Firman Tuhan Harian: Tempat Tujuan dan Kesudahan | Kutipan 605

15 September 2020

Orang-orang yang tidak mau berjuang untuk kemajuan selalu ingin orang lain menjadi senegatif dan semalas mereka. Mereka yang tidak melakukan kebenaran merasa iri terhadap mereka yang melakukannya, dan selalu ingin memperdayai mereka yang dungu dan tidak berpengertian. Hal-hal yang mereka sebarkan bisa menyebabkan engkau mundur, terperosok, mengembangkan keadaan yang tidak normal, dan dipenuhi kegelapan. Mereka menyebabkanmu menjadi jauh dari Tuhan, mencintai daging, dan memuaskan dirimu sendiri. Orang-orang yang tidak mencintai kebenaran, dan yang selalu acuh tak acuh terhadap Tuhan, tidak memiliki kesadaran diri, dan watak orang-orang seperti itu membujuk orang lain agar berbuat dosa dan menentang Tuhan. Mereka tidak melakukan kebenaran, dan mereka juga tidak membiarkan orang lain melakukan kebenaran. Mereka mencintai dosa dan tidak merasa jijik terhadap dirinya sendiri. Mereka tidak mengenal dirinya sendiri dan menghalangi orang lain untuk mengenal diri mereka sendiri; mereka juga menghalangi orang lain untuk merindukan kebenaran. Orang-orang yang mereka perdayai tidak mampu melihat terang. Mereka jatuh ke dalam kegelapan, tidak mengenal dirinya, tidak memiliki kejelasan tentang kebenaran, dan semakin lama semakin jauh dari Tuhan. Mereka tidak melakukan kebenaran dan menghalangi orang lain melakukan kebenaran, mengumpulkan semua orang bodoh itu ke hadapan mereka sendiri. Alih-alih mengatakan bahwa mereka percaya kepada Tuhan, lebih baik mengatakan bahwa mereka percaya kepada nenek moyangnya, atau bahwa yang mereka percayai adalah berhala di dalam hatinya. Sebaiknya orang-orang yang mengklaim dirinya mengikuti Tuhan itu membuka matanya dan melihat baik-baik, siapa sesungguhnya yang mereka percayai: benarkah Tuhan yang engkau percayai, ataukah Iblis? Jika engkau tahu bahwa yang engkau percayai bukanlah Tuhan melainkan berhalamu, sebaiknya engkau tidak mengklaim dirimu sebagai orang percaya. Jika engkau benar-benar tidak tahu siapa sesungguhnya yang engkau percayai, sekali lagi, sebaiknya engkau tidak mengklaim dirimu sebagai orang percaya. Mengaku-aku dirimu orang percaya adalah penghujatan! Tidak seorang pun memaksamu untuk percaya kepada Tuhan. Jangan katakan engkau semua percaya kepada-Ku; Aku sudah muak mendengar perkataan seperti itu, dan tidak ingin mendengarnya lagi, karena sesungguhnya yang engkau percayai adalah berhala-berhala di dalam hatimu dan para perundung lokal yang ada di antaramu. Mereka yang menggelengkan kepala ketika mendengar kebenaran, yang menyeringai ketika mendengarkan pembicaraan tentang kematian, semuanya adalah anak-anak Iblis, dan merekalah orang-orang yang akan disingkirkan. Di dalam gereja ada banyak orang yang tidak memiliki kearifan. Ketika sesuatu yang menyesatkan terjadi, tanpa disangka-sangka mereka berdiri di pihak Iblis; mereka bahkan merasa tersinggung ketika disebut kaki tangan Iblis. Meskipun orang bisa menyebut mereka tidak punya kearifan, mereka selalu berdiri di sisi yang tidak memiliki kebenaran, mereka tidak pernah berdiri di pihak kebenaran di waktu genting, mereka tidak pernah bangkit dan mempertahankan kebenaran. Apakah mereka benar-benar tidak punya kearifan? Mengapa mereka tiba-tiba memihak Iblis? Mengapa mereka tidak pernah berkata sepatah kata pun yang adil dan masuk akal dalam mendukung kebenaran? Benarkah situasi ini tercipta sebagai akibat kebingungan mereka yang sementara? Semakin orang tidak memiliki kearifan, semakin ia tidak mampu berdiri di pihak kebenaran. Hal ini membuktikan apa? Bukankah itu memperlihatkan bahwa orang-orang yang tidak memiliki kearifan mencintai kejahatan? Bukankah itu memperlihatkan bahwa mereka adalah anak-anak Iblis yang setia? Mengapa mereka selalu dapat berdiri di pihak Iblis dan berbicara dalam bahasa Iblis? Setiap perkataan dan perbuatan mereka, serta ekspresi wajah mereka, cukup untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah pencinta kebenaran; sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang membenci kebenaran. Bahwa mereka dapat berdiri di pihak Iblis, itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa Iblis sangat menyayangi setan-setan kecil ini yang mencurahkan segenap hidup mereka berjuang demi kepentingan Iblis. Bukankah semua fakta ini terang benderang? Jika engkau benar-benar orang yang mencintai kebenaran, lalu mengapa engkau tidak dapat menghargai sedikit pun orang-orang yang melakukan kebenaran, dan mengapa engkau justru segera mengikuti orang-orang yang tidak melakukan kebenaran begitu sedikit saja mereka lirik? Masalah macam apa ini? Aku tak peduli apakah engkau memiliki kearifan atau tidak. Aku tidak peduli berapa harga yang telah engkau bayar. Aku tidak peduli sebesar apa kekuatanmu, dan Aku tidak peduli apakah engkau adalah perundung lokal ataukah pemimpin yang mengibarkan panji-panji. Jika besar kekuatanmu, itu hanya karena Iblis membantumu dengan kekuatannya. Jika tinggi gengsimu, itu semata karena terlalu banyak orang di sekitarmu yang tidak melakukan kebenaran. Jika engkau belum diusir hingga saat ini, itu karena saat ini bukanlah waktu untuk pekerjaan pengusiran; sebaliknya sekarang ini adalah waktu untuk pekerjaan penyingkiran. Tidak perlu buru-buru mengusirmu saat ini. Aku hanya perlu menunggu datangnya hari itu ketika Aku akan menghukummu setelah engkau disingkirkan. Barang siapa tidak melakukan kebenaran akan disingkirkan!

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan