakukan? Seandainya tahap ini tidak dibangun di atas pekerjaan yang Yesus lakukan, penyaliban lain akan harus dilakukan di tahap ini, dan pekerjaan penebusan dari tahap sebelumnya harus dilakukan kembali. Semua ini akan menjadi tidak berarti. Jadi, ini bukan berarti bahwa pekerjaan itu sudah sepenuhnya selesai, tetapi zaman telah bergerak maju dan tingkat pekerjaan telah dinaikkan lebih tinggi dari sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas dasar Zaman Hukum Taurat dan di atas batu karang pekerjaan Yesus. Pekerjaan Tuhan dibangun tahap demi tahap, dan tahap ini bukanlah sebuah awal yang baru. Hanya gabungan dari ketiga tahap pekerjaan yang dapat dianggap sebagai rencana pengelolaan enam ribu tahun" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kedua Inkarnasi Melengkapi Signifikansi Inkarnasi"). Dari membaca dua bagian firman ini aku mengerti bahwa pekerjaan Tuhan bukan untuk selamanya tidak berubah, melainkan selalu bergerak maju. Tahap pekerjaan yang sedang Tuhan Yang Mahakuasa lakukan ini dibangun di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Ini adalah pengembangan dari pekerjaan pada Zaman Kasih Karunia, dan peningkatan dari pekerjaan pada Zaman Hukum Taurat. Mungkinkah ini benar-benar pekerjaan satu Tuhan? Aku belum pernah mendengar misteri tentang pekerjaan Tuhan ini. Selain Tuhan itu sendiri, siapakah yang mampu menjelaskan rencana pengelolaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia serta langkah-langkah pekerjaan Tuhan dengan begitu jelas? Aku penasaran sekaligus mengagumi buku Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia ini, dan membacanya secara diam-diam setiap ada kesempatan.

Suatu hari, aku membaca bagian berikut dalam buku ini: "Engkau hanya tahu bahwa Yesus akan turun ke bumi pada akhir zaman, tetapi bagaimana tepatnya Dia akan turun? Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan atau disempurnakan Tuhan, dapatkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih dirimu yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, dan engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa engkau tidak berdosa dan tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak betul! Engkau melewatkan satu tahap dalam kepercayaanmu kepada Tuhan: engkau hanya ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Tuhan harus secara pribadi melakukan pekerjaan untuk mengubahkan dan menahirkanmu; jika engkau hanya ditebus, engkau tidak akan dapat mencapai kekudusan. Dengan begini, engkau tidak akan layak mendapat bagian dalam berkat-berkat yang baik dari Tuhan, sebab engkau telah melewatkan satu tahap dalam pekerjaan Tuhan mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Dengan demikian, engkau, seorang berdosa yang baru saja ditebus, tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenai Sebutan dan Identitas"). Firman ini sangat menghunjam lubuk hatiku. Aku telah menjadi orang percaya selama bertahun-tahun, dan meskipun aku selalu berdoa dan mengaku dosa kepada Tuhan, aku tetap tak berdaya selain terus berbohong dan menipu, aku congkak dan suka pamer, dan aku masih belum menyingkirkan belenggu dosa. Sebelumnya, kupikir Tuhan Yesus telah menebus kita dari dosa-dosa kita, jadi ketika Dia datang, kita akan langsung diangkat ke dalam kerajaan surga. Namun, tak pernah terpikirkan olehku bahwa Tuhan itu kudus, jadi mungkinkah kita yang hidup dalam dosa benar-benar masuk ke dalam kerajaan surga dan menikmati semua berkat bersama Tuhan? Pada saat itu, aku benar-benar tidak yakin dengan prospekku sendiri! Jika segalanya memang seperti yang buku ini katakan, artinya iman kita kurang satu langkah lagi untuk masuk ke dalam kerajaan surga—hanya menerima pekerjaan penebusan Tuhan Yesus saja tidak cukup. Semakin aku membacanya, semakin aku merasa ini bukan buku biasa, bahwa Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkapkan begitu banyak misteri, jadi kemungkinan besar buku ini berasal dari Tuhan, dari Roh Kudus. Mungkinkah ini adalah perkataan Roh Kudus kepada gereja-gereja yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu? Jika itu benar, buku ini adalah harta karun yang tak ternilai!

Istriku memperhatikan aku tidak menentang imannya kepada Tuhan Yang Mahakuasa seperti sebelumnya, jadi dia berhenti membaca buku itu secara diam-diam. Terkadang dia bahkan membacakannya dengan keras agar aku bisa mendengarnya. Suatu hari, ketika aku pulang dari bekerja, dia sedang membaca firman Tuhan. Melihatku menghampirinya, dia berkata dengan gembira, "Ayo dengarkan firman Tuhan Yang Mahakuasa! Buku, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia ini, berisi firman yang diucapkan Tuhan pada akhir zaman. Buku ini menyingkapkan semua misteri kebenaran yang belum pernah kita pahami dalam iman kita sebelumnya. Bagaimana kalau kubacakan beberapa bagiannya untukmu? Kupikir, "Kau tidak tahu. Aku sudah sejak lama membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa." Melihatku tidak menolaknya, dia mengambil buku firman Tuhan dan mulai membacakannya. "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Penutup"). "Sebelum manusia ditebus, banyak racun Iblis yang telah tertanam kuat di dalam dirinya. Setelah ribuan tahun dirusak oleh Iblis, di dalam diri manusia terdapat sifat dasar yang selalu menolak Tuhan. Oleh karena itu, ketika manusia telah ditebus, manusia mengalami tidak lebih dari penebusan, di mana manusia dibeli dengan harga yang mahal, namun sifat beracun dalam dirinya masih belum dihilangkan. Manusia masih begitu tercemar sehingga harus mengalami perubahan sebelum layak untuk melayani Tuhan. Melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran ini, manusia akan sepenuhnya menyadari substansi mereka sebenarnya yang najis dan rusak, dan mereka akan dapat sepenuhnya berubah dan menjadi tahir. Hanya dengan cara ini manusia dapat dilayakkan untuk kembali menghadap takhta Tuhan. Semua pekerjaan yang dilakukan sekarang ini bertujuan agar manusia dapat ditahirkan dan diubahkan. Melalui penghakiman dan hajaran oleh firman-Nya, serta melalui pemurnian, manusia dapat mengenyahkan kerusakan dirinya dan disucikan. Daripada menganggap tahap pekerjaan ini sebagai tahap penyelamatan, lebih tepat menganggapnya sebagai tahap pekerjaan penyucian" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)"). "Mulai dari pekerjaan Yahweh hingga pekerjaan Yesus, dan dari pekerjaan Yesus sampai pekerjaan tahap sekarang ini, tiga tahap ini mencakup urutan berkelanjutan dari keseluruhan pengelolaan Tuhan, dan semuanya merupakan pekerjaan satu Roh. Sejak penciptaan dunia, Tuhan selalu bekerja mengelola umat manusia. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Pertama dan Yang Terakhir, dan Dialah Pribadi yang memulai dan mengakhiri suatu zaman. Ketiga tahap pekerjaan tersebut, di zaman yang berbeda dan lokasi yang berbeda, tidak salah lagi merupakan pekerjaan dari satu Roh. Semua orang yang memisahkan ketiga tahap ini bertentangan dengan Tuhan. Sekarang, engkau harus memahami bahwa semua pekerjaan dari tahap pertama hingga hari ini adalah pekerjaan dari satu Tuhan, pekerjaan dari satu Roh. Tentang hal ini, tentu tidak ada keraguan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (3)"). Aku meminta istriku menjelaskan bagian ini kepadaku setelah dia selesai membacakan firman dari Tuhan Yang Mahakuasa ini. Dia terlihat agak terkejut karena sikapku telah banyak berubah, dan dengan senang hati menyampaikan persekutuannya, "Kau selalu berkata imanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa adalah pengkhianatan terhadap Tuhan Yesus, tetapi sebenarnya, Yahweh, Tuhan Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa semuanya adalah satu Tuhan. Tuhan melakukan pekerjaan yang berbeda pada zaman yang berbeda, berdasarkan pada apa yang manusia butuhkan. Pada Zaman Hukum Taurat, Tuhan Yahweh mengeluarkan hukum Taurat dan perintah, membimbing umat manusia dalam kehidupan mereka di bumi, memungkinkan mereka untuk mengetahui apa arti dosa dan bagaimana cara beribadah kepada Tuhan. Namun, menjelang akhir Zaman Hukum Taurat, kerusakan manusia semakin dalam—tak seorang pun mampu mematuhi hukum Taurat, mereka semakin banyak berbuat dosa, dan mereka pun menghadapi bahaya dihukum dan dibunuh di bawah hukum Taurat. Untuk menyelamatkan manusia, Tuhan sendiri menjadi daging dan disalibkan sebagai korban penghapus dosa manusia, menebus kita dari dosa. Dengan demikian, setelah berbuat dosa, orang hanya perlu berdoa, mengaku, dan bertobat, dan dosa-dosa mereka pun diampuni. Mereka dapat menikmati kedamaian, sukacita, dan kasih karunia berlimpah yang dianugerahkan oleh Tuhan. Inilah pekerjaan penebusan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus pada Zaman Kasih Karunia. Tuhan Yesus hanya bertindak sebagai korban penghapus dosa untuk mengampuni dosa manusia, tetapi Dia tidak melakukan pekerjaan menyingkirkan masalah natur berdosa manusia. Meskipun dosa-dosa kita diampuni melalui iman kita kepada Tuhan, masalah natur berdosa kita masih belum diselesaikan. Kita tetap tak berdaya selain selalu berbohong, berbuat dosa, bersikap congkak, dan pamer. Beriman kepada Tuhan hanya untuk diberkati dan masuk ke dalam kerajaan surga—penekanannya bukan pada penerapan firman Tuhan. Kita berkorban bagi-Nya, tetapi kita tetap berusaha bertransaksi dengan Tuhan dan menipu-Nya; kita menyalahkan atau bahkan menolak dan mengkhianati Tuhan ketika menghadapi kesukaran, ujian, atau bencana. Ketika pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan gagasan kita, kita dengan sewenang-wenang mengkritik, mengutuk, dan menentang Dia. Tuhan itu benar dan kudus, jadi bagaimana kita, yang selalu berbuat dosa dan menentang Tuhan, layak masuk ke dalam kerajaan surga? Itulah sebabnya Tuhan Yesus berjanji Dia akan datang kembali—untuk menyelesaikan masalah natur berdosa manusia dan sumber dosa kita sepenuhnya, memungkinkan kita untuk ditahirkan dan diselamatkan sepenuhnya, dan pada akhirnya membawa kita ke dalam kerajaan Tuhan. Sekarang ini, Tuhan Yang Mahakuasa telah datang dan mengungkapkan begitu banyak kebenaran. Dia sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan—Dia datang untuk mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia sepenuhnya. Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkapkan semua misteri pekerjaan Tuhan, dengan sangat jelas mengungkapkan kebenaran kepada kita seperti tentang bagaimana Iblis merusak manusia, bagaimana Tuhan menyelamatkan manusia, orang macam apa yang Tuhan sukai dan berkati, orang macam apa yang Tuhan benci dan kutuk, perbedaan antara diselamatkan dan diselamatkan sepenuhnya, orang macam apa yang dapat masuk ke dalam kerajaan surga, dan masih banyak lagi. Secara khusus, firman Tuhan Yang Mahakuasa yang menghakimi dan mengungkapkan kebenaran tentang kerusakan manusia menyingkapkan watak Iblis dalam diri manusia seperti kecongkakan, kebengkokan, kecurangan, muak akan kebenaran, serta berbagai gagasan, imajinasi, dan perspektif kita yang tidak masuk akal, dan menunjukkan jalan kepada kita untuk mengubah watak hidup kita. Ini menggenapi nubuat Tuhan Yesus: 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). Beberapa saudara-saudari di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa telah memperoleh pemahaman yang benar tentang watak rusak mereka dan membencinya serta memahami kebenaran tentang kerusakan mereka setelah mengalami penghakiman, hajaran, ujian, pemurnian, pemangkasan dan penanganan Tuhan. Mereka juga telah melihat watak benar Tuhan yang tidak akan menoleransi pelanggaran; mereka telah mengembangkan hati yang menghormati Tuhan, dan telah sungguh-sungguh bertobat dan berubah. Jadi, pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman adalah tahap-Nya yang terpenting untuk menyelamatkan umat manusia, dan ini adalah tahap terakhir-Nya. Menerima firman penghakiman dan penahiran Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu-satunya jalan untuk diangkat ke dalam kerajaan surga! Meskipun Tuhan telah melakukan pekerjaan yang berbeda pada zaman yang berbeda, dan Dia telah memakai nama yang berbeda, semua itu adalah pekerjaan dari satu Tuhan. Pekerjaan di ketiga tahap ini—Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia, dan Zaman Kerajaan—semuanya menjadi semakin dalam dan lebih tinggi, dan setiap tahap dibangun di atas pekerjaan tahap sebelumnya. Setiap tahap berkaitan erat dengan tahap yang selanjutnya, dan ketiga tahap pekerjaan ini adalah satu-satunya hal yang mampu menyelamatkan manusia sepenuhnya dari dosa, dari wilayah kekuasaan Iblis." Kemudian istriku menambahkan, "Itulah sebabnya aku tidak mengkhianati Tuhan Yesus dengan menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, melainkan aku mengikuti pekerjaan Tuhan dan menyambut Tuhan." Persekutuannya benar-benar mencerahkan bagiku. Aku memahami bahwa Tuhan melakukan pekerjaan keselamatan-Nya secara bertahap, bahwa Dia memiliki rencana, setiap tahap pekerjaan dipikirkan dengan sangat matang, dan dilakukan sesuai dengan kebutuhan manusia. Pemikiranku tentang pekerjaan Tuhan terlalu sederhana. Betapa bodoh dan bebalnya aku karena bersikeras tentang nama Tuhan, tentang jalan Tuhan dan menantikan Dia datang akan membawaku ke dalam kerajaan surga!

Setelah itu, isteriku membacakanku bagian lain firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Aku juga pernah dipanggil Mesias, dan orang-orang pernah memanggil-Ku Yesus Sang Juruselamat dengan kasih dan penghormatan. Kendati demikian, saat ini Aku bukan lagi Yahweh ataupun Yesus yang dikenal orang di masa lampau itu; Aku adalah Tuhan yang datang kembali pada akhir zaman, Tuhan yang akan membawa zaman ini menuju akhir. Akulah Tuhan itu sendiri yang bangkit dari ujung bumi, sarat dengan keseluruhan watak-Ku, dan penuh dengan otoritas, hormat, serta kemuliaan. Orang-orang tidak pernah menjalin hubungan dengan-Ku, tidak pernah mengenal-Ku, dan tidak tahu tentang watak-Ku. Sejak penciptaan dunia hingga saat ini, tak seorang pun pernah melihat-Ku. Inilah Tuhan yang menampakkan diri kepada manusia pada akhir zaman, tetapi tersembunyi di antara manusia. Dia berdiam di antara manusia, benar dan nyata, seperti matahari yang menyala-nyala dan api yang berkobar-kobar, penuh dengan kuasa dan sarat akan otoritas. Tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan dihakimi oleh firman-Ku, dan tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan disucikan melalui nyala api. Pada akhirnya, segala bangsa akan diberkati karena firman-Ku, dan juga dihancurkan berkeping-keping karena firman-Ku. Dengan demikian, semua orang pada akhir zaman akan melihat bahwa Akulah Juruselamat yang datang kembali, bahwa Akulah Tuhan Yang Mahakuasa yang menaklukkan semua umat manusia. Dan semua orang akan melihat bahwa Aku pernah menjadi korban penghapus dosa manusia, tetapi pada akhir zaman, Aku juga menjadi terik matahari yang menghanguskan segala sesuatu, dan juga Surya kebenaran yang menyingkapkan segala sesuatu. Inilah pekerjaan-Ku pada akhir zaman. Aku memakai nama ini dan memiliki watak ini supaya semua orang dapat melihat bahwa Akulah Tuhan yang benar, matahari yang menyala-nyala, dan api yang berkobar-kobar, supaya semua manusia dapat menyembah-Ku, satu-satunya Tuhan yang benar, dan supaya mereka dapat melihat wajah-Ku yang sesungguhnya: Aku bukan saja Tuhan atas orang Israel, dan Aku bukan saja Sang Penebus; Akulah Tuhan atas segala ciptaan di seluruh langit dan bumi dan lautan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Juruselamat Telah Datang Kembali di atas 'Awan Putih'"). Membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa memberikan kejelasan di hatiku. Aku menjadi yakin sepenuhnya bahwa Yahweh, Tuhan Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa semuanya adalah Tuhan yang sama. Iman istriku kepada Tuhan Yang Mahakuasa bukanlah pengkhianatan terhadap Tuhan Yesus, tetapi dia sedang mengikuti jejak langkah Anak Domba! Sebelumnya, aku bukan saja berusaha menghalangi imannya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi aku juga membuat anak-anak kami menghalangi jalannya dan mengawasinya. Aku benar-benar menyesalinya—aku sedang menentang Tuhan, melakukan kejahatan! Namun, Tuhan masih berbelas kasihan kepadaku, mencerahkan dan membimbingku, memampukanku untuk mendengar suara-Nya dan datang ke hadapan takhta-Nya. Itu sungguh adalah kasih Tuhan! Malam itu juga, aku berlutut di hadapan Tuhan dan berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa, bersyukur kepada-Nya karena telah memilihku dan memampukanku untuk mengikuti jejak langkah-Nya, untuk menghadiri perjamuan kawin Anak Domba. Aku benar-benar sangat diberkati! Aku bersyukur atas keselamatan Tuhan Yang Mahakuasa untukku!

Sebelumnya: Berkat yang "Dicuri"

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Misteri Nama-Nama Tuhan

"Meskipun Yahweh, Yesus, dan Mesias semua mewakili Roh Tuhan, nama-nama ini hanya menandai zaman-zaman yang berbeda dalam rencana...