Lagu Rohani - Tak Ada Seorang pun yang Menyadari Kedatangan Tuhan - Lagu Paduan Suara Gereja

12 April 2024

Tak seorang pun yang menyadari kedatangan Tuhan,

tak seorang pun yang menyambut kedatangan-Nya,

dan, bahkan, tak seorang pun yang mengetahui

segala sesuatu yang akan dilakukan-Nya.

Kehidupan manusia berlanjut seperti sebelumnya,

hatinya pun sama, dan hari-hari berlalu seperti biasa.

Tuhan hidup di antara kita, seorang manusia sama seperti manusia lainnya,

sebagai salah seorang pengikut yang paling biasa dan orang percaya biasa.

Dia memiliki pengejaran-Nya sendiri, tujuan-Nya sendiri;

dan lebih dari itu, Dia memiliki keilahian yang tidak dimiliki manusia biasa.

Tak seorang pun yang telah memperhatikan keberadaan keilahian-Nya,

dan tak ada seorang pun yang telah menyadari

perbedaan antara esensi-Nya dan esensi manusia.

Kita hidup bersama-Nya, tanpa dibatasi dan tidak takut,

karena di mata kita, Dia hanyalah orang percaya biasa.

Dia mengawasi setiap gerakan kita,

dan semua pikiran dan ide kita terbuka di hadapan-Nya.

Tak seorang pun yang tertarik dengan keberadaan-Nya,

tak seorang pun yang membayangkan apa pun tentang fungsi-Nya,

dan, bahkan, tak seorang pun yang memiliki kecurigaan sedikit pun tentang identitas-Nya.

Satu-satunya yang kita lakukan hanyalah melanjutkan pengejaran kita

seolah-olah Dia tidak ada hubungannya dengan kita ...

Namun orang biasa inilah,

yang tersembunyi di tengah orang banyak,

yang melakukan pekerjaan baru untuk menyelamatkan kita,

yang melakukan pekerjaan baru untuk menyelamatkan kita.

Firman dan perkataan-Nya menjadi semakin sering diucapkan.

Dari menghibur, menasihati, mengingatkan, dan memperingatkan,

hingga menegur dan mendisiplinkan;

dari yang bernada lembut dan lunak, hingga firman yang dahsyat dan megah—

semua itu menganugerahkan belas kasihan kepada manusia

dan menanamkan perasaan gentar dalam dirinya.

Segala sesuatu yang Dia katakan tepat sasaran menyentuh rahasia

yang kita sembunyikan di lubuk hati kita;

firman-Nya menyengat hati, menyengat roh kita,

dan membuat kita dipenuhi dengan rasa malu yang tak tertahankan,

nyaris tak tahu ke mana harus menyembunyikan diri.

Tanpa kita sadari, manusia yang biasa ini

telah memimpin kita selangkah demi selangkah dari pekerjaan Tuhan.

Kita menjalani banyak ujian, menanggung didikan yang tak terhitung banyaknya,

dan diuji oleh kematian.

Kita belajar tentang watak Tuhan yang benar dan megah,

juga menikmati kasih dan belas kasihan-Nya,

jadi memahami kuasa Tuhan yang besar dan hikmat-Nya,

menyaksikan keindahan Tuhan,

dan melihat kerinduan Tuhan yang menggebu-gebu untuk menyelamatkan manusia.

Dalam perkataan-perkataan orang biasa ini,

kita jadi mengenal watak dan esensi Tuhan,

memahami kehendak Tuhan, mengenal esensi natur manusia,

dan melihat jalan menuju penyelamatan dan penyempurnaan.

Sejak saat itu dan seterusnya, pikiran kita telah menjadi sadar,

dan roh kita tampak dihidupkan kembali:

orang biasa yang tidak berarti ini, yang hidup di antara kita

dan sudah lama ditolak oleh kita— bukankah ini adalah Tuhan Yesus,

yang selalu ada dalam pikiran kita, dalam keadaan terjaga atau dalam keadaan bermimpi,

dan yang selalu kita rindukan siang dan malam?

Itulah Dia! Itu benar-benar Dia!

Dialah Tuhan kita!

Dialah kebenaran, jalan, dan hidup!

Dialah kebenaran, jalan, dan hidup!

Dia telah memungkinkan kita hidup kembali dan melihat terang

dan menghentikan hati kita dari pengembaraan.

Kita telah kembali ke hadapan takhta Tuhan, kita berhadapan muka dengan-Nya,

kita telah melihat wajah-Nya,

dan kita telah melihat jalan yang terbentang di depan.

Diadaptasi dari Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 4: Memandang Penampakan Tuhan dalam Penghakiman dan Hajaran-Nya"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan