Firman Tuhan Harian: Mengenal Tuhan | Kutipan 107

05 Juli 2020

Walau Murka Tuhan Tersembunyi dan Tidak Dikenal Manusia, Murka-Nya Tidak Menoleransi Pelanggaran

Perlakuan Tuhan terhadap semua manusia yang bodoh dan bebal terutama didasarkan pada belas kasih dan toleransi. Murka-Nya di sisi lain, disembunyikan dalam ruang dan waktu yang luas; murka-Nya tidak dikenali oleh manusia. Akibatnya, sukar bagi manusia untuk melihat Tuhan menampilkan murka-Nya, dan juga sukar untuk memahami murka-Nya. Karena itulah manusia menganggap remeh murka Tuhan. Ketika manusia menghadapi pekerjaan terakhir dan langkah Tuhan dalam menoleransi dan mengampuni manusia—yaitu saat peristiwa belas kasih dan peringatan terakhir-Nya mencapai mereka—jika mereka masih menggunakan metode yang sama untuk menentang Tuhan dan tidak berusaha bertobat, memperbaiki jalan-jalan mereka atau menerima belas kasih-Nya, Tuhan tidak akan lagi bertoleransi dan bersabar terhadap mereka. Sebaliknya, ini adalah saatnya Tuhan menarik belas kasih-Nya. Setelahnya, Dia hanya akan mengirim murka-Nya. Dia bisa mengungkapkan murka-Nya dengan berbagai cara, sama seperti Dia bisa menggunakan berbagai metode untuk menghukum dan menghancurkan manusia.

Tuhan menggunakan api untuk menghancurkan kota Sodom adalah metode-Nya yang paling cepat untuk menghancurkan umat manusia atau sebuah benda sepenuhnya. Membakar penduduk Sodom menghancurkan lebih daripada sekadar tubuh fisik mereka; api itu menghancurkan seluruh roh, jiwa, tubuh mereka, memastikan semua orang dalam kota itu tidak akan ada lagi di dunia materi dan dunia yang tidak terlihat manusia. Inilah salah satu cara Tuhan menyatakan dan mengungkapkan murka-Nya. Cara mengungkapkan dan menyatakan ini adalah salah satu aspek dari hakikat murka Tuhan, ini juga secara alami merupakan penyataan hakikat watak Tuhan yang benar. Ketika Tuhan mengirim murka-Nya, Dia berhenti menyatakan belas kasih atau kasih setia, juga tidak menunjukkan toleransi atau kesabaran. Tidak ada manusia, benda, atau alasan yang bisa membujuk-Nya untuk terus bersabar, untuk berbelas kasih lagi, untuk memberikan toleransi-Nya sekali lagi. Sebagai ganti semua ini, Tuhan tanpa ragu mengirimkan murka dan kemegahan-Nya, melakukan apa yang Dia kehendaki dan Dia akan melakukannya dengan cara yang cepat dan bersih sesuai dengan keinginan-Nya. Inilah cara Tuhan mengirim murka dan kemegahan-Nya, yang tidak boleh disinggung manusia dan ini juga adalah ungkapan dari salah satu aspek watak-Nya yang benar. Ketika manusia menyaksikan Tuhan menunjukkan kekhawatiran dan kasih terhadap manusia, mereka tidak mampu mendeteksi murka-Nya, melihat kemegahan-Nya atau merasakan ketidaktoleranan-Nya terhadap pelanggaran. Hal-hal ini selalu membuat manusia percaya bahwa watak Tuhan yang benar hanya belas kasih, toleransi, dan kasih. Namun, ketika manusia melihat Tuhan menghancurkan sebuah kota atau membenci umat manusia, murka-Nya dalam membinasakan manusia dan kemegahan-Nya memungkinkan manusia untuk melihat sisi lain dari watak-Nya yang benar. Ini adalah ketidaktoleranan Tuhan terhadap pelanggaran. Watak Tuhan yang tidak menoleransi pelanggaran melampaui imajinasi makhluk ciptaan mana pun dan di antara makhluk non ciptaan, tidak ada yang mampu membantahnya atau mengubahnya, bahkan tidak ada yang bisa meniru atau menyamarkannya. Jadi, aspek watak Tuhan ini adalah sesuatu yang umat manusia harus ketahui dengan sangat. Hanya Tuhan sendiri yang memiliki watak seperti ini dan hanya Tuhan sendiri yang penuh dengan watak seperti ini. Tuhan penuh dengan watak benar seperti ini karena Dia membenci kejahatan, kegelapan, pemberontakan dan tindakan jahat Iblis, yakni merusak dan memangsa manusia, karena Dia membenci semua tindakan dosa yang menentang-Nya dan karena Dia kudus dan hakikat-Nya tidak cemar. Karena inilah Dia tidak akan membiarkan ada makhluk ciptaan atau non ciptaan yang menentang atau melawan-Nya secara terbuka. Bahkan seorang individu yang kepadanya Dia pernah menunjukkan belas kasih atau memenuhi kebutuhan tertentu hanya memprovokasi watak-Nya dan melanggar prinsip kesabaran dan toleransi-Nya dan Dia akan melepaskan dan menyatakan watak-Nya yang benar tanpa sedikit pun belas kasih atau ragu—watak yang tidak mentoleransi pelanggaran.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik II"

Lihat lebih banyak

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Bagikan

Batalkan