Kita semua sudah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan dan selalu mengikuti teladan Paulus dalam bekerja bagi Tuhan. Kita sudah setia kepada nama dan jalan Tuhan, dan mahkota kebenaran pasti menunggu kita. Sekarang, kita hanya perlu fokus bekerja keras bagi Tuhan dan berjaga-jaga akan kedatangan-Nya kembali. Hanya dengan begitu, kita bisa dibawa ke Kerajaan Surga. Itu karena di dalam Alkitab dikatakan "Karena mereka semua yang menantikan Aku tidak akan mendapat malu" (Yesaya 49:23). Kami yakin akan janji Tuhan: Dia akan membawa kita ke Kerajaan Surga saat Dia datang kembali. Mana mungkin ada yang salah dengan bertindak begini?

11 Maret 2021

Jawaban: Dalam berjaga-jaga akan kedatangan Tuhan, sebagian besar orang percaya bahwa mereka hanya perlu bekerja keras bagi Tuhan dan mengikuti teladan Paulus agar dapat langsung dibawa ke Kerajaan Surga saat Tuhan datang. Bagi mereka, tampaknya bertindak seperti ini benar, dan tidak ada yang tak setuju. Namun, kita yang percaya kepada Tuhan harus mencari kebenaran dalam segala sesuatu. Sekalipun bertindak begitu sesuai dengan pemahaman manusia, apakah ini sesuai dengan kehendak Tuhan? Kurasa kita harus tahu: firman Tuhan adalah prinsip tindakan kita, yaitu tolok ukur untuk menilai semua orang, hal, dan persoalan. Jika kita bertindak sesuai firman Tuhan, kita pasti akan menerima perkenan Tuhan. Jika kita melawan firman Tuhan dan bertindak sesuai pemahaman dan khayalan kita sendiri, maka kita pasti akan dibenci dan ditolak oleh Tuhan. Bisakah kita langsung dibawa ke Kerajaan Surga dengan berjaga-jaga dan menanti serta bekerja keras bagi Tuhan? Mari kita lihat apa yang Tuhan Yesus katakan. Tuhan Yesus berfirman: "Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu? telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan" (Matius 7:21-23). Dalam firman Tuhan Yesus, kita lihat bahwa Tuhan Yesus hanya mengatakan tentang "melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga." Dia tidak mengatakan bahwa semua orang yang setia kepada nama Tuhan Yesus dan bekerja keras bagi Tuhan akan diberi upah dan memasuki Kerajaan Surga. Bukankah ini fakta? Seandainya sesuai pemahaman kita semua orang yang memegang nama Tuhan dan bekerja keras bagi-Nya akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, lalu mengapa sebagian orang yang berkhotbah dan mengusir setan dalam nama Tuhan Yesus dikecam sebagai pembuat kejahatan oleh Tuhan? Ini menunjukkan bahwa bekerja keras bagi Tuhan belum tentu sama dengan melakukan kehendak Tuhan. Karena banyak orang bekerja keras bagi Tuhan agar mereka bisa diberkati, dan bukan karena sungguh-sungguh menaati Tuhan. Watak keiblisan mereka tetap ada. Mereka masih mempertahankan pemahaman tentang Tuhan, masih tidak taat, melawan, dan mengecam Dia. Sebagian bahkan membenci kebenaran, seperti kaum Farisi. Sekeras apa pun mereka bekerja bagi Tuhan, mana bisa orang semacam itu melakukan kehendak Tuhan? Orang-orang semacam itu memiliki sifat melawan Tuhan. Hendak memasuki Kerajaan Surga hanya dengan bekerja keras bagi Tuhan tidak bisa diterima oleh Surga! Kalian semua setuju, bukan?

Jadi, siapa sebenarnya orang-orang yang melakukan kehendak Tuhan itu? Mereka yang melakukan kehendak Tuhan adalah orang-orang yang sepenuhnya menaati Dia. Ketaatan kepada Tuhan ditunjukkan dengan mengagungkan Tuhan, menghormati Tuhan, tunduk kepada pekerjaan Tuhan, melakukan dan mengalami firman Tuhan, dan dengan demikian memperoleh pengetahuan akan Tuhan, memiliki kasih sejati bagi-Nya, serta mampu bersaksi bagi Dia. Ini ditunjukkan dengan cara tidak menentang atau mengkhianati Tuhan kapan pun, dalam kondisi apa pun. Mereka yang mencapai ini adalah pelaku kehendak Tuhan. Kita sudah melihat sekalipun orang bekerja keras bagi Tuhan dan melakukan pengorbanan besar, banyak dari mereka yang percaya kepada Tuhan melakukannya agar diberi upah, memasuki Kerajaan Surga, dan menikmati kelimpahan berkat. Bukan untuk mengasihi Tuhan dan menaati-Nya. Pengabdian semacam itu kepada Tuhan tidak lebih dari tawar-menawar dengan-Nya. Sekalipun bekerja keras bagi Tuhan, banyak orang tidak pernah melakukan kebenaran. Mereka juga tidak meninggikan atau bersaksi bagi Tuhan. Sebaliknya, mereka seringkali memberhalakan diri dan membuat orang lain memuja dan mengikuti mereka. Segala hal yang mereka lakukan hanyalah untuk mempertahankan kedudukan dan pendapatan mereka. Apakah orang-orang semacam itu adalah orang yang melakukan firman Tuhan dan menaati Dia? Apakah mereka orang-orang yang melakukan kehendak Tuhan? Orang-orang semacam itu melayani Tuhan, sekaligus menentang-Nya. Mereka adalah kaum Farisi munafik. Bisa dikatakan bahwa mereka itu pembuat kejahatan. Mana mungkin orang-orang semacam ini memenuhi syarat untuk memasuki Kerajaan Surga? Dari sini, kita mengerti bahwa mereka yang tampaknya bekerja keras bagi Tuhan namun tidak pernah melakukan kebenaran, tidak meninggikan dan bersaksi bagi Tuhan karena mengasihi-Nya dan menjalankan kehendak-Nya. Orang-orang semacam itu tidak melakukan kehendak Tuhan! Mereka bekerja keras bagi Tuhan untuk menerima berkat-Nya dan memasuki Kerajaan Surga, namun watak kehidupan mereka tidak berubah. Mereka tetap melawan Tuhan. Sama seperti kaum Farisi, mereka hanya berpura-pura baik dan akhirnya akan dikutuk oleh Tuhan! Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Aku memutuskan tempat tujuan setiap orang bukan berdasarkan usia, senioritas, jumlah penderitaan, dan yang utama, bukan berdasarkan sejauh mana mereka mengundang rasa kasihan, tetapi berdasarkan apakah mereka memiliki kebenaran. Tidak ada pilihan lain selain ini. Engkau semua harus menyadari bahwa semua orang yang tidak mengikuti kehendak Tuhan juga akan dihukum. Ini adalah fakta yang tak dapat diubah. Jadi, semua orang yang dihukum pasti akan dihukum oleh karena keadilan Tuhan dan sebagai ganjaran atas banyaknya tindakan jahat mereka" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Persiapkan Perbuatan Baik yang Cukup demi Tempat Tujuanmu"). Firman Tuhan Yang Mahakuasa menjadikannya sangat jelas. Bisa tidaknya kita pada akhirnya memasuki Kerajaan Surga tidak didasarkan pada seberapa banyak pekerjaan yang kita lakukan atau seberapa berat kita menderita. Itu didasarkan pada apakah kita melakukan firman Tuhan atau tidak, apakah kita menaati perintah Tuhan atau tidak, dan apakah kita melakukan kehendak Tuhan atau tidak. Itulah kriteria dan prinsip memasuki Kerajaan Surga. Namun masih ada orang-orang yang buta-buta memegang perkataan Paulus: "Aku sudah melakukan pertandingan yang baik, Aku sudah menyelesaikan perlombaanku, aku sudah menjaga imanku: From now on there is laid up for me a crown of righteousness. ..." (2 Timotius 4:7-8). Mereka menggunakan pandangan Paulus yang keliru sebagai dasar teori untuk memasuki Kerajaan Surga. Jadi, seberat apa pun mereka menderita, atau sebesar apa pun pengorbanan yang mereka lakukan, orang-orang ini tetap tidak mampu mendapatkan perkenan Tuhan, apalagi bisa memasuki Kerajaan Surga!

Kita baru saja bersekutu bahwa orang hanya bisa memasuki Kerajaan Surga dengan cara melakukan kehendak Bapa Surgawi. Jadi, apa yang Tuhan syaratkan dalam berjaga-jaga dan menantikan kedatangan Tuhan? Banyak orang yakin bahwa mereka hanya perlu bekerja keras bagi Tuhan dan menderita sambil memikul salib serta setia kepada nama Tuhan. Dengan melakukan ini, mereka yakin bahwa mereka sedang berjaga-jaga dan menanti, dan saat Tuhan datang, Dia pasti tidak akan meninggalkan mereka. Faktanya, Yesus bicara sangat jelas tentang berjaga-jaga dan menanti. "Dan di saat tengah malam ada suara seruan terdengar, Lihatlah, Mempelai laki-laki itu datang; keluarlah dan jumpai Dia." Ada juga Wahyu 16:15: "Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri. Diberkatilah ia yang berjaga-jaga dan menjaga pakaiannya, supaya ia tidak berjalan dengan telanjang, dan dan jangan sampai kemaluannya terlihat." Dan Wahyu 3:20, "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku." Dalam Kitab Wahyu juga beberapa kali disebutkan bahwa "Barangsiapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang Roh berucap kepada gereja-gereja." Dalam nubuat-nubuat ini, kita lihat dengan jelas bahwa saat Tuhan Yesus datang kembali di akhir zaman, Dia akan bicara kepada jemaat-jemaat. Maka, Tuhan meminta kita untuk menjadi gadis bijaksana dan memperhatikan untuk mendengar suara-Nya. Kita perlu keluar dan menyongsong Tuhan begitu kita mendengar suara-Nya. Barulah kita bisa menjadi orang-orang yang berjaga-jaga dan menantikan kedatangan Tuhan kembali dan menghadiri pesta nikah Anak Domba serta dibawa ke hadapan takhta Tuhan. Pesta nikah Anak Domba yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu mengacu pada menerima penghakiman dan hajaran Tuhan di akhir zaman, serta bersukacita dalam air sungai kehidupan yang mengalir dari takhta Tuhan, yaitu menerima segala kebenaran yang diungkapkan oleh Kristus di akhir zaman, dan akhirnya disucikan oleh Tuhan untuk menjadi pemenang. Hanya para pemenang inilah yang akan memasuki Kerajaan Surga. Hari ini, Kristus di akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, sudah mengungkapkan segala kebenaran bagi keselamatan dan penyucian manusia. Firman Tuhan Yang Mahakuasa sudah diterbitkan secara online untuk dicari dan diselidiki oleh orang di berbagai negara dan kawasan di seluruh dunia. Dengan mencari dan menyelidiki firman dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, para gadis bijaksana sudah mengenali suara Tuhan dan telah kembali ke hadapan takhta Tuhan. Hanya orang-orang semacam inilah yang menghadiri pesta nikah Anak Domba, dan merupakan para pemenang yang akan Tuhan bentuk sebelum malapetaka. Bisa dikatakan bahwa hanya orang-orang inilah yang akan memasuki Kerajaan Surga. Namun banyak orang yakin bahwa berjaga-jaga dan menantikan kedatangan Tuhan hanya melibatkan bekerja keras bagi Tuhan. Mereka tidak mencari kebenaran dalam persoalan penting, yaitu kedatangan Tuhan. Mereka buta-buta memegang teguh pemahaman dan khayalan mereka sendiri, serta menolak mendengarkan suara Tuhan, dan tidak pernah memandang penampakan Tuhan. Maka, berjaga-jaga dan menanti dengan cara ini tidak nyata maupun bermakna. Faktanya, berjaga-jaga dan menanti tidak ada hubungannya dengan tindakan kita. Kuncinya adalah apakah kita dapat mendengar suara Tuhan atau tidak, dan apakah kita menyambut kedatangan Tuhan kembali atau tidak. Bisa tidaknya kita mencapai hal inilah yang penting. Mari kita baca ayat-ayat lain dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat. Kusarankan agar engkau melangkah di jalan kepercayaanmu kepada Tuhan dengan berhati-hati. Jangan langsung mengambil kesimpulan; terlebih lagi, jangan bersikap sembrono dan tak ambil pusing dalam kepercayaanmu kepada Tuhan. Engkau sekalian harus tahu bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan setidaknya harus rendah hati dan menunjukkan rasa hormat. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi menolak untuk menerimanya adalah orang yang bodoh dan bebal. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi dengan sembarangan mengambil kesimpulan atau mengutukinya, dipenuhi dengan kecongkakan. Tidak seorang pun yang percaya kepada Yesus pantas menyumpahi atau mengutuki orang lain. Engkau sekalian harus menjadi orang yang berakal sehat dan menerima kebenaran" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru").

Hari ini, inkarnasi Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman. Dengan mengungkapkan kebenaran, Tuhan Yang Mahakuasa menyingkapkan setiap jenis manusia. Dan domba-domba Tuhan akan mendengar suara Tuhan. Semua orang yang mencari dan menyelidiki jalan yang benar dan menerima kebenaran diselamatkan oleh Tuhan. Pada saat bersamaan, Tuhan menyingkapkan orang-orang jahat yang sombong dan tidak menerima kebenaran, juga para antikristus yang mengecam dan menghujat Tuhan Yang Mahakuasa. Orang-orang ini semuanya dikecam dan disingkirkan oleh Tuhan. Hari ini, pekerjaan Tuhan yang mengambil rupa manusia hampir selesai. Dengan kata lain, pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan pada dasarnya sudah selesai. Jadi, pekerjaan pengangkatan gereja akan segera selesai. Gadis bijaksana tidak boleh membuang waktu dalam menyelidiki dan menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Jika mereka tidak melakukannya, pintu keselamatan akan tertutup. Jika kalian menunggu sampai Tuhan menampakkan diri terang-terangan di awan, kalian akan memikirkan firman Tuhan, "karena engkau telah melihat AKu, maka engkau percaya: diberkatilah mereka yang tidak melihat, namun percaya" (Yohanes 20:29). Aku tidak tahu apakah perkataan ini berarti menerima perkenan Tuhan atau dikecam oleh Tuhan.

Dikutip dari naskah film "Penantian"

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait