Ya Tuhan! Kasih-Mu sangat berharga dan indah;

bagaimana mungkin kuharap hidup di tangan Iblis,

di bawah kuasanya, padahal Kau yang ciptakanku?

Jika ku dapat disucikan, dan b'rikan s'galanya bagi-Mu,

ku rela hidup di tengah hajaran-Mu,

sebab kubenci Iblis dan tak mau dikuasai olehnya.

Dengan menghakimiku Kau tunjukkan watak benar-Mu;

aku bahagia dan tak berkeluh kesah.

Jika ku mampu lakukan tugas s'bagai ciptaan,

ku rela hidup di tengah penghakiman-Mu,

agar aku mengenal watak benar-Mu,

dan menyingkir dari pengaruh Iblis.

Meski hajaran-Mu bawa d'rita, ku tak mau dikuasai Iblis.

Ku tak mau ditipu olehnya.

Ku gembira hidup di tengah kutuk-Mu,

mend'rita di tengah berkat Iblis.

Ku gembira dan mengasihi-Mu kar'na penghakiman-Mu.

Hajaran dan penghakiman-Mu benar serta kudus;

itu 'tuk tahirkanku, bahkan 'tuk s'lamatkanku.

Kumau dihakimi agar Kau p'liharaku.

Ku tak mau hidup di bawah kuasa Iblis.

Kumau ditahirkan oleh-Mu meski tanggung d'rita;

ku tak mau dimanfaatkan dan ditipu Iblis.

Aku, ciptaan, harus Kaupakai, miliki, hakimi, hajar, dan kutuk.

Girang diberkati s'bab kulihat kasih-Mu.

Aku ciptaan dan Engkau Sang Pencipta:

Ku tak boleh berkhianat dan dipakai Iblis,

ku tak boleh dikuasainya.

Ku tak boleh hidup 'tuk Iblis, ku harus jadi lembu, kuda-Mu.

Ku lebih suka dihajar-Mu, tanpa kebahagiaan fisik.

Ini datangkan k'nikmatan meski kehilangan rahmat-Mu.

Bahkan tanpa k'baikan-Mu, aku tetap diberkati.

Penghakiman dan hajaran-Mu itu berkat terbaik, rahmat terbesar-Mu.

Dikutip dari Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru