“Mempersiapkan” Pertemuan
Pada bulan Februari 2023, aku dipilih sebagai pemimpin gereja, yang memiliki tanggung jawab utama atas pekerjaan penyiraman. Pada awalnya,...
Kami menyambut semua pencari yang merindukan penampakan Tuhan!
Pada tahun 2022, ketika aku menjadi pemimpin gereja, kecongkakan, merasa benar sendiri, dan kesewenang-wenangan membuatku ingin memiliki keputusan akhir dalam segala hal. Hal ini mengakibatkan saudara rekanku terkekang dan mengganggu pekerjaan gereja. Pemimpin dari tingkat atas menyingkapkan dan memangkasku karena kecongkakan dan sifatku yang membenarkan diri sendiri, serta karena sepenuhnya mengikuti jalan antikristus, dan mereka memberhentikan aku. Setelah diberhentikan, aku merasa sangat putus asa. Aku merenungkan fakta bahwa aku telah percaya kepada Tuhan selama lebih dari dua puluh tahun, bahwa aku telah diberhentikan karena kecongkakan dan sifat membenarkan diri sendiri lebih dari sekali, dan bahkan sekarang, aku masih belum banyak berubah. Aku merasa bahwa aku harus berperilaku baik dalam tugasku sejak saat itu, dan bahwa aku tidak bisa lagi begitu congkak atau mengulangi kesalahan lamaku, jika tidak, aku tidak akan memiliki kesempatan lagi untuk diselamatkan. Kemudian, dengan membaca firman Tuhan dan merenungkan, aku menyadari bahwa aku memang benar-benar congkak dan merasa benar diri, dan bahwa aku terus-menerus mengekang saudaraku saat menjadi rekannya, dengan memaksakan keinginan dan ide-ideku sendiri padanya dan ingin dia menaatiku. Akibatnya, pekerjaan pun tertunda. Aku dipangkas berkali-kali tetapi aku tidak pernah merenung. Aku memang mengikuti jalan antikristus. Aku merasakan kebencian yang mendalam untuk diriku sendiri, dan aku memutuskan untuk melaksanakan tugasku dengan baik dengan cara yang teguh di masa mendatang.
Beberapa waktu kemudian, pemimpin menugaskan agar aku mengatur materi guna mengeluarkan orang, dan mereka memintaku bekerja sama dengan Saudari Li Xin. Mereka bertanya kepadaku tentang seberapa banyak aku memahami watakku yang congkak dan sombong selama periode perenungan ini, dan mereka ingin aku melaksanakan tugas ini pada masa ujian untuk sementara waktu untuk melihat bagaimana hasilnya. Setelah mendengar pemimpin mengatakan ini, aku merasakan sakit, lalu berpikir, "Bukankah masa ujian hanya sementara? Aku telah melaksanakan tugasku berkali-kali berdasarkan watakku yang congkak, dan semua yang telah kulakukan hanyalah mengacaukan dan menghalangi pekerjaan gereja. Jika aku mengulangi kesalahan lamaku lagi, aku mungkin kehilangan kesempatan untuk melaksanakan tugasku selamanya dan kehidupan imanku kepada Tuhan akan benar-benar berakhir. Kali ini, aku harus memanfaatkan kesempatan ini, menjadi taat, dan melakukan apa pun yang diminta dariku. Aku tidak boleh congkak, merasa benar diri, dan bersikap agresif seperti sebelumnya." Kemudian, saat melaksanakan tugasku, aku memperhatikan bahwa Li Xin terkekang oleh masalah keluarga dan tidak memiliki rasa beban dalam melaksanakan tugasnya, dan beberapa materi yang perlu diatur tidak dilakukan tepat waktu, jadi aku berpikir untuk menunjukkannya kepada Li Xin. Namun, tepat ketika aku hendak bersekutu dengannya, kata-kata pemimpin muncul lagi di benakku, dan aku ingat bahwa aku telah diberhentikan sebelumnya karena kecongkakan, sikap membenarkan diri sendiri, dan kesewenang-wenanganku, dan karena ingin mengambil keputusan akhir dalam segala hal, sehingga telah mengekang orang lain dan mengacaukan pekerjaan gereja. Aku masih dalam masa ujian dalam tugas ini, dan terlebih lagi, pemimpin tidak memintaku untuk mengawasi pekerjaan Li Xin. Jika aku menunjukkan masalahnya, apakah Li Xin akan berpikir bahwa aku terlalu congkak dan melampaui batasku? Akankah dia berpikir bahwa setelah hanya beberapa hari menjadi taat, aku kembali ke kebiasaan lamaku? Dengan pemikiran ini, aku menelan kata-kataku.
Kemudian, pemimpin terus menunjukkan bahwa materi yang telah disusun Li Xin tidak lengkap, bahwa materi seorang pengikut yang bukan orang percaya perlu dikumpulkan dan disusun lagi karena penilaian sebelumnya tidak akurat, dan hal ini menunda kemajuan. Aku merasa sangat bersalah. Jika aku bersekutu dan menunjukkannya kepada Li Xin tepat waktu, ini tidak akan terjadi. Dalam rasa bersalahku, aku menemukan dua bagian dari firman Tuhan: "Setelah bertahun-tahun percaya pada Tuhan dan mengalami banyak kegagalan dan kemunduran, serta penyingkapan pemangkasan oleh Tuhan, dalam keadaan normal, orang-orang seharusnya merenungkan dan mengenal diri mereka melalui pelajaran dari kegagalan tersebut, mencari kebenaran untuk menyelesaikan masalah, dan menemukan alasan kegagalan dan kesalahan mereka dalam firman Tuhan, serta jalan penerapan yang seharusnya mereka ambil. Namun, antikristus tidak melakukan hal ini. Setelah beberapa kali tergelincir dan gagal, mereka meningkatkan perilaku mereka, keraguan mereka tentang Tuhan semakin banyak dan semakin parah, pemeriksaan mereka terhadap Tuhan semakin giat, kecurigaan mereka terhadap Tuhan semakin dalam, dan demikian pula, hati mereka dipenuhi dengan kewaspadaan terhadap Tuhan. Kewaspadaan mereka penuh dengan keluhan, kemarahan, pembangkangan, serta kedongkolan, dan mereka bahkan perlahan mengembangkan penyangkalan, penghakiman, dan pengutukan terhadap Tuhan. Bukankah mereka semakin berada dalam bahaya?" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Lampiran Lima (Bagian Dua)). "Dengan menilai sikap antikristus terhadap Tuhan, lingkungan dan orang lain, peristiwa, serta hal-hal yang diatur oleh Tuhan, terhadap penyingkapan dan disiplin Tuhan atas mereka, dan sebagainya, apakah mereka memiliki niat sedikit pun untuk mencari kebenaran? Apakah mereka memiliki niat sedikit pun untuk tunduk kepada Tuhan? Apakah mereka memiliki iman sedikit pun bahwa semua ini bukan kebetulan melainkan berada di bawah kedaulatan Tuhan? Apakah mereka memiliki pemahaman dan kesadaran ini? Jelas tidak. Akar kewaspadaan mereka dapat dikatakan berasal dari keraguan mereka terhadap Tuhan. Akar dari kecurigaan mereka terhadap Tuhan juga dapat dikatakan berasal dari keraguan mereka terhadap Tuhan. Hasil dari pemeriksaan mereka terhadap Tuhan membuat mereka semakin mencurigai Tuhan, dan pada saat yang sama semakin waspada terhadap Tuhan. Dengan menilai berbagai pemikiran dan sudut pandang yang dihasilkan dari pemikiran antikristus, serta berbagai pendekatan dan perilaku yang dihasilkan di bawah dominasi pemikiran dan sudut pandang ini, orang-orang ini sangat tidak masuk akal; mereka tidak mampu memahami kebenaran, mereka tidak mampu mengembangkan iman sejati kepada Tuhan, mereka tidak mampu benar-benar percaya dan mengakui keberadaan Tuhan, serta mereka tidak mampu percaya dan mengakui bahwa Tuhan berdaulat atas seluruh ciptaan, bahwa Dia berdaulat atas segala sesuatu. Semua ini karena esensi watak jahat mereka" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Lampiran Lima (Bagian Dua)). Dihadapkan dengan pengungkapan firman Tuhan, aku merasa benar-benar dihakimi. Bukankah apa yang telah Tuhan ungkapkan persis dengan keadaanku? Sejak aku diberhentikan, aku telah hidup dalam keadaan penuh kewaspadaan dan kesalahpahaman. Aku percaya bahwa aku telah diberhentikan beberapa kali karena kecongkakan, sifat membenarkan diri sendiri, dan kesewenang-wenanganku. Kupikir aku tidak banyak berubah bahkan setelah percaya kepada Tuhan selama lebih dari dua puluh tahun, masih terus hidup sesuai dengan watakku yang congkak, dan bahwa jika aku masih tidak mengalami perubahan nyata, aku akan tersingkap dan tersingkir untuk selamanya, dan tidak akan lagi memiliki kesempatan untuk melaksanakan tugasku. Ketika aku mendengar pemimpin mengatakan bahwa aku diizinkan untuk melaksanakan tugas pada masa ujian, aku malah lebih dipenuhi kecurigaan dan kewaspadaan, dan agar tidak tersingkap lagi serta tersingkir, aku benar-benar menutup diri, hidup setiap hari dalam ketakutan dan kehati-hatian. Ketika aku memperhatikan bahwa saudari yang bekerja sama denganku melaksanakan tugasnya dengan sikap asal-asalan dan tanpa rasa beban, aku tahu aku harus melindungi pekerjaan gereja dengan menunjukkan masalahnya, tetapi aku takut saudariku akan berpikir bahwa aku congkak dan bahwa hanya beberapa hari setelah memulai tugasku, aku sudah kembali ke kebiasaan buruk, jadi aku hanya menutup mata. Hal ini akhirnya merugikan pekerjaan. Dari firman Tuhan, aku melihat bahwa ketika antikristus tersingkap setelah mengalami banyak kegagalan dan kejatuhan, mereka tidak hanya gagal merenungkan diri mereka sendiri tetapi juga menjadi lebih waspada terhadap Tuhan, merasa takut bahwa bahkan kesalahan kecil apa pun akan merampas masa depan dan takdir mereka. Oleh karena itu, mereka terus-menerus waspada terhadap Tuhan. Apa perbedaan antara watak yang aku singkapkan dan watak antikristus? Aku merenungkan bagaimana kecongkakan, sifat membenarkan diri sendiri, dan penolakanku terhadap kebenaran, telah menyebabkan kerusakan besar pada pekerjaan gereja. Pengingat dari pemimpin adalah demi pekerjaan gereja, yang mendesakku untuk lebih merenungkan kekurangan fatalku, sehingga aku bisa belajar dari kegagalanku dan berhenti hidup sesuai dengan watakku yang congkak. Ini adalah kasih Tuhan. Tetapi bukannya menerima ini dari Tuhan, aku malah merasa curiga dan ragu. Aku melihat bahwa aku benar-benar licik dan jahat!
Kemudian, aku membaca bagian lain dari firman Tuhan: "Antikristus tidak pernah menaati pengaturan rumah Tuhan, dan mereka selalu sangat mengaitkan tugas, ketenaran, keuntungan dan status dengan harapan untuk mendapatkan berkat dan tempat tujuan di masa depan, seolah-olah begitu reputasi dan status mereka hilang, harapan mereka untuk mendapatkan berkat dan upah pun hilang, dan ini rasanya seperti kehilangan nyawa mereka. Mereka berpikir, 'Aku harus berhati-hati, aku tidak boleh lengah! Rumah Tuhan, saudara-saudari, para pemimpin dan pekerja, dan bahkan tuhan, semuanya tidak dapat diandalkan. Aku tidak dapat memercayai seorang pun dari mereka. Orang yang paling bisa kuandalkan dan yang paling layak dipercaya adalah diriku sendiri. Jika aku tidak membuat rencana untuk diriku sendiri, lalu siapa yang akan memedulikanku? Siapa yang akan memikirkan masa depanku? Siapa yang akan memikirkan apakah aku akan mendapatkan berkat atau tidak? Oleh karena itu, aku harus membuat rencana dan perhitungan yang matang demi kepentinganku sendiri. Aku tidak boleh melakukan kesalahan, bahkan sama sekali tidak boleh ceroboh, jika tidak, apa yang akan kulakukan jika ada orang yang mencoba mengambil keuntungan dariku?' Jadi, mereka pun bersikap waspada terhadap para pemimpin dan pekerja rumah Tuhan, karena takut ada orang yang akan mengenali dan mengetahui yang sebenarnya tentang mereka, sehingga mereka kemudian akan diberhentikan dan impian mereka untuk mendapatkan berkat akan hancur. Mereka berpikir bahwa mereka harus menjaga reputasi dan status mereka demi harapan mereka untuk mendapatkan berkat. Seorang antikristus memandang berkat sebagai sesuatu yang lebih besar daripada surga, lebih besar daripada hidup, lebih penting daripada mengejar kebenaran, perubahan watak, atau keselamatan pribadi, dan lebih penting daripada melakukan tugas mereka dengan baik, dan menjadi makhluk ciptaan yang memenuhi standar. Mereka berpikir bahwa menjadi makhluk ciptaan yang memenuhi standar, melakukan tugas mereka dengan baik dan diselamatkan, semua itu adalah hal-hal remeh yang hampir tidak layak disebutkan atau dikomentari, sedangkan mendapatkan berkat adalah satu-satunya hal di sepanjang hidup mereka yang tidak akan pernah bisa dilupakan. Dalam apa pun yang mereka hadapi, sebesar atau sekecil apa pun, mereka menghubungkannya dengan diberkati, dan sangat berhati-hati dan penuh perhatian, serta selalu mencadangkan jalan keluar untuk diri mereka sendiri" (Firman, Jilid 4, Menyingkapkan Antikristus, Bab Dua Belas). Berdasarkan firman Tuhan, aku melihat bahwa watak yang aku singkapkan sama dengan watak antikristus yang diungkapkan oleh Tuhan. Tidak peduli apa tugas yang kulaksanakan, aku selalu mengaitkannya dengan penerimaan berkat, dan aku menganggap menerima berkat sama pentingnya dengan kehidupan itu sendiri. Dalam setiap situasi, aku mempertimbangkan kesudahan dan tempat tujuanku sendiri terlebih dahulu. Ketika aku diberhentikan dan disingkapkan, aku tidak datang ke hadapan Tuhan untuk merenungkan dan memahami diriku sendiri, tetapi sebaliknya, aku menjadi waspada dan salah memahami Tuhan, hanya mempertimbangkan masa depan dan tempat tujuanku sendiri. Ketika melaksanakan tugasku lagi, pikiranku menjadi makin cemas, dan aku memperumit setiap situasi di kepalaku, takut bahwa satu salah langkah akan membuatku tersingkap dan berujung pada kesudahan serta tempat tujuan yang buruk bagiku. Ketika aku melihat bahwa Saudari Li Xin bersikap negatif karena keadaannya yang buruk dan bahwa dia menunda tugasnya, aku tahu aku seharusnya melindungi pekerjaan gereja dengan menunjukkan masalah kepada Li Xin dan membantunya melakukan pekerjaannya dengan baik, tetapi aku khawatir Li Xin akan berpikir aku congkak dan merasa benar diri serta tidak berubah, jadi aku mengabaikan pekerjaan gereja. Aku hidup dengan racun Iblis "Jika orang tidak memikirkan dirinya sendiri, langit dan bumi akan menghukumnya," melaksanakan tugasku hanya untuk memperoleh berkat dan keuntungan, dan melihat masa depan dan tempat tujuanku lebih penting dari apa pun. Aku sama sekali tidak memikirkan maksud Tuhan atau pekerjaan gereja. Aku bersedia melakukan apa yang bermanfaat bagiku, tetapi jika ada sesuatu yang tidak bermanfaat bagiku, aku mengabaikannya, meskipun aku melihatnya merugikan pekerjaan gereja. Aku sangat egois dan tercela! Aku berpikir tentang Paulus dalam perjalanan ke Damaskus. Setelah direbahkan oleh Tuhan Yesus dengan cahaya yang sangat terang, meskipun dia mengakui bahwa dia adalah penganiaya utama Tuhan Yesus, dia tidak benar-benar bertobat. Dia tidak merenungkan atau memahami sedikit pun tentang esensi naturnya dalam menentang Tuhan, dan meski di permukaan, dia bekerja keras dan bepergian jauh ke berbagai penjuru dunia untuk memberitakan Injil, niatnya adalah untuk tawar-menawar dengan Tuhan demi mahkota dan hadiah. Bukankah pandanganku tentang pengejaran dan jalan yang kutempuh sama seperti Paulus? Aku mencoba memanfaatkan dan menipu Tuhan. Aku melihat betapa aku tidak ada rasa kemanusiaan. Aku seperti seorang oportunis dan pengikut yang bukan orang percaya yang menyusup ke rumah Tuhan, dan jika aku tidak mengubah pandanganku tentang pengejaran, bukan saja aku tidak akan mendapatkan perkenanan Tuhan, tetapi pada akhirnya aku akan menghadapi hukuman-Nya.
Setelah itu, aku menemukan sebuah bagian dari firman Tuhan: "Terkadang, Tuhan menggunakan masalah tertentu untuk menyingkapkan atau mendisiplinkanmu. Apakah ini berarti engkau telah disingkirkan? Apakah itu berarti segalanya sudah berakhir bagimu? Tidak. ... Sebenarnya, dalam banyak hal, kekhawatiran orang berasal dari kepentingan mereka sendiri. Secara umum, kekhawatiran itu adalah ketakutan bahwa mereka tidak memiliki kesudahan yang baik. Mereka selalu berpikir dalam hati, 'Bagaimana jika Tuhan menyingkapkanku, menyingkirkanku, dan menolakku?' Ini adalah kesalahanmu dalam memahami Tuhan; ini hanyalah pemikiranmu. Engkau harus mencari tahu apa maksud Tuhan. Tuhan menyingkapkan manusia bukanlah untuk menyingkirkan mereka. Orang-orang disingkapkan untuk menyingkapkan kekurangan, kekeliruan, dan esensi dari natur mereka, untuk membuat mereka mengenal diri mereka sendiri, dan mampu sungguh-sungguh bertobat; dengan demikian, menyingkapkan orang adalah untuk membantu mereka agar bertumbuh dalam hidup mereka. Tanpa pemahaman yang murni, orang cenderung salah memahami Tuhan dan menjadi negatif dan lemah. Mereka bahkan mungkin menyerah karena putus asa. Sebenarnya, disingkapkan oleh Tuhan bukan berarti orang itu akan disingkirkan. Itu adalah untuk membantumu menyadari kerusakanmu sendiri, dan membuatmu bertobat. Sering kali, karena orang-orang memberontak, dan tidak mencari kebenaran untuk menemukan penyelesaian ketika kerusakan mereka yang banyak tersingkap, Tuhan harus melakukan pendisiplinan. Dan terkadang, Dia menyingkapkan orang, memperlihatkan keburukan dan keadaan mereka yang menyedihkan, memungkinkan mereka untuk mengenal diri mereka sendiri, yang membantu hidup mereka bertumbuh. Menyingkapkan orang memiliki dua arti yang berbeda: bagi orang jahat, disingkapkan berarti mereka disingkirkan. Bagi orang yang mampu menerima kebenaran, disingkapkan adalah pengingat dan peringatan; itu membuat mereka harus merenungkan diri mereka sendiri untuk melihat keadaan mereka yang sebenarnya, dan tidak lagi suka memberontak dan sembrono, karena terus seperti ini akan berbahaya. Menyingkapkan orang dengan cara ini adalah untuk mengingatkan mereka, agar ketika mereka melaksanakan tugasnya, mereka tidak bingung dan ceroboh, tidak meremehkan tugas, tidak puas hanya dengan sedikit efektif, berpikir bahwa mereka telah melakukan tugas mereka sesuai standar yang dapat diterima—padahal sebenarnya, diukur menurut apa yang Tuhan tuntut, mereka jauh dari standar, tetapi mereka tetap berpuas diri, dan berpikir pekerjaan mereka baik. Dalam keadaan seperti itu, Tuhan akan mendisiplinkan, memperingatkan, dan mengingatkan manusia. Terkadang, Tuhan menyingkapkan keburukan mereka, yang secara terang-terangan berfungsi sebagai pengingat. Pada saat-saat seperti itu engkau harus merenungkan dirimu, yaitu bahwa melaksanakan tugasmu seperti ini tidaklah memadai, ada pemberontakan yang terlibat di dalamnya, itu mengandung terlalu banyak hal-hal negatif, itu sepenuhnya asal-asalan, dan jika engkau tidak bertobat, engkau akan dihukum. Ketika Tuhan mendisiplinkan dan menyingkapkanmu, ini bukan berarti engkau akan disingkirkan. Masalah ini harus diperlakukan dengan benar. Sekalipun engkau disingkirkan, engkau harus menerimanya dan tunduk akan hal itu, dan segera merenungkan dirimu dan bertobat" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Hanya dengan Menerapkan Kebenaran dan Tunduk kepada Tuhan Orang Bisa Mencapai Perubahan Watak"). Setelah membaca firman Tuhan, aku merasa sangat malu dan bersalah. Aku telah membaca firman Tuhan ini berkali-kali sebelumnya, sering kali berbicara tentang watak Tuhan yang benar, dan mengatakan bahwa Tuhan menyingkapkan manusia untuk menyelamatkan mereka, dan memungkinkan mereka untuk lebih merenungkan dan memahami diri mereka sendiri, tetapi ketika aku disingkapkan dan diberhentikan, aku curiga bahwa Tuhan ingin menyingkirkanku, dan aku tidak melihat tanda-tanda kasih atau keselamatan Tuhan. Meskipun aku tampaknya melaksanakan tugasku, hatiku tetap tertutup bagi Tuhan. Aku merenungkan bertahun-tahun aku beriman. Aku telah disingkapkan dan diberhentikan berkali-kali karena natur aroganku, tetapi Tuhan tidak menyingkirkanku karena pelanggaranku, malah sebaliknya, Dia telah menggunakan penyingkapan dan bantuan dari saudara-saudariku bersama dengan pencerahan dan bimbingan firman-Nya untuk membantuku merenung, bertobat, dan berubah. Ketika aku mendapatkan beberapa pemahaman dan perubahan, Tuhan memberiku kesempatan lain untuk melaksanakan tugasku. Jika Tuhan benar-benar menentukan kesudahan manusia berdasarkan kerusakan yang mereka singkapkan, maka aku seharusnya sudah dihukum dari dahulu dan tidak akan bertahan sampai hari ini. Sama seperti pemberhentian baru-baru ini sepenuhnya karena kegagalanku untuk mengejar kebenaran dan aku bertempuh di jalan antikristus, yang telah sangat mengacaukan dan menghambat pekerjaan. Ini telah ditangani dengan prinsip-prinsip dan sepenuhnya menyingkapkan kebenaran Tuhan. Jika aku tidak diberhentikan tepat waktu, mengingat watak congkakku, aku pasti akan melakukan banyak kejahatan dan menghadapi hukuman Tuhan. Pemberhentian semacam ini memanglah keselamatan dan perlindungan Tuhan, karena jika tidak, aku tidak akan pernah benar-benar merenungkan atau memahami diriku sendiri, aku juga tidak akan merenungkan jalan salah yang telah kuambil. Jadi aku berlutut dan berdoa kepada Tuhan, "Tuhan, aku tidak ingin hidup dalam keadaan waspada dan kesalahpahaman lagi, aku bersedia bertobat dan melaksanakan tugasku dengan baik, dan aku hanya meminta agar Engkau membimbing dan menuntunku."
Setelah berdoa, aku membaca beberapa firman Tuhan: "Apa pun pemikiran dan pendapat pribadimu, jika engkau secara membabi buta meyakini bahwa itulah yang benar dan hanya dengan cara itulah segala sesuatu harus dilakukan, itu adalah watak yang congkak dan merasa diri benar. Jika engkau memiliki ide atau pendapat yang kaurasa benar, tetapi engkau tidak sepenuhnya yakin akan dirimu sendiri, dan engkau mampu memastikannya melalui pencarian dan persekutuan, itu artinya engkau tidak merasa diri benar. Menunggu untuk menerima dukungan dan persetujuan semua orang sebelum bertindak adalah cara yang masuk akal dalam melaksanakan sesuatu" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Hanya dengan Sering Hidup di Hadapan Tuhanlah Orang Dapat Memiliki Hubungan yang Normal dengan-Nya"). "Jika engkau yakin bahwa engkau telah menemukan masalah, dan engkau memahami di dalam hati bahwa masalah ini harus diselesaikan, jika tidak maka akan menunda pekerjaan, tetapi engkau tidak mampu mematuhi prinsip-prinsip tersebut dan engkau takut menyinggung orang lain, apa sebenarnya masalahnya? Mengapa engkau takut untuk mematuhi prinsip-prinsip tersebut? Ini adalah masalah yang sifatnya serius dan ini berkaitan dengan apakah engkau mencintai kebenaran dan apakah engkau memiliki rasa keadilan. Engkau harus menyuarakan pendapatmu, walaupun engkau tidak tahu apakah pendapatmu itu benar. Jika engkau memiliki pendapat atau ide, engkau harus mengatakannya, dan mengizinkan orang lain untuk menilainya. Akan bermanfaat bagimu jika engkau melakukannya, dan itu akan membantu dalam memecahkan masalahnya" (Firman, Jilid 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Apa Sebenarnya yang Orang Andalkan untuk Hidup?"). Setelah merenungkan firman Tuhan dengan seksama, aku mengerti bahwa mengekang orang lain dan berpegang pada pangkat berdasarkan watak yang congkak itu berbeda dengan menerapkan kebenaran untuk melindungi kepentingan rumah Tuhan. Kecongkakan dan sifat merasa benar diri berarti melakukan sesuatu tanpa mencari prinsip-prinsip kebenaran, selalu berpegang teguh pada sudut pandangnya sendiri dan tidak menerima saran orang lain, dengan mengetahui betul bahwa tindakan seseorang tidak sejalan dengan kebenaran, tetapi masih ingin orang lain menaati dirinya, melakukan segala sesuatu sesuai dengan pikiran dan pendapatnya sendiri, tanpa memikirkan sedikit pun kepentingan rumah Tuhan. Inilah kecongkakan, sifat membenarkan diri sendiri, dan niat untuk menyalahgunakan otoritasnya. Misalnya, ketika aku menjadi pemimpin, aku selalu mengambil alih segala sesuatu. Aku tidak akan pernah bekerja sama atau mendiskusikan masalah dengan orang lain atau membiarkan mereka ikut campur, aku selalu ingin orang lain mematuhi ide dan kehendakku, dan aku tidak pernah menerima saran yang masuk akal dari saudara-saudariku. Ini adalah kecongkakan dan sifat membenarkan diri sendiri. Jika aku melihat seseorang melakukan sesuatu yang melanggar prinsip dan menghalangi pekerjaan gereja, tidak perduli jika itu tanggung jawabku atau bukan, atau apakah orang tersebut adalah seseorang yang kuawasi, aku harus mengungkapkan dan membantu mereka. Ini melindungi kepentingan rumah Tuhan dan menunjukkan rasa keadilan. Ini bukan kecongkakan atau sifat membenarkan diri sendiri. Tuhan melihat niat di balik tindakan seseorang, dan terlepas dari apakah para pemimpin telah membuat pengaturan, selama sesuatu melibatkan pekerjaan gereja dan kepentingan rumah Tuhan, setiap orang memiliki tanggung jawab untuk melindungi hal-hal ini. Orang seperti itu benar-benar merupakan bagian dari rumah Tuhan. Setelah menyadari hal ini, aku mendekati Li Xin untuk bersekutu dan menunjukkan masalahnya, dan untuk memahami kesulitan apa yang dia hadapi dalam tugasnya. Melalui persekutuan kami, keadaannya agak membaik. Suatu kali, aku memperhatikan bahwa Li Xin telah salah mengklasifikasikan beberapa materi mengenai pengeluaran pengikut yang bukan orang percaya, jadi aku membawa firman Tuhan dan prinsip-prinsip yang relevan untuk bersekutu dengannya. Setelah persekutuan kami, dia dapat memahami beberapa prinsip. Pemahaman dan perubahan yang telah kubuat semuanya karena bimbingan dan kepemimpinan dari firman Tuhan. Syukur kepada Tuhan!
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.
Pada bulan Februari 2023, aku dipilih sebagai pemimpin gereja, yang memiliki tanggung jawab utama atas pekerjaan penyiraman. Pada awalnya,...
Pada tahun 2006, aku menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman. Sejak itu, aku melayani sebagai pemimpin dan pekerja di gereja. Meskipun...
Oleh Saudari Edwige, PrancisSaat duduk di sekolah dasar, ada teks yang meninggalkan kesan mendalam pada diriku—kisah tentang Kong Rong yang...
Oleh Saudara Victor, Korea SelatanPada bulan Oktober 2021, kami selesai memproduksi sebuah video. Kami mengerahkan banyak upaya...