3. Alasan mengapa orang yang tidak menaati Tuhan tidak bisa diselamatkan
Firman Tuhan yang Relevan:
Pekerjaan Roh Kudus berubah dari hari ke hari. Itu naik semakin tinggi dengan setiap langkah, Penyingkapan esok hari akan lebih tinggi daripada penyingkapan saat ini, langkah demi langkah menanjak semakin tinggi. Itulah pekerjaan yang dengannya Tuhan menyempurnakan manusia. Jika manusia tidak bisa mengikuti, mereka bisa tertinggal kapan saja. Jika manusia tidak memiliki hati yang taat, mereka tidak akan bisa mengikuti sampai akhir. Zaman sebelumnya telah berlalu; zaman ini adalah zaman yang baru. Dan pada zaman baru, pekerjaan yang baru harus dilakukan. Khususnya pada zaman terakhir ini di mana manusia disempurnakan, Tuhan akan melakukan pekerjaan baru dengan lebih cepat, jadi tanpa ketaatan dalam hatinya, manusia akan merasa sulit untuk mengikuti jejak langkah Tuhan. Tuhan tidak mematuhi peraturan apa pun, Dia juga tidak menganggap setiap tahap pekerjaan-Nya sebagai sesuatu yang tak berubah. Sebaliknya, pekerjaan yang Dia lakukan selalu lebih baru dan lebih tinggi, pekerjaan-Nya menjadi semakin praktis di setiap tahap, semakin sejalan dengan kebutuhan manusia yang sebenarnya. Setelah manusia mengalami pekerjaan seperti itu barulah mereka bisa mencapai perubahan terakhir dari watak mereka. Pengetahuan manusia tentang kehidupan mencapai tingkat yang semakin tinggi, dan karena itu, pekerjaan Tuhan juga selalu mencapai tingkat yang semakin tinggi. Hanya dengan demikianlah manusia dapat disempurnakan dan menjadi layak untuk dipakai Tuhan. Di satu sisi, Tuhan bekerja dengan cara ini untuk menentang dan membalikkan gagasan-gagasan manusia, dan di sisi lain, untuk membawa manusia ke dalam keadaan yang lebih tinggi dan lebih realistis, ke dalam alam kepercayaan tertinggi kepada Tuhan, supaya pada akhirnya, kehendak Tuhan dapat dilaksanakan. Semua orang yang memiliki natur tidak taat yang dengan sengaja menentang akan disingkirkan oleh tahap pekerjaan Tuhan yang melesat maju sangat cepat ini; hanya orang-orang yang dengan rela taat dan dengan senang hati merendahkan diri yang dapat maju terus sampai akhir. Dalam jenis pekerjaan ini, engkau semua harus belajar bagaimana untuk tunduk dan bagaimana mengesampingkan gagasan-gagasanmu. Engkau harus berhati-hati dalam setiap langkah yang kauambil. Jika engkau ceroboh, engkau pasti akan menjadi orang yang ditolak Roh Kudus, orang yang mengganggu pekerjaan Tuhan.
Dikutip dari "Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti akan Didapatkan oleh Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Mengapa engkau percaya kepada Tuhan? Kebanyakan orang bingung dengan pertanyaan ini. Mereka selalu memiliki dua sudut pandang yang sama sekali berbeda tentang Tuhan yang praktis dan Tuhan yang di surga, yang menunjukkan bahwa mereka percaya kepada Tuhan bukan untuk menaati-Nya, tetapi untuk menerima manfaat-manfaat tertentu, atau untuk melarikan diri dari penderitaan akibat bencana; baru saat itulah mereka agak taat. Ketaatan mereka bersyarat; demi prospek pribadi mereka sendiri, dan dipaksakan kepada mereka. Jadi, mengapa engkau percaya kepada Tuhan? Jika itu semata-mata demi prospekmu dan nasibmu, maka adalah lebih baik jika engkau tidak percaya sama sekali. Kepercayaan seperti ini adalah menipu diri sendiri, menenteramkan diri sendiri, dan membanggakan diri sendiri. Jika imanmu tidak dibangun di atas dasar ketaatan kepada Tuhan, maka engkau pada akhirnya akan dihukum karena menentang-Nya. Semua orang yang tidak mengupayakan ketaatan kepada Tuhan dalam iman mereka, menentang-Nya. Tuhan meminta agar orang mencari kebenaran, agar mereka haus akan firman-Nya, makan dan minum firman-Nya, dan melakukan firman, sehingga mereka dapat mencapai ketaatan kepada Tuhan. Jika itu adalah niatmu yang sejati, maka Tuhan pasti akan meninggikan engkau, dan pasti akan bermurah hati kepadamu. Ini tak diragukan lagi dan tak bisa diubah. Jika niatmu bukan untuk menaati Tuhan, dan engkau memiliki tujuan-tujuan lain, maka semua yang engkau katakan dan lakukan—doa-doamu di hadapan Tuhan, dan bahkan setiap tindakanmu—akan bertentangan dengan-Nya. Engkau mungkin berbicara lemah-lembut dan berwatak santun, setiap tindakan dan ungkapanmu mungkin terlihat benar, dan engkau mungkin tampak seperti seorang yang taat, tetapi ketika menyangkut niatmu dan pandanganmu tentang iman kepada Tuhan, semua yang engkau lakukan bertentangan dengan Tuhan; semua yang engkau lakukan adalah jahat. Orang yang tampak setaat domba, tetapi yang hatinya memendam niat-niat jahat, adalah serigala berbulu domba. Mereka secara langsung menyinggung Tuhan, dan Tuhan tidak akan meluputkan seorang pun dari mereka. Roh Kudus akan menyingkapkan masing-masing dari mereka dan menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka semua yang munafik pasti akan dibenci dan ditolak oleh Roh Kudus. Jangan khawatir: Tuhan akan membuat perhitungan dan membuang mereka semua pada gilirannya.
Dikutip dari "Dalam Imanmu kepada Tuhan, Engkau Harus Menaati Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Karena engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus beriman pada semua firman Tuhan dan dalam semua pekerjaan-Nya. Dengan kata lain, karena engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus menaati-Nya. Jika engkau tidak dapat melakukan hal ini, maka tidak masalah apakah engkau percaya kepada Tuhan atau tidak. Jika engkau sudah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, tetapi belum pernah menaati-Nya dan tidak menerima seluruh firman-Nya, melainkan meminta Tuhan untuk tunduk kepadamu dan bertindak sesuai dengan gagasan-gagasanmu, maka engkau adalah orang yang paling memberontak, dan engkau adalah orang tidak percaya. Bagaimana orang semacam ini dapat menaati pekerjaan dan firman Tuhan yang tidak selaras dengan gagasan-gagasan manusia? Orang yang paling suka memberontak adalah orang yang dengan sengaja membantah dan menentang Tuhan. Mereka adalah musuh Tuhan, antikristus. Sikap mereka selalu adalah sikap bermusuhan terhadap pekerjaan Tuhan yang baru; mereka tidak pernah memperlihatkan kecenderungan sedikit pun untuk tunduk, mereka juga tidak pernah dengan senang hati tunduk atau merendahkan diri. Mereka meninggikan dirinya sendiri di hadapan orang lain dan tidak pernah tunduk kepada siapa pun. Di hadapan Tuhan, mereka menganggap dirinya yang paling fasih dalam mengkhotbahkan firman, dan yang paling cakap dalam membentuk orang lain. Mereka tak pernah melepaskan "kekayaan" yang dimilikinya, tetapi memperlakukannya sebagai pusaka keluarga untuk dipuja, sebagai bahan khotbah kepada orang lain, dan menggunakannya untuk menceramahi orang-orang bodoh yang mengidolakan mereka. Memang ada beberapa orang seperti ini di gereja. Dapat dikatakan mereka ini adalah "pahlawan-pahlawan degil", dari generasi ke generasi tinggal di rumah Tuhan. Mereka menganggap mengkhotbahkan firman (doktrin) sebagai tugas tertinggi mereka. Tahun demi tahun, dari generasi ke generasi, mereka terus menjalankan tugas mereka yang "sakral dan tak bisa diganggu gugat". Tidak ada orang yang berani menyentuh mereka; dan tak seorang pun berani menegur mereka secara terbuka. Mereka menjadi "raja-raja" di rumah Tuhan, merajalela sementara mereka menindas orang lain dari masa ke masa. Gerombolan setan ini berusaha bekerja sama dan menghancurkan pekerjaan-Ku; mana mungkin Kubiarkan setan-setan yang hidup ini ada di depan mata-Ku? Bahkan orang-orang yang hanya setengah taat pun tidak dapat melanjutkan sampai akhir, apalagi para penindas ini, yang sama sekali tidak punya ketaatan dalam hati mereka!
Dikutip dari "Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti akan Didapatkan oleh Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Kunci untuk menaati Tuhan adalah menghargai terang baru, dan mampu menerimanya dan melakukannya. Inilah satu-satunya ketaatan sejati. Mereka yang tidak memiliki keinginan untuk merindukan Tuhan tidak mampu untuk secara sadar tunduk kepada-Nya, dan hanya dapat menentang Tuhan sebagai akibat dari kepuasan mereka terhadap status quo. Alasan orang tidak dapat menaati Tuhan adalah karena dia dirasuki oleh apa yang datang sebelumnya. Hal-hal yang datang sebelumnya telah memberikan kepada orang segala macam konsepsi dan gambaran tentang Tuhan, dan ini telah menjadi gambar Tuhan dalam pikiran mereka. Jadi, yang mereka percayai adalah konsepsi mereka sendiri, dan standar dari imajinasi mereka sendiri. Jika engkau mengukur Tuhan yang melakukan pekerjaan aktual saat ini dengan Tuhan dari imajinasimu sendiri, maka imanmu berasal dari Iblis, dan cemar oleh preferensimu sendiri—Tuhan tidak menghendaki iman seperti ini. Terlepas dari betapa tinggi kredensial mereka, dan terlepas dari dedikasi mereka—sekalipun mereka telah mengabdikan upaya seumur hidup untuk pekerjaan-Nya, dan telah menjadikan diri mereka martir—Tuhan tidak berkenan kepada seorang pun dengan iman seperti ini. Dia hanya menganugerahi mereka sedikit kasih karunia dan membiarkan mereka menikmatinya untuk sementara waktu. Orang-orang seperti ini tidak mampu melakukan kebenaran, Roh Kudus tidak bekerja di dalam mereka, dan pada gilirannya Tuhan akan menyingkirkan masing-masing mereka. Terlepas dari apakah mereka tua atau muda, mereka yang tidak menaati Tuhan dalam iman mereka dan memiliki niat-niat yang salah adalah orang-orang yang menentang dan mengganggu, dan orang-orang seperti itu tidak diragukan lagi akan disingkirkan oleh Tuhan. Mereka yang tidak memiliki ketaatan sedikit pun kepada Tuhan, yang hanya mengakui nama-Nya, dan merasakan kebaikan dan keindahan Tuhan, tetapi tidak mengikuti langkah-langkah Roh Kudus, dan tidak menaati pekerjaan dan perkataan Roh Kudus saat ini—orang-orang semacam itu hidup di tengah kasih karunia Tuhan, dan tidak akan didapatkan atau disempurnakan oleh-Nya. Tuhan menyempurnakan manusia melalui ketaatan mereka, melalui makan, minum, dan menikmati firman Tuhan, dan melalui penderitaan dan pemurnian dalam hidup mereka. Hanya melalui iman seperti ini watak manusia dapat berubah, dan hanya setelah itu mereka dapat memiliki pengetahuan sejati tentang Tuhan. Tidak puas dengan hidup di tengah kasih karunia Tuhan, secara aktif merindukan dan mencari kebenaran, dan berupaya agar didapatkan oleh Tuhan—ini artinya secara sadar menaati Tuhan dan ini tepatnya jenis iman yang Dia kehendaki. Orang yang tidak melakukan apa-apa selain menikmati kasih karunia Tuhan tidak bisa disempurnakan atau diubah; dan ketaatan, kesalehan, kasih, dan kesabaran mereka semuanya dangkal. Mereka yang hanya menikmati kasih karunia Tuhan tidak dapat benar-benar mengenal Tuhan, dan bahkan ketika mereka mengenal Tuhan, pengetahuan mereka dangkal, dan mereka mengatakan hal-hal seperti "Tuhan mengasihi manusia," atau "Tuhan berbelas kasihan kepada manusia". Ini tidak merepresentasikan kehidupan manusia, dan tidak menunjukkan bahwa orang benar-benar mengenal Tuhan. Jika, ketika firman Tuhan memurnikan mereka, atau ketika ujian-Nya menimpa mereka, orang tidak dapat menaati Tuhan—jika, sebaliknya, mereka menjadi ragu-ragu, dan jatuh—maka mereka tidak sedikit pun taat. Di dalam diri mereka, ada banyak aturan dan batasan tentang iman kepada Tuhan; pengalaman-pengalaman lama yang merupakan hasil dari iman selama bertahun-tahun, atau berbagai aturan berdasarkan Alkitab. Dapatkah orang-orang seperti ini menaati Tuhan? Orang-orang ini penuh dengan hal-hal manusiawi—bagaimana mereka bisa taat kepada Tuhan? "Ketaatan" mereka adalah sesuai preferensi pribadi—akankah Tuhan menghendaki ketaatan seperti ini? Ini bukan ketaatan kepada Tuhan, tetapi kepatuhan pada aturan; ini adalah memuaskan dan menenteramkan diri mereka sendiri. Jika engkau mengatakan bahwa ini adalah ketaatan kepada Tuhan, bukankah engkau menghujat-Nya? Engkau adalah seorang Firaun Mesir. Engkau melakukan kejahatan, dan engkau secara terang-terangan terlibat dalam pekerjaan menentang Tuhan—beginikah Tuhan menghendakimu melayani? Engkau sebaiknya segera bertobat, dan berupaya untuk mendapatkan kesadaran diri. Jika tidak, akan lebih baik jika engkau pulang saja ke kampung halamanmu; itu akan lebih baik bagimu daripada apa yang kauanggap sebagai pelayananmu kepada Tuhan. Engkau tidak akan menyela dan mengganggu; engkau akan tahu tempatmu, dan hidup enak—dan bukankah itu lebih baik? Dan engkau tidak akan dihukum karena menentang Tuhan!
Dikutip dari "Dalam Imanmu kepada Tuhan, Engkau Harus Menaati Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Standar yang dipergunakan manusia untuk menghakimi manusia lain didasarkan pada perilakunya; orang yang perilakunya baik adalah orang benar, sementara orang yang perilakunya keji adalah orang jahat. Standar yang Tuhan pakai untuk menghakimi manusia didasarkan pada apakah esensi mereka tunduk kepada-Nya atau tidak; orang yang tunduk kepada Tuhan adalah orang benar, sedangkan orang yang tidak tunduk kepada Tuhan adalah musuh dan orang jahat, terlepas dari apakah perilaku orang ini baik atau buruk dan terlepas dari apakah ucapan orang ini benar atau salah. Sebagian orang ingin menggunakan perbuatan baik untuk mendapatkan tempat tujuan yang baik di masa depan, dan sebagian orang ingin menggunakan ucapan yang baik untuk mendapatkan tempat tujuan yang baik. Semua orang secara keliru percaya bahwa Tuhan menentukan kesudahan manusia setelah melihat perilaku mereka atau setelah mendengar ucapan mereka; oleh karena itu banyak orang ingin memanfaatkan ini untuk menipu Tuhan agar memberi mereka kemurahan sesaat. Di masa depan, orang-orang yang akan selamat dalam keadaan beristirahat semuanya telah mengalami hari kesengsaraan dan juga telah menjadi kesaksian bagi Tuhan; mereka semua akan menjadi orang-orang yang telah memenuhi tugas mereka dan telah dengan sengaja tunduk kepada Tuhan. Orang-orang yang hanya ingin menggunakan kesempatan untuk melakukan pelayanan dengan niat untuk menghindari melakukan kebenaran tidak akan diizinkan untuk tetap hidup. Tuhan memiliki standar yang sesuai untuk mengatur kesudahan setiap individu; Dia tidak hanya membuat keputusan ini berdasarkan pada perkataan dan perilaku seseorang, Dia juga tidak membuat keputusan ini berdasarkan pada bagaimana orang berperilaku selama satu periode waktu. Dia sama sekali tidak akan bersikap toleran terhadap semua perilaku jahat seseorang dengan memperhatikan pelayanan masa lalu mereka kepada-Nya. Dia juga tidak akan membiarkan dia tetap hidup karena satu kali pengorbanan yang dia lakukan bagi Tuhan. Tak seorang pun dapat menghindari pembalasan atas kejahatan mereka, dan tak seorang pun dapat menutupi perilaku jahat mereka dan dengan demikian menghindari siksaan pemusnahan. Jika orang-orang dapat dengan sungguh-sungguh memenuhi tugasnya sendiri, itu berarti mereka selamanya setia kepada Tuhan dan tidak mencari upah, terlepas dari apakah mereka menerima berkat atau menderita kemalangan. Jika orang setia kepada Tuhan ketika mereka melihat berkat, tetapi kehilangan kesetiaan ketika mereka tidak dapat melihat berkat apa pun, dan pada akhirnya, jika mereka tidak dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan atau memenuhi tugas-tugas yang menjadi kewajiban mereka, maka mereka akan tetap menjadi objek pemusnahan meskipun mereka pernah memberikan pelayanan kepada Tuhan dengan setia. Singkatnya, orang-orang jahat tidak dapat tetap hidup sampai kekekalan, dan mereka juga tidak dapat masuk ke tempat perhentian; hanya orang benar yang merupakan tuan atas tempat perhentian.
Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"