Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 311

31 Agustus 2020

Dari atas ke bawah dan dari awal sampai akhir, Iblis telah menganggu pekerjaan Tuhan dan bertindak bertentangan dengan-Nya. Semua pembicaraan tentang warisan budaya kuno, pengetahuan berharga tentang budaya kuno, ajaran Taoisme dan Konfusianisme, nilai-nilai Konfusius, dan ritual feodal telah membawa manusia ke dalam neraka. Pengetahuan dan teknologi zaman modern yang maju serta industri, pertanian, dan bisnis yang sudah berkembang, tidak terlihat di mana pun. Sebaliknya, itu semua hanya menekankan pada upacara feodal yang didengung-dengungkan oleh para "kera" kuno untuk merusak, menentang, dan menghancurkan pekerjaan Tuhan dengan sengaja. Sampai hari ini, semua itu tidak saja telah merusak manusia, tetapi juga ingin memakan manusia sepenuhnya. Ajaran dari kode etik feodal dan pengetahuan budaya kuno yang diturunkan dari generasi ke generasi telah lama merusak manusia dan mengubahnya menjadi iblis, besar maupun kecil. Hanya ada sedikit orang yang siap menerima Tuhan dan dengan penuh sukacita menyambut kedatangan-Nya. Wajah manusia dipenuhi pembunuhan dan di seluruh tempat, aroma kematian memenuhi udara. Mereka berusaha mengusir Tuhan dari negeri ini; dengan pisau dan pedang terhunus, mereka mengatur barisan perangnya untuk membinasakan Tuhan. Berhala-berhala disebarkan di negeri iblis, tempat manusia terus-menerus diajarkan bahwa tidak ada Tuhan. Di atas negeri ini menyebar bau kertas terbakar dan dupa yang memualkan, begitu tebal sehingga membuat sulit bernapas. Seperti bau busuk yang terbawa angin, yang timbul ketika ular bergelung, sehingga membuat manusia ingin muntah. Lagi pula, samar-samar terdengar roh jahat mengalunkan ayat-ayat kitab suci. Suara mereka terdengar seperti suara dari neraka dan manusia pasti akan merasa merinding mendengarnya. Di seluruh negeri ini tersebar berhala, dengan segala warna pelangi, yang mengubah negeri ini menjadi dunia memabukkan, dan raja Iblis terus tersenyum, seolah-olah rencana jahatnya sudah berhasil. Sementara itu, manusia sama sekali tidak menyadarinya, juga tidak menyadari bahwa Iblis sudah merusaknya sedemikian rupa sehingga ia tak sadarkan diri dan kalah. Iblis ingin menghabisi semua milik Tuhan dalam sekali pukul, kembali menghina dan membunuh-Nya, dan berusaha meruntuhkan dan mengganggu pekerjaan-Nya. Bagaimana mungkin ia membiarkan Tuhan menyamai statusnya? Bagaimana mungkin ia membiarkan Tuhan "ikut campur" dalam pekerjaan di antara manusia? Bagaimana mungkin ia membiarkan Tuhan membuka topengnya dan memperlihatkan wajahnya yang buruk? Bagaimana mungkin ia membiarkan Tuhan merusak pekerjaannya? Bagaimana mungkin si Iblis, yang penuh dengan kemarahan, membiarkan Tuhan memerintah dengan kuasa-Nya di bumi? Bagaimana mungkin ia rela mengakui kekalahannya? Wajah aslinya yang buruk sudah tersingkap sehingga manusia tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis melihatnya, sungguh sulit dibahasakan. Bukankah seperti itulah esensi si iblis? Memiliki jiwa yang buruk, namun tetap menganggap dirinya sangat indah. Ia dan para kaki-tangan nya! Mereka turun ke antara manusia fana untuk memuaskan keinginan mereka dan menciptakan kekacauan. Gangguan yang mereka timbulkan menyebabkan ketidakteraturan di dunia dan membawa kepanikan dalam hati manusia, dan semua itu telah mengganggu manusia sehingga manusia menjadi sama seperti binatang yang buruk rupa, tidak lagi memiliki sedikit pun jejak manusia kudus yang semula. Mereka bahkan ingin mendapatkan kekuasaan sebagai tiran di bumi. Mereka menginjak-injak pekerjaan Tuhan sehingga tidak bisa maju dan memblokade manusia seakan mengurungnya dalam penjara tembaga dan besi. Setelah melakukan begitu banyak dosa dan menyebabkan begitu banyak masalah, dapatkah mereka mengharapkan sesuatu yang lain selain menunggu hajaran? Iblis dan roh jahat mengamuk di bumi dan memblokade pekerjaan dan usaha Tuhan yang begitu sungguh-sungguh, membuat diri mereka tidak bisa ditembus. Dosa yang sangat berat! Bagaimana mungkin Tuhan tidak kesal? Bagaimana mungkin Tuhan tidak murka? Mereka menciptakan pertentangan dan rintangan besar terhadap pekerjaan Tuhan. Mereka begitu memberontak! Bahkan para setan itu, baik besar maupun kecil, menyombongkan kekuatan iblis yang lebih berkuasa dan mulai menciptakan kekacauan. Mereka secara sengaja menentang kebenaran sekalipun tahu akan kebenaran tersebut. Orang-orang durhaka! Seakan raja neraka telah naik ke atas takhta raja, mereka menjadi sombong dan menghinakan orang lain. Berapa banyak yang mencari kebenaran dan mengikuti kebenaran? Mereka semua binatang, seperti babi dan anjing, memimpin sekelompok lalat bau di tumpukan sampah, mengibaskan kepalanya dan menyebabkan kekacauan. Mereka percaya bahwa raja neraka mereka adalah raja yang paling berkuasa, tanpa menyadari bahwa mereka tidak lebih dari lalat di tumpukan sampah. Tidak hanya itu, mereka membuat fitnahan melawan keberadaan Tuhan dengan bergantung pada anjing dan babi yang adalah induk mereka. Sekelompok kecil lalat berpikir orang tua mereka sama besarnya dengan ikan paus bergigi. Apakah mereka tidak menyadari bahwa mereka sangat kecil, dan induk mereka hanyalah anjing dan babi najis yang miliaran kali lebih besar dari mereka? Tidak sadar akan posisi mereka yang rendah, mereka mengamuk oleh karena bau anjing dan babi dan berkhayal bisa melahirkan generasi yang akan datang. Sungguh tidak tahu malu! Dengan sayap hijau di punggungnya (ini merujuk pada pernyataan mereka bahwa mereka percaya kepada Tuhan), mereka mulai menjadi angkuh dan menyombongkan kecantikan dan daya tarik mereka di mana-mana, diam-diam menyebarkan ketidakmurnian mereka kepada manusia. Dan mereka begitu sombong, seakan sepasang sayap berwarna pelangi bisa menyembunyikan ketidakmurnian mereka dan dengan demikian mereka menganiaya keberadaan Tuhan yang sejati (ini merujuk pada kisah-kisah tersembunyi di dunia agamawi). Manusia sama sekali tidak tahu bahwa walaupun lalat memiliki sayap yang indah dan menarik, ia sebenarnya tidak lebih dari lalat kecil yang penuh kotoran dan kuman. Dengan kekuatan induk anjing dan babi mereka, mereka mengamuk ke seluruh negeri (ini merujuk pada pemuka agama yang menganiaya Tuhan dengan dukungan dari negara yang mengkhianati Tuhan yang sejati dan kebenaran) dengan keganasan yang meledak-ledak. Seakan hantu orang Farisi Yahudi kembali bersama dengan Tuhan kepada bangsa si naga merah yang sangat besar, kembali ke sarang lamanya. Mereka mulai lagi melakukan pekerjaan penganiayaan mereka, melanjutkan kembali pekerjaan yang mereka lakukan, yang berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu. Sekelompok makhluk hina seperti ini pasti akan binasa di bumi pada akhirnya! Sepertinya setelah beberapa ribu tahun, roh najis menjadi semakin licik dan licin. Mereka terus-menerus memikirkan cara untuk diam-diam mengacaukan pekerjaan Tuhan. Mereka licik dan cerdik, serta ingin mengulangi tragedi yang terjadi beberapa ribu tahun lalu itu di tanah kelahirannya. Hal ini hampir mendorong Tuhan meneriakkan murka-Nya dan Dia hampir tidak bisa menahan diri untuk kembali ke surga tingkat ketiga untuk menghabisi mereka. Supaya manusia bisa mengasihi Tuhan, ia harus mengerti kehendak-Nya, sukacita-Nya, dan dukacita-Nya, dan juga apa yang dibenci-Nya. Ini akan membuat jalan masuk manusia menjadi lebih baik. Semakin cepat jalan masuk manusia, semakin hati Tuhan dipuaskan. Semakin jelas manusia bisa mengenali si raja Iblis, semakin mendekat ia kepada Tuhan, sehingga kerinduan-Nya bisa terpenuhi.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan dan Jalan Masuk (7)"

Lihat lebih banyak

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Tinggalkan Balasan

Bagikan

Batalkan