Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 165

04 Agustus 2020

Setiap tahap pekerjaan Tuhan mengikuti satu alur yang sama. Jadi, dalam rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan, setiap tahap langsung diikuti oleh tahap berikutnya, dari penciptaan dunia sampai sekarang ini. Jika tak ada seorang pun yang membuka jalan, tidak ada pula yang akan mengikutinya, karena ada orang-orang yang mengikuti, berarti ada orang-orang yang membuka jalan. Dengan cara inilah pekerjaan diteruskan tahap demi tahap. Satu tahap mengikuti tahap yang lain, dan tanpa ada orang yang membuka jalan, tidaklah mungkin untuk memulai pekerjaan ini, dan Tuhan tidak akan memiliki sarana untuk melanjutkan pekerjaan-Nya. Tidak ada tahap yang saling bertentangan, setiap tahap mengikuti tahap yang lain dalam urutan yang membentuk suatu aliran. Semua ini dilakukan oleh Roh yang sama. Akan tetapi, terlepas dari apakah seseorang membuka jalan, atau melanjutkan pekerjaan orang lain, hal ini tidak menentukan identitas mereka. Bukankah benar demikian? Yohanes membuka jalan, dan Yesus melanjutkan pekerjaannya, apakah hal ini membuktikan bahwa identitas Yesus lebih rendah daripada identitas Yohanes? Yahweh melakukan pekerjaan-Nya sebelum Yesus, dapatkah engkau katakan bahwa Yahweh lebih besar daripada Yesus? Entah mereka membuka jalan atau melanjutkan pekerjaan orang lain tidaklah penting. Hal yang terpenting adalah hakikat pekerjaan mereka, dan identitas yang direpresentasikannya. Bukankah benar demikian? Karena Tuhan bermaksud untuk bekerja di antara manusia, Dia harus membangkitkan orang-orang yang dapat membuka jalan. Ketika Yohanes baru mulai berkhotbah, ia berkata, "Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat!" Ia berkata demikian sejak awal, dan mengapa ia dapat mengatakan kata-kata ini? Dilihat dari urutan perkataan ini diucapkan, Yohaneslah yang pertama mengatakan Injil kerajaan surga, baru Yesus kemudian mengucapkannya. Menurut gagasan manusia, Yohaneslah yang membuka jalan yang baru, dan tentu saja Yohanes lebih besar daripada Yesus. Akan tetapi, Yohanes tidak mengatakan bahwa dia adalah Kristus, dan Tuhan tidak memberi kesaksian tentang dia sebagai Anak terkasih Tuhan, tetapi Tuhan hanya memakainya untuk membuka jalan dan mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Ia membuka jalan bagi Yesus, tetapi tidak dapat bekerja atas nama Yesus. Semua pekerjaan manusia juga dipelihara oleh Roh Kudus.

Pada zaman Perjanjian Lama, Yahweh-lah yang menuntun jalan, dan pekerjaan Yahweh merepresentasikan keseluruhan zaman Perjanjian Lama, dan seluruh pekerjaan yang dilakukan di Israel. Musa sekadar menegakkan pekerjaan ini di bumi, dan jerih payahnya dihitung sebagai kerja sama yang diberikan manusia. Pada waktu itu, Yahweh-lah yang berbicara, dan Dia-lah yang memanggil Musa, dan membangkitkan Musa di antara umat Israel, dan membuat Musa memimpin mereka di padang gurun menuju ke Kanaan. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan Musa sendiri, melainkan pekerjaan yang diarahkan langsung oleh Yahweh sendiri, dan karena itu Musa tidak dapat disebut Tuhan. Musa juga menurunkan hukum Taurat, tetapi hukum Taurat ini ditetapkan langsung oleh Yahweh. Yahweh-lah yang membuat hukum itu diucapkan oleh Musa. Yesus juga membuat perintah-perintah, dan menghapuskan hukum Taurat Perjanjian Lama dan menetapkan perintah-perintah untuk zaman yang baru. Lalu, mengapa Yesus itu adalah Tuhan itu sendiri? Sebab kedua hal ini bukan hal yang sama. Pada waktu itu, pekerjaan yang dilakukan Musa tidak merepresentasikan zaman itu, ataupun membuka jalan yang baru. Musa maju dengan arahan Yahweh, dan Ia hanya orang yang dipakai Tuhan. Saat Yesus datang, Yohanes melakukan tahap pekerjaan membuka jalan, dan sudah mulai menyebarkan Injil kerajaan surga (Roh Kudus-lah yang memulai pekerjaan ini). Saat Yesus menampakkan diri, Dia secara langsung melakukan pekerjaan-Nya sendiri, tetapi ada perbedaan besar antara pekerjaan-Nya dan pekerjaan serta ucapan Musa. Yesaya juga mengucapkan banyak nubuat, tetapi mengapa ia bukan Tuhan itu sendiri? Yesus tidak terlalu banyak bernubuat, tetapi mengapa Dia itu Tuhan itu sendiri? Tidak ada seorang pun yang berani mengatakan bahwa pekerjaan Yesus pada waktu itu semuanya berasal dari Roh Kudus, mereka juga tidak berani mengatakan bahwa semua itu berasal dari kehendak manusia, atau sepenuhnya pekerjaan Tuhan itu sendiri. Manusia sama sekali tidak dapat menelaah perkara-perkara semacam itu. Dapat dikatakan bahwa Yesaya melakukan pekerjaan tersebut, dan mengucapkan nubuat-nubuat tersebut, dan semua itu berasal dari Roh Kudus. Semua itu tidak berasal langsung dari Yesaya sendiri, melainkan penyingkapan dari Yahweh. Yesus tidak melakukan banyak pekerjaan, dan tidak mengucapkan banyak perkataan, tidak pula Dia mengucapkan banyak nubuat. Bagi manusia, khotbah-Nya tidak tampak terlalu mulia, namun Dia itu Tuhan itu sendiri, dan hal ini tidak dapat terselami oleh manusia. Tidak seorang pun pernah percaya kepada Yohanes, atau Yesaya, atau Daud, dan tak seorang pun pernah menyebut mereka Tuhan, atau Daud adalah Tuhan, atau Yohanes adalah Tuhan. Tak seorang pun pernah berkata seperti itu, dan hanya Yesus yang pernah disebut Kristus. Penggolongan ini dibuat berdasarkan kesaksian Tuhan, pekerjaan yang dilakukan-Nya, dan pelayanan yang dilaksanakan-Nya. Adapun orang-orang besar dalam Alkitab—Abraham, Daud, Yosua, Daniel, Yesaya, Yohanes, dan Yesus—melalui pekerjaan yang mereka lakukan, engkau dapat menilai siapa yang adalah Tuhan itu sendiri, dan golongan orang mana yang nabi, dan siapa yang rasul. Siapa yang dipakai Tuhan, dan siapa Tuhan itu sendiri, dibedakan dan ditentukan oleh hakikat dan jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Jika engkau tidak dapat membedakannya, hal ini membuktikan bahwa engkau tidak mengerti arti percaya kepada Tuhan. Yesus adalah Tuhan karena Dia mengucapkan begitu banyak perkataan dan melakukan begitu banyak pekerjaan, terutama Dia melakukan banyak mukjizat. Begitu pula Yohanes, ia juga melakukan banyak pekerjaan dan mengucapkan banyak perkataan, sama halnya dengan Musa. Lalu, mengapa mereka tidak disebut Tuhan? Adam diciptakan langsung oleh Tuhan. Mengapa ia tidak disebut Tuhan, sebaliknya hanya disebut ciptaan? Jika ada orang mengatakan kepadamu, "Saat ini, Tuhan sudah mengerjakan begitu banyak pekerjaan, dan mengucapkan begitu banyak perkataan. Dia adalah Tuhan itu sendiri. Jadi, karena Musa mengucapkan begitu banyak perkataan, pasti Musa juga Tuhan itu sendiri!" Engkau harus kembali bertanya kepadanya, "Pada waktu itu, mengapa Tuhan memberi kesaksian tentang Yesus, dan bukan tentang Yohanes, sebagai Tuhan itu sendiri? Bukankah Yohanes datang sebelum Yesus? Pekerjaan mana yang lebih besar, pekerjaan Yohanes atau Yesus? Bagi manusia, Yohanes tampaknya lebih besar daripada Yesus, tetapi mengapa Roh Kudus memberi kesaksian tentang Yesus, dan bukan tentang Yohanes?" Hal yang sama terjadi saat ini! Pada mulanya, ketika Musa memimpin bangsa Israel, Yahweh berbicara kepadanya dari tengah-tengah awan. Musa tidak berbicara langsung, melainkan diarahkan langsung oleh Yahweh. Inilah pekerjaan pada Israel dalam Perjanjian Lama. Di dalam Musa tidak ada Roh, atau wujud Tuhan. Ia tidak dapat melakukan pekerjaan itu, jadi ada perbedaan besar antara pekerjaan yang dilakukan Musa dan pekerjaan Yesus. Hal itu karena pekerjaan yang mereka lakukan memang berbeda! Apakah seseorang itu dipakai Tuhan, atau seorang nabi, atau rasul, atau Tuhan sendiri, itu dapat dilihat dari sifat pekerjaannya, dan ini akan mengakhiri segala keraguanmu. Di dalam Alkitab dikatakan bahwa hanya Anak Domba yang dapat membuka ketujuh meterai. Selama berabad-abad, sudah banyak penafsir kitab suci di antara tokoh-tokoh besar itu. Lalu, dapatkah engkau mengatakan bahwa mereka semua itu Anak Domba? Dapatkah engkau mengatakan bahwa semua penjelasan mereka berasal dari Tuhan? Mereka sekadar penafsir. Mereka tidak memiliki identitas Anak Domba. Bagaimana mungkin mereka layak membuka ketujuh meterai? Memang benar bahwa "Hanya Anak Domba yang dapat membuka ketujuh meterai," tetapi Dia datang bukan hanya untuk membuka ketujuh meterai. Pekerjaan itu bukanlah sesuatu yang harus dilakukan, tetapi tetap dilakukan. Dia memahami dengan jelas pekerjaan-Nya sendiri. Apakah perlu bagi-Nya menghabiskan banyak waktu untuk menafsirkan kitab suci? Haruskah "zaman Anak Domba menafsirkan kitab suci" ditambahkan ke dalam pekerjaan enam ribu tahun? Dia datang untuk melakukan pekerjaan yang baru, tetapi Dia juga memberikan sedikit penyingkapan mengenai pekerjaan di masa yang lampau, membuat orang memahami kebenaran dalam pekerjaan enam ribu tahun. Tidak perlu menjelaskan begitu banyak perikop dalam Alkitab. Pekerjaan zaman sekarang inilah kuncinya, itulah yang penting. Engkau harus tahu bahwa Tuhan bukan datang terutama untuk membuka ketujuh meterai, melainkan untuk melakukan pekerjaan penyelamatan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenai Sebutan dan Identitas"

All Bible quotation in this video is translated freely from English Bible.

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan