Firman Tuhan Harian: Misteri Tentang Alkitab | Kutipan 266
17 Maret 2021
Sebelum Zaman Kasih Karunia, orang membaca Alkitab, tetapi pada saat itu hanya ada Perjanjian Lama; tidak ada Perjanjian Baru. Karena hanya ada Alkitab Perjanjian Lama, mereka pun mulai membaca kitab suci. Setelah bimbingan yang diberikan Yahweh kepadanya selesai, Musa menuliskan Kitab Kejadian, Keluaran, dan Ulangan. Ia mengingat kembali pekerjaan Yahweh pada masa itu dan menuliskannya. Alkitab adalah buku sejarah. Tentu saja, buku ini juga mengandung beberapa ramalan para nabi, dan ramalan ini bukanlah sejarah. Alkitab terdiri dari beberapa bagian—bukan hanya ada nubuatan, bukan hanya ada pekerjaan Yahweh, juga bukan hanya ada surat-surat Paulus. Engkau harus mengetahui ada berapa banyak bagian di dalam Alkitab; Perjanjian Lama terdiri dari Kejadian, Keluaran ..., dan kitab-kitab nubuat yang ditulis oleh para nabi. Perjanjian Lama diakhiri dengan Kitab Maleakhi. Perjanjian Lama mencatat pekerjaan Zaman Hukum Taurat, yang dipimpin oleh Yahweh; dari Kejadian sampai Maleakhi, ini merupakan catatan yang meliputi banyak hal tentang semua pekerjaan di Zaman Hukum Taurat. Artinya, Perjanjian Lama mencatat semua yang dialami oleh orang-orang yang dipimpin oleh Yahweh di Zaman Hukum Taurat. Selama Zaman Hukum Taurat Perjanjian Lama, sejumlah besar nabi yang diangkat oleh Yahweh untuk bernubuat bagi-Nya memberi petunjuk kepada berbagai suku dan bangsa, dan menubuatkan pekerjaan yang akan Yahweh lakukan. Semua orang yang telah diangkat ini telah dikaruniai Roh nubuat oleh Yahweh: mereka bisa melihat penglihatan-penglihatan yang berasal dari Yahweh dan mendengar suara-Nya, dan dengan cara demikian mereka diilhami oleh-Nya dan mereka pun menuliskan nubuat-nubuat tersebut. Pekerjaan yang mereka lakukan adalah ungkapan dari suara Yahweh—itu adalah pekerjaan nubuat yang mereka lakukan atas nama Yahweh, dan pekerjaan Yahweh pada saat itu hanyalah membimbing orang dengan menggunakan Roh-Nya; Dia tidak menjadi daging, dan orang-orang tidak melihat wajah-Nya. Oleh karena itulah, Dia mengangkat banyak nabi untuk melakukan pekerjaan-Nya, dan memberi mereka tutur kata-Nya yang kemudian mereka sampaikan kepada setiap suku dan kaum Israel. Pekerjaan mereka adalah bernubuat, dan beberapa di antara mereka menuliskan petunjuk Yahweh kepada mereka untuk ditunjukkan kepada orang lain. Yahweh mengangkat orang-orang ini untuk bernubuat, untuk meramalkan pekerjaan di masa depan atau pekerjaan yang masih harus diselesaikan pada masa itu, agar orang-orang dapat memandang kehebatan dan hikmat Yahweh. Kitab-kitab nubuat ini sangat berbeda dari kitab-kitab lain di dalam Alkitab; kitab ini berisi perkataan-perkataan yang diucapkan atau ditulis oleh mereka yang telah dikaruniai Roh bernubuat—ditulis oleh mereka yang telah mendapat penglihatan atau mendengar suara Yahweh. Selain kitab-kitab nubuat ini, semua bagian yang lain dalam Perjanjian Lama adalah catatan yang dibuat oleh orang-orang sesudah Yahweh menyelesaikan pekerjaan-Nya. Kitab-kitab ini tidak bisa menggantikan nubuat yang diucapkan oleh nabi-nabi yang diangkat oleh Yahweh, sama seperti Kitab Kejadian dan Keluaran tidak bisa dibandingkan dengan Kitab Yesaya dan Kitab Daniel. Nubuatan-nubuatan itu diucapkan sebelum pekerjaan dilaksanakan; sedangkan kitab-kitab lain ditulis sesudah pekerjaan diselesaikan, karena hanya itu yang bisa orang lakukan. Para nabi pada masa itu diilhami oleh Yahweh dan mengucapkan beberapa nubuat, mereka mengucapkan banyak perkataan, dan mereka menubuatkan hal-hal yang akan terjadi pada Zaman Kasih Karunia, juga penghancuran dunia pada akhir zaman—yaitu pekerjaan yang Yahweh rencanakan. Kitab-kitab lainnya berisi catatan tentang pekerjaan yang telah Yahweh lakukan di Israel. Jadi, tatkala membaca Alkitab, engkau terutama sedang membaca tentang apa yang Yahweh lakukan di Israel. Alkitab Perjanjian Lama terutama mencatat pekerjaan Yahweh dalam membimbing Israel, bagaimana Dia memakai Musa untuk membimbing orang Israel keluar dari Mesir, membebaskan mereka dari belenggu Firaun, dan membawa mereka ke padang gurun. Setelahnya, mereka memasuki Kanaan, dan segala sesuatu sesudah ini adalah tentang kehidupan mereka di Kanaan. Selain semua ini, Perjanjian Lama adalah catatan tentang pekerjaan Yahweh di seluruh Israel. Segala sesuatu yang tercatat di Perjanjian Lama adalah pekerjaan Yahweh di Israel, pekerjaan yang Yahweh telah lakukan di tanah tempat Dia menciptakan Adam dan Hawa. Dari saat ketika Tuhan resmi mulai menuntun manusia di bumi sesudah zaman Nuh, semua yang dicatat di Perjanjian Lama adalah pekerjaan Israel. Dan mengapa tidak ada catatan tentang pekerjaan di luar Israel? Karena tanah Israel adalah tempat kelahiran umat manusia. Pada mulanya, tidak ada negara lain selain Israel, dan Yahweh tidak bekerja di tempat lain. Dengan demikian, apa yang tercatat di dalam Alkitab adalah murni pekerjaan di Israel pada masa itu. Kata-kata yang diucapkan oleh para nabi, oleh Yesaya, Daniel, Yeremia, dan Yehezkiel ... kata-kata mereka meramalkan pekerjaan Yahweh yang lainnya di muka bumi, mereka meramalkan pekerjaan Tuhan Yahweh itu sendiri. Semua ini berasal dari Tuhan, semua ini adalah pekerjaan Roh Kudus, dan selain dari kitab-kitab nabi ini, segala sesuatu yang tertulis adalah catatan tentang pengalaman manusia dalam pekerjaan yang Yahweh lakukan pada masa itu.
Pekerjaan penciptaan terjadi sebelum ada manusia, tetapi Kitab Kejadian hanya ada setelah umat manusia ada; ini adalah kitab yang ditulis oleh Musa selama Zaman Hukum Taurat. Ini seperti hal-hal yang terjadi padamu sekarang ini: setelah suatu peristiwa terjadi, engkau menuliskannya untuk ditunjukkan kepada orang-orang di masa depan, dan bagi orang-orang di masa depan, apa yang engkau catat adalah hal-hal yang telah terjadi di masa lalu—ini semua tidak lebih dari sejarah. Hal-hal yang dicatat di Perjanjian Lama adalah pekerjaan Yahweh di Israel, dan hal-hal yang dicatat di Perjanjian Baru adalah pekerjaan Yesus di Zaman Kasih Karunia; semuanya mendokumentasikan pekerjaan yang Tuhan lakukan di dua zaman yang berbeda. Perjanjian Lama mendokumentasikan pekerjaan Tuhan selama Zaman Hukum Taurat, dan karenanya, Perjanjian Lama adalah buku sejarah, sedangkan Perjanjian Baru adalah produk dari pekerjaan di Zaman Kasih Karunia. Ketika pekerjaan baru dimulai, itu juga menjadi kedaluwarsa—dan karenanya, Perjanjian Baru juga merupakan buku sejarah. Tentu saja Perjanjian Baru tidaklah sesistematis Perjanjian Lama dan juga tidak mencatat lebih banyak hal. Semua perkataan yang Yahweh ucapkan di Perjanjian Lama dicatat dalam Alkitab, sedangkan hanya beberapa dari perkataan Yesus yang dicatat dalam keempat kitab Injil. Tentu saja, Yesus juga melakukan banyak pekerjaan, tetapi itu tidak dicatat secara rinci. Sedikitnya jumlah catatan yang tercatat dalam Perjanjian Baru disebabkan karena seberapa banyak pekerjaan yang Yesus lakukan; jumlah pekerjaan-Nya selama tiga setengah tahun di bumi ditambah dengan pekerjaan para rasul, jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Yahweh. Oleh karenanya, terdapat lebih sedikit kitab di Perjanjian Baru dibandingkan Perjanjian Lama.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Alkitab (1)"
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.
Jenis Video Lainnya