Bagaimana Aku Harus Menyambut Tuhan

02 Januari 2023

Oleh Saudari Jenny, Filipina

Aku dilahirkan di keluarga Katolik, dan sejak kecil, aku mengikuti ritual keagamaan Katolik dan merindukan kedatangan Tuhan kembali. Ketika dewasa, aku mulai makin sering membaca Alkitab dalam upaya untuk lebih memahami kebenaran. Pendeta kami juga selalu menafsirkan Alkitab untuk kami, seperti Wahyu 1:7: "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua suku bangsa di muka bumi akan meratap karena Dia." Pendeta kami berkata ketika Tuhan datang kembali, Dia akan turun di atas awan, dan semua orang akan melihat-Nya. Namun kemudian, aku membaca ayat Alkitab ini saat berusia 20 tahun: "Namun, tentang hari dan jamnya, tak seorang pun mengetahuinya, para malaikat di surga pun tidak, hanya Bapa yang mengetahuinya" (Matius 24:36). Ayat ini mengatakan ketika Tuhan datang kembali, tak seorang pun akan mengetahuinya, tapi pendeta berkata ketika Tuhan datang kembali, Dia akan turun di atas awan dan dilihat semua orang. Apa artinya ini? Bagaimana tepatnya Tuhan akan datang kembali? Aku sangat bingung. Di sebuah pertemuan, aku mencari pendeta lain, tapi dia hanya berkata, "Alkitab sangat jelas: ketika Tuhan datang kembali, Dia akan turun di atas awan. Tak perlu dijelaskan terlalu banyak. Asalkan kau memercayainya, itu sudah cukup." Aku sangat kecewa dengan sikap pendeta itu. Aku sangat ingin memahami arti sebenarnya dari nubuat itu, tapi di Gereja Katolik, kami hanya menghabiskan hari-hari kami dengan berdoa dan menjalankan ritual. Namun, hal-hal ini tak memberiku makanan rohani atau pemahaman tentang firman Tuhan. Lambat laun aku kehilangan minat pada Gereja Katolik dan hanya terus mengikuti Misa karena kebiasaan.

Pada tahun 2001, aku pergi ke luar negeri untuk bekerja. Suatu hari, seorang teman sekerja mengundangku untuk menghadiri pertemuan Kristen. Kupikir mungkin aku bisa memahami kebenaran di sana, jadi aku meminta pendetanya untuk menjawab kebingunganku. Pendeta itu menjawab tanpa berpikir dua kali: "Alkitab sangat jelas tentang hal ini, jadi tak usah membuat penjelasan yang tidak perlu. Ketika Tuhan datang kembali, kita tentu saja akan melihat Dia turun di atas awan." Aku sangat kecewa dengan jawaban pendeta itu dan pertanyaanku tetap tak terjawab. Seiring waktu, kudapati aku juga tak memperoleh makanan rohani dalam denominasi ini dan mulai merasa makin hampa di dalam hatiku. Keinginanku untuk menemukan jawaban makin kuat. Jadi aku mulai pergi ke organisasi Kristen lainnya, tapi tak satu pun darinya mampu menjawab kebingunganku. Aku segera berdoa kepada Tuhan: "Oh Tuhan, kumohon tolonglah aku menemukan gereja yang tepat, orang yang tepat untuk membimbingku, agar dapat memahami kebenaran dan menjawab kebingunganku."

Lalu, suatu hari pada Januari 2019, yang merupakan hari yang sangat istimewa bagiku, seorang saudari dari Australia menambahkanku sebagai teman di Facebook. Aku melihat beberapa artikel yang dia bagikan di linimasanya, seperti "Apa makna Gadis Bijaksana", "Bagaimana Doamu Didengar oleh Tuhan", dan sebagainya. Konten mereka sangat baru bagiku, dan aku merasa ada kebenaran di dalamnya, gereja saudari ini mungkin dapat menjawab pertanyaanku. Kemudian, dia bertanya apakah aku mau menghadiri pertemuan, dan dengan senang hati aku mau. Dalam pertemuan itu, Saudari Camela berkata, "Hari ini kita akan mempersekutukan bagaimana tepatnya Tuhan datang pada akhir zaman." Aku cukup terkejut mendengarnya mengatakan ini. Bukankah hal ini yang membuatku bingung selama ini? Aku tak sabar menunggu persekutuannya. Saudari Camela berkata: "Ketika mereka membaca nubuat dalam kitab Wahyu, 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7), banyak orang berpikir ketika Tuhan datang kembali, Dia akan turun di atas awan dan dilihat semua orang, dan dengan pemandangan spektakuler, bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan langit dan bumi akan berguncang. Namun, apakah pandangan ini benar? Sebenarnya, ada ayat lain dalam Alkitab yang memberikan nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali, seperti 'Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri' (Wahyu 16:15), dan 'Tetapi mengenai hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, tidak juga malaikat di surga, maupun Anak, hanya Bapa-Ku yang di surga yang tahu' (Matius 24:36). Ayat-ayat ini menjelaskan tentang kedatangan Tuhan kembali bahwa Dia akan datang 'bagaikan pencuri' dan tak seorang pun tahu kapan. Ayat-ayat ini menjelaskan Tuhan akan datang dengan diam-diam, secara rahasia, dan tak seorang pun akan mengetahui kedatangan-Nya kembali. Jika ketika Dia datang kembali, Tuhan menampakkan diri di hadapan manusia di atas awan untuk dilihat semua orang, bagaimana nubuat-nubuat lainnya ini akan digenapi?" Aku terkejut dengan apa yang dikatakan saudari itu. Ini pertama kalinya kudengar Tuhan datang secara diam-diam dan "bagaikan pencuri". Mengapa para pendeta tak pernah menyebutkan hal ini? Namun, jika Dia "datang bagaikan pencuri", bukankah ini bertentangan dengan nubuat tentang kedatangan-Nya kembali dengan turun di atas awan? Aku sangat ingin kejelasan tentang hal ini. Saudari itu melanjutkan dalam persekutuannya: "Sebenarnya, nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali semuanya akan digenapi. Ini hanya masalah proses dan urutan. Pertama, Dia akan datang dengan berinkarnasi secara rahasia, mengungkapkan kebenaran untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia, lalu, Dia akan turun di atas awan untuk menampakkan diri secara terbuka di hadapan semua orang dan bangsa. Beginilah cara semua nubuat tentang kedatangan-Nya kembali akan digenapi." Persekutuan saudari ini benar-benar mencerahkanku. Ternyata Tuhan datang kembali dengan dua cara. Aku sepenuh hati setuju dengan penjelasannya. Aku benar-benar ingin mengetahui lebih banyak, jadi aku bertanya kepadanya, "Kau baru saja berkata Tuhan datang secara diam-diam dalam daging. Apa yang kau maksudkan dengan hal ini?" Saudari itu membacakanku beberapa ayat dari Alkitab: "Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga" (Lukas 12:40). "Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" (Lukas 17:24-25). "Tetapi sama seperti pada zaman Nuh, begitu juga saat kedatangan Anak Manusia" (Matius 24:37). Saudari itu kemudian bersekutu, "Apa kau melihat apa kata kunci dari semua ayat ini? Semua ayat ini menyebutkan 'Anak Manusia'. Semuanya menunjukkan ketika Tuhan datang kembali, Dia akan turun secara rahasia sebagai Anak Manusia. Jadi, apa yang dimaksud dengan 'Anak Manusia'? Ini mengacu pada inkarnasi Tuhan. Jika Dia adalah Roh, Dia tak bisa disebut Anak Manusia, sama seperti Tuhan Yahweh adalah Roh dan tak bisa disebut Anak Manusia. Tuhan Yesus disebut sebagai Anak Manusia karena Dia adalah inkarnasi dari Roh Tuhan. Meskipun Dia tampak seperti orang kebanyakan, lahir dari manusia, dan memiliki kemanusiaan yang normal, di dalam Dia berdiam Roh Tuhan—Dia inkarnasi Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus menubuatkan kedatangan-Nya kembali sebagai 'kedatangan Anak Manusia', menunjukkan ketika Dia datang kembali, Dia akan menampakkan diri dalam daging dan tak langsung sebagai tubuh roh." Melalui persekutuan saudari itu, aku akhirnya memahami arti sebenarnya dari "Anak Manusia". Aku juga memahami Tuhan yang turun secara rahasia mengacu pada Tuhan menampakkan diri dengan berinkarnasi. Persekutuan ini sesuai dengan Alkitab. Saudari itu melanjutkan persekutuannya, "Oleh karena itu, ketika Tuhan datang kembali, Dia pertama-tama turun secara rahasia dengan berinkarnasi, mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan untuk mentahirkan dan menyelamatkan semua orang yang telah dibangkitkan di hadapan takhta-Nya, dan membentuk sekelompok pemenang sebelum bencana. Setelah kelompok pemenang ini terbentuk, malapetaka besar akan datang, dan Tuhan akan mulai menghukum orang yang jahat dan memberi upah orang yang baik. Lalu Tuhan akan turun di atas awan dan menampakkan diri secara terbuka di hadapan manusia, dan pada saat ini, semua manusia akan meratap. Dan mengapa mereka akan meratap? Karena ketika Tuhan turun secara diam-diam dalam daging, banyak yang tak mengakui Dia sebagai Tuhan. Mereka melihat Dia terlihat biasa saja, tidak agung, sehingga tak memperlakukan Dia sebagai Tuhan. Mereka bukan saja tak menerima Dia, tapi juga mengutuk, menentang, dan menolak Dia. Kemudian ketika Tuhan secara terbuka turun di atas awan untuk memberi upah orang yang baik dan menghukum orang yang jahat, mereka akan sadar bahwa mereka sebenarnya telah mengutuk dan menentang Tuhan Yesus yang datang kembali, tapi saat itu sudah terlambat, dan yang bisa mereka lakukan hanyalah meratap dan menggertakkan gigi. Pada saat ini, nubuat Wahyu 1:7, 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia,' akan sepenuhnya digenapi! Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menyambut Tuhan ketika Dia datang untuk bekerja dalam daging. Jika kita menunggu sampai Dia turun di atas awan, itu akan terlambat." Setelah mendengarkan persekutuan saudari itu, aku merasa seolah-olah akhirnya aku dibebaskan dari penjara yang telah lama memenjarakanku. Aku telah melihat terang dan merasa benar-benar dibebaskan. Persekutuan saudari ini menjawab kebingunganku dan memampukanku memahami misteri kedatangan Tuhan kembali. Aku merasa gerejanya memiliki pekerjaan Roh Kudus dan tak sabar menunggu pertemuan berikutnya.

Yang tak kuduga selama pertemuan berikutnya, dia memberitahuku satu informasi yang mengejutkan. Dia berkata, "Tuhan telah datang kembali dan berinkarnasi sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Dia telah mengungkapkan banyak kebenaran dan telah melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan...." Mendengar hal ini, aku sangat terkejut, gembira, dan sangat penasaran. Jika Alkitab berkata tak seorang pun mengetahui kedatangan Tuhan kembali, bagaimana mereka bisa tahu? Aku bertanya tentang hal ini kepada saudari itu. Dengan sabar dia bersekutu denganku, "Jika tak seorang pun mengetahui kedatangan-Nya kembali, bagaimana kita akan menyambut Dia? Sebenarnya, Alkitab berkata: 'Tetapi mengenai hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, tidak juga malaikat di surga, maupun Anak, hanya Bapa-Ku yang di surga yang tahu' (Matius 24:36). Maksud ayat ini adalah tak seorang pun tahu waktu spesifik kedatangan Tuhan kembali, tapi ketika Dia mulai berfirman dan bekerja, orang dapat mengenali suara Tuhan dari firman-Nya, lalu akan mengetahui Tuhan telah datang kembali, dan dengan demikian menyambut Tuhan. Ini menggenapi nubuat Tuhan Yesus, 'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku' (Yohanes 10:27). dan 'Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku' (Wahyu 3:20). Ini sama seperti ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja. Petrus, Yohanes, Yakobus, Matius, dan yang lainnya awalnya tak tahu Tuhan Yesus adalah Mesias, tapi setelah mereka berhubungan dengan-Nya dan mengenali suara Tuhan dari firman-Nya, mereka mengenali Dia sebagai Mesias. Setelah ini, Petrus, Yohanes, dan yang lainnya mulai menyebarluaskan Injil Tuhan ke mana-mana. Beginilah cara keselamatan Tuhan diketahui lebih banyak orang, dan secara berangsur, orang percaya tersebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu, menyambut kedatangan Tuhan kembali bukan bergantung pada apakah kita tahu kapan Dia akan datang kembali atau tidak, tapi lebih kepada apakah kita dapat menyelidiki ketika seseorang memberikan kesaksian tentang kedatangan Tuhan kembali, dan apakah kita dapat mengenali suara Tuhan ketika Dia berbicara. Dengan cara seperti ini, kita dapat menyambut Tuhan." Persekutuan saudari itu benar-benar sejalan denganku karena dengan mempersekutukan firman Tuhan, kebingunganku terjawab. Sebelumnya, aku selalu bingung, bertanya-tanya, "Bagaimana tepatnya kita harus menyambut Tuhan? Apakah mungkin membuat Tuhan bahagia dan menyambut-Nya dengan menggunakan waktu berdoa secara rutin dan mematuhi aturan?" Namun, kini akhirnya aku memahami, hanya dengan mendengarkan suara Tuhan barulah orang dapat menyambut kedatangan Tuhan kembali. Aku merasa pencerahan yang kuperoleh dari dua pertemuan itu jauh melampaui yang telah kuperoleh selama bertahun-tahun sebagai seorang Katolik. Aku ingin memahami lebih banyak kebenaran, karena ini akan membantuku merasa lebih yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali. Jadi, aku mengajukan pertanyaan lain kepada saudari itu: "Pada akhir zaman, Tuhan pertama-tama turun secara diam-diam dalam daging, dan kemudian menampakkan diri secara terbuka di atas awan, ini aku mengerti, tapi mengapa Tuhan berinkarnasi terlebih dulu? Mengapa Dia tak langsung menampakkan diri dalam wujud roh?"

Dia bersekutu, "Penampakan diri Tuhan dalam daging untuk bekerja sepenuhnya didasarkan pada kebutuhan pekerjaan-Nya, dan kebutuhan manusia yang rusak." Kemudian, saudari itu membacakanku dua bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Cara Tuhan menyelamatkan manusia tidaklah dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode Roh dan identitas Roh, karena Roh-Nya tidak dapat disentuh ataupun dilihat manusia, serta tidak dapat didekati oleh manusia. Jika Dia mencoba menyelamatkan manusia secara langsung dengan menggunakan perspektif Roh, manusia tidak akan mampu menerima keselamatan-Nya. Dan, jika bukan karena Tuhan mengenakan bentuk luar manusia ciptaan, manusia tidak akan mungkin menerima keselamatan ini. Karena manusia sama sekali tidak dapat mendekati-Nya, sama seperti tak seorang pun mampu mendekati awan Yahweh. Hanya dengan menjadi seorang manusia ciptaan, yakni hanya dengan memasukkan firman-Nya ke dalam daging yang akan menjadi diri-Nya, Dia dapat secara pribadi mengerjakan firman-Nya dalam diri semua orang yang mengikuti-Nya. Hanya dengan demikian, manusia dapat mendengar sendiri firman-Nya, melihat firman-Nya, menerima firman-Nya, dan kemudian melalui hal ini, sepenuhnya diselamatkan. Jika Tuhan tidak menjadi daging, tidak ada manusia daging yang akan menerima keselamatan yang demikian agung, tidak akan ada seorang pun yang akan diselamatkan. Jika Roh Tuhan bekerja secara langsung di antara manusia, manusia akan diremukkan dan ditawan sepenuhnya oleh Iblis karena manusia tidak mampu untuk berhubungan dengan Tuhan. ... Hanya jika Tuhan menjadi manusia, Dia dapat hidup berdampingan dengan manusia, mengalami penderitaan dunia dan hidup dalam daging yang normal. Hanya dengan cara inilah Dia dapat menyediakan bagi manusia jalan praktis yang mereka butuhkan sebagai makhluk ciptaan. Manusia menerima keselamatan penuh dari Tuhan karena Tuhan yang berinkarnasi, bukan langsung menerimanya melalui doa-doa yang mereka naikkan ke surga. Karena manusia itu adalah darah dan daging; mereka tidak mampu melihat Roh Tuhan, apalagi mendekati-Nya. Manusia hanya dapat berhubungan dengan Tuhan yang berinkarnasi dalam daging. Hanya melalui Dia, manusia dapat memahami seluruh jalan dan kebenaran, serta menerima keselamatan penuh" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)"). "Pekerjaan paling bernilai bagi manusia yang rusak adalah pekerjaan yang menyediakan kata-kata yang akurat, tujuan yang jelas untuk dikejar, dan yang bisa dilihat serta disentuh. Hanya pekerjaan yang realistis dan bimbingan di saat yang tepatlah yang cocok dengan selera manusia, dan hanya pekerjaan yang nyata yang dapat menyelamatkan manusia dari wataknya yang rusak dan bejat. Hal ini hanya dapat diraih oleh Tuhan yang berinkarnasi; hanya Tuhan yang berinkarnasilah yang dapat menyelamatkan manusia dari wataknya yang dahulu rusak dan bejat" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi"). Saudari itu melanjutkan dalam persekutuannya: "Alkitab menubuatkan, 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu' (Yohanes 16:12-13). 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan' (1 Petrus 4:17). Melalui nubuat ini kita tahu bahwa ketika Tuhan datang kembali, Dia akan mengungkapkan lebih banyak firman dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Agar pekerjaan ini mencapai hasil terbaik, Tuhan harus datang dan bekerja dalam daging. Karena Roh Tuhan tak terlihat dan tak berwujud bagi kita, dan karena satu kata dari Roh Tuhan akan membuat kita panik dan ketakutan, kita tak akan berani mendekati Roh-Nya, dan kita tak mungkin berkomunikasi dengan-Nya. Bagaimana kita bisa memahami kebenaran dengan cara seperti itu? Kedatangan Tuhan menyelamatkan manusia dalam daging adalah cara untuk mencapai hasil terbaik. Hidup di antara kita sebagai Anak Manusia membuat sangat mudah bagi kita untuk berhubungan dengan-Nya. Selain itu, Tuhan dapat menggunakan bahasa manusia untuk mengungkapkan kebenaran kapan pun dan di mana pun, mengungkapkan firman yang akurat untuk membimbing kita, dan menjawab pertanyaan dan kebingungan kita. Maka kita tak perlu meraba-raba secara membabi buta atau menebak-nebak apa yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Sama seperti ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, Petrus bertanya kepada-Nya: 'Tuhan, berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia bersalah kepadaku dan aku mengampuninya? Sampai tujuh kali?' (Matius 18:21). Tuhan Yesus langsung menjawab: 'Bukan sampai tujuh kali, tapi tujuh puluh kali tujuh kali' (Matius 18:22). Tuhan dengan jelas memberi tahu Petrus bagaimana dia harus menerapkan. Dengan cara ini, orang dapat dengan mudah memahami kehendak Tuhan, dan mengetahui bagaimana menerapkan kebenaran. Tuhan Yesus juga menggunakan hal-hal yang orang dapat lihat dan sentuh dalam kehidupan sehari-hari, hal-hal yang dapat mereka pahami dengan mudah, untuk membuat perumpamaan. Misalnya perumpamaan tentang ragi, perumpamaan tentang lalang dan gandum, perumpamaan tentang penabur, perumpamaan tentang biji sesawi, dan sebagainya. Ini memungkinkan orang mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebenaran, untuk memahami apa kehendak dan tuntutan Tuhan terhadap manusia, dan benar-benar mendapatkan rasa kebaikan dan kemudahan mendekati-Nya. Semua ini hasil dari firman dan pekerjaan Tuhan ketika Dia berinkarnasi. Dengan cara yang sama, Tuhan Yang Mahakuasa dalam daging berfirman dan bekerja di antara manusia, berhubungan dengan mereka dengan sangat nyata, dan berbicara dengan berhadapan muka. Dia mengungkapkan misteri rencana pengelolaan 6.000 tahun Tuhan, kebenaran tentang tiga tahap pekerjaan-Nya, misteri inkarnasi-Nya, kebenaran tentang perusakan manusia oleh Iblis, dan kesudahan berbagai jenis orang.... Ini memungkinkan kita mendapatkan pemahaman yang lebih banyak dan lebih dalam tentang watak dan pekerjaan Tuhan. Pada saat yang sama, Tuhan mengungkapkan kebenaran kapan pun dan di mana pun sesuai kebutuhan manusia, mengungkapkan watak jahat kita dan berbagai gagasan dan imajinasi kita tentang Dia, dan mengoreksi penyimpangan dalam iman kita. Tuhan Yang Mahakuasa juga memberi kita jalan untuk menyingkirkan kejahatan dan memperoleh keselamatan-Nya, misalnya bagaimana melayani sesuai dengan kehendak-Nya, bagaimana menjadi orang yang jujur, bagaimana menghormati-Nya, menaati-Nya, dan mengasihi-Nya, dan sebagainya. Melalui firman Tuhan Yang Mahakuasa kita makin memahami tentang watak rusak kita, membenci diri kita dari hati, dan sungguh-sungguh bertobat. Kita juga memahami kehendak dan tuntutan Tuhan, memperoleh pengetahuan tentang watak-Nya, dan siapa yang Dia selamatkan, siapa yang Dia singkirkan. Inilah satu-satunya cara agar kita mampu menerapkan kebenaran secara akurat, dan akhirnya menyingkirkan kejahatan dan memperoleh keselamatan Tuhan."

Setelah mendengar ini, aku melihat terang. Aku berkata kepada saudari itu: "Aku mengerti sekarang. Jika Tuhan tak menampakkan diri dan bekerja dalam daging, akan sulit bagi kita untuk memahami kebenaran, tapi Tuhan yang berinkarnasi dan mengucapkan firman dengan bahasa manusia memudahkan kita untuk memahaminya, dan memungkinkan kita untuk secara akurat menerapkan kebenaran dan mematuhi kehendak Tuhan."

Kemudian, saudari itu membacakanku dua bagian lain firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Kali ini, Tuhan datang untuk melakukan pekerjaan bukan dalam tubuh rohani, tetapi dalam tubuh yang sangat biasa. Selain itu, tubuh ini bukan hanya tubuh inkarnasi Tuhan yang kedua, tetapi ini juga tubuh yang melaluinya. Tuhan datang kembali menjadi daging. Ini adalah tubuh daging yang sangat biasa. Engkau tidak dapat melihat apa pun yang membuat-Nya berbeda dari orang lain, tetapi engkau dapat memperoleh kebenaran dari-Nya yang belum pernah kaudengar sebelumnya. Daging yang tak berarti ini merupakan perwujudan seluruh firman kebenaran dari Tuhan, yang melakukan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan mengungkapkan seluruh watak Tuhan untuk dipahami manusia. Tidakkah engkau sangat rindu melihat Tuhan yang di surga? Tidakkah engkau sangat rindu memahami Tuhan yang di surga? Tidakkah engkau sangat rindu untuk melihat tempat tujuan manusia? Dia akan memberitahukan kepadamu semua rahasia ini—rahasia yang tak mampu diungkapkan siapa pun kepadamu, dan Dia juga akan memberitahukan kepadamu kebenaran-kebenaran yang tidak kaupahami. Dia adalah pintu gerbangmu untuk masuk ke dalam kerajaan, dan pemandumu untuk memasuki zaman yang baru" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Sudah Tahukah Engkau? Tuhan Telah Melakukan Hal yang Hebat di antara Manusia"). "Meskipun yang manusia lihat sekarang adalah Tuhan yang sama seperti manusia, Tuhan yang memiliki satu hidung dan sepasang mata, dan Tuhan yang berpenampilan biasa, pada akhirnya, Tuhan akan memperlihatkan kepada engkau semua bahwa seandainya manusia ini tidak ada, langit dan bumi akan mengalami perubahan yang luar biasa; seandainya manusia ini tidak ada, langit akan menjadi redup, bumi akan jatuh ke dalam kekacauan, dan seluruh umat manusia akan hidup di tengah bencana kelaparan dan wabah. Dia akan menunjukkan kepada engkau semua bahwa seandainya Tuhan yang berinkarnasi tidak datang untuk menyelamatkanmu pada akhir zaman, maka Tuhan akan sudah sejak lama memusnahkan seluruh umat manusia di neraka; seandainya daging ini tidak ada, engkau semua akan selamanya menjadi pendosa besar dan engkau akan menjadi mayat selamanya. Engkau semua harus tahu bahwa seandainya daging ini tidak ada, seluruh umat manusia akan menghadapi bencana yang tak terelakkan dan merasa mustahil untuk melepaskan diri dari hukuman yang lebih berat yang Tuhan timpakan kepada umat manusia pada akhir zaman. Seandainya daging yang biasa ini tidak dilahirkan, engkau semua akan berada dalam sebuah keadaan di mana engkau semua memohon kehidupan tanpa bisa hidup dan berdoa untuk kematian tanpa bisa mati; seandainya daging ini tidak ada, engkau semua tidak akan bisa mendapatkan kebenaran dan tidak bisa datang ke hadapan takhta Tuhan sekarang ini, melainkan, engkau akan dihukum Tuhan karena dosa-dosamu yang menyedihkan. Tahukah engkau bahwa kalau bukan karena kedatangan kembali Tuhan menjadi daging, tak seorang pun akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan; dan kalau bukan karena kedatangan daging ini, Tuhan pasti sudah sejak lama mengakhiri zaman lama. Oleh karena itu, apakah engkau semua masih dapat menolak inkarnasi Tuhan yang kedua ini? Karena engkau semua bisa mendapatkan begitu banyak manfaat dari orang biasa ini, mengapa engkau semua tidak dengan senang hati menerima Dia?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Sudah Tahukah Engkau? Tuhan Telah Melakukan Hal yang Hebat di antara Manusia"). Kemudian, saudari itu bersekutu: "Tuhan yang berinkarnasi adalah sumber dari semua kebenaran dan pintu masuk kita ke dalam Kerajaan. Dengan menerima Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman, kita punya kesempatan untuk memperoleh dari-Nya semua kebenaran dan pemahaman tentang watak benar Tuhan. Hanya dengan cara demikianlah kita dapat memperoleh perkenanan Tuhan dan masuk ke dalam Kerajaan surga. Tanpa Tuhan yang berinkarnasi pada akhir zaman untuk melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyelamatkan manusia, kita pasti tak mampu mentahirkan dan mengubah watak jahat kita, kita hanya akan terus dirusak oleh Iblis, kita akan makin menentang Tuhan, dan akhirnya dimusnahkan dalam bencana. Karena itu, kemampuan menyambut kedatangan Tuhan kembali dan menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa adalah masalah hidup dan mati bagi kita! Kita harus sangat berhati-hati dan memanfaatkan kesempatan yang sangat langka ini! Mereka yang hanya menerima Tuhan tapi tak menerima Kristus akhir zaman pada akhirnya takkan dapat memperoleh keselamatan."

Setelah mendengarkan saudari itu membacakan firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku merasa perkataan ini berasal dari Tuhan, dan tak ada orang biasa yang mampu mengucapkannya. Dari firman Tuhan aku juga merasakan kepedulian-Nya terhadap manusia. Tuhan telah berinkarnasi di bumi pada akhir zaman, secara pribadi mengungkapkan kebenaran untuk menyelamatkan kita dari perusakan Iblis. Tuhan bekerja dengan cara ini adalah untuk menyelamatkan manusia. Kasih Tuhan bagi kita sungguh besar! Aku sangat senang, dan merasa benar-benar diberkati bisa mendengar Injil Tuhan pada akhir zaman. Aku hanya ingin membaca lebih banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan tak mau melewatkan satu pertemuan pun. Bahkan ketika sibuk dengan pekerjaan atau sakit, aku tetap mau menghadiri pertemuan karena berharap bisa memahami lebih banyak kebenaran. Setelah itu, aku berkumpul dengan yang lainnya dan banyak mempersekutukan firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan mulai memahami perbedaan antara Kristus sejati dan yang palsu, misteri inkarnasi Tuhan, dan hubungan antara Tuhan dan Alkitab. Aku juga menonton banyak film dan video dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan melihat bahwa Tuhan telah membentuk sekelompok pemenang di Tiongkok. Nubuat kitab Wahyu telah digenapi. Melalui penyelidikan, aku menjadi yakin akan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, meyakini bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, dan aku menyambut Tuhan! Aku sangat senang. Bagiku, bisa menyambut kedatangan Tuhan kembali sungguh tak ternilai harganya. Aku ingin mengejar kebenaran, melaksanakan tugas untuk memberitakan firman Tuhan, bersaksi tentang pekerjaan Tuhan, dan membawa lebih banyak orang yang merindukan penampakan-Nya ke hadapan-Nya. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Aku Telah Pulang

Oleh Saudara Chu Keen Pong, Malaysia Aku telah percaya kepada Tuhan selama lebih dari sepuluh tahun dan melayani di gereja selama dua...