Film Rohani "Tujuh Belas? Persetan Kau!" Trailer Resmi

21 Oktober 2018

"Nak! Apa kau tahu, Partai Komunis itu ateis dan menentang keyakinan kepada Tuhan? Di Tiongkok, mana ada Tuhan yang bisa kauyakini? Di mana Tuhanmu ini?" "Jangan kira karena kau masih muda, kami akan lunak terhadapmu! Jika kau tetap percaya kepada Tuhan, kau akhirnya akan mati!" Dengan tongkat listrik tergenggam di tangan, polisi Komunis Tiongkok menyerbu pemuda yang babak belur ini.

Nama pemuda ini Gao Liang, dan tahun itu usianya 17 tahun. Dia sedang dalam perjalanan pulang dari mengabarkan Injil bersama seorang saudara yang lebih tua, saat ditangkap oleh polisi Komunis Tiongkok. Polisi sama sekali tidak memberinya makan maupun mengizinkannya tidur selama tiga hari tiga malam. Mereka menginterogasinya, berusaha mendapatkan pengakuan darinya dengan paksaan, dan menyiksanya dengan kejam. Mereka bahkan menggunakan tongkat listrik untuk menyetrum dagu, kedua tangannya, dan alat vitalnya. Mereka berusaha memaksanya mengkhianati Tuhan dan memberi mereka informasi tentang pemimpin gereja dan sumber pendanaan gereja lewat ancaman. Ini termasuk mengancam akan menangkap kedua orang tuanya dan memerintahkan sekolah mengeluarkannya. Berhubung tidak mampu mencapai tujuannya, pemerintah Komunis Tiongkok menjatuhinya hukuman satu tahun pendidikan ulang melalui kerja paksa. Selama berada di penjara, Gao Liang tidak saja menanggung kewajiban kerja keras yang berlebihan, dia juga dipermalukan dan disiksa. Dalam penjara, Gao Liang mengalami situasi yang layak disebut neraka dunia. Sepanjang pemurnian yang menyakitkan ini, Gao Liang berdoa kepada Tuhan dan bersandar kepada-Nya. Firman Tuhan Yang Mahakuasa mencerahkannya untuk memahami maksud Tuhan. Firman itu memberinya iman dan kekuatan serta membimbingnya sehingga ia dapat melewati satu tahun hukuman penjara tersebut. Penganiayaan dan penangkapan oleh pemerintah Komunis Tiongkok tergurat dalam hati Gao Liang. Dia melihat dengan jelas dan sangat merasakan esensi jahat dari pemerintah Komunis Tiongkok dan permusuhannya terhadap Tuhan. Di dunia tempat kuasa Iblis memegang kendali, hanya Tuhanlah yang paling mengasihi manusia. Hanya Tuhanlah yang sanggup menyelamatkan manusia. Iman dan tekadnya untuk mengikut Tuhan pun semakin kuat. Gao Liang mengatakan bahwa ujian dan kesengsaraan ini merupakan harta berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Ini merupakan hadiah istimewa yang Tuhan berikan kepadanya di usianya yang ke-17 tahun ...

Lihat lebih banyak

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Bagikan

Batalkan