Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 155

05 Juli 2020

Pekerjaan pengelolaan hanya terjadi karena umat manusia, yang berarti, pekerjaan pengelolaan hanya muncul karena keberadaan umat manusia. Tidak ada pengelolaan sebelum adanya umat manusia ada, yaitu saat permulaan zaman ketika langit dan bumi dan segala sesuatu diciptakan. Jika di dalam seluruh pekerjaan Tuhan tidak ada penerapan yang bermanfaat bagi manusia, yang berarti, jika Tuhan tidak memberikan persyaratan yang sesuai bagi umat manusia yang rusak (jika dalam pekerjaan yang Tuhan lakukan tidak ada jalan yang sesuai bagi penerapan manusia), maka pekerjaan ini tidak bisa disebut pengelolaan Tuhan. Jika seluruh pekerjaan Tuhan hanya berisi instruksi kepada umat manusia yang rusak tentang cara mereka melakukan penerapan, tanpa Tuhan melaksanakan usaha-Nya sendiri atau tanpa menunjukkan sedikit pun kemahakuasaan atau hikmat-Nya, maka seberapa pun tingginya persyaratan Tuhan bagi manusia dan seberapa pun lamanya Tuhan hidup di tengah-tengah manusia, manusia tidak akan mengenal watak Tuhan sama sekali. Jika hal inilah yang terjadi, pekerjaan semacam ini bahkan lebih tidak layak lagi disebut sebagai pengelolaan Tuhan. Sederhananya, pekerjaan pengelolaan Tuhan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan dan seluruh pekerjaan yang dilaksanakan di bawah arahan Tuhan oleh mereka yang telah didapatkan oleh Tuhan. Pekerjaan semacam ini secara singkat disebut pengelolaan, dan merujuk pada pekerjaan Tuhan di antara manusia, juga kerja sama semua orang yang mengikut Tuhan dengan Dia; semuanya ini secara bersama-sama bisa disebut pengelolaan. Dalam hal ini, pekerjaan Tuhan disebut visi dan kerja sama manusia disebut penerapan. Semakin tinggi pekerjaan Tuhan (artinya, semakin tinggi visi), semakin jelas watak Tuhan diperlihatkan kepada manusia, dan semakin bertentangan watak Tuhan itu dengan konsepsi manusia, serta semakin tinggi pula penerapan dan kerja sama yang harus dilakukan manusia. Semakin tinggi persyaratan bagi manusia, semakin jauh pula pekerjaan Tuhan bertentangan dengan konsepsi manusia, sehingga akibatnya ujian bagi manusia serta standar yang harus dipenuhi oleh manusia pun menjadi semakin tinggi. Di akhir pekerjaan ini, semua visi akan menjadi lengkap, dan penerapan yang dituntut untuk manusia lakukan akan mencapai titik puncak kesempurnaan. Inilah juga saatnya masing-masing orang dikelompokkan menurut jenisnya, karena segala yang dituntut untuk manusia ketahui akan diperlihatkan kepada manusia. Maka, ketika visi mencapai puncaknya, pekerjaan pun akan mendekati akhirnya dan penerapan manusia pun mencapai titik tertingginya. Penerapan manusia adalah berdasarkan pekerjaan Tuhan, dan pengelolaan Tuhan hanya terwujud sepenuhnya sebagai hasil dari penerapan dan kerja sama manusia. Manusia adalah wujud pekerjaan Tuhan yang terlihat, dan objek seluruh pekerjaan pengelolaan Tuhan, serta produk dari seluruh pengelolaan Tuhan itu. Jika Tuhan bekerja sendirian tanpa kerja sama manusia, tidak ada hal apa pun yang bisa menjadi kristalisasi seluruh pekerjaan-Nya, dan dengan demikian tidak akan ada makna penting sedikit pun dalam pengelolaan Tuhan. Hanya dengan memilih objek yang tepat yang berada di luar pekerjaan Tuhan, dan yang bisa menyatakan pekerjaan ini, serta membuktikan kemahakuasaan dan hikmat Tuhanlah, tujuan pengelolaan Tuhan menjadi mungkin tercapai dan tujuan untuk menggunakan seluruh pekerjaan itu untuk mengalahkan Iblis sepenuhnya menjadi mungkin tercapai. Jadi, manusia merupakan bagian yang tidak boleh dihilangkan dari pekerjaan pengelolaan Tuhan, dan manusia adalah satu-satunya yang bisa membuat pengelolaan Tuhan membuahkan hasil dan mencapai tujuan akhirnya. Selain manusia, tidak ada bentuk kehidupan lain yang bisa melakukan peran ini. Jika manusia dimaksudkan menjadi kristalisasi sejati dari pekerjaan pengelolaan Tuhan, ketidaktaatan manusia yang rusak haruslah dibuang seluruhnya. Ini berarti manusia harus diberikan penerapan yang sesuai untuk dilakukan di masing-masing zaman, dan Tuhan harus melaksanakan pekerjaan yang terkait di tengah-tengah manusia. Hanya dengan cara inilah pada akhirnya akan didapatkan sekelompok orang yang merupakan kristalisasi pekerjaan pengelolaan Tuhan. Pekerjaan Tuhan di antara manusia tidak bisa menjadi kesaksian tentang Tuhan sendiri jika hanya melalui pekerjaan Tuhan itu sendiri. Kesaksian semacam itu juga memerlukan manusia-manusia hidup yang sesuai bagi pekerjaan-Nya. Pertama-tama Tuhan akan bekerja dalam diri orang-orang ini, yang melaluinya pekerjaan Tuhan akan diungkapan kemudian, dan dengan demikian kesaksian tentang kehendak-Nya akan disebarkan di tengah-tengah ciptaan-Nya. Dan, dalam hal ini, Tuhan akan berhasil mencapai tujuan pekerjaan-Nya. Tuhan tidak bekerja sendirian untuk mengalahkan Iblis karena Dia tidak bisa secara langsung bersaksi tentang diri-Nya sendiri di antara segala ciptaan-Nya. Jika Dia melakukan hal ini, tentu menjadi tidak mungkin bagi-Nya untuk meyakinkan manusia sepenuhnya. Maka, Tuhan harus bekerja dalam diri manusia untuk menaklukkan manusia, dan hanya dengan demikianlah Dia akan mendapatkan kesaksian di antara seluruh ciptaan-Nya. Jika hanya Tuhan sendirian yang bekerja dan tidak ada kerja sama dari manusia, atau jika manusia tidak dituntut untuk bekerja sama, manusia tidak akan pernah mampu mengenal watak Tuhan dan selamanya tidak akan mengetahui kehendak Tuhan; dengan demikian, ini tidaklah bisa disebut sebagai pekerjaan pengelolaan Tuhan. Jika hanya manusia sendiri yang berusaha dan mencari dan bekerja keras, tetapi dia tidak memahami pekerjaan Tuhan, ini berarti manusia sedang melakukan lelucon. Tanpa pekerjaan Roh Kudus, hal yang manusia lakukan berasal dari Iblis, ia memberontak dan seorang pelaku kejahatan. Iblislah yang ditampilkan di dalam segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia yang rusak, dan tidak ada hal apa pun yang sesuai dengan Tuhan; semuanya merupakan perwujudan Iblis. Tidak ada hal yang telah disebutkan yang tidak termasuk visi dan penerapan manusia. Di atas dasar visi, manusia menemukan penerapan yang harus dilakukannya, manusia menemukan jalan ketaatannya, sehingga dia bisa menyingkirkan konsepsi dirinya dan memperoleh hal-hal yang di masa lampau tidak dimilikinya. Tuhan menuntut agar manusia bekerja sama dengan-Nya, agar manusia sepenuhnya tunduk pada persyaratan-Nya; sementara manusia meminta untuk menyaksikan pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan itu sendiri, mengalami kemahakuasaan Tuhan, dan mengenal watak Tuhan. Singkatnya, semua inilah yang merupakan pengelolaan Tuhan. Kesatuan Tuhan dengan manusia adalah pengelolaan itu, dan itulah pengelolaan yang teragung.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia"

Lihat lebih banyak

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Bagikan

Batalkan